AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
289
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS YOUTUBE DALAM
MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK
Yulistian
1
, Febrian Alwan Bahrudin
2
, Ria Yuni Lestari
3
1, 2,3
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Jl. Ciwaru Raya No. 25 Kota Serang, Banten 42117
1
2
3
Email: [email protected]c.id
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan minat belajar peserta didik,
dan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh media YouTube terhadap minat belajar peserta didik
dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif, dengan metode quasi eksperimental. Populasinya yaitu peserta didik
kelas XI SMA Negeri 1 Pabuaran yang berjumlah 241 peserta didik. Sampel yang digunakan
sebanyak 58 sampel yang diambil dari kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hasil penelitian
menunjukan terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil minat belajar peserta didik kelas
eksperimen dengan kelas kontrol dengan hasil uji independent sampel T-test diperoleh nilai
signifikansi (2-tailed) sebesar 0,000 > 0,05. Pada hasil regresi linear didapatkan hasil T
hitung
> T
tabel
yaitu (4,650 >1,701), sehingga media YouTube berpengaruh signifikan terhadap minat belajar
peserta didik kelas eksperimen.
Kata Kunci: Media Pembelajaran, YouTube, Minat Belajar
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 CC BY-SA International License.
ABSTRACT
This study aims to determine whether there are differences in students' learning interests, and to
determine whether there is influence of YouTube media on students' learning interests in learning
Pancasila and Citizenship Education. This study uses a quantitative approach, with a quasi
experimental method. The population is class XI students of SMA Negeri 1 Pabuaran with a total
of 241 students. The samples used were 58 samples taken from control class and experimental
class. The results showed that there was a significant difference between the results of the learning
interest of the experimental class and the control class with the results of the independent sample
T-test obtained a significance value (2-tailed) of 0.000 > 0.05. In the linear regression results, the
results obtained were T
count
> T
table
, namely (4.650 > 1.701), so that the YouTube media had a
significant effect on the learning interest of the experimental class students.
Keyword: Learning Media, YouTube, Learning Interest
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi manusia guna mengembangkan
pengetahuan serta potensi dalam diri masing-masing individu. Pendidikan memiliki
kontribusi terhadap kemajuan suatu bangsa, karena pendidikan dapat meningkatkan
kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang mampu berdaya saing atau kompetetif, namun
pada saat pandemi Covid-19 melanda dunia termasuk Indonesia, hal tersebut membawa
dampak pada berbagai segmen kehidupan termasuk pendidikan, sehingga pada masa
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
290
pandemi Covid-19 pemerintah Indonesia melalui menteri pendidikan dan kebudayaan
(Kemendikbud) menerbitkan Surat Edaran No 4 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan
Pendidikan dalam Masa Darurat Coronavirus Disease (Covid-19), dengan adanya surat
edaran tersebut maka resmi setiap sekolah termasuk SMA Negeri 1 Pabuaran harus
melangsungkan pembelajaran secara daring atau pembelajaran jarak jauh. Dampak lanjut
dari adanya pandemi Covid-19 terhadap dunia pendidikan adalah mengakibatkan
terjadinya Learning Loss, hal tersebut dilansir dari halaman webset resmi kemendikbud,
bahwa berdasarkan hasil riset Pandemi Covid-19 secara signifikan telah menyebabkan
kehilangan pembelajaran (Learning Loss) literasi dan numerasi (Kemendikbud, 2021).
Learning Loss itu sendiri merupakan keadaan di mana peserta didik mulai
mengalami penurunan akademik ataupun kehilangan keterampilan yang salah-satunya
diakibatkan karena tidak adanya proses pembelajaran, hal tersebut sejalan dengan
pengertian Learning Loss menurut The Education and Development Forum dalam
Muzdalifa yang menyatakan bahwa Learning Loss merupakan keadaan peserta didik yang
kehilangan pengetahuan maupun keterampilan baik secara umum ataupun khusus atau
terjadinya penurunan secara akademik akibat kondisi tertentu yaitu seperti kesenjangan
yang berkepanjangan maupun ketidak berlangsungannya proses pendidikan (Muzdalifa,
2022). Selain itu Learning Loss juga merupakan keadaan peserta didik yang kehilangan
minat belajar, dengan secara spesifik akan sangat berdampak terhadap penurunan
pengetahuan dan keterampilan pada anak (Solihat, Sadiah, & Gumilar, 2020). Pendapat
lain juga menyatakan bahwa, Kurangnya minat belajar peserta didik menjadi salah-satu
tanda telah terjadinya Learning Loss (Hidayat, Apriliya, & Fauziyaturrosyidah, 2021),
dari beberapa pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa Learning Losss memiliki
keterkaitan erat dengan kurangnya minat belajar pada diri peserta didik.
