Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 240-249
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
240
Alami Fitria (Penerapan metode pembelajaran….)
Penerapan metode pembelajaran cooperative
integrated reading composition (CIRC) berbasis media
flipbook dalam meningkatkan membaca pemahaman
Siswa
Alami Fitria
Universitas Negeri Padang, Jln. Dr. Hamka, Kota Padang, Indonesia
alamifitria270@gmail.com
INFO ARTIKEL
ABSTRAK
Sejarah Artikel:
Diterima: 13 Maret 2023
Direvisi: 18 Juli 2023
Disetujui: 9 Oktober 2023
Tersedia Daring: 1 Januari 2024
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya minat membaca dan hasil
keterampilan membaca pemahaman siswa pada materi teks cerita siswa di
kelas VI UPT SD Negeri 05 Nanggalo. Solusi untuk mengatasi masalah ini
adalah dengan menambahkan media pembelajaran flipbook dan
menerapkan model CIRC. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
meningkatkan minat membaca pada siswa dan meningkatkan keterampilan
membaca pemahaman siswa pada teks materi. Design penelitian ini
menggunakan Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian ini dilakukan dalam dua
siklus, setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Subjek dari penelitian
ini teridiri dari 22 siswa. Pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan instrument soal tes. Berdasarkan hasil analisis dapat di
ketahui bahwa pemanfaatan media sebagai alat bantu untuk pembelajaran
meningkatkan minat membaca pada siswa dan terdapat peningkatan
kemampuan membaca pemahaman siswa pada pelajaran Bahasa Indonesia.
Pencapaiannya hanya 45,5% pada siklus I pertemuan I, mengalami
peningkatan sedikit sebesar 59,1% pada siklus I pertemuan II, dan pada
siklus II pertemuan I meningkat menjadi 81,8% kemudian meningkat
menjadi 86,4% pada siklus II pertemuan II. Oleh karena itu, dapat
disimpulkan bahwa minat membaca siswa dan kemampuan membaca siswa
kelas VI UPT SD Negeri 05 Nanggalo dapat ditingkatkan dengan
menggunakan media pembelajaran Flipbook dan menggunakan model
Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC).
Kata Kunci:
Kemampuan membaca
pemahaman
CIRC
Flipbook
ABSTRACT
Keywords:
Reading comprehension skills
CIRC
Flipbook
This research was motivated by the low interest in reading and the results of
students' reading comprehension skills in story text material for students in
class VI UPT SD Negeri 05 Nanggalo. The solution to overcome this problem is
to add flipbook learning media and apply the CIRC model. The aim of this
research is to increase students' interest in reading and improve students'
reading comprehension skills in material texts. This research design uses
Classroom Action Research. This research was conducted in two cycles, each
cycle consisting of two meetings. The subjects of this research consisted of 22
students. Data collection in this research used a test question instrument.
Based on the results of the analysis, it can be seen that the use of media as a
tool for learning increases students' interest in reading and there is an
increase in students' reading comprehension skills in Indonesian language
lessons. The achievement was only 45.5% in cycle I, meeting I, experienced a
slight increase of 59.1% in cycle I, meeting II, and in cycle II, meeting I, it
increased to 81.8%, then increased to 86.4% in cycle II, meeting II, Therefore, it
can be concluded that students' reading interest and reading ability of class VI
UPT SD Negeri 05 Nanggalo students can be improved by using Flipbook
learning media and using the Cooperative Integrated Reading and
Composition (CIRC) model.
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 240-249
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
241
Alami Fitria (Penerapan metode pembelajaran….)
©2024, Alami fitria
This is an open access article under CC BY-SA license
1. Pendahuluan
Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang sangat penting bagi kehidupan siswa dan
berfungsi sebagai bahasa pengantar dalam dunia pendidikan. Berdasarkan standar isi
Permendikbud No. 21 Tahun 2016, ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah
dasar terfokus dalam empat aspek keterampilan Bahasa yaitu keterampilan membaca, berbicara,
menyimak dan menulis. Sehingga keempat komponen tersebut saling berhubungan antara satu
sama lain (Depdiknas, 2011).
