AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
359
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN BAHASA
INDONESIA KELAS IV SEKOLAH DASAR
Lailatul Muna
1
dan Gigit Mujianto
2
1,2
Pendidikan guru sekolah dasar, Universitas Muhammadiyah Malang
Jl. Raya Tlogomas No.246, Babatan, Tegalgondo, Kec. Lowokwaru, Kota Malang 65144
1
2
ABSTRAK
Rendahnya hasil belajar materi teks narasi kelas IV membuat pembelajaran tidak efektif. Tujuan
penelitian untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus
dengan model PBL (Problem Based Learning), pada pembelajaran awal rata-rata nilai 75,
meningkat sebesar 81 di siklus I, dan Siklus II naik sebesar 93. Persentase ketuntasan pada
pembelajaran awal 50% kemudian pada Siklus I naik 70%, dan Siklus II naik 95 %. Persentase
ketidaktuntasan sebelum siklus 50%, kemudian Siklus I turun 30%, dan Siklus II turun lagi 5%.
Kesimpulan penerapan model PBL mampu meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Bahasa
Indonesia Kelas IV SDN 02 Girimoyo Kabupaten Malang.
Kata Kunci: Bahasa Indonesia, Problem Based Learning, Hasil Belajar.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 CC BY-SA International License.
ABSTRACT
The low learning outcomes of class IV narrative text material make learning ineffective. The
research objective is to improve student learning outcomes. The research was carried out in two
cycles with the PBL (Problem Based Learning) model, in early learning the average value was 75,
increased by 81 in cycle I, and Cycle II increased by 93. The percentage of completeness in early
learning was 50% then in Cycle I it increased by 70 %, and Cycle II rose 95%. The percentage of
incompleteness before the cycle was 50%, then Cycle I decreased by 30%, and Cycle II decreased
again by 5%. The conclusion of the application of the PBL model is able to improve learning
outcomes in Indonesian language class IV at SDN 02 Girimoyo, Malang Regency.
Keyword: Indonesian, Problem Based Learning, Learning Outcomes
PENDAHULUAN
Bahasa Indonesia adalah mata pelajaran yang wajib untuk dipelajari terutama bagi
peserta didik tingkat dasar, karena Bahasa Indonesia adalah Bahasa nasional yang
dipergunakan saat melakukan komunikasi dalam keseharian, sehingga penting untuk
mengajarkannya pada siswa jengjang sekolah dasar karena bahasa merupakan dasar dari
seluruh pembelajaran. Kecakapan berbahasa yang diajarakan sejak dini sangat penting bagi
peserta didik.
Pembelajaran Bahasa Indonesia terkait dengan menulis merupakan kompetensi yang
wajib dicapai siswa sekolah dasar. Menulis adalah proses kreatif mengungkapkan ide
dalam bentuk tulisan, misalnya untuk menginformasikan, membujuk dan menghibur orang
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
360
yang membacanya, dan juga menulis merupakan keterampilan komunikasi tidak langsung
tanpa tatap muka (Astuti, 2016; Nahdi & Yunitasari, 2020). Dalam pembelajaran menulis,
guru harus memperhatikan dan menekankan keterampilan menulis, karena menulis
termasuk keterampilan berbahasa yang wajib diajarkan untuk siswa sekolah dasar (Suria et
al., 2019; Wahyuni, 2014).
Komponen-komponen keterampilan berbahasa adalah berbicara, menyimak, menulis
dan membaca, dimana semuanya saling terhubung (Destiana, 2019). Menulis adalah
keterampilan linguistik yang perlu diperhatikan karena terbukti kemampuan menulis siswa
masih berada pada level yang sangat rendah. Keterampilan menulis membutuhkan latihan
dan pengulangan yang konstan, mereka tidak dapat dilakukan secara spontan.
Menulis sangat diperlukan dalam melakukan komunikasi tak langsung tanpa bertatap
muka tarigan (dalam Zaenab, 2020). Keterampilan dalam menulis dapat dikuasai melalui
dengan latihan atau praktik yang banyak dilakukan didalam kelas maupun dilapangan
secara teratur.
Kenyataan di lapangan dari hasil observasi diketahui bahwa kemampuan siswa kelas
IV dalam menulis teks narasi sangat kurang, dibuktikan dari banyaknya siswa yang tidak
bisa menulis narasi dengan baik, terutama kemampuan siswa dalam memahami topik/tema
pun sangat kurang, seringkali tidak sampai pada topik/tema yang ditugaskan.