“Minat belajar merupakan faktor yang sangat penting yang harus dimiliki oleh setiap
peserta didik dalam proses pembelajaran (Susanto, 2016). Minat belajar menjadi hal
penting yang harus ada dalam diri peserta didik pada setiap mata pelajaran terutama
terhadap pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), karena pada
umumnya PPKn sering kali dianggap sebagai mata pelajaran yang tidak menarik dan
membosankan, hal tersebut sejalan dengan apa yang dinyatakan oleh Etarini dalam
jurnalnya bahwa “Pada umumnya peserta didik selalu merasa bahwa pembelajaran PPKn
merupakan pembelajaran yang kurang menarik dan membosankan karena latihan-latihan
yang diberikan terlihat monoton, sehingga peserta didik terlihat lebih jenuh” (Etarini,
2021), sedangkan seperti yang kita ketahui bahwa Pendidikan Pancasila dan
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
291
Kewarganegaraan (PPKn) merupakan mata pelajaran yang sangat penting dipelajari oleh
peserta didik guna menjadikan warga negara yang baik serta berwawasan kebangsaan, dan
PPKn menjadi mata pelajaran yang wajib dipelajari oleh peserta didik mulai dari tingkat
sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi. Dari beberapa pemaparan di atas maka
dapat dismpulkan bahwa minat belajar menjadi hal yang penting dimiliki oleh setiap
peserta didik dalam mengikuti pembelajaran, termasuk pembelajaran PPKn, yang di mana
pembelajaran PPKn sering dianggap sebagai pembelajaran yang monoton dan
membosankan.
Minat merupakan suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau
aktivitas tanpa ada yang menyuruh (Slameto, 2020), sedangkan Belajar merupakan
rangkaian kegiatan untuk mencapai suatu perubahan pada tingkah laku yang merupakan
hasil dari pengalaman interaksi individu dengan lingkungannya yang berkaitan dengan
kognitif, afektif serta psikomotorik (Djamarah, 2015). Begitupun menurut “Olivia minat
belajar merupakan suatu sikap ketaatan dalam kegiatan belajar yang menyangkut
perancanaan jadwal belajar ataupun inisiatif untuk melakukan proses belajar tersebut
secara sungguh-sungguh (Olivia, 2011). Dari beberapa pengertian ahli di atas maka
peneliti dapat menyimpulkan bahwa minat belajar merupakan kesungguhan dan rasa suka
terhadap suatu proses kegiatan belajar yang mampu merubah pengetahuan, keterampilan,
dan sikap dari diri individu.
Mengingat pentingnya minat belajar dalam proses pembelajaran maka kontribusi
seorang guru sangat diperlukan dalam menumbuhkan minat belajar dari masing-masing
peserta didik, salah-satunya yaitu bisa dengan cara menggunakan media yang lebih
interakif dalam proses pembelajaran, seperti yang dinyatakan oleh Wildanum dalam
Sholehatin dan Wirdati bahwa minat belajar peserta didik dipengaruhi oleh metode dan
media pembelajaran yang digunakan oleh seorang guru, maka dari itu guru memiliki
peranan penting dalam menumbuhkan minat belajar pada diri peserta didik (Sholehatin &
Wirdati, 2021).
Penggunaan media pembelajaran menjadi salah-satu faktor dalam meningkatkan
minat belajar peserta didik. Berdasarkan hasil pra penelitian yang dilakukan pada bulan
Agustus 2022 di SMA Negeri 1 Pabuaran, bahwa media pembelajaran yang digunakan
yaitu berupa, Buku Paket atau buku teks, Lembar Kerja Siswa (LKS), dan media digital
seperti pemanfaatan handpon atau gadget peserta didik untuk mencari tambahan materi
dan bahan diskusi melalui pencarian Google, namun tidak semua materi atau setiap
pertemuan menggunakan media digital karena harus disesuaikan dengan waktu
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
292
pembelajaran dan keadaan dari peserta didik seperti kuota atau jaringan internet, sehingga
hal tersebut menjadi salah-satu fakor kurangnya minat belajar peserta didik dalam proses
pembelajaran.
Kurangnya minat belajar peserta didik di SMA Negeri 1 Pabuaran digambarkan
dengan minimnya partisipasi atau keterlibatan peserta didik pada saat kegiatan
pembelajaran, hal tersebut terlihat pada saat sesi tanya jawab berlangsung, terlihat hanya
ada beberapa peserta didik yang antusias untuk bertanya ataupun menjawab, peserta didik
sering terlihat mengantuk, serta peserta didik sering mengobrol dengan teman
sebangkunya, serta hal lainnya yang mengambarkan kuranya minat belajar peserta didik.
Media pembelajaran yang interaktif dapat menjadi cara dalam meningkatkan minat
belajar peserta didik, terlebih lagi saat ini globalisasi membawa kita kedalam alat
teknologi, informasi dan komunikasi yang semakin canggih. Tidak dapat dipungkiri bahwa
perkembangan teknologi telah masuk kedalam sela-sela kehidupan, yang di mana hampir
semua sisi kehidupan dalam masyarakat sudah terpengaruh oleh perkembangan teknologi,
termasuk pendidikan maka dari itu sudah seharusnya dunia pendidikan mampu
memanfaatkan teknologi dalam proses pembelajaran salah-satunya yaitu pada penggunaan
media pembelajaran berbasis digital.