Membaca adalah kegiatan yang sangat penting yang harus dilakukan oleh semua orang agar
bisa menyerap atau menangkap informasi atau pesan moral yang disampaikan melalui tulisan
yang kita baca. Setiap bacaan memiliki informasi dan pesan tersendiri, dan hanya jika kita benar-
benar memahami isi bacaan, maka pesan tersebut akan tersampaikan (Aşıkcan & Bakkaloğlu,
2023). Dalman (2017), menyatakan bahwa membaca merupakan jantung pendidikan. Seseorang
yang sering membaca maka pendidikannya akan maju dan memliki wawasan yang luas. Jadi
semakin sering seseorang membaca maka seseorang itu akan memiliki peluang yang besar dalam
mendapatkan pengetahuan yang luas dan semakin maju. Hal inilah yang melatar belakangi
banyak orang yang mengatakan bahwa membaca adalah jendela dunia, karena dengan membaca
kita dapat mengetahui seisi dunia dan pola berpikir kitapun akan berkembang.
Membaca pemahaman merupakan salah satu kemampuan yang sangat penting untuk
dikuasai anak sekolah dasar untuk memahami dan menemukan makna yang terkandung dalam
bahan bacaan (Nirmala, 2019). Terdapat dua jenis pemahaman, yaitu pemahaman literal sebagai
tingkatan pemahaman dasar, dan pemahaman interpretif, kritis, dan kreatif sebagai tingkatan
pemahaman yang lebih tinggi (Taufik, 2020). Membaca pemahaman lebih menekankan pada
penguasaan isi bukan pada tindakan. Untuk mampu membaca pemahaman, siswa perlu secara
aktif melibatkan pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki serta dihubungkan dengan isi
bacaan (Dhuha, 2022). Menurut Nurhadi (2022), membaca pemahaman dilakukan dengan
membaca secara fokus pada Bahasa yang digunakana serta dapat memahami symbol grafik
tulisan. Di mana symbol inilah yang mengandung informasi.
Namun, fakta di lapangan menunjukkan bahwa beberapa siswa tidak memiliki kemampuan
membaca yang baik. Hal ini sesuai dengan observasi yang dilakukan di kelas VI. Hasil dari
observasi menunjukkan bahwa siswa memiliki kemungkinan yang rendah untuk memahami
bacaan. Hal ini dapat dilihat dari hasil nilai Bahasa Indonesia, yang menunjukkan bahwa
Sebagian besar siswa gagal mencapai ketuntasan minimal. Para siswa menghadapi masalah
dalam memahami teks, menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan teks, dan merangkum
kembali apa yang telah mereka baca. Seseorang dapat dianggap memahami bacaan mereka jika
mereka dapat mengenali kata-kata dan kalimat yang dibaca, memahami dan menghubungkan
maknanya dengan konteks, dan merangkum isi bacaan.
Selain itu, hasil pengamatan menunjukkan bahwa pendekatan pembelajaran membaca yang
digunakan masih konvensional, bergantung pada materi pelajaran yang tersedia di sekolah.
Kondisi ini menyebabkan pembelajaran yang tidak efektif, yang berarti siswa tidak dapat
memahami isi bacaan. Dari 22 siswa, hanya 8 orang siswa yang mendapatkan nilai di atas 70.
Jumlah yang tersisa masih berada di bawah kriteria ketuntasan.
Penggunaan metode CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) dan
penggunaan media pembelajaran yang meningkatkan kemampuan membaca siswa diperlukan
untuk mengatasi masalah kemampuan membaca siswa. Model pembelajaran CIRC adalah model
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 240-249
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
242
Alami Fitria (Penerapan metode pembelajaran….)
yang paling sesuai untuk digunakan dalam mata pelajaran bahasa Indonesia khusus materi
membaca, menemukan ide pokok, pokok pikiran, atau tema wacana atau klipping (Latifa &
Haryadi, 2022). Dalam model CIRC, siswa ditugaskan untuk bekerja dalam kelompok dan
berbagi ide-ide satu sama lain untuk memahami konsep dan menyelesaikan tugas. Ini
menghasilkan pengalaman belajar yang lama dan pemahaman yang kuat tentang materi
(Florentina & Wijayanti, 2018.) Model pembelajaran CIRC disesuaikan dengan kemampuan
siswa. Dalam proses pembelajarannya, itu bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca
dan menulis siswa serta membuat rangkuman berdasarkan materi yang dibacanya (Simbolon &
Khoiri, 2016).
