Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 188-195
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
188
Muhammad Luthfi Imama, Dian Hidayati (Manajemen konten pada platfom….)
Manajemen konten pada platform instagram Fakultas
Pendidikan di Universitas Swasta di Daerah Istimewa
Yogyakarta
Mohammad Luthfi Imama
a, 1
, Dian Hidayati
b, 2
a
Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta 55161 , Indonesia
b
Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta 55161 , Indonesia
1
2
*
Email: dian.hid[email protected].id
INFO ARTIKEL
ABSTRAK
Sejarah Artikel:
Diterima: 17 Maret 2023
Direvisi: 18 Juli 2023
Disetujui: 29 Oktober 2023
Tersedia Daring: 1 Januari 2023
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses manajemen konten
promosi pendidikan di salah satu fakultas pendidikan di universitas swasta
di Yogyakarta. Masalah penelitian berfokus pada pemahaman bagaimana
proses manajemen konten media sosial dilaksanakan oleh tim pengelola
akun instagram fakultas pendidikan salah satu universitas swasta di
Yogyakata. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif yang dijabarkan
secara deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Hasil dari penelitian ini
adalah dalam pengelolaan konten penerimaan mahasiswa baru pada
Instagram pada fakultas pendidikan salah satu universitas swasta di
Yogyakarta, terdapat 4 langkah yang dilakukan yaitu: perencanaan
(planning), pengorganisasian (organizing), penggerakan (actuating), dan
pengawasan (controlling). Proses perencanaan dilaksanakan melalui
penetapan tujuan penggunaan Instagram dan pembuatan/pengambil alihan
akun. Proses selanjutnya adalah pengorganisasian yang dilaksanakan
dengan talent, dan operator streaming. Pada proses selanjutnya, yaitu
penggerakan setiap posisi melakukan tugasnya dengan baik, kemudian
pimpinan memberikan semangat atau masukan agar senantiasa bekerja giat
sesuai dengan target. pengisian posisi yang terdiri atas koordinator, admin,
desainer grafis, editor, Langkah terakhir yaitu pengawasan dilakukan
melalui review, rapat minggunan, dan penggunaan tools analisis statistik
performa baik yang ada di dalam Instagram maupun melalui laman lain,
misalnya socialblade.
Kata Kunci:
Media Sosial
Instagram
Manajemen Konten
Manajemen Pendidikan
ABSTRACT
Keywords:
Social Media
Instagram
Content Management
Educational Management
This study aims to determine the process of educational promotion content
management in one of the education faculties at a private university in
Yogyakarta. The research problem focuses on understanding how the social
media content management process is carried out by the Instagram account
management team of the education faculty of a private university in
Yogyakata. This research uses qualitative research which is described
descriptively with a case study approach. The results of this study are that in
managing new student admission content on Instagram at the education
faculty of a private university in Yogyakarta, there are 4 steps taken, namely:
planning, organizing, actuating, and controlling. The planning process is
carried out through setting goals for using Instagram and creating/taking
over accounts. The next process is organizing which is carried out by filling in
positions consisting of coordinators, admins, graphic designers, editors, talents,
and streaming operators. In the next process, namely mobilizing each position
to carry out their duties properly, then the leadership provides enthusiasm or
input so that they always work diligently according to the target. The final step
is that supervision is carried out through reviews, weekly meetings, and the use
of performance statistical analysis tools both on Instagram and through other
pages, for example socialblade.
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 188-195
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
189
Muhammad Luthfi Imama, Dian Hidayati (Manajemen konten pada platfom….)
©2024, Muhammad Luthfi Imama, Dian Hidayati
This is an open access article under CC BY-SA license
1. Pendahuluan
Indonesia merupakan negara dengan jumlah pengguna internet sangat besar di dunia.
Merujuk pada survey Asosiasi Penyedia Jasa Internet di Indonesia (Asosiasi Penyedia Jasa
Internet Indonesia, 2022), jumlah pengguna internet di Indonesia sebesar kurang lebih dua
ratus sepuluh juta jiwa dari total penduduk sekitar dua ratus tujuh puluh juta jiwa. Media sosial
menjadi salah satu media digital yang paling banyak digunakan seiring dengan semakin
mudahnya masyarakat mengakses jaringan internet, hal ini tidak lepas dari fakta bahwa
pengguna media sosial di Indonesia berjumlah seratus sembilan puluh satu juta pengguna.
