AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
917
PENGELOLAAN KEGIATAN EKSTRAKULIKULER PASCA
PANDEMI DI SD MUHAMMADIYAH 7 BANDUNG
Dian Nursyamsiah
1
dan Enung Hasanah
2
1,2
Universitas Ahmad Dahlan, Jl. Pramuka No.42 Pandeyan Umbulharjo, Yogyakarta
ABSTRAK
Ekstrakulikuler merupakan program sekolah yang bertujuan untuk mengembangkan
potensi, minat dan bakat siswa. Selain itu juga sebagai bahan untuk meningkatkan prestasi
siswa. Dalam pelaksanaanya, dibutuhkan pengelolaan yang baik dan teratur agar
kegiatan ekstrakulikuler ini dapat berjalan dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengelolaan kegiatan ekstrakulikuler di SD Muhammadiyah 7 pasca pandemic
covid-19. Dengan menggunakan metode kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Dari
hasil penelitian di dapat, bahwa SD Muhammadiyah 7 dalam pengelolaannya mengalami
perubahan sistem pengelolaan yang awalnya dikelola oleh sebuah lembaga independen di
bawah yayasan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Bandung, sekarang telah dikelola
oleh manajemen sekolah sendiri. Dalam tahapannya 1) Membuat SOP /aturan baku
pengelolaan ekstrakulikuler. (2) Membuat sistem pendaftaran yang lebih mudah untuk
orang tua. (3) Membuat rencana pembelajaran satu semester untuk setiap jenis ekskul.
Keywords: Ekstakulikuler, Pengelolaan, Pasca Pandemi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 CC BY-SA International License.
ABSTRACT
Extracurriculars are school programs that aim to develop students' potential, interests and talents.
In addition, as a material to improve student achievement. In its implementation, good and regular
management is needed so that these extracurricular activities can run well. This study aims to
determine the management of extracurricular activities at SD Muhammadiyah 7 after the Covid-19
pandemic. By using qualitative methods and descriptive research types. From the results of the
research, it was found that SD Muhammadiyah 7 in its management underwent a change in the
management system which was initially managed by an independent institution under the
Muhammadiyah Regional Leadership Foundation in Bandung City, now it is managed by the
school's own management. In its stages 1) Make SOP / standard extracurricular management
rules. (2) Create an easier registration system for parents. (3) Make a one semester lesson plan for
each type of extracurricular.
Keywords: Extracurriculars, Management, Post-Pandemic
PENDAHULUAN
Minat, keterampilan, dan kreativitas siswa adalah salah satu faktor terpenting dalam
keberhasilan suatu pendidikan yang bermutu. Minat adalah, sifat pribadi yang mempunyai
kecenderungan lebih memperhatikan yang disukainya, sedangkan bakat mengacu pada
kemampuan sesorang dengan pendidikan khusus untuk memperoleh keterampilan,
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
918
pengetahuan, dan kemampuan tertentu dalam bidangnya, misalnya bermusik, atau
kecakapan berbahasa (Aciakatura et al., 2021).
Minat dan bakat merupakan bagian psikologis siswa yang sangat menentukan
keberhasilan pendidikan, maka seluruh komponen yang terlibat dalam ranah pendidikan
sudah seharusnya menjamin pemerataan pendidikan, peningkatan mutu kualitas, serta
manajemen Pendidikan (Nurdiana, 2021). Hal ini perlu diperhatikan agar kemampuan anak
berbakat tidak mengalami penurunan. Untuk memastikan hal tersebut, siswa berbakat
harus diberikan perhatian lebih dalam mengembangkan potensinya. Yayasan pendidikan
memiliki tugas untuk menjadi wadah bagi peserta didik, untuk menjadikan mereka
manusia yang siap menghadapi tantangan masa depan. Karena ada 2 alasan mengapa
sekolah harus mengembangkan minat dan bakat siswa yaitu, membangun masa depannya
dan membuat ia mengenali dirinya sendiri (Anggraini et al., 2020).
