AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
727
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS GOOGLE SITES
PADA PEMBELAJARAN SBDP KELAS IV DI SD 1 DASAN GERES
Siti Alfiyana R
1
dan Sutiah
2
1, 2
Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim Malang.
1, 2
Jl. Ir. Soekarno No. 34 Kota Batu 65323
1
2
ABSTRACT
Pembelajaran sekolah dasar membutuh media pembelajaran untuk dapat menyampaikan tujuan
pembelajaran yang diinginkan guru, termasuk pada pembelajaran SBDP. Pada kenyataannya
pembelajaran SBDP sering disampaingan dengan monoton dan peserta tidak tertarik untuk
mempelajarinya karena dianggap susah. Maka dapat menggunakan google sites untuk proses
pembelajaran, media gooogle sites adalah media yang mudah untuk digunakan untuk smeua
kalangan dan dengan media google sites sebagai wadah dalam proses pembelajaran di era 4.0 bagi
peserta didik. Tujuan pembelajaran untuk melihat efektifitas penggunaan media google sites pada
sekolah dasar, dan apakah media google sites dapat menarik minat belajar peserta didik. Penelitain
ini menggunakan peneliatain R&D, satau modelnya ADDIE. Hasil penelitian rata-rata persentase
sebesar 72% dan 75% termasuk kategori baik. Media yang divalidasi kemudian diuji cobakan
kepada gueu dan peserta didik memperoleh rata-rata persentase 85%, sedangkan pada uji coba
kelompok kecil 88%, dan pada kelompok besar 81,2%. Termasuk media praktis dan dapat menarik
minat belajar peserta didik.
Keywords: SBDP, google sites, elementary school, ADDIE.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 CC BY-SA International License.
ABSTRAK
Elementary school learning requires learning media to be able to convey the learning objectives
desired by the teacher, including SBDP learning. SBDP learning is often accompanied by
monotony and participants are not interested in learning it because it is considered difficult. So you
can use Google Sites for the learning process, Google Sites media is media that is easy to use for all
groups, and Google Media is a container in the learning process in the 4.0 era for students. The
purpose of learning is to see the effectiveness of using google sites media in elementary schools,
and whether google sites media can attract students' learning interest. This research uses R&D
research or the ADDIE model. The results of the research average percentage of 72% and 75% are
in the good category. The media that was validated was then tested on Gueu and students obtained
an average percentage of 85%, while in the small group trials, it was 88%, and in the large group it
was 81.2%. Including practical media and can attract students' learning interest.
Keywords: SBDP, google sites, elementary school, ADDIE.
PENDAHULUAN
Di era 4.0 peserta didik dituntut untuk dapat menguasai banyak keterampilan yang
dapat menunjang kebutuhan peserta didik diera digital yang semakian canggih. Guru
sebagai pengajar juga memiliki peranan penting dalam proses pembelajaran untuk
menentukan keberhasilan pembelajaran peserta didik (L. M. Sari et al., 2022).
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
728
Pembelajaran SBDP merupakan pembelajaran yang unik, bermakna, dan bermanfaat
sebagai kebutuhan untuk perkembangan peserta didik di era 4.0 saat ini. pembelajaran
SBDP memberikan pengalaman estetik dimana peserta didik dapat membentuk kegiatan
berkreasi dan berapresiasi berdasarkan pendekatan: belajar dnegan seni, belajar melalui
seni, dan belajar tentang seni (Saputro & Wijayanti, 2021). Pembelajaran seni budaya dan
prakarya adalah pembelajarans seni yang membahas materi: seni rupa, music, tari, dan seni
keterampilan. Dan pendidikan sekolah dasar menekankan pada keterampilan kerajinan
tangan (Dewi et al., 2022). Pada saat proses pembelajaran SBDP menekankan pada
keterampilan tangan dalam berkreasi untuk peserta didik (Qomariyah et al., 2022).
