AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
399
PROBLEMATIKA KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU
MANAJEMEN PENDIDIKAN DI SEKOLAH MENENGAH
(Studi Kasus di SMP Negeri Satap Sayar Kota Serang)
Ayu Solehah Islamiah
Pendidikan Profesi Guru, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Jl. Ciwaru Raya, Cipare, Kec.Serang, Kota Serang, Banten 42117
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui informasi dan memberikan solusi atas permasalahan
yang dihadapi oleh kepala sekolah SMP Satap Sayar Kota Serang terkhusus dalam manajemen atau
pengelolaan pendidikan. Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif
yang dimana teknik pengumpulkan data melalui kegiatan observasi, wawancara dan dokumentasi.
Adapun teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan reduksi data dengan menentukan hal-
hal pokok serta berfokus pada problematika atau permasalahan yang ada di sekolah, sehingga dari
hal tersebut dapat memberikan suatu pencerahan yang lebih terfokus dan aktual sesuai dengan
kondisi yang ada untuk dapat ditemukan solusi dari apa yang menyebabkan adanya problematika
kepala sekolah dalam meningkatkan mutu manajemen pendidikan. Berdasarkan hasil penelitian
menunjukan bahwa problematika yang terjadi di sekolah diakibatkan dari sumber daya manusia
yang masih belum optimal yang dilihat dari tenaga pendidik maupun kependidikan, kepercayaan
masyarakat yang rendah terhadap sekolah, kinerja kependidikan dan pendidik yang perlu diperbaiki
dan ditingkatkan bersama, fasilitas yang belum mempuni dan masih banyak guru yang masih
berstatus honorer serta minimnya pengawasan dari dinas pendidikan setempat dalam memantau
perkembangan yang ada di sekolah.
Kata Kunci: Manajemen, Kepala Sekolah, Mutu Pendidikan.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 CC BY-SA International License.
ABSTRACT
This study aims to determine the information and provide solutions to the problems faced by the
principal of SMP Satap Sayar Serang, especially in the management or management of Education.
In this study using descriptive qualitative research methods in which the technique of collecting
data through observation, interviews and documentation. The data analysis technique is done by
using data reduction by determining the main things and focusing on problems or problems that
exist in schools, so that from this it can provide a more focused and actual enlightenment in
accordance with existing conditions to be found solutions of what causes the problems of
principals in improving the quality of Education Management. Based on the results of the study
showed that the problems that occur in schools are caused by human resources that are still not
optimal as seen from educators and education, low public trust in schools, educational and
educator performance that needs to be improved and improved together, facilities that do not have
and there are still many teachers who are still honorary status and lack of supervision from the
local education office in monitoring developments in schools.
Keywords: Management, Principals, Quality Of Education.
PENDAHULUAN
Untuk membangun masyarakat terdidik, masyarakat yang cerdas, maka mau tidak
mau harus merubah paradigma dan sistem pendidikan. Paradigma pendidikan adalah salah
cara pandang untuk mengatasi berbagai permasalahan yang muncul dalam pendidikan
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
400
nasional. Paradigma pendidikan merupakan satu hal yang akan memberikan kebijakan
kepada suatu lembaga pendidikan. Dalam meningkatkan mutu manajemen pendidikan,
formalitas dan legalitas tetap menjadi sesuatu yang penting dalam sistem manajemen
pendidikan sekolah, akan tetapi perlu diingat bahwa substansi juga bukan sesuatu yang
bisa diabaikan hanya untuk mengejar tataran formal saja. Substansi inti dalam manajemen
pendidikan meliputi kurikulum, peserta didik, teaga pendidik dan kependidikan, hubungan
sekolah dan masyarakat, dan keuangan. Adapun substansi tambahan yang menjadi
pendukung meliputi manajemen perkantora pendidikan, manajemen layanan khusus,
manajemen kelas, supervisi dan kepemimpinan pendidikan.
