AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
388
PROBLEMATIKA GURU PPKN DALAM MEMANFAATKAN MEDIA
PEMBELAJARAN DIGITAL
(Studi Kasus Pada Pembelajaran PPKn di SMP Negeri 1 Banjar Pandeglang)
Rere Adianti
Pendidikan Profesi Guru, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Jl. Ciwaru Raya, Cipare, Kec.Serang, Kota Serang, Banten 42117
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui informasi berkaitan dengan tahap dan proses yang
dilakukan guru terkhusus guru mata pelajaran PPKn dalam merancang media pembelajaran di SMP
Negeri 1 Banjar Kabupaten Pandeglang. Serta untuk melihat bagaimana guru menerapkan media
pembelajaran pada proses pelaksanaan aktivitas belajar mengajar PPKn beserta hambatan-
hambatan yang dihadapi oleh guru selama merancang atau menggunakan media pembelajaran di
kelas. Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ialah deskriptif kualitatif untuk
mengurai serta menggambarkan apa dan bagaimana permasalahan yang dihadapi oleh guru mata
pelajaran PPKn dalam memanfaatkan media pembelajaran di SMP Negeri 1 Banjar Kabupaten
Pandeglang. Pada penelitian ini, teknik analisis melalui teknik observasi, wawancara, dan
dokumentasi untuk memperkuat argumentasi penelitian. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan
bahwa guru PPKn masih kesulitan dalam mengembangkan media pembelajaran dan secara
pemahaman kurang memahami mengenai tahapan-tahapan dalam merancang media pembelajaran
yang kreatif dan inovatif untuk diberdayakan pada proses pembelajaran di sekolah
Kata Kunci: Guru PPKn, Media Pembelajaran, Kabupaten Pandeglang
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 CC BY-SA International License.
ABSTRACT
This Research aims to find out information related of the stages and processes carried out by
teachers in disigning learning media in 1 Junior High School of Banjar Pandeglang Regency. And
to see how the teacher apply learning media in the process of implementing learning to pursue
civic education along with the obstacles faced by teachers while disigning using learning media in
the classroom. The type of research used in this research in descriptive qualitative to describe how
the problems faced by civic education teachers in utilizing learning media at Banjar 1 Junior High
School, Pandeglang Regency. In this research, the analysis technique uses observation, interview,
and documentation techniques to strengthen the research data. Based the result of the study, its
shows that civic education teachers hace difficulty in developing learning media and lack
understanding of the stages in designing creative and innovative learning media to be utilized in
the learning process at school.
Keywords: Civic Education Teacher, Learning Media, Pandeglang District
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan mutlak manusia yang harus dipenuhi
setiap orang untuk memperoleh kesejahtraan dalam hidupnya dan melalui pendidikan yang
efektif sangat berdampak bagi kemajuan bangsa dan negara yang lebih baik dari masa ke
masa. Tujuan pendidikan adalah untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang cerdas
dan berbudi luhur sehingga menjadi motor penggerak peradaban suatu bangsa” (Taher dkk,
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
389
2023). Pendidikan diharapkan menjadi faktor dalam meningkatkan kualitas sumberdaya
manusia dengan melalui proses pembelajaran di sekolah. Maka dalam usaha meningkatkan
kualitas ini penting bagi segenap pihak terkait untuk senantiasa berperan aktif dalam
mengembangkan pendidikan agar dapat memenuhi tujuan pendidikan yang diharapkan.
Salah satu pihak yang mempunyai andil penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan
yakni bisa diperankan guru atau pendidik dengan merancang suatu konsep pembelajaran
melalui pengembangan strategi pembelajaran yang efektif untuk diterapkan di kelas.