Media sosial kini tidak hanya berfungsi sebagai sarana berbagi momen dan keseharian tetapi
juga sebagai sarana mencari berita dan informasi. Survey dari Kata data Insight Center
bekerjasama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Annur,
2022) menyatakan 73% masyarakat Indonesia menggunakan media sosial sebagai sarana
mencari informasi dan berita. Angka ini jauh di atas Televisi (59%), situs berita online (26,
7%), situs resmi pemerintah (13, 9%), dan media radio dan cetak (4%).
Media sosial merupakan platform media yang memfokuskan pada eksistensi pengguna
yang memfasilitasi mereka dalam beraktivitas maupun bersosialisasi dengan mudah di
dalamnya, termasuk berbagi dan menciptakan pesan (Mayfield, 2008; van Dijk, 2012). Media
sosial juga dapat diartikan sebagai sarana bagi bagi konsumen untuk berbagi informasi teks,
gambar, audio, dan video dengan satu sama lain dan dengan perusahaan atau sebaliknya,
berbasis pada web 2.0. (Kaplan & Haenlein, 2010; Kotler & Keller, 2012). Media sosial diakui
dapat mendongkrak kinerja perusahaan. Media sosial memungkinkan pemilik usaha untuk
berkomunikasi dengan pelanggan, memasarkan barang dan jasa, serta berinteraksi dengan
tujuan untuk membangun sebuah hubungan yang baik (Kotler & Keller, 2012). Media sosial
cukup efektif digunakan sebagai media komunikasi dan pemasaran karena dapat diakses
dengan mudah melalui berbagai jenis gawai sehingga dapat lebih menjangkau konsumen.
Segala kenyamanan inilah yang memicu perkembangan pesat pemakainya (Puntoadi, 2011).
Konten menjadi nyawa dari sebuah media sosial, konten dapat berupa teks, citra, grafis, video,
suara, dokumen, laporan dan lain-lain. Konten dapat diartikan sebagai semua yang dapat
dikelola dalam format elektronik di dalam media sosial (Simarmata, 2010). Bagian ini ditulis
maksimum 20% dari keseluruhan bagian artikel. Semua sumber yang dirujuk wajib dituliskan
dalam daftar pustaka.
Instagram adalah platform media sosial yang mendukung pengunggahan dan berbagi
gambar dengan mudah. Ini adalah layanan jejaring sosial yang didasarkan pada fotografi dan
menggunakan foto sebagai alat komunikasi utama. Dengan menggunakan Instagram,
pengguna yang tertarik pada fotografi dapat dengan mudah berbagi karya mereka dengan
orang lain melalui media sosial. Kelebihan Instagram terletak pada kemudahan dan
kecepatannya dalam berbagi foto, serta filter bergaya retro yang menarik yang dapat
diterapkan pada foto-foto tersebut. Pada tanggal 6 Oktober 2010, Kevin Systrom dan Mike
Krieger meluncurkan jejaring sosial ini yang berhasil menarik 25 ribu pengguna pada hari
pertama. Nama Instagram sendiri merupakan singkatan dari "instan-telegram". Dengan kata
lain, Instagram menggambarkan kemudahan dalam mengambil dan melihat foto, yang
kemudian dapat dikirimkan atau dibagikan kepada orang lain. (Atmoko, 2012).
Instagram, sebagai media sosial dengan bentuk jejaring sosial yang fokus pada berbagi
foto dan video, juga digunakan oleh perusahaan sebagai saluran informasi untuk memenuhi
kebutuhan audiens mereka. Terlebih bagi institusi yang telah memiliki civitas sebagai
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 188-195
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
190
Muhammad Luthfi Imama, Dian Hidayati (Manajemen konten pada platfom….)
