AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
757
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS GOOGLE SITES
PADA MATA KULIAH DESAIN PESAN
Muhammad Takdir
1
, Zulkifli N
2
, Handy Ferdiansyah
3*
1
Teknologi Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang
2,3
Bisnis Digital, Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang
1,2,3
Jl. Angkatan 45 No.1A Lautang Salo, Kabupaten Sidenreng Rappang, 91651
1
2
3
ABSTRAK
Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah produk berupa media
pembelajaran yakni media pembelajaran berbasis web google sites. Kemudian dilakukan
validasi ahli materi dan ahli media untuk mengetahui kelayakan dan kualitas media
pembelajaran berbasis web google sites pada mata kuliah desain pesan Prodi Bisnis Digital
Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang. Jenis penelitian ini merupakan penelitian
pengembangan (Research and Development) dengan mengacu pada model pengembangan
ADDIE. Subjek penelitian ini satu orang ahli materi, satu orang ahli media, dosen mata
kuliah, dan tiga puluh mahasiswa. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu
wawancara, angket, dan tes. Hasil penelitian dan pengembangan: (1) Proses penelitian
pengembangan ini dilaksanakan dengan beberapa tahapan yaitu: Analysis, Design,
Development, dan Implementation. Tahap analysis meliputi studi analisis kebutuhan,
analisis karakteristik mahasiswa dan Analisis Kompetensi. Tahap design meliputi
pembuatan perangkat pembelajaran, instrument validator ahli materi dan ahli media serta
angket dosen dan mahasiswa. Tahap development meliputi pembuatan produk multimedia
pembelajaran, validasi ahli materi dan validasi ahli media. Tahap implementation
dilakukan dua siklus yaitu uji coba perorangan dan uji coba produk kelompok kecil, (2)
hasil analisis data validasi media pembelajaran berada pada kategori sangat valid,
diperoleh dari penilaian ahli materi dan ahli media., (3) hasil penilaian responden uji coba
perorangan, uji coba kelompok kecil dan respon dosen terhadap media pembelajaran
berbasis web google sites dinyatakan sangat praktis. Dengan demikian, media
pembelajaran valid, dan praktis digunakan sebagai media pembelajaran berbasis web
google sites desain pesan.
Kata kunci: Web, google sites, desain pesan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 CC BY-SA International License.
ABSTRACT
This development research aims to (1) develop web-based learning media google sites, (2)
to find out the validity, (3) and practicality of google sites web learning media in the
message design course of the digital business study program of Muhammadiyah Sidenreng
Rappang University. This research is a development research (Research and
Development) with reference to the ADDIE development model. The subject of this study is
one material expert, one media expert, course lecturer, and thirty students. The methods
used in data collection are interviews, questionnaires, and test.
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
758
The results of research and development: (1) This development research process is carried
out in several stages, namely: Analysis, Design, Development, and Implementation. The
analysis stage includes needs analysis studies, student characteristics analysis and
Competency Analysis. The design stage includes the manufacture of learning tools,
material expert instrument validators and media experts as well as lecturer and student
questionnaires. The development stage includes the creation of multimedia learning
products, validation of material experts and validation of media experts. The
implementation stage is carried out in two cycles, namely individual trials and small group
product trials, (2) the results of data analysis of learning media validation are in the very
valid category, obtained from the assessment of material experts and media experts., (3)
the results of the assessment of individual trial respondents, small group trials and
lecturers' responses to web-based learning media google sites are declared very practical.
Thus, learning media is valid, and practically used as a web-based learning media for
google sites message design.
Keyword: Web, google sites, message design.
PENDAHULUAN
Seiring dengan perkembangan teknologi saat ini yang telah memasuki era 4.0
mengharuskan pemanfaatan teknologi dalam menunjang berbagai kegiatan manusia.
Kemajuan IPTEK membuat pengelolaan pendidikan tidak mungkin lagi dilaksanakan
dengan cara tradisional (Nunuk Suryani, Achmad Setiawan, 2018). Teknologi merupakan
sebuah alat yang di gunakan untuk menyampaikan materi pelajaran, bukan untuk
mengubah eksistensi pengajar dalam mendidik dan membelajarkan peserta didiknya
(Habib, Januarisman, Erwin; Ghufron 2016).