Media pembelajaran yang efektif merupakan alternatif bagi guru dalam mencapai
tujuan pembelajaran yang optimal yang bisa meningkatkan kualitas pembelajaran
(Nurdyansyah, 2019). Menurut Arsyad (2011:2-3) media ialah bagian yang tak terpisahkan
dari proses pembelajaran dalam mencapai tujuan pendidikan. Maka media merupakan alat
intervensi yang tepat yang bisa digunakan untuk mendorong kualitas pembelajaran yang
lebih baik lagi. Terlebih bagi pendidik ataupun guru, media yang baik dapat membantu
dalam upaya menyampaikan informasi materi pembelajaran kepada peserta didik yang
dikemas secara lebih menarik dan menyenangkan sebagai usaha meningkatkan
pendalaman pemahaman peserta didik terhadap topik materi yang sedang dipelajari serta
mereduksi adanya kegiatan pembelajaran konvensional yang membosankan, di mana hal
ini tentu menghambat proses ketercapaian peserta didik dalam mencapai tujuan atau
capaian pembelajaran yang diinginkan. Dalam kasus ini, apabila media bisa membuat
suatu daya tarik bagi peserta didik untuk belajar maka hal ini akan berpengaruh terhadap
motivasi dan minat untuk belajar bahkan menjadi alat untuk meningkatkan prestasi belajar
peserta didik (Sakdah Maya, dkk: 2022). Penting bagi pendidik untuk selalu
mengembangkan media pembelajaran seiring dengan kebutuhan belajarnya.
Terdapat berbagai jenis media pembelajaran yang memungkinkan untuk digunakan
guru dalam proses pembelajaran seperti: 1) media berbasis manusia, 2) media berbasis
cetakan, 3) Media berbasis visual, 4) media berbasis audio-visual yang menunjang
kegiatan belajar mengajar dan tentunya memiliki kekurangan dan keunggulannya masing-
masing (Asmarnis, dkk: 2016). Media tersebut bisa berbentuk gambar, video, presentasi,
atau media pembelajaran lainnya yang menggunakan komputer. Dalam pemanfaatan
media, seorang guru terlebih dahulu harus menyiapkan multimedia yang interaktif supaya
proses pembelajaran dapat berjalan dengan dua arah yang dapat memancing peserta didik
untuk turut bertanya, menjawab, atau mengkritisi terhadap bahan ajar yang diajarkan dan
disampaikan melalui media. Dalam hal ini guru harus memiliki paling tidak pengetahuan
tentang bagaimana media yang tersedia bisa dimanfaatkan secara optimal dan sedemikian
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
390
rupa lewat fitur-fitur yang tersedia pada media tersebut untuk mendukung proses belajar
yang lebih baik dan keterampilan dalam mengkolaborasikannya dengan kondisi yang ada
di kelas tersebut sehingga dapat menjawab problematika sehubungan dengan masalah-
masalah atau hambatan yang terjadi dalam proses belajar mengajar (Alya Rahma, 2023).
Peluang-peluang yang tersedia di zaman digital saat ini banyak memberikan kemudahan
sekaligus tantangan bagi pendidikan, di mana media pembelajaran mampu menutupi
kekurangan atau kelemahan daripada bahan ajar yang ada.
Kemajuan teknologi yang terjadi di abad-21 ini membawa perubahan yang cukup
cepat dan signifikan bagi guru. Situasi ini memberikan tantangan terutama bagi guru, di
mana guru yang tidak mampu untuk beradaptasi dengan adanya kemajuan teknologi ini
secara otomatis akan tertinggal bahkan dijuluki sebagai guru yang gagap teknologi
(gaptek) atau dengan kata lain tidak mampu menguasai teknologi. Tentu dalam
permasalahan tidak sesuai bila dikaitkan dengan filosofi Ki Hajar Dewantara yang
menyebutkan bahwa “Pendidikan harus sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman”.
(Dewantara K.H, 2011). artinya relevansi dengan kondisi saat ini, kegiatan pembelajaran
harus bisa menyesuaikan dengan kondisi yang ada, di mana kecanggihan teknologi harus
bisa dimanfaatkan oleh akademisi baik pendidik maupun peserta didik untuk menjawab
tantangan zaman yang menuntut manusia untuk memiliki dan menguasai keterampilan
yang diperlukan dizamannya yang mana saat ini sangat penting bagi manusia untuk dapat
memiliki kemampuan literasi teknologi dan literasi digital. Penerapan media pembelajaran
berbasis digital atau multimedia menjadi solusi bagi guru dalam mendukung proses
pembelajaran yang lebih bermakna dengan mengikuti tantangan perkembangan zaman.