Lembaga pendidikan merupakan tempat untuk menumbuhkan dan mengembangkan
individu unuk membentuk karakter indovidu yang baik dan memberi dampak yang baik
bagi lingkungan sekitarnya. Lembaga pendidikan merupakan sarana untuk meningkatkan
mutu manajemen pendidikan yang dibawah oleh naungan pimpinannya. Secara praktik
dalam manajemen pendidikan, peran kepala sekolah sebagai manajer yang memiliki
keweangan untuk mengelola sekolah yang sesuai dengan visi dan misi sekolah. Peran
kepala sekolah sebagai manajer adalah bagaimana kepala sekolah dapat mendayagunakan
sumber daya manusia maupun non manusia untuk meningkatkan mutu maajemen
pendidikan di sekolah. Sekolah memiliki peran untuk menggerakan, mengkoordiasikan dan
menyeimbangkan seluruh sumber daya pendidikan pada lembaga tersebut (T. Muthuprasad
et al:2022). Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang menjadi tempat berlangsungnya
kegiatan belajar mengajar dan pembentukan karakter peserta didik guna menjadi sumber
daya manusia yang baik dan berguna bagi bangsa. Tugas utama dalam pendidikan yaitu
untuk meningkatkan kualitas individu yang lebih baik (Puspo Dewi Dirgantari:2019).
Kepala sekolah sebagai pemimpin pengelolaan pendidikan di sekolah harus memiliki
peran penuh dalam mengelola dan memberdayakan sumber daya manusia yang ada di
sekolah. Dalam hal inin manajemen kepemimpinan kepala sekolah yang profesional harus
siap menyelesaikan segala permasalahan yang terjadi di sekolah. Manajemen kepala
sekolah memiliki fungsi untuk memperbaiki dan mengembangan segala hal yang ada di
sekolah (Damonopolii & Alfian: 2019). Kemajuan mutu manajemen pendidikan di
sekolah merupakan keberhasilan kepemimpinan kepala sekolah. Upaya yang dapat
dilakukan guna menghasilkan sumber daya manusia yang cakap, mandiri dan profesional.
Hal ini dapat terwujud apabila kepala sekolah dapat menciptakan sistem pendidika yang
berkualitas.
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
401
Dalam lembaga pendidikan, pemimpin merupakan bagian yang tidak dapat
terpisahkan karena memiliki pengaruh untuk keberlangsungan proses dalam
meningkatkkan mutu pendidikan. Sebagai kepala sekolah yang menjadi pengendali mutu
manajemen pendidikan di sekolah harus mampu untuk menciptakan lingkungan kerja yang
berkualitas dalam meingkatkan mutu pendidikan di sekolah. Dalam hal ini, kepala sekolah
sebagai seorang pemimpin harus memiliki integritas yang baik sehingga dapat memberi
semangat dan menciptakan inovasi baru yang dapat memberi gagasan dan pengetahuan
guna meningkatkan mutu sumber daya manusia yang ada di sekolah. Kualitas sumber daya
manusia sangat berpengaruh terhadap perkembangan sektor pendidikan khususnya peran
pendidik dalam meningkatkan kualitas lembaga dan peserta didik (Retnasari, Lisa et al:
2021).
Kualitas sumber daya lembaga dan peserta didik salah satunya yaitu mampu
menyesuaikan perkembangan zaman khususnya dalam hal teknologi informasi dan
komunikasi sebagai upaya untuk mewujudkan mutu manajemen pendidikan yang
berkualitas (Marchand et al: 2020). Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia
sangat dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal yang saling memiliki keterkaitan
dalam meningkatkan integritas dalam diri setiap individu. Lembaga pendidikan menengah
pertama/ SMP memiliki visi untuk memberikan pelayanan pendidikan yang terbaik bagi
seluruh elemen yang berkaitan baik peserta didik, tenaga pendidik dan kependidikan,
masyarakat dan lainnya. Untuk mewujudkan hal ini tentunya berkaitan pula terhadap peran
seluruh stakeholder (pemerintah, swasta dan masyarakat) yang menjadi penentu
keberhasilan untuk mencapai tujuan tersebut.
Faktor internal dari individu yaitu motivasi dan keinginan yang kuat dan didukung
oleh faktor eksternal meliputi lingkungan, sosial, agama dan budaya. Dalam mencapai
suatu tujuan pendidikan memerlukan dua faktor tersebut agar dapat berjalan dengan baik.
