AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
256
PERUMUSAN STRATEGI PEMASARAN DI PT GERBANG
SARANABAJA DENGAN MATRIKS IFE & EFE
Putri Cornellia Theresia Simangunsong
1
dan Nanang Alamsyah
2
1, 2
Teknik Industri, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta
Jl. Limo Raya, Limo, Kota Depok, Jawa Barat 12450
1
2
ABSTRAK
Banyaknya pesaing lokal maupun internasional membuat perusahaan yang bergerak dibidang
industri manufaktur dituntut mampu bertahan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Oleh
karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada perusahaan yang bergerak di bidang
manufaktur dan jasa konstruksi pada PT Gerbang Saranabaja. PT Gerbang Saranabaja adalah
perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) yang bergerak di bidang Konstruksi baja.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Untuk mengetahui
kelemahan dan kekuatan perusahaan, maka penulis menggunakan matriks Internal Factor
Evaluation (IFE) dan Eksternal Factor Evaluation (EFE). Hasil skor untuk IFE adalah sebesar 3,90
dan skor untuk EFE adalah 2,99, sehingga dari SPACE Matriks dapat diketahui bahwa PT Gerbang
Saranabaja berada pada kondisi highly unprofitable. Didapatkan pula hasil skor IE sebesar 3,90 dan
skor EFE sebesar 2,99, sehingga PT Gerbang Saranabaja berada pada kuadran IV yaitu dengan
kondisi highly unprofitable.
Kata Kunci: Manajemen strategi, IE Matrix, SPACE Matrix, IFE dan EFE Matrix, AHP
(Analytical Hierarchy Process).
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 CC BY-SA International License.
ABSTRACT
The number of local and international competitors makes companies engaged in the manufacturing
industry required to be able to survive to achieve the desired goals. Therefore, the authors are
interested in conducting research on companies engaged in manufacturing and construction
services at PT Gerbang Saranabaja. PT Gerbang Saranabaja is a company in the form of a
Limited Liability Company (PT) engaged in steel construction. The method used in this research is
qualitative method. To find out the company's weaknesses and strengths, the authors use the
Internal Factor Evaluation (IFE) and External Factor Evaluation (EFE) matrices. The score for
IFE is 3.90 and the score for EFE is 2.99, so that from the SPACE Matrix it can be seen that PT
Gerbang Saranabaja is in a highly unprofitable condition. The results of an IE score of 3.90 and
an EFE score of 2.99 were also obtained, so that PT Gerbang Saranabaja is in quadrant IV,
namely with highly unprofitable conditions.
Keywords: Strategic management, IE Matrix, SPACE Matrix, IFE and EFE Matrix, AHP
(Analytical Hierarchy Process).
PENDAHULUAN
Pada era globalisasi sekarang ini, seiring dengan pesatnya kompetisi perdagangan
dunia, setiap industri semakin menuntut pelaku-pelaku bisnisnya untuk juga terus
bertumbuh dalam sebuah integrasi yang berkesinambungan dan optimal. Banyaknya
pesaing lokal maupun internasional membuat perusahaan yang bergerak dibidang industri
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
257
manufaktur dituntut mampu bertahan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Pada
perusahaan konstruksi, seperti pada perusahaan umumnya dalam menjaga kelangsungan
hidupnya harus memperhatikan faktor internal dan faktor eksternal. Pekerjaan konstruksi
adalah keseluruhan atau sebagian rangkaian kegiatan perencanaan dan atau pelaksanaan
beserta pengawasan yang mencakup pekerjaan arsitektural, sipil, mekanikal, elektrikal,
dan tata lingkungan masing-masing beserta kelengkapannya, untuk mewujudkan suatu
bangunan atau bentuk fisik lain. Pekerjaan konstruksi yang dilakukan suatu perusahaan
memerlukan jangka waktu yang cukup panjang atau lebih dari satu tahun pajak.