Rendahnya hasil belajar keterampilan menulis siswa kelas IV menurut analisis
penulis dikarenakan keterbatasan dalam penggunaan model pembelajaran dan kurangnya
media pembelajaran yang mendukung, dimana guru biasanya hanya memakai metode
konvensional yang terpusat pada guru dan mengutamakan peliputan serta penyebarluasan
materi, sedangkan siswa pada umumnya kurang aktif sehingga mudah bosan saat belajar
dan menyebabkan hasil belajar kurang memuaskan.
Penyebab kemampuan menulis siswa rendah adalah kurang adanya minat menulis
dalam diri siswa, hal ini tercermin dari sulitnya siswa dalam menguasai keterampilan
menulis dan sedikitnya waktu untuk membaca di perpustakaan. mereka lebih suka bermain
game dibandingkan baca buku.
Masalah kurangnya kemampuan menulis siswa kelas IV dapat diatasi dengan
merubah model pembelajaran teacher centered ke student centered dengan harapan siswa
bisa ikut berpartisipasi pada pembelajaran. Pembelajaran yang terpusat di siswa,
diperlukan sebuah media pembelajaran sebagai jembatan antara siswa dan guru serta
model pembelajaran yang baik pada pembelajaran. Model pembelajaran yang layak
diterapkan sebagai upaya dalam memecahkan masalah ini adalah model PBL.
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
361
Model pembelajaran adalah tata cara terstruktur dalam membangun pengetahuan
guna mencapai tujuan pembelajaran (Kurniasih & Sani, 2016). Model pembelajaran yang
mampu memberikan peningkatkan pada hasil belajar dan keterampilan menulis siswa kelas
1 pada materi permulaan suku kata adalah model PBL. Model PBL adalah sebuah inovasi
pembelajaran dimana melibatkan keaktifan siswa dalam penerapannya (Nisa, 2015).
Menurut Shoimin (2014) model PBL dapat memudahkan siswa berfikir untuk
memecahkan sebuah permasalahan. Model pembelajaran PBL juga mampu memberikan
kebebasan kepada siswa dalam mengembangkan keterampilan pemecahan masalah.
Model PBL menurut Arends (2011) adalah pembelajaran yang mempunyai makna,
dapat berupa penyajian berbagai permasalahan yang orisinil pada siswa, yang mampu
memberi manfaat untuk siswa sebagai alat melakukan eksplorasi. Pada awal pembelajaran
peserta didik diberikan sebuah permasalahan kemudian permasalahan yang sudah
diberikan oleh guru dapat di analisis dengan tujuan agar peserta didik dapat menemukan
solusinya. Sehingga dalam hal ini selama pembelajaran guru menyajikan bermacam-
macam permasalahan, pertanyaan, serta memberikan fasilitas peserta didik guna dijadikan
bahan eksplorasi untuk siswa.
Saat merancang sebuah pembelajaran, model pembelajaran mampu dijalankan
dengan efektif jika didukung sebuah media pembelajaran yang menunjang. Pada penelitian
ini menggunakan media pembelajaran Power Point interaktif, dengan tujuan agar bisa
memberikan pemahaman materi pada siswa.
Penelitian terdahulu yang selaras adalah dari Demi Warny Dery (2019) yang
menyatakan jika kemampuan menulis dengan kolaborasi Think Talk Write berjalan
signifikan. Hal ini sesuai hasil keterampilan menulis siswa sebelum siklus sebesar 25%,
kemudian meningkat menjadi 30% di Siklus I pertemuan I, dilanjutkan dengan Siklus I
pertemuan II 45% , Siklus II pertemuan I meningkat 70%, kemudian meningkat sebesar
85% pada siklus II Pertemuan II. Sehingga kemampuan menulis dengan model Kooperatif
Think Talk Write secara klasikal berjalan dengan baik, dimana memperoleh nilai 85%
pada Siklus II Pertemuan II.
Selanjutnya, Penelitian Narsa (2021) yang menghasilkan rata-rata kelas Siklus I
sebesar 77, sedangkan rata-rata kelas Siklus II 82. Sehingga penerapan model PBL mampu
membuat rata-rata kelas meningkat. Terakhir, penelitian terkait teks narasi pernah
dilakukan oleh Rezki Aulia Syukri (2021) yang menyatakan bahwa hasil belajar dengan
model fun learning Siklus I nilai rata-rata hasil belajarnya 58,7 dan Siklus II nilai lebih
tinggi mencapai 82,5. Terjadi juga pada hasil ketuntasan belajar murid dimana Siklus I ada
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
362
3 (18,7%) siswa tuntas serta Siklus II ada 14 (87,5%) siswa tuntas sehingga mencapai
ketuntasan belajar klasikal. Artinya pembelajaran siklus II tuntas secara klasikal dengan
jumlah siswa >85%.