Berdasarkan pengamatan yang sudah dilakukan dengan melibatkan peserta didik
sebagai subjek pendidikan di SMP Negeri 1 Banjar Kabupaten Pandeglang menunjukan
bahwa proses pembelajaran PPKn yang diselenggarakan oleh guru seringkali cenderung
membosankan, karena dalam pelaksanaannya, guru tidak memanfaatkan sumber media
yang ada dan tidak menggunakan media pembelajaran yang menarik disebabkan oleh
kurangnya pemahaman guru terkait bagaimana pendayagunaan media untuk menciptakan
suasana pembelajaran yang efektif serta dapat menarik minat belajar peserta didik. maka
peran media menjadi urgensi untuk menunjang keberhasilan suatu proses pembelajaran di
kelas. Sehubungan dengan problematika tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian yang berjudul “Problematika Guru PPKn dalam Memanfaatkan Media
Pembelajaran Digital di SMP Negeri 1 Banjar Pandeglang” bertujuan untuk
mendeskripsikan problematika yang terjadi pada guru saat memanfaatkan media
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
391
pembelajaran berbasis digital pada mata pelajaran pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi
kasus untuk memperoleh data primer dan sekunder guna memberikan penjelasan mengenai
problematika guru PPKn dalam memanfaatkan media pembelajaran digital yang bertempat
di SMP Negeri 1 Banjar Kabupaten Pandeglang. Data penelitian diperoleh dari hasil
observasi lapangan yang dilakukan di kelas, wawancara mendalam dengan Guru, peserta
didik, dan pihak yang bersangkutan lainnya untuk memperkuat akurasi data yang
dihasilkan peneliti menggunakan triangulasi sumber dengan instrumen
wawancara/observasi yang sudah dilakukan Expert Judgment untuk memvalidasi
instrumen.
Teknik analisis data yang peneliti gunakan adalah teknk analisis interaktif. Di mana
menurut Miles & Huberman dalam Sugiyono (2019) langkah analisis yang dilakukan
meliputi reduksi data, melakukan penyajian data dan pengambilan keputusan sebagai tahap
untuk menentukan hasil penelitian. Rangkaian penelitian dimulai dari peneliti melakukan
pengumpulan data dengan melaksanakan wawancara dan observasi kepada Guru PPKn di
sekolah. Kemudian, setelah data dikumpulkan peneliti melakukan reduksi data dengan
memilih data yang sesuai dengan kebutuhan penelitian. Selanjutnya, peneliti display atau
menampilkan data penelitian untuk menarik suatu kesimpulan dari penelitian yang sudah
dilakukan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan dengan responden dalam hal ini
Guru PPKn di SMP Negeri 1 Banjar Kabupaten Pandeglang diperoleh data yang dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 1.1 Hasil Wawancara Bersama Guru PPKn
Indikator Pertanyaan
Respon Narasumber
Kesiapan Guru dalam
Menggunakan media
pembelajaran
G1 : “Sulit kalau harus mau membuat media pembelajaran
yang menggunakan perangkat teknologi seperti
sekarang, karena faktor umur ibu. Mungkin kalau
guru-guru muda yang sepertinya mudah untuk
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
392
membuatnya”.
G2 : “Pernah beberapa kali menggunakan media
pembelajaran seperti PPT, tapi ibu rasa dampaknya
pada anak seperti biasa. Mangkanya daripada susah
dan ribet ibu lebih baik pakai cara yang
konvensional saja lebih praktis”.
G3 : “saya belum mahir menggunakan perangkat teknologi
nak, terus kalau harus belajar pun pasti butuh waktu
yang lama. Mangkanya ibu lebih memilih pakai cara
yang biasa ibu lakukan saja pakai ceramah”.