Pemanfaatan media pembelajaran digital yang sesuai dalam proses pembelajaran
dapat memudahkan tersampaikannya tujuan dan materi yang diajarkan. Media
Pembelajaran digital itu sendiri merupakan media pembelajaran yang bekerja dengan
menggunakan data digital yang dapat menghasilkan suatu citra digital yang mampu diolah,
diakses, serta disalurkan menggunakan perangkat digital (Batubara, 2021), jadi media
pembelajaran digital merupakan media pembelajaran yang memanfaatkan digital sebagai
alat bantu dalam proses pembelajaran.
Salah-satu teknologi digital yang dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran
adalah YouTube. YouTube merupakan salah-satu website yang dapat dimanfaatkan untuk
berbagi video. Menurut data dari Hootsuite Wearesocial 2022 bahwa data pengguna
YouTube di Indonesia mencapai 139,0 Juta pengguna, dan berdasarkan penilaian dari
Semrush Rangking, YouTube menjadi website dengan posisi kedua yang sering dikunjungi
oleh pengguna internet Indonesia (Kemp, 2022), hal tersebut menunjukan bahwa YouTube
sangat berpotensi untuk dijadikan sebagai media pembelajaran, dengan memanfaatkan
YouTube maka seorang pendidik dapat berbagi video pembelajaran yang menarik sehingga
dapat meningkatkan minat belajar peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran.
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
293
Aplikasi YouTube mudah didaptkan oleh pendidik ataupun peserta didik, dengan
aplikasi YouTube maka pendidik dapat berbagi materi pembelaran dengan berbentuk video
pembelajaran sehingga pembelajaran akan lebih menarik, karena video yang disajikan
tersebut dilengkapi dengan gambar animasi yang mendukung, serta disisipkan berita-berita
terkini yang berkaitan dengan materi, dan video pembelajaran dilengkapi dengan kuis yang
membuat peserta didik lebih interaktif, sehingga aplikasi YouTube bisa menjadi sarana
yang digunakan pendidik dalam menciptakan suasana pembelajaran yang dapat
menumbuhkan minat belajar peserta didik.
Penggunaan media pembelajaran berbasis YouTube diharapkan mampu
meningkatkan minat belajar peserta didik pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan. Berdasarkan apa yang sudah dijabarkan melalui permasalahan-
permasalahan di atas, maka tujuan dari penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh dari penggunaan media pembelajaran berbasis YouTube
dalam meningkatkan minat belajar peserta didik pada mata pelajaran Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan.
2. Untuk mengetahui perbedaan hasil minat belajar peserta didik yang menggunakan
media pembelajaran YouTube dengan yang tidak menggunakan YouTube.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian dengan pendekatan kuantitatif,
karena penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi
YouTube (Variabel X) terhadap minat belajar peserta didik (Variabel Y) kelas XI dalam
pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) dengan materi Peran
Indonesia dalam Menciptakan Perdamaian Dunia Melalui Hubungan Internasional, serta
untuk mengetahui perbedaan nilai angket minat belajar antara kelas eksperimen yang
diberikan perlakukan tertentu yaitu media pembelajaran YouTube, dengan kelas kontrol
yang tidak diberikan perlakukan.
Metode yang digunakan yaitu metode eksperimen, dengan bentuk quasi eksperimen,
sebagaimana yang dijelaskan oleh Sudjana dan Ibrahim bahwa Penelitian eksperimen
merupakan metode yang dianggap sebagai metode penelitian yang paling canggih serta
dilakukan untuk menguji suatu hipotesis, dan merupakan metode yang dapat mengungkap
hubungan antara dua variabel atau lebih atau mencari pengaruh suatu variabel terhadap
variabel lainnya (Sudjana & Ibrahim, 2009).
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
294
Teknik sampling yang digunakan adalah Cluster Sampling, Cluster sampling itu
sendiri merupakan teknik pengambilan sampel yang berdasarkan daerah populasi yang
telah ditetapkan (Sugiyono, 2019), sehingga pengambilan sampelnya didasarkan pada
karakteristik dan sifat yang homogen. Populasi yang digunakan oleh peneliti yaitu seluruh
peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Pabuaran dengan jumlah 241 peserta didik, dengan
jumlah sampel yang digunakan adalah 58 sampel, 29 peserta didik yang berasal kelas
kontrol yaitu kelas XI IPA 1 dan 29 peserta didik dari kelas eksperimen yaitu kelas XI IPA
4.
Teknik pengumpulan data dalam penelitain ini yaitu menggunakan, observasi angket
dan dokumentasi. Observasi ke lapangan dilakukan pada saat sebelum pengambilan data,
yang dilakukan sebagai analisis kebutuhan. Angket digunakan sebagai alat pengumpulan
data dengan cara dibagikan secara langsung kepada peserta didik yang menjadi sampel,
adapun jenis angket yang digunakan adalah angket tertutup yang di mana dalam angket
tersebut sudah tersedia jawaban sehingga respon hanya tinggal memilih salah-satu jawaban
sesuai dengan pendapat masing-masing, sedangkan dokumentasi dilakukan oleh peneliti
untuk mengumpulkan bukti selama penelitian yaitu berupa dokumentasi pada saat
penelitian seperti saat penyebaran angket, foto surat menyurat, RPP, Silabus, dan data
sekolah yang lainnya yang dapat berkaitan dengan penelitian.
