Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 204-211
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
204
Laila Hasanah (Pengaruh gaya belajar….)
Pengaruh gaya belajar dan belajar matematika
realistis terhadap hasil belajar Siswa kelas V SDN 11
Lubuk Buaya Padang
Laila Hasanah
Universitas Negeri Padang, Jln.Dr.Hamka, Kota Padang and Indonesia
INFO ARTIKEL
ABSTRAK
Sejarah Artikel:
Diterima: 18 Maret 2023
Direvisi: 4 Juli 2023
Disetujui: 28 Oktober 2023
Tersedia Daring: 1 Januari 2024
Penelitian ini dilakukan karena peneliti ingin mengetahui pengaruh gaya
belajar dan model pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME)
terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika kelas V SD.
Metode penelitian ini adalah kuantitatif dan merupakan jenis Non Equivalent
Pre-Test and Post-Test Control Group Design. Sampel penelitian untuk kelas
eksperimen adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri 11 Lubuk Buaya yang
berjumlah 27 siswa dan kelas kontrol adalah seluruh siswa kelas V SD
Negeri 11 Lubuk Buaya yang berjumlah 27 siswa. Teknik pengumpulan data
berupa 20 soal tes pilihan ganda. Uji Independent Sample T-Test berfungsi
untuk menguji hipotesis yang diperoleh Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05.
Berdasarkan hasil menunjukkan Ha diterima dan Ho ditolak. Dapat
disimpulkan bahwa penerapan gaya belajar dan model pembelajaran
Realistic Mathematics Education mempunyai pengaruh dan hasil belajar
siswa kelas V SD Negeri 11 Lubuk Buaya Padang meningkat. Diketahui kelas
eksperimen memperoleh rata-rata hasil pretes sebesar 65,25 dan rata-rata
pretes kelas kontrol sebesar 65. Sedangkan rata-rata posttest kelas
eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol yaitu 84 > 72,5.
Kata Kunci:
Gaya Mengajar
Model RME
Hasil Belajar
ABSTRACT
Keywords:
Learning Style
Model RME
Learning Outcomes
This research was conducted because researchers wanted to know the
influence of learning styles and the Realistic Mathematics Education (RME)
learning model on student learning outcomes in fifth grade elementary school
mathematics subjects. This research method is quantitative and is a type of
Non Equivalent Pre-Test and Post-Test Control Group Design. The research
sample for the experimental class was all class V students at SD Negeri 11
Lubuk Buaya, totaling 27 students and the control class was all class V
students at SD Negeri 11 Lubuk Buaya, totaling 27 students. The data
collection technique is in the form of 20 multiple choice test questions. The
Independent Sample T-Test serves to test the hypothesis obtained by Sig. (2-
tailed) of 0.000 < 0.05. Based on the results, it shows that Ha is accepted and
Ho is rejected. It can be concluded that the application of the Realistic
Mathematics Education learning style and learning model has an influence
and the learning outcomes of class V students at SD Negeri 11 Lubuk Buaya
Padang increase. It is known that the experimental class obtained an average
pretest result of 65.25 and the control class pretest average was 65.
Meanwhile, the posttest average of the experimental class was higher than the
control class, namely 84 > 72.5.
©2024, Laila Hasanah
This is an open access article under CC BY-SA license
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 204-211
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
205
Laila Hasanah (Pengaruh gaya belajar….)
1. Pendahuluan
Dalam proses pembelajaran siswa tidak didorong untuk mengembangkan kemampuan
berpikir. Proses pembelajaran di kelas diarahkan pada kemampuan siswa dalam menghafal
suatu informasi, otak, siswa dipaksa untuk mengingat dan mengerjakan suatu informasi tanpa
dituntut untuk memahami apa yang diingatnya untuk menghubungkannya dengan kehidupan
sehari-hari. Hal ini mengakibatkan ketika siswa lulus sekolah, mereka secara teori cerdas,
namun buruk penerapannya dalam kehidupan.
Kedepan, siswa akan menghadapi tantangan yang berat karena kehidupan masyarakat
global selalu berubah setiap saat, oleh karena itu mata pelajaran matematika perlu dirancang
untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman dan kemampuan analisis terhadap kondisi
sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan sosial yang dinamis. Untuk mencapai
kompetensi tersebut perlu diciptakan suatu proses pembelajaran yang dapat menempatkan
siswa sebagai subjek belajar, sehingga pengalaman belajar yang diperolehnya melalui proses
pembelajaran yang dilaksanakan menjadi kompetensi bagi siswa di masa depan dan berfungsi
di masyarakat.