Teori pengalaman belajar atau yang lebih dikenal Dale’s Cone of Experience yang
dikemukakan oleh Edgar Dale dalam (Arsyad, 2013) tidak menggambarkan tingkat
kesulitan suatu pembelajaran, melainkan konsep serta jumlah dan jenis indra yang
digunakan dalam proses penerimaan pesan atau materi pembelajaran.
Beberapa komponen dalam kegiatan pembelajaran antara lain: tujuan, bahan
pembelajaran, penilaian, metode dan alat atau media. Komponen itulah yang menjadi
komponen utama yang harus dipenuhi oleh pengajar sebelum memulai proses
pembelajaran. Komponen-komponen tersebut tidak dapat berdiri sendiri, melainkan saling
mempengaruhi dan berhubungan satu sama lain. Salah satu komponen yang paling penting
dalam proses pembelajaran adalah Penggunaan media pembelajaran. (Zulkifli N, Handi
Ferdiansyah, 2021) Penggunaan media pembelajaran dianggap sangat penting, bila dapat
membantu pencapaian tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, penggunaan media
pembelajaran menjadi salah satu tanggung jawab pendidik yang dianggap penting untuk
menarik minat belajar mahasiswa, kehadiran tenaga pendidik untuk
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
759
mengarahkan/pengantar kegiatan belajar, buku teks sebagai sumber informasi
pembelajaran dan media lain juga diperlukan untuk meningkatkan motivasi mahasiswa
sebagai wujud dari aktivitas belajar. Pernyataan tersebut didukung oleh Undang-undang
No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, yang menyatakan bahwa “Setiap guru/dosen
harus mampu memanfaatkan teknologi untuk kepentingan penyelenggaraan kegiatan
pengembangan yang mendidik”. Pengajar haruslah mengikuti perkembangan dan teknologi
supaya dapat memanfaatkan berbagai teknologi terbaru sebagai media atau sumber belajar
yang tentunya dapat menarik minat dan motivasi belajar mahasiswa (“Undang- Undang
Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005,” n.d.).
Beberapa artikel penelitian yang telah dilakukan membuktikan bahwa penggunaan
media pembelajaran lebih efektif dan efisien dalam membantu pengajar menyampaikan
pesan pembelajaran, sehingga peserta didik lebih mudah memahami materi yang
disampaikan. Menurut (Nurhikmah dan Haling 2020), Pengajar diharapkan mampu
merancang media pembelajaran yang inovatif, kreatif, efisien dan efektif sehingga dapat
meningkatkan keaktifan peserta didik dalam proses belajar”. Hal tersebut di dukung oleh
Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP, 2010) yang merumuskan bahwa pendidikan di
abad ke-21 harus memperhatikan beberapa aspek yaitu, (1) pemanfaatan teknologi
pendidikan, (2) peran strategis guru/dosen dan peserta didik, (3) metode belajar dan
mengajar kreatif, (4) materi ajar yang kontekstual, dan (5) struktur kurikulum mandiri
berbasis individu.
Secara umum kreatifitas dan kemampuan tenaga pendidik dalam menggunakan
multimedia sangatlah mendukung terlaksananya proses pembelajaran yang menarik.
Menurut sagala (2010) metode ceramah adalah bentuk interaksi melalui penerangan dan
penuturan lisan dari pendidik kepada siswa. Maksud dari pernyataan tersebut adalah tugas
seorang pendidik adalah sebagai penyampai materi dan tanggung jawab mahasiswa adalah
menghafal semua materi,hal tersebut terbukti berhasil dalam kompetensi mengingat dalam
jangka pendek, namun gagal dalam membekali mahasiswa untuk memecahkan masalah
dalam jangka panjang. Hal tersebut sama dengan pendapat (Silberman dan Muttaqien
2019) dalam bukunya yang berjudul active Learning, yang menyatakan bahwa kita dapat
menceritakan sesuatu kepada mahasiswa dengan cepat, namun mahasiswa akan lebih cepat
melupakan apa yang kita ceritakan. Menurut (Usman M 2021) hal lain yang menyebabkan
kurang efektifnya pembelajaran ialah kurangnya pemanfaatan multimedia dalam proses
pembelajaran dan dosen merasa tertekan oleh terbatasnya waktu yang mereka miliki untuk
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
760
mengajarkannya. Menurut (Anwariningsih, 2013) menyatakan bahwa: Penggunaan media
melalui desain yang sistematis dapat membantu guru mengajar dengan mudah dan
berkesan setelah perancangan tujuan pengajaran dan pembelajaran diketahui”.
