Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 158-168
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
158
Srihadi Winarningsih, Adisti Gilang Cempaka (Implementasi Pembelajaran Daring.)
Implementasi pembelajaran daring: persepsi
mahasiswa (studi kasus pada Program Studi Sarjana
Terapan Akuntansi Perpajakan)
Srihadi Winarningsih
a,1
, Adisti Gilang Cempaka
b,2
a
Universitas Padjadjaran, Jln.Ir. Soekarno km. 21, Jatinangor, Kabupaten Sumedang 45363, Indonesia
b
Universitas Padjadjaran, Jln.Ir. Soekarno km. 21, Jatinangor, Kabupaten Sumedang 45363, Indonesia
1
srihadi.[email protected]c.id;
2
INFO ARTIKEL
ABSTRAK
Sejarah Artikel:
Diterima: 12 Maret 2023
Direvisi: 2 Juni 2023
Disetujui: 10 Oktober 2023
Tersedia Daring: 1 Januari 2024
Penelitian ini membahas mengenai persepsi mahasiswa atas pembelajaran
daring. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi
mahasiswa berdasarkan pengalamannya dalam menjalani perkulihan
daring. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif
kuantitatif, dengan menggunakan teknik survey dalam pengumpulan data.
Data diperoleh melalui kuesioner dari 272 mahasiswa pada Program Studi
Sarjana Terapan Akuntansi Perpajakan di Universitas Padjadjaran. Hasil
penelitian ini menunjukkan dalam proses pembelajaran daring mahasiswa
dapat lebih mandiri dari sisi waktu dan lokasi, serta merasakan
interaktivitas dan fleksibelitas. Ditemukan juga keterbatasan aksesibilitas
merupakan tantangan yang dihadapi oleh banyak mahasiswa, hal tersebut
juga berdampak terhadap kehidupan sosial dan psikologis mahasiswa.
Kata Kunci:
Persepsi Mahasiswa
Pembelajaran Daring
Sarjana Terapan
ABSTRACT
Keywords:
Students Perception
Online Learning
Applied Undergraduate
This research discusses student perceptions of online learning. The aim of this
research is to find out students' perceptions based on their experience in taking
online courses. The method used in the research is quantitative descriptive,
using survey techniques in data collection. Data was obtained through a
questionnaire from 272 students in Tax Accounting Applied Undergraduate
Study Program at the Universitas Padjadjaran. The results of this research
showed that in the online learning process students can be more independent
in terms of time and location, and experience interactivity and flexibility. It
was also found that limited accessibility is a challenge, faced by many students,
this condition has an impact on students' social and psychological lives.
©2024, Srihadi Winarningsih, Adisti Gilang Cempaka
This is an open access article under CC BY-SA license
1. Pendahuluan
Pendidikan vokasi pada umumnya mengutamakan peserta didik atau mahasiswa untuk
lebih skillfull di dalam bidang keahliannya sehingga diperlukan metode pengajaran yang
sifatnya langsung tatap muka di kelas. Pandemi Covid 19 telah mengubah pola pengajaran di
berbagai jenjang pendidikan, termasuk pendidikan vokasi. Metode pengajaran yang semula
dilakukan di dalam kelas secara konvensional telah berganti menjadi sistem daring (on line)
dengan sangat cepat. Dalam kondisi tersebut baik dosen maupun mahasiswa dipaksa untuk
menyesuaikan diri dengan kondisi yang mungkin tidak diprediksi sebelumnya.
Terdapat tantangan tersendiri dalam melaksanakan pembelajaran daring terlebih bagi
program studi vokasi pada bidang akuntansi dan perpajakan. Program studi ini memiliki mata
kuliah yang mengharuskan mahasiswa untuk menguasi keterampilan teknis berhitung sehingga
memiliki beberapa mata kuliah praktikum.
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 158-168
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
159
Srihadi Winarningsih, Adisti Gilang Cempaka (Implementasi Pembelajaran Daring.)