Hakikatnya pembelajaran SBDP merupakan proses terjadinya interaksi dalam dunia
pendidikan antara pendidikan dan peserta didik yang menggunakan media pembelajaran
yang bertujuan untuk edukatif yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan juga
bertujuan untuk menanamkan kebudayaan dan seni pada peserta didik (Fitri et al., 2022).
Pembelajaran SBDP (Seni Budaya dan prakarya) di Sekolah Dasar dilaksanakan
secara monoton disebabkan oleh minat guru yang menurun dalam menjelaskan materi
SBDP dikarenakan kurangnya pemahaman guru dalam mengajar materi tersebut (Sutiah,
2016). Dilapangan banyak guru melompat materi SBDP karena ingin menjekaskan materi
yang selanjutnya. Permasalahn yang terjadi dilapangan pada pembelajaran SBDP
diantarnya peserta didik tidak tertarik terhadap materi SBPD, kesulitan peserta didik dalam
memahami materi SBDP karena mereka merasa itu hal yang baru dan sulit, kurangnya
waktu dalam proses pembelajaran SBDP, dan guru pengampu materi SBDP yang tidak
dapat menguasai seni budaya dan prakarya (Pitriani, 2020). Ki Hajar Dewantara
menyatakan bahwa pendidikan seni budaya dan prakarya itu adalah salah satu faktor
penentu dalam pembentukan kepribadian peserta didik dikarenakan pendidikannya bersifat
banyak bahasa, banyak dimensi, dan banyak budaya. Pendidikan SBDP di sekolah dasar
mempunyai fungsi dan tujuannya yaitu untuk mengembangkan sikap, kemampuan dalam
berkarya dan bersemangat (Dewi et al., 2022). Berdarasarkan penjasalan tersebut,
pembelajaran seni budaya dan prakarya (SBDP) yang memberikan materi pembelajaran
mengenai seni yang dapat menumbuhkan bakat seni pada peserta didik.
Keberadaan pembelajaran SBDP di Sekolah Dasar memiliki tujuan untuk
meningkatkan kecerdasan peserta didik seperti kecerdasaran dalam mengenali pribadinya,
kecerdasan berimajinasi, kecerdasan dalam bermusik, kecerdasan berbahasa, kecerdasan
berlogika, kecerdasan berfikir, dan lainnya (Wati & Iskandar, 2020). Dengan berbagai
manfaat pembelajaran SBDP di sekolah dasar guru harus mampu mengajarkan materi
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
729
dengan baik sehingga peserta didik memahami materi dan dapat mempraktekkannya di
kehidupan sehari-harinya. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas IV mengenai
proses pembelajaran SBDP di Sekolah, guru menjelaskan bahwasnya proses pembelajaran
yang dilakukan hanya menyampaikan secara monoton materi dan merangkum materi
kemudian menjelaskan materi SBDP hanya beberapa kali bukan menyelesaikan
keseluruhan kompetensi dasar dan indikator yang terdapat dibuku paket. Kemudian banyak
peserta didik yang berasumsi bahwa pembelajaran SBDP itu sangat sulit dan rumit untuk
dapat dipahami, maka guru harus kreatif dalam mengejarkannya (Siswanto et al., 2022).
Pembelajaran yang monoton, sulit oleh guru perlu diimbangi dengan adanya media
pembelajaran untuk menghasilkan proses pembelajaran yang menyenangkan, interaktif dan
meningkatkan semangat belajar peserta didik (Hanum & Sari, 2023). Media pembelajaran
perlu dilakukan secara dua arah agak proses pemanfaatan media dapat menghasilkan
timbal balik seperti peserta didik akan tertarik untuk bertanya, menjawab, atau mengkritisi
materi pembelajaran yang terdapat pada media (Adianti, 2023).