Fasilitas yang
digunakan dalam
praktik pembelajaran
di era digital
G1 : “kalau yang lebih gampang ibu paling menggunakan
Wa Grup saja untuk mengirimkan tugas-tugas atau
materi pelajaran, dan nanti siswa ibu suruh mencari
referensi materinya di internet paling biar mereka
mudah mencari jawabannya”.
G3 : “biasanya ibu pakai infokus kalau materi pelajarannya
cukup banyak jadi mereka mencatat point penting
yang ada di tayangan presentasi tersebut, tapi karena
jumlah infokusnya terbatas di sekolah ini, inisiatif
ibu kalau tidak kebagian infokus, ibu share
materinya di grup WA biar anak-anak baca secara
mandiri”.
G4 : “Listrik di sekolah sering mati-matian, sinyal di
sekolah juga sering ngga stabil. Kadang bapak
bingung kalau pakai media youtube anak-anak suka
terkendala jaringan sinyal”.
Strategi dan model
pembelajaran yang
digunakan Guru di era
digital
G2 : “Kalau mengajar, saya lebih pilih model pembelajaran
yang konvensional atau model diskusi dan tanya
jawab biar lebih hidup suasana pembelajarannya”.
G3 : “Saya lebih nyaman pakai model ceramah kalau dalam
pembelajaran, sesekali pakai model diskusi gitu, tapi
terkadang siswanya juga kesulitan atau pasif selama
pembelajaran itu”.
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
393
G4 : “biar tidak repot, saya pilih model yang gampang
untuk diterapkan di kelas seperti model diskusi dan
tanya jawab, kalau medianya pakai papan tulis atau
buku tulis.”
Terbiasa dalam Memakai Model Pembelajaran Konvensional
Umumnya model pembelajaran konvensional mempunyai karakteristik atau ciri-ciri
yang bisa dilihat dari proses belajar yang dilakukan seperti menggunakan model ceramah
dalam menyampaikan materi dan tanpa menggunakan media di dalamnya, guru
menggunakan bahan ajar terutama bersumber dari buku pegangan sekolah atau peserta
didik. berikut ini hasil wawancara dengan guru PPKn terkait pemanfaatan media
pembelajaran digital.
G1 : “di sekolah, banyak undangan terkait kegiatan pelatihan-pelatihan soal cara-cara buat
media pembelajaran berbasis digital gitu, tapi setelah ikut di beberapa kegiatan
tersebut saya merasa malas karna sulit sepertinya untuk membuatnya, mangkanya
sampai sekarang saya hanya pakai cara konvensional yang biasa saya gunakan
pada pembelajaran”.
G3 : “Karena di sekolah ini guru PPKn rata-rata umurnya udah cukup tua, jadi kadang
saya bingung buat mengembangkan media pembelajaran yang berbasis digital gitu,
apalagi kalau harus pakai komputer atau laptop sulit bagi saya”.
G4 : “bukannya ngga mau kalau pake yang media digital gitu, tapi banyak kendalanya
kayak perangkat nya yang kurang memadai juga saya yang jarang ikut pelatihan
tentang pembelajaran digital gitu yang diadain di sekolah atau luar sekolah”.
Penggunaan Media Pembelajaran Relatif Rendah
Media pembelajaran merupakan komponen berupa alat bantu yang dapat digunakan
oleh pendidik dalam menjalankan aktivitas pembelajaran yang lebih mudah (Alya Rahma
dkk, 2023). Penggunaan media sendiri bisa diterapkan pada sesi awal pembuka hingga
akhir kegiatan pembelajaran seperti pelaksanaan asesmen formatif yang bisa dimanfaatkan
oleh guru. Namun berdasarkan hasil temuan di sekolah, penggunaan media pembelajaran
nampaknya masih relatif rendah dibuktikan dari hasil wawancara dengan guru yang
sebelumnya telah dilakukan sebagai berikut:
G1 : Sulit kalau harus mau membuat media pembelajaran yang menggunakan perangkat
teknologi seperti sekarang, karena faktor umur ibu. Mungkin kalau guru-guru
muda yang sepertinya mudah untuk membuatnya”.
