Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 308-317
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
308
Halida et.al (Konseling individu melalui metafora....)
Konseling individu melalui metafora terapeutik video
puisi untuk menstabilkan emosi akibat perceraian
orangtua pada Siswa SMAN 6 Pontianak
Halida
a,1
, Amallia Putri
b,2
a,b
Bimbingan dan Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tanjungpura Pontianak Jl.
Profesor H. Hadari Nawawi, Bansir Laut, Kec. Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat
*1
Email: amall[email protected]
INFO ARTIKEL
ABSTRAK
Sejarah Artikel:
Diterima: 22 September 2023
Direvisi: 25 Oktober 2023
Disetujui: 28 November 2023
Tersedia Daring: 1 Januari 2024
Penelitian ini bertujuan mengetahui keefektifan konseling individu dengan
metafora terapeutik video puisi untuk meningkatkan kebermaknaan hidup
akibat perceraian orangtua pada siswa. Target khusus yang ingin dicapai
dalam penelitian ini adalah menggali lebih dalam cara kerja layanan
konseling individu dengan video puisi melalui langkah-langkah konseling
individu yang tepat sehingga terlihat keefektifannya. Untuk mengukur
meningkatnya kebermaknaan hidup akibat perceraian orangtua pada siswa
menggunakan instrumen kestabilan emosi baik sebelum adanya perlakuan
maupun sesudah adanya perlakuan. Penelitian ini menggunakan desain
eksperimen dengan pretest posttest group design. Instrumen yang diberikan
kepada sampel yaitu instrumen yang dikembangkan sendiri oleh penulis.
Dalam desain ini terdapat satu kelompok yang dipilih secara purposive
sampling. Berdasarkan analisis data nilai rata-rata pretest adalah 101,25
dan setelah diberi perlakuan nilai posttest adalah 57,8 dengan nilai uji
Wilcoxon signed-rank test nilai Z sebesar 118,25, dengan nilai p sebesar
0,006, artinya nilai p lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak yang berarti konseling
individu melalui metafora terapeutik video puisi efektif untuk menstabilkan
emosi akibat perceraian orangtua.
Kata Kunci:
Emosi
konseling individu
metafora terapeutik
perceraian orang tua
video puisi
ABSTRACT
Keywords:
Emotions
individual counseling
therapeutic metaphors
poetry videos
parents' divorce
This research aims to determine the effectiveness of individual counseling
using the therapeutic metaphor of poetry videos to increase the
meaningfulness of life due to parental divorce in students. The specific target
to be achieved in this research is to dig deeper into the workings of individual
counseling services with poetry videos through appropriate individual
counseling steps so that their effectiveness can be seen. To measure the
increased meaning of life due to parental divorce in students, emotional
stability instruments were used both before and after treatment. This research
uses an experimental design with a pretest posttest group design. The
instrument given to the sample was an instrument developed by the author
himself. In this design there is one group selected by purposive sampling. Based
on data analysis, the average pretest value was 101.25 and after being treated,
the posttest value was 57.8 with a Wilcoxon signed-rank test Z value of 118.25,
with a p value of 0.006, which means the p value is smaller than 0.05. So it can
be concluded that Ha was accepted and Ho was rejected, which means
individual counseling through the therapeutic metaphor of poetry videos is
effective for stabilizing emotions due to parental divorce.
©2024, Halida, Amallia Putri
This is an open access article under CC BY-SA license
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 308-317
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
309
Halida et.al (Konseling individu melalui metafora....)
1. Pendahuluan
Manusia dari lahir memiliki bermacam emosi yang dianugrahkan oleh Tuhan. Emosi
berkembang sesuai dengan keadaan diri, pengalaman dan pengaruh lingkungan. Emosi kurang
stabil dapat terjadi kepada semua orang, baik laki-laki maupun perempuan, anak-anak, remaja
dan orangtua. Meluapkan emosi bagi individu sah-sah saja karena dapat meringankan sesak di
dada. Namun yang perlu diperhatikan yaitu emosi yang terlalu meledak-ledak. Emosi yang
terlalu meledak-ledak dikaitkan dengan mental yang tidak sehat.
Emosi yang berlebihan mempunyai efek buruk lainnya yaitu timbul perasaan marah yang
berlebihan, agresif, suka tersinggung, takut untuk mengemukakan pendapat, kurang percaya diri
dan menarik diri dari pergaulan (Irani et al., 2018; Jariah, 2019; Sembiring et al., 2015). Emosi
yang diakibatkan terjadinya perceraian orangtua bagi peserta didik terasa sangat menyakitkan
perasaan. Dimana seharusnya mereka bisa hidup bersama penuh kehangatan harus berpisah
karena ketidakharmonisan orangtua sehingga berdampak pada psikis, emosi, interaksi dan
akademis (Pragholapati, 2020). Emosi dapat dikenali yaitu dari ekspresi yang ditampakkan pada
waktu itu. Penampakan tersebut berupa perubahan wajah, nada suara atas perilakunya (Nadhiroh,
Yahdinil, 2017).