Kegiatan pengembangan minat dan bakat di sekolah dilaksanakan dengan kegiatan
ekstrakulikuler, dengan melibatkan seluruh element pendidikan, baik dari kepala sekolah,
wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, sarana dan prasarana dsb. Ekstrakurikuler adalah
kegiatan pembelajaran yang dilakukan di luar jam pembelajaran inti dengan tujuan untuk
mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan, serta kemandirian siswa secara
optimal untuk mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan (Shilviana & Hamami, 2020).
Menurut bukti dengan adanya kegiatan ini menjadikan siswa mampu menemukan bakat,
potensi juga kemampuan yang dia miliki. Hal ini juga dapat meningkatkan prestasi siswa.
Namun sayang pada realitanya, banyak sekolah yang tidak dapat melaksanakan
kegiatan ekstrakulikuler dengan baik. Walaupun hampir semua sekolah telah memiliki
ekstrakulikuler wajib seperti pramuka, masih saja ada kendala yang menyebabkan kegiatan
ekstrakulikuler menjadi kurang maksimal. Hal itu disebabkan oleh pengelolaan kegiatan
yang kurang baik atau beberapa faktor eksternal yang kurang puas dengan kegiatan
tersebut.
Kondisi pasca Pandemi melahirkan semangat baru untuk seluruh warga sekolah.
Harapan untuk dapat berkegiatan normal seperti sebelum pandemic begitu besar. Sehingga
saat digulirkan program ekstrakulikuler yang di kemas dengan format baru dan juga
dikelola langsung oleh pihak sekolah, berhasil menarik perhatian seluruh warga sekolah.
Kegiatan yang diawali dengan Exhibition sebagai promosi awal dari program
Ekstrakulikuler yang dikemas dengan Ekspresi yaitu “Ekstrakulikuler untuk Prestasi “,
Syukur Alhamdulillah berhasil menarik hampir seluruh siswa untuk mengikuti kegiatan
tersebut.
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
919
Salah satu sekolah swasta di Kota Bandung, SD Muhammadiyah 7 Antapani,
merupakan merupakan lembaga pendidikan yang memiliki kegiatan ekstrakurikuler yang
berjalan sangat efektif dan didukung dengan sistem manajemen yang menunjukan motivasi
serta keaktifan para siswa dalam mengikuti kegiatan tersebut. Bahkan hasil dari kegiatan
tersebut banyak dari mereka memiliki bakat-bakat potensial terbukti dari prestasi yang
telah ditunjukkan oleh peserta didik, dengan mengikuti berbagai perlombaan antar sekolah
dan banyak menjuarai perlombaan tersebut baik di dalam daerah maupun diluar daerah.
Pengelolaan ekstrakulikuler di SD Muhammadiyah 7 sejak tahun 2005 dikelola oleh
sebuah lembaga independen di bawah yayasan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota
Bandung. Pihak sekolah selama ini hanya mendapatkan laporan rutin dari pengelola terkait
kegiatan ekstrakulikuler yang sedang berjalan di setiap akhir tahun pelajaran. Semenjak
terjadi Pandemi tahun 2020, kegiatan ekstrakulikuler otomatis terhenti. Tidak ada kegiatan
juga prestasi yang diraih oleh siswa dan sekolah selama terjadinya pandemic covid-19.
Setelah berakhirnya pandemic, kegiatan ekstrakulikuler diambil alih langsung oleh
sekolah, dibawah pengelolaan Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan, dengan seizin
Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Bandung.
Adanya perubahan tersebut, kegiatan ekstrakulikuler mengalami banyak sekali
perubahan, dari mulai struktur pengelolaan, manajemen dan pembiayaan. Pihak sekolah
berusaha bangkit kembali untuk meningkatkan eksistensi kegiatan ekstrakulikuler agar
kegiatan tersebut dapat kembali berjalan dengan baik, mengembangkan serta membina
potensi siswa untuk kembali berprestasi. Setelah berjalan hampir satu tahun banyak
kendala dan hambatan yang muncul, dari mulai sulitnya mencari pelatih, terutama pelatih
yang bisa focus melatih di Sd Muhammadiyah 7. Karna banyak pelatih yang mereka juga
sudah terlanjur melatih disekolah lain. Selain itu juga saat proses rekruitmen siswa, banyak
orang tua yang masih belum percaya sepenuhnya pada pengelolaan kegiatan
ekstrakulikuler oleh pihak sekolah, serta protes terkait dengan pembiayaan kegiatan
ekstrakulikuler, harapannya kegiatan tersebut tidak lagi membebani orang tua siswa.
