AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
494
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KODULAR BERBASIS LITERASI
SAINS PADA PEMBELAJARAN IPA BAGI KELAS 4 SD
Anisa Hanum
1
dan Prima Mutia Sari
2
1, 2
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr Hamka
Jl. Tanah Merdeka, Rambutan, Kec. Ciracas, Kota Jakarta Timur, DKI Jakarta 13830
1
2
Email: [email protected]c.id
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran kodular berbasis literasi sains
dan mengetahui kelayakan dan respon guru & siswa terhadap media tersebut. Penelitian ini
menggunakan metodologi penelitian pengembangan model ADDIE yang terdiri dari lima tahapan
analysis, design, development, implementation dan evaluation. Data penelitian dikumpulkan melalui
angket dan observasi. Sampel penelitian terdiri dari siswa kelas 4 salah satu SD Negeri Kramat Jati.
Validasi media dilakukan oleh ahli media yang memberikan 82,68% yang menunjukkan media
sangat layak.Validasi materi dilakukan oleh ahli materi yang memberikan skor 87,98% dengan
kategori sangat layak. Hasil uji coba respon guru 93,59% dengan kategori sangat baik dan respon
siswa 86,96% dikategorikan sangat baik. Dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran kodular
layak dan baik digunakan untuk mengembangkan kemampuan literasi sains khususnya materi IPA
bagian-bagian tumbuhan.
Kata kunci: Pengembangan, Media Pembelajaran, Literasi Sains, Kodular
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 CC BY-SA International License.
ABSTRACT
This research aims to develop Kodular-based science literacy learning media and determine the
feasibility and response of teachers and students towards the media. The research adopts the ADDIE
research and development methodology, consisting of five stages: analysis, design, development,
implementation, and evaluation. Data for the research were collected through questionnaires and
observations. The research sample consisted of fourth-grade students from one of the Kramat Jati
State Elementary Schools. Media validation was conducted by a media expert, who gave a score of
82.68%, indicating high feasibility. Material validation was carried out by a subject matter expert,
who gave a score of 87.98%, indicating that the material was highly appropriate. The results of the
teacher's response test showed 93.59%, categorized as excellent, and the student's response was
86.96%, categorized as excellent. It can be concluded that the Kodular learning media is suitable
and effective for developing science literacy skills, particularly in the topic of plant parts in science.
Keywords: Development, Learning Media, Scientific Literacy, Kodular
PENDAHULUAN
Kemajuan teknologi yang terus berkembang, masyarakat Indonesia sekarang berada
di era digital. Situasi ini berdampak pada berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan.
Setiap orang harus meningkatkan kemampuan mereka untuk bersaing di lingkungan yang
lebih luas di era digital saat ini (Amali et al., 2019). Salah satunya kemampuan yang menjadi
kebutuhan penting dalam menghadapi era digital ini adalah kemampuan literasi sains.
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
495
Literasi sains adalah kemampuan seseorang dalam menerapkan pengetahuan ilmiah
untuk memecahkan masalah sehari hari (Yuliati, 2017). Menurut pandangan Mardianti et
al (2020), menyatakan bahwa literasi sains sangat erat kaitannya dengan upaya menciptakan
generasi baru yang memiliki pemahaman dan sikap ilmiah yang kuat, sehingga mampu
mengkomunikasikan pengetahuan dan penelitian secara efektif kepada masyarakat luas.
Mereka yang memiliki literasi sains dapat menggunakan ide-ide ilmiah dalam mengambil
keputusan sehari -hari yang melibatkan interaksi dengan orang lain. Penting untuk diingat
bahwa kemampuan literasi sains tidak dapat terbentuk dengan cepat, terutama jika tidak ada
faktor pendukung yang memadai. Dengan adanya literasi sains, siswa akan merasakan
beberapa manfaat yang diperoleh dari kemampuan tersebut.