Seseorang yang marah atau emosi berlebihan biasanya sedang mengalami permasalahan.
Bisa disebabkan karena beban pikiran yang menumpuk sehingga terjadinya stress dan depresi.
Kestabilan emosi memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, khususnya untuk
meredam emosi yang bergejolak. Emosi berlebihan menyebabkan ketidakseimbangan hormonal
dan terjadi ketegangan psikis (Farid Rifai et al., 2020).
Berdasarkan wawancara yang dilakukan kepada Guru BK terkait kestabilan emosi yang
dilakukan pada tanggal 7 April dan 14 April 2023 didapat hasil bahwa beberapa siswa
mengalami emosi. Apa yang disampaikan Guru BK tersebut didukung oleh data hasil penelitian,
selama Covid 19 terjadi lonjakan perceraian di Indonesia (Wijayanti, 2021). Perceraian yang
terjadi menyebabkan emosi anak kurang stabil, anak menjadi pendiam, murung, sedih bahkan
berperilaku secara berlebihan (Pragholapati, 2020; Untari et al., 2018; Zeratsion et al., 2015).
Untuk mengatasi masalah emosi kepada peserta didik di sekolah, di sekolah disediakan
layanan bimbingan dan konseling oleh Guru BK. Diharapkan dengan adanya layanan bimbingan
dan konseling dapat membantu peserta didik meraih kebahagiaan dan kesejahteraan sebagai
individu dan makhluk sosial. Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah, berisi aspek pribadi terdiri dari pemahaman diri, pengembangan kelebihan diri,
pengentasan kelemahan diri, keselarasan dan pengembangan perkembangan cipta- rasa- karsa
dan aktualisasi diri secara bertanggung jawab. (Permendikbud, 2014).
Melalui konseling individu, individu dapat mengarahkan pemikiran, sikap maupun perilaku
agar dapat mencari solusi dari setiap permasalahan (Berg et al., 2006; Brabendar & April, 2009).
Untuk menjadi individu yang utuh, layanan bimbingan dan konseling sangat berperan dalam
mengoptimalkan penyesuaian sosial, emosi, dan intelektual siswa (Gysbers & Henderson, 2012)
Pelaksanaan konseling individu menggunakan video karena lebih efektif, video bisa
diulang-ulang saat belum fokus menontonnya. Melalui media video, Guru BK dapat
memvariasikan layanan. Layanan konseling sangat manjur karena mendapatkan kelebihan,
diantarannya mampu mencegah depresi (Gladstone et al., 2015). Melalui video dalam pemberian
layanan konseling, sosial individu lebih baik lagi (Catterall, 1987; Hoogerheide et al., 2016).
Selanjutnya isi video yang dikemukakan dapat memecahkan masalah atau memberikan solusi
(Păsărelu & Dobrean, 2018). Video berisi film pendek, dapat membantu para terapis dalam
pemberian layanan.
Selain beberapa keunggulan video di atas, video juga mampu membina dan membantu
individu mengalami tekanan sosial dikarenakan ras, karier, dan gender (Tamm & Tulviste,
2015). Video juga membantu individu mampu memahami diri dalam mengembangkan potensi
yang dimiliki (Costuchen & Dimitrova, 2022; Poonsawad et al., 2022). Video dalam penelitian
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 308-317
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
310
Halida et.al (Konseling individu melalui metafora....)
ini berisi pembacaan gubahan larik-larik puisi. Di dalam gubahan larik-larik puisi memuat nilai-
nilai karakter kesabaran, ketegaran, mandiri, humanis, pesan moral dan edukasi serta nilai-nilai
religius. Konseling individu diberikan oleh Guru BK berfungsi memberikan bantuan kepada
peserta didik untuk menuntaskan masalah yang sedang dihadapi peserta didik. Video dalam
layanan konseling individu yaitu puisi yang dikarang berupa larik-larik tentang peredaman
emosi, menstabilkan emosi dan menjadi individu yang berpikir positif. Saat menonton video
pembacaan puisi, kognitif siswa mengaitkan dengan keadaan dirinya sebagai individu yang stress
pelaku untuk mau berubah dengan tidak berlarut-larut terjhadap masalah yang dialami.
Dipilihnya siswa kelas XI SMA karena siswa mengalami masa transisi dari remaja awal ke
remaja tengah. Pada masa ini ingin bergaul bebas, terjadi gejolak jiwa dengan teman sebaya,
idel, mandiri, merasa sebagai orang dewasa (Santrock, 2012). Berdasarkan rentang usia 17 tahun
sampai 18 tahun, individu berada pada tahap operasianal formal, yaitu tahap berpikir dapat
mengemukakan pendapatnya secara individual, mampu menganalisis kejadian sosial di
sekitarnya secara abstrak, mampu berpikir kritis.
