AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
556
PERAN STRATEGIS MANAJEMEN HUMAS DAN LAYANAN PUBLIK DALAM
MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN DI SEKOLAH
Syafri Fadillah Marpaung
1
, Indri Febrianti
2
, Siti Fatimah Azzahro Simatupang
3
,
Winda Aidin
4
, M. Padeli Wibowo
5
, Rizqi Almaajid
6
1,2,3,4,5,6
Manajemen Pendidikan Islam, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan
1
Email: syafrifadillahmarpaung@uinsu.ac.id
2
3
4
5
6
Email: almaajidrizqi@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran strategis manajemen humas dan layanan publik
dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah. Metode penelitian yang digunakan adalah
studi pustaka atau library research. Melalui pendekatan ini, peneliti melakukan pencarian dan
analisis terhadap sumber-sumber pustaka yang relevan dan terkait dengan topik penelitian.
Manajemen humas yang efektif dapat memperkuat hubungan sekolah dengan pemangku
kepentingan dan meningkatkan pemahaman tentang tujuan, kebijakan, dan program-program
pendidikan. Selain itu, penelitian ini juga mempelajari peran layanan publik dalam memberikan
pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat sekolah. Hasil penelitian ini memberikan
pemahaman yang lebih komprehensif tentang pentingnya manajemen humas dan layanan publik
yang efektif dalam meningkatkan kualitas pendidikan, serta memberikan rekomendasi praktis bagi
praktisi dan pengambil keputusan di bidang pendidikan untuk memperbaiki kebijakan dan praktik
yang ada.
Kata Kunci: Peran, Humas, Layanan Publik, Kualitas Pendidikan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 CC BY-SA International License.
ABSTRACT
This study aims to analyze the strategic role of public relations management and public services in
improving the quality of education in schools. The research method used is library research or
library research. Through this approach, researchers conduct a search and analysis of literature
sources that are relevant and related to the research topic. Effective public relations management
can strengthen school relationships with stakeholders and increase understanding of education
goals, policies, and programs. In addition, this research also studies the role of public services in
providing quality services to the school community. The results of this study provide a more
comprehensive understanding of the importance of effective management of public relations and
public services in improving the quality of education, as well as providing practical
recommendations for practitioners and decision makers in the field of education to improve
existing policies and practices.
Keyword: Roles, Public Relations, Public Services, Quality of Education
PENDAHULUAN
Dalam sebuah Lembaga Pendidikan ada sebuah peran yang jarang diketahui
masyarakat bahkan disadari namun perannya sangat penting di sebuah Lembaga
Pendidikan, yang mana peran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah peran humas,
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
557
bukan saja sebatas adanya yang memegang peran humas namun disini peneliti akan
membahas mengenai penting adanya manajemen hubungan masyarakat yang mana tujuan
nya agar peran humas dilaksanakan dengan aturan dan arah yang jelas sehingga
tercapainya tujuan humas itu sendiri. Dengan adanya manajemen maka sebuah program
akan terlaksana dengan baik karena manajemen menjadi tolak ukur keberhasilan, sebagai
pedoman pengelolaan sebuah program mulai dari perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan hingga pengawasan. Pentingnya adanya manajemen humas salah satu nya
agar masing masing peran anggota bertanggung jawab atas tugasnya selain itu adanya
system pengawasan sehingga program humas yang dilaksanakan terlaksana dengan efektif
dan efisien.
Manajemen humas merupakan sebuah upaya yang dilakukan oleh lembaga organisasi
dalam membangun sebuah komunikasi yang efektif dengan masyarakat sehingga
dibutuhkan jalinan komunikasi yang intensif dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan
oleh lembaga. Selain itu juga hubungan dengan masyarakat akan membantu lembaga
dalam mensukseskan program-program yang telah direncanakannya untuk mencapai tujuan
dari lembaga itu sendiri. (Ningsih et al., 2022).
Hubungan lembaga pendidikan dengan masyarkat yang dikenal dengan istilah
“public school relation” merupakan bentuk hubungan lembaga pendidikan dengan
masyarakat, yang dalam hal ini cenderung sebagai hubunga setara, timbal balik dan saling
terkait. Lembaga pendidikan harus mengetahui dengan jelas apa kebutuhan, harapan dan
tuntutan masyarakat, serta berkewajiban secara legal dan moral untuk memberi penerangan
kepada masyarakat tentang tujuan, program, kebutuhan, dan keadaan lembaga pendidikan.
Program sekolah dan kegiatan sekolah yang berhubungan memerlukan dukungan dan
peran serta orang tua siswa serta masyarakat untuk mencapai tujuan kegiatan sekolah.
Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 Tahun 2003 pasal 7 ayat 1
yang berbunyi bahwa orang tua berhak berperan serta dalam memilih satuan pendidikan
dan memperoleh informasi tentang perkembangan pendidikan anaknya. Sebab itu, sekolah
dituntut memberikan layanan informasi kegiatan yang ada disekolah. (Alifiah &
Roesminingsih, 2018).
Persaingan global dalam dunia pendidikan menuntut sekolah untuk mengembangkan
program pendidikan lebih cepat untuk mempertahankan eksistensinya di dunia pendidikan.
