AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
1002
ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP MERDEKA BELAJAR DALAM
PEMBELAJARAN ISMUBA DI SMP MUHAMMADIYAH 9 TANGGULANGIN
Fatin Furoida¹, 192071000077
Universitas Muhamadiyah Sidoarjo
Jl. Mojopahit No.666 B, Sidowayah, Celep, Kec.Sidoarjo, Kab.Sidoarjo, Jawa Timur
61215
ABSTRAK
Dalam penelitian ini ada beberapa tujuan penelitian yang dihasilkan adapun tujuannya dibagi
menjadi tiga diantara lain: 1). Urgensi atau menjelaskan mata pembelajaran ismuba terimplemnetasi
merdeka belajar. belajar dengan menggunakan kurikulum merdeka belajar dalam pelajaran ISMUBA
di SMP Muhammadiyah 9 Boarding School Tanggulangin. Latar belakang Permasalahan kurikulum
Ismuba di SMP sebagai tolak ukur bagaimana kurikulum merdeka tersebut diaplikasikan. Rumusan
masalah yang menjadi permasalahan di sekolah SMP Muhammadiyah 9 Tanggulangin yakni proses
implementasi ISMUBA (Islam/Al-Islam, Kemuhammadiyaan dan Bahasa Arab) terhadap Santriwan
dan Santriwati yang melakukan proses adaptasi kurikulum merdeka dengan metode yang berbeda-
beda serta pengajaran di masing-masing personal Guru. Rumusa maslah Studi kasus implementasi
merdeka belajar pada pembelajaran ISMUBA di SMP Muhammadiyah 9 Boarding School adapaun
rumusan masalah sebagai berikut: 1). Bagaiamana mata pelajaran ismuba dan mempelajari merdeka
belajar. Metode: Penelitian kualitatif menyakini pengaruh situasi terhadap hal yang dicermati.
Seorang peneliti sosial tidak akan dapat memahami perilaku manusia tanpa memahami kerangka
kehidupan dari situasi di mana orang-orang itu berada. Mereka berfikir, berpesan dan berbuat dalam
konteks kerangka kehidupanya. Penelitian didapat dari hasil wawancara, observasi, dan
dokumentasi, kemudian di analisa dengan mereduksi data, menyajikan data, dan membuat
kesimpulan.
Kata Kunci: Implementasi, Kurikulum Ismuba, Merdeka Belajar, SMP Muhammadiyah 9
Tanggulangin.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 CC BY-SA International License.
ABSTRACT
In this study there were several research objectives that were produced while the objectives were
divided into three, including: 1). Urgency or explaining ismuba learning subjects implemented
independent learning. study using the independent learning curriculum in ISMUBA lessons at SMP
Muhammadiyah 9 Boarding School Tanggulangin. Background of the Problem Ismuba curriculum
in junior high school as a benchmark for how the independent curriculum is applied. The formulation
of the problem that is a problem at Muhammadiyah 9 Tanggulangin Middle school is the process of
implementing ISMUBA (Islam/Al-Islam, Kemuhammadiyaan and Arabic) for Santriwan and
Santriwati who carry out the process of adapting the independent curriculum with different methods
and teaching in each personal Teacher. Formula problem Case study implementation of independent
learning in ISMUBA learning at Muhammadiyah 9 Boarding School Middle School, there is a
formulation of the problem as follows: 1). How is the subject of ismuba and learning independent
learning. Method: Qualitative research believes in the influence of the situation on the thing being
examined. A social researcher cannot understand human behavior without understanding the life
framework of the situations in which people find themselves. They think, order and act in the context
of their life framework. Research obtained from the results of interviews, observations, and
documentation, then analyzed by reducing data, presenting data, and making conclusions.
Keywords: Implementation, Ismuba Curriculum, Free Learning, SMP Muhammadiyah 9
Tanggulangin.
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
1003
PENDAHULUAN
Dalam penelitian ini ada beberapa tujuan penelitian yang dihasilkan adapun tujuannya
dibagi menjadi tiga diantara lain:
1. Urgensi atau menjelaskan mata pembelajaran ismuba terimplemnetasi merdeka
belajar. belajar dengan menggunakan kurikulum merdeka belajar dalam pelajaran
ISMUBA di SMP Muhammadiyah 9 Boarding School Tanggulangin
2. Menjelaskan masalah standar kurikulum merdeka di dalam mata pelajaran ISMUBA
di SMP Muhammadiyah 9 Boarding School Tanggulangin
3. Menjelaskan metodelogi dalam proses Penilaian pada mata pelajaran ISMUBA di
SMP Muhammadiyah 9 Boarding School Tanggulangin dengan penilaian proses.