pengguna aktif Instagram yang selalu mengikuti update dari unggahan Instagram institusi. Hal
ini tak terkecuali pada universitas, baik universitas hingga program studi dan lembaga di
dalamnya saat ini sebagian besar telah memiliki akun instagramnya masing-masing. Pengikut
dari akun-akun Instagram milik universitas biasanya memiliki karakteristik untuk mencari tahu
segala informasi terkait dengan universitas atau program studi melalui akun instagram official
universitas dan program studi masing-masing. Pengikut akun official program studi tersebut
tentunya memerlukan informasi yang berkualitas agar dapat memenuhi kebutuhan
informasinya baik yang ia ingin tahu atau yang telah diketahui sebelumnya. Beberapa
informasi yang dibutuhkan oleh pengikut misalnya jadwal penerimaan mahasiswa baru,
informasi beasiswa, serta informasi terkait dengan kegiatan di program studi atau universitas.
Proses penggunaan instagram sebagai alat promosi pendidikan memerlukan proses
manajemen yang terstruktur. Menurut Marini (2014) Manajemen adalah “Proses
pengkoordinasian seluruh sumber daya manusia melalui perencanaan, perorganisasian,
pengarahan, pengendalian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan”. Manajemen
dapat diartikan pula sebagai keterampilan untuk memperoleh suatu hasil kerja dalam tujuan
untuk mencapai suatu hal melalui kegiatan yang dilakukan oleh orang lain (Siagian, 1997).
Terdapat aktivitas-aktivitas yang diperlukan dalam menjalankan sebuah manajemen, yaitu:
perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penggerakan (actuating),
mengkoordinir (coordinating), dan pengawasan (controlling) demi mencapai tujuan yang telah
ditetapkan (Fayol & Gray, 1984; Koontz & O’Donnell, 1972; Terry, 1972).
Salah satu universitas swasta di Indonesia adalah universitas milik Muhammadiyah. Ada
banyak universitas Muhammadiyah di Indonesia, beberapa di antaranya berdiri di
Yogyakarta.Universitas Muhammadiyah tersebut memiliki beberapa fakultas. Fakultas dengan
jumlah mahasiswa terbanyak di salah satu universitas Muhammadiyah tersebut adalah
Fakultas Pendidikan. Fakultas tersebut memiliki sebelas program studi sarjana, enam program
studi magister, dan program profesi guru.
Meskipun promosi pendiidkan melalui media digital dapat dikatakan efektif, namun pada
realitanya hal tersebut tidak selalu berjalan tanpa hambatan. Penelitian dari Irrianda (2021)
pada salah satu perguruan tinggi di Jakarta menunjukan bahwa proses pengelolaan media
digital sebagai wahana promosi penerimaan mahasiswa baru mengalami hambatan, salah
satunya adalah sumber daya manusia dan sistem digital yang belum sepenuhnya dipersiapkan
dan secara ekternal masyarakat dan calon mahasiswa yang belum paham terhadap dunia
digital. Selain Irrianda, penelitian dari Rabyulfani (2022) juga menyatakan bahwa penggunaan
media sosial, khususnya instagram, sebagai sarana promosi pendidikan masih terkendala
masalah seperti produksi konten yang belum maksimal, pengunggahan konten yang belum
sesuai jadwal, serta jangkauan follower baru yang masih rendah. Pentingnya manajemen
konten Instagram dalam mempromosikan Pendidikan dan program-program membuat setiap
fakultas dan universitas memberikan perhatian yang serius terhadapnya. Meski begitu, belum
ada penelitian yang berfokus pada analisis manajemen konten promosi pada Fakultas
Pendidikan di salah satu universitas di Yogyakarta. Oleh sebab itu, peneliti bermaksud untuk
melakukan penelitian terkait manajemen konten promosi penerimaan mahasiswa baru melalui
platform Instagram pada Fakultas Pendidikan salah satu universitas swasta di Yogykarta.