Guru merupakan bagian yang bertanggung jawab dalam pembelajaran yang merupakan
tugas dan kewajibannya. Pembelajaran akan berhasil jika guru selalu mengadakan kompetisi
mengajar. Tentunya sebelum melaksanakan pembelajaran, seorang guru merancang
perangkatnya, mulai dari program semester, silabus, hingga rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP). Sehubungan dengan RPP, penguasaan materi merupakan suatu keharusan bagi seorang
guru dalam memantau proses pembelajaran. Masih banyak guru yang tidak menggunakan
model pembelajaran tersebut, sehingga yang terbawa di sekolah adalah menerima ilmu dari
guru, bukan sebagai wadah untuk mengembangkan potensi siswa. Pembelajaran dengan
metode konvensional seolah menjadi sebuah kewajiban yang harus dihadapi oleh kelas.
Guru sebagai sumber belajar, maka ia mempersiapkan segala kegiatan pembelajaran yang
akan dilaksanakan mulai dari merumuskan tujuan, menyampaikan materi, menggunakan
metode, memilih media, merancang kegiatan hingga melakukan evaluasi. Setiap kegiatan yang
dilakukan tidak disertai tujuan yang jelas maka tidak akan mencerminkan kegiatan yang
dilakukan, begitu pula evaluasi yang tidak didasarkan pada pencapaian tujuan akan
menghasilkan feedback yang buruk.
Guru yang profesional di bidangnya berarti guru yang mempunyai kemampuan atau
kualifikasi khusus di bidang pembelajaran atau dengan kata lain guru yang terdidik dan terlatih
serta mempunyai pengalaman yang kaya di bidangnya. Dalam hal ini merencanakan dan
mengembangkan proses pembelajaran merupakan suatu keterampilan yang harus dimiliki
seorang guru. Dalam merencanakan skenario pembelajaran, guru harus memikirkan berbagai
cara atau metode yang dapat memungkinkan siswa memperoleh kemampuan yang ingin
dikuasainya setelah mengikuti proses pembelajaran.
Strategi pembelajaran yang digunakan dan pemanfaatan sumber belajar berupa media
pembelajaran merupakan upaya untuk memvariasikan metode pembelajaran yang dipilih.
Dengan memanfaatkan media dalam pembelajaran, guru mampu meningkatkan motivasi siswa
dalam belajar. Hal ini dikarenakan keberhasilan siswa dalam belajar tidak hanya bergantung
pada gurunya saja melainkan faktor dalam dirinya seperti minat, motivasi, kreativitas dalam
belajar. Keberhasilan siswa dalam belajar tidak hanya bergantung pada gurunya saja, tetapi
juga faktor dalam dirinya, seperti minat, motivasi, kreativitas dalam belajar. Tugas guru adalah
menciptakan suasana yang memungkinkan faktor-faktor tersebut muncul dan berkembang
dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan hasil survei awal yang dilakukan penulis pada bulan Januari 2023 di kelas V
SDN 11 Lubuk Buaya diketahui jumlah siswa SDN II kelas V sebanyak 32 orang dengan
waktu pembelajaran pukul 07.30 WIB sampai dengan pukul 12.45 WIB. Sedangkan guru yang
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 204-211
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
206
Laila Hasanah (Pengaruh gaya belajar….)
mengajar pada gelar yang sama mempunyai ijazah S1/A IV dan mempunyai kemampuan yang
setara. Fenomena lain yang dilihat dari data Dinas Pendidikan Kota Padang adalah nilai
numerasi SDN 11 Lubuk Buaya berada pada kategori merah dan kuning dan tidak pernah
mendapat nilai diatas standar yang telah ditetapkan.
Di sisi lain fenomena yang terlihat selama ini dalam proses pembelajaran di sekolah, di
SDN 11 SDN Lubuk Buaya proses pembelajaran dilakukan secara monoton dan tidak melihat
karakteristik masing-masing siswa, guru menjelaskan bahwa materi pembelajaran yang
didengarkan siswa masih bersifat konvensional, sedangkan gaya belajarnya disesuaikan
dengan karakteristik. siswa belum melaksanakannya dengan baik, hal ini merupakan salah satu
aspek yang mempengaruhi hasil belajar siswa.
Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam proses pembelajaran Matematika di kelas V
antara lain: (1) proses pembelajaran belum bertumpu pada filosofi konstruktivisme yang
menyatakan bahwa pengetahuan adalah aktivitas aktif siswa yang mencermati lingkungannya
dan bersikap kritis. (2) kegiatan pembelajaran umumnya dilakukan melalui ceramah (3)
kemampuan awal dan aktivitas belajar rendah ditunjukkan dengan kurangnya aktivitas siswa
dalam mencapai pengetahuannya sendiri (4) siswa pasif (5) hasil belajar Matematika siswa
belum maksimal menunjukkan prestasi yang menggembirakan, terlihat dari banyaknya siswa
yang mengikuti remedial (6) kurangnya interaksi siswa di kelas (7) guru sering membiarkan
siswa belajar secara mandiri (output) dari proses pembelajaran matematika, hasil belajar siswa
yang kurang dari yang diharapkan. kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditetapkan
sekolah. dipandang sebagai permasalahan yang perlu segera diatasi dan solusi yang ditawarkan
adalah dengan menggunakan model pembelajaran matematika realistik (PMR). Pembelajaran
matematika pada hakikatnya menuntut guru untuk mengeksplorasi konsep, teori, dan
pengetahuan sosial agar siswa dapat menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat dan
memiliki kepedulian terhadap lingkungannya.
2. Metode
Dalam penelitian ini ditentukan model pembelajaran yang berbeda dengan menggunakan
metode eksperimen pada pembelajaran matematika dan kelas kontrol pada pembelajaran
matematika siswa kelas V SD Negeri 11 Lubuk Buaya. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah eksperimen, dan akan dilihat hasil belajarnya berdasarkan gaya belajar
pada kategori auditori, visual, dan audio visual.
Populasi dalam penelitian ini direncanakan adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri yang
mempunyai karakteristik hampir sama pada gugus I, II di Kecamatan Lubuk Buaya dan
Sampel. Sampel menurut Sutrisno Hadi dalam Cholid Narbuko (1997:107) adalah sebagian
individu dari seluruh individu penelitian yang diteliti. Artinya sampel adalah bagian dari
populasi. Jika populasinya besar, maka penelitian tidak mungkin mempelajari semua yang ada
pada populasi tersebut karena keterbatasan waktu, oleh karena itu peneliti akan menggunakan
data yang diambil dari populasi tersebut. Dengan kata lain populasi yang terdiri dari 14
sekolah dilakukan dengan cara random sampling dengan mengacak 14 sekolah dengan jumlah
kelompok belajar kelas V sebanyak 16 orang untuk dijadikan lokasi penelitian karena sekolah
mempunyai hak yang sama. Dipilih 2 kelompok lokal kelas V yang diseleksi menggunakan
RME, 1 kelas tanpa menggunakan model RME.
Pengembangan Instrumen Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket
motivasi belajar yang diberikan pada awal penelitian dan post test pada akhir penelitian. (a)
Instrumen penelitian hasil belajar Instrumen penelitian hasil belajar adalah tes mata pelajaran
matematika untuk variabel hasil belajar Matematika. Tes tersebut saya buat sendiri yaitu tes
objektif berbentuk pilihan ganda dengan 4 pilihan. Datanya dalam skala interval dengan
rentang 0-100, dalam hal ini siswa yang salah menjawab semua soal dalam tes mendapat skor
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 204-211
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
207
Laila Hasanah (Pengaruh gaya belajar….)
0 (nol) dan siswa yang menjawab semua soal salah mendapat skor 1 (satu). (B). Instrumen
Penelitian Gaya Belajar Variabel gaya belajar dijadikan instrumen berupa angket atau angket
dengan menggunakan skala Likert (skala motivasi). Kuesioner digunakan untuk membedakan
antara motivasi belajar tinggi dan motivasi belajar rendah. Instrumen ini dirancang dengan
menggunakan jawaban yaitu Selalu (SL), Sering (SR), Kadang-kadang (KK), Jarang (JR) dan
Tidak Pernah (TP). Masing-masing mempunyai skor 5, 4, 3, 2, 1 untuk pernyataan positif atau
1, 2, 3, 4, 5 untuk pernyataan negatif. (C). Hasil Uji Validitas Manajemen merupakan ukuran
yang menunjukkan tingkat validitas dan keaslian suatu instrumen. Arikunto (2006:168) untuk
mengetahui dan memilih butir soal yang valid dan reliabel, instrumen tes diuji, kemudian
dapat dicari uji validitas, reliabilitas, indeks kesukaran dan diferensiasi. Teknik Pengumpulan
Data Pengumpulan data dilakukan pada siswa kelas V SDN 11 Lubuk Buaya Padang dengan
cara menemui siswa secara langsung dan pengisian angket oleh siswa tidak dibawa pulang.