Latar belakang Proses implementasi ISMUBA (Islam/Al-Islam, Kemuhammadiyaan
dan Bahasa Arab) terhadap Santriwan dan Santriwati yang melakukan proses adaptasi
kurikulum merdeka dengan metode yang berbeda-beda serta pengajaran di masing-masing
personal Guru. Di Indonesia terdapat tiga jenis lembaga pendidikan, yakni pesantren,
madrasah dan sekolah. Sebelum kedatangan kolonial Belanda, pesantren telah berkembang
pesat di Indonesia, sebab pesantren merupakan lembaga pendidikan yang pertama berdiri.
Pada awal berdirinya, pesantren berada di daerah-daerah sepanjang pantai Utara Jawa,
seperti Giri (Gresik), Ampel Denta (Surabaya), Bonang (Tuban), Kudus, Lasem, dan
Cirebon (Istikomah,2017:2). Kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam pelaksanaan
kegiatan pendidikan di sekolah bagi pihak-pihak yang terkait, baik secara langsung maupun
tidak langsung Seperti pihak guru, kepala sekolah, pengawas, orangtua, masyarakat dan
pihak siswa itu sendiri, dalam mengimplementasikankurikulum ISMUBA sangat berbeda
dengan kurikulum pada umumnya, masih banyak kendala yang kita ketahui sangat
mempengaruhi hasil belajar, baik dari segi media yang di gunakan, penilaian pada kurikulum
ISMUBA (Faizah,dkk,2020:289). lebih rumit dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya
kemudian metode yang digunakan untuk menyampaikan materi pembelajaran yang ingin
diajarkan belum efektif atau bahkan tidak sesuai dengan materi yang ingin disampaikan.
Permasalahan dan tujuan, serta kegunaan penelitian ditulis secara naratif dalam paragraf-
paragraf, tidak perlu diberi subjudul khusus. Demikian pula definisi operasional, apabila
dirasa perlu, juga ditulis naratif. Dalam cakupan yang lebih luas kurikulum berfungsi
pedoman dan acuan. Dengan kata lain prinsip utama yang paling mendasar pada kurikulum
ISMUBA adalah penekanan pada kemampuan guru mengimplementasikan proses
pembelajaran yang otentik, menantang dan bermakna bagi peserta didik sehingga dengan
demikian dapatlah berkembang potensi peserta didik sesuai dengan apa yang diharapkan
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
1004
oleh tujuan pendidikan nasional. Namun, masih banyak guru yang belum bisa atau masih
bingung dalam melaksanakan atau mengimplementasikan kurikulum ISMUBA itu dalam
pembelajaran. Secara keseluruhan umat Islam meyakini bahwa kehadiran Islam sebagai
agama bagi umat manusia merupakan sebuah petunjuk bagi (Rahmat, Shalahudin,2021:1).
bahwa filsafat pendidikan Islam dipelajari oleh seluruh calon guru Agama Islam dengan core
studi pendidikan, karena ini memberikan kerangka dasar pengembangan praktik pendidikan
baik dalam hal pengelolaan maupun pembelajaran (Shalahuddin, R., & Mu’adz, 2021:1).
Peranan ulama sepanjang sejarah Islam telah menempati posisi strategis narasi Nikkie R
Kiddie diistilahkan sebagai powerfull dan memiliki pengaruh yang besar dalam
membentuk masyarakat Islam (Rahmad Salahuddin Tri Putra. (2016:15). pengikutnya untuk
menjadi manusia yang rahmatan lil’alamin sebagaimana prinsip yang disandarkan pada
tujuan risalah Muhammad saw. Karenanya, umat Islam senantiasa menjadikan ajaran Islam
dalam hal ini al-Qur’an dan Sunnah Rasul- sebagai sandaran dalam menjalani kehidupan
dan dalam rangka mengembangkan peradaban. Perbedaan: Proses dialektika antara teks (al-
Qur’an dan hadits) kedalam kehidupan/realitas umat manusia tentulah membutuhkan sebuah
perangkat yang mampu memahami maksud syari’ah (maqāshid ashshari’ah) terhadap
sebuah teks suci.