Menurut Rasyid Karo-Karo et al.(2018), literasi memberikan manfaat kepada siswa
antara lain memperoleh pengetahuan dan pemahaman tentang konsep dan proses ilmiah yang
berguna dalam menghadapi kehidupan di era digital, mengebangkan keterampilan untuk
menjawab pertanyaan tentang keingintahuan dalam kehidupan sehari hari dan
meningkatan kemampuan dalam menjelaskan fenomena dan peristiwa dengan lebih baik.
Menurut Nofiana & Julianto (2018), literasi memiliki indikator yang dapat digunakan untuk
menilai kemampuan literasi sains pada tahap awal. Indikator tersebut antara lain konten
(pengetahuan sains), proses (kompetensi siswa), dan konteks (aplikasi sains).
Dalam proses melatih kemampuan literasi sains, ada beberapa cara yang dapat
digunakan, salah satunya adalah dengan memanfaatkan media pembelajaran yang sesuai
dalam pembelajaran. Media pembelajaran berperan efektif dalam melaksanakan proses
pembelajaran dan menyampaikan pesan kepada siswa. Selain itu, media pembelajaran juga
dapat membangkitkan minat dan motivasi siswa, serta memberikan bantuan dalam kelas
untuk meningkatkan pemahaman siswa dan menyajikan informasi yang terpecaya dan
menarik (Mukarromah & Andriana, 2022).
IPA adalah ilmu yang mempelajari tentang alam dan segala peristiwa serta
fenomenanya. Ketika mengajarkan IPA di SD, penting menyajikan materi dengan cara yang
menyenangkan dan menggunakan contoh contoh konkret (Kusumaningrum, 2018). Hal ini
dikarenakan anak anak SD, khususnya siswa kelas 4 membutuhkan gambaran yang nyata
dan konkret untuk memahami pengetahuan bersifat abstrak, agar dapat menghindari
miskonsepsi. Teori perkembangan kognitif Piaget menjelaskan bahwa anak usia 7- 12 tahun
berada pada fase operasional konkret, dimana mereka mulai berpikir logis namun masih
membutuhkan bukti nyata untuk memahami konsep (Agung et al., 2019).
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
496
Dalam pembelajaran IPA di sarankan untuk memberikan pengalaman langsung kepada
siswa melalui benda - benda atau peristiwa yang ada di sekitar mereka. Dengan pendekatan
ini siswa dapat melihat contoh nyata dari materi bagian-bagian tumbuhan. Pendekatan ini
membantu membangun konsep dan kerangka berpikir siswa, sehingga mereka lebih mudah
mengingat dan memahami materi serta mengembangkan kemampuan literasi sains.
Namun berdasarkan hasil observasi di salah satu SD Negeri Kramat Jati, saat
pembelajaran IPA dengan materi bagian bagian tumbuhan, media yang digunakan guru
terbatas pada buku dan teknologi berupa proyektor dan Microsoft PowerPoint. Namun,
penggunaan media tersebut hanya sebatas gambar yang cenderung membosankan. Hal ini
mengakibatkan siswa tidak sepenuhnya memahami materi yang disampaikan guru. Selain
itu, media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran saat ini hanya bersifat visual dan
tidak sepenuhnya memenuhi kebutuhan siswa dalam rangka pembentukan literasi sains.
Pembelajaran IPA bertujuan untuk mengajarkan siswa menggunakan metode ilmiah
seperti pengamatan, analisis data dan bermuatan baru, mereka juga diajarkan untuk
memecahkan masalah dengan menggunakan pendekatan ilmiah (Sulthon, 2017). Salah satu
cara yang efektif untuk memanfaatkan teknologi adalah melalui penggunaan kodular sebuah
website pengembangan aplikasi yang digunakan untuk membuat media pembelajaran.
Aplikasi kodular dapat diinstal pada perangkat siswa dan mereka dapat menggunakannya
untuk meningkatkan literasi sains. Dengan kodular, guru memiliki kesempatan untuk
menciptakan suasana pembelajaran yang kreatif, inovatif dan kemampuan literasi sains
siswa (Safitri & Aziz, 2022).
