AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
1328
PERAN MATA PELAJARAN PKN DALAM MEMBANGUN
KECAKAPAN SOSIAL PESERTA DIDIK
Mas Fierna Janvierna Lusie Putri
1
, Yatti Rosmiati
2
, Susi
3
,
Lathifah Sandra Devi
4
, Raistin Nur Abidin
5
1, 2,3,4
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Universitas Pamulang
Jl. Raya Puspiptek Kel Buaran, Kec. Serpong Kota Tangerang Selatan 15315
1
Email: dosen02649@unpam.ac.id
2
Email: yattirosmiati@unpam.ac.id
3
Email: dosen02[email protected]
4
Email: dosen02[email protected]
5
Email: dosen02[email protected]
ABSTRAK
Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui Peradaban budaya dan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi adalah suatu hal yang tidak dapat di pungkiri. Bangsa Indonesia tentunya menginginkan
majunya perkembangan di segala bidang. Namun ada hal yang tidak boleh terlupakan bahwa
pendidikan sebagai tempat, wadah dan sekolah menjadi lembaga tempat membina keselarasan
antara berkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan peradaban budaya, social, agama
serta lainnya. Salah satunya adalah mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan
sebagai mata pelajaran yang menjadi utama dalam pembentukan keterampilan, kecakapan baik
moral, etika, perilaku, serta social. Penelitian ini dilaksanakan di MTS Sirajul Falah , Parung, Kab
Bogor jawa Barat, dengan penelitian ini diharapkan dapat membangun kecakapan social peserta
didik. Mata pelajaran PPKn memiliki peran utama dalam membentuk kecakapan social bagi peserta
didik. Kecakapan social sebagai keterampilan, sikap/perilaku seseorang dalam berkomunikasi,
berinteraksi, bersosialisasi dengan lingkuangan sekitarnya dan kehidupaannya sepanjang masa.
Peserta didik diharapkan memiliki kecakapan bekerja sama dengan orang lain, mengontrol diri,
berbagi pikiran dan pengalaman dengan orang lain, rasa empati, menghargai dan menghormati
orang lain, tidak melakukan perundungan. Namun dalam membangun kecakapan social harus ada
faktor pendukung pengembangan kecakapan sosial peserta didik adalah guru, peserta didik, dan
lingkungan. Faktor penghambatnya yaitu keluarga, lingkungan masyarakat, serta dampak kemajuan
teknologi, arus budaya barat yang masuk.
Kata Kunci: Pkn, Membangun, Kecakapan Sosial, Peserta Didik
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 CC BY-SA International License
ABSTRACT
The purpose of the research is to find out Cultural civilisation and scientific and technological
progress are things that cannot be denied. The Indonesian nation certainly wants the advancement
of development in all fields. But there are things that should not be forgotten that education as a
place, place and school becomes an institution where fostering harmony between the development
of science and technology with cultural, social, religious and other civilisations. One of them is the
subject of Pancasila and civic education as a subject that is the main in the formation of skills,
good moral, ethical, behavioural, and social skills. This research was conducted at MTS Sirajul
Falah, Parung, Bogor Regency, West Java, with this research expected to build students' social
skills. Civics subjects have a major role in shaping social skills for students. Social skills as skills,
attitudes/behaviours of a person in communicating, interacting, socialising with the surrounding
environment and life throughout time. Learners are expected to have the skills to cooperate with
others, control themselves, share thoughts and experiences with others, a sense of empathy,
appreciate and respect others, not bullying. However, in building social skills, there must be
supporting factors for the development of students' social skills, namely teachers, students, and the
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
1329
environment. The inhibiting factors are family, community environment, and the impact of
technological advances, the flow of incoming western culture.
Keywords: PKn, Building, Social Skills, Learners
PENDAHULUAN
Perkembangan zaman terus berkembang dan maju, ilmu pengetahuan dan teknologi
serta komunikasi terus berkembang seiring dengan kebutuhan manusia dan tidak dapat
dihindari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta komunikasi memberikan
dampak kepada kehidupan sehari-hari baik positif dan negative. Seiring berkembangnya
kemajuan ini tidak boleh meninggalkan norma-norma yang ada yaitu, norma budaya, adat
istiadat, nilai-nilai Pancasila serta nilai-nilai agama.