METODE
Penelitian kualitatif menyakini pengaruh situasi terhadap hal yang dicermati. Seorang
peneliti sosial tidak akan dapat memahami perilaku manusia tanpa memahami kerangka
kehidupan dari situasi di mana orang-orang itu berada. Mereka berfikir, berpesan dan
berbuat dalam konteks kerangka kehidupanya. Penelitian kualitatif mengembangkan
generalisasi dalam kesatuan konteks.
Penelitian didapat dari hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi, kemudian di
analisa dengan mereduksi data, menyajikan data, dan membuat kesimpulan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa desain kurikulum yang ada di SMP Muhammadiyah 9 Boarding School
Tanggulangin Sidoarjo lebih menekankan pada internalisasi nilai-nilai Islam dalam mata
pelajaran ISMUBA, serta keterkaitan dengan kurikulum merdeka tetapi dahulu memakai
kurikulum 2013 (K-13) yang telah ditetapkan oleh kementrian pendidikan
(Istikomah,2019:49).
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian yakni Guru ismuba dan Siswa-siswi atau Santriwan-santriwati di SMP
Muhammadiyah 9 Boarding School Tanggulangin Sidoarjo.
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
1005
2. Teknik Analisis Data
Pengambilan data dengan tiga cara yakni:
Wawancara atau interviuw merupakan salah satu bentuk teknik pengumpulan data yang
banyak digunakan dalam penelitian deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif.
Wawancara di laksanakan lisan dalam pertemuan tatap muka secara individual.
Adakalanya juga wawancara di lakukan secara kelompok, kalau memang tujuannya
untuk menghimpun data dari kelompok seperti wawancara dengan suatu keluarga,
pengurus yayasan, pembina pramuka, dan lain sebagainya. Wawancara yang ditunjukan
untuk memperoleh data dari individu di laksanakan secara individual. Pewancara adalah
pengumpul informasi yang di harapkan dapat menyampaikan pertanyaan dan mencatat
semua informasi yang dibutuhkan dengan benar. Responden adalah pemberi informasi
yang di harapkan dapat menjawab semua pertanyaan dengan jelas dan lengkap. Dalam
pelaksanaan wawancara, di perlukan kesedian dari responden untuk menjawab
pertanyaan dan keselarasan antara responden dan pewancara.
Situasi wawancara ini berhubungan dengan waktu dan tempat wawancara. Waktu dan
tempat wawancara yang tidak dapat menjadikan pewancara merasa canggung untuk
mewancarai dan respondenpun merasa enggan untuk menjawab pertanyaan. Berdasarkan
sifat pertanyaan, wawancara dapat dibedakan menjadi.
1. Wawancara terpimpin dalam wawancara ini, pertanyaan diajukan menurut daftar
pertanyaan yang telah disunsun.
2. Wawancara bebas. Pada wawancara ini, terjadi tanya jawab bebas antara pewancara dan
responden, tetapi pewancara menggunakan tujuan penelitian sebagai pedoman.
Kebaikan wawancara ini adalah responden tidak menyadari sepenuhnya bahwa ia
sedang diwawancarai.
3. Wawancara bebas terpimpin. Wawancara ini merupakan panduan antara wawancara
bebas dan wawancara terpimpin. Dalam pelaksanaan, pewancara mebawa pedoman
yang hanya merupakan garis besar tentang hal-hal yang akan ditanyakan.
Wawancara banyak di gunakan dalam penelitian kualitatif, malahan boleh dikatakan
sebagai teknik pengumpulan data utama. Dalam penelitian kualitatif tidak disunsun dan
digunakan pedoman wawancara yang sangat rinci. Bagi peneliti yang sudah berpengalaman
pedoman wawancara ini hanya berupa pertanyaan pokok atau pertanyaan inti saja dan
jumlahnya pun tidak lebih dari 7 atau 8 pertanyaan. Dalam kondisinya.
Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk
melihat dari dekat kegiatan yang di lakukan. Apabila objek penelitian bersifat perilaku,
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
1006
tendakan manusia, dan fenomena alam (kejadian kejadian yang ada di alam sekitar), proses
kerja dan penggunaan responden kecil. Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik
atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang
sedang berlangsung. Observasi dapat dilakukan dengan partisipasi atau nonpartisipasi.
