AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
446
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS
ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR
KRITIS SISWA KELAS VIII PADA MATA PELAJARAN PPKN DI SMP NEGERI
10 KOTA JAMBI
Febriza Laila Husna
1
M. Salam
2
, M. Lukman
Hakim
3
1, 2
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Universitas Jambi
Jl. Jambi, Muara Bulian No. KM, Mendalo Darat, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi Darat
1
2
Email: [email protected].id2
3
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student
Teams Achivement Division (STAD) terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas VIII pada
Mata Pelajaran PPKn di SMP Negeri 10 Kota Jambi. Metode penelitian menggunakan quasi
experimental design rancangan penelitian Pretest-Posttest Control Group Design. Populasi
dalam penelitian ini seluruh siswa dan siswi kelas VIII SMP Negeri 10 Kota Jambi. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Pengambilan data penelitian ini
menggunakan teknik observasi dan tes. Data tersebut di uji dengan uji-t dan uji N-Gain dengan
menggunakan software SPSS 26 For windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achivement Division (STAD)
terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas VIII pada Mata Pelajaran PPKn di SMP Negeri
10 Kota Jambi. Dilihat dari hasil uji-t independent yaitu
hitung
>t
tabel
sebesar 10.498>2.004. dengan
nilai df 54 dan pada taraf 5%. Secara uji N-Gain nilai rata-rata kelas eksperimen adalah sebesar
67,78 atau 68% yang termasuk dalam kategori Cukup efektif. Sedangkan dengan nilai mean atau
rata-rata pada kelas kontrol) adalah sebesar 8,834 atau 9% termasuk dalam kategori tidak efektif
yang artinya antara kelas eksperimen dan kelas kontrol terdapat perbedaan yang signifikan.
Kata Kunci: Berpikir Kritis, Student Teams Achievemnt Division (STAD), PPKn.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 CC BY-SA International License.
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of the Student Teams Achievement Division (STAD)
Cooperative Learning Model on the Critical Thinking Ability of Class VIII Students in Civics
Subject at SMP Negeri 10 Jambi City. The research method uses a quasi-experimental design
research design Pretest-Posttest Control Group Design. The population in this study were all
students of class VIII SMP Negeri 10 Jambi City. The sampling technique used was purposive
sampling. Retrieval of research data using observation and test techniques. The data was tested by
t-test and N-Gain test using SPSS 26 For windows software. The results showed that there was an
influence of the Student Teams Achievement Division (STAD) Cooperative Learning Model on the
Critical Thinking Ability of Class VIII Students in Civics Subject at SMP Negeri 10 Jambi City.
Judging from the results of the independent t-test, namely count> ttable of 10,498> 2,004. with a df
value of 54 and at a level of 5%. In the N-Gain test, the average value of the experimental class
was 67.78 or 68% which was included in the quite effective category. Meanwhile, the mean or
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
447
average value in the control class is 8.834 or 9% included in the ineffective category, which means
that there is a significant difference between the experimental class and the control class.
Keywords: Critical Thinking, Student Teams Achievement Division (STAD), PPKn.
PENDAHULUAN
Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia yang bermutu salah
satunya dengan membiasakan mendorong siswa untuk membentuk budaya berpikir kritis
dalam proses pembelajaran, pemerintah membuat rancangan pembelajaran untuk
meningkatkan kualitas manusia dengan menerapkan kurikulum. Undang-undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 butir 19 yang berbunyi kurikulum
adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta
cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu.
Pendidikan di sekolah tidak hanya sebatas fokus pada hasil yang diperoleh oleh
peserta didik dalam aktivitas pembelajaran berlangsung, akan tetapi dilihat juga dari proses
pendidikan yang dilakukan oleh pendidik dengan melihat berhasil atau tidaknya tujuan dari
pembelajaran tersebut. Guru selain menyediakan bahan ajar juga harus kreatif
mengaplikasikan metode pembelajaran baru dan menarik. Untuk itu, dengan kreatifnya
guru dalam megaplikasikan berbagai metode pembelajaran yang bervariatif yang tentu saja
nantinya akan berpengaruh kepada siswa kedepannya terutama ketika keterampilannya
akan dipraktikkan dan didorong untuk menggali lebih dalam lagi agar mampu berpikir
secara kritis.