Seperti dalam konteks mata kuliah Desain Pesan yang merupakan investasi yang
paling utama bagi semua orang. Dalam ilmu pengetahuan para ahli berusaha untuk
meningkatkan pengajaran menjadi suatu ilmu atau science. Dengan metode mengajar yang
ilmiah, diharapkan proses belajar mengajar itu lebih terjamin keberhasilannya. Program
studi Bisnis Digital memandang hal tersebut sebagai suatu masalah yang harus dihadapi
dengan serius dengan menerapkan berbagai metode pemecahan masalah.
Penggunaan teknologi di lembaga pendidikan merupakan jawaban dari persoalan
yang saat sekarang ini hadapi dunia pendidikan di era 4.0. Sebagai salah satu bagian dari
sistem yang ada, penggunaan media pembelajaran menggunakan google sites merupakan
suatu cara bagaimana agar mahasiswa lebih maksimal dalam menyerap ilmu
pengetahuan/materi yang diberikan oleh dosen dengan cara belajar secara langsung.
Media pembelajaran berbasis web sangat cocok digunakan sebagai alternatif media
pembelajaran. Google Sites dapat digunakan sebagai fasilitas pembelajaran yang bisa
tingkatkan dampak positif pemakaian. Ditambah lagi jika terdapat hal-hal yang tidak
memungkinkan untuk melakukan pembelajaran di dalam kelas, contohnya seperti yang
terjadi saat sekarang ini pandemi covid-19. Google sites merupakan salah satu media
website yang mudah digunakan dan dimanfaatkan dalam proses pembelajaran. Maka dari
itu, dianggap penting mengembangkan suatu media pembelajaran yang lebih efektif,
inovatif, dan efisien.
Hasil observasi awal yang dilakukan Pada tanggal 5 Maret 2021, observasi awal di
Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang pada mata kuliah desain pesan dalam
program studi bisnis digital mengungkapkan beberapa hambatan pembelajaran. Kendala
meliputi keterbatasan ruang kelas, minimnya media pendukung, dan kurangnya kreativitas
dosen dalam memanfaatkan media pembelajaran saat pandemi COVID-19. Dosen
menggunakan buku, serta media komunikasi jarak jauh seperti Zoom dan Google Meet.
Mahasiswa menjadi pasif dalam pembelajaran, merasa bosan dengan teknik yang monoton.
Tidak ada media penyimpanan materi untuk pengulangan. Penggunaan media
pembelajaran belum maksimal, mengurangi motivasi dan minat belajar mahasiswa.
Keterbatasan pengetahuan dosen mengenai media pembelajaran lebih lengkap dan menarik
juga terlihat.
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
761
Idealnya, dalam kegiatan belajar mengajar, terutama pada mata kuliah Desain Pesan,
sebaiknya menggunakan media pembelajaran yang menghadirkan berbagai konten
menarik. Hal ini bertujuan untuk menciptakan suasana yang berbeda dan dapat mengubah
persepsi mahasiswa terhadap pembelajaran desain pesan. Penggunaan media pembelajaran
membawa dampak positif bagi pendidik, karena melalui media ini, pendidik memiliki
peluang untuk meningkatkan metode pembelajaran, yang pada gilirannya dapat
meningkatkan hasil belajar mahasiswa secara keseluruhan.
Pemanfaatan media pembelajaran dalam proses pendidikan akan mengubah
pembelajaran yang sebelumnya monoton menjadi pembelajaran yang menarik. Media
pembelajaran ini menjadikan dosen bukan satu-satunya sumber informasi bagi mahasiswa,
dan tujuan utamanya adalah mendorong mahasiswa untuk lebih aktif dalam proses belajar.
Ketertarikan mahasiswa terhadap media pembelajaran ini akan berdampak positif pada
motivasi belajar mereka, karena media pembelajaran memberikan kesempatan bagi
mahasiswa untuk belajar secara mandiri. Dengan demikian, belajar dapat dilakukan
fleksibel tanpa terbatas oleh ruang dan waktu.
METODE PENELITIAN
Bagian metode penelitian ini menguraikan langkah-langkah penyelesaian masalah.
Uraikan dengan jelas prosedur penelitian yang dilakukan.