Penelitian-penelitian terdahulu terkait dengan implementasi metode pengajaran daring
pada mahasiswa di pendidikan tinggi vokasi bidang akuntansi atau perpajakan telah dilakukan
antara lain oleh (Kurachman (2020); Maulana & Hamidi (2020); Prasetio & Hariyani (2021);
Maulana (2021); Nurhayati, Pramitari & Budiada (2021); Budiningsih (2022)). Penelitan
berkaitan dengan pelaksanaan perkuliahan daring di mata kuliah atau program studi akuntansi
telah dilakukan oleh ((Saman, 2021); Chyntia, Andirfa & Gani (2021); Dano, Royantie &
Imanudin (2022), Yerlis, Ammar & Andriani (2022); Wicaksono (2022); Sunani, Widodo &
Wijaya (2022))
Pembelajaran daring merupakan suatu aktivitas pembelajaran yang menggunakan jaringan
internet dengan aksesibilitas, konektivitas, fleksibilitas, dan kemampuan untuk memunculkan
berbagai jenis interaksi pembelajaran. Mayoritas mahasiswa berpersepsi proses pembelajaran
daring dapat diakses dengan mudah (Sunani, Widodo & Wijaya (2022); Maulana (2021);
Saman (2021); Dano, Royantie & Imanudin (2022); Yerlis, Ammar & Andriani (2022)). Akan
tetapi, hal yang berbeda ditunjukkan oleh hasil penelitian yang dilaksanakan oleh (Prasetio &
Hariyani (2021); Budiningsih (2022)), dimana respon mahasiswa menunjukkan adanya
kesulitan dalam mengakses perkuliahan secara daring. Pada penelitian yang dilakukan oleh
Maulana & Hamidi (2020) ditemukan bahwa mayoritas mahasiswa memberikan respon biasa
atau netral pada tingkat kemudahan aksesibilitas pelaksanaan perkuliahan daring diikuti
dengan respon positif sebesar 36%. Pelaksanaan pembelajaran daring juga dapat dilakukan
secara synchronous maupun asynchronous. Pada pembelajaran synchronous proses
pembelajaran terjadi pada saat yang bersamaan antara dosen dan mahasiswa, sehingga
memungkinkan adanya interaksi langsung. Pembelajaran asynchronous terjadi dimana
perkuliahan tidak berlangsung secara real-time, tetapi mahasiswa diberikan materi atau konten
perkuliahan secara teratur, yang dapat diakses di luar jam perkuliahan. Perkuliahan daring
memiliki tingkat fleksibilitas yang tinggi dan memudahkan proses belajar mengajar sehingga
dapat dilaksanakan dimana saja dan kapan saja, tanpa terikat ruang dan waktu (Kurachman
(2020); Sunani, Widodo & Wijaya (2022); Yerlis, Ammar & Andriani (2022)).
Pelaksanaan belajar mengajar ditandai dengan adanya penyajian materi yang khusus,
dimana materi tersebut dipersiapkan sedemikian rupa dengan maksud untuk dapat mencapai
tujuan pembelajaran. Dalam pembelajaran daring penyajian materi memanfaatkan berbagai
metode, teknologi, media dan dilakukan dalam jaringan internet dengan tujuan untuk
membantu mahasiswa lebih mudah dalam memahami materi perkuliahan. Penyampaian materi
yang kurang optimal akan berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pembelajaran. Efektivitas
pembelajaran dapat dilihat dari tingkat ketercapaian tujuan pembelajaran. Untuk dapat
mencapai tujuan pembelajaran materi perkuliahan harus dapat disampaikan dengan memadai,
meliputi penyampain materi yang berkesesuian dengan Rencana Pembelajaran Semester (RPS)
serta tidak terdapat kendala yang berarti dalam proses penyampaian materi ( Maulana (2021) ;
Saman (2021); Dano, Royantie & Imanudin (2022), Maulana & Hamidi (2020)). Kurachman,
2020) dalam penelitiannya menemukan bahwa capaian materi pembelajaran pada perkuliahan
daring cukup rendah. Hal yang serupa ditemukan oleh Chyntia, Andirfa, & Gani (2021),
dimana materi yang disajikan oleh dosen tidak dapat tersampaikan dengan baik pada mata
kuliah praktek akuntansi yang dilaksanakan daring sehingga tujuan pembelajaran belum
mampu tercapai dengan baik.