Banyak permasalahan yang muncul diawal pengaktifan kembali program
Ekstrakulikuler, di antaranya:
1. Berawal dari pemilihan jenis ekstrakulikuler, banyak masukan dari guru guru terkait
jenis ekskul yang di laksanakan. Pengelompokan pun di buat, dari mulai
pengelompokan jenis ekskul kesenian, diantaranya: menari, vocal, music gitar, piano,
drum, biola, angklung, dan marching band. Untuk jenis Olahraga, diantaranya;
Futsal, badminton, renang dan panahan. Jenis bela diri; karate, taekwondo, wushu,
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
920
aikido dan tapak suci. Sedangkan Jenis lainnya, yaitu; menggambar, Bahasa inggris,
koki cilik, robotic, rukibra dan cinematografi.
2. Setelah ditentukan jenis ekstrakulikuler, mulailah ditentukan system rekruitmen atau
pendafaran peserta. Sistem rekruitmen siswa di buat dengan melalui gform yang
disebar kepada seluruh orang tua melalui group. Dalam gform tersebut telah
dicantumkan aturan dari setiap mata ekskul. Hanya ternyata banyak orang tua yang
kurang memahami terkait informasi dan persyaratan ekskul sehingga banyak yang
menunda untuk mendaftar. Selain itu, penetapan pembiayaan setiap mata ekskul.
3. Penetapan pembiayaan ekstrakulikuler di tetapkan berdasarkan standar pembiayaan
yang pernah di tetapkan dulu sebelum pandemic. Harapannya biaya masih terjangkau
oleh orang tua dalam waktu adaptasi pasca pandemic. Masalah yang kemudian
muncul adalah ada beberapa jenis ekskul yang jumlah kepesertaan siswa nya kurang
sehingga biaya operasional dan insentif pelatih tidak terpenuhi. Selain itu ada
beberapa jenis ekskul yang ternyata perlu pembelajaran individual sehingga harus
menggunakan sisten privat yang idealnya dengan pembiayaan khusus.
4. Begitu pun sistem pendaftaran yang dilakukan yaitu menggunakan tekhnologi geogle
form. Harapannya itu dapat memudahkan, ternyata yang terjadi banyak orang tua
yang mengisi gform tapi mereka tidak melakukan pembayaran biaya ekskul.
Sehingga data yg masuk ke admin tidak sesuai dengan biaya yang masuk. Pada
perjalanannya banyak orang tua yang ingin anaknya mencoba dulu tanpa mendaftar,
dan itu juga membuat data di admin dan di pelatih selalu berubah.
5. Setelah sekian lama off karena pandemic, banyak pelatih ekskul yang dulu pernah
bekerjasama dengan sekolah sulit dihubungi, sehingga sekolah merekruit pelatih baru
yang banyak berasal dari guru guru yang mendapat tugas mengajar juga di sekolah.
Karna itu pelatih jadi bervariasi, ada yang professional dari bidangnya dan ada yang
berasal dari dalam. Kondisi itu membuat penetapan insentifnya jadi berbeda. Jika
pelatih dari luar kita berikan lebih karna mereka memiliki standar khusus yang biasa
di tempat lain. Sedangkan pelatih dari dalam diberikan lebih kecil karna mereka
memang sudah ada di sekolah. Kondisi itu sering kali menjadi kecemburuan antar
pelatih.
6. Semua itu terjadi karena belum adanya aturan / SOP yang menjadi acuan
pengelolaan kegiatan ekskul. Kegiatan ekskul di sekolah baru kembali diaktifkan
setelah sekian lama vacuum dan itupun langsung dibawah pengelolaan sekolah
bukan lagi oleh (Badan Usaha Milik Muhammadiyah) atau BPUM, maka sekolah
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
921
belum memiliki SOP atau aturan yang pasti. Aturan yang berjalan aturan yang dibuat
sesuai kondisi yang muncul, sehingga sering kali ada perubahan perubahan yang
muncul diperjalanan. Kondisi itu seringkali terasa kurang nyaman, karna
keputusannya harus selalu menunggu kebijakan kepala sekolah.