Pendidikan sebagai parameter atau tolak ukur kemajuan bangsa dan negara, maka
bagaimana penerapan pendidikan tentu menjadi suatu hal penting dalam mencerdaskan
anak bangsa. Dalam hal ini, perencanaan pendidikan memiliki peranan penting dan
berpengaruh besar pada pelaksanaan pendidikan. Oleh karena itu, kurikulum sebagai
perangkat dan pedoman merupakan bagian dari suatu perencanaan pendidikan semestinya
dapat dirancang secara matang dan menyeluruh.
Tujuan pendidikan nasional selaras dengan tujuan bangsa Indonesia. Dapat
dipastikan dan menjadi tujuannya mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan mengajarkan dan mengarahkan peserta didik membentuk ketetujuan
pendidikan nasional dalam mencerdaskan anak bangsa. rampilan, sikap dan karakter.
Dimana dalam kurikulum menjadi sebuah instrument. Membentuk warga Negara menjadi
warga Negara yang baik, cakap, berperilaku memiliki norma, religius, cerdas, terampil,
partisipasi bertanggung jawab, mencintai bangsa dan negaranya. Pendidikan karakter harus
dikenalkan sejak dini bahkan ditanamkan sebagai pembiasan diri. Pendidikan karakter
memiliki nilai moral serta komponen yang terintegrasi antara pengetahuan dan sikap, yang
tentunya di ajarkan dalam lingkungan keluarga dan dikembangkan dalam lembaga
pendidikan yaitu sekolah. Tanpa di sadari oleh seseorang sesungguhnya karakter yang
dimiliki setiap individu adalah hasil dari pembelajaran di sekolah terutama mata pelajaran
Pkn, selain pendidikan agama. Jika di kembangkan dengan baik tentunya akan dapat
mengahdapai setiap masalah, hambatan dan tan tangan yang ada. Terdapatnya arus masuk
globalisasi yang ada akan melemahkan bahkan meninggalkan jati diri sebagai bangsa
Indonesia dengan memilih hidup secara apatis, (Rahmatiani,2017). Dari pendidikan ini di
harapkan terbentuk kepribadian sebagai warga Negara yaitu: kebijakan kewarganegaraan.
Dalam pengembangannya diperlukan adanya kerja sama, dukungan dari berbagai elemen-
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
1330
elemen yanki; wawasan, pengetahuan tentang kewarganegaraan, sikap sebagai warga
Negara, keterampilan kewarganegaraan kepercayaan diri. Pengembangan ini diperlukan
untuk mewudukan partisipasi warga Negara yang cerdas serta bertanggung jawab.
Mata pelajaran PKn berperan mempersiapkan warga Negara untuk bertanggung
jawab memiliki komitmen kuat serta konsisten dalam mempertaha nkan negara jesatuan
republic Indonesia. Selain itu PKn focus terhadap pembentukan karakter di bidang agama,
social, budaya, suku, bangsa, bahasa menjadi warga Negara yang yang baik. Dasim
Budimansyah (dalam Sulistyarini, 2015: 6) pendidikan yang memberaikan kontribusi bagi
pendidikan dalam hal perkembangan karakteristik dimana sebagai kontribusi pendidikan
karakteristik seseorang/individu agar miliki sikap yang baik. Terdapat tiga peranan mata
pelajaran PKn menurut Dasim Budiansyah: kesatu: adanya pendekatan psycopaedagogical
develomment suatu program di lembaga pendidikan formal dan non formal yang memiliki
tujuan memuliakan dan memberdayakan anak sesuai dengan kemampuannya untuk
menjadi warga Negara yang baik serta cerdas. Kedua: dilihat dari sudut pendekatan social-
budaya implementasi warga Negara baik secara individu maupun berkelompok sesuai
dengan porsinya, hak dan kewajibannya dalam lingkungan sosialnya, budaya, serta
partisipasi aktif secara bertanggung jawab dan cerdas. Sebagai bentuk implementasi social