Berdasarkan permasalahan diatas, dapat diketahui bahwa media pembelajaran
menggunakan kodular adalah cara yang bagus untuk mengembangkan kemampuan literasi
sains siswa, pada pembelajaran IPA khususnya materi bagian bagian tumbuhan di kelas 4
SD.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini termasuk dalam bidang penelitian dan Pengembangan (R&D). Pada
penelitian ini digunakan metode pengembangan yang bertujuan untuk merancang,
menyelidiki dan menghasilkan produk, yang kemudian dilanjutkan ke tahap validasi
Sugiyono (2019). Penelitian ini menerapkan model ADDIE terdiri dari lima tahap utama
yaitu analisis (analysis), perancangan produk (design), Pengembangan (development), uji
coba (Implementation) dan evaluasi produk (evaluation).
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
497
Penelitian ini dilaksanakan di salah satu SD Negeri Kramat Jati pada kelas 4 tahun
ajaran 2022/2023. Waktu pelaksanaan penelitian berlangsung pada bulan Mei 2023. Metode
pengumpul data merupakan tahapan atau prosedur yang diterapkan untuk mengumpulkan
data melalui observasi, angket dan dokumentasi. Untuk mencapai tujuan penelitian,
instrumen yang digunakan adalah angket respon siswa, respon guru, angket validasi ahli
materi dan angket validasi ahli media, Model ini mempunyai lima tahap yang sesuai dengan
namanya yaitu sebagai berikut.
Tahap analisis (analysis) adalah yang mencakup analisis materi dan analisis
kebutuhan.Analisis materi melibatkan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang sesuai
dengan kurikulum,sedangkan analisis kebutuhan dilakukan untuk menentukan tujuan
pengembangan media pembelajaran
Tahap perancangan produk (design) merupakan tahap lanjutan dari tahapan analisis
pada tahap ini dilakukan perancangan konsep melalui pembuatan bagan alur. Konsep
tersebut menggambarkan jalannya media pembelajaran. Perancangan materi pembelajaran
juga dilakukan untuk memastikan kesesuain dengan tujuan pemebelajaran.
Tahap pengembangan (development) melibatkan pemilihan media atau kombinasi
media terbaik dalam penelitian menggunakan kodular dan dilakukan validasi ahli materi dan
media. Tahap uji coba produk (implementation) dan tahap evaluasi produk (evaluation)
dilakukan dengan menguji coba media pembelajaran kodular kepada siswa kelas 4 dan guru.
Angket digunakan sebagai alat evaluasi, termasuk lembar validasi ahli media, ahli materi,
respon guru dan respon siswa. Untuk menghitung validitas dan respon digunakan rumus
sebagai berikut.
𝑃 =
𝑓
𝑛
× 100%
Keterangan :
P = Persentase
n = Skor tertinggi
f = Jumlah skor data yang dikumpulkan
(Andres Sanjaya et al., 2021)
Setelah menganalisis data dengan menggunakan rumus persentase yang telah
disebutkan sebelumnya, akan diperoleh hasil persentase yang mengambarkan kualitas
produk media pembelajaran. Hasil ini mencakup tingkat kelayakan media pembelajaran dan
juga revisi produk bedasarkan hasil validasi dari ahli media dan ahli materi dan bisa dilihat
di tabel 1.
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
498
Tabel 1. Persentase dan Kategori Kelayakan Media
Persentase
Kategori Kelayakan
76% - 100 %
Sangat Layak
51% - 75 %
Layak
26% -50 %
Tidak Layak
0% - 25 %
Sangat Tidak Layak
(Andres Sanjaya et al., 2021)
Selain melalui validasi ahli, tingkat keberhasilan pengembangan media pembelajaran
juga dapat diukur melalui respon siswa dan guru dengan menggunakan kategori kelayakan
dan persentase media yang ditentukan di tabel 2.