Dalam observasi partisipasi (participatory observation) pengamat ikut serta dalam kegiatan
yang sedang berlangsung, pengamat ikut sebagai peserta rapat atau peserta pelatihan dalam
observasi non partisipatif (nonparticipatory observasion) pengamat tidak ikut serta dalam
kegiatan, dia hanya berperan mengamati kegiatan, tidak ikut dalam kegiatan.
Dokumentasi adalah ditunjukan untuk memperoleh data langsung dari tempat
penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan- peraturan, laporan kegiatan, foto-
foto, film dokumenter, data yang relevan penelitian. Dokumen merupakan catatan peristiwa
yang sudah berlalu. Dokumen yang berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya
monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk gambar, misalnya foto, gambar
hidup, sketsa, dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya misalnya seni dapat berupa
gambar, patung, film dan lain-lain. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan
metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Dalam hal dokumen bogdan
menyatakan hasil observasi atau wawancara, akan lebih kredibel atau dapat di percaya kalau
di dukung sejarah pribadi kehidupan di masa kecil, di sekolah, di tempat kerja, di
masyarakat, dan autobiografi.
Hasil penelitian juga akan semakin kredibel apabila di dukung oleh foto-foto atau
karya tulis akademik dan seni yang telah ada tetapi perlu di cermati bahwa tidak semua
kredibelitas yang tinggi. Sebagai contoh banyak foto yang tidak mencerminkan keadaan
aslinya, karena foto dibuat untuk kepentingan tertentu. Demikian juga autobiografi yang di
tulis untuk dirinya sendiri, sering kali subyektif.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Di dalam sekolah pasti ada sebuah titik urgensi terutama pendidikan ismuba di SMP
Muhammadiyah 9 Tanggulangin. Apa yang sudah di lakukan untuk kurikulum ismuba.
Pendidikan ismuba di sekolah SMP Muhammadiyah 9 Tanggulangin merupakan ruh utama,
karena sesuai dengan misi sekolah di antaranya mengajarkan para siswa menjadi siswa yang
beraqidah kuat, berakhlak mulia dan beribadah sesuai dengan syariat maka pendidikan
ismuba (al-islam, kemuhammadiyaan dan bahasa arab) menjadi hal pokok dalam mencapai
visi dan misi sekolah.
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
1007
1. Apa sudah di lakukam untuk kurikulum ismuba ? kurikulum sudah berjalan 70%. yang
terhambat dari pembiasaan anak-anak sendiri, seharusnya kurikulum bergabung jadi
satu dengan sekolah tetapi prakteknya di asrama (kelas malam di pesantren) kebanyakan
terhanbat dari segi bahasa karena terkadang terbentur acara di malam hari serta tidak
terealisasi. Konsep sudah di buwat terkadang mundur dikarenakan terbentur acara jadi
tidak berjalan 100%. Teori ismuba yang diberiakn sudah sesuai dengan KD dan KI ini
di berikan kepada kelas 9 karena di semester I untuk memberikan teori sedangakan di
semester II lebih kearah ujian dan kelulusan. terkadang jika kelas 9 sore atau malam hari
masih belum bisa di pahami.
2. Masalah dalam penerapan yakni problem di lapangan terutama guru dan siswa terutama
pembiasaan santri. Anak-anak tidak cukup teori tetapi diingatkan secara intens satu kali
sampai dua kali karena masih masa peralihan dari SD ke SMP serta dari segi akhlaq
contohnya permisi jika lewat terhadap orang yang lebih dewasa, cara menghormati guru,
dan menghargai masyarakat, adab makan, adab minum, serta menjalani hidup dalamm
sehari-hari. Dari segi agama seperti ilmu fiqih. Guru-guru harus bekerja extra karena
peserta didik banyak problem dari segi kosa kata berbahasa arab sebab kebiasaan
tersebut jika diterapkan di sekolah agak sedikit sulit karena sudah terbiasa berbahasa
arab di asrama. Begitu juga dewan guru menerima Bahasa dari anak-anak agak sedikit
kesulitan karena kebiasaan dari pondok di wajibkan Bahasa arab dan Bahasa inggris jika
memakai Bahasa jawa maka terkena hukuman jika diluar sekolah dan asrama
diperbolehkan. Karena belajar Bahasa arab harus ada pemahaman, pembiasaan, dan
kecakapan. Semua tidak terealisasi dengan baik jika di sekolah jarang di gunakan akan
tetapi jika di pondok teralisasi dengan baik.