Sistem manajemen terencana sangat diperlukan untuk memaksimalkan kompetensi sekolah
untuk menciptakan program pendidikan yang berkualitas. Sekolah dikatakan berkualitas
jika dikorelasikan dengan pengembangan kualitas peserta didik. Kualitas pengajaran
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
558
disusun sedemikian rupa sehingga siswa ditawarkan daya saing baik di sekolahnya maupun
di luar distrik sekolahnya. Oleh karena itu, tugas kepala sekolah adalah memimpin
penyelenggaraan sekolah dengan berpikir kreatif, inovatif dan tanggap untuk
meningkatkan mutu pengajaran. Pendidikan bermutu dilaksanakan dalam bentuk
penerapan manajemen strategis yang tepat, Muniarti (2008) mengemukakan bahwa
manajemen strategis merupakan suatu siklus pengambilan keputusan yang memenuhi
kebutuhan lembaga pendidikan tersebut agar dapat menyesuaikan diri dengan perubahan
untuk meningkatkan produktifitas dan efektifitas program pendidikan. (Satria et al., 2019)
Sebagai sistem terbuka, sekolah berada dalam hubungan timbal balik dengan
masyarakat serta sejumlah besar organisasi. Untuk alasan ini, hubungan masyarakat telah
menjadi tren umum untuk memperkuat hubungan, koordinasi dan komunikasi antara
sekolah dan organisasi sosial lainnya. Humas adalah proses yang membantu menjaga dan
memelihara komunikasi timbal balik, pemahaman, penerimaan, dan kerja sama antara
lembaga dan kelompok sasarannya. Mengelola hubungan sekolah-masyarakat penting
untuk memaksimalkan kualitas pengajaran di sekolah. (Satria et al., 2019) Berdasarkan
pernyataan-pernyataan di atas maka tujuan penelitian ini yakni untuk mendeskripsikan, (1)
konsep dan definisi manajemen humas di sekolah, (2) pentingnya layanan publik dalam
konteks pendidikan, (3) tantangan dan strategi dalam mengelola manajemen humas dan
layanan publik di sekolah, (4) evaluasi dampak manajemen humas dan layanan publik
terhadap kualitas pendidikan.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian ini menggunakan metode studi pustaka atau library research yang
dilakukan dengan mencari sumber-sumber rujukan terkait judul penelitian "Peran strategis
manajemen humas dan layanan publik dalam meningkatkan kualitas pendidikan di
sekolah" melalui platform Google Scholar. Dalam melaksanakan studi pustaka, peneliti
berupaya untuk mengidentifikasi dan memilih sumber-sumber yang relevan, terpercaya,
dan terkini yang berkaitan dengan topik penelitian.
Sumber-sumber ini dapat mencakup artikel jurnal ilmiah, buku, disertasi, makalah
konferensi, dan sumber-sumber lain yang relevan dalam memahami peran strategis
manajemen humas dan layanan publik dalam meningkatkan kualitas pendidikan di
lingkungan sekolah. Dengan mengandalkan Google Scholar sebagai sumber informasi
utama, peneliti berharap dapat memperoleh wawasan yang komprehensif dan mendalam
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
559
mengenai topik penelitian tersebut, yang akan menjadi dasar untuk mengembangkan
argumen, temuan, dan rekomendasi penelitian yang lebih kuat dan berdasarkan bukti.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Konsep Dan Defenisi Manajemen Humas di Sekolah
Manajemen Hubungan Masyarakat (Public Relations) dalam konteks sekolah adalah
proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan yang bertujuan untuk membangun
dan menjaga hubungan yang baik antara sekolah dengan berbagai pemangku kepentingan
(stakeholder), termasuk siswa, orang tua, masyarakat sekitar, lembaga pemerintah, dan
media massa.
Tujuan utama dari manajemen hubungan masyarakat sekolah adalah untuk
membangun citra positif, kepercayaan, dan dukungan terhadap sekolah. Hal ini dapat
dicapai melalui komunikasi yang efektif, penyampaian informasi yang akurat, dan
pengelolaan isu-isu yang mungkin muncul. Dalam manajemen hubungan masyarakat
sekolah, peran utama seorang praktisi hubungan masyarakat adalah sebagai penghubung
antara sekolah dan pemangku kepentingan.Tugas mereka meliputi mengidentifikasi
kebutuhan dan harapan pemangku kepentingan, menyusun strategi komunikasi, mengelola
acara-acara sekolah, merancang materi promosi atau publikasi, menangani krisis atau
konflik yang mungkin terjadi, serta melakukan evaluasi terhadap efektivitas program dan
kegiatan yang dilakukan.
Manajemen hubungan masyarakat sekolah juga melibatkan penggunaan berbagai
saluran komunikasi, termasuk media sosial, surat kabar, radio, televisi, serta pertemuan
langsung dengan pemangku kepentingan. Melalui komunikasi yang baik, sekolah dapat
membangun hubungan yang harmonis dengan berbagai pihak yang berkepentingan,
meningkatkan partisipasi komunitas dalam kegiatan sekolah, dan memperoleh dukungan
yang lebih luas.Dengan melaksanakan manajemen hubungan masyarakat sekolah yang
efektif, sekolah dapat membangun citra yang positif, meningkatkan kepercayaan dan
kepuasan pemangku kepentingan, serta memperkuat hubungan kerja sama yang saling
menguntungkan antara sekolah dan komunitasnya. (Umar, 2016).