Instrument pernyataan yang dibuat dalam tiap variabel adalah menggunakan teori-
teori yang sesuai yaitu teori terkait indikator media pembelajaran dan indikator minat
belajar, dengan jumlah masing-masing variabel adalah 24 item pernyataan yang valid,
sehingga totalnya menjadi 48 item pernyataan.
Analisis yang digunakan pada penelitian kali ini adalah statistik inferesnsial dengan
model parametik. “Statistik inferensial merupakan teknik statistik yang digunakan untuk
menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi (Sugiyono, 2019).
Alasan penelitian menggnakan statistik ini yaitu karena peneliti bermaksud untuk
melakukan pengukuran terhadap pengaruh penggunaan media pembelajaran YouTube
dalam meningkatkan minat belajar peserta didik pada mata pelajaran PPKn serta untuk
mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata minat belajar peserta
didik sebelum dan sesudah diberi perlakuan.
Setelah data terkumpul maka tahap selanjutnya adalah pengolahan data untuk
menjawab hipotesis yang dirumuskan. Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara
terhadap rumusan masalah penelitian (Sugiyono, 2019). Adapun hipotesis dalam penelitian
ini yaitu:
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
295
H
a
= Terdapat Pengaruh dari Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis YouTube dalam
Meningkatkan Minat Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan.
H = Tidak Terdapat Pengaruh dari Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Youtube
dalam Meningkatkan Minat Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan.
Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu memakai uji Independent
Sampel T-test dengan kaidah pedoman nilai signifikan < 0,05 maka terdapat perbedaan
minat belajar, dan uji regresi sederhana dengan kaidah pedoman jika nilai signifikan < 0,05
maka variabel X (Media YouTube) berpengaruh pada variabel Y (Minat Belajar), namun
sebaliknya jika nilai signifikan > 0,05 maka variabel X tidak berpengaruh terhadap
variabel Y.
Penelitian berlangsung selama satu (1) bulan terhitung sejak tanggal 13 Januari 13
Februari, yang dimulai dari uji coba instrument penelitian sampai dengan pengambilan
data.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Rendanya minat belajar peserta didik salah-satunya diakibatkan oleh pengunaan
media pembelajaran yang kurang interaktif, sehingga diperlukan inovasi pembelajaran
sebagai penunjang untuk meningkatkan minat belajar peserta didik pada saat proses
pembelajaran (Septiayani, Lestari, & Legiani, 2022). Media pembelajaran merupakan alat
bantu yang digunakan oleh seorang pendidik untuk menyalurkan informasi berupa materi
pembelajaran kepada peserta didik, yang mampu menciptakan proses belajar mengajar
dengan lebih menyenangkan serta interaktif sehingga dapat meningkatkan minat belajar
peserta didik, terlebih lagi saat ini alat teknologi sudah semakin canggih sehingga tenaga
pendidik harus mampu beradaptasi dengan memanfaatkan teknologi sebagai media
pembelajaran, hal tersebut sejalan dengan apa yang dinyatakan oleh Oktaviani, Legiani,
dan Bahrudin bahwa “perubahan media pembelajaran dari konvensional ke yang lebih
modern adalah hal mutlak yang diperlukan dalam dunia pendidikan agar mampu
menyesuaikan kemajuan ilmu pengetahuan dan inovasi” (Oktaviani, Legiani, & Bahrudin,
2022). Dari beberapa pemamparan di atas dapat disimpulkan bahwa sudah seharusnya
dunia pendidikan mampu melakukan inovasi atau perubahan dalam penggunaan media
pembelajaran konvensional menuju pada media pembelajaran digital guna meningkatkan
minat belajar peserta.
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
296
Aplikasi YouTube dapat menjadi salah-satu media pembelajaran interkatif pada mata
pelajaran PPKn. Adapun kelebihan dari media pembelajaran YouTube yaitu mudah
diakses, mudah dibagikan, dapat menampilan video pembelajaran menarik yang sesuai
dengan materi, video pembelajaran dapat diunduh, memudahkan peserta didik untuk
belajar di mana pun dan kapan pun, dan bisa dilengkapi dengan kuis interaktif di akhir
video sebelum kesimpulan. Senada dengan apa yang dinyatakan oleh Suryaman (2015)
dalam Setiadi, Azmi, dan Indrawadi bahwa sebagai media pembelajaran YouTube memiliki
kelebihan yaitu; Informatif, artinya YouTube mampu memberikan berbagai informasi;
Cost effectife, artinya YouTube bisa diakses dengan gratis pada jaringan internet;
Potensial, maksudnya YouTube menjadi salah-satu situs yang sangat popular serta banyak
video yang diunggah pada YouTube sehingga mampu berpengaruh pada dunia pendidikan;
Praktis dan lengkap, artinya semua kalangan dapat menggunakan YouTube, serta banyak
video yang dapat dijadikan sebagai sumber informasi; Shaereabel, video yang tersedia
pada YouTube bisa dengan mudah dibagikan ke situs lain dengan cara berbagi link video
tersebut; Interaktif, dalam situs YouTube terdapat fitur kolam komentar sehingga mampu
memfasilitasi pendidik atau peserta didik untuk melakukan tanya jawab atau diskusi
(Setiadi, Azmi, & Indrawadi, 2019).