Pemimpin juga harus mampu dan siap dalam menghadapi dan mengaplikasikan
transformasi yang ada, memperkuat pengetahuan digital dan mengintegrasikan gagasan
dan memastikan aspirasi yang diinginkan dapat tersampaikan dan disetujui. Dalam
mewujudkan mutu manajemen pendidikan di sekolah yang baik diperlukan adanya
pengelolaan dana yang efektif untuk meningkatkan layanan dan kualitas pendidikan
sekolah secara maksimal (Darmawan: 2019).
Problematika manajemen pendidikan yang dihaapi oleh SMP Satap Sayar Kota
Serang terdiri dari berbagai jenis permasalahan yang dapat dilihat dari lembaga sekolah,
tenaga pendidik dan kependidikan, peserta didik serta masyarakat. Kepemimpinan di
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
402
dalam SMP Satap Sayar Kota Serang masih belum optimal karena sumber daya manusia
yang masih belum optimal yang dilihat dari tenaga pendidik maupun kependidikan,
kepercayaan masyarakat yang rendah terhadap sekolah, kinerja kependidikan dan pendidik
yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan bersama, fasilitas yang belum mempuni dan masih
banyak guru yang masih berstatus honorer serta minimnya pengawasan dari dinas
pendidikan setempat dalam memantau perkembangan yang ada di sekolah. Dana
operasional sekolah yang diatur oleh pemerintah pusat sangat terbatas sehingga untuk
fasilitas pelayanan, sarana dan prasarana berdampak terhadap sumber daya mansia yang
ada di sekolah.
Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa sumber daya manusia yang
ada di dalam lembaga tersebut masih dikatakan rendah. Hal ini dapat dilihat dari
manajemen sumber daya yang masih sangat perlu ditingkatkan baik dari segi pengetahuan
dan keahlian dalam mengelola manajemen sekolah. Hal ini dapat dilihat dari hasil
observasi dan survei yang telah dilakukan di SMP Satap Sayar Kota Serang bahwa
manajemen di sekolah tersebut masih belum berjalan dengan optimal. Berdasarkan survei
lapangan yang telah dilakukan peneliti bertujuan untuk melakukan kajian penelitia dengan
judul “Problematika Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Manajemen Pendidikan di
Sekolah Menengah”.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Menurut Moleong (2016:6)
penelitian deskriptif kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk memahami fenomena
mengenai apa yang dialami oleh subjek penelitian semisal perilaku, persepsi, motivasi,
tindakan dan lainnya secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk bahasa, pada
satu konteks khusus secara alamiah serta dengan memanfaatkan bermacam metode
alamiah. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi,
wawancara dan dokumentasi secara objektif yang dilakukan di SMP Negeri Satap Sayar
Kota Serang. Adapun Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data dengan
memilih hal pokok dan berfokus pada problematika yang ada di lembaga, sehingga dapat
memberikan suatu gambaran yang lebih fokus dan aktual yang sesuai dengan kebutuhan
penelitian. Selanjutnya, peneliti display atau menampilkan data penelitian untuk menarik
suatu kesimpulan dari penelitian yang sudah dilakukan.
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
403
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tenaga pendidik di sekolah SMP Satap Sayar Kota Serang yang berstatus sebagai
guru honorer diberikan gaji dengan dana dari bantuan operasional sekolah (BOS) yang
tidak memiliki jadwal kepastian turun perbulannya, dan rata-rata besaran gaji yang minim
jauh dari angka gaji UMK Kota Serang yang sudah ditetapkan oleh sekolah dengan
landasan aturan sesuai regulasi dalam pemberian bantuan dana BOS dari pemerintah.