Dari beberapa masalah yang muncul diawal kegiatan ekstrakulikuler membuat
keterserapan jumlah siswa untuk setiap jenis ekskul belum maksimal. Itu dapat terlihat dari
jumlah siswa yang masuk ke setiap jenis ekskul tidak merata. Ada ekskul yang jumlahnya
banyak, tapi ada juga yang jumlahnya sedikit. Berikut gambaran jenis ekskul dan
keterserapan siswa kedalam setiap jenis ekskul:
Tabel 1. Jumlah Peserta setiap Jenis Ekskul
NO
JENIS EKSKUL
JUMLAH PESERTA
1
AIKIDO
2
2
RUKIBRA
33
3
TAPAK SUCI
13
4
MENARI
41
5
MUSIK
13
6
ROBOTIK
60
7
MENGGAMBAR
37
8
PANAHAN
36
9
FUTSAL
94
10
RENANG
25
11
BAHASA INGGRIS
58
12
WUSHU
17
13
ANGKLUNG
8
14
CINEMATOGRAFI
15
15
VOCAL
9
16
BADMINTON
29
17
MARCHING BAND
67
18
KARATE
26
JUMLAH TOTAL
583
Adapun bentuk grafik dari keikutsertaan siswa pada kegiatan ekskul terlihat pada
grafik batang di bawah ini:
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
922
Jumlah total keterserapan siswa 583 orang, atau hanya sekitar 54 %, dari seluruh
jumlah siswa di SD Muhammadiyah 7 yaitu: 1076 orang siswa. Terlihat pada grafik 2
bahwa ternyata masih ada 56% siswa yang belum terserap.
Melihat dari berbagai problem yang menghambat kegiatan Ekstrakulikuler diatas,
maka dibutuhkan pengelolaan yang baik dan benar bagi lembaga sekolah. Hal ini perlu
diperhatikan melihat realitanya bahwa ekstrakulikuler mampu meningkatkan prestasi siswa
dibidang akademik maupun non akademik. Hal ini juga menjadi bahan penelitian kami
dengan rencana judul penelitian: Pengelolaan Kegiatan Ekrakulikuler Pasca Pandemi
di SD Muhammadiyah 7 Bandung.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan metode penelitian dengan pendekatan deskriptif kualitatif.
Pendekatan ini menguraikan data yang diperoleh sesuai keadaan yang terjadi di lapangan
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Grafik 1
GRAFIK 2
AIKIDO RUKIBRA TAPAK SUCI MENARI
MUSIK ROBOTIK MENGGAMBAR PANAHAN
FUTSAL RENANG BAHASA INGGRIS WUSHU
ANGKLUNG CINEMATOGRAFI VOCAL BADMINTON
MARCHING BAND KARATE FREE
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
923
serta mengasumsikan secara filosofis yang berbeda, strategi penyelidikan, dan metode
pengumpulan data, analisis dan interpretasi yang bertujuan untuk mengetahui
pengembangan dan pengelolaan suatu manajemen dalam program sekolah (Creswell,
2009).
Program kegiatan yang diteliti adalah kegiatan ekstrakulikuler, yang sangat
berpengaruh pada peningkatan prestasi peserta didik. Adapun teknik yang digunakan
dalam penelitian ini dengan pengumpulan data, studi literatur serta menjabarkan data-data
yang diperoleh dari hasil wawancara, dokumentasi serta observasi kegiatan dari grafik
prestasi siswa, perencanaan, pengelolaan serta pelaksanaannya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sekolah dengan siswa yang baik sangat menarik. Selain kurikulum yang padat, guru
yang berkualitas, kepala sekolah yang memiliki jiwa kepemimpinan dan manajemen
sekolah (MBS) yang baik, tentunya memiliki kegiatan ekstrakurikuler yang beragam dan
terus berkembang. Siswa ekstrakurikuler dapat mengembangkan minat dan bakatnya di
luar jam sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler meliputi kesenian, olah raga, pencak silat,
jurnalistik dan lain-lain. Untuk kegiatan ekstrakurikuler, siswa diharapkan dapat
melaksanakannya di luar jam sekolah tanpa mengganggu kelas lain. Sayangnya, masih ada
siswa yang tidak menggunakan waktu luangnya untuk kegiatan ekstrakurikuler.