Keterampilan berpikir kritis siswa ditandai dengan keterampilan didalam proses
menjadi pemikir yang kritis dan mengemukakan pendapatnya diluar kepala dengan lancar
dan tidak terhambat serta pendapat yang dikemukakan tersebut valid dan dapat
dipertanggungjawabkan nantinya. Jadi, keterampilan berpikir kritis memungkinkan
mempermudah siswa memhamai konsep dan cepat menanggapi masalah yang mucul dan
dengan menemukan solusi untuk memecahkan masalah dengan cepat, serta menerapkan
konsep dalam pada situasi, sehingga membantu keterampilan berpikir kritis siswa yang
harus dibentuk berkembang (Prameswari, Suharno, 2018:3).
Berdasarkan hasil obervasi atau pengamatan peneliti di SMP Negeri 10 Kota Jambi
menunjukkan proses pembelajaran PPKn kelas VIII terhadap kemampuan berpikir kritis
siswa dalam memecahkan suatu pokok permasalahan dalam proses pembelajaran tergolong
kurang kritis. Hal ini karena model pembelajaran yang diaplikasikan belum bervariasi
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
448
sehingga menyebabkan siswa belum mampu membentuk dan mengembangkan
keterampilan berpikir secara kritis begitu juga dengan mengaplikasikan model
pembelajaran tanpa melibatkan peserta didik dan menyertakan contoh-contoh yang terjadi
dikehidupan sehari-hari dapat membuat siswa kurang dapat membentuk keterampilan
berpikir kritisnya.
Selain hal tersebut, Masalah lain yang terlibat pada siswa yang cenderung kurang
aktif atau pasif dan belum mampu memecahkan dan memberikan solusi pada permasalahan
Ketika sedang belajar dikelas. Hal ini dikarenakan siswa kurang memiliki aktivitas, kurang
dilatih dan dibentuknya kemampuan berpikir kritis karena hanya mendengarkan,
memperhatikan, menghafal dan mencatat informasi yang diperoleh tanpa menganalisis,
menelaah dan mengimplementasikannya. Pada saat aktivitas mengajar berlangsung,
banyak siswa yang sulit untuk menyampaikan argumen-argumen, merumuskan pokok
permasalahan, serta mengambil kesimpulan dalam setiap pertanyaan yang membutuhkan
jawaban yang kritis dari siswa.
Maka dari itu, kemampuan berpikir kritis sangat penting diteliti karena berpikir kritis
dibentuk dan diperlukan bagi kehidupan sehari-hari hingga kedepannya, karena siswa
sering menghadapi masalah-masalah sosial yang terjadi dikehidupan sehari-hari,
dimasyarakat dan bernegara mengingat pentingnya keterampilan berpikir kritis, guru harus
mampu menutupi permasalahan yang terjadi pada saat mengajar dan mampu melaksanakan
proses pembelajaran dengan sukses dan sesuai dengan tujuan pembelajaran untuk
mengembangkan dan membentuk keterampilan berpikir siswa.
Disisi lain juga terlihat rendahnya tingkat kemampuan berpikir kritis siswa yang
menjadi permasalahan yang serius sehingga solusi harus dengan cepat dicari agar dapat
memecahkan masalah jika dibiarkan saja, akan berdampak negatuf terhadap berbagai
pihak-pihak yang terlibat, yaitu siswa itu sendiri sebagai subjek. Hal ini akan
mempengaruhi siswa kedepannya karena tidak mampu menganalisis dan memecahkan
masalah di kehidupan sehingga siswa kesulitan mengambil keputusan secara cepat dan
tepat.
Menurut pendapat Nurdyansyah (2016:66), penerapan model Student Teams
Achievement Division (STAD) berkesempatan bagi siswa berkolaborasi, elaborasi, bertukar
jawaban bahkan peserta didik dapat mempertanyakan kepada guru jika ada materi
pelajaran yang kurang jelas karena dengan bertanya kepada guru, siswa dapat
menumbuhkan dan meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa dalam mencari solusi
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
449
atau alternatif lain dari permasalahan suatu permasalahan yang terjadi dalam kegiatan
pembelajaran hingga berlanjut kekehidupan nyata berkhaitan dengan kehidupan bernegara.
Menumbuhkan seorang siswa yang pemikir kritis, guru harus mampu membimbing
untuk dapat memecahkan suatu permasalahan dengan mengajari secara bertahap-tahap.
Permasalahan dapat terpecahkan dengan mengumpulkan berbagai pendapat dari sumber
yang terpercaya dan bisa melalui informan yang terpecaya. Sehingga dengan terkumpulnya
data tersebut siswa dapat menemukan solusi untuk memecahkan masalah yang terjadi yang
telah telah didiskusikan secara matang dan kritis, baru setelah itu dapat ditarik suatu
kesimpulan dalam menyelesaikan permasalahan yang ada secara struktur dengan argumen
yang benar dan dapaat dipertanggungjawabkan.