Tujuan dari manajemen humas sekolah adalah untuk membangun dan memelihara
hubungan yang baik antara sekolah dan berbagai pemangku kepentingan (stakeholder).
Manajemen humas sekolah bertujuan untuk menciptakan citra yang positif, meningkatkan
kepercayaan masyarakat terhadap sekolah, dan mempromosikan pencapaian dan kegiatan
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
560
yang dilakukan oleh sekolah. Adapun beberapa tujuan spesifik dari manajemen humas
sekolah:
a. Manajemen humas sekolah bertujuan untuk menyediakan saluran komunikasi yang
efektif antara sekolah, siswa, orang tua, guru, karyawan, dan masyarakat umum.
Hal ini dapat dilakukan melalui penyediaan informasi yang jelas dan akurat, serta
melalui pertemuan, acara, surat kabar sekolah, situs web, media sosial, dan bentuk
komunikasi lainnya.
b. Salah satu tujuan utama manajemen humas sekolah adalah membangun citra yang
positif di mata masyarakat. Hal ini mencakup mempromosikan keberhasilan
akademik dan non-akademik siswa, prestasi sekolah, program unggulan, fasilitas
yang memadai, dan pendekatan pembelajaran yang inovatif. Dengan memperkuat
citra positif, sekolah dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat dan minat orang
tua dalam mendaftarkan anak mereka ke sekolah tersebut.
c. Manajemen humas sekolah bertujuan untuk membangun hubungan yang kuat
dengan orang tua siswa dan masyarakat sekitar. Hal ini dapat dilakukan melalui
pertemuan orang tua, kegiatan sosial, partisipasi dalam komunitas, serta melibatkan
orang tua dalam pengambilan keputusan dan kegiatan sekolah. Tujuan ini adalah
untuk memastikan kolaborasi yang baik antara sekolah dan keluarga siswa, serta
meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan sekolah.
d. Salah satu tujuan penting dari manajemen humas sekolah adalah menjaga
transparansi dalam semua aspek kegiatan sekolah. Ini mencakup penyediaan
informasi yang jujur dan terbuka kepada semua pemangku kepentingan, termasuk
siswa, orang tua, guru, karyawan, dan masyarakat. Dengan menjaga transparansi,
sekolah dapat membangun kepercayaan dan memastikan adanya saluran
komunikasi yang sehat antara semua pihak terkait.
e. Manajemen humas sekolah juga bertujuan untuk menangani krisis dan isu sensitif
dengan bijaksana. Ketika sekolah menghadapi masalah yang mungkin
mempengaruhi citra atau reputasinya, manajemen humas berperan dalam
mengelola komunikasi dan merencanakan tindakan responsif yang sesuai. Tujuan
utamanya adalah meminimalkan dampak negatif, memperbaiki kerusakan yang
terjadi, dan membangun kembali kepercayaan yang mungkin terpengaruh.
(Sholihah, 2018)
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
561
Fungsi dari manajemen hubungan masyarakat (public relations) sekolah adalah untuk
membangun dan memelihara hubungan yang positif antara sekolah dan berbagai pihak
yang terlibat, seperti siswa, orang tua, masyarakat, dan media. beberapa fungsi penting dari
manajemen hubungan masyarakat sekolah terbagi 5 yaitu:
a. Manajemen hubungan masyarakat sekolah membantu membangun citra positif
tentang sekolah di mata publik. Ini melibatkan komunikasi yang efektif dengan
semua pihak terkait untuk memastikan informasi yang akurat dan positif tentang
kegiatan sekolah disampaikan secara tepat.
b. Manajemen hubungan masyarakat membantu meningkatkan keterlibatan orang tua
dalam kegiatan sekolah. Dengan berkomunikasi secara teratur, memberikan
informasi yang relevan, dan mengadakan pertemuan atau acara khusus, sekolah
dapat mendorong orang tua untuk lebih terlibat dalam pendidikan anak-anak
mereka.
c. Melalui manajemen hubungan masyarakat, sekolah dapat membangun hubungan
yang kuat dengan masyarakat sekitar. Ini melibatkan kolaborasi dengan organisasi
lokal, pengusaha, dan lembaga lain untuk meningkatkan kesempatan pendidikan
dan memperoleh sumber daya yang mendukung tujuan sekolah.
d. Ketika terjadi krisis atau konflik di sekolah, manajemen hubungan masyarakat
membantu dalam mengelola situasi tersebut. Mereka berperan dalam
mengkomunikasikan informasi yang akurat kepada masyarakat, meredakan
ketegangan, dan memulihkan citra sekolah setelah krisis.
e. Manajemen hubungan masyarakat membantu dalam mempromosikan prestasi dan
keberhasilan sekolah. Mereka bertanggung jawab untuk menyebarkan informasi
tentang pencapaian siswa, kegiatan sekolah, penghargaan, dan acara-acara penting
lainnya. Hal ini membantu membangun kebanggaan dan motivasi dalam komunitas
sekolah.