Berdasarkan data BPS (2016), diketahui bahwa jumlah dan nilai proyek konstruksi di
Indonesia terus mengalami peningkatan setiap tahun. Stategi bersaing adalah upaya yang di
lakukan oleh suatu perusahaan dalam memenangkan sebuah pasar dengan cara
memberikan keunggulan-keunggulan dalam bersaing, menganalisis perusahaan pesaing,
serta melaksanakan strategi pemasaran yang efektif (Porter, 1992; Halim dan Mustamu,
2013). Menurut Gunawan dan Indriyani (2014), model bisnis dan strategi-strategi
diperlukan agar perusahaan dapat bersaing terutama dengan perusahaan yang lebih dahulu
berdiri, dan terus berkembang didalam industri konstruksi yang semakin ketat. Oleh karena
itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada perusahaan yang bergerak di bidang
manufaktur dan jasa konstruksi pada PT Gerbang Saranabaja.
PT Gerbang Saranabaja adalah perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT)
yang bergerak di bidang Konstruksi baja. Perusahaan manufaktur ini berada di Jl. Tipar
Cakung No. 5 KM. 3, RT.5/ RW.3, Sukapura, Kec. Cilincing, Kota Jkt Utara, Daerah
Khusus Ibukota Jakarta. Sejak tahun 1976, PT Gerbang Saranabaja memulai kegiatannya
sebagai bisnis satu orang dan tumbuh selama bertahun-tahun melayani proyek struktur baja
di Indonesia. PT Gerbang Saranabaja didirikan pada tanggal 18 Februari 1992 dan tujuan
perusahaan adalah menjadi mitra pilihan pertama dalam pengiriman pekerjaan struktur baja
terpadu dan jasa konstruksi. Saat ini, dengan kapasitas tahunan lebih dari 15.000 ton,
perusahaan telah mengembangkan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan dan harapan
klien. PT Gerbang Saranabaja dengan lebih dari 100 karyawan sekarang menjadi salah satu
yang terdepan dalam bidang fabrikasi dan konstruksi struktur baja di tanah air. Dalam
seperempat abad keberadaannya, perusahaan telah membuktikan komitmennya untuk
menambah nilai bagi operasi berkelanjutan para klien.
Sebagian besar klien telah bersama dengan PT Gerbang Saranabaja selama lebih dari
lima tahun dengan tingkat bisnis berulang yang mengesankan. Budaya inovasi,
profesionalisme, keuletan, dan semangat dari PT Gerbang Saranabaja adalah fondasi dari
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
258
kesuksesan yang berkelanjutan ini. Sertifikasi ISO 9001 yang diberikan kepada perusahaan
pada tanggal 27 Mei 2002 dicetak mengakui budaya ini dan standar internasional dalam
layanan perusahaan yang berkualitas tinggi secara konsisten. Pada tahun 2003, perusahaan
mengembangkan bisnis di Pressure Vessel, Boiler dan Heat Exchanger. Dengan budaya
inovasi, profesionalisme dan semangat penuh akhirnya stempel "S", "U" dan "U2"
diberikan kepada perusahaan pada tanggal 12 Agustus 2004. Sertifikat ini ditunjuk sebagai
perusahaan yang berwenang untuk menggunakan Indicated Symbol of The American
Society of Mechanical Engineers (ASME) untuk ruang lingkup kegiatan yang ditunjukkan
di bawah ini sesuai dengan aturan yang berlaku dari ASME Boiler and Pressure Vessel.
Manajemen strategis adalah proses untuk membantu organisasi dalam
mengidentifikasi apa yang ingin mereka capai, dan bagaimana seharusnya mereka
mencapai hasil yang bernilai. Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) adalah alat yang
digunakan untuk mengevaluasi lingkungan internal perusahaan dan untuk mengungkapkan
kekuatan serta kelemahannya. Sedangkan matriks Eksternal Factor Evaluation (EFE)
adalah alat yang digunakan untuk menguji lingkungan eksternal perusahaan dan untuk
mengidentifikasi peluang dan ancaman yang ada. Matriks evaluasi faktor internal dan
eksternal telah diperkenalkan oleh Fred R. David dalam bukunya ‘Strategic Management’,
kedua alat tersebut digunakan untuk meringkas informasi yang diperoleh dari analisis
lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Informasi diringkas, dievaluasi, dan
digunakan untuk tujuan lebih lanjut, seperti, untuk membangun analisis SWOT atau
matriks IE. Meskipun, alatnya cukup sederhana, namun matriks ini mampu
mengidentifikasi dan mengevaluasi faktor-faktor utama yang mempengaruhi kinerja
perusahaan. Dalam hal pengambilan data, penulis terlebih dahulu membuat janji temu
dengan manajer PT Gerbang Saranabaja. Setelah menentukan hari pertemuan, penulis
memberikan lembar kuisioner Martiks IFE dan EFE yang telah dicetak kepada manajer di
perusahaan tersebut.