Sasaran layanan yang dipilih yaitu aspek pribadi, salah satu fungsi layanan bimbingan dan
konseling di sekolah adalah mengembangkan kepribadian sosial dan karakter setiap siswa
(Halida et al., 2020). Untuk menguji bahwa konseling individu dengan video puisi efektif
menstabilkan emosi akibat perceraian orangtua maka dilakukan penelitian eksperimen. Hal ini
berdasarkan bahwa di dalam video puisi mengandung nilai- nilai karakter untuk berani dan kuat,
sabar dan tangguh sesuai dengan konteks program bimbingan pribadi. Peran Guru BK sangat
vital dalam menunjang Pemerintah demi menyukseskan program P5; (2) hasil kajian literatur dan
hasil survey di lapangan, akhir-akhir ini menuntut peserta khususnya anak usia SMA untuk dapat
menstabilkan emosi, (3) hasil penelitian terdahulu terdapat beberapa teknik yang telah
digunakan untuk menstabilkan emosi namun belum masih terdapat kelemahan. Kelemahan-
kelamahan seperti konten belum divalidasi oleh ahli dibidangnya. Indikator yang diteliti dalam
penelitian belum mencakup apa yang akan diukur secara mendalam.
Dari beberapa kelemahan di atas, penelitian ini dibuat untuk mengatasi kelemahan yang
dilakukan dengan mengatur teknik yang komprehensif dan kolaboratif. Memadukan konseling
individu, dengan media teknologi berupa video puisi. Strategi tersebut masih jarang ditemukan
dari penelitian sebelumnya. Alasan inilah yang membuat peneliti berusaha mengeksplor,
mengelaborasi dan mengekperimenkan berbagai unsur sehingga menjadi suatu kemasan teknik
konseling individu yang menarik dan penuh dengan kebaruan sehingga mengesankan untuk
dipraktekkan oleh para Guru BK dan peserta didik.
Oleh karena itu, intervensi konseling individu dengan video puisi dapat menstabilkan
emosi siswa. Dari latar belakang di atas, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui keefektifan
“Konseling Individu dengan Video Puisi untuk Menstabilkan Emosi akibat Perceraian Orangtua
pada Siswa SMAN 6 Pontianak”.
2. Metode
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
eksperimen. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen dengan pretest posttest one group
design. Instrumen yang diberikan kepada sampel yaitu instrumen yang dikembangkan sendiri
oleh penulis. Desain ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan treatment pada subyek
penelitian, dengan membandingkan hasil pretest dan posttest setelah diberikan perlakuan yang
berbeda. Subyek pada kelompok eksperimen desain ini menggunakan satu kelompok.
Desain eksperimen kuasi model dipilih oleh peneliti sebagai desain utama dari penelitian
ini. Dengan menggunakan pretest posttest one group design maka di dalam penelitian ini studi
eksperimen (kuantitatif) digunakan untuk mendapatkan data atau informasi hasil dari penerapan
eksperimen Konseling Individu melalui Video Puisi untuk Menstabilkan Emosi akibat Perceraian
Orangtua pada Siswa SMAN 6 Pontianak. Prosedur dalam penelitian ini terdiri dari empat
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 308-317
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
311
Halida et.al (Konseling individu melalui metafora....)
Tahap 1 :
Kajian literatur dan
melakukan prariset
Tahap 2 :
Memberikan pretest
kestabilan emosi
Tahap 3 :
Memberikan perlakuan
konseling individu
menggunakan video puisi
Tahap 4 :
Memberikan posttes
kestabilan emosi
tahapan utama. Empat tahapan tersebut meliputi tahap kajian literature dan melakukan prariset
dengan mencari data di lapangan berupa wawancara ke Guru BK, tahap kedua memberikan
pretest kestabilan emosi, tahap ke tiga yaitu melaksanakan penelitian atau memberikan perlakuan
berupa layanan konseling individu menggunakan video puisi dan tahap ke empat memberikan
posttest kestabilan emosi baik kepada kelompok eksperimen., Berikut alur penelitian di
gambarkan pada gambar 1 di bawah ini:
Gambar 1. Alur Penelitian
Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMAN 6 Pontianak yang
memiliki kekurangstabilan emosi. Setelah semua diberikan pretest kestabilan emosi, siswa yang
terpilih diberikan konseling kelompok. Kelompok eksperimen mendapatkan perlakuan layanan
konseling individual melalui video puisi. Creswell (2012) mengungkapkan bahwateknik
pengumpulan data merupakan metode yang dilakukan dalam pengumpulan data serta informasi
yang dibutuhkan selama melakukan penelitian. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data
yang utama adalah skala perundungan verbal yang dikembangkan oleh peneliti sendiri. Skala
kestabilan emosi disebarkan menggunakan google form melalui whaatsApp namun ada juga
menggunakan hard, mengingat siswa ada yang tidak mempunyai HP. Skala kestabilan emosi ini
diberikan sama saat prestest dan posttest.