Melalui implementasi manajemen hubungan masyarakat yang efektif, sekolah dapat
meningkatkan reputasi mereka, memperkuat keterlibatan dengan semua pemangku
kepentingan, serta membangun dukungan yang luas dari masyarakat sekitar.
Peran Humas (Hubungan Masyarakat) dalam konteks pendidikan sangat penting
yaitu pertama, Humas berfungsi sebagai jembatan komunikasi antara institusi pendidikan,
siswa, orang tua, guru, dan masyarakat. Mereka mengelola dan menyampaikan informasi
yang relevan tentang kegiatan sekolah, program pendidikan, kebijakan, prestasi siswa, dan
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
562
acara-acara khusus kepada stakeholder yang terkait. Hal ini membantu dalam membangun
hubungan yang kuat antara sekolah dan komunitasnya. kedua , Humas berperan dalam
membangun dan mempertahankan citra positif institusi pendidikan. Mereka bertanggung
jawab untuk mengkomunikasikan keberhasilan, prestasi, dan inisiatif positif yang
dilakukan oleh siswa, guru, dan sekolah. Hal ini membantu meningkatkan kepercayaan
masyarakat terhadap institusi pendidikan dan menarik minat calon siswa dan orang tua.
ketiga , Humas juga terlibat dalam manajemen krisis dan konflik yang mungkin terjadi di
lingkungan pendidikan. Mereka membantu mengelola situasi yang sensitif, memberikan
informasi yang akurat dan transparan kepada stakeholder, dan membangun strategi
komunikasi yang efektif untuk mengatasi masalah yang muncul. Dalam situasi krisis,
peran Humas adalah untuk menjaga kepercayaan dan menjelaskan langkah-langkah yang
diambil untuk menangani situasi tersebut. keempat , Humas membantu dalam perencanaan,
pengorganisasian, dan promosi acara dan program pendidikan, seperti seminar, lokakarya,
kegiatan ekstrakurikuler, dan festival sekolah. Mereka memastikan informasi tentang acara
tersebut tersedia secara luas, mengundang partisipasi dari masyarakat, dan membantu
menciptakan lingkungan yang positif dan inklusif di sekolah. kelima, Humas juga berperan
dalam menjalin hubungan dengan media massa. Mereka bekerja sama dengan wartawan
dan jurnalis untuk menyampaikan berita dan informasi terkait dengan pendidikan. Humas
dapat membantu dalam menyusun rilis pers, mengatur konferensi pers, dan memfasilitasi
wawancara dengan siswa, guru, atau pejabat sekolah untuk meningkatkan pemahaman
publik tentang isu-isu pendidikan. Jadi peran Humas dalam pendidikan adalah untuk
memperkuat hubungan antara sekolah dan komunitas, mempromosikan citra positif,
mengatasi konflik dan krisis, serta meningkatkan partisipasi dan dukungan publik terhadap
institusi pendidikan. (Ikhwan, n.d.).
2. Pentingnya Layanan Publik Dalam Konteks Pendidikan
Hubungan masyarakat dalam dunia Pendidikan adalah salah satu bagian dari
komponen kegiatan manajerial lembaga pendidikan, yang berkaitan dengan terwujudnya
kerjasama yang harmonis antara pihak dari lembaga pendidikan dengan masyarakat
sebagai salah satu yang menjadi pengguna dari lulusannya. Karena salah satu tugas humas
terhadap masyarakat adalah membuat sebuah kepercayaan kepada lembaga pendidikan,
yang tentu saja akan berdampak positif seperti menambah perhatian dan kepedulian
masyarakat terkait peningkatan kualitas pendidikan, yang pada akhirnya dapat menunjang
proses kegiatan belajar mengajar di lembaga pendidikan yang bersangkutan. Dengan
adanya manajemen humas, tentu kinerjanya dapat membantu lembaga pendidikan baik dari
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
563
dalam lembaga maupun dari luar lembaganya. Akan tetapi, humas dalam sebuah lembaga
tidak hanya bertugas untuk publisitas belaka, namun lebih bersifat agar bagaimana pihak
lembaga dapat membangun hubungan kerja.
Karena sebuah lembaga pendidikan takkan mampu menjadi lembaga yang
berkualitas dan unggul tanpa ada campur tangan dari pihak lain di luar lembaga. Kemudian
humas sebagai media penghubung antara pimpinan lembaga dengan publiknya, baik dalam
upaya membina hubungan masyarakat internal ataupun eksternal. Kegiatan utama dari
humas dalam mewakili pimpinan manajemen suatu lembaga pendidikan, merupakan
bentuk aktifitas komunikasi dua arah yang menjadi ciri-ciri dari perandan tugas humas.
Karena sebagian dari peran dan tugas humas adalah bertindak sebagai sumber informasi
(source of informations). (Annisafitri & Toni, 2022).
Untuk menarik partisipasi masyarakat agar ikut andil dalam mengembangkan
pendidikan yang dirasa cukup penting dalam menentukan keberhasilannya. Upaya-upaya
humas dalam peningkatan partipasi masyarakat terhadap keberhasilan pengembangan
pendidikan di sekolah, di antaranya:
a. Menjalin hubungan komunikasi yang baik dengan Orang Tua dan Masyarakat.