Sebagai media pembelajaran, selain memiliki kelebihan YouTube juga memiliki
kekurangan yaitu seperti membutuhkan waktu yang cukup lama ketika pembuatan video
pembelajaran, dan membutuhkan kuota serta jaringan yang stabil sebelum video
pembelajaran diunduh, di YouTube sering kali muncul video negatif, hal tersebut senada
dengan penelitian yang dilakukan oleh “Rahmasari, bahwa sebagai media pembelajaran
YouTube memiliki kekurangan yaitu; Membutuhkan jaringan internet atau kuota internet;
Seringkali muncul konten video negatif" (Rahmasari, 2020).
“Media pembelajaran adalah alat bantu yang dimanfaatkan dalam menyampaikan
pesan dari pengirim kepada penerima, yang mampu merangsang pikiran, perasaan,
perhatian, serta minat dari peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran” (Tafonao,
2018), sedangkan YouTube merupakan salah-satu platform media sosial yang dapat
dimanfaatkan untuk tempat menonton dan menyebarkan video dengan secara online”
(Nuryadi & Widiatmaka, 2022), jadi dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran
YouTube merupakan alat bantu yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan
memanfaatkan media sosial YouTube sebagai penyampai pesan pembelajaran, yang
nantinya mampu menampilkan video menarik sehingga mampu merangsang pikiran,
perhatian serta minat belajar dari peserta didik. Oleh karena itu, perlu diketahui terkait
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
297
tanggapan peserta didik dalam menggunakan media pembelajaran YouTube pada proses
pembelajaran, untuk itu peneliti menggunakan instrument penelitian berupa angket yang
berjumlah 24 item pernyataan yang valid.
Media pembelajaran menjadi salah-satu faktor dalam meningkatkan minat belajar
peserta didik, minat belajar pada peserta didik ditunjukan dengan rasa senang atau suka
dari peserta didik selama mengikuti pembelajaran dengan ditandai dengan peserta didik
ikut berpartisipasi dalam proses pembelajaran, serta perhatian peserta didik fokus pada
pembelajaran. Minat belajar peserta didik ini juga diukur dengan menggunakan angket
yang berisi 24 item pernyataan yang valid. Angket minat belajar diberikan sebanyak dua
kali yaitu sebelum diberi perlakuan dan sesudah diberi perlakuan dalam hal ini adalah
memberikan perlakuan berupa media pembelajaran YouTube.
Dalam menjawab hipotesis maka peneliti menggukan uji independent sampel T-test
dan uji regresi linear sederhana. Uji independent sampel T-test digunakan peneliti dalam
menjawab hipotesis, dengan menggunakan data yang sudah terkumpul dari angket media
pembelajaran yang sudah dibagikan kepada 58 responden dengan 24 item pernyataan, Uji
independent sampel T-test itu sendiri merupakan uji beda yang dilakukan untuk
mengetahui adakah perbedaan mean atau rata-rata dari sumber yang berbeda. Selanjutnya,
uji regresi linear sederhana, dengan menggunakan data dari yang sudah terkumpul dari
angket media pembelajaran dan angket minat belajar di kelas eksperimen dengan jumlah
responden 29 responden dengan 24 item pernyataan, uji regresi linear itu sendiri
merupakan uji pengaruh satu variabel bebas dengan satu variabel terkait. Dalam
perhitungan uji hipotesis tersbut dibantu dengan Statistical Program for Social Science
(SPSS) versi 25.
Sebelum dilakukan uji hipotesis maka peneliti sebelumnya akan mendeskripsikan
terkait nilai rata-rata minat belajar pre-test dan post-test angket minat belajar kelas
eksperimen, dan kelas kontrol, sebagai berikut:
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
298
Tabel 1. Hasil Pre-test dan Post-Test Angket Minat Belajar Kelas
Eksperimen, dan Kelas Kontrol
Pada hasil pre-test dan pos-test angket minat belajar kelas eksperimen dan kelas
kontrol di atas menunjukan adanya perbedaan rata-rata hasil angket, di mana pada hasil
pre-test angket minat belajar peserta didik kelas kontrol XI IPA 1 diperoleh hasil nilai rata-
rata 84,03 sedangkan pada kelas eksperimen XI IPA 4 diperoleh nilai rata-rata 86,03 yang
berarti pada kelas kontrol dan kelas eksperimenen memiliki nilai rata-rata awal yang tidak
jauh berbeda.