3. Apa yang sudah dilakukan di sekolah ? langkah optimal bagi Depag, Dinas, Dikdasmen,
Sekolah, Daerah, Cabang dan Ranting. Jika sekolah SMP Muhammadiyah 9
Tanggulangin ini milik pimpinan daerah Muhammadiyah Sidoarjo dan pimpinan
cabang Muhammadiyah Tanggulangin. Jika pimpinan ranting tidak 100% menangani
sebab lebih fokus ke SD atau MI. Dinas pendidikan lebih fokus ke (SMP) jika Depag
lebih fokus ke (pondok atau muhammadiyah boarding school). Kurikulum selalu di
perbarui terutama Ismuba dari segi pembelajaran (Modul, Bahan ajar, dan Buku) dan
ini selalu ada pembaruan kurikulum setiap tahun, evaluasi, Penerapan terhadap anak-
anak mengenai kurikulum Ismuba. Rapat kerja biasanya hanya satu hari akan tetapi jika
di SMP Muhammadiyah 9 Tanggulangin ini bisa sampai satu minggu karena jika
membicarakan kurikulum butuh proses yang panjang serta implementasinya terhadap
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
1008
peserta didik. Pembuatan buku Bahasa arab ini pembahasan tidak terlalu tinggi sebab di
sesuaikan dengan pola pikir anak-anak demi tercapainya kurikulum Ismuba. dari Dinas
pedidikan sering ada pengadaan dengan diwujudkan dalam acara seperti vestival,
Bahasa, kolaborasi Dinas dengan Sekolah, dan supervisi pengawas. Pelatihan terhadap
siswa terus di perbarui untuk perubahan yang lebih baik seperti pengadaan bahan ajar,
pelatihan, sosialisasi kurikulum Ismuba yang di perbarui supaya mata pelajaran tidak
tertinggal.
4. Sekolah melakukan implementasi untuk pembelajaran ismuba yang sudah di lakukan ?
pemerintah memberikan bantuan oprasional sekolah (BOS) di wujudkan dalam bentuk
media pembelajaran untuk belajar peserta didik. Acara yang di buat oleh sekolah berupa
bulan Bahasa, Arabic talent untuk mengembangkan dan membuat gebrakan untuk
mendongkrak minat siswa serta calon peserta didik diluar sekolah. Setiap tahun
kurikulum ismuba pasti berubah dari kandungan serta Bahasa. guru harus extra sabar
untuk memberikan bimbingan, kerja keras, untuk mewujudkan keberhasilan siswa-
siswi.
Proses dialektika antara teks (al-Qur’an dan hadits) kedalam kehidupan/realitas umat
manusia tentulah membutuhkan sebuah perangkat yang mampu memahami maksud syari’ah
(maqāshid ashshari’ah) terhadap sebuah teks suci. Tindakan lainnya adalah dengan
mengoptimalkan internalisasi nilai kebangsaan dalam materi wawasan kebangsaan pada
pelajaran Al Islam dan Kemuhammadiyahan.
Kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan di
sekolah bagi pihak-pihak yang terkait, baik secara langsung maupun tidak langsung Seperti
pihak guru, kepala sekolah, pengawas, orangtua, masyarakat dan pihak siswa itu sendiri,
dalam mengimplementasikankurikulum ISMUBA sangat berbeda dengan kurikulum pada
umumnya, masih banyak kendala yang kita ketahui sangat mempengaruhi hasil belajar, baik
dari segi media yang di gunakan, penilaian pada kurikulum ISMUBA lebih rumit
dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya kemudian metode yang digunakan untuk
menyampaikan materi pembelajaran yang ingin diajarkan belum efektif atau bahkan tidak
sesuai dengan materi yang ingin disampaikan. Permasalahan dan tujuan, serta kegunaan
penelitian ditulis secara naratif dalam paragraf-paragraf, tidak perlu diberi subjudul khusus.
Demikian pula definisi operasional, apabila dirasa perlu, juga ditulis naratif. Dalam cakupan
yang lebih luas kurikulum berfungsi pedoman dan acuan.