Perbedaan dengan penelitian ini terletak pada penerapan
model PBL yang ditekankan pada materi teks narasi. Penelitian ini sangat penting karena
dapat mengembangkan model pembelajaran khususnya pada pembelajaran Bahasa
Indonesia. Riset ini memiliki tujuan guna memperbaiki hasil belajar pada saat
pengaplikasian model PBL dalam materi teks narasi bahasa Indonesia.
METODE PENELITIAN
Riset ini memakai metode PTK (Penelitian Tindakan Kelas) dimana berlangsung saat
pembelajaran didalam kelas. Penelitian PTK ini untuk memperbaiki pembelajaran didalam
kelas, penelitian PTK dilakukan dengan cara kolaboratif partisipatif karena penelitian ini
melibatkan kolaborasi dari peneliti, teman sebaya dan guru kelas. Penelitian PTK kali ini
dengan model penelitian Kemmis dan McTaggart yang memiliki tahapan sebagai berikut:
dimulai dengan merencanakan, dilanjut dengan melaksanakan tindakan, kemudian
observasi dan yang terakhir dengan melakukan refleksi. Desain PTK model Kemmis dan
McTaggart PTK yang mana pada model PTK dapat dilihat sebagai siklus modifikasi
dengan sistem spiral refleksi diri yang diawali dengan rencana, dilanjutkan dengan
melakukan sebuah tindakan, kemudian dengan melakukan pengamatan, melakukan
refleksi, dan selanjutnya bisa diikuti dengan siklus spiral berikutnya (Nuraini, 2017).
Model tersebut bisa dilihat pada gambar berikut:
Gambar1. Gambar burung garuda
Subjek dalam riset ini ada 22 siswa Kelas IV SDN 02 GIRIMOYO dimana terdapat
10 laki-laki dan 12 perempuan yang beralamatkan di JL. Girimoyo, Krajan, Ngijo, Kec.
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
363
Karang Ploso, Malang, Jawa Timur 66382. Penelitian dilakukan di Tahun Pelajaran
2022/2023.
Teknik pengumpulan data menggunakan observasi serta tes. Observasi adalah sebuah
langkah yang dilakukan peneliti untuk mencatat keadaan yang sebenarnya yang ada di
lapangan dengan sistematis. (Slameto, 2010). Observasi dilakukan untuk mengamati
kegiatan pembelajaran pada saat menerapkan model PBL dengan Power point interaktif
sebagai media pembelajaran pada siklus 1 dan penerapan model PBL dengan bantuan
papan doraemon pada siklus 2 di kelas 4 SDN 02 Girimoyo.
Tes adalah suatu tahapan dimana pengukuran dilakukan untuk mengukur
indikator/keterampilan tertentu secara sistematis, dilakukan secara administratif,
memberikan angka yang jelas dan tepat, Sehingga mendapatkan hasil yang relatif stabil
dalam kondisi sama (Slameto, 2010). Tes dipergunakan sesudah selesai melakukan siklus 1
dan siklus 2 untuk melihat hasil belajar Bahasa Indonesia materi teks narasi dapat
mengingkat atau tidak dengan menggunakan model pembelajaran PBL. Data didapatkan
dengan cara melakukan perbandingan nilai tes sebelum perbaikan, sesudah siklus 1 dan
siklus 2. Perbandingan tersebut guna melihat peningkatan yang terjadi sesudah
menggunakan model PBL pada siklus 1 dan siklus 2.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Berikut hasil belajar kognitif terhadap keadaan sebelum siklus, siklus 1 serta siklus 2
peserta didik kelas IV SDN 02 Girimoyo yang disajikan peneliti dalam bentuk table
Tabel 1. Hasil belajar pra siklus, siklus 1 dan siklus 2
Aspek ketuntasan
Pra siklus
Siklus 1
Siklus 2
Jumlah
%
Jumlah
Jumlah
%
Tuntas
10
50 %
14
19
95 %
Belum tuntas
10
50%
6
1
5 %
Jumlah
20
100 %
20
20
100 %
Nilai rata-rata
75
81
93
Nilai tertinggi
90
92
100
Nilai terendah
48
73
73
Nilai KKM SDN 02 Girimoyo dalam bahasa Indonesia adalah 75, sehingga untuk
dikatakan siswa tuntas belajar ketika nilai mencapai minimal 75 poin, Tabel 1 pada
penelitian ini menunjukkan bahwa perbandingan hasil belajar pra siklus, Siklus 1 dan
Siklus 2 meningkat. Tahap awal terdapat 10 orang (50%) tuntas dan 10 orang (50%) yang
tidak tuntas. Pada riset ini siswa mengalami hasil belajar yang meningkat di Siklus 1 yaitu
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
364
siswa lulus 14 orang (70%), siswa tidak lulus 6 orang (30%). Siswa meningkat lagi di
Siklus 2 yaitu siswa tuntas 19 orang (95%) dan tidak tuntas 1 orang (5%).