Pada hasil pos-test terdapat perbedaan yang signifikan di mana hasil angket minat
belajar pos-test kelas kontrol yang tidak menggunakan media pembelajaran mendapatkan
nilai rata-rata yaitu 87,69, sedangkan nilai rata-rata pada kelas eksperimenen yang
mengunakan media pembelajaran YouTube yaitu sebesar 106,83 yang artinya minat belajar
kelas eksperimen mengalami peningkatan setelah diberi perlakuan menggunakan media
pembelajaran YouTube yang mengakibatkan terdapatnya perbedaan mean atau rata-rata
minta belajar kelas eksperimen dengan kelas kontrol.
Meningkatnya minat belajar peserta didik karena penggunaan media pembelajaran
YouTube yaitu karena pada saat proses pembelajaran berlangsung peserta didik lebih
terlihat aktif dan fokus mengikuti pembelajaran, karena materi pembelajaran yang
disampaikan berbentuk tayangan video pembelajaran yang menarik, yang ditambah dengan
kuis yang menarik peserta didik untuk menjawab pertanyaan yang disediakan. Sehingga
peserta didik terlihat lebih senang dan menikmati pembelajaran, sedangkan pada kelas
kontrol peserta didik lebih cenderung pasif dan terlihat mengantuk.
Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbadaan hasil
minat belajar peserta didik kelas kontrol (XI IPA 1) dengan kelas eksperimen (XI IPA 4)
Statistics
Pre-Test
Eksperime
n
Pos-Test
Eksperimen
Pre-test
Kontrol
Pos-Test
Kontrol
N
Valid
29
29
29
29
Missing
0
0
0
0
Mean
86.03
106.83
84.03
87.69
Std. Deviation
9.962
5.000
9.941
6.804
Variance
99.249
25.005
98.820
46.293
Range
40
17
35
31
Minimum
68
100
68
72
Maximum
108
117
103
103
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
299
pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), dengan
menggunakan uji independent sampel T-test, yang akan dijabarkan sebagai berikut:
Tabel 2. Hasil Uji Independent Sampel T-test (Minat Belajar Peserta Didik)
Tabel hasil pengujian hipotesis independent sampel T-test di atas, menunjukan
bahwa nilai signifikansi (2-tailed) yaitu sebesar 0,000 yang berarti kurang dari 0,05,
sehingga hal tersebut menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil
minat belajar peserta didik kelas eksperimen (XI IPA 4) dengan kelas kontrol (XI IPA 1).
Pengujian hipotesis selanjutnya dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat
pengaruh variabel X (media pembelajaran YouTube) terhadap variabel Y (minat belajar)
dengan menggunakan uji regresi linear sederhana, yang akan dijabarkan sebagai berikut:
Tabel 3. Uji Regresi 1
Model
R
R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1
.667
a
.445
.424
3.79476
Tabel Model Summary di atas menggambarkan bahwa nilai korelasi atau hubungan
(R) yaitu sebesar 0,667. Dari output tersebut diperoleh koefisien determinasi (R Square)
sebesar 0,445, yang berarti pengaruh variabel X (Media YouTube) terhadap variabel Y
(Minat Belajar Peserta didik) yaitu sebesar 44,5 %.
Independent Samples Test
t-test for Equality of Means
Sig. (2-tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
Minat Belajar
Equal variances
assumed
.000
19.138
1.568
Equal variances not
assumed
.000
19.138
1.568
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
300
Tabel 4. Koefisien Regresi 2
ANOVA
a
Model
Sum of
Squares
Df
Mean Square
F
Sig.
1
Regression
311.333
1
311.333
21.620
.000
b
Residual
388.805
27
14.400
Total
700.138
28
a. Dependent Variable: Minat Belajar
b. Predictors: (Constant), Media YouTube
Tabel Anova tersebut menunjukan bahwa nilai F
hitung
= 21,620 dengan tingkat
signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 sehingga model resgresi dapat dipakai untuk
memprediksi variabel bebas, atau dengan kata lain ada pengaruh dari media pembelajaran
YouTube terhadap minat belajar peserta didik.
Tabel 5. Koefisien Regresi 3
Coefficients
a
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T
Sig.
B
Std. Error
Beta
1
(Constant)
47.602
12.757
3.731
.001
Media
YouTube
.543
.117
.667
4.650
.000
a. Dependent Variable: Minat Belajar
Tabel Coefficients di atas diketahui nilai constant (a) sebesar 47,602, sedangkan nilai
koefisien regresi (b) sebesar 0,543 sehingga persamaan regresinya dapat ditulis:
= a + b X
Y = 47,602 + 0,543
Persamaan tersebut dapat diterjemahan:
a) Konstanta sebesar 47,602 mengandung arti bahwa nilai koefisien variabel media
pembelajaran YouTube sebesar 47,602.
b) Koefisien regresi X sebesar 0,543 berarti bahwa setiap penambahan 1% media
pembelajaran YouTube, maka nilai minat belajar peserta didik bertambah sebesar
0,543. Koefisien regresmeni tersebut bernilai positif, sehingga dapat diartikan
bahwa arah variabel X terhadap variabel Y adalah positif.