Media pembelajaran merupakan komponen penting dari proses pembelajaran karena dapat
membantu guru memperluas pengetahuan siswa. Penggunaan media pembelajaran juga
bermanfaat karena dapat meningkatkan motivasi siswa untuk belajar, memperjelas pemahaman
materi, melibatkan lebih banyak siswa, dan membuat metode pembelajaran lebih bervariasi
(Ahmat & Sukartiningsih, 2013.)Salah satu media yang dapat digunakan dalam pengembangan
kemampuan membaca siswa yakni media flipbook (Supratman, 2023). Flipbook merupakan
buku elektronik berbasis digital yang bisa digunakan untuk mengedukasi siswa dengan
mengedepankan penggunaan teknologi berbasis digital yang tidak asing lagi bagi kehidupan
siswa pada saat ini,yang dikemas dengan bentuk yang modern, interaktif dengan keunggulan
tampilan visual, interaktif yang dapat menarik perhatian siswa yang disajikan dalam bentuk
digital, sehingga dapat dinikmati siswa dengan berbagai cara melalui media elektronik seperti
smartphone, computer, notebook dan tablet, sehingga memberikan pengalaman belajar yang
menyenangkan dan meningkatkan membaca pemahaman siswa karena siswa dapat
membayangkan apa yang sebenarnya menjadi inti pembelajaran tersebut.(Nurdiansah, 2022).
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis sangat tertarik untuk
melakukan penelitian yang berjudul Penerapan Metode Pembelajaran Cooperative Integrated
Reading Composition (CIRC) Berbasis Media Flipbook dalam Meningkatkan Membaca
Pemahaman Siswa.
2. Metode
Jenis Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian
ini. Menurut Arikunto (2010: 130), PTK adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar
berupa tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi di kelas. Menurut Pardjono et al. (2007:
12), "Penelitian Tindakan Kelas (Penelitian Tindakan Kelas) adalah salah satu jenis penelitian
tindakan yang dilakukan guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelasnya."
Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk meningkatkan proses pembelajaran di kelas. Ini
dilakukan oleh guru untuk memecahkan masalah pembelajaran, mencoba hal-hal baru untuk
meningkatkan kualitas dan hasil pembelajaran, dan menyelesaikan masalah lainnya.
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dimulai dengan persiapan, dilakukan, pengolahan data, dan diselesaikan pada
bulan November hingga Desember 2023. Penelitian ini dilakukan di kelas VI UPT SD Negeri 05
Nanggalo karena ada masalah dengan kemampuan membaca pemahaman yang belum mencapai
hasil yang diharapkan sekaligus kurangnya minat siswa dalam membaca. Penelitian ini
dilakukan selama proses pembelajaran di kelas. Model pembelajaran CIRC dan media
pembelajaran flipbook digunakan untuk membantu siswa belajar.
Teknik Pengumpulan Data
Berdasarkan teknik pengumpulan data yang digunakan, penelitian ini menggunakan (i)
lembar observasi untuk mengamati aktivitas kegiatan guru dan siswa selama pembelajaran.
Aktivitas ini dicatat selama proses pembelajaran dengan guru menggunakan model pembelajaran
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 240-249
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
243
Alami Fitria (Penerapan metode pembelajaran….)
CIRC dan Flipbook. (ii) pengumpulan data dilakukan melalui tes dengan memilih jawaban yang
sudah ditentukan. Data dikumpulkan dengan memberikan ujian kepada siswa pada akhir siklus
untuk mengetahui tingkat pembelajaran mereka, (iii) dokumentasi data dengan foto untuk
mengetahui proses belajar siswa di kelas
Instrumen Penelitian
a. Tes Evaluasi Kemampuan Membaca Pemahaman
Instrument ini dirancang untuk mengukur sejauh mana kemampuan membaca pemahaman
meningkat baik sebelum dan setelah tindakan. Proses dan hasil belajar dinilai, masing-masing.
Proses dinilai melalui lembar kerja siswa (LKS), dan hasil belajar dinilai melalui soal isian.
b. Lembar Pengamatan/ observasi
Lembaran pengamatan kegiatan siswa, instrument ini dirancang untuk merekam semua
kegiatan siswa, mulai dari awal hingga akhir kegiatan. Instrument ini mengumpulkan data
tentang kemajuan siswa dalam mengikuti pembelajaran menggunakan media pembelajaran
flipbook dan model Cooperative Intergrated Reading and Composition (CIRC). juga untuk
mengetahui apakah siswa mengikuti instruksi pembelajaran.