2. Metode
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan
studi kasus. Penelitian deskriptif kualitatif ditujukan untuk mendeskripsikan, mengurai
menggambarkan secara mendalam fenomena-fenomena yang ada, baik bersifat alamiah
maupun rekayasa manusia, yang lebih memperhatikan mengenai karakteristik, kualitas,
keterkaitan antar kegiatan (Moleong, 2011; Sugiyono, 2008; Sukmadinata, 2011). Selain itu,
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 188-195
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
191
Muhammad Luthfi Imama, Dian Hidayati (Manajemen konten pada platfom….)
penelitian deskriptif tidak memberikan perlakuan, manipulasi atau pengubahan pada variabel-
variabel yang diteliti melainkan menggambarkan suatu kondisi yang apa adanya. Satu-satunya
perlakuan yang diberikan hanyalah penelitian itu sendiri, yang dilakukan melalui observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Lokasi penelitian adalah fakultas Pendidikan di salah satu
universitas swasta di Yogyakarta. Informan ditetapkan dengan metode purposive sampling
yaitu pengelola media sosial fakultas Pendidikan salah satu universitas swasta milik
Muhammadiyah di Yogyakarta. Teknik pengambilan data menggunakan metode wawancara
dan dokumentasi (Arikunto, 2016; Creswell, 2007). Teknik pengolahan data menggunakan
model analisis interaktif (Miles et al., 2014) yang terdiri atas: 1) pengumpulan data, 2) reduksi
data, 3) penyajian data, dan 4) penarikan kesimpulan.
Sebelum melakukan wawancara, penulis akan melaksanakan observasi pada objek yang
akan diteliti. Penulis akan melaksanakan observasi pada media sosial fakultas tersebut yang
nantinya akan dijadikan bahan pembahasan dalam wawancara. Wawancara yang dilaksanakan
adalah kegiatan tanya jawab, yaitu percakapan antara peneliti dengan tim divisi pengembangan
media sosial fakultas yang akan diteliti. Narasumber merupakan pengelola media sosial
fakultas tersebut. Wawancara tersebut akan dilaksanakan dan didokumentasikan baik dengan
catatan tertulis, rekaman suara, ataupun gambar. Penulis akan mengambil dokumentasi berupa
unggahan gambar atau video yang di upload dalam akun Instagram Fakultas Pendidikan salah
satu universitas swasta di Yogyakarta.
3. Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan wawancara dari tim pengelola media sosial Instagram fakultas pendidikan
pada salah satu universitas swasta di Yogyakarta, diperoleh data mengenai proses manajemen
konten penerimaan mahasiswa baru pada platform Instagram. Terdapat empat aktivitas
manajemen, yaitu: perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penggerakan atau
pelaksanaan (actuating), dan pengawasan (controlling).
Proses Perencanaan
Proses Perencanaan adalah bagian yang penting dalam proses manajemen, sebab
perencanaan adalah penentu sekaligus pemberi arah terhadap tujuan yang ingin dicapai
(Albab, 2021). Perencanaan adalah langkah pertama dalam sebuah proses manajemen.
Pelaksanaan tanpa perencanaan akan membuat tujuan menjadi tidak jelas dan sulit untuk
diketahui pencapaiannya. Tidak terkecuali pada proses manajemen konten promosi
penerimaan mahasiswa baru.
Pengelola media sosial fakultas pendidikan pada universitas swasta yang diteliti
melakukan proses perencanaan dengan cara merumuskan tujuan dari pengelolaan konten
akun Instagram fakultas. Satu hal yang unik adalah, akun ini awalnya adalah akun mandiri
milik kantor tata usaha fakultas yang telah aktif sejak tahun 2018, kemudian diakuisisi oleh
Gambar 1. Manajemen Konten Promosi
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 188-195
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
192
Muhammad Luthfi Imama, Dian Hidayati (Manajemen konten pada platfom….)
bagian Humas dan menjadi akun Instagram resmi milik fakultas. Proses perumusan ulang
tujuan pun dilakukan dari yang awalnya digunakan sebagai sarana membagikan informasi
seputar administrasi dan akademik menjadi salah satu kanal untuk membangun citra institusi
dan melakukan komunikasi pemasaran. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh narasumber
dalam sesi wawancara.
“Akun fakultas pendidikan dibuat pada tahun 2018, awalnya bernama ‘TU Fakultas
Pendidikan’, kemudian seiring berjalannya waktu, akun ini diakuisisi oleh bidang Humas.