dan budaya yang kemudian di implementasikan. Ketiga: berdasarkan pendekatan
sociopolitical intervention mata pelajaran yang mengajarkan politik bagi penyelenggara
pemerintahan dan Negara dalam bentuk pembinaan, pengetahuan kewarganegaraan,
kecakapan, dan kebijakan. Dari pembahasan itu karajter warga Negara yang di bangun
akan menjadi karakter bangsa. Sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 3 UU RI No. 20
Tahun 2003 tentang system Pendidikan Nasional. Namun dalam pembelajaran Pkn
tentunya bukan hanya kognitif saja yang ingin dicapai, pembentukan keterampilan dan
sikap tentunya menjadi hal utama pula. Sikap humanis yang haraus dimiliki seseorang
adalah sangat diharapkan, bagaimana memanusiakan manusia bagiamana memiliki dan
mengemabangkan ruhani dan jasmani yang seimbang, bagaimana akal dan pikiran dapat di
laksankan secara sinergi dengan fisik jasmaninya. Bagaimana memiliki rasa empati,
simapti, menolong orang lain, menghargai orang lain dengan sikap humanis yang
dimilikinya. Sehubungan dengan itu, maka hasil pendidikan mencakup 2 level: individu
dan kelompok. Pada level individu, hasil sebuah pembelajaran dalam proses kegiatan
belajar agar terwujudnya karakter setiap peserta didik/individu yaitu memiliki
rohani/religius, cerdas, sehat dan kuat jasmani, sedangkan dalam kehidupannya dapat
berkomunikasi, bersoisalisasi, berkontribusi, bermanfaat bagi masyarakat luas, dapat
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
1331
menjadi pemimpin yang berkarakter dengan jiwa nasionalisme.
Salah satu karakter yang ingin diwujudkan adalah keterampilan atau kecakapan
social peserta didik. Kecakapan atau keterampilan social suatu keterampilan dalam
menciptkan suatu hubungan social dalam hal ini kehidupan sosialnya dengan serasi dan
bersinergi saling bermanfaat bagi berbagai pihak. Bagaimana terampil dalam
menyelesaikan masalah, mengendalikan emosi, berkomunikasi, adaptasi, mengontrol diri,
toleransi dan berpartisipasi dalam lingkungan masyarakat. Cartledge dan Milburn
mengatakan keterampilan atau kecakapan social adalah sebuah perilaku yang harus
dipelajari agar setiap individu mampu berinteraksi, mendapatakan respon dan tanggapan
yang baik atau tidak. Karena dengan memiliki keterampilam sangat penting bagi peserta
didik bagaimana menjaga hubungan sosialnya secara positif terhadapa keluarga, teman
sebaya, masyarakat dan lingkungan yang lebih luas. Selain itu Kecakapan sosial (social
skill) keterampilan seseorang/individu dalam bekerja sama, komunikasi secara efektif,
baik verbal maupun nonverbal, serta dapat berkomunikasi sesuai dengan situasi dan
keadaannya, Ahmadi (2004: 100) kecakapan sosial adalah Jurnal Bina Gogik, Volume III
No. 2, September 2016 ISSN: 2355-3774 di dapatkan hasil analisis bahwa kecakapan
social peserta didik adalah kemampuan seseorang/individu sebagai usaha mereka dalam
menyelesaikan masalahnya. Selain itu peserta didik dengan kecakapan social dapat bekerja
sma di setiap hal kegiatan berkelompok, denagn kemaampuan bertanya, menyampaikan
pendapatnya, serta menghargai dan menjadi pendengar yang baik. Hargie, Saunders, &
Dickson dalam Gimpel & Merrell, (1998:54) “Kecakapan sosial membawa Siswa untuk
lebih berani berbicara, mengungkapkan setiap perasaan atau permasalahan yang dihadapi
dan sekaligus menemukan penyelesaian yang adaptif, sehingga mereka tidak mencari
pelarian ke hal-hal lain yang justru dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain”.