Lembaran pengamatan guru adalah instrument ini dirancang untuk merekam kegiatan guru
selama proses belajar mengajar. Data dimaksudkan untuk mengetahui jenis perawatan yang
diberikan kepada siswa serta langkah-langkah pembelajaran, yang merupakan tindakan
terorganisir yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.
Lembar dokumentasi adalah lembar dokumentasi ini digunakan untuk melihat kelengkapan
data yang digunakan dalam proses pembelajaran dan kegiatan penelitian melalui foto.
Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini, dua jenis data dikumpulkan: data kuantitatif dan kualitatif. Data
kuantitatif menganalisis hasil tes membaca pemahaman yang berupa angka atau nomerik; data
kualitatif menganalisis hasil pengamatan (observasi) aktivitas siswa selama proses pembelajaran
membaca.
a. Kriteria Keberhasilan
Siswa dianggap berhasil secara individu jika mereka mencapai nilai KKM atau lebih tinggi
dari KKM, yaitu 70. Untuk mengetahui keberhasilan siswa secara individu, rumus berikut dapat
digunakan:
KBSI =
Keterangan:
KBSI = Ketuntasan Belajar Siswa Secara Individu
b. Ketuntasan Klasik
Secara klasikal, pemahaman membaca siswa telah tercapai dengan baik jika ketuntasan
mereka mencapai 80% dari seluruh siswa (Wardhani, 2007:25). Rumus dapat digunakan untuk
menghitung persentase ketuntasan klasik siswa.
KK =
Keterangan:
KK: Ketuntasan Klasikal
3. Hasil dan Pembahasan
Sehubungan dengan kemampuan siswa untuk memahami bacaan, hasilnya menunjukkan
bahwa pembelajaran membaca pemahaman yang diajarkan masih dilakukan secara konvensional
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 240-249
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
244
Alami Fitria (Penerapan metode pembelajaran….)
hanya dengan memberi perintah untuk membaca dan kemudian memberi mereka waktu untuk
memahami isi bacaan. Guru memberikan teks cerita kepada siswanya dan meminta mereka
membacanya tanpa menggunakan bantuan media pembelajaran, yang dapat membantu proses
pembelajaran dan membantu siswa memahami teks. Saat guru meminta siswa untuk menjawab
soal evaluasi, banyak dari siswa gagal menemukan ide utama atau kalimat utama yang terdapat
dalam setiap
244
ndicator. Selain itu, banyak siswa melakukan kesalahan dalam penggunaan kata
dan kalimat saat membuat kesimpulan, yang menyebabkan kata-kata yang tidak sesuai
digunakan. Akibatnya, sulit untuk memahami nilai membaca pemahaman sebelum tindakan,
seperti yang ditunjukkan dalam tabel 1.
Tabel 1 Nilai Membaca Pemahaman Siswa Kelas VI UPT SD Negeri 05
Naggalo Sebelum Tindakan
No
Interval
Jumlah Siswa
1
90-100
0
2
80-89
2
3
70-79
6
4
60-69
10
5
<60
4
Jumlah Siswa
Rata-rata
Kategori
Jumlah yang Tuntas
36,4 %
Jumlah yang Tiidak Tuntas
63,6 %
Berdasarkan table 1 dapat diketahui dari total 22 siswa, total siswa yang tuntas 10, jumlah
siswa dalam kategori baik sekali adalah 0, jumlah siswa dalam kategori baik adalah 2, pada
kategori cukup terdapat 6, jumlah siswa dalam kategori kurang adalah 10, dan jumlah siswa
dalam kategori sangat kurang adalah 4. Untuk data nilai siswa siklus 1 pertemuan 1 dapat dilihat
pada tabel 2 untuk informasi lebih jelasnya.