Orang tua dan masyarakat akan ikut berpartisipasi jika mereka juga merasakan
manfaat dari keikutsertaannya dalam mengembangkan pendidikan di sekolah.
b. Mengupayakan partisipasi masyarakat melalui komunikasi langsung seperti temu
wali murid di setiap program yang akan diberlakukan di sekolah. Dan biasanya
ditindak lanjuti melalui grup sosial media.
c. Humas memang mempunyai tugas sebagai pemecah masalah dalam berkomunikasi
pada masyarakat maupun institusi dan publik. Dan memang seharusnya humas
secara intensif mensosialisasikan lembaganya secara terbuka dan menyeluruh.
(Azhar et al., 2022)
3. Tantangan dan Strategi dalam Mengelola Manajemen Humas dan Layanan
Publik di Sekolah
Hubungan masyarakat, atau Humas singkatnya, adalah seni menciptakan pemahaman
publik cara yang lebih baik untuk membangun kepercayaan publik pada individu atau
Lembaga. Kegiatan relasi dalam lembaga pendidikan merupakan rangkaian kegiatan
administrasi yang saling berkaitan dimaksudkan untuk berfungsinya hubungan antara
lembaga pendidikan dengan masyarakat mendukung proses belajar mengajar di lembaga
pendidikan ini semaksimal mungkin untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Kegiatan
terkait di sekolah dilakukan sesuai dengan hukum Nomor 20 Republik Indonesia Tahun
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
564
2003 didasarkan pada kenyataan bahwa “sistem pendidikan nasional pemerataan
kesempatan pendidikan, peningkatan kualitas, relevansi dan efisiensi merancang
pendidikan untuk menjawab tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal,
nasional dan global, sehingga perlu dilakukan reformasi pendidikan yang terencana,
terarah dan berkelanjutan”. (Karwanto, 2014).
Dengan kata lain pelaksanaan prestasi sekolah adalah komunikasi dan kerjasama
antara orang tua siswa atau masyarakat dengan lembaga pendidikan. melalui komunikasi
dan Jenis kerjasama ini sangat penting untuk pelaksanaan dan pencapaian tujuan lembaga
Pendidikan. Karena melalui komunikasi dan kerjasama, akan dapat membangun hubungan
yang harmonis, dinamis dan meninggalkan kesan dan citra positif lembaga pendidikan.
Selain itu, hal ini tentunya tidak terjadi sebagai bagian dari pelaksanaan kehumasan
di sebuah lembaga pendidikan langsung berjalan lancar, namun selalu ada tantangan atau
kendala yang sering ditemui, Humas sendiri diharapkan mampu menciptakan ruang publik
yang menyediakan saluran bagi proses tersebut keseimbangan komunikasi dan interaksi
antara pemerintah, sekolah dan masyarakat dan sebaliknya. Namun pada kenyataannya
humas tidak dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik. Belum Kerja
humas yang maksimal karena adanya berbagai kendala Hambatan seperti model
koordinasi, kelembagaan, keahlian SDM, infrastruktur, dan masih kurangnya Komitmen
dari top pimpinan. (Nuzuwirjoni, 2021).
Namun, jika melihat realita di lapangan. Ini dimungkinkan dengan Manajemen
Humas dinilai cukup baik jika melihat pola koordinasi kegiatan sekolah seperti ketata
usahaan (TU) dan kehumasan tetap berjalan lancar yaitu Sebagai bagian dari kegiatan,
diadakan pertemuan-pertemuan kecil sebagai bentuk koordinasi kecil yang membahas
berbagai topik Program. Karena tentunya organisasi tidak dapat menjamin keberhasilan
program Melakukannya sendiri membutuhkan kerja sama. Di sini misalnya ada
kemahasiswaan, ada fasilitas dan infrastruktur, ada kurikulum dan humas itu sendiri, jika
ingin melakukan suatu kegiatan, misalnya. Melaksanakan kegiatan pramuka, yaitu
kesiswaan terlebih dahulu mengkoordinasikan kemahasiswaan dengan bidang humas dan
kurikulum dan Wakamad Sarpras. Jadi semacam kesepakatan bersama melakukan suatu
aktivitas. Adapun kerjasama dalam organisasi, tentu itu yang utama Tokoh penting dalam
pembuatan kebijakan. Kemudian perwakilan, lalu guru dan staf. segala sesuatu tentang itu
harus disertakan dalam tindakan. Misalnya juga di dalam kegiatan Porseni atau
perkemahan. Jadi tidak hanya sekolah yang berpartisipasi, tetapi juga orang tua siswa. Di
dalam Tentu saja, keikutsertaan dalam perkemahan membutuhkan persetujuan orang tua.
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
565
Jadi mahasiswa tidak boleh bertindak sendiri Tentunya kerjasama dengan pemangku
kepentingan dan koordinasi dengan pihak eksternal sangat diperlukan di sekolah, termasuk
orang tua siswa.
Selain itu, terkait dengan institusi sekolah (kurikulum, proses dan hasil belajar siswa)
tentang peran relasi dalam suatu organisasi sangatlah penting. Karena dengan itu Melalui
hubungan masyarakat tersebut, masyarakat dapat lebih memahami keberadaan organisasi.
