AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
1197
MERDEKA DARI IMPRIALISME-KOLONIALISME MENUJU IDENTITAS
NASIONAL SERTA MENEGAKKAN KONSTITUSI UNTUK NKRI
DAN UPETI DARI RAKYAT UNTUK BIROKRAT
Achmad Anton Rizqika Walikrom
STKIP PGRI Sidoarjo
Jl. Kemiri, Sidoarjo 61234, Jatim, Indonesia
ABSTRAK
Kemerdekaan Indonesia di raih dengan rasa Nasionalisme dan Patriotisme serta perjuangan rakyat
Indonesia baik di kalangan Pemerintahan, Pedagang, Kyai, Priyai dan Masyarakat Marjinal untuk
melawan Kolonialisme dan Imprialisme karena melihat Indonesia di jajah oleh belandadalam jeda waktu
yang cukup lama yakni tiga stengah abad jika di kalkulasi 350 tahun. Identitas nasional di ketahui dari
aspirasi golongan muda yakni kaum terpelajar yang ingin mempunyai ambisi untuk merdeka dengan
perjuangan serta nasib penderitaan yang sama sejak adanya penjajah seperti Negara yang pertama kali
masuk di Indonesia Portugis, Spanyol, Inggris, Belanda dan Jepang tetapi Negara dengan selogan tiga
G” yakni (Gold, Glory dan Gospel) seperti mencari “Kejayaan, Mencari logistik atau Rempah-remapah,
Menyebarkan misi suci yakni Agama Kristen dan Khatolikdengan adanya dominasi ini golongan muda
ingin revolusi seperti Negara-negara yag ingin merdeka. Identitas nasional tidak lepas dari regulasi atau
konstitusi yang mengimitasi Negara-negara maju dari kerajaan atau monarki menuju republik dengan
demokrasi yang di setiap pemerintahan Berbeda- beda poros ada yang poros Komunis serta ada yang
poros Liberalis dan ini menjadi sebuah budaya pemerintahan Indonesia sejak Orde lama, Orde baru sampai
Era Reformasi. Pajak atau upeti di ambilkan dari Karyawan dan Karyawati atau buruh, BUMS (badan
usaha milik swasta), BUMN (badan usaha milik swasta) untk di transfer ke pemerintah sebagai pengadaan
Infrastruktur, Logistik, Farmasi, Sosial, Pendidikan, Budaya, Agamaesensinya pemasakan Negara di
belanjakan di setiap daerah untuk kebutuhan Otonomi daerah Masing-masing.
Kata Kunci: Rasa Nasionalisme dan Patriotisme serta perjuangan rakyat Indonesia baik di kalangan
Pemerintahan, Pedagang, Kyai, Priyai dan Masyarakat Marjinal untuk melawan Kolonialisme dan
Imprialisme”.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 CC BY-SA International License.
ABSTRACT
Indonesian independence was achieved with a sense of nationalism and patriotism as well as the
struggle of the Indonesian people both in the "Government, Traders, Aristocrat, Clerics and
Marginal Communities" to fight "Colonialism and Imprialism" because they saw Indonesian in
the face of the Dutch in a long gap of three and a half times century if calculated 350 years.
National identity is known from the aspirations of young people, those who are educated who want
to have ambition to be independent with the struggle and fate of suffering the same since the
invaders like the State that first entered in Indonesian "Portuguese, Spanish, English, Dutch and
Japanese" but a country with the nickname three "G" namely (Gold, Glory and Gospel) such as
looking for "Glory, Looking for logistics or spices, Spreading the holy mission of Christianity and
Catholicism" with the dominance of this young people want a revolution like countries that want
independence. National identity can not be separated from regulations or constitutions that imitate
developed countries from kingdoms or monarchies to a republic with democracy in each
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
1198
government Different axis there is a axis "Communist and there is a Liberalist axis" and this has
become a culture of Indonesian government since the Order long time, new order until the
Reformation Era. Taxes or tribute are collected from employees and employees or laborers, BUMS
(private-owned business entities), BUMN (private mili-business entities) to be transferred to the
government as procurement of "Infrastructure, Logistics, Pharmacy, Social, Education, Culture,
Religion" in essence State cooking is spent in each region for the needs of the respective regional
autonomy.