Namun, dalam segi kinerja pekerjaan semua pendidik baik yang berstatus sebagai pegawai
negeri sipil maupun honorer mempunyai beban dan tujuan yang sama sehingga tidak ada
perbedaan dalam perlakuan di sekolah dengan kewajiban atapun hak yang telah menjadi
kesepakatan bersama sehingga dalam hal ini adanya ketimpangan pada gaji dan kinerja
yang harus dilakukan oleh guru honorer menjadi suatu permasalahan yang dihadapkan
sekolah SMP Satap Sayar Kota Serang.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Yayah Juariah, S.Pd selaku kepala sekolah
di SMP Satap Sayar Kota Serang yang dilakukan pada tanggal 4 mei 2023 pukul 10.00
WIB menjelaskan bahwa problematika yang saat ini sedang dihadapi sekolah terletak pada
aspek sumber daya manusia, salah satunya guru yang mana hampir keseluruhan 9 dari 12
guru yang ada masih berstatus sebagai honorer dan rata-rata guru yang mengajar tidak
sesuai dengan latar belakang pendidikannya yang seharusnya menjadi keahliannya
sehingga pada realisasinya tentu mempengaruhi semangat dan loyalitasnya kepada sekolah.
Guru sangat memahami bahwa dengan keadaan dan kondisi yang dihadapi ini karena dana
yang digunakan dari bantuan operasional sekolah untuk memberi gaji didaparkan baru bisa
dicairkan setiap semester. Mendasari pada hal tersebut, maka sekolah juga tidak dapat
secara teratur dalam memberikan gaji pada guru-guru. Kemudian menurut beliau sebagai
Kepala sekolah yang berwenang memutuskan kebijakan belum bisa berbuat banyak serta
tidak bisa untuk selalu menekankan pada tenaga pendidik atau guru untuk meningkatkan
kinerjanya, namun tetap segala tindakan yang berkaitan dengan indisipliner perlu
ditindaklanjuti seperti dengan memberikan peringatan, sanksi, dan sebagainya. Dapat
dicermati dan dilihat bahwa permasalahan yang terdapat pada tenaga pendidik di SMP
Satap Sayar Kota Serang yang masih berstatus Guru non-PNS mempengaruhi kualitas
kinerjanya pada sekolah baik di lingkungan kelas maupun di luar kelas.
Gedung operasional sekolah yang masih dipakai secara bersama dengan Sekolah
Dasar Sayar mengharuskan SMP Satap Sayar Kota Serang ini untuk menyelenggarakan
kegiatan belajar mengajar secara bergiliran setelah jam kegiatan pembelajaran di sekolah
dasar selesai artinya sekolah menengah pertama ini harus melakukan kegiatan
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
404
pembelajaran pada siang hari mulai dari pukul 13.00 WIB hingga 17.00 WIB sehingga
tentunya akan mempengaruhi dari segi manajemen sumber daya sekolah dan pengelolaan
kelas serta peserta didik, di mana kepala sekolah dalam hal ini perlu merancang kebijakan
yang strategis dan efektif di tengah keterbatasan sekolah terutama mengenai fasilitas
sekolah sehubungan dengan sarana dan prasarana. Selain itu, ruangan kelas yang terbatas
dan panas akibat tidak adanya pendingin ruangan, alat peraga atau media pembelajaran
yang belum memadai untuk memudahkan guru dalam menyampaikan materi pelajaran, dan
kondisi kelas yang memprihatinkan seperti bangku dan meja yang rusak yang perlu
diperbaiki, fasilitas lainnya seperti perpustakaan dan ruangan UKS yang belum tersedia
menjadi problematika lain di sekolah yang mempengaruhi bagaimana manajemen
pendidikan di sekolah serta tentunya memicu persepsi yang negatif di kalangan masyarakat
mengenai kualitas sekolah.
Minimnya kunjungan dan pengawasan yang dilakukan oleh dinas pendidikan kota
serang kepada sekolah untuk melaksanakan fungsi-fungsi supervisi, baik yang bersifat
akademik maupun supervisi manajerial kepada kepala sekolah dan guru juga merupakan
salah satu penyebab adanya problematika mengenai peningkatan mutu sekolah. Di mana
berdasarkan aturan yang berlaku tugas pokok dan fungsi kunjungan dan pengawasan tiga
diantaranya: 1) melakukan pembinaan pengembangan kualitas sekolah, kinerja kepala
sekolah, kinerja guru, dan kinerja seluruh staff sekolah. 2) melakukan evaluasi dan
monitoring terhadap kurikulum secara mandiri yang haus disiapkan sekolah. 3) melakukan
penilaian terhadap proses pembelajaran secara daring maupun luring yang mana ketiga
tindakan peninjauan tersebut melalui supervisi sangat penting bagi sekolah dalam rangka
meningkatkan kualitas.