Hasil belajar diambil dari hasil yang diperoleh dari tes objektif berupa pilihan ganda yang
diberikan setelah 5 kali pertemuan.
Teknik Analisis Data Deskripsi Data Deskripsi data ini menyajikan keadaan data setiap
kelompok data untuk setiap kelompok data penelitian, seperti skor rata-rata (mean), standar
deviasi. Skor minimum, skor maksimum. Pengujian persyaratan analisis Uji persyaratan
analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Uji homogenitas dengan analisis varians. Hal
ini digunakan karena peneliti hanya membandingkan dua kelompok sampel. Uji normalitas
menggunakan teknik Uji Kolmogrof Smirnof (K-S Test) dengan menggunakan aplikasi SPSS
versi 13.00. Uji homogenitas data hasil belajar untuk membuktikan persamaan varians setiap
perlakuan melalui analisis varians. Uji normalitas dan uji homogenitas secara keseluruhan
pada kelas eksperimen dan kontrol motivasi tinggi dan motivasi rendah menunjukkan data
berdistribusi normal pada taraf signifikansi 0, 05 sehingga pengujian hipotesis dapat
dilanjutkan.
Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis yang diajukan digunakan teknik analisis data
dengan menggunakan SPSS 22. Untuk melihat perbedaan hasil belajar Matematika kelompok
siswa dengan motivasi tinggi dan rendah digunakan statistik uji t.
Untuk menguji hipotesis keempat digunakan uji t dengan rumus:
Di mana:
X1= rata-rata data sampel 1
X2= rata-rata data sampel 2
n1= Jumlah anggota sampel 1
n2= Jumlah anggota sampel 2
Berdasarkan hasil analisis menggunakan uji t dengan pengambilan keputusan pada tingkat
signifikan σ = 0, 05, apabila thitung > ttabel maka Ho ditolak, H1 diterima dan jika thitung <
ttabel maka Ho diterima dan H1 ditolak.
Pengujian hipotesis digunakan bersamaan dengan uji F (anova). Berdasarkan hasil analisis
menggunakan anova dua arah pengambilan keputusan pada taraf signifikan α = 0, 05 apabila F
hitung > F tabel dan Ho ditolak maka H1 diterima
3. Hasil dan Pembahasan
Hasil penelitian penerapan model Realistic Mathematics Education (RME) memberikan
pengaruh terhadap aspek kognitif siswa pada kelas eksperimen dibandingkan dengan kelas
kontrol dan memberikan 20 soal pilihan ganda. Pencapaian kriteria ketuntasan minimal
(KKM) adalah 70 dengan menggunakan rumus 100 (nilai maksimal) 70 (KKM)/3 = 10
(panjang rentang) diperoleh hasil sebagai berikut:
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 204-211
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
208
Laila Hasanah (Pengaruh gaya belajar….)
Table 1. Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen
Kelas Eksperimen
No
Interval
Pretest
Postest
1
< 69
12
2
2
70-79
5
3
3
80-89
5
8
4
90-100
5
14
Jumlah Siswa
27
27
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari nilai pretest pada tabel diatas, dari 27 siswa yang
memperoleh <69 terdapat 12 siswa, 70 79 terdapat 5 siswa, 80 89 terdapat 5 siswa, dan 90
100 terdapat 5 siswa. siswa. Sedangkan dari 20 siswa yang nilai posttestnya <69 berjumlah 2
orang, 70 79 berjumlah 3 siswa, 80 89 berjumlah 8 siswa, dan 90 100 berjumlah 14 siswa.
Disimpulkan berdasarkan sebaran data diperoleh hasil yang kurang baik dan baik yang terlihat
dari rata-rata interval skor tertinggi yaitu interval skor < 69 dan interval skor 80 89 yaitu
masing-masing 14 siswa.