Tabel 2. Persentase dan Kategori Respon Guru dan Siswa
Persentase
Kategori Kelayakan
81% - 100 %
Sangat Baik
61% - 80 %
Baik
41% - 60 %
Cukup Baik
21% - 40 %
Tidak Baik
0% - 20 %
Sangat Tidak Baik
(Jannah & Julianto, 2018)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil yang diperoleh dari penelitian dan pengembangan media pembelajaran kodular
berbasis literasi sains pada pembelajaran IPA didasarkan pada beberapa langkah dalam
model pengembangan ADDIE berikut ini.
Pada tahap analisis (analysis), dilakukan analisis materi dan analisis kebutuhan.
Analisis materi melibatkan peninjauan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang sesuai
dengan kurikulum di sekolah peneliti, terutama materi bagian bagian tumbuhan. Analisis
kebutuhan dilakukan melalui observasi pembelajaran di kelas 4, hasil observasi
menunjukkan media yang digunakan guru terbatas pada buku dan teknologi berupa
proyektor dan Microsoft PowerPoint. Namun, penggunaan media tersebut hanya sebatas
gambar yang cenderung membosankan literasi sains siswa masih kurang dikembangkan
melalui media pembelajaran. Hal ini mengakibatkan siswa tidak sepenuhnya memahami
materi yang disampaikan guru. Sebagai solusi, peneliti mengembangakan media
pembelajaran kodular berbasis literasi sains materi bagian bagaian tumbuhan. Media
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
499
interaktif dan melibatkan siswa , juga dilengkapi dengan latihan soal untuk mengetahui
kemampuan literasi sains siswa dalam pembelajaran.
Pada tahap perancangan produk (design), peneliti membuat bagan alur sebagai
panduan dalam mengembangkan media pembelajaran kodular. Media pembelajaran
dirancang dengan kreatif dan menyesuaikan format media yang efektif untuk menyampaikan
materi, termasuk dengan menambah gambar, video dan teks yang menarik. Setelah selesai,
media pembelajaran yang telah dibuat dengan menggunakan kodular dapat dipublikasi
dalam bentuk tautan https://bit.ly/Kodular_LiterasisainsApp. Hal ini memudahkan media
pembelajaran dapat diakses dan digunakan guru dan siswa secara onilen.
Tahap pengembangan produk (development) pada tahap ini peneliti mengembangkan
media pembelajaran kodular berbasis literasi sains hasil pengembangan media dapat dilihat
pada gambar 1.
Gambar 1. Hasi pengembang media pembelajaran kodular
Selanjutnya media tersebut divalidasi oleh ahli media dan ahli materi, hasil validasi
media bisa dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3 Hasil Validasi Media
Aspek
Skor
Persentase
Kategori
Tampilan
30
90%
Sangat Layak
Audio
9
90%
Sangat Layak
Penulisan
12
80%
Sangat Layak
Pemrograman
17
85.71%
Sangat Layak
Rata-rata
82.68%
Sangat Layak
Hasil validasi ahli media dari Tabel 3 menunjukkan bahwa media pembelajaran
kodular yang telah dikembangkan berada dalam kategori yang sangat layak. Validasi ahli
media mencakup aspek tampilan dengan skor 90%, aspek audio dengan skor 90%, penulisan
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
500
dengan skor 80%, dan pemrograman dengan skor 85,71%, dengan rata-rata persentase
82,68%. Skor tinggi pada aspek tampilan dan audio menunjukkan bahwa desain visual dan
penggunaan suara dalam media pembelajaran kodular telah dinilai baik dan menarik bagi
pengguna, sedangkan skor rendah pada aspek penulisan, hal ini disebabkan terdapat banyak
penulisan dari media tersebut. Akibat dari kesalahan penulisan dalam pembelajaran dapat
mengakibatkan kesalah pahaman dan kesulitan dalam memahami materi yang diajarkan
(Tamara Bella et al., 2020). Hasil validasi ahli materi lebih lanjut dapat dilihat dalam Tabel
4 berikut ini.