Internal Factor Evaluation (IFE) Matrix dapat menganalisis faktor yang
mempengaruhi lingkungan internal. Matriks IFE merupakan alat formulasi strategi yang
meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama dalam area fungsional bisnis,
dan juga menjadi dasar untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi hubungan antara area-
area tersebut. Faktor-faktor internal yang digunakan dalam IFE di antaranya adalah
manajemen, marketing, keuangan, operasional, research and development, dan
management information system (MIS). External Factor Evaluation (EFE) membagi 2
kunci faktor, yaitu peluang dan ancaman. Dalam matriks ini, menyediakan tempat untuk
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
259
pembuat strategi dalam merangkum dan juga mengevaluasi informasi-informasi mengenai
lingkungan eksternal perusahaan. Faktor-faktor eksternal yang digunakan dalam EFE di
antaranya adalah ekonomi, sosial budaya, politik, teknologi, dan pesaing. IE Matrix adalah
matriks yang terbentuk dari faktor internal dan eksternal suatu instansi dari hasil IFE dan
EFE Matrix. Matriks ini terdiri dari sembilan sel dengan dua dimensi sumbu X dan Y
berdasarkan total skor IFE dan EFE. SPACE Matrix menentukan strategi yang harus
dilakukan sebuah instansi atau perusahaan untuk dijalankan. Matriks ini terdiri dari empat
kuadran yang dapat menginformasikan di kelompok agresif, konservatif, defensive, atau
kompetitif perusahaan atau instansi tersebut berada, sehingga dapat cocok dijalankan oleh
instansi yang bersangkutan.
Setelah diketahui IFE dan EFE dari perusahaan, maka selanjutnya adalah
menentukan rating. Rating dari masing-masing variabel diberikan dengan aturan sebagai
berikut:
Variabel Internal:
1) Diisi 1 jika variabel tersebut merupakan kelemahan utama.
2) Diisi 2 jika variabel tersebut merupakan kelemahan minor.
3) Diisi 3 jika variabel tersebut merupakan kekuatan minor.
4) Diisi 4 jika variabel tersebut merupakan kekuatan utama.
Variabel Eksternal:
1) Diisi 1 jika variabel tersebut dapat direspon secara kurang.
2) Diisi 2 jika variabel tersebut dapat direspon secara rata-rata.
3) Diisi 3 jika variabel tersebut dapat direspon secara di atas rata-rata.
4) Diisi 4 jika variabel tersebut dapat direspon secara sangat baik.
Setelah pemberian rating dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah pemberian
bobot dengan membandingkan secara berpasangan pada factor yang tersedia pada tabel
berdasarkan derajat pengaruhnya menggunakan skala ordinal. Skala 1 diberikan jika kedua
elemen sama pentingnya. Skala 3 diberikan jika elemen kiri sedikit lebih penting dari pada
elemen atas. Skala 5 diberikan jika elemen kiri lebih penting dari pada elemen atas. Skala 7
diberikan jika elemen kiri jauh lebih penting dari pada elemen atas. Skala 9 diberikan jika
elemen kiri mutlak lebih penting dari pada elemen atas. Sementara, skala 2, 4, 6, dan 8
diberikan jika nilai berada di tengah antara dua pertimbangan yang berdekatan. Nilai skala-
skala tersebut akan terbalik jika elemen atas lebih diutamakan dari pada elemen kiri.