Merujuk pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
No. 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan
Menengah, kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan pembinaan karakter yang
bertujuan untuk memaksimalkan potensi, keterampilan, minat, bakat, dan kepribadian
berkembang, kerjasama dan kemandirian siswa di luar waktu belajar, kegiatan internal dan
kegiatan sampingan di bawah arahan dan pengawasan satuan pengajaran.
Semua kegiatan kesiswaan bertujuan untuk pengembangan diri mahasiswa.
Pengembangan diri adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk memberikan kesempatan
kepada siswa untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan,
kemampuan dan minat masing-masing siswa dan tergantung pada kondisi sekolah.
Kegiatan pengembangan diri yang dilaksanakan di luar jam pelajaran (di luar kelas)
dipimpin oleh guru yang berkualitas atas perintah kepala sekolah. Disediakan 2 jam
pelajaran (setara 2 x 30 menit) untuk membagi waktu kegiatan antara kelas I dan VI.
Harus dilakukan upaya untuk menghilangkan faktor-faktor yang menghambat
pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler, menjalin komunikasi yang baik antara pengurus dan
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
924
pelatih serta pemangku kepentingan lainnya serta melibatkan semua pihak dalam proses
pengambilan keputusan sehingga semua pihak turut bertanggung jawab atas kelancaran
pelaksanaan. sekolah yang bertanggung jawab. tindakan yang diambil Dari sekian banyak
permasalahan yang muncul, terdapat beberapa alternatif solusi yang diterapkan untuk
mengatasi permasalahan tersebut. Prosesnya adalah:
Gambar 1.
Metode Pemecahan Masalah
Berdasarkan siklus pemecahan masalah diatas, prosesnya dimulai dengan analisis
situasi kegiatan ekstrakulikuler di semester 1. Adapun dari hasil analisis yang diperoleh,
muncul beberapa masukan baik itu dari ibu bapa guru, pelatih ataupun orang tua siswa,
diantaranya:
1. Dibuatkan SOP yang untuk seluruh kegiatan ekskul.
2. Dibuat pengelompokan jenis ekskul yang regular dan privat agar dapat
memudahkan dalam menentukan pembiayaan setiap jenis ekskul.
3. Di siapkan konsep promosi yang lebih menarik serta system pendaftaran yang lebih
memudahkan orang tua untuk mendaftarkan putra putrinya pada kegiatan ekskul.
4. Dilakukan penilaian pimpinan terhadap tim pelatih, dari mulai kehadiran, kinerja
dan prestasi yang dihasilkan.
5. Ditentukan jumlah minimal siswa untuk setiap jenis ekskul, sehingga untuk
pembiayaan setiap jenis ekskul dapat tercukupi.
Berdasarkan dari hasil analisis diatas maka dibuatlah perencanaan untuk kegiatan
disemester 2. Tahapan perencanaannya yaitu: Dibuatkan SOP yang mengatur secara detail
kegiatan ekskul yang ada di SD Muhammadiyah 7 dan pembuatan kelompok jenis ekskul
yaitu: Reguler dan Private.