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division
(STAD) ini diduga dapat membentuk dan meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.
Hal ini didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Andi et al., (2019:1) yang
berjudul “Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe STAD
Bermedia Audio Visual Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas VII Pada Mata
Pelajaran PPKn Di SMPN 1 Narmada” hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa ada
Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe STAD Bermedia Audio Visual
Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis peserta didik dalam mata pelajaran PPKn. Studi
tentang topik ini disarankan untuk dapat diteliti kedepannya karena model pembelajaran ini
bisa digunakan sebagai alternatif pembelajaran untuk menutupi permasalahan pada
pembelajaran dengan penerapan model yang bervariasi pada saat proses mengajar. Hal ini
akan mencegah terjadinya pembelajaran yang monoton dikelas dan peserta didik dapat
berpartisipasi lebih aktif, kemampuan berpikir kritis meningkat agar dapat prestasi belajar
yang dihasilkan menjadi bagus.
Oleh sebab itu, perlu diterapkan model pembelajaran yang dapat membentuk dan
meningkatkan keterampilan kritis siswa untuk belajar di kelas, satu diantaranya dengan
penerapan model pembelajaran kolaboratif Student Teams Achievement Division (STAD).
Alasan peneliti memilih model tersebut karena salah satu model pembelajaran yang paling
tepat dan sederhana diterapkan guru yang baru mengenal pembelajaran kolaboratif. siswa
diletakkan didalam kelompok belajar untuk melatih kerjasama dan tanggung jawab peserta
didik untuk berdiskusi sehingga dapat membentuk keterampilan berpikir secara kritis.
Anggota kelompok diberikan lembar kegiatan atau media pembelajaran sebagai panduan
dalam menguasai dan menyelesaikan materi pelajaran setelah itu membantu teman untuk
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
450
memahami dan menguasai isi pelajaran yang dijelaslan oleh guru sebagai fasilitator
maupun yang ada dibuku cetak, pertanyaan-pertanyaan soal dan melakukan diskusi.
METODE PENELITIAN
Penulisan ini dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain quasi
experimental design rancangan Pretest-Posttest Control Group Design. Yang menjadi
populasi adalah kelas VIII SMP Negeri 10 Kota Jambi, dengan menggunakan 2 kelas yaitu
kelas VIII.G sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII.F sebagai kelas kontrol, yang jumlah
keseluruhan siswanya 196 siswa. Sedangkan data diperoleh dengan cara menyebarkan tes
berupa soal uraian kepada siswa. Setelah jawaban dari tes soal didapatkan, data dianalisis
secara kuantitatif. Teknik analisis data dalam penulisan ini adalah uji-t kelas eksperimen
dan kelas kontrol untuk mengetahui pengaruh model Kooperatif Tipe Student Teams
Achivement Division (STAD) terhadap kemampuan berpikir kritis siswa.
Tempat pelaksanaan penelitian ditetapkan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 10
Kota Jambi yang beralamat di Komplek Tritura, Jl. Pangeran Diponegoro, Rajawali,
Kecamatan Jambi Timur, Kota Jambi. Observasi ini dilakukan dari 18 Oktober 10
November 2022 dan waktu penelitian ini sudah selesai dilaksanakan pada Februari 2023
hingga bulan April 2023.
Teknik pengambilan sampel yang dipilih dalam penelitian ini adalah purposive
sampling. Purposive sampling digunakan dalam proses sampel di ambil dan itu didasarkan
pada proyek tertentu yang dibuat oleh seorang peneliti sesuai dengan kriteria populasi yang
relevan yang telah dipahami atau diamati sebelumnya (Notoatmodjo, 2018:56).
Teknik pengumpulan data menggambarkan satu diantara aktivitas dasar pada
penelitian, sebab jika salah dalam menetapkan teknik pengumpulan data akan
menghasilkan data yang salah pada gilirannya sehingga dapat menimbulkan salah
interpretasi (Sugiyono, 2021:199). Data yang dikumpulkan dalam penelitian memakai
metode Tes. Tes yang peneliti gunakan yaitu tes dengan menyiapkan 5 pertanyaan berupa
uraian.