Pengisian kuisioner oleh manajer diharapkan agar diisi secara lengkap dan benar agar
informasi ilmiah yang disajikan dapat dipertanggungjawabkan dan demi tercapainya hasil
yang diinginkan. Sebelum mengisi kuesioner ini, manajer diharapkan membaca terlebih
dahulu petunjuk pengisian yang telah diberikan. Manajer juga dapat bertanya secara
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
260
langsung kepada penulis apabila terdapat hal yang tidak dimengerti dan penulis akan
menjelaskannya. Dalam pengisian kuesioner ini, tidak ada jawaban yang benar atau salah.
Oleh karena itu, manajer diharapkan mengisi semua pertanyaan yang diberikan. Informasi
yang diterima dari kuesioner ini bersifat rahasia dan hanya digunakan untuk kepentingan
akademis.
Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) dikembangkan oleh Thomas L. Saaty,
seorang ahli matematika. Metode ini adalah sebuah kerangka untuk mengambil keputusan
dengann efektif atas persoalan yang kompleks dengann menyederhanakan dan
mempercepat proses pengambilan keputusan dengann memecahkan persoalan tersebut
kedalam bagian-bagiannya, menata bagian atau variabel dalam suatu susunan hirarki,
memberi nilai numerik pada pertimbangan subjektif tentang pentingnya tiap variabel dan
mensintesis berbagai pertimbangan ini untuk menetapkan variabel yang mana yang
memiliki prioritas paling tinggi dan bertindak untuk mempengaruhi hasil pada situasi
tersebut.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Dalam
pengumpulan data metode kualitatif biasanya menggunakan wawancara, pengamatan, dan
pemanfaatan dokumen. Identifikasi masalah merupakan tahapan paling awal yang
dilakukan melalui observasi. Wawancara dilakukan kepada responden, dalam hal ini
adalah manajer dari PT Gerbang Saranabaja, dengan menentukan variabel apa saja yang
menjadi kekuatan dan kelemahan pada perusahaan, serta variabel apa saja yang menjadi
kesempatan dan ancaman pada perusahaan. Kemudian, dari variabel yang telah
diidentifikasi tersebut, responden akan memberikan rating dan selanjutnya akan diberikan
bobot sesuai dengan ketentuan perhitungan Analytical Hierarchy Process (AHP). Pada
tahap Matching Stage, matriks IE dan SPACE berfungsi untuk mengetahui letak kuadran
posisi perusahaan. Tujuannya adalah untuk mengetahui strategi apa yang dapat dilakukan
oleh instansi atau perusahaan terkait.
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
261
Untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan perusahaan, maka penulis menggunakan
matriks Internal Factor Evaluation (IFE) dan Eksternal Factor Evaluation (EFE).
Tahapan-tahapan dalam penyusunan matriks IFE dan EFE adalah:
i. Penentuan Variabel Internal dan Eksternal Perusahaan
Tahap ini merupakan bagian identifikasi faktor internal dan eksternal yang
mempengaruhi strategi institusi. Tahap identifikasi faktor-faktor internal yaitu dengan
cara mendaftarkan semua kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan.
Penyajian data dengan faktor yang bersifat positif (kekuatan) ditulis sebelum faktor
yang bersifat negatif (kelemahan). Begitu pula dengan tahap identifikasi faktor eksternal
perusahaan. Hanya saja, di bagian faktor eksternal terdapat keterangan apakah variabel
tersebut termasuk peluang atau ancaman terhadap perusahaan.
ii. Pemberian Rating Tiap Variabel
Pada tahap ini manajer diminta untuk mengisi rating untuk masing-masing variabel,
baik variabel-variabel internal maupun eksternal. Rating atau peringkat menggambarkan
seberapa besar efektif strategi perusahaan saat ini dalam merespon faktor strategis yang
ada. Pemberian nilai peringkat didasarkan pada keterangan berikut:
Variabel internal:
1) Nilai 4, jika variabel tersebut merupakan kekuatan utama (major strength).
Perusahaan yang mempunyai kemampuan sangat baik dalam meraih faktor peluang
tersebut dengan faktor ancaman tersebut memberikan pengaruh yang sangat lemah
terhadap perusahaan.
2) Nilai 3, jika variabel tersebut merupakan kekuatan kecil (minor strength). Apabila
perusahaan mempunyai kemampuan baik dalam meraih faktor peluang tersebut dan
faktor ancaman memberikan pengaruh yang lemah terhadap perusahaan.