Keywords: A sense of Nationalism and Patriotism as well as the struggle of the Indonesian people
both in the "Government, Traders, Aristocrat and Marginal Communities" to fight "Colonialism
and Imprialism".
PENDAHULUAN
Indonesia di raih dengan rasa Nasionalisme dan Patriotisme serta perjuangan rakyat
Indonesia baik di kalangan Pemerintahan, Pedagang, Kyai, Priyai dan Masyarakat Marjinal
untuk melawan Kolonialisme dan Imprialisme karena melihat Indonesia di jajah oleh
belandadalam jeda waktu yang cukup lama yakni tiga stengah abad jika di kalkulasi 350 tahun.
Identitas nasional di ketahui dari aspirasi golongan muda yakni kaum terpelajar yang ingin
mempunyai ambisi untuk merdeka dengan perjuangan serta nasib penderitaan yang sama sejak
adanya penjajah seperti Negara yang pertama kali masuk di Indonesia Portugis, Spanyol, Inggris,
Belanda dan Jepangtetapi Negara dengan selogan tiga G yakni (Gold, Glory dan Gospel).
Mencari Kejayaan, Mencari logistik atau Rempah-remapah, Menyebarkan misi suci yakni
Agama Kristen dan Khatolikdengan adanya dominasi ini golongan muda ingin revolusi seperti
Negara-negara yag ingin merdeka. Identitas nasional tidak lepas dari regulasi atau konstitusi yang
mengimitasi Negara-negara maju dari kerajaan atau monarki menuju republik dengan demokrasi
yang di setiap pemerintahan Berbeda- beda poros ada yang poros “Komunis serta ada yang poros
Liberalisdan ini menjadi sebuah budaya pemerintahan Indonesia sejak Orde lama, Orde baru
sampai Era Reformasi. Pajak atau upeti di ambilkan dari Karyawan dan Karyawati atau buruh,
Persero terbatas, CV, dan Home Industri yang fungsinya bebrapa presentase di kasihkan
pemerintah untuk Prokja-prokja yang belum terealisasikan.
METODE PENELITIAN
Penelitian kualitatif atau penyelidikan secara sistematis memerlukan metodemetode.
Metodelogi penelitian berisi pengetahuan yang mengkaji mengenai metode yang di gunakan dalam
penelitian. Untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat di temukan, dibuktikan dan
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
1199
dikembangkan suatu pengetahuan sehingga dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan
mengantisipasi masalah yang bersangkutan dari data alami dan mempunyai akurasi yang
mendalam (Abdul Manab,2015:1).
Paradigma kualitatif, data di analisis sebagai dasar penarikan kesimpulan. Biasanya data
berbentuk verbal, tetapi juga bisa berupa angka. Namun, lazimnya yang lebih banyak adalah
kualitatif dan tidak ada keharusan untuk mengkuantifikasi data. Namun ada konsep yang mesti
dijelaskan sebagai dasar untuk menguraikan indikator. Bahkan sebaliknya, konsep disunsun secara
induktif berdasarkan data lapangan. Jadi, studi kasus dapat di gunakan dalam kedua paradigma
secara terpisah atau di manfaatkan secara bersamasama. Studi kasus adalah suatu inkuiri empiris
yang menyelidiki fenomena di dalam kehidupan nyata, bilamana batasbatas antara fenomena dan
konteks tidak tampak dengan tegas, dan di mana multi sumber bukti di manfaatkan (Nusa Putra,
2013:128).