Teknik analisis data yaitu menyusun secara sistematis atau mengklasifikasikan data-data
yang telah didapat (Nazier, 2016). Analisa data diawali prettest dan posttest berupa rata-rata
(means), standard deviation (SD) dan rentang (range). Data kuantitatif kestabilan emosi siswa
dari hasil posttest bertujuan melihat signifikansi perubahan antara sebelum dan sesudah
diberikan intervensi. Analisis data menggunakan Uji wilcoxon signed test merupakan uji
nonparametris yang digunakan untuk mengukur perbedaan 2 kelompok data berpasangan
berskala ordinal atau interval tetapi data berdistribusi tidak normal. Uji ini juga dikenal dengan
nama uji match pair test. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan bantuan program
SPSS versi 25.00 for windows. Dasar pengambilan keputusan dalam uji wilcoxon signed test
adalah sebagai berikut: 1) Ketika nilai probabilitas Asym.sig 2 failed < 0,05 maka terdapat
perbedaan rata- rata. 2) Ketika nilai probabilitas Asym.sig 2 failed > 0,05 maka tidak terdapat
perbedaan rata-rata.
Untuk melihat tingkat kstabilan emosi pada siswa akibat perceraian orangtua sebelum dan
seudah diberikan layanan konseling individu metafora teraupeutik video puisi analisis sebagai
berikut:
x 100%
P : Persentase yang dicari
F : Frekuensi
N : Jumlah Responden
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 308-317
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
312
Halida et.al (Konseling individu melalui metafora....)
Dengan menggunakan kategori tinggi, sedang dan rendah yang dapat ditentukan dengan
cara sebagai berikut.
a. Skor Tertinggi = 40 x 4 = 160
b. Skor Terendah = 40 x 1 = 40
c. Interval = 160 - 40 = 120
d. jarak Interval = 120 : 3 = 40
Tabel 1
Kategori Kecerdasan Emosi
Rentang skor
persentase
Kategori
120-160
75% - 100%
Tinggi
78-119
49% - 74%
Sedang
0-77
0% - 48%
Rendah
3. Hasil dan pembahasan
Di dalam analisis kuantitatif akan dipaparkan mengenai tingkat kestabilan emosi akibat
perceraian orangtua pada siswa SMAN 6 Pontianak sebelum (pre-test) maupun sesudah
intervensi (post-test), dan uji hipotesis (analisis wilcoxon) untuk melihat keefektifan konseling
individu melalui metafora teraupeutik video puisi untuk menstabilkan emosi akibat perceraian
orangtua pada siswa SMAN 6 Pontianak secara kuantitatif.
1. Tingkat kecerdasan emosi sebelum diberikan Konseling Individu melalui metafora
teraupeutik video puisi untuk menstabilkan emosi akibat perceraian orangtua pada siswa
SMAN 6 Pontianak
Sebelum diberikan layanan konseling individu melalui metafora teraupeutik video puisi
pada siswa terlebih dahulu diberikan angket yang sudah divalidasi yang memuat butir kecerdasan
emosi. Angket kecerdasan emosi ini dijadikan sebagai skor pretest yang bertujuan untuk melihat
hasil angket siswa apakah terdapat masalah pada tingkat kestabilan emosi akibat perceraian
orangtua. Adapun hasil pretest dari skor angket tersebut dipaparkan di tabel 2
Tabel 2
Tingkat kecerdasan emosi akibat perceraian orangtua pada siswa sebelum diberikan perlakuan
No
Responden
Pretest
Tingkat Kecerdasan Emosi
1
AF
104
Sedang
2
YH
102
Sedang
3
MS
95
Sedang
4
RTA
104
Sedang
Jumlah
405
Rata-rata
101,25
Berdasarkan dari hasil tabel 2 menunjukkan bahwa inisial AF, YH, MS dan RTA hasil skor
dari 4 jawaban siswa berada di kategori sedang. Hal ini menunjukkan bahwa, sebelum mengikuti
layanan konseling individu melalui metafora teraupeutik video puisi untuk menstabilkan emosi
akibat perceraian orangtua, tingkat kecerdasan emosi siswa berada di kategori sedang dengan
jumlah keseluruhan 405, rata-rata 101,25 dan persentase 63%.
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 308-317
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
313
Halida et.al (Konseling individu melalui metafora....)
2. Tingkat kecerdasan emosi sesudah diberikan konseling individu melalui metafora
teraupeutik video puisi untuk menstabilkan emosi akibat perceraian orangtua pada siswa
SMAN 6 Pontianak
Setelah diberikan perlakuan berupa layanan konseling individu melalui metafora
teraupeutik video puisi pada siswa melalui pemberian angket yang sama. Angket yang diberikan
untuk melihat apakah ada perubahan pada perilaku dan kebiasaan terkait kestabilan emosi.