3) Nilai 2, jika variabel tersebut merupakan kelemahan kecil (minor weakness).
Perusahaan yang mempunyai kemampuan cukup baik dalam meraih faktor peluang
tersebut dan faktor ancaman memberikan pengaruh yang kuat terhadap perusahaan.
4) Nilai 1, jika variabel tersebut merupakan kelemahan utama (major weakness).
Apabila perusahaan mempunyai kemampuan tidak baik dalam meraih faktor peluang
tersebut dan faktor ancaman memberikan pengaruh yang kuat terhadap perusahaan.
Variabel eksternal:
1) Nilai 1, jika variabel tersebut direspon secara kurang (poor). Apabila perusahaan
mempunyai kemampuan yang tidak baik dalam meraih faktor peluang tersebut dan
faktor ancaman memberikan pengaruh yang kuat terhadap perusahaan.
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
262
2) Nilai 2, jika variabel tersebut direspon secara rata-rata (average). Perusahaan
mempunyai kemampuan cukup baik dalam meraih faktor peluang tersebut dan faktor
ancaman memberikan pengaruh yang kuat terhadap perusahaan.
3) Nilai 3, jika variabel tersebut dapat direspon secara di atas rata-rata (above average).
Apabila perusahaan mempunyai kemampuan baik dalam meraih faktor peluang
tersebut dan faktor ancaman memberikan pengaruh yang lemah terhadap perusahaan.
4) Nilai 4, jika variabel tersebut dapat direspon secara sangat baik (superior).
Perusahaan yang mempunyai kemampuan sangat baik dalam meraih faktor peluang
tersebut dengan faktor ancaman tersebut memberikan pengaruh yang sangat lemah
terhadap perusahaan.
iii. Pemberian Bobot Tiap Variabel
Pada tahap ini manajer diminta untuk mengisi rating untuk masing-masing variabel,
baik variabel internal maupun eksternal. Pentuan bobot pada analisis internal dan
eksternal perusahaan dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan kepada responden
dengan menggunakan metode perbandingan berpasangan (paired comparison).
iv. Perkalian bobot dan rating
Menentukan nilai tertimbang tiap faktor yang diperoleh dari perkalian bobot dengan
rating (peringkat) setiap faktor. Nilai tertimbang setiap faktor kemudian dijumlahkan
untuk memperoleh total nilai tertimbang.
Berikut gambaran tahap penelitian yang peneliti lakukan:
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
263
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Penentuan Variabel Internal
Kode
Deskripsi
Variabel
I-1
Perusahaan menggunakan konsep manajemen
strategis
Manajemen
I-2
Manager mendelegasikan wewenang dengan baik
Manajemen
I-3
Pasar tersegmentasi secara efektif
Marketing
I-4
Perusahaan memiliki organisasi penjualan yang
efektif
Marketing
I-5
Perusahaan dapat meningkatkan modal jangka
pendek yang dibutuhkan
Finance
I-6
Perusahaan memiliki hubungan baik dengan investor
dan pemegang sahamnya
Finance
I-7
Pasokan bahan baku, suku cadang, dan sub-
assemblies dapat diandalkan dan masuk akal
Operational
I-8
Fasilitas, peralatan, mesin, dan kantor dalam kondisi
baik
Operational
I-9
Informasi manajemen dan sistem computer memadai
R&D*
I-10
Sistem informasi ramah pengguna
MIS**
Catatan :
*R&D : Research and Development;
**MIS : Management Information
Tabel 2. Perbandingan berdasarkan tingkat kepentingan/pengaruh relatif antara satu
perspektif dengan perspektif lainnya pada matriks IFE
Variabel
I-1
I-2
I-3
I-4
I-5
I-6
I-7
I-8
I-9
I-1
1
1
5
3
5
1
1
3
Tabel 3. Penentuan Variabel Eksternal
Kode
Deskripsi
Variabel
E-1
Tingkat produktivitas pekerja
Ekonomi
E-2
Faktor impor/ekspor
Ekonomi
E-3
Sikap terhadap kualitas produk
Sosial, Budaya,
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
264
Demografi, dan
Alam
E-4
Sikap terhadap layanan pelanggan
Sosial, Budaya,
Demografi, dan
Alam
E-5
Peraturan atau deregulasi pemerintah
Politik,
Pemerintahan, dan
Hukum
E-6
Undang-undang tentang ketenagakerjaan
yang setara
Politik,
Pemerintahan, dan
Hukum
E-7
Penggunaan internet
Teknologi
E-8
5G
Teknologi
E-9
Kekuatan pesaing utama
Pesaing
E-10
Peringkat penjualan dan laba pesaing utama
dalam industri berubah selama beberapa
tahun terakhir
Pesaing
Tabel 4. Perbandingan berdasarkan tingkat kepentingan/pengaruh relatif antara
satu perspektif dengan perspektif lainnya pada matriks EFE
Variabel
E-1
E-2
E-3
E-4
E-5
E-6
E-7
E-8
E-9
E-10
E-1
9
1
3
5
1
3
5
5
5
Tabel 5. Penentuan Rating, Weight, dan Strength or Weakness dari Variabel Internal
Matriks IFE & EFE
Code
Internal Variable
Rating
Weight
S or W?