Pembahasan
Fokus penelitian ini untuk melakukan perbaikan peningkatan hasil belajar materi teks
narasi Bahasa Indonesia untuk peserta didik kelas IV SDN 02 Girimoyo dengan model
PBL yang membuat siswa harus mencari pengetahuannya sendiri guna memecahkan
masalah yang ada. Dengan berbatuan media pembelajaran power point interaktif.
Tabel 1 memperlihatkan hasil belajar siswa meningkat disetiap siklus. Dengan
kondisi tersebut, penerapan model PBL pada pembelajaran dapat memberi peningkatan
pada hasil belajar dan cara berpikir kritis siswa (Saputra, 2021; Yusita, Rati & Pajarastuti
2021). Selain itu, pelaksanaan kegiatan pembelajaran berbasis model PBL di kelas Bahasa
Indonesia memudahkan guru serta siswa saat pelaksanaan pembelajaran dan memberikan
pengalaman yang baik untuk guru mampun siswa (Setiawan, 2020).
Diketahui bahwa ketika proses pembelajaran telah dilakukan sesuai siklus, ternyata
pemakaian model PBL bisa memberikan peningkatan pada hasil belajar dimana siswa
banyak mendapatkan pengalaman baru dalam belajar, sehingga memberikan dorongan
siswa untuk menjadi aktif pada pembelajaran (Yulianto et al., 2017).
Mengenai pertumbuhan hasil belajar siswa bisa dilihat pada Gambar 1, dimana dapat
diketahui bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia di SDN 02 Girimoyo dengan model PBL
berhasil memberikan peningkatkan hasil belajar. Hal ini merupakan terobosan baru
penelitian ini karena model PBL sampai saat ini masih dominan digunakan pada pelajaran
Bahasa Indonesia. Sehingga hasil penelitian ini membuktikkan bahwa model PBL juga
efektif digunakan di semua mata pelajaran sekolah.
Gambar 1 grafik hasil belajar
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
365
SIMPULAN
Simpulan dari penelitian adalah penerapan model PBL tidak akan efektif tanpa media
pembelajaran maupun metode pembelajaran yang menunjang, sehingga harus menerapkan
pembelajaran dengan model PBL dengan bantuan media power poin interaktif yang mana
dengan penerapan model pembelajaran PBL berbantuan power poin interaktif sebagai
media mampu memberikan peningkatan pada hasil belajar khusunya peserta didik kelas IV
SDN 02 Girimoyo.
SARAN
Diharapkan penelitian berikutnya mampu memperbaiki kelemahan pada penelitian
ini dan melengkapi penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Arends, R. I. (2011). Learning to Teach (terjemahan). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Astuti, A. P. (2016). Pengembangan Instrumen Penilaian Bahasa Indonesia Kelas VII
Berbasis Quipper School. JINoP (Jurnal Inovasi Pembelajaran), 2(2), 334350.
Dery, D. W., Pebriana, P. H., & Putra, K. E. (2019). Research & Learning in Primary
Education Penerapan Model Kooperatif Think Talk Write Untuk Meningkatkan
Keterampilan Menulis Karangan Narasi Pada Siswa Sekolah Dasar. Jurnal
Pendidikan dan Konseling, 1(1), 25-37.
Destiana. (2019). Pengaruh teknologi informasi berbasis android (Smartphone) dalam
pendidikan industry 4.0. Pros. Semin. Nas. Pendidik. Progr. Pascasarj. Univ. Pgri
Palembang.
Handini, R., Setiawan, R., Satyagung, E., Rasetya, O. M., & Pandin, M. G. (2022).