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
925
Tabel 2. Jenis pengelompokan ekskul
REGULER
PRIVATE
MARCHING BAND
GITAR
RUKIBRA
BIOLA
TAPAK SUCI
DRUM
KARATE
KEYBOARD
WUSHU
TAEKWONDO
MENARI
VOCAL
MENGGAMBAR
BAHASA INGGRIS
ROBOTIK
PANAHAN
FUTSAL
RENANG
BADMINTON
ANGKLUNG
AIKIDO
CINEMATOGRAFI
Lalu tahap berikutnya dengan mengadakan promosi. Solusi dari analisis
keikutsertaan siswa yang masih kurang dari target itu 100% dengan menyiapkan promosi
dari setiap jenis ekskul yang dikemas dalam bentuk konsep Exhibition Eksperesi. Adapun
waktunya di agendakan di hari Kamis, awal kegiatan pembelajaran semester 2. Pendaftaran
langsung kepada petugas. Setiap siswa diberi formulir pendaftaran langsung yang diisi oleh
orang tua dan di berikan kembali kepada petugas pendaftaran di OSS. Harapannya segera
dipastikan jumlah dari setiap jenis ekskul. Dibuatkan kontrak baru yang memuat hak dan
kewajiban setiap pelatih yang bisa mengikat antara TIM pelatih dari luar dan dari dalam.
Dibuatkan system pembiayaan baru disesuaikan dengan jenis ekskulnya.
Ditinjau dari segi wilayah, ada beberapa faktor yang mempengaruhi pelaksanaan
kegiatan ekstrakurikuler di SD Muhammadiyah 7 Bandung yaitu faktor pendukung antara
lain:
a. Sumber daya untuk memimpin pengajaran sudah cukup meskipun belum mencapai
tingkat profesional di bidangnya.
b. Pengawas dan bimbingan melalui perhatian pada kegiatan ekstrakurikuler.
c. Siswa cukup antusias dan tertarik untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.
Hambatan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di SD Muhammadiyah 7 Antapani
Bandung antara lain:
a. Sarana atau prasarana kegiatan yang masih dirasa kurang oleh pelatih dan siswa.
b. Waktu yang tersedia untuk kegiatan di luar kelas dianggap langka.
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
926
c. Biaya/sumber daya untuk kegiatan operasional fungsi-fungsi ini sangat rendah.
d. Faktor kepemimpinan dan motivasi manajemen untuk kegiatan ini jarang diketahui.
e. Evaluasi kegiatan ekstrakurikuler jarang dilakukan.
Hasil penelitian ini sependapat dengan penelitian Irma Septian yang menunjukkan
bahwa tingkat kegiatan ekstrakurikuler sudah baik yaitu mencapai 62,50%. Menurut
Suharsimi AK, kegiatan ekstrakurikuler mengacu pada kegiatan di luar struktur program,
biasanya pilihan, olahraga, seni, kerjasama sekolah, peringatan hari besar
keagamaan/nasional, dan lain-lain. Pak Uzer Usman melaporkan kegiatan ekstrakurikuler
yaitu:
Kegiatan pembelajaran yang waktunya tidak sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan dalam kesepakatan program, seperti kegiatan pengayaan, perbaikan yang
berkaitan dengan program kursus atau kegiatan lain yang memperkuat pengembangan diri,
seperti B. Pramuka, bakti kesehatan sekolah, Palang Merah Indonesia, olah raga, kesenian,
koperasi sekolah, peringatan hari besar keagamaan/nasional dan festival lainnya.
Mulyono menjelaskan kegiatan ekstrakurikuler dan pengelolaan kegiatan eksternal
adalah semua proses yang direncanakan dan dikelola di luar kelas dan di luar kelas
(kurikulum) dalam kegiatan sekolah secara terorganisir untuk meningkatkan potensi
sumber daya manusia (SDM). Peserta didik dikembangkan, baik yang berkaitan dengan
penerapan ilmu yang diperolehnya maupun dalam arti khusus membimbing peserta didik
dalam mengembangkan potensi dan kemampuannya melalui kegiatan wajib dan pilihan.