Inisiatif dalam Mengahdapi Problematika Tenaga Pendidik
Inisiatif sekolah dalam rangka menghadapi problematika sumber daya manusia
terutama mengenai permasalahan tenaga pendidik atau guru dilakukan dengan berbagai
cara atau usaha diantaranya seperti: 1) menyelenggarakan pelatihan-pelatihan khusus di
sekolah dengan mengundang pengawas dari dinas pendidikan Kota Serang atau
mengirimkan guru untuk menghadiri seminar atau penyeluhan seputar pendidikan bagi
tenaga pendidik secara rutin setiap 2 bulan sekali untuk merangsang pengetahuan dan
wawasan mengenai bagaimana cara untuk mengembangkan kompetensi dan keterampilan
yang harus dimiliki oleh seorang guru baik dari segi pedagogik, sosial, kepribadian, dan
profesional. 2) memberikan ruang kolaborasi melalui kegiatan rapat yang diadakan secara
internal dengan waktu tentatif untuk mengevaluasi, melakukan refleksi, dan berbagi
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
405
pengalaman untuk menambah serta memperbaiki kinerja sebagai tenaga pendidik. 3)
meningkatkan semangat tenaga pendidik dengan cara memberikan bentuk apresiasi atau
penghargaan khusus bagi guru yang berprestasi atau memiliki kinerja yang baik. Maka
dalam hal ini untuk menghadapi problematika yang ada berkaitan dengan sumber daya
manusia, kepala sekolah di SMP Satap Sayar Kota Serang harus menggali potensi-potensi
yang ada di lingkungan sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan. sebagaimana hal
tersebut diutarakan oleh Kepala Sekolah SMP Satap Sayar Kota Serang yaitu Yayah
Juariah, S.Pd sebagai berikut:
Sebagai kepala sekolah disini saya mempunyai tanggungjawab moral dan sosial
yang harus dieemban dalam upaya memberikan dukungan dan motivasi kepada setiap
guru untuk senantiasa bekerja secara koperatif dan ikhlas serta mampu memiliki
pengetahuan terhadap dirinya sendiri sehingga dengan kemampuan tersebut memudahkan
mereka untuk menggali potensi-potensi yang ada dalam diri agar menjadi guru yang hebat
baik dalam aktivitas belajar mengajar maupun bersosial dengan lingkungan sekitar yang
mana dengan hal ini secara tidak langsung membangun sekolah yang lebih berkualitas
dari sebelumnya, walaupun secara kuantitas jumlah keseluruhan tenaga pendidik di SMP
Satap Sayar 1 Kota Serang ini belum banyak dan kualitasnya pun perlu ditinjau lagi
karena linieritasnya belum terpenuhi dengan semestinya. Saya sebagai kepala sekolah
akan terus berusaha meningkatkan kapasitas guru honorer dengan mengusahakan
tindakan-tindakan yang suportif seperti usaha untuk memberikan gaji yang lebih baik
dengan menjalin kerjasama melalui dinas pendidikan atau mitra sekolah sebagai
upayanya meskipun hal tersebut memiliki kemungkinan yang belum dapat dipastikan, saya
akan mengupayakan yang terbaik bagi kesejahteraan sekolah dan guru salah satu
contohnya seperti dengan memberikan penghargaan khusus bagi guru yang berpretasi
baik secara akademik maupun dalam ruang lingkup sosialnya”.