Berdasarkan nilai signifikansi (dari tabel coefficisnts) diperoleh signifikansi sebesar
0,000 < 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel X (Media Pembelajaran You
Tube) berpengaruh terhadap variabel Y (Minat Belajar Peserta Didik). Berdasarkan nilai t:
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
301
diketahui nilai T
hitung
> T
tabel
yaitu 4,650 > 1,701, yang memiliki nilai signifikansi 0,000 <
0,05, sehingga hal tersebut menunjukan bahwa media Pembelajaran YouTube berpengaruh
signifikan terhadap minat belajar peserta didik di SMA Negeri 1 Pabuaran pada kelas XI
pada mata pelajaran PPKn dengan materi Peran Indonesia dalam Menciptakan Perdamaian
Dunia Melalui Hubungan Internasional.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil pre-test angket minat belajar didapatkan hasil nilai rata-rata minat
belajar yang tidak jauh berbeda antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen, adapun hasil
pre-test angket minat belajar yaitu didapatkan hasil rata-rata awal minat belajar kelas
kontrol XI IPA 1 pada saat pre-test yaitu sebesar 84,03, dan hasil rata-rata awal minat
belajar kelas eksperimen XI IPA 4 pada saat pre-test yaitu sebesar 86,03, sedangkan pada
saat pos-test terdapat perbedaan yang sangat signifikan di mana hasil minat belajar pada
kelas kontrol yang tidak menggunakan media pembelajaran YouTube memperoleh nilai
rata-rata minat belajar yaitu 87,69, dan pada kelas eksperimen yang menggunakan media
pembelajaran YouTube mendapatkan nilai rata-rata minat belajar yaitu 106,83, sehingga
hasil pos-test tersebut menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada nilai-
rata-rata minat belajar kelas kontrol dengan kelas eksperimen, hal tersebut bisa dilihat pada
hasil pengolahan data Independent Samples T-Test yang menunjukan bahwa nilai
signifikansi (2-tailed) kurang dari 0,05 yaitu 0,000, yang berarti terdapat perbedaan yang
signifikan antara hasil minat belajar peserta didik kelas eksperimen dengan kelas kontrol
atau terdapat perubahan yang signifikan antara minat belajar kelas kontrol dengan kelas
eksperimen.
Pada hasil uji regresi linear sederhana dapat dilihat pada tabel Coeffcints, yang
menunjukan bahwa pada kelas eksperimen dalam hal ini kelas yang mendapatkan
perlakuakan media pembelajaran YouTube (variabel X) pada kelas XI IPA 4 terdapat
pengarauh yang signifikan pada minat belajar peserta didik (variabel Y), ditunjukan
dengan nilai signifikansi pada variabel media pembelajaran YouTube yang menunjukan
nilai T
hitung
> T
tabel
4, 650 > 1, 701 dan signifikansinya < 0,05 yaitu 0,000, sehingga dapat
dikatakan Variabel X (Media Pembelajaran Youtube) berpengaruh terhadap Variabel Y
(Minat Belajar Peserta Didik) kelas XI di SMA Negeri 1 Pabuaran pada mata pelajaran
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) dalam materi Peran Indonesiaesia
dalam Menciptakan Perdamaian Dunia Melalui Hubungan Internasional. Artinya, media
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
302
pembelajaran Youtube dapat dimanfaatkan oleh tenaga pendidik sebagai alat bantu
mengajar dalam meningkatkan minat belajar peserta didik.
SARAN
Adapun saran yang dapat dikemukakan untuk beberapa pihak terkait yaitu sebagai berikut:
1. Bagi Pendidik; Tenaga pendidik harus mampu memanfaatkan teknologi dalam proses
pembelajaran untuk meningkatkan minat belajar peserta didik, seperti penerapan
media pembelajaran digital seperti YouTube atau media digital lainnya.
2. Bagi Kepala Sekolah; Kepala sekolah diharapkan mampu mendorong para tenaga
pendidik untuk mengikuti pelatihan mengenai media pembelajaran berbasis teknologi,
seperti memberikan fasilitas, kesempatan dan dukungan secara moral atau material
kepada guru agar bisa meningkatkan mutu pembelajaran yang sejalan dengan
kemajuan teknologi.
3. Bagi peserta didik; Peserta didik diharapkan dapat lebih memanfaatkan teknologi
sebagai penunjang proses belajar meraka.
4. Bagi Jurusan Pendidikan Panacasila dan Kewarganegaraan; Hasil penelitian ini
diharapkan dapat menjadi sumbangsih dari mahasiswa bagi jurusan Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan yang dapat dijadikan sebagai tolak ukur bagi jurusan
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan lainnya untuk dapat menciptakan lulusan
yang mampu mengembangkan media pembelajaran.
5. Bagi Peneliti Selanjutnya; Penelitian ini diharapkan mampu menjadi sebuah rujukan
bagi peneliti selanjutnya untuk bisa mengkaji penelitian mengenai penggunaan media
pembelajaran YouTube atau media sosial lainnya secara lebih mendalam sehingga
hasil penelitian mendatang dapat memberikan hasil yang lebih baik.