Tabel 2 Nilai Membaca Pemahaman Siswa Kelas VI UPT SD Negeri 05
Naggalo Siklus I Pertemuan I
No
Interval
Siklus I Pertemuan I
Kategori
Jumlah Siswa
1
90-100
Baik Sekali
0
2
80-89
Baik
3
3
70-79
Cukup
7
4
60-69
Kurang
8
5
<60
Sangat Kurang
4
Jumlah Siswa
22
Jumlah yang Tuntas
10
45,5 %
Jumlah yang Tidak Tuntas
12
54,5 %
Tabel 2 menunjukkan bahwa dari 22 siswa, 10 tuntas. Siswa dalam kategori baik sekali
adalah 0, pada kategori baik ada 3 siswa dengan inisial nama AM, LCQ, dan RF, sedangkan
kategori cukup terdapat 7 siswa dengan inisial nama SM, AS, MR, NAF, RJ, RKB dan AFS; dan
kategori kurang terdapat 8 siswa dengan nama AN, AM,HH, SH, FAF, LA, MH, dan SH; pada
kategori sangat kurang terdapat 4 siswa dengan inisial nama RG, RR, ROM, dan LS. Pada siklus
1 pertemuan 2, nilai siswa menunjukkan kemampuan membaca pemahaman yang aktif,
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 240-249
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
245
Alami Fitria (Penerapan metode pembelajaran….)
kemampuan menangkap isi bacaan, dan kemampuan menjawab pertanyaan. Data nilai siswa
untuk siklus 1 pertemuan 2 dapat dilihat dalam tabel 3.
Tabel 3 Nilai Membaca Pemahaman Siswa Kelas VI UPT SD Negeri 05 Nanggalo Siklus I
Pertemuan II
No
Interval
Siklus I Pertemuan II
Kategori
Jumlah Siswa
1
90-100
Baik Sekali
0
2
80-89
Baik
6
3
70-79
Cukup
7
4
60-69
Kurang
6
5
<60
Sangat Kurang
3
Jumlah Siswa
22
Jumlah yang Tuntas
13
59,1 %
Jumlah yang Tidak Tuntas
9
40,9 %
Tabel 3 menunjukkan bahwa dari total 22 siswa, 13 siswa yang tuntas. Selain itu, dapat
dilihat bahwa siswa dalam kategori baik sekali adalah 0, sedangkan kategori baik terdiri dari 6
siswa dengan nama AM, LCQ, RF, SM, AS, dan MR; kategori cukup terdiri dari 7 siswa dengan
nama NAF, RJ, RKB, AFS, AN, AM dan HH; dan kategori kurang terdiri dari 6 siswa dengan
nama SH, RG, SA, MH, LA, dan FAF dan pada kategori sangat kurang terdapat 3 siswa dengan
inisial nama LS, ROM dan RR. Pada siklus 1 pertemuan 2,
245
ndicator membaca pemahaman
yang aktif, kemampuan menangkap isi bacaan, kemampuan menjawab pertanyaan, dan
kemampuan meringkas bacaan. Data nilai siswa untuk siklus 2 pertemuan 1 ditunjukkan dalam
tabel 4.
Tabel 4 Nilai Membaca Pemahaman Siswa Kelas VI UPT SD Negeri 05 Nanggalo Siklus
II Pertemuan I
No
Interval
Siklus II Pertemuan I
Kategori
Jumlah Siswa
1
90-100
Baik Sekali
0
2
80-89
Baik
9
3
70-79
Cukup
9
4
60-69
Kurang
3
5
<60
Sangat Kurang
1
Jumlah Siswa
22
Jumlah yang Tuntas
18
81,8 %
Jumlah yang Tidak Tuntas
4
18,2 %
Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui bahwa 18 siswa yang tuntas dari total 22 siswa. Selain
itu, dapat dilihat bahwa jumlah siswa yang termasuk dalam kategori baik sekali adalah 0, pada
kategori baik terdapat 9 siswa dengan inisial AM, LCQ, RF, SM, AS, MR, NAF, RJ, dan RKB,
siswa dengan kategori cukup berjumlah 9 dengan inisial nama SH, HH, AM, AN, AFS, RG, SA,
MH, dan LA, sedangkan pada kategori kurang terdapat 3 orang siswa dengan inisial nama FAF,
LS, dan ROM, dan pada kategori sangat kurang terdapat 1 siswa dengan inisial nama RR. Pada
siklus 2 pertemuan 1 ini, indicator membaca pemahaman siswa yang aktif, kemampuan
menangkap isi dari bacaan, kemampuan menjawab pertanyaan dan kemampuan meringkas
bacaan. Pada siklus 2 pertemuan 2 dapat dilihat data nilai siswa lebih jelas pada tabel 5.