Inisiatif dalam Menghadapi Problematika Tenaga Kependidikan
Dalam menanggapi problematika mengenai sumber daya manusia terkhusus
permasalahan tenaga kependidikan, kepala sekolah SMP Satap Sayar Kota Serang sebagai
stackholder yang memiliki wewenang dalam mengambil sebuah kebijakan terlebih dahulu
harus menyusun satu strategi yang tepat sasaran dan mendukung upaya dalam
meningkatkan mutu sumber daya manusia dalam hal ini berkenaan dengan guru dan
tenaga kependidikan sebagaimana wawancara yang dilakukan peneliti pada tanggal 5 Mei
2023 pukul 11.00 WIB dengan Kepala Staff sekolah yaitu Bapak Hariman, S.Pd
menjelaskan bahwa dalam pengelolaan sekolah yang dibantu oleh staff tata usaha dan
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
406
administrator dalam menjalankan tupoksi dan tugas masih menemui beberapa kendala
seperti sistem input data yang masih menggunakan cara manual sehingga memerlukan
waktu yang tidak sedikit untuk melakukan validasi dan pengecekan ulang secara teliti,
maka sebagai inisiatif upaya memperbaiki permasalahan tersebut, sekolah merencanakan
kegiatan evaluasi yang dilakukan secara rutin setiap satu bulan sekali, menurut beliau
dengan tindakan tersebut diharapkan sekolah terutama tenaga kependidikan dapat
mengetahui apa saja dan bagaimana kekurangan yang perlu diperbaiki maupun kelebihan
yang harus dipertahankan oleh tenaga kependidikan. Selain itu, melakukan koordinasi
dengan tenaga kependidikan di sekolah lainnya apabila tenaga kependidikan menemukan
kesulitan dalam hal menjalankan tugas yang harus dilakukan dengan segera.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Yayah Juariah, S.Pd pada tanggal 6 Mei
2023 pukul 09.00 WIB di sekolah. Beliau menjelaskan bahwa problematika yang terdapat
di SMP Satap Sayar Kota Serang yang dilihat dari segi tenaga kependidikan yakni
sehubungan dengan perangkat yang mendukung untuk kegiatan adminsitrasi secara digital
belum memadai karena sekolah belum mempunyai perangkat komputer yang memadai
yang tentu mengharuskan tenaga kependidikan mengerjakan tugas-tugas secara tidak
efesien. Sama seperti tenaga pendidik atau guru, tenaga kependidikan juga memiliki
sistem gaji yang hanya mengandalkan bantuan operasional sekolah (BOS) yang
nominalnya dinilai tidak sesuai dengan apa yang dikerjakan oleh tenaga kependidikan
sehingga secara tidak langsung hal ini mempengaruhi dari kinerja tenaga kependidikan di
sekolah.
Sumber daya manusia dalam ruang lingkup pendidikan erat kaitannya dengan
seluruh warga atau pihak yang ikut terlibat langsung dalam kemajuan suatu lembaga atau
sekolah baik dalam bentuk sumbangsih tenaga, pikiran untuk dapat mengelola sistem dan
penyelenggaraan kegiatan pendidikan. Ada dua unsur utama sumber daya manusia di
sekolah ialah tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang memiliki andil besar dalam
upaya terwujudnya pendidikan di sekolah yang baik. Di mana, sesuai dengan apa yang
termakjub pada Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003
secara umum tenaga kependidikan merupakan seseorang anggota masyarakat yang
diangkat dan mengabdikan dirinya dengan tujuan untuk menunjang terhadap
penyelenggaraan pendidikan mencakup tenaga pendidik, pustakawan, administrator dan
sebagainya. Sedangkan tenaga pendidik adalah seseorang yang berhadapan langsung
dengan peserta didik yang berfungsi untuk memberikan pengajaran dan pembelajaran,
membimbing, mengevaluasi, dan mengarahkan peserta didik meliputi Guru, pembimbing,
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
407
atau pelatih. Dalam hal ini tenaga kependidikan menjadi hal yang paling pokok dan
penting bersama dengan kepala sekolah untuk bekerjasama dengan turut terlibat dalam
menentukan keputusan dan mengupayakan untuk meningkatkan kualitas sekolah.