Penelitian deskriptif (descriptive research) ditunjukan untuk mendeskripsikan suatu keadaan
atau fenomenafenomena apa adanya. Dalam studi ini para peneliti tidak melakukan manipulasi
atau memberikan perlakuanperlakuan terhadap objek penelitian, semua kegiatan atau peristiwa
berjalan seperti apa adanya. Penelitian deskriptif dapat berkenaan dengan kasuskasus tertentu
atau suatu populasi yang cukup luas. Dalam penelitian deskriptif dapat digunakan pendekatan
kuantitatif, pendekatan kualitatif, penggambaran keadaan secara kualitatif. Penelitian deskriptif
dapat di lakukan pada saat ini atau dalam kurun waktu yang singkat, tetapi dapat juga dilakukan
dalam waktu yang cukup panjang. Penelitian yang berlangsung saat ini disebut penelitian
deskriptif, sedang penelitian yang dilakukan dalam kurun waktu yang panjang disebut penelitian
longitudinal (Sudaryono,2013:9).
Fenomenologi, persamaan pemikiran yang tampak adalah fenomenologi berangkat dari
pemahaman manusia secara aktif menginterpretasikan pengalamannya dengan memberikan makna
atas sesutu yang lainnya. Interpretasi merupakan proses yang aktif memberi makna atas sesuatu
yang di alami manusia. Dengan kata lain, pemahamna adalah tindakan kreatif yaitu tindakan
menuju pemaknaan (Agus suprijono,2016:9-20).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak setiap bangsa dan oleh sebab itu maka
penjajahan di atas dunia harus di hapuskan karena tidak sesuai dengan pri-kemanusiaan dan pri-
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
1200
keadilan, Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang
berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang
kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka,bersatu, berdaulat adil dan makmur, atas berkat
rakmat allah yang maha kuasa dan dengan di dorongkan keinginan luhur, supaya berkehidupan
bangsa yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakkan dengan ini kemerdekaannya Contohnya
rasa meiliki rasa Nasionalisme dan Patriotisme dan mengakui kedaulatan NKRI (Negara Kesatuan
Repulik Indonesia. (Ma’ruf Cahyono,2017:2).
Analisis identitas Nasional dan identitas Bangsa sangat berbeda jika di berikan contohnya
identitas Bangsa lebih ke arah Permasalahan –permasalahan Mikro seperti Ormas yang tidak pro
pemerintahan, Suku yang terisolasi, Dogma - dogma Tokoh yang melenceng dari Negara,
melanggar Norma dan Nilai Sosial, Diskriminasi”. Sedangakan identitas Nasional lebih ke arah
Problem - problem Makro seperti Tidak percaya dengan regulasi pemerintah, Kebijakan
pemerintah, tidak taat pajak, dan lepas dari NKRI seperti ingin mendominasi, melakukan agresi
atau pemberontakan, kelaur dari Idiologi Pancasila dan UUD 1945, Gerakan gerakan
pemberontakan seperti terorisme, Radikalisme, Pemikiran kiri atau Komunis, Rasisme, Konflik,
Pergolakkan SARA (Suku, Agama, Ras dan Antar golongan atau Primordialisme), Praktek Kolusi,
Korupsi dan Nepotisme serta keabsolutan sebuah Birokrasi yang Otoriter dan Dikator”.
Tentang kesabaran Revolusioner, barangkali di dini bisa dijelaskan. Dimana kesabaran
revolusioner itu adalah gabungan dari semua kualitas seperti: keberanian dan kemampuan
menetapkan tujuan-tujuan utama, atau tujuan-tujuan revolusioner yang hendak di capai, keseriusan
mempersiapkan dana dan perencanaan langkah secara seksama, kemampuan menyusun dan
menggunakkan metode yang tepat setiap medan, serta keadaan dan waktu yang berada, dan
pengawasan juga pengadilan agar tak tersesat (mengalami disorientasi) yaitu, menjauh dari tujuan
utama yang sudah di canangkan (Soetanto Soepiadhy,2015:6).