Dalam proses pembelajaran guru juga perlu menggunakan model pembelajaran salah
satunya yang digunakan discovery learning (Sudrajat, 2020). Maka dengan Guru
menerapkan model discover learning dengan menggunakan media pembelajaran berbasis
website yaitu google sites proses pembelajaran akan berlangsung dengan baik dan
menghasilkan timbal balik antara guru dan peserta didik (Billa & Siregar, 2022). Google
site adalah salah satu media berbasis website yang disediakan pada media google yang
dapat mempengaruhi efektifitas, pembelajaran online, motivasi belajar, dan minat belajar
pada peserta didik (Adzkiya & Suryaman, 2021) Peserta didik sangat familiar dengan
media google karena mereka sudah terbiasa menggunakannnya untuk mencari materi
pembelajaran dan membuat email dan sebagainya. Google site merupakan aplikasi
pembelajaran yang mudah untuk digunakan untuk semua orang karena hanya
membutuhkan handphone dan sinyal internet, media ini berbasis website dan kemudian
dapat diakses dari google (Adzkiya & Suryaman, 2021).
Salah satu jenis media yang tepat dalam proses pembuatan bahan ajar yaitu google
sites (Yushtika Muliana Pubian & Herpratiwi, 2022). Google sites adalah salah satu produk
yang dimiliki oleh google sebagai tools pembuatan situs. Google sites dapat dimanfaatkan
dalam membuat situs website yang baik digunakan untuk keperluan pribadi maupun
kelompok (W. N. Sari, 2023). Dengan adanya media google site berbasis web ini dapat
mendukung proses pembelajaran yang bisa dilakukan diberbagai tempat dan kapan saja
dapat diakses, dengan itu proses pembelajaran akan terus dapat terlaksana oleh peserta
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
730
didik (Nafeesa, 2023). Tujuan pembelajaran untuk melihat efektifitas penggunaan media
google sites pada sekolah dasar, dan apakah media google sites dapat menarik minat
belajar peserta didik. Sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh yulistian, dkk
menggunakan media youtube untuk proses pembelajaran yang menghasilkan bahwasanya
media pembelajaran dapat meningkatkan minat belajar peserta didik (Yulistian et al.,
2023).
Rumusan masalah dalam artikel ini yaitu bagaimana proses penggunaan media
google sites dapat meningkat minat peserta didik pada pembelajaran SBDP di kelas 4
sekolah dasar dan mempunyai tujuan untuk mengetahui efektifitas media google sites
dalam meningkatkan minat belajar peserta didik pada pembelajaran SBDP di kelas 4
sekolah dasar.
METODE
Desain penelitian yang digunakan adalah R&D (Research and Development).
Research and Develompent adalah suatu metode penelitian yang dilakukan untuk
menghasilkan sebuah produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono,
2018). Penelitian R&D adalah strategi untuk investigasi yang digunakan pada bidang
pendidikan untuk membuat atau memvalidasi alat untuk literasi dan pendidikan (Nafeesa,
2023).
Prosedur penelitian ini menggunakan model ADDIE (Analysis, Design,
Development, Implementation, dan evaluation). Model ini dikembangkan oleh Reiser dan
Molenda (Hidayat & Nizar, 2021). Pada model ADDIE terdapat 5 tahapan, yaitu: Analysis,
Design, Development, Implementation, dan Evaluation (Cahyadi, 2019).
1. Analysis. Pada tahap ini menganalisis alasan perlunya pengembangan media
pembelajaran, beberapa analisis yang akan dilakukan adalah analisis kinerja, analisis
peserta didik, analisis fakta konsep, prinsip, dan prosedur materi pembelajaran, dan
analisis tujuan pembelajaran.
2. Desain. Meliputi beberapa perencanaan pengembangan media pembelajaran, yaitu:
penyusunan bahan ajar dalam kontekstual degan menkaji kompetensi inti dan
kompetensi dasar untuk menentukan materi pembelajaran berdasarkan fakta, konsep,
prinsip, dan prosedur, alokasi waktu pembelajaran, indicator dan intstumen penilaian
peserta didik. Kemudian merancang skenario pembelajaranatau kegiatan belajar
mengajar dengan pendekatan pembelajaran. Pemilihan kompetensi bahan ajar.