Adapun hasil posttest dari skor angket kecerdasan emosi dapat dilihat di tabel 3, sebagai berikut:
Tabel 3
Tingkat kecerdasan emosi akibat perceraian orangtua pada siswa setelah diberikan perlakuan
No
Responden
Posttest
Tingkat Kecerdasan Emosi
1
AF
120
Tinggi
2
YH
115
Sedang
3
MS
118
Sedang
4
RTA
120
Tinggi
Jumlah
473
Rata-rata
118,25
Berdasarkan dari hasil tabel 3 setelah diberikan layanan konseling individu melalui
metafora teraupeutik video puisi pada siswa. Inisial AF dengan hasil skor 120 sidang, YH
memperoleh hasil 115 pada kategori sedang, MS berada pada skor 118 dan RTA memperoleh
120 pada kategori tinggi. Hasil posttest menujukkan bahwa skor dari 4 jawaban siswa ada yang
berada di kategori tinggi dan sedang. Hal ini menunjukkan bahwa, sesudah mengikuti layanan
konseling individu melalui metafora terapeutik video puisi, tingkat kestabilan emosi siswa
mengalami peningkatan, yakni berada di kategori tinggi dan sedang dengan jumlah keseluruhan
473, rata-rata 118,25 dan presentase 74,1%.
3. Kefektifan konseling Individu melalui metafora teraupeutik video puisi untuk
menstabilkan emosi akibat perceraian orangtua pada siswa SMAN 6 Pontianak.
Setelah mengetahui hasil skor dari pretest dan posttest maka selanjutnya akan dilakukan uji
Wilcoxon. Dalam penelitian ini digunakan uji statistik non-parametrik dengan menggunakan
wilcoxon signed-rank test untuk mengetahui perbedaan tingkat kestabilan emosi sebelum (pre-
test) dan sesudah (post-test) diberikan intervensi konseling individu melalui metafora terapeutik
video puisi dengan bantuan SPSS versi 25. Dalam pengujian, peneliti mengambil taraf kesalahan
sebesar 5%, (m=0,05) sebagai syarat dasar tingkat kepercayaan suatu kebenaran dalam penelitian
sosial. Tabel 4 akan menunjukkan hasil uji wilcoxon untuk data kestabilan emosi sebagai
berikut:
Tabel 4
Uji Wilcoxson
Pre test - post test
Z
-1.841
Asymp. Sig. (2-tailed)
.006
Pembahasan
Dari empat kali pertemuan dengan perlakuan pemberian video puisi untuk menstabilkan
emosi akibat perceraian orangtua, terlihat bahwa kondisi kestabilan emosi siswa memiliki
kecendrungan pada tingkat sedang. Hal ini menunjukan bahwa, sebagian siswa belum mencapai
tingkat perkembangan emosi yang stabil maka kstabilan emosi harus ditingkatkan. Untuk itu
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 308-317
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
314
Halida et.al (Konseling individu melalui metafora....)
kestabilan emosi siswa yang mengalami perceraian orangtua perlu ditingkatkan agar dapat
menjalani aktivitas sosial dengan baik, memiliki motivasi dan hasil prestasi belajar yang baik.
Puisi atau sajak adalah bentuk ekspresi sastra yang menggunakan bahasa secara kreatif
untuk menyampaikan ide, perasaan, atau pengalaman melalui pemilihan kata-kata, ritme, dan
struktur yang khas. Puisi sering kali memiliki keindahan artistik yang tinggi dan dapat
menggugah perasaan pembaca atau pendengarnya. Biasanya puisi berisi ungkapan penulis
mengenai emosi, pengalaman maupun kesan yang kemudian dituliskan dengan bahasa yang baik
sehingga dapat berima dan enak untuk dibaca. Di dalam puisi tema memberikan pesan kepada
pendengar melalui bait-bait puisi. Sebagaimana puisi dan syair berisi petatah petitih,
mengandung pesan, nasihat, petuah maupun tunjuk ajar, pesan moral dan pendidikan (Hasmidar,
2020; Syaifulloh & Wibowo, 2017). Selain larik-larik yang digubah menarik untuk didengar,
kemerduan suara pembaca puisi yang jelas dan lantang menarik perhatian orang yang
mendengar, membuat hati semakin menikmatinya. Barisan-barisan yang tersusun dalam syair
membantu siswa dalam memahami diri yang mempengaruhi emosi siswa (Halida et al., 2022).
Puisi dibuat sesuai dengan topik pada acara tertentu.