DONATION MOVEMENT AS THE IMPLEMENTATION OF CITIZENSHIP
EDUCATION IN THE DISRUPTION ERA. Academy of Education Journal, 13(2),
248-262. https://doi.org/10.47200/aoej.v13i2.1029
Kaharudin, L., & Rosnawati, V. (2020). PERBANDINGAN PROJECT BASED
LEARNING DAN GUIDED INQUIRY PADA PENGEMBANGAN
PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK SMA. Academy of Education Journal,
11(2), 104-114. https://doi.org/10.47200/aoej.v11i2.395
Kurniasih & Sani. (2016). Ragam Pengembangan Model Pembelajaran Untuk
Meningkatkan Profesionalitas Guru. Jakarta: Kata Pena.
Nahdi, K., & Yunitasari, D. (2020). Literasi Berbahasa Indonesia Usia Prasekolah:
Ancangan Metode Dia Tampan dalam Membaca Permulaan. Jurnal Pendidikan Anak
Usia Dini, 4(1), 434441. https://doi.org/10.31004/obsesi.v4i1.372
Narsa, I. K. (2021). Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonesia pada Materi Menulis
Teks Cerita Fantasi Melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Based
Learning. Journal of Education Action Research, 5(2), 165170.
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
366
Nisa, A. K. (2015). Implementasi Model Pembelajaran Problem Based Learning untuk
Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Pemrograman
Desktop Kelas XI RPL SMK Ma’arif Wonosari. Universitas Negeri Yogyakarta.
Nuraini, F. (2017). Penggunaan Model Problem Based Learning (Pbl) Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 5 SD. Jurnal Mitra Pendidikan, 1(4),
369279.
Octaviani, A., & Purnamaningsih, I. (2023). STUDENTS’ PERCEPTION OF THE
EFFECTIVENESS OF USING GOOGLE CLASSROOM APPLICATION AS AN
INTEGRATION OF DISTANCE LEARNING TECHNOLOGY. Academy of
Education Journal, 14(1), 10-19. https://doi.org/10.47200/aoej.v14i1.1329
Pamuji, A., & Hidayati, D. (2021). MODEL PENGEMBANGAN DAN EVALUASI
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI MTs KARANGKAJEN. Academy
of Education Journal, 12(1), 158-168. https://doi.org/10.47200/aoej.v12i1.438
Rumasoreng, M., Khuzaini, N., & Astuti, A. (2020). PERBANDINGAN
PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DENGAN BERBASIS MASALAH
DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH. Academy of
Education Journal, 11(2), 115-128. https://doi.org/10.47200/aoej.v11i2.396
Saputra, Y. A. (2021). Penerapan Model Problem Based Learning Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Tematik Siswa Kelas IV Sekolah Dasar. Jurnal Ilmiah PGSD, 5(2).
Setiawan, A. (2020). Meningkatkan keaktifan siswa dalam mata pelajaran bahasa
Indonesia dengan menggunakan pendekatan saintifik dalam kegiatan lesson study.
Jurnal Inovasi Pembelajaran, 6(2), 164180.
Shoimin, A. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta:
Ar-ruzz Media.
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Suria, M. D. O., Suwatra, I. W., & Murda, N. (2019). Pengaruh Model Pembelajaran
Snowball Throwing Berbantuan Media Audiovisual terhadap Hasil Belajar Bahasa
Indonesia. Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar, 3(1), 8997.
Syukri, R. A., Bahri, A., Khaltsum, U., & Makassar, U. M. (2021). Penerapan model
pembelajaran fun learning dalam meningkatkan hasil belajar menulis karangan narasi
siswa sekolah dasar. Jurnal Ilmu Pendidikan Dasar Indonesia, 1(1), 5160.
Wahyuni, S. (2014). Pengembangan Interactive E-Book Bidang Asesmen Bahasa Untuk
Mengembangkan Kompetensi Dan Kemandirian Mahasiswa Program Pendidikan
Bahasa. Jurnal Literasi, 13(1), 128139.
Yulianto, A., Fatchan, A., & Astina, I. K. (2017). Penerapan model pembelajaran project
based learning berbasis lesson study untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa.
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, Dan Pengembangan, 2(3), 448453.
Yusita, N. K. P., Rati, N. W., & Pajarastuti, D. P. (2021). Model Problem Based Learning
Meningkatkan Hasil Belajar Tematik Muatan Pelajaran Bahasa Indonesia. Journal
for Lesson and Learning Studies, 4(2), 174182.
Zaenab Hanim, Karina Octavira, R. S. (2020). Development Of E-Learning Using Moodle
Application On Model Pembelajaran Subject In Education Technology Master
Degree University Of Mulawarman. Jurnal Pendas Mahakam, 5 (2), 178185.