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 240-249
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
246
Alami Fitria (Penerapan metode pembelajaran….)
Tabel 5 Nilai Membaca pemahaman Siswa Kelas VI UPT SD Negeri 05 Nanggalo Siklus
II Pertemuan II
No
Interval
Siklus II Pertemuan II
Kategori
Jumlah Siswa
1
90-100
Baik Sekali
0
2
80-89
Baik
11
3
70-79
Cukup
8
4
60-69
Kurang
2
5
<60
Sangat Kurang
1
Jumlah Siswa
22
Jumlah yang Tuntas
19
86,4 %
Jumlah yang Tidak Tuntas
3
13,6 %
Tabel 5 menunjukkan bahwa 19 siswa yang tuntas dari total 22 siswa. Dan pada tabel 5 juga
dapat dilihat bahwa siswa dengan kategori baik sekali adalah 0, pada kategori baik terdapat 11
siswa dengan inisial nama AM, LCQ, RF, SM, AS, MR, NAF, RJ, RKB, SH, dan HH, dan pada
kategori cukup terdapat 8 siswa dengan inisial nama AM, AN, AFS, RG, SA, MH, LA, dan FAF
dan pada kategori kurang terdapat 2 siswa diantaranya LS dan ROM, dan pada kategori sangat
kurang terdapat 1 siswa yaitu RR. Rekapitulasi Membaca Pemahaman Siswa dapat dilihat pada
tabel 6.
Tabel 6 rekapitulasi Membaca Pemahaman Siswa Kelas VI UPT SD Negeri 05
Nanggalo dengan Menggunakan Model Pembelajaran Cooperative Integrated Reading
Composition dan Metode Pembelajaran Flipbook
Skor
Kategori
Siklus I
Siklus II
Pertemuan I
Pertemuan II
Pertemuan I
Pertemuan II
Tuntas
Tidak
Tuntas
Tuntas
Tidak
Tuntas
Tuntas
Tidak
Tuntas
Tuntas
Tidak
Tuntas
90-100%
Baik
Sekali
-
-
-
-
-
-
-
-
80-89%
Baik
3
6
9
11
70-79%
Cukup
7
7
9
8
60-69%
Kurang
8
6
3
2
<60%
Sangat
Kurang
4
3
1
1
Jumlah
10
12
13
9
18
4
19
3
Persentase Klasikal
45,5%
54,5%
59,1%
40,9%
81,8%
18,2%
86,4%
13,6%
Kategori
Kurang
Kurang
Kurang
Kurang
Baik
Kurang
Baik
Kurang
Hasil dari ketuntasan klasikal siswa pada siklus I pertemuan I sebesar 45,5 % dan meningkat
menjadi 59,1 % pada siklus I pertemuan II. Kemudian pada siklus II pertemuan I, ketuntasan
klasikal siswa meningkat menjadi 81,8% dan naik lagi menjadi 86,4% pada siklus II pertemuan
II. Untuk itu dapat diketahui dan menilai kemampuan siswa kelas VI UPT SD Negeri 05
Nanggalo dari pra tindakan, siklus I dan siklus II.
Pembelajaran membaca pemahaman melalui CIRC membantu siswa menjadi lebih terbiasa
membaca apalagi di bantu dengan media pembelajaran flipbook sehingga minat siswa siswa
dalam membaca juga mengalami peningkatan. Hal ini sejalan dengan pendapat Zulkifli (2005:
53) bahwa siswa sekolah dasar diharapkan dapat menguasai tiga kemampuan, yaitu kemahiran
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 240-249
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
247
Alami Fitria (Penerapan metode pembelajaran….)
menulis, membaca, dan berhitung, sehingga membaca merupakan salah satu kemampuan yang
harus dikuasai siswa selama proses pembelajaran. Membaca perlu dipelajari secara menyeluruh,
terutama membaca pemahaman dengan CIRC. Membaca adalah aktivitas reseptif, artinya
pembaca menerima pesan atau informasi yang disampaikan oleh penulis dalam teks yang dibaca
(Dalman, 2017: 8). Sementara Abidin (2013: 149) menyatakan bahwa kemampuan siswa untuk
membaca dan tetap menjadi pembaca adalah kuncinya. Tujuan ini tampaknya dilupakan selama
proses pembelajaran di sekolah, sehingga institusi tersebut hanya dapat menghasilkan siswa
yang mampu membaca tetapi tidak suka membaca. Siswa memiliki kemampuan membaca, tetapi
mereka tetap menganggap membaca sebagai hal yang membosankan. Sehingga dibantunya
dengan penggunaan media pembelajaran berupa flipbook pandangan siswa terhadap membaca
itu membosankan akan tergantikan bahwa membaca itu menyenangkan.