Tabel 4. Hasil Validasi Materi
Skor
Persentase
Kategori
31
88.57%
Sangat Layak
10
93.33%
Sangat Layak
8
80%
Sangat Layak
18
90%
Sangat Layak
Rata-rata
87.98%
Sangat Layak
Sebagai hasil dari validasi ahli materi, Tabel 4 menunjukkan bahwa jenis materi
pembelajaran bagin bagian tumbuhan berada dalam kategori yang sangat layak. Ini
berdasarkan hasil validasi ahli materi, yang memiliki skor aspek materi sebesar 88,57%
aspek pembelajaran sebesar 93,33% aspek kebahasaan sebesar 80%, dan aspek literasi sains
sebesar 90%, dengan rata-rata prestasi sebesar 87,98%. Hasil yang tinggi dalam validasi ahli
materi menunjukkan bahwa aspek materi dalam media pembelajaran kodular telah dinilai
baik dalam hal akurasi, kebenaran, dan kecukupan informasi yang disajikan. Informasi yang
disampaikan secara jelas membantu siswa memperoleh pemahaman yang lebih baik dan
meningkatkan kemampuan literasi sains siswa dalam proses pembelajaran (Supriadi, 2017).
Tahap uji coba produk (implementation) dilakukan untuk mengevaluasi kelayakan
produk. Media pembelajaran dapat digunakan langsung jika produk yang dibuat sesuai dan
efektif untuk digunakan. Namun, jika hasil uji coba produk tidak efektif, pengembangan
produk dapat dihentikan atau dilakukan revisi skala besar untuk mengoptimalkan
kualitasnya. Uji coba media pembelajaran memungkinkan siswa dan guru menggunakannya
baik secara langsung maupun melalui link yang diberikan. Setelah uji coba selesai, analisis
dilakukan untuk mengetahui bagaimana guru dan siswa menanggapi pengembangan media
pembelajaran kodular yang berbasis literasi sains. Angket disebarkan sebagai umpan balik
terhadap media pembelajaran yang dikembangkan.
Tahap evaluasi produk (evaluation) dilakukan penilaian tentang respon guru dan siswa
kelas 4 terhadap pengembangan media pembelajaran kodular berbasis literasi tentang materi
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
501
bagian-bagian tumbuhan telah dikumpulkan. Hasil penilaian ini disajikan dalam tabel 5
berikut.
Tabel 5. Hasil Penilai Respon Guru
Aspek
Skor
Persentase
Kategori
Materi
32
91.43%
Sangat Baik
Pembelajaran
14
93.33%
Sangat Baik
Media
24
96%
Sangat Baik
Rata-rata
93.59%
Sangat Baik
Berdasarkan Tabel 5, hasil respon guru menunjukkan bahwa media pembelajaran
kodular yang telah dikembangkan berada dalam kategori sangat baik. Respon guru terhadap
aspek materi mencapai 91,43%, aspek pembelajaran mencapai 93,33%, dan aspek media
mencapai 96%. Rata-rata persentase keseluruhan adalah sebesar 93,59%.Respon guru yang
positif terhadap aspek materi menunjukkan bahwa konten yang disajikan dalam media
pembelajaran kodular telah dinilai baik dalam hal keakuratan dan kecukupan materi.
Respon yang tinggi pada aspek pembelajaran menunjukkan bahwa media
pembelajaran kodular efektif dalam mendukung proses pembelajaran. Sementara itu, respon
yang tinggi pada aspek media menunjukkan bahwa tampilan visual dan penggunaan media
dalam media pembelajaran kodular dinilai sangat baik oleh guru. Tampilan visual membantu
memperkuat pemahaman, dan meningkatkan daya ingat siswa. Penggunaan visual secara
kreatif menciptakan media pembelajaran yang menarik dan aktif bagi siswa (Hae et al.,
2021), hasil respon siswa dapat dilihat dalam Tabel 6.