Untuk humas Ini memberikan informasi ke luar, membuat medianya sendiri didirikan
untuk mensosialisasikan organisasi yang ada, agar dikenal dunia luar yaitu di media sosial
atau media cetak. Adapun pengetahuan SDM atau profesionalisme guru tentu saja tidak
diciptakan sengaja tapi sengaja. Semua guru mengisi pekerjaan dengan baik di daerah
mereka sendiri. Memperoleh sertifikat, artinya tidak ada keraguan tentang proses
pengiriman material mengajar siswa Selain infrastruktur yang sudah ada cukup Mulai di
kelas tergantung kapasitas atau jumlah siswa adanya perpustakaan, laboratorium, sarana
dan prasarana olahraga. Jadi semua itu diperlukan siswa tercapai. Infrastruktur di ruang
Humas Wakamad sendiri sudah cukup karena ada komputer, meja, kursi, dan kipas angin,
dan ruangannya terasa tenang bagi para tamu. Sejauh ini pendidikan berjalan dengan baik,
sesuai dengan harapan orang. Meskipun mungkin tidak berhasil 100%. Karena akan selalu
ada kendala dan tantangan, dalam hal itu, sering dijumpai kendala dan tantangan terkait
anggaran untuk mendukung proses pendidikan. Misalnya, memperoleh buku (bahan
pustaka) yang dibutuhkan 4.444 siswa namun memiliki anggaran dan sumber daya yang
terbatas.
4. Dampak Evaluasi Manajemen Humas dan Layanan Publik terhadap Kualitas
Pendidikan
Salah satu unsur yang sangat penting di dalam proses atau tahap-tahap program
hubungan masyarakat (Public Relations) ialah tahap evaluasi program. Evaluasi
merupakan bagian dari sistem manajemen yaitu perencanaan, organisasi, pelaksanaan,
monitoring dan evaluasi. Tanpa evaluasi, maka tidak akan diketahui bagaimana kondisi
objek evaluasi tersebut dalam rancangan, pelaksanaan serta hasilnya. evaluasi merupakan
kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan sesuatu obyek dengan menggunakan
instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan.
Menurut Charles O jones dalam soekaarno berpendapat bahwa evaluasi adalah
kegiatan yang dapat menyumbangkan pengertian yang besar nilainya dan dapat pula
membantu penyempurnaan pelaksanaan kebijakan beserta perkembangannya. Evaluasi
adalah kegiatan yang dipersiapkan ditujukan untuk menilai mutu dan keberhasilan program
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
566
pemerintah yang terutama sekali terdiri dari kegiatan-kegiatan, pemilah-pemilah objek,
cara pengukuran dan metode analisa. Sedangkan pengertian lain menurut Carol H. Weiss
dalam soekarno evaluasi adalah suatu kata yang elastis yang dapat meluas meliputi
penilaian kebenaran dan keberhasilan mengenai banyak hal, dan dapat disimpulkan bahwa
evaluasi adalah bagian atau tahapan yang menjadi peran sentral dalam suatu proses
kebijakan. Untuk memastikan bahwa pelaksanaan suatu program atau proyek mencapai
sasaran dan tujuan yang direncanakan, maka perlu diadakan evaluasi dalam rangka
peningkatan kinerja program atau proyek tersebut. (Mewujudkan et al., 2016).
Evaluasi humas dengan keberhasilannya bukan sekedar menilai mekanisme kegiatan
kerja humas (tahapan penelitian perencanaan, penyusunan program, komunikasi dan
evaluasi). Tetapi evaluasi secara manajerial humas dalam rangka proses fungsi manajemen
pengawasan hasil kegiatan melalui standar tertentu. Ada dua macam evaluasi hasil humas:
kualitatif dengan cara observasi dan perbandingan perkembangannya serta kuantitatif
menggunakan statistik, perkembangan pada interval tertentu dan perbandingan
naik/turunnya. Di samping itu juga secara manajerial menilai terlebih dahulu kejelasan
tujuan dan sasaran organisasi, sejauh mana hasilnya untuk dicapai yang pada gilirannya
dijadikan standar evaluasi. Yang penting program evaluasi humas harus diukur dengan
cara menjawab delapan pertanyaan, antara lain apakah program dirancang, jangka waktu,
dan siapakah sasaran publik. Metode pengukuran dan penelitian, dapat meliputi:
a. Evaluasi berdasarkan sumber, pengumpulan pendapat dan sikap melalui
wawancara sampel responden, segmen publik (riset penelitian, pendapat umum),
b. Penelitian/opini publik, menurut perkembangan grafik persentase publik yang
memahami.
c. Bentuk standar evaluasinya: cara statistik, umpan balik media, peningkatan
pemahaman, dan riset sendiri. (Mewujudkan et al., 2016)
Dalam Pendidikan konteks program manajemen humas adalah bahwa manajemen
humas dibentuk berdasarkan aturan yang berlaku dan sebagai jawaban atas keinginan
sekolah untuk menyebarluaskan program sekolah pada masyarakat dalam rangka
memajukan mutu dan prestasi. Beberapa evaluasi berkaitan dengan produk manajemen
humas adalah bahwa manajeman humas memiliki prestasi yang baik. Setiap program yang
dilaksanakan memiliki porsi dan target masing-masing. (Suparyanto dan Rosad., 2021).