Pengembangan media pembelajaran berbasis Google Sites ini menggunakan
metode penelitian dan pengembangan (research and development). Penelitian ini
menggunakan model pengembangan ADDIE yang terdiri dari lima tahap yaitu Analysis
(analisis), Design (desain), Development (pengembangan), Implementation
(implementasi), dan Evaluation (evaluasi). Namun pada penelitian ini, tahapan
pengembangan model ADDIE yang dilaksanakan oleh peneliti meliputi tahap analysis,
design, dan development. Penelitian ini dilakukan modifikasi yaitu dilaksanakan hanya
sampai pada tahap development (pengembangan) yaitu hanya sampai pada uji kepraktisan.
Pemilihan model ADDIE didasari atas pertimbangan bahwa model ini dikembangkan
secara sistematis dan berpijak pada landasan teoretis desain pembelajaran (Tegeh, Jampel,
& Pudjawan, 2015). Model ini disusun secara terprogram dengan urutan-urutan
kegiatan yang sistematis dalam upaya pemecahan masalah belajar yang berkaitan dengan
sumber belajar yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik pebelajar (Tegeh & Kirna,
2013). Pitoyo (2019) juga menambahkan bahwa model ini dapat digunakan untuk
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
762
berbagai macam bentuk pengembangan produk seperti model, strategi pembelajaran,
metode pembelajaran, media dan bahan ajar. Selain itu, Premana, Suharsono, & Tegeh
(Wulandari, 2020) menambahkan bahwa melalui model ini memberikan kesempatan
kepada pengembang untuk bekerja sama dengan para ahli isi, media, dan desain
sehingga dapat menghasilkan produk yang berkualitas baik.
Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi dua jenis yaitu
analisis data kualitatif dan data kuantitatif. Pada data kualitatif berupa kritik dan
saran yang diberikan oleh ahli media, ahli materi, guru sosiologi, dan peserta didik. Selain
kritik dan saran, peneliti juga memberikan angket tentang proses pembelajaran daring
kepada guru atau pihak yang mengajar di kelas X. Data tersebut peneliti gunakan
sebagai data tahap analisis dalam model pengembangan ADDIE.
Data kuantitatif di peroleh dari angket penilaian kelayakan media pembelajaran yang
diberikan kepada ahli media, ahli materi, dan guru sosiologi. Angket validasi
menggunakan lembar checklist dengan skala likert (skala 5).
Keterangan:
= Skor rata-rata
Σx = Jumlah skor
n = Jumlah butir
Dengan kriteria pengambilan keputusan kelayakan media dari perolehan nilai rata-rata
para validator pada tabel berikut.
Tabel 1 Kategori Validitas
No
Interval
Kategori
1
3,5 M < 4
Sangat valid
2
2,5 M < 3,5
Valid
3
1,5 M < 2,5
Cukup valid
4
1,0 M < 4
Tidak valid
Sumber: Azwar (2014)
Keterangan:
M = Rerata skor untuk setiap aspek yang dinilai
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
763
Tabel 2 Kategori Kepraktisan
No
Interval
Kategori
1
3,5 M < 4
Sangat prakis
2
2,5 M < 3,5
Praktis
3
1,5 M < 2,5
Cukup praktis
4
1,0 M < 4
Tidak praktis
Sumber: Azwar (2014)
Keterangan:
M = Rerata skor untuk setiap aspek yang dinilai
Kriteria yang digunakan untuk memutuskan bahwa aktivitas dosen mengelolah
pembelajaran memadai adalah sangat praktis minimal berada pada kategori praktis.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Penelitian pengembangan media pembelajaran ini dilaksanakan di Program Studi
Bisnis Digital Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang pada mata kuliah Desain
Pesan, subjek dalam penelitian ini adalah satu orang ahli materi, satu orang ahli media,
satu orang dosen pengampuh mata kuliah, lima orang mahasiswa untuk uji coba
perorangan dan dua puluh lima orang mahasiswa untuk uji coba kelompok kecil yang di
bagi menjadi lima kelompok. Hasil pengembangan ini menghasilkan produk akhir
media pembelajaran desain pesan dalam bentuk website. Pengembangan dalam
penelitian ini diuraikan sebagai berikut:
1. Tahap Analisis
a. Analisis Kebutuhan
Berdasarkan hasil observasi, peneliti mengamati mahasiswa bisnis digital
semester II dan menemukan hambatan dalam pembelajaran desain pesan.