Kecakapan sosial sangat penting bagi perkembangan anak. Teman memberikan
pertemanan dan dukungan untuk memudahkan anak mengikuti kegiatan social dimana
kegiatan itu harus dilakukan secara bersama-sama. Dengan berinteraksi dengan teman,
anak akan belajar tentang bagaimana bergabung dengan kelompok, menjalin pertemanan
baru, menangani konflik, dan belajar bekerja sama. Jika anak memiliki kecakapan sosial
yang kurang maka mereka akan sulit bergabung dengan kelompok, yang pada akhirnya
akan menghambat kehidupan sosial anak.
Melihat perkembangan yang ada dengan kemajuan teknologi informasi dan ilmu
pengetahuan, dalam kecakapan social salah satu karakter yang ingin dibangun saat ini
masih belum sesuai dengan tujuan. Sebagai makhluk sosial, manusia senantiasa
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
1332
membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Setiap individu memiliki
akal pikirian sebagai proses berpikir dalam belajar tentang pengetahuan, sikap dan
keterampilan. Kemudian dari pengetahuan ini dapat berkembang dan mengasah
keterampilan. Keterampilan dalam bekerja, berkomunikasi, bersosialisasi, mengendalikan
diri. Dimana keterampilan ini menjadi keterampilan dasar dalam bertahan dan
menjalankan kehidupannya sehari hari. Keterampilan ini dimiliki semua orang namun
setiap individu dalam mengembangkannya terdapat perbedaan. Usaha tersebut harus
dilakukan secara optimal dan efektif di lakukan dalam proses pendidikan. Namun
permasalahan selama ini keterampilan sosial yang dimiliki setiap individu di masyarakat
masih rendah. Dalam data lain di kuatkan juga data Komisi Perlindungan Anak Indonesia
(KPAI) dalam jangka waktu tahun 2011 sampai 2017 KPAI terdapat duapuluh ribu kasus
anak dengan hukum, seperti yang terjadi di THamrin City kasus perundungan, di tulis
detik news 4 Oktober 2017. Masih banyak permasalahan yang berkaitan erat dengan
masalah social yang tidak ada habis-habisnya selalu ada yaitu: tawuran, naroba, korupsi,
pornografi, perjudian, perampokan prostitusi dan perundungan. Berbagai permasalahan
sosial tersebut terjadi sebagai bentuk lemahnya keterampilan sosial dalam lingkup
individu, keluarga, masyarakat, bahkan Negara.
Begitupun yang terjadi di MTS Sirajul Falah, Parung, Kab. Bogor Jawa Barat
berdasarkan hasil observasi kecakapan social peserta didik masih rendah, bahkan
perundungan masih terjadi di lingkungan sekolah, kurangnya empati terhadap teman,
saling menghargai antar teman tidak terlihat, rasa hormat terhadap yang lebih tua pun
masih rendah. Ini menjadi perhatian yang sangat besar bagi seluruh lapisan elemen bahwa
menurunnya kesadaran kecakapan social bagi seseorang sangatlah akan menghambat
perkembangan kemajuan bagi dirinya sendiri, masyarakat, dan bangsa. Bangsa yang maju
dan berkembang ada karena memiliki warga Negara yang memiliki kecakapan yang baik,
baik itu pengetahuan, keterampilan serta sikap.
METODE PENELITIAN
Suatu penelitian ilmiah dilakukan bertujuan untuk memecahkan permasalahan yang
sedang di kaji. Agar tujuan tersebut dapat tercapai diperlukan penggunaan suatu cara yang
tepat dan di laksankan secaraa terencana dan sistematis.
Cara dan metode yang dipilih dengan tepat untuk memecahkan permasalahan yang
di kaji akan mempermudah peneliti dalam melaksanakan penelitian dan menentukan hasil
penelitian yang dilakukan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
1333
deskriptif yaitu penggambaran atau pemberian makna secara sistematis, faktual dan akurat
mengenai data. Adapun pendekatannya dengan pendekataan kualitatif yaitu
mendiskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang
bersifat alamniaah ataupun rekayasa manusia untuk itu penelitian ini mengunakan metode
dekriptif kualitatif.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dilaksanakan untuk menghasilkan sebuah luaran yaitu membangun
kecakapan social pada siswa serta bagaimana mengimplementasikannya melalui mata
pelajaran PKn .