Evaluasi pelaksanaan program humas dalam hal ini bertujuan untuk mengetahui
implikasi suatu lembaga pendidikan terhadap khalayak dalam berbagai hal. Sedangkan
fungsi dari evaluasi dalam pelaksanaan program humas di berbagai lembaga Pendidikan.
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
567
Pertama, evaluasi berfungsi selektif; dengan cara mengadakan evaluasi dalam pelaksanaan
program humas, sekolah mempunyai cara untuk mengadakan seleksi terhadap berbagai
kinerjanya, apakah itu tetap dilaksanakan, dimodifikasi, atau ditinggalkan. Kedua, evaluasi
berfungsi diagnostik; apabila alat yang digunakan dalam evaluasi cukup memenuhi
persyaratan, maka dengan melihat hasilnya, sekolah akan mengetahui berbagai kelemahan
dari apa yang selama ini telah dilaksanakan. Ketika sekolah telah menemukan kelemahan
dalam pelaksanaan evaluasi ini di lembaganya, maka dengan mudah sekolah akan mencari
suatu jalan alternative dalam pemecahan problematika yang dialami melalui berbagai cara,
tergantung kepada tingkat kelemahannya dan kebutuhan sekolah dan masyarakat;
Ketiga, evaluasi berfungsi sebagai pengukuran keberhasilan fungsi dari pengukuran
dan evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana suatu program berhasil
diterapkan untuk kemudian ditindak lanjuti dengan pengembangan program jika
memungkinkan. Keberhasilan program ditentukan oleh beberapa factor, guru, siswa,
kurikulum, sarana dan lain sebagainya. Evaluasi dalam pelaksanaan program humas di
lembaga pendidikan dilaksanakan untuk:
a. Memperoleh informasi yang diperlukan untuk meningkatkan produktivitas serta
keefektivan belajar siswa dan pengembangan sekolah.
b. Memperoleh bahan feed back.
c. Memperoleh informasi yang diperlukan untuk memperbaiki dan menyempurnakan
proses pembelajaran di sekolah.
d. Memperoleh informasi yang diperlukan untuk memperbaiki, menyempurnakan
serta mengembangkan program.
e. Mengetahui kesukaran-kesukaran apa yang dialami siswa selama belajar dan
bagaimana mencari jalan keluarnya
Bentuk Evaluasi Hubungan Masyarakat
Evaluasi humas dengan keberhasilannya bukan sekedar menilai mekanisme
kegiatan kerja humas (tahapan penelitian perencanaan, penyusunan program, komunikasi
dan evaluasi). Tetapi evaluasi secara manajerial humas dalam rangka proses fungsi
manajemen pengawasan hasil kegiatan melalui standar tertentu. Ada dua macam evaluasi
hasil humas.
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
568
1) Evaluasi kualitatif
Adalah dengan cara observasi dan perbandingan perkembangannya. Minimal
terdapat 3 standar yang harus dipertahankan yaitu standar kualitatif citranya terhadap
organisasi dalam jasa pelayanan produk, kredibilitas, dan perubahan sikap.
2) Evaluasi kuantitatif
Menggunakan statistik, perkembangan pada interval tertentu dan perbandingan
naik/turunnya. Disamping itu secara manajerial menilai terlebih dahulu mengetahui
kejelasan tujuan dan sasaran organisasi, sejauh mana hasilnya untuk dicapai yang pada
gilirannya dijadikan standar evaluasi.
Dampak Evaluasi Manajemen Hubungan Masyarakat
Beberapa dampak evaluasi manajemen hubungan masyarakat antara lain:
1) Sekolah dapat meningkatkan komunikasi yang produktif dengan stake holder;
2) Sekolah dapat memperoleh feed back yang proporsional dalam membaca sebuah
kendala atau kegagalan maupun sebaliknya dalam mengimplemnataikan program
sekolah;
3) Sekolah lebih mudah dalam mengadakan perbaikan program dan misi pendidikan
karena kegiatan refleksi program humas melibatkan banyak pihak;
4) Evaluasi model fishbone dapat mengakomodir segala kendala yang muncul dalam
pendidikan sebab bersifat obyektif dengan menampung semua pendapat dan saran
berbagai pihak. (Novi Ariyanti & Muhammad Anggung, 2021).
SIMPULAN
Kesimpulannya, manajemen humas dan layanan publik memiliki peran yang tak
terbantahkan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah. Implementasi strategis
kedua bidang ini membantu sekolah dalam membangun hubungan yang kuat dengan
pemangku kepentingan, meningkatkan partisipasi orang tua, dan memberikan dukungan
yang berkelanjutan bagi siswa. Dengan komunikasi yang efektif dan layanan publik yang
berkualitas, sekolah dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif, terbuka, dan
berorientasi pada hasil yang optimal.