Kendala meliputi kurangnya ruang kelas, minimnya media pembelajaran, serta
kurangnya dukungan kreatifitas dosen dalam memanfaatkan media pembelajaran
selama pandemi COVID-19. Dosen menggunakan buku dan media jarak jauh
seperti Zoom dan Google Meet. Ini membuat mahasiswa bersikap pasif sebagai
penerima informasi. Mahasiswa membutuhkan media yang merangsang dan
memberi semangat belajar serta alternatif sumber belajar tanpa batasan ruang
dan waktu.
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
764
Dari analisis kebutuhan, disimpulkan bahwa pengembangan media
pembelajaran melalui Google Sites pada desain pesan sangat diperlukan. Ini
akan memudahkan pembelajaran, menarik perhatian, dan meningkatkan minat
belajar mandiri mahasiswa. Media web memungkinkan tampilan gambar, video,
teks, animasi, dan audio yang mendukung interaksi mahasiswa dengan sumber
belajar.
b. Analisis Karakteristik Mahasiswa
Mahasiswa yang menjadi subjek penelitian dalam penelitian ini merupakan
mahasiswa kelas A Semester II. Pada tahap ini mahasiswa telah mampu
menentukan apa yang mereka senangi dan apa yang tidak, selain itu mahasiwa
juga sudah mulai berpikir abstrak. saat sekarang ini era pandemi covid-19 yang
mengharuskan pembelajaran dilaksanakan dengan daring tentunya dengan
bantuan media pembelajaran web google sites. Dengan adanya pengembangan
media pembelajaran berbasis web yang terkesan baru menurut mereka, sangat
membantu dan menarik perhatian mereka untuk belajar. Media pembelajaran
berbasis web yang dikembangkan dapat menyesuaikan model pembelajaran yang
diinginkan dosen dan tetap dapat digunakan menyesuaikan karakteristik dan
kebutuhan mahasiswa.
c. Analisis Kompetensi Dasar
Analisis kompetensi dasar memuat dasar yang hendak disampaikan
kepada mahasiswa. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang,
kompetensi dasar yang diberikan kepada mahasiswa program studi Bisnis digital
Semester II kelas A pada mata kuliah desain pesan telah tertera dalam RPS pada
perangkat pembelajaran. Mahasiswa pada intinya diajarkan untuk mahir
mendesain sebuah pesan khususnya pada bidang bisnis.
Isi materi dalam media disesuaikan dengan bahan ajar yang digunakan
oleh dosen dengan tujuan agar mahasiswa lebih tertarik pada proses
pembelajaran. Karakteristik media adalah mampu memperkuat respon pengguna
dengan cepat. Media memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memilih
dan belajar secara mandiri. Media memiliki kelengkapan isi dan petunjuk yang
jelas, sehingga pengguna bisa menggunakannya tanpa bimbingan orang lain.
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
765
2. Tahap Desain
Berdasarkan hasil dari tahap analisis sebelumnya, maka langkah berikutnya
adalah dilakukan tahap desain atau merancang media pembelajaran Google Sites.
Tahap desain merupakan tahap perancangan media yang meliputi pembuatan desain
media secara keseluruhan (Nofia, 2016). Desain yang dilakukan yaitu berupa
pembuatan flowchart serta storyboard yang berisi uraian alur ringkas secara
deskriptif dalam media Google Sites. Pembuatan ini memiliki tujuan untuk
menggambarkan suatu tahapan penyelesaian masalah secara sederhana, rapi, terurai,
dan jelas (Wulandari, 2020).
3. Tahap Pengembangan
Development merupakan tahap untuk merealisasikan apa saja yang dibuat
pada tahapan sebelumnya (tahap desain) untuk menjadi sebuah produk dengan
kualitas baik. Adapun hasil dari tahap development (pengembangan) ini antara lain:
a. Pembuatan Produk Media pembelajaran menggunakan google sites
1. Tampilan Menu Home
Halaman pembuka media pembelajaran desain pesan dengan judul, video
pengenalan mata kuliah, deskripsi singkat, profil kampus, dan pengajar.
2. Tampilan Menu Absensi
Pada menu absensi terdapat google form yang dapat langsung diisi jika telah
membuka menu absensi.