Perencanaan awal perangkat pembelajaran yang didasarkan pada kompetensi mata
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
731
pelajaran. Merancang materi pembelajaran dan alat evaluasi belajar dengan pendekatan
pembelajaran.
3. Pengembangan. Dalam proses ini berisikan kegiatan realisasi rancangan produk adalah
bahan ajar. Kemudian pengembangan bahan ajar, ada dua tujuan penting yang perlu
dicapai antara lain: memproduksi atau merevisi bahan ajar yang akan digunakan untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan dan memilih bahan ajar terbaik
yang akan digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
4. Implementasi. Pada proses implementasi produk yang telah dikembangkan pada situasi
yang nyata di kelas. Tujuan implemtasi, yaitu: membimbing peserta didik untuk
mencapai tujuan pembelajaran, menjamin terjadinya pemecahan masalah untuk
mengatasi persoalan yang sebelumnya dihadapi oleh peserta didik dalam proses
pembelajaran dan memastikan bahwa pada akhir pembelajaran, kemampuan peserta
didik meningkat.
5. Evaluasi. Proses evaluas yang akan dinilai ada beberapa hal, yaitu: sikap, peningkatan
kemampuan peserta didkk yang merupakan dampak dari keikutsertaan dalam kegiatan
pembelajaran, keuntungan yang dirasakan oleh sekolah akibat adanya peningkatan
kompetensi peserta didik melalui kegiatan pengembangan media pembelajaran untuk
proses pembelajaran (Cahyadi, 2019).
Analysis Kevalidan
Kemenarikan produk akan dianalisisberdasarkan hasil angket respon peserta didik
dan disesuaikan dengan tabel kriteraia, sebagai berikut:
Tabel 1.Kriteria Kevalidan Produk
Presentase
(%)
Kualifikasi
Kriteria kelayakan
produk
90-100
Sangat baik
Tidak perlu ada revisi
75-89
Baik
Tidak perlu ada revisi
65-74
Cukup baik
Perlu ada revisi
55-64
Kurang baik
Perlu ada revisi
0<55
Sangat kurang baik
Perlu revisi semua
Sumber: (Nana Sudjana, 1990)
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
732
Tabel 2. Kriteria Kemenarikan Produk
Presentase (%)
Kualifikasi
0-100
Sangat baik
75-89
Baik
65-74
Cukup baik
55-64
Kurang baik
0<55
Sangat kurang baik
Sumber: (Nana Sudjana, 1990)
Berdasarkan dengan kriteria yang dipaparkan di atas, media bisa dikatakan menrik
apabila skor yang diperoleh berada pada kisaran 75-100. Dengan menggunakan rumus,
sebagai berikut:
Presentase daya Tarik media = × 100%
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis
Analisis kondisi dan situasi sekolah ini dilakukan dengan melihat secara langsung ke
SD 1 Dasan Geres. Anaalisis ini bertujuan untuk melihat bagaimana kondisi situasi dalam
proses pembelajaran.hasil yang diperoleh memperlihatkan bahwa situasi pembelajaran di
dalam kelas mendukung penggunaan pembelajaran berbasis website google sites.
Pada langkah analisis kurikulum ini akan dilakukan telaah terhadap kurikulum yang
digunakan sekolah yang menjadi tempat penelitian, sehingga mendapatkan informasi
mengenai kurikulum yang digunakan di sekolah dasar yang menggunakan KTSP,
Kurikulum-13, ataupun Kurikulum merdeka. Kegiatan analysis kurikulum ini bertujuan
untuk mengetahui Kompetensi Inti (KI), Kompetensi dasar (KD), Indikator Pencapaian
Kompetensi (IPK). Hasil yang ditemukan dilapangan SD 1 Dasan Geres menggunakan
Kurikulum-13 sebagai kurikulum pembelajarannya. Pada penelitian pengembangan media
google sites pada pembelajaran SBDP kelas 4 sekolah dasar.