Proses belajar terjadi disebabkan adanya interaksi antara individu dengan lingkungannya.
Interaksi dalam perkuliahan daring memiliki peran yang penting, tanpa adanya interaksi di
dalam belajar mengajar, maka proses tersebut tidak akan berjalan dengan baik. Optimalisasi
proses pembelajaran dapat diperoleh melalui proses interaksi yang baik dimana mahasiswa
dapat dengan mudah mempelajari materi dan meningkatkan pemahaman atas materi melalui
interaksi yang tepat. Kurachman (2020) menemukan interaksi dosen dan mahasiswa yang
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 158-168
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
160
Srihadi Winarningsih, Adisti Gilang Cempaka (Implementasi Pembelajaran Daring.)
terbatas mengakibatkan adanya kendala dalam memahami materi yang disampaikan oleh
dosen yang bersangkutan. Budiningsih (2022) menyatakan bahwa perkuliahan daring dapat
dilaksanankan dengan baik pada mata kuliah yang tidak membutuhkan kemampuan teknis
berhitung, dikarenakan pada mata kuliah tersebut tidak banyak dibutuhkan interaksi langsung
(seperti penjelasan masalah berhitung). Dalam perkuliahan daring interaksi dapat dilakukan
melalui ketersediaan teknologi. Hasan, Suhaimin, Hamzah, Fadzillah & Ahmad (2023) pada
penelitiannya menyatakan partisispasi aktif serta interaksi sesama mahasiswa dapat
meningkatkan proses pembelajaran, interaksi dan diskusi pada pekerjaan kelompok dapat
membantu mahasiswa untuk lebih memahami materi perkulihan.
Dalam pembelajaran daring mahasiswa dapat mengatur kecepatan belajar nya sendiri, dan
terdapat fleksibilitas untuk menetapkan jadwal belajar. Fleksibilitas dalam aspek penyediaan
waktu menyebabkan pembelajaran lebih terpusat pada mahasiswa. Pembelajaran daring
memberikan kesempatan untuk menemukan keterampilan manajemen waktu yang baik,
kemandirian dan memiliki lebih banyak otonomi terhadap waktu belajar. Dengan menetapkan
jadwal belajar sendiri mahasiswa dapat lebih aktif dalam menggali sumber materi
pembelajaran, sehingga kreativitas dapat lebih terasah dan lebih produktif dalam memnfaatkan
waktu. Prasetio &Hariyani (2021) menyatakan bahwa dalam pembelajaran daring pada mata
kuliah akuntansi mengharuskan mahasiswa untuk aktif berlatih mengerjakan soal secara
mandiri dikarenakan adanya kemungkinan penjelasan materi yang diberikan secara daring
belum dapat dipahami dengan baik.
Pembelajaran daring dapat mempengaruhi kesehatan psikologis mahasiswa
dikarenakan adanya perlakuan pembelajaran daring hanya sebagai media pemberian tugas oleh
dosen tanpa adanya interaksi dengan peserta didik. Hasil penelitian Maulana & Iswari (2020)
yang melakukan penelitian tentang tingkat stress mahasiswa pada pendidikan tinggi vokasi
menunjukkan bahwa 3% mahasiswa mengalami tingkat stres dalam kategori sangat berat, 13%
dalam kategori berat, 8% dalam kategori sedang, 24% dalam kategori ringan, dan 52% dalam
kategori normal. Maulana (2021) menunjukkan bahwa pembelajaran daring pada pendidikan
tinggi vokasi berdampak secara psikologis, yaitu mengakibatkan 29% mahasiswa memiliki
tingkat depresi di atas normal, 70% mahasiswa memiliki tingkat kecemasan (anxiety) di atas
normal, dan 46% mahasiswa memiliki tingkat stres di atas normal.