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
766
3. Menu Materi
Menu materi menampilkan materi mata kuliah desain pesan yang terbagi dalam
beberapa pertemuan. Pada pertemuan 1 berisi materi tentang konsep desain
pesan. Pertemuan 2 berisikan materi perencanaan pesan-pesan bisnis.
Pertemuan 3 berisi materi proses pembuatan pesan-pesan bisnis. Pertemuan 4
memuat materi advertising. Petemuan 5 berisikan materi tentang media
promosi. Pada pertemuan 6 berisi materi tentang madia audio. Pertemuan 7
berisi materi tentang media visual, dan pada pertemuan 8 memuat materi media
audio visual.
4. Menu Soal
Soal dibuat agar mahasiswa dapat mengulang kembali materi yang telah
dipelajari mulai dari pertemua 1 sampai dengan pertemuan 5, melalui soal ini
juga dapat diukur tingkat pengetahuan mahasiswa setelah melakukan
pembelajaran, hal tersebut dapat diketahui setelah mahasiswa selesai menjawab
seluruh soal, media akan otomatis menghitung jumlah jawaban salah, benar dan
skor hasil evaluasi.
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
767
b. Kevalidan media pembelajaran berbasis web desain pesan
1. Validasi Materi
Validasi materi pada media pembelajaran Google Sites dilakukan oleh dua
ahli materi. Validasi materi dilaksanakan sebanyak 2 kali oleh ahli materi.
Penilaian kelayakan materi pada media Google Sites dilakukan dengan
menggunakan angket validasi dengan skala likert. Adapun alternatif jawaban
dari skala tersebut yaitu Sangat Baik, Baik, Kurang Baik, Tidak Baik, dan
Sangat Tidak Baik.
Terdapat dua aspek pada angket validasi tersebut diantaranya aspek
pembelajaran dan aspek isi, dan keterlaksanaan yang terdiri atas 19 indikator.
Pada proses validasi, terdapat masukan kritik dan saran dari para ahli materi
terhadap media. Ahli materi memberikan masukan terkait banyaknya pengetikan
serta ejaan yang salah dalam kepenulisan. Kemudian materi yang tercantum
dalam media masih kurang lengkap sehingga perlu ditambahkan. Oleh karena
itu, peneliti kemudian memperbaiki kembali materi pada media Google Sites
sesuai dengan masukan dari ahli materi.
Setelah dilakukan perbaikan-perbaikan sesuai dengan para ahli, perolehan
hasil validasi memperoleh skor rata rata 4,6 dan pada aspek isi dengan nilai
rata rata 4,7. Mengacu pada tabel konversi, maka penilaian validator ahli materi
adalah sangat baik atau sangat valid.
2. Validasi Media
Validasi yang dilakukan oleh ahli media digunakan untuk menilai produk
media pembelajaran berbasis web google sites desain pesan. Terdapat dua aspek
yang dinilai oleh ahli media yaitu aspek tampilan dan aspek pemrograman.
Aspek tampilan untuk menilai gambar, animasi, daya dukung musik, pemilihan
warna, dan tampilan layar. Aspek pemrograman menilai tentang kejelasan
navigasi, konsistensi penggunaan tombol, kejelasan petunjuk, kemudahan
penggunaan, efisiensi teks, efisiensi gambar, respon terhadap peserta didik dan
kecepatan program. Penilaian tersebut dilakukan untuk mengetahui layak atau
tidak media tersebut untuk diimplementasikan kepada mahasiswa. Angket
menggunakan skala likert dengan lima alternative jawaban yaitu sangat baik,
baik, cukup, kurang, dan sangat kurang.
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
768
Terdapat 2 aspek penilaian yang akan di nilai oleh ahli media yaitu aspek
tampilan dan aspek pemrograman yang terdiri dari 20 indikator penilaian. Pada
Jumlah skor validasi pada ahli media terhadap aspek tampilan adalah 42 dari 9
indikator, sehingga rerata hasil penilaian ahli materi adalah 4,7 dengan kategori
baik. Jika mengacu pada tabel konversi, maka penilaian pada aspek tampilan
adalah sangat baik atau sangat valid. Jumlah skor validasi ahli media terhadap
aspek pemrograman adalah 50 dari 11 indikator penilaian, sehingga rerata hasil
penilaian ahli materi adalah 4,5. Jika mengacu pada tabel konversi maka
penilaian pada aspek pemrograman adalah sangat baik atau sangat valid.