Siswa kelas VI UPT SD Negeri 05 Nanggalo mengalami peningkatan dalam pembelajaran
membaca dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Pembelajaran dirancang untuk memengaruhi
pembelajaran guru dan siswa. Seperti yang di tunjukkan oleh peningkatan persentase aktivitas
siswa selama proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran CIRC dan media
pembelajaran Flipbook. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan aktivitas pada siklus I pertemuan
I sebesar 45,5% kategori kurang (<60) dan meningkat pada siklus I pertemuan II sebesar 59,1%
dengan kategori kurang (<60), kemudian pada siklus II pertemuan I mengalami peningkatan
menjadi 81,8% dengan kategori baik (80-89). Lalu meningkat lagi pada siklus II pertemuan II
menjadi 86,4% juga dengan kategori baik (80-89).
Studi ini menunjukkan bahwa penggunaan CIRC sebagai metode pembelajaran dan flipbook
sebagai media pembelajaran meningkatkan kemampuan membaca pemahaman dan minat
membaca siswa kelas VI UPT SD Negeri 05 Nanggalo. Peningkatan kemampuan membaca
pemahaman ini menunjukkan bahwa CIRC memengaruhi proses pembelajaran, khususnya mata
pelajaran Bahasa Indonesia, dalam kemampuan membaca pemahaman. Kemampuan membaca
pemahaman dapat ditingkatkan dengan penerapan CIRC. Arikunto (2007: 245), yang
menyatakan bahwa kriteria nilai dalam kategori cukup adalah nilai yang berada di antara 55 dan
65. Faktor-faktor yang menyebabkan kondisi tersebut termasuk siswa yang belum memahami
topik yang dipelajari, tidak memiliki kemampuan untuk memahami bacaan, tergesa-gesa dalam
mengerjakan soal, dan kurangnya aktivitas siswa dalam menyampaikan pendapat.
Dengan menggunakan CIRC, siswa kelas VI UPT SD Negeri 05 Nanggalo dapat lebih
memahami isi bacaan. Setiap siklus menunjukkan peningkatan aktivitas siswa dalam bertanya
dan mengemukakan pendapat dan dibantu dengan media pembelajaran flipbook membuat siswa
lebih bersemangat dan meningkatkan minat membaca siswa. Pada siklus kedua, aktivitas siswa
meningkat karena mereka sudah terbiasa menyampaikan pendapat mereka. Guru kelas percaya
bahwa penggunaan CIRC dapat membantu siswa lebih terbiasa membaca dan memahami isi
bacaan. Ini menjadi salah satu alasan mengapa CIRC masih digunakan dalam pendidikan.
Berdasarkan diskusi tentang bagaimana CIRC meningkatkan kemampuan membaca pemahaman
siswa, dapat disimpulkan bahwa selama proses pembelajaran, aktivitas pembelajaran siswa
meningkat di tambah dengan pemanfaatan perkembangan teknologi yang digunakan dalam
pembelajaran ini sehingga sekaligus memperkenalkan kepada siswa tentang perkembangan IT.
Perubahan kategori nilai di setiap siklus, dari kategori cukup meningkat menjadi kategori baik,
serta peningkatan persentase aktivitas siswa di pratindakan, siklus I, dan siklus II, menunjukkan
peningkatan aktivitas tersebut walaupun peningkatannya di awal siklus masih kurang.
Tindakan siklus I masih memiliki beberapa kekurangan. Dalam siklus pertama, terdapat
masalah dengan siswa yang tidak terlibat secara aktif dalam pembelajaran. Beberapa siswa
melakukan kegiatan yang seharusnya tidak dilakukan selama pembelajaran CIRC dan bahkan
siswa masih belum mengerti menggunakan flipbook dan membalikkan halamannya, sehingga
beberapa siswa gagal memahami isi bacaan dengan benar. Beberapa penyebab masalah ini
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 240-249
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
248
Alami Fitria (Penerapan metode pembelajaran….)
termasuk kurangnya pemahaman siswa tentang proses pembelajaran dengan CIRC. Siswa kelas
VI UPT SD Negeri 05 Nanggalo menunjukkan peningkatan kemampuan membaca dan
memahami. Kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VI UPT SD Negeri 05 Nanggalo
sebagian besar sudah memenuhi kriteria yang telah ditentukan.
4. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada siswa kelas VI UPT SD Negeri 05
Nanggalo tahun ajaran 2022/ 2023, dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran kemampuan
membaca pemahaman siswa dengan menggunakan model pembelajaran CIRC dan media
pembelajaran flipbook dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas.
Presentase klasikal menunjukkan untuk setiap siklus menunjukkan peningkatan kemampuan.
Model pembelajaran CIRC dan flipbook sebagai media pembelajaran dapat meningkatkan
keaktifan siswa kelas VI UPT SD Negeri 05 Nanggalo. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian
yang menunjukkan peningkatan pada proses pembelajaran atau selama pelaksanaan dengan
menggunakan metode pembelajaran CIRC dan flipbook sebagai media pembelajaran. Hasilnya
menunjukkan peningkatan keaktifan siswa dari 36,4% kategori rendah pada pra tindakan
menjadi 45,5% walaupun masih di kategori rendah namun mengalami sedikit peningkatan, pada
siklus I dan kemudian meningkat menjadi 81,8% kategori baik pada siklus II meningkat menjadi
86,4% pada pertemuan II. Dengan demikian, model pembelajaran CIRC dan flipbook sebagai
media pembelajaran dapat meningkatkan minat membaca dan kemampuan membaca
pemahaman siswa.
5. Daftar Pustaka
Arikunto (2010). Pengembangan Model Cooperative Integrated Reading and Composition
(CIRC) Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman (DOKKAI) Mahasiswa
Jurusan Bahasa dan Satra Jepang Universitas Negeri Surabaya. Asa, 4, 111.
Delman, (2017). Keterampilan Membaca. PT Raja Grafindo Persada.
Depdiknas, (2011). Membimbing Guru dalam Penelitian Kelas. Pusat Pengembangan Tenang
Kependidikan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Manajemen
Mutu Pendidikan.
Dhuha, N. (2022). Penerapan Teknik Skimming Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca
Pemahaman Murid Cerebral Palsy Kelas Dasar Vi Di Slb Negeri 1 Gowa. Skripsi.
Universitas Neberi Makasar.
Erpidawati, E., & Susanti, E. (2019). Kontribusi Pengelolaan Manajemen Kelas Terhadap Hasil
Belajar Mahasiswa Fakultas Kesehatan Dan Mipa Universitas Muhammadiyah Sumatera
Barat. Jurnal Benefita, 4(1), 70-77.
Erpidawati, E., & Putri, S. A. (2022). Penerapan Model SAVI (Somatic, Audiotory, Visualition,
Intellectual) dalam Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kreatif Mahasiswa pada
Pembelajaran Daring Prodi Administasi Rumah Sakit. Edukatif: Jurnal Ilmu
Pendidikan, 4(1), 795-802.
Nirmala, S. D. (2019). Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas IV Se-Gugus 2 Purwasari dalam
Membaca Pemahaman Melalui Model Fives dan Model Guided Reading. Dinamika Jurnal
Ilmiah Pendidikan Dasar, 10(2). https://doi.org/10.30595/dinamika.v10i2.3889
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 240-249
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
249
Alami Fitria (Penerapan metode pembelajaran….)
Pardjono, dkk. (2007). Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: LembagaPenelitian
Universitas Negeri Yogyakarta
Taufik, T. (2020). Strategi AMBT untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman
Interpretatif Siswa Kelas IV SD Negeri 3 Namlea Kabupaten Buru. Sang Pencerah: Jurnal
Ilmiah Universitas Muhammadiyah Buton, 5(2), 5362.
https://doi.org/10.35326/pencerah.v5i2.528.
Wardhani (2007). Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman melalui Model CIRC pada
Siswa Kelas III SDK Roworeke 1 Semester 1 Tahun Pelajaran 2019 / 2020. Jurnal Literasi
Pendidikan dan Humaniora, 6(3), 815