Digunakanya metapora terapeutik video puisi dalam penelitian ini karena berdasarkan hasil
penelitian (Hasrul et al., 2022; Marti & van der Houwen, 2019; Steen, 2008) mengatakan bahwa
metafora bukan hanya sebagai sarana untuk membuat puisi, tetapi merupakan sistem kata dan
pemikiran, sebagai lukisan mengungkapkan isi hati. Dapat disimpulkan bahwa menggunakan
metafora terapeutik dalam layanan konseling individu merupakan upaya memfasilitasi dan
membangun hubungan antara konseli dengan konselor melalui penciptaan makna secara tidak
langsung sehingga siswa dapat memperoleh pencerahan baru dengan mudah.
Beberapa studi yang dilakukan sebelumnya yang meneliti tentang hubungan stabilitas
emosi dengan kebahagiaan pada remaja korban perceraian orang tua di sma kabupaten pidie jaya
yang dilakukan oleh Al Ghifari (2023) terdapat 45,8% pengaruh stabilitas emosi terhadap
kebahagiaan pada remaja korban perceraian orang tua sekolah menengah atas (SMA) di
Kabupaten Pidie Jaya. Dampak negatif yang dirasakan oleh peserta didik adalah kondisi
kstabilan emosi yang labil ditunjukkan dengan sikap peserta didik yang menutup diri dari
pergaulan, menyendiri dan terkadang bertindak agresif Al Yakin (2016).
Pernyataan diatas menunjukan bahwa rendahnya tingkat kstabilan emosi yang dimiliki oleh
siswa memiliki banyak dampak negatif. Kestabilan emosi yang dimiliki siswa akan
mempengaruhi pada aktivitas sosial dan belajar siswa, semakin tinggi kstabilan emosi siswa
semakin baik pula dalam menjalani aktivitasnya. demikian pula, jika rendahnya tingkat emosi
siswa akan menunjukkan dorongan pikiran dan perasaan yang meluap-luap sehingga pola
pikir, respon fisik dan perilaku terganggu. Kondisi tersebut berarti bahwa, diperlukan suatu
upaya untuk membantu siswa dalam meningkatkan kestabilan emosi, mengingat dampak yang
ditimbulkan apabila tidak segera ditindaklanjuti. Adapun upaya yang dapat dilakukan dalam
bentuk layanan konseling individu melalui metafora terapeutik video puisi untuk meningkatkan
kestabilan emosi akibat perceraian orangtua yang telah dijelaskan sebelumnya pada bagian
pendahuluan.
Tujuan uji keefektifan pemberian layanan ini adalah untuk memperoleh gambaran
mengenai sejauh mana keberhasilan konseling individu melalui metafora terapeutik video puisi
untuk meningkatkan kestabilan emosi akibat perceraian orangtua. Berdasarkan hasil pengamatan
selama pemberian layanan secara umum berjalan lancar. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya
perubahan tingkat kstabilan emosi antara sebelum dan sesudah diberikanya perlakuan konseling
individu melalui metafora terapeutik video puisi yang dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan
dengan tahapan-tahapan yang ada dilihat juga dari hasil ungkapan.
4. Simpulan dan saran
Dibawah ini akan dipaparkan mengenai hasil penelitian konseling individu melalui
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 308-317
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
315
Halida et.al (Konseling individu melalui metafora....)
metafora terapeutik video puisi untuk meningkatkan kestabilan emosi akibat perceraian orangtua
pada siswa SMAN 6 Pontianak. 1) Kestabilan emosi akibat perceraian orangtua pada siswa
SMAN 6 Pontianak sebelum diberikan konseling individu melalui metafora terapeutik video
puisi untuk meningkatkan kestabilan emosi akibat perceraian orangtua berada pada kategori
sedang. 2) Intervensi dengan konseling individu melalui metafora terapeutik video puisi untuk
meningkatkan kestabilan emosi akibat perceraian orangtua efektif untuk meningkatkan
kestabilan emosi pada siswa SMAN 6 Pontianak.
Berdasarkan hasil simpulan diatas peneliti menyampaikan beberapa saran untuk menjadi
masukan kepada pihak-pihak terkait penelitian, saran yang diajukan adalah sebagai berikut : 1)
Kepada Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling hendaknya melakukan pelatihan kepada
Guru BK terkait teknik konseling individu metafora terapeutik video puisi untuk meningkatkan
kestabilan emosi akibat perceraian orangtua pada siswa. 2) Kepada Guru BK lebih kreatif dalam
menangani masalah dengan berbagai teknik, diantaranya menggunakan teknik konseling individu
metafora terapeutik video puisi untuk meningkatkan kestabilan emosi akibat perceraian orangtua
pada siswa; 3). Kepada peneliti selanjutnya penelitian ini bisa dijadikan dasar oleh peneliti
selanjutnya untuk menyempurnakan keterbatasan penelitian. Peneliti merekomendasikan agar
peneliti selanjutnya menggunakan desain pengukuran yang merencanakan follow-up (repeated
measure) untuk melihat dampak intervensi yang diberikan dalam jangka waktu yang lebih lama
terhadap kestabilan emosi akibat perceraian orangtua.