Table 2. Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Pretest dan Posttest Kelas Kontrol
Kelas Kontrol
Interval
Interval
Kategori
Pretest
Postest
1
< 69
Tidak cukup
11
2
2
70-79
Cukup
7
14
3
80-89
Baik
5
8
4
90-100
Baik Sekali
4
3
Jumlah Siswa
27
27
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari nilai pretest pada tabel diatas, dari 27 siswa yang
memperoleh <69 terdapat 11 siswa, 70 79 terdapat 7 siswa, 80 89 terdapat 5 siswa, dan 90
100 terdapat 4 siswa. siswa. Sedangkan dari 20 siswa yang nilai posttestnya <69 berjumlah 2
orang, 70 79 berjumlah 14 siswa, 80 89 berjumlah 8 siswa, dan 90 100 berjumlah 3
siswa. Disimpulkan berdasarkan sebaran data diperoleh hasil yang kurang baik dan baik,
terlihat dari interval skor rata-rata, interval skor tertinggi <69 dan interval skor 80 89 yaitu
siswa sebanyak 3 orang. setiap.
Aspek kognitif 1 merupakan salah satu ranah aktivitas mental atau otak untuk mengukur
pencapaian hasil belajar dari pretest dan posttest. Oleh karena itu, untuk mengetahui hasilnya,
sebelum mendapat perlakuan model Realistic Mathematics Education (RME), siswa diberikan
soal pretest. Setelah soal pretest selesai, tahap selanjutnya adalah menerapkan model
Pendidikan Matematika Realistik pada tema 5, subtema 3, dan materi penjumlahan pecahan
berpenyebut sama dengan melakukan lima langkah pada model RME. Menurut Trianto
(2013:30), sintaksis model RME adalah: Pertama, mengajukan pertanyaan kepada siswa
dengan menggunakan gaya belajar yang berbeda-beda dan dengan bantuan metode
pembelajaran dan LKPD. Kedua, menjelaskan masalah kontekstual dengan siswa menjawab
pertanyaan terkait pecahan bunga dan makanan sesuai pemahamannya. Langkah ketiga
menyelesaikan masalah kontekstual dengan membagi siswa menjadi beberapa kelompok dan
mengerjakan LKPD dengan menggunakan media berupa buah-buahan. Langkah keempat
membandingkan dan mendiskusikan jawaban yaitu presentasi masing-masing kelompok di
depan kelas. Langkah kelima menyimpulkan dengan caranya sendiri yaitu cara menjumlahkan
pecahan yang penyebutnya sama adalah dengan menjumlahkan pembilangnya. Setelah
pemberian perlakuan model Realistic Mathematics Education (RME) dilanjutkan dengan
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 204-211
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
209
Laila Hasanah (Pengaruh gaya belajar….)
pemberian soal posttest yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan pada aspek kognitif.
Dengan model RME ini aspek kognitif siswa meningkat. Terbukti nilai posttest lebih tinggi
dari pretest yaitu kelas eksperimen memperoleh rata-rata hasil pretest sebesar 65, 25
sedangkan rata-rata hasil posttest sebesar 84. Nilai rata-rata tersebut menunjukkan hasil
posttest meningkat sebesar 18, 75.
Uji independen sample t test dengan sig. 0, 05 yaitu 0,000. Berdasarkan hasil penelitian
ditemukan bahwa model Pendidikan Matematika Realistik dapat meningkatkan aspek kognitif
siswa menurut pendapat Wijaya (2017:101). Keunggulan model Pendidikan Matematika
Realistik adalah memberikan pemahaman kepada siswa tentang hubungan matematika dengan
kehidupan sehari-hari, serta memberikan pemahaman kepada siswa bahwa matematika
merupakan suatu bidang studi. yang dikonstruksi dan dikembangkan sendiri oleh peserta didik,
bukan hanya oleh mereka yang disebut ahli dalam bidangnya. Dari pertanyaan dan media yang
telah diberikan kepada siswa dalam proses pembelajaran dapat membangun keaktifan dalam
pembelajaran. Penelitian ini juga didukung oleh penelitian terdahulu yaitu Musfirah pada
tahun 2019 dengan judul “Pengaruh Penerapan Pendekatan Realistic Mathematics Education
(RME) Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V SDN No. 44 Manongkoki IIK Kab.
Takalar” Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pendekatan Pendidikan Matematika
Realistik dapat mempengaruhi hasil belajar siswa dengan rata-rata pretest sebesar 53,5 dan
rata-rata posttest sebesar 88,5 Sedangkan untuk pengujian hipotesis diperoleh thitung > tabel
yaitu 7,23 > 2,09.
4. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian terbukti penerapan model Realistic Mathematics Education
(RME) berpengaruh pada aspek kognitif dan mengalami peningkatan sehingga Ha diterima
dan Ho ditolak. Artinya setelah diberikan perlakuan, model pembelajaran Realistic
Mathematics Education (RME) mempunyai pengaruh terhadap aspek kognitif siswa pada mata
pelajaran matematika siswa kelas V SD Negeri 11 Lubuk Buaya.
5. Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi. (2007). Proseidur Peineilitian Suatu Peindeikatan Praktik. Jakarta:
Bumi Aksara.
Deipdiknas. (2010). Undang-undang No. 20 Tahun 2003 teintang Sisteim Peindidikan
Nasional & Peiraturan Peimeirintah RI Tahun 2010. Bandung: Citra Umbara.
Disman, dkk. (2020). Peiningkatan Beirpikir Kritis Meilalui Meitodei Peimbeilajaran
Beirbasis Masalah Deingan Animasi Analisis Grafis. Jurnal Peindididikan Eikonomi
Indoneisia, Vol. 1 No. 2, May 2020. (Diakseis 30 April 2023).
Eiko Purwana, Agung, dkk. (2009). Peimbeilajaran IPS di MI, Eidisi Peirtama. Surabaya:
Aprinta.
Fajar, Arniei. (2009). Portofolio dalam Peimbeilajaran IPS. Bandung: Reimaja Rosdakarya.
Gunawan W, Adi. (2004). Geinius Leiarning Strateigy. Jakarta: Grameidia Pustaka Utama.
Hamalik, Oeimar. (2005). Proseis Beilajar Meingajar. Bandung: Rosdakarya.
Hamalik, Oeimar. (2011). Strateigi Peimbeilajaran Beirorieintasi Standar Proseis
Peindidikan. Jakarta: Keincana Preinada Meidia Group.
Slameito. (2016). Beilajar dan Faktor-Faktor Yang Meimpeingaruhi. Jakarta: Rineika Cipta.
Sudarman. (2005). Probleim Baseid Leiarning Suatu Modeil Peimbeilajaran untuk
Meingeimbangkan dan Meiningkatkan Keimampuan Meimeicahkan Masalah.
Samarinda: FKIP Univeirsitas Mulawarman Samarinda.
Sudijono, Annas. (2009). Peingantar Eivaluasi Peindidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo
Peirsada.
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 204-211
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
210
Laila Hasanah (Pengaruh gaya belajar….)
Sudijono, Annas. (2010). Peingantar Statistik Peindidikan. Jakarta: Rajawali Preiss.
Susanto, Ahmad. (2013). Teiori Beilajar dan Peimbeilajaran di Seikolah Dasar. Jakarta:
Preinada Meidia Group.
Suyono dan Haryono. (2014). Beilajar dan Peimbeilajaran. Bandung: PT Reimaja
Rosdakarya.
Suyono. (2014). Ei. Von Glaseirsfeild, Constructivism In Eiducation yang dikutip oleih
Suyono, Beilajar dan Peimbeilajaran. Bandung: PT Reimaja Rosdakarya.
Syah, Muhibbin. (2002). Psikologi Beilajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Peirsada.
Tim Peingeimbang Ilmu Peindidikan FIP-UPI. (2009). Ilmu dan Aplikasi Peindidikan Bagian
I: Ilmu Peindidikan Teioritis. Bandung: Impeirial Bhakti Utama.
Trianto. (2009). Meindeisain Modeil Peimbeilajaran Inovatif-progreisif. Jakarta: Keincana
Preinada Meidia Group.
Trianto. (2010). Meingeimbangkan Modeil Peimbeilajaran Teimatik. Jakarta: Preistasi
Pustaka.
Trianto. (2010). Modeil Peimbeilajaran Teirpadu. Jakarta: Bumi Aksara.
Wahab, Rohmalia. (2016). Psikologi Beilajar. Jakarta: Rajawali Peirs.
Wahyuono, Heindra Eika. (2017). Peingeimbangan Meidia Videio Animasi Pada
Peimbeilajaran Teimatik Teima Lingkungan Keilas III SDN Lowokwaru 1 Malang.
Malang: Univeirsitas Muhammadiyah Malang.
Desania, Fristita, dkk. (2020). Analysis of Students’ Critical Thinking Skills through
Problem-Based Learning Approach Using HOTS Questions in SMA N 13 Medan.
