Beranggapan bahwa kegiatan gotong royong di desa Jendi sudah ada sejak lama, karena itu,
nilai-nilai gotong royong sudah tertanam dalam kehidupan sehari-hari masyarakat desa, dan ia
percaya bahwa kegiatan gotong royong memberikan dampak positif salah satunya adalah
meringankan suatu perkerjaan, karena dilakukan dan dilaksanakan secara bersama-sama.
Menurutnya, manfaat gotong royong yang paling penting adalah mereka dapat menumbuhkan
dan memperkuat rasa kebersamaan dan kekeluargaan, sehingga dapat menciptakan lingkungan
yang harmonis di kehidupan sehari-hari masyarakat.
Kegiatan gotong royong di desa Jendi dilakukan secara fleksibel dan menyesuaikan dengan
masyarakat di desa tersebut. Di desa Jendi, pelaksanaan kegiatan gotong royong meliputi
berbagai kegiatan, antara lain pembangunan yang pelaksanaannya seperti memperbaiki sarana
umum, misalnya perbaikan jalan, pembuatan drainase, pemasangan lampu jalan, pemasangan
umbul-umbul dalam rangka kegiatan tertentu dan kegiatan lainnya. Sedangkan terkait hal
kebersihan, kegiatan gotong royong yang dilakukan dalam bentuk kebersihan lingkungan umum,
seperti pembersihan selokan, pembersihan sungai, pembersihan jalan desa, dan kegiatan
kebersihan lainnya. Di desa Jendi, kegiatan gotong royong tidak hanya tentang kebersihan desa,
Selain itu, ada acara ritual adat yang diadakan pada waktu dan tempat tertentu, seperti
pernikahan, khitanan, dan bersihan desa/ ruwatan yang dilakukan oleh masyarakat desa terkait,
yang dilaksanakan secara bersama-sama dari awal hingga akhir acara.
Berdasarkan bentuk-bentuk di atas, pelaksanaan gotong royong dilakukan atas kesadaran
diri masyarakat. Ia beranggapan bahwa membantu sesama, menjaga dan merawat desa serta
segala kepentingan bersama lainnya merupakan tanggung jawab bersama dan kebutuhan
masyarakat itu sendiri. Berdasarkan wawancara dengan tokoh pemuda, N (28 tahun) menyatakan
bahwa salah satu faktor utama terbentuknya gotong royong di desa Jendi adalah masyarakat
sadar bahwa mereka hidup bersama di dalam lingkungan yang sama dalam jangka waktu yang
panjang, maka sejak awal masyarakat sudah tertanam untuk saling berkerja sama demi
membangun desa, dan menurutnya melakukan gotong royong juga dapat menumbuhkan rasa
solidaritas di antara masyarakat, sehingga dapat menimbulkan kepekaan sosial, yang membuat
masyarakat dengan sadar dan tanpa keberatan melakukan kegiatan gotong royong.
Berdasarkan hasil wawancara lainnya, dengan tokoh masyarakat desa Jendi yang berinisial
MTB (39 tahun) berpendapat bahwa kegiatan gotong royong memberikan dampak positif bagi
masyarakat selain dapat menjadikan lingkungan menjadi bersih dan nyaman. gotong royong juga
menciptakan rasa kebersamaan dan persatuan dalam masyarakat, dimana dengan gotong royong
masyarakat dapat berbaur menjadi satu antara muda dan tua, tanpa membedakan ras, kelas sosial
dan segala perbedaan lainnya, masyarakat bahu membahu berkerja sama untuk menyelesaikan
pekerjaan bersama. Menurutnya, kegiatan gotong royong harus dilestarikan karena dalam
praktiknya memberikan banyak manfaat bagi daerah setempat.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pandangan masyarakat desa Jendi tentang kegiatan
gotong royong yang telah dilakukan selama ini berdampak positif pada lingkungan sekitar.
Mereka beranggapan dengan adanya kegiatan gotong royong dapat meringankan suatu pekerjaan
dan dengan gotong royong kebersihan membuat lingkungan menjadi lebih bersih, lebih rapi serta
nyaman untuk ditinggali. Masyarakat juga beranggapan bahwa dengan kegiatan gotong royong
dapat menumbuhkan rasa kebersamaan dan kekeluargaan, sehingga menciptakan kondisi
masyarakat yang harmonis tanpa membedakan agamanya, tidak membedakan suku budaya dan
kelas sosialnya, mereka semua dapat berbaur menjadi satu untuk sebuah tujuan bersama.
Nilai-Nilai yang Terkandung dalam Kegiatan Gotong Royong di Desa Jendi
Gotong royong merupakan tradisi yang sudah lama dipraktikkan sebagian besar masyarakat
Indonesia, dan kegiatan tersebut masih berlaku hingga saat ini, yang kemudian membentuk
perilaku nyata dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan gotong royong juga terkandung nilai-nilai
luhur bangsa Indonesia. Menurut Fusnika, Hartini, dan Cahyati (2022), dalam penelitiannya