Akun yang awalnya ditujukan untuk memberikan informasi terkait akademik dan
administrasi kini lebih ditujukan untuk membangun brand awareness (citra), diharapkan juga
kemudian menjadi konversi (pendaftaran maba). Oleh sebab itu, isi konten kini diubah dari
yang sekedar informasi (akademik) menjadi konten-konten seperti prestasi dan program
beasiswa”
Berdasarkan wawancara tersebut, dapat disimpulkan bahwa proses perencanaan dimulai
dari merumuskan tujuan yang ingin dicapai dan kemudian membuat akun yang akan
digunakan sebagai media komunikasi dan membangun citra.
Proses Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah proses mengatur orang dan sumber daya lainnya untuk bekerja
kearah tujuan yang telah disepakati (Schermerhorn, 1996). Kegiatan keorganisasian meliputi
pembagian pekerjaan, menugaskan anggota, organisasi untuk mengerjakan, mengalokasikan
sumberdaya, dan mengkoordinasikan upaya-upaya yang ditempuh. Kegiatan
pengorganisasian juga dilakukan dalam proses manajemen konten Instagram. Kegiatan yang
dilakukan meliputi pembagian tugas dan wewenang serta mengelola sumber daya.
Proses pengelolaan yang dilakukan oleh pengelola Instagram fakultas pendidikan salah
satu universitas swasta di Yogyakarta adalah dengan melakukan rekrutmen, pembagian
tugas, dan manajemen sumberdaya. Saat ini, di tim pengelola media sosial terdiri atas 8
orang yang berposisi sebagai koordinator yang berasal dari dosen FKIP dan memiliki tugas
sebagai penanggungjawab dan pengide konten sekaligus sebagai penyambung komunikasi
antara tim humas dan pengelola media sosial dengan pejabat fakultas. Selain itu, terdapat
pula seorang admin, seorang desainer grafis, seorang editor video, tiga talent, dan juga dua
operator streamer. Admin bertugas mengunggah konten, membuat takarir (caption) sesuai
dengan copywriting yang sudah ditentukan. Desainer bertugas membuat konten visual sesuai
dengan arahan dari koordinator atau kesepakatan, talent bertugas sebagai pengisi atau aktor
utama konten dan pembawa acara, sedangkan editor dan operator streamer bertugas untuk
memproduksi konten audio visual dan siaran langsung.
Proses Penggerakan
Penggerakan dan pelaksanaan adalah memberikan semangat dan membangkitkan
kehendak dan mendorong semua anggota kelompok untuk berusaha keras untuk mencapai
tujuan dengan ikhlas serta serasi dengan perencanaan dan usaha-usaha pengorganisasian dari
pihak pimpinan (Sukarna, 2011). Penggerakan adalah instruksi dan cara-cara yang digunakan
oleh pimpinan agar pekerjaan dari setiap orang dapat dilakukan dengan baik dan maksimal.
Alur kerja di bagian pengelolaan media sosial dilaksanakan secara terstruktur yang terdiri
dari brain storming dan dilanjutkan dengan produksi konten. Produksi konten biasanya
dilakukan secara reguler dengan sistem order dan titip konten, artinya, bagian pengelola
media sosial tidak hanya membuat sendiri daftar konten yang akan dibuat tetapi juga
menerima unggah ulang atau membagikan konten dari akun Instagram milik program studi,
universitas, maupun lembaga lain di dalam universitas. Jumlah konten yang diunggah oleh
Instagram fakultas pendidikan sejumlah kurang lebih delapan per pekan yang berisi dari
setidaknya 7 unggahan dan unggah ulang story dan 1 unggahan feed, dan 1 kali siaran
langsung melalui instagram sebagaimana disampaikan oleh narasumber berikut:
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 188-195
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
193
Muhammad Luthfi Imama, Dian Hidayati (Manajemen konten pada platfom….)