Analisis peserta didik dilakukan untuk mengetahui karakteristik peserta didik SD 1
Dasan Geres dalam kaitannya dengan pembelajaran SBDP menggunakan media
pembelajarn berbasis website google sites. Analisis ini dilakukan berdasarkan tingkat
pengetahuan, keterampilan, dan perkembangannya. Hasil yang didapatkan pada tahap ini,
dijadikan gambaran untuk mengembangkan media pembelajaran berbasis website google
sites.
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
733
Perencanaan
Pada tahap ini peneliti melakukan perancangan kerangka media pembelajaran,
penyajian materi dan instrument penelitian, serta membuat flowchart dan storyboard sesuai
dengan tahap analisis yang sudah dilakukan sebelumnya. Proses perencanaan produk pada
tahap ini tidak lepas dari hasil analisis. Kerangka kerja yang disusun sebagai panduan
untuk tahap pengembangan rancangan adalah sebagai berikut:
1. Flowchart, satu gambaran yang membahas mengenai alur media pembelajaran secara
singkat. Flowchart dikembangkan berdasarkan pada struktur navigasi yang ada pada
media terdiri dari halaman utama, halaman petunjuk, absesnis, kompetensi, pertemuan
1, pertemuan 2, evaluasi, dan profil. Pada bagian absensi terdiri dari absensi, indicator
pencapaian kompetensi. Pada bagian pertemuan 1 dan akan disajikan mengnai materi
SBDP, serta latihan. Kemudian pada bagian evaluasi terdiri dari pre test dan post test
2. Storyboard, pembahasan singkat secara deskriptif yang berisi plot cerita dalam media
pembelajaran pada mata pelajaran SBDP dari awal sampai akhir.
Pengembangan
Pada tahap pengembangan ini merupakan tahap proses pembuatan media
pembelajaran. Pada tahap ini, proses pembuatan media berdasarkan flowchart dan
storyboard yang telah dibuat. Unsur-unsur medua pendukung seperti teks dan gambar
dibuat pada tahap ini. Berikut hasil produk media disajikan pada gambar di bawah ini:
Tampilan Media berbasis Google Sites
Gambar 1. Tampilan awal media google sites
Gambar 2. Tampilan absensi siswa
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
734
Gambar 3. Tampilan materi SBDP
Gambar 4. Tampilan Video Youtube
Gambar 5. Tampilan Evaluasi SBDP
Setelah produk selesai dikembangkan, selanjtnya pada tahap ini dilakukan uji
validasi ahli media dan ahli materi. Validator yang menilai terdiri dari guru kelas dan
kepala sekolah. Saran yang diberikan oleh para ahli akan dijadikan sebagai bahan acuan
dalam melakukan revisi pada media. Validasi akan terus dilakukan hingga media yang
dikembangkan dikatakan layak, sehingga diperoleh media yang valid. Berikut:
Tabel 3. Validasi Ahli Media Dan Materi
No
Hasil validasi
1
Validasi ahli media
2
Validasi ahli materi
Berdasarkan hasil validasi yang diperoleh melalui proses validasi oleh ahli media dan
materi diperoleh rata-rata persentase tingkat kevalidan media yaitu 72 % dan kevalidan
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
735
materi 75%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa media dan materi yang dikembangkan
dikategorikan valid dengan kategori baik.
Implementasi
Pada tahap ini dilakukan uji coba produk yakni kepada guru dan peserta didik kelas 4
SD. Pada tahap ini akan diberikan angket kepada responden (siswa) untuk mengetahui
respon mengenai produk dan mengetahui kualitas produk yang telah dikembangkan dengan
menggunakan website google sites dengan propofs. Adapun hasil penelitian dari repons
peserta didik disajikan pada tabel berikut ini:
Tabel 4. Hasil Kepraktisan Media
No
Hasil validasi
% Rata-Rata
Keterangan
1
Respon 3 siswa
85%
Baik
2
Respon kelompok kecil
88%
Baik
3
Respon kelompok besar
81,2%
Baik
Berdasarkan hasil dari reposn peserta didik dimaksud untuk mengetahui kepraktisan
atas media yang dikembangkan. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari analisis data uji
coba oleh peserta didik perorang dengan 3 orang dengan presentase 85%, pada respon
kelompok kecil 88%, dan kelompok besar 81,2%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
media dan materi yang dikembangkan dikategorikan praktis sesuai dengan kategroi yang
sudah ditetapkan.