Dengan kata lain prinsip utama yang paling mendasar pada kurikulum ISMUBA
adalah penekanan pada kemampuan guru mengimplementasikan proses pembelajaran yang
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
1009
otentik, menantang dan bermakna bagi peserta didik sehingga dengan demikian dapatlah
berkembang potensi peserta didik sesuai dengan apa yang diharapkan oleh tujuan pendidikan
nasional. Namun, masih banyak guru yang belum bisa atau masih bingung dalam
melaksanakan atau mengimplementasikan kurikulum ISMUBA itu dalam pembelajaran.
Penilaian proses merupakan tujuan utama yang tercipta dalam lingkungan belajar
maupun konten bahan ajar yang sarat dengan nilai-nilai Islam. Sedangkan tujuan dari desain
kurikulumnya adalah, agar peserta didik memiliki landasan pendidikan agama yang kuat,
yang bermuara pada kekuatan aqidah dan kesempurnaan akhlak. Internalisasi nilai-nilai
keIslaman pada sekolah Islam terpadu bukan hanya dilakukan melalui mata pelajaran yang
diajarkan, akan tetapi melalui desain program kegiatan sekolah yang mendukung dalam
penanaman nilai-nilai Islam pada peserta didik. Penilaian Al Islam, Kemuhammadiyahan
Dan Bahasa Arab (Ismuba) Pada Era Industri 4.0.
a. Kurikulum Maerdeka
Penelitian ini menjelaskan dan memberi gambaran mengenai implementasi kurikulum
merdeka di sekolah. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa implementasi kurikulum di
sekolah penggerak telah dilaksanakan dengan optimal dan sedang berlangsung,
walaupun dalam pelaksanaannya masih banyak kekurangan dan hambatan. Kunci
keberhasilan dari adanya penerapan kurikulum di sekolah adalah dari kepala sekolah
dan guru-gurunya harus memiliki kemauan untuk melakukan perubahan. Kepala
sekolah selaku pemimpin harus dapat merubah mindset Sumber Daya Manusia yang ada
di sekolah tersebut untuk melakukan perubahan sehingga kurikulum merdeka dapat
diterapkan (Restu R, dkk: 6313).
b. Ismuba
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti secara bertahap dan holistik diarahkan
untuk menyiapkan peserta didik agar mantap secara spiritual, berakhlak mulia,
dan memiliki pemahaman akan dasar-dasar agama Islam serta cara penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pendidikan
agama Islam dan Budi Pekerti secara umum harus mengarahkan peserta didik kepada
(1) kecenderungan kepada kebaikan (al-ḥanīfiyyah), (2) sikap memperkenankan (al-
samḥah), (3) akhlak mulia (makārim al-akhlāq), dan (4) kasih sayang untuk alam
semesta (ramat li al-ālamīn). Dengan Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti,
dasar-dasar tersebut kemudian diterapkan oleh peserta didik dalam beriman dan
bertakwa kepada Allah SWT, menjaga diri, peduli atas kemanusiaan dan lingkungan
alam. Deskripsi dari penerapan ini akan tampak dalam beberapa elemen Pendidikan
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
1010
Agama Islam dan Budi Pekerti terutama dalam akhlak pribadi dan sosial, akidah,
syari’at dan sejarah peradaban Islam.
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti bisa menjadi pedoman bagi peserta didik
dalam menjaga diri dan menerapkan akhlak mulia setiap hari. Berbagai persoalan di
masyarakat seperti krisis akhlak, radikalisme dan krisis lingkungan hidup dan lain-lain
mempunyai jawaban dalam tradisi agama Islam. Dengan konteks Indonesia pada abad 21
yang semakin kompleks, pemahaman yang mendalam tentang agama sangat dibutuhkan,
terutama dalam menghormati dan menghargai perbedaan. Pelajaran agama tidak hanya
membahas hubungan manusia dengan Allah (ḥabl min Allāh), namun juga hubungan dengan
diri sendiri, sesama warga negara, sesama manusia (abl min al-nās) dan alam semesta.
Untuk itu, dibutuhkan pendekatan yang beragam dalam proses belajar agama yang tidak
hanya berupa ceramah, namun juga diskusi-interaktif, proses belajar yang bertumpu pada
keingintahuan dan penemuan (inquiry and discovery learning), proses belajar yang berpihak
pada anak (student- centered learning), proses belajar yang berbasis pada pemecahan
masalah (problem based learning), pembelajaran berbasis proyek nyata dalam kehidupan
(project based learning), dan proses belajar yang kolaboratif (collaborative learning).