Alur kerja di bagian pengelolaan media sosial dilaksanakan secara terstruktur yang terdiri
dari brain storming dan dilanjutkan dengan produksi konten. Produksi konten biasanya
dilakukan secara reguler dengan sistem order dan titip konten, artinya, bagian pengelola
media sosial tidak hanya membuat sendiri daftar konten yang akan dibuat tetapi juga
menerima unggah ulang atau membagikan konten dari akun Instagram milik program studi,
universitas, maupun lembaga lain di dalam universitas. Jumlah konten yang diunggah oleh
Instagram fakultas pendidikan sejumlah kurang lebih delapan per pekan yang berisi dari
setidaknya 7 unggahan dan unggah ulang story dan 1 unggahan feed, dan 1 kali siaran
langsung melalui instagram sebagaimana disampaikan oleh narasumber berikut:
“Konten-konten promosi secara softselling biasanya diunggah sebanyak 2 kali dalam
seminggu lewat feed, terus seperti konten yang diorder oleh fakultas seperti misalnya prestasi
atau event-event gitu tergantung pesannya. Yang wajib itu live Instagram yang dilakukan
paling nggak sekali dalam seminggu”
Sementara untuk proses penggerakan dilakukan pada saat rapat evaluasi dan rapat bulanan
di mana petinggi fakultas dan biro humas memberikan semangat dan masukan agar bekerja
sesuai dengan target dan tenggat.
Proses Pengawasan
Pengawasan merupakan proses untuk mendeterminasi apa saja yang dilakukan, serta
mengevaluasi pelaksanaan dan bila perlu menerapkan tindakan perbaikan hingga
pelaksanaan sesuai dengan rencana (Handoko, 2016). Pengawasan amat perlu dilakukan agar
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan yang telah dilaksanakan. Tujuan dari aktivitas
pengawasan yaitu memperbaiki tindakan-tindakan yang ada di dalam pekerjaan agar sesuai
dengan apa yang diinginkan atau direncakanan. Pengawasan memiliki hubungan yang cukup
erat dengan perencanaan, yaitu sebagai aktivitas untuk memastikan apakah rencana telah
berjalan dengan baik atau belum.
Proses pengawasan dalam manajemen konten Instagram promosi penerimaan mahasiswa
baru dilakasanakan dalam review konten setelah selesai produksi konten dan proses
brainstorming saat melakukan identifikasi trend pada saat pra produksi. Selain itu,
pelaksanaan evaluasi dan pengawasan dilakukan secara lebih detail setiap rapat evaluasi
mingguan dan bulanan. Terdapat beberapa indikator dalam mengetahui apakah sebuah
konten telah sesuai atau belum. Pertama, reach atau jangkauan dari Instagram memiliki
persentase non-follower yang jauh lebih besar dari pada follower. Hal ini membuktikan
bahwa konten tersebut telah tersebar secara luas di Instagram. Selain itu, digunakan juga
laman socialblade yang digunakan untuk mengetahui posisi ranking dari akun Instagram
secara global. Indikator kedua dari kesuksesan konten adalah Ketika sebuah konten lolos
review dengan mempertimbangkan etika, norma, dan juga keseuaian dengan ideologi
institusi sehingga layak untuk unggah. Hal ini senada dengan apa yang disampaikan oleh
narasumber, yaitu:
“Kalau evaluasi biasanya dilakukan saat rapat mingguan atau bulanan. Kalau (rapat)
dengan tim Humas biasanya mingguan, insyaallah Selasa besok kita rapat. Di situ nanti kita
perlihatkan mana konten-konten yang memiliki performa bagus dan konten apa yang saat ini
diminati follower. Gitu juga dengan (Instagram) ads apakah berjalan dengan baik atau
tidak….. Saat ini Instagram juga sudah powerful banget jadi tidak banyak menggunakan
perangkat lain untuk mengecek performa. Misalnya untuk mengetahui statistik konten kita
langsung menggunakan langsung dari Insight Instagram. Biasanya untuk mengecek ranking
kita ada di posisi berapa secara global, sama biar tahu nilai dari akun kita apakah C+ atau B,
kita menggunakan website Socialblade
Dengan demikian, proses dari pengawasan manajemen konten promosi penerimaan
mahasiswa baru pada platform Instagram dilakukan melalui rapat mingguna dan bulanan,
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 188-195
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
194
Muhammad Luthfi Imama, Dian Hidayati (Manajemen konten pada platfom….)
review sebelum pengunggahan konten, dan juga penggunakan menu pemeriksaan statistic
dari Instagram ataupun melalui website Socialblade.