Evaluasi
Tahap ini merupakan tahap akhirdari model pengembangan ADDIE. Pada tahap ini
evaluasi yang dimaksud adalah pada setiap tahapan. Hasil evaluasi yang diperoleh masing-
masing tahapan baik melalui ahli materi dan media, guru atau peserta didik selama proses
pengembangan hingga pada tahap implementasinya. Tahap ini menjadi tahap akhir
evaluasi dimana seluruh tahapan yang sebelumnya sudah dilakukan evaluasi, dilakukan
kembali proses evaluasi akhir untuk memastikan seluruh tahap berhasil.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, hasil uji validasi media dan
materi diperoleh rata-rata persentase sebesar 72% dan 75% termasuk ke dalam kategori
baik. Media yang divalidasi kemudian diuji cobakan kepada gueu dan peserta didik
memperoleh rata-rata persentase 85%, sedangkan pada uji coba kelompok kecil 88%, dan
pada kelompok besar 81,2%. Termasuk pada media yang praktis dan dapat menarik minat
belajar peserta didik.
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
736
SARAN
Dari hasil penelitian ini, saran yang dapat diberikan adalah hasil penelitan ini dapat
dijadikan sebagai pembelajaran atau refrensi bagi guru pembelajaran dan sekolah dalam
meningkatkan pembelajaran SBDP untuk sekolah dasar dengan menggunakan media
pembelajaran. Dikarenakan pembelajaran SBDP yang sangat kurang untuk diminat oleh
peserta didik dan guru SBDP yang mengampu pembelajaran kurang dalam
mengaplikasikan metode dan media dalam pembelajaran SBDP maka perlu adanya media
yang dapat meningkatkan minat belajar. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan untuk
lebih spesifik dalam melakukan penelitian terkait hal ini agar dapat memberikan manfaat
bagi pihak sekolah dan guru mata pelajaran yang membutuhkan rujukan refrensi.
REFERENSI
Adianti, R. (2023). Problematika Guru Ppkn Dalam Memanfaatkan Media Pembelajaran
Digital. Academy Of Education Journal, 14(2), 388398.
Https://Doi.Org/10.47200/Aoej.V14i2.1676
Adzkiya, D. S., & Suryaman, M. (2021). Penggunaan Media Pembelajaran Google Site
Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Kelas V Sd. Educate : Jurnal Teknologi
Pendidikan, 6(2), 20. Https://Doi.Org/10.32832/Educate.V6i2.4891
Billa, R. F. S., & Siregar, T. M. (2022). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis
Web Google Sites Berbantuan Augmented Reality Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Pada Materi Bangun Ruang Sisi Datar. 2(2).
Cahyadi, R. A. H. (2019). Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Addie Model. Halaqa:
Islamic Education Journal, 3(1), 3542.
Https://Doi.Org/10.21070/Halaqa.V3i1.2124
Dewi, K. P., Pratama, M. D., Aisyah, S., & Noviyanti, S. (2022). Analisis Materi Pokok
Seni Budaya Dan Prakarya (Sbdp) Kelas Iv Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Dan
Konseling, 4(3).
Fitri, H., Junindra, A., & Mayar, F. (2022). Analisis Pembelajaran Sbdp Menggunakan
Model Project Based Learning Terhadap Kreativitas Peserta Didik Di Sekolah
Dasar. 6(2).