Peran Mata Pelajaran PKn
Seperti yang sudah kita ketahui mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang wajib diberikan kepada peserta didik dari
jenjang sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Peran mata pelajaran Pkn ini sangatlah
penting dan besar, sebagai mata pelajaran sebagai mata pelajaran yang memberikan
pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge) tetapi juga mengajarkan untuk memiliki
keterampilan kewarganegaraan (Civic skill) dan watak kewarganegaraan (civic
disposition). Ketiga komponen tersebut diharapkan dapat menjadikan generasi muda yang
memiliki karakter serta kecakapan sesuai dengan amanat Undang Undang Dasar 1945.
Peran mata pelajaran Pkn memberikan kontribusi besar terhadap peserta didik dan sekolah
dalam mengembangkan keterampilan serta kecakapan sosial kepada peserta didik yang
kelak akan menjadi generasi penurus bangsa. Mata pelajaran PKn memberikan nilai-nilai
Pancasila serta nilai-nilai norma, hukum, ketahanan nasional.
Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan dokumentasi dari hasil penelitian ini
dapat di simpulkan bahwa:
a. Mata pelajaran PKn sangat memberikan kontribusi yang besar dan baik serta positif,
guru telah memberikan pembelajaran dengan maksimal.
b. Peran mata pelajaran PKn di sekolah sangat penting dan besar, dengan pemaparan
materi yang wajib di pahami bagi peserta didik, menjelaskan, membimbing agar
setiap peserta didik memiliki sikap, keterampilan, kecakapan social yang baik,
sebagai bekal sejak dini sampai dewasa kelak dalam menjalani kehidupannya
sekarang dan masa yang akan datang,
c. Mata pelajaran Pkn sudah menjadi bagian dari instrument pendidikan nasional
dimana sesuai tujuan nasional adalah mencerdasarkan kehidupan bangsa Indonesia,
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
1334
d. mata pelajaran PKn mempersiapkan peserta didik untuk menjadi warga Negara yang
baik dan betakhlak mulia, cerdas, partisipasi dan bertanggung jawab,
e. Mata pelajaran PKn menciptakan generasi yang berkarakter yaitu kecakapan sosial.
Peran mata pelajaran Pkn dalam membangun kecakapan sosial di MTS Sirajul Falah
a. Seperti tujuan yang kita ketahui dari awal mata pelajaran PKn adalah membentuk
karakter peserta didik salah satunya adalah kecakapan sosial. Kecakapan sosial
adalah suatu keterampilan pada diri seseorang untuk bisa membaur dan terlibat
dalam lingkungan masyarakat, sosial yang ada dalam lingkungan kehidupan sehari-
harinya. Dapat terlihat dari hasil penelitian peran mata pelajaran PKn dalam
membangun kecakapan sosial di MTS sirajul falah adalah sebagai berikut:
b. Mata pelajaran Pkn memberikan kontribusi yang baik kepada peserta didik dan
sekolah, Mata pelajaran Pkn memiliki focus dakm pembentukan karakter dalam
bidang agama, sosio kultural, politik dan pertahanan keamanan,
c. Meningkatnya pemahaman dan pentingnya memiliki kecakapan sosial peserta didik
sebagai modal dasar dalam membangun kecakapan social dan akan menjadi
kekuatan baginya dalam menjalani kehidupannya sampai kelak mereka dewasa.
Meningkatnya kesadaran peserta didik MTS Sirajul Falah yaitu tentang seberapa
besar perlunya kecakapan social bagi peserta didik saat ini untuk keberlangsungan
aktivitas hidup di masa yang akan datang serta untuk keperluan pembangunan
sumber daya manusia, turut serta berkontribusi bagi bangsa dan negara Indonesia
dalam kemajuan jaman sesuai dengan berkembangannya ilmu pengetahuan,
teknologi.