4. Kesimpulan
Dalam pengelolaan konten promosi pendidikan pada Instagram pada fakultas pendidikan
salah satu universitas swasta di Yogyakarta, terdapat 4 langkah yang dilakukan yaitu:
perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penggerakan (actuating), dan
pengawasan (controlling). Proses perencanaan dilaksanakan melalui penetapan tujuan
penggunaan Instagram dan pembuatan/pengambil alihan akun. Proses selanjutnya adalah
pengorganisasian yang dilaksanakan dengan pengisian posisi yang terdiri atas koordinator,
admin, desainer grafis, editor, talent, dan operator streaming. Pada proses selanjutnya, yaitu
penggerakan setiap posisi melakukan tugasnya dengan baik, kemudian pimpinan
memberikan semangat atau masukan agar senantiasa bekerja giat sesuai dengan target.
Langkah terakhir yaitu pengawasan dilakukan melalui review, rapat minggunan, dan
penggunaan tools analisis statistik performa baik yang ada di dalam Instagram maupun
melalui laman lain, misalnya socialblade.
5. Daftar Pustaka
Albab, U. (2021). Perencanaan Pendidikan dalam Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan Islam.
Jurnal PANCAR, 5(1), 119126. https://doi.org/https://doi.org/10.52802/pancar.v5i1.104
Annur, C. M. (2022). Survei KIC: Mayoritas Masyarakat Indonesia Mengakses Informasi di
Media Sosial. Databoks.Katadata.Co.Id.
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/01/20/survei-kic-mayoritas-masyarakat-
indonesia-mengakses-informasi-di-media-sosial
Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia. (2022). APJII di Indonesia Digital Outlook 2022.
Www.Apjii.or.Id. https://apjii.or.id/berita/d/apjii-di-indonesia-digital-outloook-2022_857
Atmoko, B. D. (2012). Instagram Handbook: Tips Fotografi Ponsel. Media Kita.
Fayol, H., & Gray, I. (1984). General and Industrial Management. IEEE.
https://books.google.co.id/books?id=Qj2yAAAAIAAJ
Handoko, H. T. (2016). Manajemen (2nd ed.). BPFE-Yogyakarta.
Irrianda, J. F. (2021). Manajemen Komunikasi Pemasaran Institut Ilmu Sosial dan Manajemen
Stiami di Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019. LUGAS Jurnal Komunikasi, 5(2),
106114.
Kaplan, A., & Haenlein, M. (2010). Users of the World, Unite! The Challenges and
Opportunities of Social Media. Business Horizons, 53, 5968.
https://doi.org/10.1016/j.bushor.2009.09.003
Koontz, H., & O’Donnell, C. (1972). Principles of Management: An Analysis of Managerial
Functions. McGraw-Hill. https://books.google.co.id/books?id=HRBPAAAAMAAJ
Kotler, P., & Keller, K. L. (2012). Marketing Management. Prentice Hall.
https://books.google.co.id/books?id=OYjntgAACAAJ
Marini, A. (2014). Manajemen Sekolah Dasar. Remaja Rosdakarya.
Mayfield, A. (2008). What Is Social Media? iCrossing.
Puntoadi, D. (2011). Meningkatkan Penjualan Melalui Media Sosial. Gramedia Pustaka Utama.
Rabiulyfani, T., & Salma, A. N. (2022). Strategi Digital Branding Smb Telkom University
Melalui Media Sosial Instagram. EProceedings of Management, 9(3).
Schermerhorn, J. R. (1996). Management and Organizational Behavior. John Wiley & Sons.
Siagian, S. P. (1997). Filsafat Administrasi. Gunung Agung.
Simarmata, J. (2010). Rekayasa Web. Andi Offset.
Sukarna. (2011). Dasar-dasar Manajemen. Mandar Maju.
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 188-195
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
195
Muhammad Luthfi Imama, Dian Hidayati (Manajemen konten pada platfom….)
Terry, G. R. (1972). Principles of Management [By] George R. Terry. R.D. Irwin.
https://books.google.co.id/books?id=W9-MXwAACAAJ
van Dijk, J. (2012). The Network Society. SAGE Publications.
https://books.google.co.id/books?id=R5m9GSg-acUC