4. Tahap Implementasi
Pada tahap implementasi ini dilakukan pengujian kepraktisan penggunaan media
pembelajaran berbasis web google sites. Media yang sudah dihasilkan dalam tahap
pengembangan diimplementasikan kepada pengguna yaitu dosen dan mahasiswa
pada situasi nyata dilapangan. Selama implementasi, rancangan media yang telah
dikembangkan dilakukan uji coba dosen dan mahasiswa. Uji coba yang dilakukan
terhadap mahasiswa terbagi 2 yaitu uji coba perorangan dan uji coba kelompok kecil.
Uji coba perorangan dan respon dosen dilakukan untuk mengukur tingkat
kepraktisan media pembelajaran berbasis web yang diimplementasikan pada proses
pembelajaran. Selain uji coba perorangan dilakukan pula uji coba kelompok kecil
untuk mengukur tingkat keefektifan penggunaan media pembelajaran berbasis web.
1. Kepraktisan Media pembelajaran berbasis web google sites desain pesan
a. Uji Coba Perorangan
Uji coba perorangan dilakukan dengan melibatkan mahasiswa yang
memprogram mata kuliah desain pesan sebagai responden, yaitu sebanyak 5
orang mahasiswa kelas A Perogram Studi Bisnis digital FEB Universitas
Muhammadiyah Sidenreng Rappang untuk mengevaluasi media pembelajaran
berbasis web desain pesan. Hasil uji coba perorangan berdasarkan penilaian
mahasiswa dari 16 indikator penilaian mendapatkan rata-rata 4,8 yang termasuk
dalam kategori sangat baik.
b. Uji coba kelompok kecil
Uji coba produk media pembelajaran berbasis web melibatkan 25 responden
yang terbagi dalam 5 kelompok kecil, setiap kelompok beranggotakan 5
mahasiswa.
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
769
Hasil uji coba produk media pembelajaran berbasis web termasuk dalam
katergori “sangat baik” dengan nilai rata rata hasil penilaian mahasiswa
mencapai 4,8 dari 16 indikator penilaian yang melibatkan 25 mahasiswa yang
terbagi dalam 5 kelompok kecil, disetiap kelompok beranggotakan 5 orang
mahasiswa. Setelah melakukan uji coba produk selanjutnya dilakukan uji
respon dosen.
c. Respon Dosen Terhadap Media pembelajaran berbasis web
Berdasarkan hasil penilaian pada tabel respon pendidik terhadap media
pembelajaran berbasis web memperoleh skor 57 dari 12 indikator, dan
memperoleh rerata 4,8. Jika mengacu pada tabel konversi kepraktisan maka
media pembelajaran berbasis web termasuk dalam kategori sangat baik/
sangat praktis.
B. Pembahasan
Penelitian ini membahas pengembangan media pembelajaran berbasis web desain
pesan dengan tiga aspek utama: hasil penelitian yang dicapai, kendala dalam
pengembangan, dan kelemahan penelitian.
1. Hasil Penelitian: Penelitian ini mengembangkan media pembelajaran berbasis web
google sites berdasarkan analisis kurikulum dan karakteristik mahasiswa. Media ini
memadukan berbagai elemen multimedia seperti teks, gambar, suara, animasi, dan
video untuk membantu mahasiswa memahami materi desain grafis. Model
pengembangan ADDIE digunakan hingga tahap implementasi, menghasilkan media
yang praktis dan mudah digunakan oleh dosen dan mahasiswa. Hasil validasi ahli
dan uji coba menunjukkan bahwa media ini valid dan efektif dalam meningkatkan
interaksi dan pemahaman materi, sesuai dengan tujuan pembelajaran.
2. Kendala dalam Pengembangan: Proses pengembangan media ini menghadapi
beberapa kendala, terutama dalam hal pewarnaan tombol navigasi dan kesesuaian
capaian pembelajaran dengan media. Catatan dari ahli media menjadi dasar untuk
revisi lebih lanjut guna meningkatkan kualitas media pembelajaran.
3. Kelemahan Penelitian: Penelitian ini memiliki beberapa kelemahan yang
membatasi generalisasi hasil. Meskipun berhasil di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang, hasil ini mungkin tidak sepenuhnya
relevan di konteks lain atau institusi pendidikan yang berbeda.