Manajemen kepala sekolah yang efektif dalam menghadapi tantangan maupun
problematika sumber daya manusia serta lingkungan perlu memiliki inovasi sebagai solusi
konkrit sekolah dalam menjawab adanya permasalahan yang ada termasuk menghadapi
permasalahan tentang sumber daya. Adapun manajemen yang dilakukan kepala sekolah di
SMP Satap Sayar Kota Serang yaitu dengan membuat program kerja yang strategis untuk
meningkatkan mutu tenaga pendidik dan kependidikan melalui pelatihan-pelatihan
pengembangan kualitas baik dari segi pembelajaran ataupun diluar pembelajaran,
melakukan monitoring dan pengecekan terhadap anggaran yang dimiliki sekolah
mencakup anggaran dasar maupun anggaran rumah tangga secara teliti, rutin untuk
mengadakan dan memberikan evaluasi secara terjadwal kepada seluruh anggota tenaga
kependidikan supaya kekurangan-kekurangan yang ada bisa cepat diperbaiki, membentuk
sekolah yang apresiatif terhadap setiap hal yang positif baik yang dilakukan tenaga
kependidikan maupun peserta didik dengan cara memberikan penghargaan kepada yang
berhak menerimanya, menjalin kerjasama dengan sekolah lain sebagai bentuk kolaboratif
dalam meningkatkan mutu dan kualitas sekolah atau dengan mengadakan kegiatan
akademik dan non-akademik bagi seluruh peserta didik yang bertujuan meningkatkan
kualitas peserta didik serta berusaha menyadarkan masyararakat mengenai kualitas
sekolahnya walaupun infrastruktur dan fasilitas belum terpenuhi.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti terhadap
temuan-temuan yang terdapat di SMP Satap Sayar Kota Serang dapat disimpulkan bahwa
permasalahan atau problematika yang dihadapi sekolah serta mempengaruhi bagaimana
manajemen kepala sekolah diantaranya yaitu disebabkan oleh minimnya sumber daya
yang berkualitas baik dari segi sumber daya manusianya yang dapat dilihat dari tenaga
pendidik dan kependidikan yang masih berstatus honorer, tidak adanya linieritas latar
belakang pendidikan dengan pelajaran yang diampunya, jarangnya kunjungan pengawas
dinas pendidikan ke sekolah untuk melakukan supervisi maupun berkenaan dengan
fasilitas sarana dan prasarana sekolah yang belum menunjang terhadap aktivitas belajar
mengajar di kelas. Sehingga kepala sekolah membuat kebijakan untuk menanggapi
problematika dengan melakukan berbagai tindakan membuat program kerja yang strategis
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
408
untuk meningkatkan mutu tenaga pendidik dan kependidikan melalui pelatihan-pelatihan
pengembangan kualitas baik dari segi pembelajaran ataupun diluar pembelajaran,
melakukan monitoring dan pengecekan terhadap anggaran yang dimiliki sekolah, rutin
untuk mengadakan evaluasi secara terjadwal kepada seluruh anggota tenaga kependidikan
di sekolah agar sekolah dapat segera memperbaikinya, menjadi sekolah yang apresiatif
terhadap setiap hal-hal yang positif, menjalin kerjasama dengan sekolah lain sebagai
wujud kolaboratif dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.
SARAN
Saran peneliti kepada SMP Satap Sayar Kota Serang yakni perlu adanya perbaikan-
perbaikan dalam manajemen pendidikan di sekolah dengan melihat kembali ketiga aspek
penting yaitu diantaranya pendidik, tenaga kependidikan, hingga dinas pendidikan sebagai
stackholder terkait yang dalam hal ini mempunyai andil besar terhadap pelaksanaan
manajemen sekolah yang lebih bermutu yang dilakukan oleh kepala sekolah sebagai
pimpinan yang memiliki peran dalam menentukan arah kebijakan sekolah yang baik.
Kekurangan-kekurangan seperti sumber daya manusia maupun sumber daya yang
berkaitan dengan fasilitas dapat diakali dengan menjalin sinergisitas antara sekolah dengan
sekolah lainnya baik bisa dilakukan dengan skema kerjasama dalam melakukan kegiatan
studi banding, workshop, pertukaran pelajar dan sebagainya yang bisa diwacanakan
sekolah demi mengupayakan peningkatan kualitas sekolah. Bagi peneliti selanjutnya,
penelitian ini diharapkan menjadi satu referensi untuk mengembangkan kualitas
manajemen pendidikan dengan memperhatikan aspek lainnya yang tentunya dapat
mempengaruhi terhadap perkembangan sekolah secara positif.