5. Daftar Pustaka
Al Ghifari, G. (2023). Hubungan Stabilitas Emosi dengan Kebahagiaan pada Remaja Korban
Perceraian Orang Tua di SMA Kabupaten Pidie Jaya (Doctoral dissertation, Universitas
Islam Negeri Ar-Raniry).
Bandura, A. (2001). Social Cognitive Theory of Mass Communication. Media Psychology, 3(3),
265299. https://doi.org/10.1207/S1532785XMEP0303_03
Berg, R. C. B., Landreth, G. L., & Fall, K. A. (2006). Group Counseling. Taylor & Francis
Group.
Brabendar, V., & April, F. (2009). Group Development in Practice. In Amecican Psychological
Association (First Edit). Amecican Psychological Association.
http://annualreports.teliasonera.com/en/2015/directors-report/group- development-2015/
Brown, C. (2009). Structural realism, classical realism and human nature. International
Relations, 23(2), 257270. https://doi.org/10.1177/0047117809104638
Catterall, J. S. (1987). An Intensive Group Counseling Dropout Prevention Intervention: Some
Cautions on Isolating At-Risk Adolescents Within High Schools. American Educational
Research Journal, 24(4), 521540. https://doi.org/10.3102/00028312024004521
Corey, G. (2009). Theory and Practice of Counseling and Psychotherapy (Eight Edit). Thomson,
Brooks/Cole.
Corey, G. (2012). Theoary & Practice of Group Counseling. Eighth Edition (Eight Edit)
Brooks/Cole. https://doi.org/10.1093/oseo/instance.00096853
Corey, G. (2016). Theory & Practice of Group Counseling (Ninth Edit). Cengage Learning.
Costuchen, A. L., & Dimitrova, D. D. (2022). Roman Palace : A Videogame for Foreign-
Language Vocabulary Retention. IJET, 17(05), 87102.
Creswell, J. W. (2012). Educational Research. Planning, Conducting, and Evaluating
Quantitative and Qualitative Research (Christina Robb (ed.); Fourth Edi). Pearson.
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 308-317
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
316
Halida et.al (Konseling individu melalui metafora....)
www.pearsonhighered.com
Farid Rifai, C., Utami, D., & Farich, A. (2020). Kualitas Tidur dan Kestabilan Emosi dengan
Hasil Prestasi Belajar pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran The Sleep Quality and
Emotional Stability with Learning Achievement Results in Medical Faculty Students.
Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 11(1), 7277.
https://doi.org/10.35816/jiskh.v10i2.223
Gladstone, T., Marko-Holguin, M., Rothberg, P., Nidetz, J., Diehl, A., DeFrino, D. T., Harris,
M., Ching, E., Eder, M., Canel, J., Bell, C., Beardslee, W. R
Brown, C. H., Griffiths, K., & Van Voorhees, B. W. (2015). An internet-based adolescent
depression preventive intervention: Study protocol for a randomized control trial. Trials,
16(1), 117. https://doi.org/10.1186/s13063- 015-0705-2
Gysbers, N. C., & Henderson, P. (2012). Developing & managing your school guidance &
counseling program, 5th ed. In Developing & managing your school guidance &
counseling program, 5th ed.
Halida, Mappiare-AT, A., Ramli, M., & Radjah, C. L. (2020). Spectrum of Guidance and
Counseling Services Implementation in Strengthening Character in Junior High School.
Conference Proceeding, 501(Icet), 186192. https://doi.org/10.2991/assehr.k.201204.033
Halida, Mappiare-at, A., Ramli, M., Jagad, A., Dewantara, A., & Fitriyah, F. K. (2022). Is
Symbolic Modeling Videos Containing Malay Values Effective to Improve Student’s Social
Harmony? Pegegog, 12(3), 144153. https://doi.org/10.47750/pegegog.12.03.16
Hasmidar, O. (2020). Seni Syair Gulung sebagai Sarana Edukasi Moral pada Masyarakat di
Kabupaten Ketapang. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Khatulistiwa, 9(4), 110.
Syaifulloh, M., & Wibowo, B. (2017). Nilai-nilai Syair Gulung sebagai upaya Pendidikan
Kebencanaan Berbasis Komunitas pada Masyarakat Melayu di Kabupaten Ketapang
Kalimantan Barat. Jurnal Refleksi Edukatika, 8(1), 4953. https://doi.org/p-ISSN:2087-
9385 e-ISSN: 2528-696X
Hasrul, Mappiare-AT, A., Hidayah, N., & Muslihati. (2022). The Use of Proverbs as a Metaphor
in Solution-Focused Brief Counseling: A Preliminary Study and Framework for School
Counselors. Pegem Egitim ve Ogretim Dergisi, 13(1), 267274.