Etnies secara asumsi yang berarti suku bangsa dari manca negara yang hidup di tanah jajahan
baik di Eropa, Asia, Australia, Amerika dan Afrika. Di Indonesia yang masih tetap bertahan akibat
ekspansi, perniagaan, imprialisme, eksploitasi sumber daya alam prioritas logistik, kolonialisme
dan misi suci penyebaran agama Ilam, Hindu, Budha, Kristen Protestan, Khatolik dan Kong Hu
Chu. Ras ini termasuk klanklan penduduk keturunan Ras mongoloid seperti etnis Arab, etnis
Pakistan, etnis Cina dan etnis India yang termasuk Ras Kaukasoid (A Anton R W,2017:38-43).
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
1201
Suku secara etimologhy adalah sebuah kelompok atau klan yang mentaati regualasi atau
adat-istidat yang di buat oleh kepala suku seperti ritual, ornamentik, matrialistik, mitologi,
kepercayaan, bahasa, argararis, maritim, teknologi, mata pencaharian, kebudayaan, estetika
adapun peneliti membagi suku dari berbagai pulau di seluruh nusantara ada 34 suku yang makro
dan di dalam suku tersebut ada suku-suku yang mikro yang wajib di uraikan secara sistematis dan
valid seperti yang tertera di bawah ini:
1) Suku Aceh dari provinsi Aceh adapun suku yang mendiami di pulau ini adalah suku aceh,
gayo, alas, kluet, melayu tamiang, haloban, devayan, sigulai, lulu, singkil, aneuk jamee,
simelue, dan palau.
2) Suku Batak dari sumtra utara adapun suku yang mendiami suku batak karo, batak
simalungun, batak fakfak, batak angkola, batak toba, melayu, nias, batak mandaling, dan
maya maya.
3) Suku Minagkabau dari sumatra barat adapaun suku yang mendiami minangkabau, melayu,
mentawai, tanjung kato, panyali, caniago, sikumbang, dan gusci.
4) Suku Akit dari riau adapan suku yang mendiami suku anak dalam, melayu, akit, talang
mamak, hutan, sakai, laut, dan bunai.
5) Suku Sakai dari kepualauan riau adapan suku yang mendiami melayu, siak, sakai, kubu,
kerinci, bajau, batin, dan penghulu.
6) Suku Kerinci di jambi adapaun suku yang mendiami batin, kerinci, penghulu, pedah, melayu,
jambi, kubu, dan bajau.
7) Suku Musi dari sumatra selatan adapaun suku yang mendiami melayu, kikim, semenda,
komering, pasemah, lintang, pegagah, rawas, sekak rambung, lembak, kubu, ogan, penesek
gumay, panukul, bilidi, musi, rejang, dan ranau.
8) Suku Melayu dari bangka belitung adapun suku yang mendiami melayu, jawa, sunda, bugis,
banten, banjar, madura, palembang, minang, aceh, flores, maluku, dan manado.
9) Suku Serawai dari bengkulu adapun suku yang mendiami rejang, serawai, melayu,
mukomuko, ketahun, lembak, enggano, pasemah, dan suku pendatang.
10) Suku Lampung dari lampung adapun suku yang mendiami pesisir, pubian, sungkai,
semenda, seputih, tulang bawang, krui abung, pasemah, jawa, sunda, batak, melayu,
lampung sebatin dan pepaduan.
11) Suku Betawi dari jawa barat adapun suku yang mendiami suku sunda.
12) Suku Baduy dari banten adapun suku yang mendiami suku baduy, sunda, dan banten.
13) Suku Samin dari jawa tengah adapun suku yang mendiami jawa, karimun, dan samin.
14) Suku Jawa dari daerah istimewa yogyakarta adapun yang mendiami suku jawa.
15) Suku Madura dari jawa timur adapun suku yang mendiami suku jawa, madura, tengger, dan
osing.