Tabel 6. Hasil Penilain Respon Siswa
Skor
Persentase
Kategori
733
87.26%
Sangat Baik
728
86.67%
Sangat Baik
Rata-rata
86.96%
Sangat Baik
Berdasarkan Tabel 6, hasil respon siswa menunjukkan bahwa media pembelajaran
kodular yang telah dikembangkan berada dalam kategori sangat baik. Respon siswa terhadap
aspek media mencapai 86,67%, aspek pembelajaran mencapai 91,43%, dan rata-rata
persentase keseluruhan adalah 87,26%. Respon siswa yang positif terhadap aspek media
menunjukkan bahwa mereka merasa terlibat dan tertarik dengan tampilan visual dan
penggunaan media dalam media pembelajaran kodular. Respon yang tinggi pada aspek
pembelajaran menunjukkan bahwa siswa menganggap melalui media pembelajaran kodular
efektif dalam membantu pemahaman mereka terhadap materi bagian bagian tumbuhan dan
mengembangkan literasi sains.
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
502
Hal ini dapat menunjukkan bahwa siswa merasa terlibat dan nyaman dalam
menggunakan media pembelajaran tersebut.Rata-rata persentase sebesar 86,96%
menunjukkan bahwa secara keseluruhan, respon siswa terhadap media pembelajaran kodular
sangat positif. Hal ini mengindikasikan bahwa media pembelajaran tersebut efektif dalam
meningkatkan motivasidan pemahaman siswa dalam mengembangkan kemampuan literasi
sains dalam pembelajaran.Selanjutnya pada tahap uji coba, dilakukan penilaian terhadap
kemampuan literasi sains siswa berdasarkan pengerjaan soal latihan yang terdapat dalam
media pembelajaran. Hasil penilaian kemampuan literasi sains siswa dapat dilihat pada
Gambar 2 yang disajikan.
Gambar 2. Hasil Penilaian Kemampuan Literasi Sains Siswa
Dari hasil penilaian kemampuan literasi sains pada media pembelajaran kodular yang
telah dikembangkan, aspek konteks menerima persentase tertinggi sebesar 89,29%.
Persentase ini menunjukkan tingkat pemahaman siswa tentang bagaimana sains dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan kemampuan literasi sains siswa paling
rendah aspek proses, aspek proses .yang dapat disebabkan oleh faktor-faktor seperti
kurangnya pemahaman metode ilmiah, keterbatasan sumber daya, pendekatan pengajaran
yang kurang interaktif. Aspek proses dalam literasi sains melibatkan kemampuan siswa
dalam mengikuti langkah-langkah ilmiah, seperti pengamatan, merumuskan hipotesis,
melakukan percobaan, mengumpulkan dan menganalisis data (Utami et al., 2022)
Media pembelajaran memberikan kodular manfaat bagi siswa dan guru. Sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Meilani Safitri & Ridwan Aziz, (2022) website kodular
memiliki kelebihan dan kekurangan seperti yang mudah diinstall dapat digunakan berulang
kali, menyediakan gambar, video, dan suara yang variative, dapat diekspor dalam link
https://bit.ly/Kodular_LiterasisainsApp
85.00%
85.50%
86.00%
86.50%
87.00%
87.50%
88.00%
88.50%
89.00%
89.50%
Konten Proses Konteks
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
503
Namun, kelemahan dalam mengimplementasikan media pembelajaran ini adalah tidak
dapat melihat siapa saja yang mengakses media pembelajaran yang dibuat menggunakan
kodular. Oleh karena itu, siswa membutuhkan pendampingan saat mengakses media
pembelajaran.
SIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa Pengembangan Media Pembelajaran Kodular Berbasis
Literasi Sains pada Pembelajaran IPA bagi Kelas 4 SD, layak dan baik. Berikut adalah
rincian hasil validasi dan uji coba yang mendukung kesimpulan tersebut:
1. Validasi media dilakukan oleh ahli media, yang memberikan skor sebesar 82,68%
yang menunjukkan bahwa media tersebut sangat layak
2. Validasi materi dilakukan oleh ahli materi, yang memberikan skor sebesar 87,98%
dengan kategori sangat layak.
3. Uji coba respon guru memperoleh skor sebesar 93,59% dengan kategori sangat baik.
Ini menunjukkan bahwa guru yang telah menggunakan media pembelajaran kodular
memberikan respon yang sangat positif terhadap penggunaannya. Respon positif dari
guru menunjukkan bahwa media tersebut efektif dalam membantu mengembangkan
kemampuan literasi sains siswa.
4. Uji coba respon siswa memperoleh skor sebesar 86,96% dengan kategori sangat baik.
Hal ini menunjukkan bahwa siswa juga memberikan respon yang sangat positif
terhadap penggunaan media pembelajaran kodular. Respon positif siswa
menunjukkan bahwa media tersebut dapat menarik minat dan mengembangkan
kemampuan literasi sains.
SARAN
Berikut adalah saran yang dapat diajukan oleh peneliti untuk peneliti selanjutnya.
Untuk meningkatkan kualitas penelitian ini, peneliti selanjutnya dapat terus
mengembangkan media pembelajaran kodular berbasis literasi sains. Dalam pengembangan
ini peneliti diharapkan dapat menambahkan unsur-unsur yang membuat media pembelajaran
menjadi lebih menarik.
Selain itu, peneliti juga dapat menyempurnakan penelitian ini dengan membuat media
pembelajaran berbasis literasi sains yang kreatif dan inovatif pada materi IPA yang berbeda.
Hal ini akan memberikan variasi dan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan
pemahamannya tentang berbagai konsep ilmiah. Peneliti juga dapat mempertimbangkan
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
504
penggunaan teknologi terkini dalam pengembangan media pembelajaran. Misalnya, mereka
dapat memanfaatkan aplikasi atau perangkat lunak interaktif untuk meningkatkan
keterlibatan siswa dan membuat materi pembelajaran lebih mudah diakses.
Dengan menerapkan saran tersebut, peneliti dapat menghasilkan media pembelajaran
yang lebih efektif, menarik, dan inovatif dalam mendukung pembelajaran literasi sains pada
mata pelajaran IPA.
DAFTAR PUSTAKA
Agung, R., Prodi, J., Guru, P., & Ibtidaiyah, M. (2019). Al-Adzka: Jurnal Ilmiah Pendidikan
Guru Madrasah Ibtidaiyah ANALISIS TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF
PIAGET PADA TAHAP ANAK USIA OPERASIONAL KONKRET 7-12 TAHUN
DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA. 9(1), 2734.
Amali, K., Kurniawati, Y., & Zulhiddah, Z. (2019). Pengembangan Lembar Kerja Peserta
Didik Berbasis Sains Teknologi Masyarakat Pada Mata Pelajaran IPA di Sekolah
Dasar. Journal of Natural Science and Integration, 2(2), 70.
https://doi.org/10.24014/jnsi.v2i2.8151
Andres Sanjaya, L., Amelia Putri, E., Catur Wibowo, F., Kurnia Robby, D., & Widayanti
Puspa, R. D. (2021). Digital Storytelling of Physics (DiSPhy): Belajar Fisika
melalui Cerita. In Journal of Natural Science and Integration (Vol. 4, Issue 2).
https://doi.org/10.24014/Jnsi.V4i2.14161
Hae, Y., Tantu, Y. R. P., & Widiastuti, W. (2021). Penerapan Media Pembelajaran Visual
Dalam Membangun Motivasi Belajar Siswa Sekolah Dasar. EDUKATIF : JURNAL
ILMU PENDIDIKAN, 3(4), 11771184. https://doi.org/10.31004/edukatif.v3i4.522
Jannah, M., & Julianto. (2018). Pengembangan Media Video Animasi Digestive System
PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO ANIMASI DIGESTIVE SYSTEM UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPA KELAS V.