https://doi.org/10.47750/pegegog.13.01.29
Hoogerheide, V., Loyens, S. M. M., & van Gog, T. (2016). Learning from video modeling
examples: does gender matter? Instructional Science, 44(1), 6986.
https://doi.org/10.1007/s11251-015-9360-y
Irani, L. C., Handarini, D. M., & Fauzan, L. (2018). Pengembangan Panduan Pelatihan
Keterampilan Mengelola Emosi sebagai Upaya Preventif Perilaku Bullying Siswa Sekolah
Menengah Pertama. Jurnal Kajian Bimbingan Dan Konseling, 3(1), 2232.
https://doi.org/10.17977/um001v3i12018p022
Jariah, A. (2019). Meningkatkan Kecerdasan Emosional Siswa Melalui Kebiasaan Membaca Al-
Quran. Jurnal Studia Insania, 7(1), 52. https://doi.org/10.18592/jsi.v7i1.2630
Marti, P., & van der Houwen, E. B. (Ward. (2019). Poetry as a cross-cultural analysis and
sensitizing tool in design. AI and Society, 34(3), 545558. https://doi.org/10.1007/s00146-
017-0721-8
Nadhiroh, Yahdinil, F. (2017). Pengendalian emosi (kajian religio-psikologis tentang psikologi
manusia). Jurnal Saintifika Islamica, 2(1), 5363.
Academy of Education Journal
Vol. 15, No. 1, Januari 2024, Page: 308-317
ISSN: 1907-2341 (Print), ISSN: 2685-4031 (Online)
317
Halida et.al (Konseling individu melalui metafora....)
Nazier, M. (2016). Metode Penelitian. In Ghalia Bogor.
Păsărelu, C. R., & Dobrean, A. (2018). A video-based transdiagnostic REBT universal prevention
program for internalizing problems in adolescents: Study protocol of a cluster randomized
controlled trial. BMC Psychiatry, 18(1), 1 11. https://doi.org/10.1186/s12888-018-1684-0
Permendikbud. (2014). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah. Jakarta: Kemendikbud RI, 1 45.
Poonsawad, A., Srisomphan, J., & Sanrach, C. (2022). Synthesis of Problem-Base Interactive
Digital Storytelling Learning Model Under Gamification Environment Promotes
Students ’ Problem-Solving Skills. 17(05), 10311.
Pragholapati, A. (2020). Dampak Perceraian Di Indonesia : Systematic Literature Review. Stikes
Pku Muhammadiyah, 15(2), 131.
Santrock, J. W. (2012). Adolescence (fifteenth). Mc Graw Hill Education. https://www.m-
culture.go.th/mculture_th/download/king9/Glossary_about_HM_King_Bhum
ibol_Adulyadej’s_Funeral.pdf
Sembiring, M., Milfayetty, S., & Siregar, N. I. (2015). Hubungan Kecerdasan Emosi Dan
Kecerdasan Spiritual Dengan Perilaku Prososial Mahasiswa Calon Katekis. ANALITIKA:
Jurnal Magister Psikologi UMA, 111.
Steen, G. (2008). The paradox of metaphor: Why we need a three-dimensional model of
metaphor. Metaphor and Symbol, 23(4), 213241.
https://doi.org/10.1080/10926480802426753
Syaifulloh, M., & Wibowo, B. (2017). Nilai-nilai Syair Gulung sebagai upaya Pendidikan
Kebencanaan Berbasis Komunitas pada Masyarakat Melayu di Kabupaten Ketapang
Kalimantan Barat. Jurnal Refleksi Edukatika, 8(1), 4953. https://doi.org/p-ISSN:2087-9385
e-ISSN: 2528-696X
Tamm, A., & Tulviste, T. (2015). The Role of Gender, Values, and Culture in Adolescent
Bystanders’ Strategies. Journal of Interpersonal Violence, 30(3), 384399.
https://doi.org/10.1177/0886260514535097
Untari, I., Putri, K. P. D., & Hafiduddin, M. (2018). Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap
Kesehatan Psikologis Remaja. Profesi (Profesional Islam) : Media Publikasi Penelitian,
15(2), 106. https://doi.org/10.26576/profesi.272
Wijayanti, U. T. (2021). Analisis Faktor Penyebab Perceraian pada Masa Pandemi Covid-19 di
Kabupaten Banyumas. Jurnal Ilmu Keluarga Dan Konsumen, 14(1), 1426.
https://doi.org/10.24156/jikk.2021.14.1.14
Zeratsion, H., Bjertness, C. B., Bjertness, E., Dalsklev, M., Haavet, O. R., Halvorsen, J. A., Lien,
L., & Claussen, B. (2015). The Influence of Parental Divorce on Educational Ambitions of
18/19 Year-Old Adolescents from Oslo, Norway. Journal of Child and Family Studies,
24(10), 28652873. https://doi.org/10.1007/s10826-014-