16) Suku Bali aga dari bali adapun suku yang mendiami adalah suku aga, majapahit.
17) Suku Sasak dari nusa tenggara barat adapun suku yang mendiamu suku bali, sasak, samawa,
mata, dongo, kore, mbojo, dompu, tarkawi dan sumba.
18) Suku Bima dari nusa tenggara timur adapun suku yang mendiami suku sabu, sumba, rote,
kedang, helong, dawan, tatum, melus, bima, alor, lie, kemak, lamaholot, sikka, manggarai,
krowe, ende, bajawa, nage, riung dan flores.
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
1202
19) Suku Dayak dari kalimatan barat adapun suku yang mendiami suku dayak, kayau, ulu aerm
mbaluh, manyuke, melayu-pontianak, punau, dan ngaju.
20) Suku Ot Danum dari kalimantan tengah adapun suku yang emndiami suku dayak, kapuas,
ot danum, ngaju, lawangan, dusun, maanyan, katingan, taboyan, dan bukumpai.
21) Suku Banjar dari kalimantan selatan adapun suku yang mendiami ngaju, laut, maayan,
bakumpai, bukit, dusun, deyah, balangan, aba, melayu, banjar dan dayak.
22) Suku Tidung dari kalimantan timur adapaun suku yang mendiami suku ngaju, ot danum,
apokayan, punan, bugis, abal, bulangan, tidung, kenyah, dan berusau.
23) Suku Bulungan dari kalimantan timur adapaun suku yang mendiami bugis, jawa, banjar,
bulungan, dan suluk.
24) Suku Minahasa adapun suku yang mendiami suku minahasa, bolaang mangondow, talaud,
gorontalo, sangir, ternate, togite. Morotai, loda, halmahera, tidore, dan obi.
25) Suku Toraja dari sulawesi barat adapun suku yang mendiami mndar, toraja, bugis, jawa,
dan makassar.
26) Suku Mori dari sulawesi tengah adapun suku yang mendiami suku buol, tolo-toli, tomini,
dompelas, kaili, kulawa, lore, pamona, suluan, mori, bungku, balantak, banggai, dan
balantar.
27) Suku Buton dari sulawesi tenggara adapun suku yang mendiami suku mapute, mekongga,
landawe, tolaiwiw, tolaki, kabaina, buntung, muna, bungku, buton, muna, wulio, moronene,
wononii, kulisu, laki, dan bugis.
28) Suku Bugis dari sulawesi selatan adapun suku yang mendiami mandar, bugis, toraja,
sa’adan, bugis, dan makassar.
29) Suku Gorontalo dari gorontalo adapun suku yang mendiami suku gorontalo, atinggolo,
suwawa, manado, dan polahi.
30) Suku Buru dari maluku adapun suku yang mendiami suku buru, banda, seram, kei, ambon,
rana, alifru, dan foru-furu.
31) Suku Togutil dari maluku utara adapun suku yang mendiami suku halmahera, obi, morotai,
ternate, bacan, module, pagu, makian barat, kao, buli, dan patani.
32) Suku Dani dari papua adapun suku yang mendiami suku mey brat, arfak, asmat, dani dan
sentan.
33) Suku Asmat dari papua adapun suku yang mendiami suku sentani, dani, amugme,
nimboran,jagai, asmat, dan tobati.
Dari paparan di atas Indonesia sangat Multikulturalisme dan Pluralisme semua disatukan
dengan Bhineka Tunggal Ika yang secara definisi berbeda-budaya RAS, etnis, suku, kepercayaan
dan agama tetapi tetap berintergrasi dan bertoleransi tinggi. Itu masih suku di dalam domestik.