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
394
G2 : “Pernah beberapa kali menggunakan media pembelajaran seperti PPT, tapi ibu
rasa dampaknya pada anak seperti biasa. Mangkanya daripada susah dan ribet ibu
lebih baik pakai cara yang konvensional saja lebih praktis”.
G3 : saya belum mahir menggunakan perangkat teknologi nak, terus kalau harus belajar
pun pasti butuh waktu yang lama. Mangkanya ibu lebih memilih pakai cara yang
biasa ibu lakukan saja pakai ceramah”.
Secara spesifik data dapat ditunjukan pada diagram di bawah ini:
Diagram 1.1 Penggunaan Media Pembelajaran oleh Guru
Fasilitas Teknologi yang Belum Memadai
Sekolah sebagai satuan pendidikan hendaknya memberikan fasilitas berupa sarana
dan prasarana yang menunjang proses pembelajaran berbasis digital. Adapun fasilitas yang
bisa diberikan oleh sekolah seperti perangkat komputer dengan spesifikasi yang baik,
jaringan wifi (LAN) yang terhubung disetiap kelas, gawai, dan proyektor yang perlu
diperbanyak oleh sekolah guna memfasilitasi guru untuk menggunakan media
pembelajaran berbasis digital. Berikut hasil wawancara dengan guru PPKn terkait
permasalahan fasilitas teknologi di sekolah.
G1 : “kalau yang lebih gampang ibu paling menggunakan Wa Grup saja untuk
mengirimkan tugas-tugas atau materi pelajaran, dan nanti siswa ibu suruh mencari
referensi materinya di internet paling biar mereka mudah mencari jawabannya”.
G3 : “biasanya ibu pakai infokus kalau materi pelajarannya cukup banyak jadi mereka
mencatat point penting yang ada di tayangan presentasi tersebut, tapi karena
jumlah infokusnya terbatas di sekolah ini, inisiatif ibu kalau tidak kebagian
infokus, ibu share materinya di grup WA biar anak-anak baca secara mandiri”.
0
10
20
G1 G2 G3
membuat media pembelajaran digital
memanfaatkan teknologi digital
menggunakan media pembelajaran digital
tidak membuat media pembelajaran digital
tidak memanfaatkan teknologi digital
tidak menggunakan media pembelajaran digital
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
395
G4 : “Listrik di sekolah sering mati-matian, sinyal di sekolah juga sering ngga stabil.
Kadang bapak bingung kalau pakai media youtube anak-anak suka terkendala
jaringan sinyal”.
Diagram 1.2 Fasilitas Teknologi di Sekolah
Guru berperan penting dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran. Dimana
sebelum memulai aktivitas pembelajaran, terlebih dahulu guru akan menyusun dan
merancang pembelajaran serta kemudian melaksanakan kegiatan belajar mengajar
berdasarkan langkah atau tahapan penting disetiap rangkaian, mulai dari kegiatan
pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Tetapi, dalam proses pelaksanaan
pembelajaran PPKn di sekolah SMPN 1 Banjar Pandeglang terdapat beberapa
problematika yang dihadapi oleh guru terkhusus mengenai permasalahan pemanfaatan
media pembelajaran berbasis digital. Di mana beberapa guru di sekolah tidak dapat
mengoptimalkan teknologi dalam mendukung pembelajaran digitalisasi.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan menunjukan bahwa guru
belum terbiasa dalam menggunakan media pembelajaran berbasis digital. Masih banyak
guru di sekolah yang menggunakan model pembelajaran konvensional seperti salah
satunya menggunakan cara berceramah untuk menyampaikan materi pelajaran
(Djonomiardjo, 2023). Artinya model ceramah seperti ini tidak relevan apabila diterapkan
secara terus-menerus di tiap proses pembelajaran. Maka dalam hal ini, guru sangat penting
bagi guru untuk memperhatikan kondisi situasional di lingkungan belajar tersebut. Model
konvensional ini mempunyai kekurangan dan menyebabkan rasa bosan peserta didik
karena aktivitas belajar hanya terfokus pada guru sebagai subyek pembelajaran. Menurut
Wirabumi (2022) model konvensional melalui ceramah akan menghasilkan permasalahan
dalam belajar seperti kegiatan pembelajaran yang berpusat pada guru, ruang dialektika
peserta didik terbatas, pemahaman peserta didik terhadap materi mudah dilupakan, dan
0
2
4
6
8
10
G1 G3 G4
Faktor lainnya
Fasilitas yang belum
memadai
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
396
kesulitan dalam mengukur kemampuan atau kompetensi yang dimiliki peserta didik.
