Namun, dari keterampilan menulis cerita dongeng dalam praktiknya, ternyata cukup banyak
siswa yang masih mengalami kesulitan dan beberapa permasalahan dalam menulis cerita
dongeng, berdasarkan temuan dari penelitian Warno (2009) diantaranya yaitu: (1) kurangnya
keterampilan bahasa siswa, termasuk pemahaman aturan tata bahasa, masalah ejaan, pilihan kosa
kata, pembentukan kata, dan struktur kalimat dan paragraf; (2) ketidakmampuan siswa untuk
mengatur pemikirannya, (3) ketidakmampuan siswa untuk mengembangkan paragraf dengan
baik, (4) ketidakmampuan siswa memilih kata (diksi) dengan benar, (5) kurangnya minat siswa
dalam mempelajari bahasa Indonesia, (6) kurangnya kesempatan siswa, (7) kurangnya motivasi
siswa; dan (8) kurangnya pemanfaatan media pembelajaran menjadi hambatan dalam
pembelajaran menulis cerita dongeng. Kalimat di atas menyoroti betapa sulitnya belajar menulis.
Untuk membuktikan kebenaran dari faktor-faktor penghambat yang ada, maka peneliti telah
melakukan penelitian di salah satu sekolah yang ada di daerah Sumedang, yaitu SDN
Mandalaherang III dengan objek penelitian siswa kelas III. Dari hasil observasi yang telah
dilakukan, faktor yang telah disebutkan tadi memang betul menjadi penghambat bagi siswa,
adapun faktor lainnya yang ditemukan di pengajar yaitu kurangnya pemanfaatan media
pembelajaran. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan tersebut
dengan memanfaatkan teknologi e-book digital berbasis Flip Book sebagai media pembelajaran
yang menarik dan interaktif.
Maksud dari "media pembelajaran" ialah media yang digunakan untuk menyampaikan pesan
pendidikan kepada siswa selama proses pembelajaran akademik. Penggunaan media terbukti
tidak hanya dalam kecanggihannya tetapi juga dalam tujuan dan potensinya ketika digunakan.
Perhatian siswa harus diarahkan ke media selama proses pembelajaran agar efektif dan
membangkitkan minat pada materi pelajaran. Media pembelajaran seringkali terdiri dari orang,
benda, atau kegiatan yang menumbuhkan perkembangan informasi, keterampilan, sikap, dan
pentingnya menciptakan media pembelajaran di masa depan yang harus diwujudkan secara nyata
bagi siswa. Contoh dari media pembelajaran sendiri, ialah e-book.
Di era digital saat ini, e-book atau buku elektronik telah muncul sebagai alat pendidikan
yang sangat berguna. Istilah E-Book, yang merupakan singkatan dari Electrical Book, mengacu
pada jenis buku yang dapat dibaca di komputer, tablet, atau ponsel pintar. Salah satu dari banyak
manfaat e-book adalah kemampuannya memuat materi interaktif, seperti gambar, video, dan
audio. Hasilnya, siswa belajar lebih menarik dan aktif.
E-book dibuat dan diberikan kepada siswa sebagai bahan bacaan sebagai salah satu sarana
pembelajaran. E-book adalah buku yang dibuat khusus untuk bacaan elektronik (Waryanto et al.,
2017). E-book melampaui buku tradisional. E-book juga dapat menyertakan media interaktif.
Misalnya, film edukasi bahkan permainan yang menilai keterampilan siswa dapat dimasukkan ke
dalam e-book ini.
Dengan kemajuan teknologi dan pengetahuan, e-book kini dapat dibuat menjadi novel
digital yang menarik dengan musik latar dan narasi yang menarik, yang akan mendorong anak-
anak untuk lebih banyak membaca. Menurut Ardianti dan Wanabuliandari (2020), bahan bacaan
dengan grafis atau aktivitas yang menarik dapat meningkatkan minat baca anak..
Hal ini sejalan dengan Waryanto dkk, (2017) yang berpendapat bahwa naskah bacaan yang
dibuat dalam bentuk buku elektronik interaktif akan meningkatkan minat membaca siswa karena
dianggap lebih efektif dan menarik. E-book memiliki keuntungan karena dapat diakses secara
online.
E-book tidak memerlukan banyak ruang penyimpanan, mudah diperbarui, dan dapat dibeli
serta diunduh kapan saja. Penggunaan e-book juga dapat mengurangi kebutuhan akan pohon
sebagai sumber bahan baku pembuatan kertas, sehingga menurunkan biaya pencetakan buku dan
lebih mudah dibawa kemana-mana (Octamela, Suweken, dan Ardana 2019). Menurut Nikmah,