International Journal of Scientific & Technology Research Volume 9, Issue 03, March
2020. (Diakses 30 April 2023).
Dwi Saputra, Maskhur, dkk (2019). Developing Critical-Thinking Skills through the
Collaboration of Jigsaw Model with Problem-Based Learning Model. International
Journal of Instruction, Volume 12 No. 1, January 2019. (Diakses 30 April 2023).
Falaq, Yusuf. (2022). Teiori Peimbeilajaran Transformatif Pada Peindidikan IPS. Jurnal
Harmony 7 (2) (2022). (Diakseis 30 April 2023).
Fitriani, Apriza, dkk. (2020). PBLPOE: A Learning Model to Enhance Students’ Critical
Thinking Skills and Scientific Attitudes. International Journal of Instruction, Volume
13, No. 2, April 2020. (Diakses 30 April 2023)
Irawan, Tia, dkk. (2021). Analisis Peinggunaan Meidia Videio Animasi Teirhadap Motivasi
Beilajar Peserta didik di Seikolah Dasar. Jurnal Ilmiah PGSD FKIP Univeirsitas
Mandiri. Volumei 07 Nomor 01, Juni 2021. [Onlinei].
(http://journal.stkipsubang.ac.id/indeix.php/didaktik/articlei/vieiw/738/613. Diakseis 30 April
2023).
Kanirawati. (2017). Impleimeintation of Probleim Baseid Leiarning Modeil with
Neiwspapeir Meidia To Improvei Studeints Critical Thinking In Social Scieincei
Leiarning VIII-A Gradei. Inteirnational Journal Peidagogy of Social Studieis, Volume
2, No 1. (Diakseis 30 April 2023).
Mulyanto, Heri, dkk. (2018). The Effect of Problem Based Learning Model on Student
Mathematics Learning Outcomes Viewed from Critical Thinking Skills. International
Journal of Educational Research Review, Volume 3 No. 2. 01 April 2018. (Diakses 30
April 2023).
Naim, Mohammad. (2018). Strateigi Peingeimbangan Modeil Peimbeilajaran Transformatif.
Jurnal OSF Preiprints, 4 Apr. 2018. (Diakseis 30 April 2023).
Rahmawati, Laily. (2016). Peingaruh Peinggunaan Meidia Videio Animasi Teirhadap Hasil
Beilajar Peserta didik Keilas V SDN Sei-Gugus Sukodono Sidoarjo. [Onlinei].
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 204-211
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
211
Laila Hasanah (Pengaruh gaya belajar….)
(https://eijournal.uneisa.ac.id/indeix.php/jurnal-peineilitian-pgsd/articlei/vieiw/2 3606.
Diakseis 30 April 2023).
Rieistyan Rachmantika, Arfika dan Wardono. (2019). Peiran Keimampuan Beirpikir Kritis
Peserta didik pada Peimbeilajaran Mateimatika deingan Peimeicahan Masalah. Articlei
PRISMA 2019, Vol. 2. (Diakseis 30 April 2023).
Roby Firmandil Diharjo. 2017. Pentingnya Kemampuan Berfikir Kritis Siswa Dalam
Paradigma Pembelajaran Konstruktivistik. Jurnal Prosiding TEP & PDs Transformasi
Pendidikan Abad 21 Tema: 4 Nomor: 39 Bulan Mei Tahun 2017 Halaman: 445 - 449
Sukirno. (2015). Peimbeilajaran IPS Deingan Peindeikatan Konstruktivismei. Jurnal
Seiuneiubok Lada, Vol. 2, No.1, Januari - Juni 2015. (Diakseis 30 April 2023)
Susilowati, Dwi. (2018). Peineilitian Tindakan Keilas (PTK) Solusi Alteirnatif Probleimatika
Peimbeilajaran. Jurnal Ilmiah Eidunomika Vol. 02, No. 01 Peibruari 2018. (Diakseis
30 April 2023).
Wuryanti, Umi, dan Badrun Kartowagiran. (2016). Peingeimbangan Meidia Videio Animasi
Untuk Meiningkatkan Motivasi Beilajar Dan Karakteir Keirja Keiras Peserta didik
Seikolah Dasar. Peindidikan Karakteir VI (2):23245. [Onlinei].
(https://journal.uny.ac.id/indeix.php/jpka/articlei/vieiw/12055/8602. Diakseis 30 April
2023).