Kurnia, H, Bowo, ANA, & Nuryati, N (2021). Model Perencanaan Pembelajaran PPKn
Berbasis Literasi. Jurnal Basicedu, jbasic.org,
http://jbasic.org/index.php/basicedu/article/view/794
Kusumaningrum, D. (2018). LITERASI LINGKUNGAN DALAM KURIKULUM 2013
DAN PEMBELAJARAN IPA DI SD. Indonesian Journal of Natural Science
Education (IJNSE), 1(2), 5764.
Mardianti, I., Kasmantoni, K., & Walid, A. (2020). Pengembangan Modul Pembelajaran IPA
Berbasis Etnosains Materi Pencemaran Lingkungan Untuk Melatih Literasi Sains
Siswa Kelas VII di SMP. Bio-Edu: Jurnal Pendidikan Biologi, 5(2), 98107.
https://doi.org/10.32938/jbe.v5i2.545
Meilani Safitri, & Ridwan Aziz. (n.d.). Kodular Assisted Mathematics Digital Teaching
Materials Duconomics Sci-meet 2022. Duconomics Sci-Meet, 2, 2022.
https://doi.org/10.37010/duconomics.v2
Mukarromah, A., & Andriana, M. (2022). Peranan Guru dalam Mengembangkan Media
Pembelajaran. JSER Journal of Science and Education Research, 1(1).
https://jurnal.insanmulia.or.id/index.php/jser/
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
505
Nofiana, M., & Julianto, T. (2018). UPAYA PENINGKATAN LITERASI SAINS SISWA
MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL. BIOSFER
Jurnal Tadris Pendidikan Biologi, 9(1), 2435.
http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/biosfer/index
PD Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Pendidikan: kuantitatif, kualitatif, kombinasi, R&D
dan penelitian tindakan kelas/ Prof Dr Sugiyono (Sugiyono, Ed.).
Rasyid Karo-Karo, I. S., Tetap Jurusan Pendidikan Matematika FITK UIN-SU Medan, D.,
Tetap Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini FITK UIN-SU Medan, D., &
Williem Iskandar Pasar Medan Estate, J. V. (2018). MANFAAT MEDIA DALAM
PEMBELAJARAN Oleh. https://doi.org/10.30821/axiom.v7i1.1778
Safitri, M., & Aziz, M. R. (2022). Bahan Ajar Digital Matematika Berbantuan Kodular.
Duconomics Sci-Meet (Education & Economics Science Meet), 2, 93103.
https://doi.org/10.37010/duconomics.v2.5913
Sulthon, S. (2017). Pembelajaran IPA yang Efektif dan Menyenangkan bagi Siswa MI.
ELEMENTARY: Islamic Teacher Journal, 4(1).
https://doi.org/10.21043/elementary.v4i1.1969
Supriadi, S. (2017). PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DALAM PROSES
PEMBELAJARAN. Lantanida Journal, 3(2), 127.
https://doi.org/10.22373/lj.v3i2.1654
Tamara Bella, Naufal Dzaky, Ismail Bayu Rahardian, & Pradani Abri Rizka. (2020).
ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN EJAAN DAN TANDA BACA PADA
MEDIA SOSIAL RESMI UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN. 2(1).
Utami*, S. H. A., Marwoto, P., & Sumarni, W. (2022). Analisis Kemampuan Literasi Sains
pada Siswa Sekolah Dasar Ditinjau dari Aspek Konten, Proses, dan Konteks Sains.
Jurnal Pendidikan Sains Indonesia, 10(2), 380390.
https://doi.org/10.24815/jpsi.v10i2.23802
Yuliati, Y. (2017). LITERASI SAINS DALAM PEMBELAJARAN IPA. Jurnal Cakrawala
Pendas, 3(2). https://doi.org/10.31949/jcp.v3i2.592