SIMPULAN
Dapat disimpulkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Mata pelajaran Pkn mempunya peranan penting di sekolah sebagai mata pelajaran
yang dapat membantu, membimbing, membentuk sikap, perilaku, karakter,
keterampilan bagi peserta didik selain pengetahuan
b. Mata pelajaran Pkn memberikan kontribusi yang baik sebagai mata pelajaran yang
memberikan arahan, petunjuk bagi peserta didik dalam memiliki sikap. Karakter
serta keterampilan yang baik.
c. Peran guru menjadi hal yang sangat utama dalam mengarahkan serta membimbing
peserta didik. Keterampilan yang harus dimiliki oleh peserta didik adalah
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
1335
kecakapan social. Kecakapan social dan implementasinya melalui mata pelajaran
PKn pada peserta didik di MTS Sirajul Falah sangatlah berguna.
d. Bahwa perlunya kecakapan social ini agar dapat berbaur dengan masyrakat dimana
peserta didik tinggal dan berada, memecahkan masalah, berturut kata baik dan
sopan, menghormati orang yang lebih tua, mengahrgai pendapat orang lain,
mencintai dan peduli terhadap lingkungan sekolah dan sekitarnya.
e. Mempersiapkan peserta didik MTS Sirajul falah, Parung, Kab. Bogor, agar kelak
bisa dan dapat menyelesaikan masalah, tantangan dan hambatan yang dihadapinya,
berkomunikasi, berinteraksi, mengontrol diri, beradaptasi serta dapat
menyesuaikan diri dengan kemajuan ilmu pengetahuan, memiliki prestasi yang
baik, dapat berkontirbusi bagi bangsa dan negaranya, siap sedia membela dan
berkorban untuk tanah airnya, mencintai produk dalama negeri, menjaga diri dari
arus globalisasi budaya barat yang masuk, mempertahaankan nilai budaya dan
norma aturan yang ada.
SARAN
Dari kesimpulam hasil penelitian mengenai Peran Mata pelajaran PPKn dalam membangun
Kecakapan Sosial, maka peneliti dapat memberikan saran sebagai berikut:
1. Sekolah
Untuk terus meingkatkan dan menjalankan program kegiatan dalam pembelajaran dan
diluar pembelajaran, agar siswa tetap memiliki kecakapan sosial, dan menjadi pribadi
serta memiliki karakter menjadi warga negara yang baik.
2. Guru
Membimbing, mengontrol, memotivasi siswanya dalam belajar dan menjadikan
siswanya memiliki pribadi serta karakter yang baik
3. Siswa
Selalu mengutamakan yang menjadi prioritas, menjalankan tata tertib serta budaya
yang ada disekolah, dengan kecakapan sosial yang sudah ada terus di tingkatkan dan
dijaga agar memiliki pribadi dan karakter yang baik, peduli terhadap lingkungannya,
mencintai tanah aiarnya, dan terus ikut dalam perkembanagn teknologi dan
komunikasi serta siap bersaing dengan dunia luar baik industri dan lainnya sesuai
bidangnya ketika lulus nanti.
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
1336
4. Bagi peneliti selanjutnya
Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih peran mata pelajaran pendidikan
kewarganegaraan dapat membentuk karakter peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA
UU RI No. 20 Tahun 2003, Pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Damri, M. P., Putra, F. E., & Kom, M. I. (2020). Pendidikan Kewarganegaraan. Prenada
Media
Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung,
2014, hlm. 185.
Kesuma, D., Triatna, C., Permana, H. J., 2012, Pendidikan Karakter Kajian Teori dan
Praktek Di Sekolah, Bandung: PT Remaja Risdakary
Pebriyenni, P. Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Layanan Bimbingan dan
Konseling untuk Mengembangkan Karakter Siswa. Pelita Bangsa Pelestari
Pancasila, 13(1), 1-16.
Sumarsono, S. (2001). Pendidikan kewarganegaraan. Gramedia Pustaka Utama. Kesuma,
D., Triatna, C., Permana, H. J., 2012, Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktek
Di Sekolah, Bandung: PT Remaja Risdakar
Ahmadi, kecakapan sosial adalah Jurnal Bina Gogik, Volume III No. 2, September 2016
ISSN: 2355-3774 Analisis Kecakapan Sosial Siswa
Febry Fahreza, Analisis Kecakapan Social Siswa di SDN Kecamatan Binjai Utara, Kota
Binjai. Jurnal Bina Gogik, Volume III No. 2, September 2016
Fadilah dkk, Pendidikan Karakter,CV Agrapana Media, Januari 2021
Damri, M. P., Putra, F. E., & Kom, M. I. (2020). Pendidikan Kewarganegaraan.