KESIMPULAN
Menurut hasil dan pembahasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pengelolaan
kegiatan ekstrakurikuler di SD Muhammadiyah 7 Antapani Bandung pasca pandemic,
menghadapi banyak masalah. Hanya pada perjalanannya terus disempurnakan dengan
harapan ada perbaikan dalam pengelolaannya. Di akhir semester 1 pimpinan dan Pembina
melakukan evaluasi dan analisis kegiatan serta membuat perencanaan yang lebih
disempurnakan. Ada beberapa perencanaan yang disiapakan, diantaranya: (1) Membuat
SOP /aturan pengelolaan ekstrakulikuler. (2) Membuat sistem pendaftaran yang lebih
mudah untuk orang tua. (3) Membuat rencana pembelajaran satu semester untuk setiap
jenis ekskul. (4) Secara umum pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler sedang berlangsung,
hanya kegiatan pengendalian dan evaluasi yang menjadi tanggung jawab administrasi
sekolah belum terlaksana secara optimal. (5) Pemantauan dan evaluasi kegiatan
ekstrakurikuler ini hanya dilakukan secara intensif dalam situasi persaingan, sedangkan
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
927
dalam kehidupan sehari-hari jarang terjadi. Hasil kegiatan ekstrakurikuler di SD
Muhammadiyah 7 Bandung mampu menyalurkan bakat dan minat para siswa, bahkan
beberapa di antaranya mampu meraih prestasi membanggakan dalam lomba-lomba yang
diikutinya, baik tingkat kabupaten, administrasi maupun provinsi. Untuk mampu
meningkatkan reputasi sekolah di masyarakat. Ini juga mempengaruhi perilaku dan sikap
siswa, serta kemauan mereka untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang diselenggarakan
sekolah. Harapannya kedepan kegiatan Ekstrakulikuler ini, dapat dikelola dengan lebih
baik dan bisa menjadi contoh untuk sekolah lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Aciakatura, C., Magdalena, I., Zahranisa, A., & Latipatun Zahro, N. (2021). Analisis
Pengembangan Minat dan Bakat Siswa pada Siswa Sekolah Dasar. Cerdika: Jurnal
Ilmiah Indonesia, 1(2). https://doi.org/10.36418/cerdika.v1i2.15
Anggraini, I. A., Utami, W. D., & Rahma, S. B. (2020). Analisis Minat dan Bakat Peserta
didik terhadap Pembelajaran. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Dasar, 7(1).
Arifudin, O. (2022). Optimalisasi Kegiatan Ekstrakurikuler dalam Membina Karakter
Peserta Didik. JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 5(3).
https://doi.org/10.54371/jiip.v5i3.492
Ardiansyah, M., Tamyiz, & Sarpendi. (2022). Pengelolaan Ekstrakulikuler Dalam
Pembinaan Prestasi Non Akademik Siswa Di Madrasah Aliyah Hidayatul Mubtadiin
Sidoharjo Jati Agung Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2021/2022. Material Safety
Data Sheet, 33(1).
Hakim, L. (2019). Manajemen Kurikulum Ekstrakulikuler Rebana di Madrasah Aliyah
Qudsiyyah Kudus. Eprints.Walisongo.Ac.Id.
Magdalena, I., Ramadanti, F., & Rossatia, N. (2020). Upaya Pengembangan Bakat atau
Kemampuan Siswa Sekolah Dasar melalui Ekstrakurikuler. Bintang: Jurnal
Pendidikandan Sains, 2(2).
Nurdiana, N. S. S. (2021). Pengembangan Minat dan Bakat Peserta Didik Melalui
Kegiatan Ekstrakurikuler. Jurnal Bimbingan Konseling Islam, 2(2).
Shilviana, K., & Hamami, T. (2020). Pengembangan Kegiatan Kokurikuler dan
Ekstrakurikuler. PALAPA, 8(1). https://doi.org/10.36088/palapa.v8i1.705
Tdahjono, E. B., M. Yusuf, & Irwansyah. (2019). Analisis Pengelolaan Dan Minat Baca
Taruna Di Perpustakaan Amirullah Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Menuju Standar
Nasional Perpustakaan. Meteor STIP Marunda, 12(1).
https://doi.org/10.36101/msm.v12i1.63
Woliktol, N., Arfin, A., & Kabiba, K. (2022). Strategi Pemasaran Sekolah dalam Menarik
Minat Peserta Didik Baru di SMP Negeri 7 Kendari. Jurnal Pendidikan Dan
Pengajaran (JPP), 2(3). https://doi.org/10.51454/jpp.v2i3.160