Suku di daerah barat sangat kompleks jadi peneliti hanya menyebutkan beberapa saja adapun suku
yang hidup di belahan barat atau benua Eropa, benua Australia dan benua Amerika sebagai berikut:
a) Suku asli Benua Amerika adapun suku yang mendiami suku Eskimo, Athabaschan, Eyak,
Haida, Tlingit, Tsimshian, Chamorro, Marshall, Indian.
b) Suku asli benua Eropa adapun suku yang mendiami suku Nordik, Alphina, Mediteran,
Dinara, dan Slavia.
c) Suku asli benua Australia adapun suku yang mendiami suku Aborigin.
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
1203
Dalam Theory Sosiologi secara asumsi Sosiologi berasal dari kata Socious yang artinya
mengeksplorasi koneksi antar masyarakat dan Logos yang berarti Science Society jadi ilmu
sosiaologi spesialis untuk mengeksplorasi ilmu masyarakat. Dalam masyarakat ada beberapa
pembagian kelas secara sistematis yakni ada kelas feodal, borjuis, dan proletar yakni ada kelas
atas, menengah dan bawah secara pembagian kelas menurut theory Karl Mark atau Marxisme
tentang kelas sosial memang ada starsifikasi sosial dan difrensiasi sosial sebagai ilustrasi yang
penulis paparkan di bawah ini tentang kasta atau kelas sosial yakni :
a) Feodalisme : Kaum elite, aristokrat, kapitalis, matrialistik, birokrasi.
b) Borjuis : Manajer, kaum investor, produsen, distributor, yang mempunyai mesin mesin
produksi, pemegang saham, tuhan tanah, yang mempunyai persero terbatas, SV dan home
industry.
c) Proletariat : Kaum marjinal, terisolir, fundamentalis, jongos, terstigma, kurir, inlander dan
diskriminasi.
Dari kelaskelas sosial di ataslah yang menjadikan perbedaan kharismatik antara kaum
aristokrat dan kaum under ground atau disintergrasi ingin beorasi, beraspirasi dan endingnya
berambisi berevolusi untuk menuju egaliter dan inilah yang memunculkan theory komunisme
prespektif yang mengungkapkan tidak ada kelas atas, menengah dan bawah semua harus horizontal
tidak ada kharimatik dan tidak mengeksploitasi inlander. (A. Anton R W, 2017:46-47).
Selama tahun 1800-an Sosiologi didefinisikan sangat luas yakni studi tentang sesama aspek
dari kehidupan manusia dan aktifitas sosialnya. Sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari struktur
sosial dan prosesproses sosial, termasuk perubahanperubahan sosial. Struktur sosial yang
dimaksud di sini adalah keseluruhan jalinan antara unsurunsur sosial yang pokok yaitu kaidah
kaidah sosial (normanorma sosial). Lembagalembaga sosial, kelompokkelompok, serta lapisan
lapisan sosial. Proses sosial adalah pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan
bersama, sebagai cintohnya adalah pengaruh timbal balik antar segi kehidupan ekonomi dengan
segi kehidupan politik, antara segi kehidupan hukum dan segi kehidupan ekonomi. Kini sosiologi
didefinisikan sebagai studi tentang kelompok manusia, bagaimana mereka membentuk, dan
bagaimana mereka berfungsi (Nasution,2011:15-16).
Indonesia sebagai Negara yang berdasarkan atas hukum (Rechtsstaat) memberlakukan
berbagai macam ketentuan hukum dalam mengatur tata kehidupan masyarakat. Dengan
diberlakukannya berbagai macam ketentuan hukum untuk Masing-masing bidang kehidupan
diharapkan kehidupan masyarakat di Indonesia dapat berjalan dengan tertib dan teratur sehingga
akan tercapai kehidupan masyarakat yang aman, tentram, dan sejahtar. (Heri Santoso,2012:1).
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
1204
Salah satu ketentuan hukum yang diberikan dalam tatakehidupan masyarakat Indonesia
adalah hukum tatanegara. Dalam kehidupan masyarakat, hukum tatanegara di berlakukan untuk
mengatur kehidupan bernegara, yaitu mencakup sistem pemerintahan, kedudukan pejabat
pemerintah, pergantian pemimpin pemerintahan, kedudukan lembaga tertinggi dan lembaga tinggi
Negara, dan sebagainya. (Heri Santoso,2012 :2).