Teknik analisis data menggunakan Uji-t digunakan untuk menguji apakah variabel
independen digunakan berpengaruh secara parsial terhadap variabel dependen. Menurut
(Sugiyono, 2021:159). Untuk menguji hipotesis pada sampel 2 kelas yaitu menggunakan
analisis dengan rumus sample T-test berikut:
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
451
Penjabaran S
2
sebagai berikut:
Menurut Sundayana (2015:151) derajat peningkatan keterampilan berpikir kritis
dapat diketahui dengan menggunakan analisis statistik inferensial melalui analisis N-Gain
score (nilai pretest dan posttest keterampilan berpikir kritis). Akan tetapi, sebelum
melakukan Uji-t dan uji N-Gain dilakukan terlebih dahulu uji normalitas data dan uji
homogenitas, jika data tersebut berdistribusi normal dan data tersebut homogen maka uji
hipotesis dapat dilakukan. Adapun rumus dari uji N-Gain adalah sebagai berikut:
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah:
H
0
: Tidak terdapat pengaruh model pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams
Achievement Division (STAD) dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis
Siswa Kelas VIII pada Mata Pelajaran PPKn di SMP Negeri 10 Kota Jambi.
H
a
: Terdapat pengaruh model pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement
Division (STAD) dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas VIII
pada Mata Pelajaran PPKn di SMP Negeri 10 Kota Jambi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan pada output pengolahan data dengan menggunakan uji T diperoleh hasil
sebagai berikut:
Uji t Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen
Uji-t dilakukan untuk mendapatkan ada tidaknya pengaruh yang signifikan sebelum
dan sesudah mendapat perlakuan atau ada tidaknya skor yang meningkat dari sebelum dan
sesudahnya perlakuan. Dasar pengambilan kesimpulan dalam uji ini adalah jika nilai sig(2
tailed) < 0,05 maka menunjukkan adanya perbedaan atau pengaruh yang signifikan.
Berikut hasil uji t tersebut menggunakan software SPSS26
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
452
Berdasarkan hasil uji t paired samples diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan antara pretest dan posttest kelas eksperimen karena sig(2 tailed)
= 0,00 < 0,05.
Uji t Pretest dan Posttest Kelas Kontrol
Uji-t dilakukan untuk mendapatkan ada tidaknya peningkatan skor. Dasar
pengambilan kesimpulan dalam uji ini adalah jika nilai sig(2 tailed) < 0,05 maka
menunjukkan adanya perbedaan atau pengaruh yang signifikan. Berikut hasil uji t tersebut
menggunakan software SPSS26
Berdasarkan hasil uji t paired samples diatas dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
pengaruh yang signifikan antara pretest dan posttest kelas kontrol karena sig (2 tailed) =
0.07 > 0.05.
Uji t Posttest eksperimen dan Posttest Kelas Kontrol
Uji ini dilakukan agar penulis mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan
antara skor setelah perlakuan di kelas eksperimen dengan skor dikelas kontrol. Uji
Independent sample t-test ini memiliki dasar pengambilan kesimpulan yaitu jika nilai sig(2
tailed) < 0,05 maka menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan. Berikut hasil uji
independent sample t test tersebut menggunakan software SPSS26.
Berdasarkan hasil uji t diatas dapat disimpulkan bahwa nilai t
hitung
pada kelas
eksperimen adalah sebesar 10.498 yang artinya besar dari t
tabel
yaitu 2.004 artinya
t
hitung
>t
tabel
atau 10.498>2.004, sedangkan untuk kelas kontrol nilai t
hitung
>t
tabel
sebesar
10.498>2.004. Nilai t
tabel
sebesar 2.004 dilihat dalam tabel distribusi t dengan nilai df 54
dan pada taraf 5%. Perbandingan nilai thitung dengan t
tabel
disini guna untuk mengetahui
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
453
variabel bebas dengan variabel terikat. Selain itu, dalam tabel diatas juga diperoleh nilai
sig(2-tailed) adalah sebesar 0.33 yang mana lebih kecil dari 0.05 maka H
a
diterima dan H
0
ditolak. Artinya terdapat perbedaan antara kemampuan berpikir kritis kelas eksperimen dan
kelas kontrol sehingga dapat diartikan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran
Student Teams Achievement Division terhadap kemampuan berpikir kritis siswa kelas VIII
pada Mata Pelajaran PPKn di SMP Negeri 10 Kota Jambi.