pembelajaran abad-21 dengan kemudahan dalam mengakses teknologi, menjadi peluang
yang harus diseimbangi dengan kemampuan berliterasi digital. Namun pada kasus ini, guru
menunjukan rendahnya pemahaman dan keterampilan dalam berliterasi digital yang perlu
ditingkatkan dengan pelatihan-pelatihan pengembangan media pembelajaran digital.
Penggunaan media pembelajaran didasarkan pada asas kebutuhan peserta didik.
dimana kecenderungan atau tipe peserta didik abad 21 ini interaktif (Alya Rahma dkk,
2023). Namun, umumnya hambatan yang ditemukan pada saat penggunaan media
pembelajaran berbasis digital terletak pada pengadaannya (Lailiyah & Mardliyah, 2021).
Keberadaan teknologi sangat berpengaruh dalam proses pelaksanaan pembelajaran.
Adanya teknologi informasi dan komunikasi akan membantu guru dalam
menyebarluaskan atau mentransfer informasi dan memaksimalkan potensi yang dimiliki
peserta didik secara leluasa.
SIMPULAN
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan memanfaatkan media pembelajaran
berbasis digital di SMP Negeri 1 Banjar Kabupaten Pandeglang masih rendah. Hal ini
disebabkan oleh beberapa problematika seperti kebiasaan guru yang masih sering dan
nyaman dalam menggunakan model pembelajaran konvensional terlebih dengan cara
ceramah. Kemudian minimnya sumber daya manusia dalam hal ini guru untuk
menggunakan perangkat teknologi digital, dan faktor lainnya seperti fasilitas berkaitan
sarana dan prasarana yang belum memadai menjadi problematika yang dihadapi guru
untuk memanfaatkan media pembelajaran digital. Diharapkan dengan adanya penelitian
ini, dapat menjadi bahan evaluasi bagi sekolah untuk meningkatkan mutu atau kualitas
pembelajaran.
SARAN
Pada SMP Negeri 1 Banjar Pandeglang Guru bisa mengkolaborasikan antara media
pembelajaran dengan model pembelajaran yang interaktif dan menyenangkan yang dapat
meningkatkan partisipasi peserta didik dalam belajar seperti Bermain Peran, Problem
Based Learning (PBL), Inkuiri, Discovery Learning dan sebagainya untuk mestimulus
ketertartarikan belajar peserta didik terhadap materi dalam pembelajaran PPKn dan
perlunya pengembangan diri dengan cara mengikuti berbagai kegiatan pelatihan-pelatihan
multimedia atau pengembangan media untuk meningkatkan kualitas dan mutu
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
397
pembelajaran. Bagi peneliti lainnya, diharapkan dapat mengembangkan penelitian untuk
membuat media pembelajaran yang dipertimbangkan sesuai dengan kondisi sekolah dan
keadaan peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA
Adianti, R. (2023). PROBLEMATIKA GURU PPKN DALAM MEMANFAATKAN
MEDIA PEMBELAJARAN DIGITAL. Academy of Education Journal, 14(2).
https://doi.org/10.47200/aoej.v14i2.1676
Alya Rahma R., Soedarto Harjono H., Sulistyo U. (2023). Problematika Pemanfaatan
Media Pembelajaran Berbasis Digital. Jurnal Basicedu 7(1):603-611 DOI:
https://doi.org/10.31004/basicedu.v7il.4653
Arsyad, A. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Asmarnis., Yuhelman, N., Murwinda, R. (2016). Media dan Efektivitas Belajar Siswa
Untuk Mewujudkan Pendidikan yang Berdaya Saing Tinggi. Jurnal Zarah. 4(1): 34-
46.