Ketaatan wajib pajak dalam membayar kewajiban perpajakkanya merupakan hal penting
dalam penarikan pajak tersebut. Penyebab kurangnya kemauan membayar pajak tersebut antara
lain adalah asas perpajakan, yaitu bahwa hasil pemungutan pendidikan, penyuluhan dan
sebagainya tidak banyak berarti dalam membangun kesadaran wajib panjak untuk melaksankan
kewajiban pajak, jika masyarakat tidak merasakan manfaat dari membayar pajak, seperti jalan
jalan raya yang halus, pusatpusat kesehatan masyarakat,pembangunan sekolahsekolah negeri,
irigasi yang baik,dan fasilitasfasilitas publik lainya (Jangkung Sido Sentosa,2015:207).
Pada Undangundang yang tersebut pertama ada kata “Pemberantasan” di Tengah–tengah
yang akan mengasosiasikan pikiran, bahwa se-akan dengan Undang-undang itu korupsi dapat di
brantas. Padahal telah terbukti dalam sejarah, tuntutan pidana atau pemindahan belaka tidak akan
memberantas kejahatan. Menurut More, dengan kekerasan saja tidak akan di bending kejahatan
(Jangkung Sido Sentosa,2015 :169).
KESIMPULAN
Identitas nasional di ketahui dari aspirasi golongan muda yakni kaum terpelajar yang ingin
mempunyai ambisi untuk merdeka dengan perjuangan serta nasib penderitaan yang sama. Identitas
nasional tidak lepas dari regulasi atau konstitusi yang mengimitasi Negara-negara maju dari
kerajaan atau monarki menuju republik dengan demokrasi yang di setiap pemerintahan Berbeda-
beda poros ada yang poros “Komunis serta ada yang poros Liberalis” dan ini menjadi sebuah
budaya pemerintahan Indonesia sejak Orde lama, Orde baru sampai Era Reformasi.
REFRENSI
Achmad Anton R W.2017.Ontologhy Contemporary.Surabaya.PT.Anthena.
________.2017.Ontologhy Contemporary.Surabaya.PT. Anthena.
Abdul Manab.2015.Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif.Yogyakarta.Kalimedia.
Agus Suprijono.2016.Model model Pembelajaran Emansipatoris.Yogyakarta.Pustaka Pelajar.
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
1205
Heri Santoso.2012.Hak dan Wewenag Majelis Permusyawaratan Rakyat dan Memberhentikan
Presiden Sebelum Masa Jabatan Berakhir.Surakarta.Cakrawala Media.
.2012.Hak dan Wewenag Majelis Permusyawaratan Rakyat dan Memberhentikan
Presiden Sebelum Masa Jabatan Berakhir.Surakarta.Cakrawala Media.
Jangkung Sido S.2015.Gagasan Kaum Muda Muhammadiyah dan Pandangan Kritis Kader
Ikatan.Yogyakarta.Uru Anna Books.
.2015.Gagasan Kaum Muda Muhammadiyah dan Pandangan Kritis Kader
Ikatan.Yogyakarta.Uru Anna Books.
Ma’ruf Cahyono.2017.Undangundang Dasar Negara Republik Indonesia.Jakarta.Sekretariat
Jendral MPR RI.
Nusa Putra.2013.Penelitian Kualitatif Ilmu Pengetahuan Sosial atau Socal Studies.Bandung.
ROSDA.
Nasution.2011.Kajian Pembelajran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah.Surabaya.UNESA Press.
Sudaryono.,dkk.2013.Pengembangan Instrumen Penelitian Pendidikan.Yogyakarta.Graha Ilmu.
Soetanto S.2015.Kesabaran Revolusioner Merebut Masa Depan Indonesia.Surabaya.Lembaga X-
ist.