Uji N-Gain
Tabel 1 kategori N-Gain Ternormalisasi
Nilai N-Gain
Kategori
g > 0,7
Tinggi
0,3 g ≤ 0,7
Sedang
g < 0,3
Rendah
Tabel 2 kategori efektivitias N-Gain
Persentase (%)
Tafsiran
< 40
Tidak Efektif
40-55
Kurang Efektif
56-75
Cukup Efektif
>76
Efektif
Setelah melakukan pengujian nilai, melakukan analisa terhadap skor yang diperoleh
dalam menguji normalitas N-Gain. Uji ini digunakan untuk menghitung milai N-Gain
apakah bersiginifikansi normal dan mengukur keefektifan model pembelajaran yang
diterapkan. Output yang diperoleh dengan software SPSS versi 26 for windows, hasil N-
Gainnya adalah sebagai berikut:
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
454
Tabel 3 Uji N-Gain
Sumber: Hasil Olah Data menggunakan software SPSS versi 26 for windows
Berdasarkan hasil output yang telah diperleh dengan menggunakan program software
SPSS versi 26 for windows diatas, terdapat nilai mean atau rata-rata pada kelas eksperimen
dengan menggunakan model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD)
adalah sebesar 67,78 atau 68% ang termasuk dalam kategori Cukup efektif. Sedangkan
dengan nilai mean atau rata-rata pada kelas kontrol dengan menggunakan model
pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah sebesar 8,834 atau 8%
termasuk dalam kategori tidak efektif. Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa
penggunaan model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) cukup
efektif untuk meningkatkna kemampuan berpikir kritis siswa kelas VIII pada mata
pelajaran PPKn di SMP Negeri 10 Kota Jambi. Sementara, penggunaan model
pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) tidak efektif untuk meningkatkna
kemampuan berpikir kritis siswa kelas VIII pada mata pelajaran PPKn di SMP Negeri 10
Kota Jambi.
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
455
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan didapatkan hasil analisis data posttest
dengan menggunakan bantuan software SPPS verso 26 for windows diperoleh nilai sig (2-
tailed) kemampuan berpikir kritis adalah sebesar 0,033 < 0,05 oleh karena itu h
0
ditolak
dan h
a
diterima.
Dapat hasil olahan data dari N-Gain nilai mean atau rata-rata jelas eksperimen
adalah sebesar 67,78 atau 68% yang termasuk dalam kategori Cukup efektif. Sedangkan
dengan nilai mean atau rata-rata pada kelas kontrol) adalah sebesar 8,834 atau 8%
termasuk dalam kategori tidak efektif yang artinya antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol terdapat perbedaan yang signifikan.
Berdasarkan perbandingan nilai N-Gain tersebut membuktikan bahwa kelas
eksperimen berpengaruh positif terhadap kemampuan berpikir kritis ssiwa dibandingkan
kelas kontrol. Jadi, dapat dapat ditarik kesimpulan bahwa “Terdapat Pengaruh Model
Pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) terhadap
kemampuan berpikir kritis Kelas VIII pada Mata Pelajaran PPKn di SMP Negeri 10 Kota
Jambi tahun ajaran 2022/2023.
SARAN
Diharapkan bagi peneliti selanjutnya yang melakukan penelitian serupa, untuk bisa
mengembangkan penelitian ini dengan menggunakan Model Pembelajaran kooperatif tipe
Student Team Achievement Division (STAD) pada pokok bahasan materi yang berbeda
untuk mengukur aspek yang lainnya dengan tempat penelitian yang berbeda dan jenjang
yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Nasional (2003). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: CV Mitra Karya.
Prameswari, Suharno, & S. (2018). Inculcate Critical Thinking Skills In Primary Schools.
1(Snpd), 742750.
Nurdyansyah. (2016). Inovasi Model Pembelajaran. Nizamia Learning Center,Sidoarjo.
Andi, A., Sumardi, S., & Herianto, H. (2019). Pembelajaran Cooperative Learning
Tipe Stad Bermedia Audio Visual Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas
VII Pada Mata Pelajaran PPKn Di SMPN 1 …. Jurnal Ilmiah Pendidikan Indonesia,
1(16). http://jipi.unram.ac.id/index.php/jipi/article/view/13
Notoatmodjo. (2018). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta, PT Rineka Cipta.
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
456
Sugiyono, P. D. (2021). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (ketiga).
Bandung: CV Alfabeta.
Sundawa, D., Fitriasari, S., Iswandi, D., & Muthaqin, D. I. (2018). Implementation of
Teaching Model of Jurisprudential Inquiry Analysis as Prevention Effort from Hoax
Among Students. https://doi.org/10.2991/acec-18.2018.91