Dewantara, K.H. (2011). Karya Ki Hajar Dewantara bagian Pertama Pendidikan.
Yogyakarta: Majelis Luhun Persatuan Taman Siswa
Djonomiarjo, T. (2020). Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar.
Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal, 5 (1), 39. DOI:
https://doi.org/10.22437/pena.v8il.6706
Haryadi, R., & Selviani, F. (2021). PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN DARING DI
MASA PANDEMI COVID-19. Academy of Education Journal, 12(2), 254-261.
https://doi.org/10.47200/aoej.v12i2.447
Hidayat, K. (2016). PEMANFAATAN MEDIA DIGITAL OLEH GURU PADA SISWA
KELAS X DI SMA NEGERI 1 PLERET GUNA MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR PKn SECARA EFISIEN. Academy of Education Journal, 7(2), 135-152.
https://doi.org/10.47200/aoej.v7i2.408
Khomsah, S., Mobit, M., & Ridwan, I. (2023). IMPLEMENTATION OF REWARDS IN
JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTS IN VOCABULARY LEARNING. Academy
of Education Journal, 14(1), 1-9. https://doi.org/10.47200/aoej.v14i1.1323
Kurniadi, B., Bukit, P., Tamba, M., & Sembiring, E. (2023). KOMPETENSI LITERASI
DIGITAL SISWA DALAM PEMBELAJARAN DARING DI SMP NEGERI 2
KABANJAHE. Academy of Education Journal, 14(1), 155-170.
https://doi.org/10.47200/aoej.v14i1.1377
Lailiyah, N. N., & Mardliyah, S.Z. (2021). Problematika Pemanfaatan Media Pembelajaran
Berbasis TIK di Madrasah Ibtidaiyah. Bidayatuna: Jurnal Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah, 4 (1), 89.
Nurdyansyah, N. (2019). Inovasi Teknologi Pembelajaran. Siduarjo: Nizamia Learning
Center. DOI: https://doi.org/10.54471/bidayatuna.v4il.868
Nuryanto, S. (2014). APLICATION OF TRADITIONAL GAMES DAKON (ATGD)
SEBAGAI LANGKAH UNTUK MEMBENTUK NILAI KARAKTER PADA
ANAK USIA DINI DI TK KREATIF PRIMAGAMA TERBAN. Academy of
Education Journal, 5(1). https://doi.org/10.47200/aoej.v5i1.112
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
398
Pratama, F. (2020). MEMBANGUN KARAKTER SISWA MELALUI PENGGUNAAN
MEDIA PEMBELAJARAN SCRABBLE GAMES. Academy of Education Journal,
11(2), 129-141. https://doi.org/10.47200/aoej.v11i2.397
Sakdah, Maya Siti. Andi, Prastowo. Anas, Nirwana. (2022). Implementasi Kahoot Sebagai
Media Pembelajaran Berbasis Game Based Learning Terhadap Hasil Belajar dalam
Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0. EDUKATIF: Jurnal Ilmu Pendidikan, 4 (1):
3-4.
Sakina, N., Nurmawati, S., Sarawati, Y., & Walid, A. (2021). EVALUASI
PEMBELAJARAN DARING TERHADAP MATA KULIAH STATISTIKA IPA
IAIN BENGKULU. Academy of Education Journal, 12(1), 149-157.
https://doi.org/10.47200/aoej.v12i1.436
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alphabeta.
Wandasari, E. (2017). PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PENDIDIKAN
TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKN SISWA KELAS X SMK
PERINDUSTRIAN YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/ 2016. Academy
of Education Journal, 8(2), 200-225. https://doi.org/10.47200/aoej.v8i2.371
Wirabumi, R. (2020). Metode Pembelajaran Ceramah. Annual Conference on Islamic
Education and Thought, 1(1). 111.