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
770
Secara keseluruhan, pengembangan media pembelajaran berbasis web desain
pesan memberikan manfaat signifikan dalam pembelajaran, meningkatkan
interaktivitas, fleksibilitas, dan pemahaman materi. Meskipun menghadapi kendala,
media ini berhasil diterapkan dengan baik dan memberikan kontribusi positif terhadap
kualitas pembelajaran di institusi tersebut.
SIMPULAN
Berdasarkan pada hasil penilaian dan pembahasan yang telah dilakukan maka ditarik
kesimpulan bahwa:
1. Hasil analisis data validasi media pembelajaran berbasis web google sites berada pada
kategori sangat valid, ini diperoleh dari penilaian ahli materi dan ahli media.
2. Berdasarkan penilaian responden uji coba kelompok kecil dan respon dosen terhadap
media pembelajaran berbasis web google sites termmasuk dalam kategori sangat
praktis.
Berdasarkan kesimpulan tersebut, maka produk media pembelajaran Google Sites
bagi mahasiswa semester II Kelas AI Program Studi Bisnis Digital Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah sidenreng Rappang dinyatakan layak untuk digunakan
dalam pembelajaran desain pesan.
SARAN
Berdasarkan hasil pembahasan penelitian dan kesimpulan dapat disarankan hal-hal
sebagai berikut:
1. Diharapkan program pengembangan ini bisa dijadikan program dalam kampus
sehingga memungkinkan para dosen untuk mengembangkan media pembelajaran pada
mata kuliah yang lain. Hendaknya implementasi tidak dilakukan pada satu kelas atau
satu kampus saja, sehingga dapat melihat kebermanfaatan media pada kampus lain.
2. Diharapkan pengembangan media pembelajaran berbasis web google sites selanjutnya
mengembangkan media pembelajaran yang mencakup materi satu semester.
DAFTAR PUSTAKA
Anwariningsih, S. H. (2013). Development of Interactive Media for ICT Learning at
Elementary School Based on Student Self Learning. 7(154), 121128.
Arsyad, A. (2013). Media pembelajaran; Edisi revisi. PT. Rajagrafindo Persada.
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
771
Azwar, Saifuddin. 2014. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
BSNP. (2010). Paradigma Pendidikan Nasional Abad XXI. Paradigma Pendidikan
Nasional Abad XXI, 159.
Januarisman, Erwin;Ghufron, A. (2016). PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN
BERBASIS WEB MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNTUK
SISWA KELAS VII. Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan, 3(2), 166182.
M, U. (2021). Efektivitas Penggunaan Google Classroom pada Masa Pandemi Covid-19
terhadap Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan. Edudikara: Jurnal Pendidikan
Dan Pembelajaran, 6(3), 199210. https://doi.org/10.32585/edudikara.v6i3.251
Nunuk Suryani, Achmad Setiawan, A. P. (2018). Media Pembelajaran Iovatif dan
Pengembangannya. Bandung(PT. Remaja Rosdakarya).
Nurhikmah, H., & Haling, A. (2020). Peningkatan kompetensi guru melalui pelatihan
media video di Kabupaten Sinjai. Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat,
715716.
Sagala, Syaiful. 2010. Supervisi Pembelajaran dalam Profesi Pendidikan. Bandung:
Alfabeta.
Silberman, M., & Muttaqien, R. (2019). No Title (Ed. rev.,). Nuansa Cendekia.
Tegeh, I. M., Jampel, I. N., & Pudjawan, K. (2015). Pengembangan Buku Ajar Model
Penelitian Pengembangan Dengan Model Addie. Seminar Nasional Riset Inovatif,
208216.
Tegeh, I. M. dan Kirna, I. M. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Metode
PenelitianPendidikan dengan ADDIE Model. Jurnal IKA 11(1): 12-26.
Undang- Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005. (n.d.). Tentang Guru Dan
Dosen.
Wulandari, S. S. (2020). Pembelajaran Daring SebagaiUpaya Study From Home (SFH)
Selama Pandemi Covid 19. Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran (JPAP).
8(3): halaman 498.
Zulkifli N, Handi Ferdiansyah, M. (2021). The Development of Multimedia Computer
Graphics Learning in Supporting Learning during the Covid-19 Pandemic.
Edumaspul: Jurnal Pendidikan, 5(2), 335342.