Perubahan sistem perkuliahan yang semula tatap muka menjadi daring memiliki
berbagai tantangan dalam pelaksanaannya. Dalam beberapa penelitian sebelumnya yang
dilakukan pada pandemi covid disimpulkan hambatan yang paling sering dialami dalam proses
pembelajaran daring adalah kebutuhan atas jaringan yang stabil, biaya untuk kuota, serta
perangkat pendukung yang memadai (Kurachman (2020); Maulana &Hamidi (2020) Maulana
(2021) ; Budiningsih (2022); Saman (2021) ; Chyntia, Andirfa & Gani (2021); Yerlis, Ammar
& Andriani (2022); Wicaksono (2022) ; Sunani, Widodo & Wijaya (2022)). Perangkat yang
kurang memadai akan menyebabkan sulitnya mahasiswa untuk mengakses aplikasi maupun
materi pembelajaran, jaringan atau sinyal internet yang tidak stabil menjadi penyebab suara
dosen yang tidak dapat terdengar dengan jelas. Hambatan-hambatan ini dapat mempengaruhi
tingkat pemahaman mahasiswa terhadap materi yang disampaikan oleh dosen.
Istilah konektivisme diperkenalkan oleh George Siemens pada tahun 2005 sebagai salah
satu teori pembelajaran, teori ini merupakan teori baru yang menekankan peran teknologi
dalam proses pembelajaran. Pada teori belajar sebelumnya seperti teori belajar behavioristik,
kognitivisme dan konstruktivisme prinsip utama dari pembelajaran terjadi di dalam diri
seseorang (Siemens, 2005). Siemens (2005) berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses
yang menghubungkan berbagai sumber informasi yang memungkinkan peserta didik
membentuk komunitas belajar. Konektivisme merupakan suatu proses pembelajaran yang
berpusat pada hubungan, kolaborasi antar peserta didik, serta media dan teknologi (Transinata,
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 158-168
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
161
Srihadi Winarningsih, Adisti Gilang Cempaka (Implementasi Pembelajaran Daring.)
Aprilia & Indah, 2023). Dengan terbentuknya komunitas belajar yang didukung oleh adanya
ketersediaan teknologi memungkinkan proses belajar dapat lebih luas sehingga pihak-pihak
yang terlibat dapat memperoleh hal-hal baru dan memiliki perspektif baru sehingga terlibat
dalam penciptaan pengetahuan baru.
Penelitian terdahulu umumnya memiliki fokus pada tingkat efektivitas pembelajaran
daring pada program vokasi secara umum ataupun pada mata kuliah tertentu. Penelitian ini
berfokus pada tingkat pencapaian pembelajaran serta efek psikologis dari mahasiswa yang
menjalani perkuliahan secara daring dilihat dari persepsi mahasiswa.
Berdasarkan teori konektivisme, artikel ini menyajikan persepsi dan pengalaman
mahasiswa peserta pendidikan vokasi dimana setelah pandemi covid-19 proses belajar
mengajar masih dapat dilaksanakan secara daring baik pada mata kuliah praktika maupun mata
kuliah teori. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat berkontribusi pada
berkembangnya literatur tentang pembelajaran jarak jauh.