Pada intinya, saran di atas tersebut mengharapkan semua pihak untuk dapat
memanfaatkan teknologi sebagai alat penunjang dalam proses pembelajaran, agar
pendidikan negara kita bisa lebih maju dan tidak tertinggal oleh negara-negara maju
lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Batubara, H. H. (2021). Media Pembelajaran Digital . Bandung: PT REMAJA
ROSDAKARYA.
Djamarah, S. B. (2015). Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta .
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
303
Etarini, N. N. (2021). Model Pembelajaran Think Pair Share Meningkatkan Hasil Belajar
PPKn Siswa Kelas IX B SMP Negeri 1 Semarapura Tahun Pelajaran 2017/2018.
Jurnal Ilmiah Diseminasi Pendidikan & Penelitian Humaniora, 1(1), 24-31.
Habibah, A., & Hidayati, D. (2023). PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL DALAM
UPAYA MENINGKATKAN PENERIMAAN SISWA BARU DI SMA SWASTA.
Academy of Education Journal, 14(1), 107-123.
https://doi.org/10.47200/aoej.v14i1.1298
Hidayat, S., Apriliya, S., & Fauziyaturrosyidah, A. (2021). Metode Gamification Sebagai
Solusi Fenomena Learning Loss Dalam Pembelajaran Daring selama Pandemi
Covid-19: A Literatur Review. Journal of Elementary Education, 04(05), 741-752.
Kemendikbud, P. W. (2021). Dorongan Pemulihan Pembelajaran di Masa Pandemi,
Kurikulum Nasional Siapkan Tiga Opsi. Diambil pada tanggal 15 Agustus 2022, dari
kemendikbud.go.id: https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2021/12/dorong-
pemulihan-pembelajaran-di-masa-pandemi-kurikulum-nasional-siapkan-tiga-opsi
Kemp, S. (2022). Digital 2022: Indonesia. Diambil pada tanggal 27 Juni 2022, dari
datareportal.com : https://datareportal.com/reports/digital-2022-indonesia
Muzdalifa, E. (2022). Learning Loss Sebagai Dampak Pembelajaran Online Saat Kembali
Tatap Muka Pasca Pandemi Covid-19. GUAU: Jurnal Pendidikan Profesi Guru
Agama Islam, 2(1), 187-192.
Nuryadi, M. H., & Widiatmaka, P. (2022). Keungulan YouTube sebagai Media
Pembelajaran untuk Menumbuhkan Sikap Nasionalisme Mahasiswa. Journal of Civic
Education, 5(3), 356-367.
Oktaviani, R., Legiani, W. H., & Bahrudin, F. A. (2022). Pengaruh Media Quizizz
Terhadap Motivasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran PPKn (Quasy Eksperimen
Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Kota Serang). Journal of Civic Education, 5(3),
310-319.
Olivia, F. (2011). Teknik Ujian Efektif. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Rahmasari, H. (2020). Penggunaan Media YouTube Sebagai Solusi Media Pembelajaran
Bahasa Arab di Masa Pandemi. Maharaat: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab, 3(1),
23-41.
Septiayani, R., Lestari, R. Y., & Legiani, W. H. (2022). Pengembangan Media
Pembelajaran Video Dokumenter dalam Model Pembelajaran Blended Learning
Pada Mata Pelajaran PPKn Terhadap Minat Belajar Peserta Didik. Jurnal Pendidikan
Kewarganegraan, 113-123.
Setiadi, E. F., Azmi, A., & Indrawadi, J. (2019). YouTube Sebagi Sumber Belajar Generasi
Milenial. Journal of Civic Education, 2(2), 313-323.
Sholehatin, & Wirdati. (2021). Metode Pembelajaran dalam Meningkatkan Minat Belajar
Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Pertama. Jurnal Pendidikan Islam,
1(3), 251-270.
Slameto. (2020). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mmepnegaruhinya . Jakarta: Rineka
Cipta.
Solihat, A. N., Sadiah, A., & Gumilar, G. (2020). Pengaruh Pembelajaran Daring terhadap
Learning Loss dan Implikasinya terhadap Learning Outcome. Jurnal Inovasi
Pendidikan Ekonomi, 12(1), 12-22.
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
304
Sudjana, N., & Ibrahim. (2009). Penelitian dan Penilaian Pendidikan . Bandung: Sinar
Baru Algensindo.
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R%B. Bandung:
ALFABETA, cv.
Susanto, A. (2016). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar . Jakarta:
Prenadamedia Group.
Susanto, D., & Hasanah, E. (2022). BUDAYA BELAJAR DIKELAS V SD
MUHAMMADIYAH MRISI. Academy of Education Journal, 13(2), 273-283.
https://doi.org/10.47200/aoej.v13i2.1127
Tafonao, T. (2018). Peranan Media Pmeblajaran dalam Meningkatkan Minat Belajar
Mahasiswa. Jurnal Komunikasi Pendidikan, 2(2), 103-114.
Wael, A., Tinggapy, H., Rumata, A. R., Tenriawali, A. Y., Hajar, I., & Umanailo, M. C. B.
(2021). REPRESENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM DAKWAH
ISLAM DI MEDIA SOSIAL. Academy of Education Journal, 12(1), 98-113.
https://doi.org/10.47200/aoej.v12i1.428