Dengan adanya manajemen humas, tentu kinerjanya dapat membantu lembaga
pendidikan baik dari dalam lembaga maupun dari luar lembaganya. Evaluasi humas
dengan keberhasilannya bukan sekedar menilai mekanisme kegiatan kerja humas (tahapan
penelitian perencanaan, penyusunan program, komunikasi dan evaluasi). Tetapi evaluasi
secara manajerial humas dalam rangka proses fungsi manajemen pengawasan hasil
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
569
kegiatan melalui standar tertentu. Oleh karena itu, penting bagi sekolah dan praktisi
pendidikan untuk memperhatikan dan menerapkan strategi manajemen humas yang baik
serta meningkatkan kualitas layanan publik untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih
baik.
SARAN
Salah satu rekomendasi yang mungkin adalah melibatkan penelitian komparatif yang
lebih luas untuk membandingkan praktek manajemen humas dan layanan publik yang
berbeda di sekolah-sekolah yang memiliki tingkat kualitas pendidikan yang berbeda. Hal
ini dapat memberikan wawasan tentang strategi dan praktik terbaik yang dapat diterapkan
untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Alifiah, N. H., & Roesminingsih, E. (2018). Pengaruh Manajemen Humas dan Citra
sekolah Terhadap Minat Orang Tua Di Sub Rayon 34 Surabaya. Inspirasi
Manajemen Pendidikan, 1(1), 18.
Annisafitri, W., & Toni, A. (2022). Peran dan Posisi Hubungan Masyarakat sebagai Fungsi
Manajemen dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan. Edumaspul: Jurnal
Pendidikan, 6(1), 12711278. https://doi.org/10.33487/edumaspul.v6i1.3530
Azhar, A., Hutagaol, A. L., Manurung, S. R. R., Nazri, E., & Amiruddin, A. (2022).
Manajemen Hubungan Masyarakat dalam Mengembangkan Lembaga Pendidikan.
Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan, 4(1), 14511457.
https://doi.org/10.31004/edukatif.v4i1.2167
Ikhwan, A. (n.d.). PENERAPAN MANAJEMEN HUBUNGAN SEKOLAH DAN
MASYARAKAT DALAM PERSPEKTIF ISLAM. 116.
Ma’ruf, M. (2022). STUDI KOMPARASI: MANAJEMEN PENGEMBANGAN
BUDAYA RELIGIUS DI SMA NEGERI 5 YOGYAKARTA DAN MAN 1
YOGYAKARTA. Academy of Education Journal, 13(1), 51-62.
https://doi.org/10.47200/aoej.v13i1.938
Mewujudkan, D., Kota, M., & Ekowisata, M. (2016). PENDAHULUAN Humas
(Hubungan Masyarakat) atau.
Ningsih, I., Tarbiyah, F., Manajemen, P., Islam, P., & Bone, I. (2022). Strategi Manajemen
Humas dalam Meningkatkan Citra Sekolah Di SMPN 1 Tellu Siattinge. 5(1), 1121.
Novi Ariyanti, & Muhammad Anggung Manumanoso Prasetyo. (2021). Evaluasi
Manajemen Hubungan Masyarakat dan Sekolah (Studi Kasus di Madrasah Ibtidaiyah
Miftahul Falah Purwodadi Pasuruan). Idarah (Jurnal Pendidikan Dan
Kependidikan), 5(2), 103126. https://doi.org/10.47766/idarah.v5i2.133
Prihastuti, E., & Daud, S. (2019). PENGARUH KUALITAS LAYANAN PENDIDIKAN
TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI PADA UNIVERSITAS SWASTA DI BANDAR
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
570
LAMPUNG. Academy of Education Journal, 10(01), 76-99.
https://doi.org/10.47200/aoej.v10i01.273
Satria, R., Supriyanto, A., Timan, A., & Adha, M. A. (2019). Peningkatan Mutu Sekolah
melalui Manajemen Hubungan Masyarakat School Quality Improvement through
Public Relationship Management. 7(September), 199207.
Sholihah, T. (2018). Strategi Manajemen Humas Dalam Menciptakan School Branding
Pada Sekolah Islam Terpadu. J-Mpi, 3(2), 7284.
https://doi.org/10.18860/jmpi.v3i2.6455
Suparyanto dan Rosad. (2021). Evaluasi Program Manajemen Hubungan Masyarakat Di
Sd Muhammadiyah 1 Alternatif Kota Magelang (Kajian Tentang Majalah
Mutualista). Jurnal Idarah: Pendidikan Dan Kependidikan, 5(3), 248253.
Tamba, S., & Yugopuspito, P. (2022). PENGARUH MOTIVASI BELAJAR,
MANAJEMEN KELAS DAN IMPLEMENTASI PROJECT BASEC LEARNING
TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.
Academy of Education Journal, 13(1), 26-39.
https://doi.org/10.47200/aoej.v13i1.884
Umar, M. (2016). Manajemen Hubungan Sekolah Dan Masyarakat Dalam Pendidikan.
JURNAL EDUKASI: Jurnal Bimbingan Konseling, 2(1), 18.
https://doi.org/10.22373/je.v2i1.688
Yana, N., Hasanah, E., Ningrum, W., & Dhewi, A. (2023). MANAJEMEN BERBASIS
SEKOLAH: PERUBAHAN SISTEM OFFLINE KE ONLINE PADA MASA
COVID-19. Academy of Education Journal, 14(1), 95-106.
https://doi.org/10.47200/aoej.v14i1.1360