2. Metode
Penelitian ini mendeskripsikan fakta dan informasi yang diperoleh di lapangan serta
membuat gambaran yang sistematis, aktual serta akurat mengenai variable yang diteliti dan
implikasi dari suatu masalah yang diteliti.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa program studi Sarjana Terapan
Akuntansi Perpajakan. Untuk mewakili sample, dipilih responden penelitian yang pernah
mengikuti perkuliahan secara daring minimal 1 semester pada bangku perkuliahan. Kriteria ini
dibuat agar responden sebagai perwakilan sampel yang digunakan dalam penelitian sesuai
dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui persepsi mahasiswa berdasarkan
pengalamannya dalam menjalani perkulihan daring.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik survey. Survey dilakukan
secara daring menggunakan media kuesioner dalam bentuk google form. Agar tingkat
pengembalian kuesioner memenuhi standar sample penelitian tautan google form dikirimkan
kepada target responden melalui aplikasi whatsapp kepada perwakilan setiap angkatan
mahasiswa yang memiliki pengalaman atau pernah mengikuti perkuliahan secara daring.
Populasi yang menjadi target survey berjumlah 301 mahasiswa program studi akuntansi
perpajakan. Hasil akhir kuesioner berjumlah 272 mahasiswa.
Kuesioner penelitian dibagikan kepada 10 mahasiswa untuk dilakukan pilot test.
Pertanyaan kuesioner antara lain berkaitan dengan data demografi responden (angkatan, jenis
kelamin, dan lama mengikuti perkulihan daring), persepi mahasiswa terhadap pelaksanaan
mata kuliah teori yang dilaksanakan secara daring, persepsi mahasiswa terhadap mata kuliah
praktika yang dilaksanakan secara daring dan persepsi mahasiswa terhadap pelaksanaan
perkuliahan daring secara umum (interaksi, fleksibilitas, faktor psikologis dan hambatan yang
dialami saat pelaksanaan perkuliahan secara daring). Pengukuran instrumen kuesioner
dilakukan dengan menggunakan skala ordinal (likert) 4, hal ini bertujuan untuk menghindari
jawaban ragu-ragu atau netral. Setiap butir pernyataan menggunakan skala ordinal Sangat
Tidak Setuju/STS (1), Tidak Setuju/TS (2), Setuju/S (3), dan Sangat Setuju/ST (4), serta
penilaian berdasarkan frekuensi pada butir pernyataan psikologis. Hasil kuesioner berupa rata-
rata nilai dikonversi dalam bentuk pengkategorian.
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 158-168
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
162
Srihadi Winarningsih, Adisti Gilang Cempaka (Implementasi Pembelajaran Daring.)
Tabel 1. Kategorisasi Hasil Penelitian
Skala
Kategori
1 - 1.74
Kurang Baik
1.75 - 2.49
Cukup Baik
2.50 - 3.24
Baik
3.25 4.00
Sangat Baik
Pada bagian akhir kuesioner diberikan 1 pertanyaan terbuka mengenai hambatan yang
dihadapi responden pada pelaksanaan perkuliahan daring.
3. Hasil dan Pembahasan
Populasi target survey berjumlah 301 mahasiswa, jumlah responden yang mengisi
kuesioner sebanyak 272 mahasiswa dan seluruhnya dapat digunakan. Hal ini dikarenakan
responden mengisi kuesioner dengan lengkap, response rate pada survey ini sebesar 90.37%.
Responden merupakan mahasiswa angkatan 2019 hingga angkatan 2022, sehingga data
penelitian mencakup empat angkatan mahasiswa, responden penelitian didominasi oleh
mahasiswa angkatan 2022, mayoritas dari responden (66.54%) dengan gender perempuan.
Tabel 2. Demografi Responden
Jumlah
Persentase
Angkatan
55
20.22%
68
25.00%
73
26.84%
76
27.94%
Gender
91
33.46%
181
66.54%
Lama mengikuti
perkuliahan daring
76
27.94%
73
26.84%
123
45.22%
Persepsi terhadap pelaksanaan perkuliahan daring di bagi menjadi beberapa bagian yaitu
persepsi atas fleksibilitas proses pembelajaran daring untuk mata kuliah praktika dan mata
kuliah teori, proses pembelajaran daring untuk mata kuliah praktika dan mata kuliah teori serta
persepsi umum terhadap pelaksanaan perkuliahan secara daring (interaksi, kemandirian,
psikologis dan hambatan).