Prenada Media
Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung,
2014, hlm. 185.
Depdiknas.2007. Kapita Selekta Pembelajaran. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
Republic Indonesia
E.St Harahap, dkk. 2007. Kamus besar bahasa Indonesia. Bandung: Balai Pustaka, hlm:
854
Huda, S. (2020). PEnanaman Pendidikan Karakter Peserta Didik Guru Pendidikan
Kewarganegaraan Dan Guru Pendidikan Jasmani. Muaddib: Jurnal Kajian Ilmu
Kependidikan, 2(1), 42-70.
Iskandar, Metodologi Penelitian Kualitatif,(Jakarta: Gaung Persada, 2009: cet.1h.11
Kamus Besar Bahasa Indonesia ( Jakarta : Balai Pustaka,2007 ) h.845 2 The New Oxford
Illustrated Dictionary, (Oxford University Press, 1982). H. 1466 3 Departemen
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), 23 Agustus 2021
Kartasasmita, Ginanjar.Pembangunan untuk Rakyat Memadukan Pertumbuhan dan
Pemerataan. PT. Pustaka Cidesindo Jakarta,1999.
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
1337
Kesuma, D., Triatna, C., Permana, H. J., 2012, Pendidikan Karakter Kajian Teori dan
Praktek Di Sekolah, Bandung: PT Remaja Risdakary
Marsi Singarimbun dan Sofyan Efendi, Metode Penelitian dan Survey, (Jakarta: LP3ES,
1999), hal. 263
Pebriyenni, P. Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Layanan Bimbingan dan
Konseling untuk Mengembangkan Karakter Siswa. Pelita Bangsa Pelestari
Pancasila, 13(1), 1-16.
Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta : Balai Pustaka 2005), h.
854.
Sugiona, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2009), hal. 253
Sumarsono, S. (2001). Pendidikan kewarganegaraan. Gramedia Pustaka Utama. Kesuma,
D., Triatna, C., Permana, H. J., 2012, Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktek
Di Sekolah, Bandung: PT Remaja Risdakar
Umar Tirtarahardja. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Undang-Undang
No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Bego, K. C. (2016). Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Membentuk
Karakter Siswa Dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Siswa. JISIP: Jurnal Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik, 5(3).
Dianti, P. (2014). Integrasi Pendidikan Karakter dalam pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan untuk mengembangkan karakter siswa. Jurnal Pendidikan Ilmu
Sosial, 23(1)
Jurnal Bina Gogik, Volume III No. 2, September 2016 ISSN: 2355-3774 Analisis
Kecakapan Sosial Siswa 16 ANALISIS KECAKAPAN SOSIAL SISWA DI SD
NEGERI 026793 KECAMATAN BINJAI UTARA KOTA BINJAI Febry Fahreza
STKIP, Bina Bangsa Meulaboh
Jurnal Bina Gogik, Volume III No. 2, September 2016 ISSN: 2355-3774 Analisis
Kecakapan Sosial Siswa 18 dalam proses pembelajaran
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol. 9 No. 2 (Mei, 2021)
Kurniawan, M. I. (2013). Integrasi Pendidikan Karakter Ke Dalam Pembelajaran
Kewarganegaraan Di Sekolah Dasar. Jurnal Pemikiran dan Pengembangan Sekolah
Dasar (JP2SD), 1(1), 37-45.
Mahrani Fitri Siregar: Peningkatan Hasil Belajar Dan Kecakapan Sosial... 258 p-
ISSN:1979- 6633 e-ISSN:2460-7738
Octavia, E., & Sumanto, I. (2019). Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam
Membentuk Karakter Disiplin Siswa di Sekolah. Jurnal Pendidikan
Kewarganegaraan, 2(2).