AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
1551
kebutuhan pembangunan nasional dan bertanggung jawab atas pembangunan bangsa
(Tap MPR No. II/MPR/1993).
Pancasila sebagai landasan filosofis pendidikan, berarti bahwa dalam merumuskan
tujuan, metode, materi, dan pengelolaan belajar dan mengajar, serta sistem
penyelenggaraan, pembinaan, dan pengembangan pendidikan nasional, prinsip-prinsip
yang dijiwai dan didasarkan pada Pancasila menjadi landasan utama. Hakikat manusia
sebagai makhluk individu, makhluk sosial, makhluk susila, dan makhluk religius, perlu
diwujudkan melalui upaya pendidikan agar integritas kepribadian manusia Indonesia
sesuai dengan cita-cita Pancasila tercapai. Filsafat Pancasila mencakup nilai-nilai tinggi
yang menjadi pedoman perbuatan dan tingkah laku bagi setiap warga negara. Dalam
keseluruhan proses pendidikan, pendidik harus memiliki pandangan yang jelas mengenai
gambaran masyarakat yang dicita-citakan dan bagaimana gambaran manusia yang
hendak dibentuknya. Landasan filosofis Pancasila menjadi acuan penting dalam
menentukan tujuan, corak, metode, dan alat pendidikan. Arah pendidikan seharusnya
mengarah pada aspek integralis (individu dan sosial), aspek etis (taat pada norma-norma
Pancasila), dan aspek religius (kebebasan beragama dan taat pada norma-norma agama
yang dianut). Dengan demikian, proses pendidikan diharapkan mampu menciptakan
manusia Indonesia yang berakhlak mulia dan memiliki kesadaran akan nilai-nilai
Pancasila.
Beberapa elemen penting dalam landasan filosofis pendidikan meliputi landasan
filosofis dalam pendidikan tidak hanya menjadi pijakan utama dalam membentuk visi
dan misi sistem pendidikan, tetapi juga memberikan panduan esensial untuk
pengembangan kurikulum. Menurut Aulia et al. (2022), tujuan pendidikan mencakup
pengembangan keterampilan intelektual dan kecerdasan emosional, sehingga individu
dapat berpikir kritis, kreatif, dan memiliki kepekaan terhadap nilai moral serta empati
terhadap orang lain. Filosofi pendidikan tidak hanya membimbing tujuan pendidikan,
tetapi juga menentukan struktur dan konten kurikulum untuk mencerminkan nilai-nilai,
tujuan, dan pandangan hidup yang diinginkan dalam proses pendidikan suatu
masyarakat. Selain itu, metode pembelajaran dalam pendidikan dipengaruhi oleh
landasan filosofis, dengan pemilihan metode yang sejalan dengan prinsip-prinsip
filosofis pendidikan. Misalnya, jika tujuan pendidikan adalah mengembangkan
pemikiran kritis dan kreatif, metode pembelajaran dapat difokuskan pada diskusi, proyek
kolaboratif, dan pendekatan praktis. Filosofi pendidikan juga membuka wawasan tentang
peran krusial pendidik dan peserta didik dalam proses pendidikan, dengan pendidik