Hanum, A., & Sari, P. M. (2023). Pengembangan Media Pembelajaran Kodular Berbasis
Literasi Sains Pada Pembelajaran Ipa Bagi Kelas 4 Sd. Academy Of Education
Journal, 14(2), 494505. Https://Doi.Org/10.47200/Aoej.V14i2.1761
Hidayat, F., & Nizar, M. (2021). Model Addie (Analysis, Design, Development,
Implementation And Evaluation) Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
Jurnal Inovasi Pendidikan Agama Islam (Jipai), 1(1), 2838.
Https://Doi.Org/10.15575/Jipai.V1i1.11042
Nafeesa, S. (2023). Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Meteor Bumestala”
Berbasis Website Google Sites Materi Bumi Dan Alam Semesta Kelas Vi Sekolah
Dasar. 11.
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
737
Nana Sudjana. (1990). Teori-Teori Belajar Untuk Pengajaran. Fakultas Ekonomi Ui.
Pitriani, S. (2020). Analisis Materi Pokok Seni Budaya Dan Prakarya (Sbdp) Kelas Iii
Mi/Sd. Auladuna: Jurnal Pendidikan Dasar Islam, 7(1), 60.
Https://Doi.Org/10.24252/Auladuna.V7i1a6.2020
Qomariyah, R. S., Dewi, N. A. L., Nafis, I. A., & Fitria, L. N. (2022). Efektifitas Penilaian
Portofolio Pada Mata Pelajaran Sbdp Di Sekolah Dasar. 1(2).
Saputro, A., & Wijayanti, O. (2021). Tantangan Guru Abad 21 Dalam Mengajarkan
Muatan Sbdp Di Sekolah Dasar. Jurnal Riset Dan Inovasi Pembelajaran, 1(3), 51
59. Https://Doi.Org/10.51574/Jrip.V1i3.77
Sari, L. M., Purba, R. F., Umayroh, R., Munawaroh, S., & Akmalia, R. (2022). Penerapan
Pendekatan Heuristik Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Peserta Didik Di
Madrasah Ibtidaiyah. Academy Of Education Journal, 13(2), 199209.
Https://Doi.Org/10.47200/Aoej.V13i2.1234
Sari, W. N. (2023). Analisis Kebutuhan Media Pembelajaran Dalam Materi Pembelajaran
Ekosistem Untuk Kelas V Sd Di Kecamatan Winong Kabupaten Pati Jawa Tengah. 6.
Siswanto, A. E., Yanti, N. D., Isa, V. N., & Noviyanti, S. (2022). Kreativitas Guru Dalam
Proses Pembelajaran Sbdp Di Kelas V Sekoah Dasar. 4(3).
Sudrajat, Y. (2020). Implementasi Pembelajaran Aktif (Active Learning) Untuk
Meningkatkan Kompetensi Spiritual Dan Sosial Siswa Dalam Pembelajaran
Pendidikan Pancasila. Academy Of Education Journal, 11(2), 142167.
Https://Doi.Org/10.47200/Aoej.V11i2.398
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Alfabeta, Cv.
Sutiah, S. (2016). Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Drill Materi Operasi
Hitung Bilangan Bulat Dan Pemecahan Masalah Pada Mata Pelajaran Matematika Di
Kelas V Sdn 165726 Tebing Tinggi. Elementary School Journal Pgsd Fip Unimed,
5(1), 155164. Https://Doi.Org/10.24114/Esjpgsd.V5i1.4154
Wati, R., & Iskandar, W. (2020). Analisis Materi Pokok Seni Budaya Dan Prakarya (Sbdp)
Kelas Iv Mi/Sd. 7.
Yulistian, Y., Bahrudin, F. A., & Lestari, R. Y. (2023). Penggunaan Media Pembelajaran
Berbasis Youtube Dalam Meningkatkan Minat Belajar Peserta Didik. Academy Of
Education Journal, 14(2), 289304. Https://Doi.Org/10.47200/Aoej.V14i2.1654
Yushtika Muliana Pubian & Herpratiwi,. (2022). Penggunaan Media Google Site Dalam
Pembelajaran Untuk Meningkatkan Efektifitas Belajar Peserta Didik Sekolah Dasar.
Xxx(Xxx).