Berbagai pendekatan ini memberi ruang bagi tumbuhnya keterampilan yang berharga seperti
budaya berpikir kritis, kecakapan berkomunikasi dan berkolaborasi, dan menjadi peserta
didik yang kreatif.
Bahwa pengembangan pendidikan Al-Qur’an ini sejalan dengan visi pembanguan
nasional yang menempatkan peran strategis pendidikan sebagaimana tercantum dalam UUD
1945 untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan yang maha Esa serta
akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, dengan cara menjamin
pemerataan kesempatan pendidikan serta peningkatan mutu, relevansi, dan efisiensi
manajemen pendidikan dalam menghadapi tantangan perubahan kehidupan lokal, nasional,
dan global (Isa, Anshori,2020:70).
KESIMPULAN
Melalui muatan materi yang disajikannya dalam 5 (lima) elemen keilmuan Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti antara lain al- Quran dan hadis, akidah, akhlak, fiqih,
dan sejarah peradaban Islam, pelajaran agama Islam dapat berkontribusi dan menguatkan
terbentuknya profil pelajar pancasila sebagai pelajar sepanjang hayat (min al-mahdi ila al-
ladi) yang beriman dan bertakwa, serta berakhlak mulia, menyadari dirinya bagian dari
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
1011
penduduk dunia dengan berkepribadian dan punya kompetensi global, mandiri, kreatif,
kritis, dan bergotong royong.
SARAN
Dengan mempelajari dan menghayati Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti,
peserta didik mampu menghindari segala perubahan negatif yang terjadi di dunia sehingga
tidak mengganggu perkembangan dirinya baik dalam hubungannya dengan Tuhan, diri
sendiri, sesama warga negara, sesama manusia, maupun alam semesta.
DAFTAR PUSTAKA
Faizah, Ayu, Yuniarti dkk. (2020). Implementasi Kurikulum Ismuba Dalam Meningkatkan
Keterampilan, Sikap dan Pengetahuan Siswa di SD Muhammadiyah Slanggen.
KHAZANAH PENDIDIKAN, Jurnal Ilmiah Kependidikan, Volume XIII, Nomor 2,
Maret 2020, 289-290
Istikomah. (2017). Modernisasi Pesantren Menuju Sekolah Unggul. Universitas
Muhammadiyah Sidoarjo. Jurnal Halaqa, Jilid 1, 2. Abstrak di peroleh dari
http://ojs.umsida.ac.id.
Isa, Anshori. (2020). Implementasi Sistem Informasi Pendidikan Muhammadiyah (Sidikmu)
Dalam Layanan Administrasi Sistem Penilaian Al Islam, Kemuhammadiyahan Dan
Bahasa Arab (Ismuba) Pada Era Revolusi Industry 4.0. Jurnal INTERNATIONAL
JOURNAL ON INTEGRATED EDUCATION (IJIE), Vol 3, No 9, 70-76.
Istikhomah, (2019). Desain Kurikulum Sekolah Islam Terpadu (Studi Kasus di SMPIT Insan
Kamil Sidoarjo) Pengarang. Al-Tanzim, Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, Jilid 3,
Terbitan 2, 49-60. Abstrak diperoleh dari https://scholar.google.co.id
Shalahuddin, R. (2021). Buku Ajar Pengantar Studi Islam. Umsida Press, 1-181.
https://doi.org/10.21070/2019/978-623-6081-09-9
Shalahuddin, R., & Mu’adz. (2021). Buku Ajar Paradigma Baru Filsafat Pendidikan
Islam. Umsida Press, 1-179.https://doi.org/10.21070/2020/978623-6833-63-6
Restu R, Rita R, Yayu S R. (2022). Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar di Sekolah
Penggerak.JURNAL BASICEDU, Volume 6, Nomor 4, Tahun 2022, Hal 6313-6319
diperoleh dari https://jbasic.org/index.php/basicedu
Rahmad Salahuddin Tri Putra. (2016) PROFIL DAN HIRARKI ULAMA. Jurnal Pendidikan
Islam Volume 1, Nomor 1, September 2015 ISSN 2502-0668, Hal15-
28https://core.ac.uk/download/pdf/296364174.pdf