DAFTAR PUSTAKA
Damopolii, Regita, and Alfian Erwinsyah. “Gaya Kepemimpinan Transformasional Kepala
Sekolah Dan Pengaruhnya Terhadap Prestasi Peserta Didik” 7 (2019): 86–105.
Dirgaantari, Purpo Dewi. (2019). Analysis on the Quality of Educational Services in an
Effort to Improve the Image of Higher Education. International Journal
Management Science and Business. 1 (1): 27. DOI:
https://doi.org/10.17509/msh.v1i1.17110
Moleong, L, J. (2017). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Muthuprasad, T., S. Aiswarya, K.S. Aditya, and Girish K. Jha.. (2021). Students
Perception and Preference for Online Education in India durimg COVID-19
Pandemic. Social Sciences & Humanities Journal. 3(1): 1-11. DOI:
https://doi.org/10.1016/j.ssaho.2020.100101
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
409
Retnasari, Lisa, Yayuk Hidayah, Nufikha Ulfah, and Donita Gustika Siraten. Evaluasi
Pelaksanaan Program Penguatan Pendidikan Karakter (Ppk) Selama Pandemi Covid-
19 Di Sekolah Dasar.Ibriez : Jurnal Kependidikan Dasar Islam Berbasis Sains 6, no.
1 (2021). DOI: https://doi.org/10.21154/ibriez.v6i2.171
Marchand, André, Thorsten Hennig-Thurau, and Jan Flemming. (2020). Social Media
Resources andCapabilities as Strategic Determinants of Social Media Performance.
International Journal of Research in Marketing, DOI:
https://doi.org/10.1016/j.ijresmar.2020.09.011
Darmawan, Darmawan. (2019). Accountability and Transparency : Application of Good
Educational Governance.” International Journal Management Science and Business
1(1): 1. DOI: https://doi.org/10.17509/msb.v1i1.17108
Prihastuti, E., & Daud, S. (2019). PENGARUH KUALITAS LAYANAN PENDIDIKAN
TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI PADA UNIVERSITAS SWASTA DI BANDAR
LAMPUNG. Academy of Education Journal, 10(01), 76-99.
https://doi.org/10.47200/aoej.v10i01.273
Susanto, D., & Hasanah, E. (2022). BUDAYA BELAJAR DIKELAS V SD
MUHAMMADIYAH MRISI. Academy of Education Journal, 13(2), 273-283.
https://doi.org/10.47200/aoej.v13i2.1127
Tamba, S., & Yugopuspito, P. (2022). PENGARUH MOTIVASI BELAJAR,
MANAJEMEN KELAS DAN IMPLEMENTASI PROJECT BASEC LEARNING
TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.
Academy of Education Journal, 13(1), 26-39.
https://doi.org/10.47200/aoej.v13i1.884
Istiqomah, NAI, & Akhmad, F (2021). Problematika Pembelajaran Daring PAI serta
Upaya Kepala Sekolah dalam Mengatasinya. Jurnal Hurriah: Jurnal Evaluasi …,
academicareview.com,
https://www.academicareview.com/index.php/jh/article/view/32
Susandi, A, Dwidarti, F, Setiawan, B, & ... (2022). PROBLEMATIKA KEPALA
SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MANAJEMEN PENDIDIKAN DI
SEKOLAH DASAR. Jurnal Ibriez …, ibriez.iainponorogo.ac.id,
https://ibriez.iainponorogo.ac.id/index.php/ibriez/article/view/198
Radiah, M, Apri, MIZ, & Najamudin, H (2022). UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM
MENGATASI PROBLEMATIKA BELAJAR SISWA PADA MASA NEW
NORMAL DI SMPN 01 WANASABA. : Jurnal Kependidikan dan …,
ojs.kopertais14.or.id,
https://ojs.kopertais14.or.id/index.php/nahdlatain/article/view/215
ULUM, MUHB (2021). ANALISIS PROBLEMATIKA SUPERVISI KEPALA
SEKOLAH DALAM UPAYA PERBAIKAN KINERJA GURU AKIDAH
AKHLAK DI MTs SYALAFIYAH SYAFI'IYAH …., repository.unugiri.ac.id,
https://repository.unugiri.ac.id/id/eprint/743/