I-1
Perusahaan menggunakan konsep manajemen strategis
4
1
Strength
I-2
Manager mendelegasikan wewenang dengan baik
4
1
Strength
I-3
Pasar tersegmentasi secara efektif
4
1
Strength
I-4
Perusahaan memiliki organisasi penjualan yang efektif
3
5
Strength
I-5
Perusahaan dapat meningkatkan modal jangka pendek
yang dibutuhkan
3
3
Strength
I-6
Perusahaan memiliki hubungan baik dengan investor
3
5
Strength
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
265
dan pemegang sahamnya
I-7
Pasokan bahan baku, suku cadang, dan sub-assemblies
dapat diandalkan dan masuk akal
4
1
Strength
I-8
Fasilitas, peralatan, mesin, dan kantor dalam kondisi
baik
4
1
Strength
I-9
Informasi manajemen dan system computer memadai
4
3
Strength
I-10
Sistem informasi ramah pengguna
4
1
Strength
Tabel 6. Penentuan Rating, Weight, dan Opportunity or Threat dari Variabel
Eksternal Matriks IFE & EFE
Code
External Variable
Rating
Weight
O or T?
E-1
Tingkat produktivitas pekerja
3
1
Opportunity
E-2
Faktor impor/ekspor
2
9
Threat
E-3
Sikap terhadap kualitas produk
3
1
Opportunity
E-4
Sikap terhadap layanan pelanggan
4
3
Opportunity
E-5
Peraturan atau deregulasi pemerintah
2
5
Threat
E-6
Undang-undang tentang ketenagakerjaan yang
setara
3
1
Threat
E-7
Penggunaan internet
4
3
Opportunity
E-8
5G
2
5
Opportunity
E-9
Kekuatan pesaing utama
3
5
Threat
E-10
Peringkat penjualan dan laba pesaing utama
dalam industri berubah selama beberapa bula
terakhir
2
5
Opportunity
Tabel 7. Hasil IFE Matriks & EFE Matriks
SWOT
Rating
Strength
3,00
Weakness
0,00
Opportunity
2,07
Threat
0,92
IE Matrix
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
266
IFE (S+W)
3,90
EFE (O+T)
2,99
Berdasarkan hasil dari IFE dan EFE Matriks, skor strength didapatkan sebesar
3,90, skor weakness sebesar 0, skor opportunity sebesar 2,07, dan skor threat sebesar
0,92, sehingga didapatkan hasil IE Matriks dari faktor internal adalah sebesar 2.74
dan dari factor eksternal adalah sebesar 2.37.
Tabel 8. IE Matriks
IFE
3,90
-
-
EFE
-
I
II
III
2,99
Kuadran IV
(004;003)
V
VI
-
VII
VIII
IX
Berdasarkan tabel IE Matriks di atas, dengan skor IE sebesar 3,90 dan skor EFE
sebesar 2,99, maka PT Gerbang Saranabaja berada pada kuadran IV yaitu dengan
kondisi highly unprofitable. Sehingga, strategi yang dapat dilakukan adalah melalui
Market Penetration dan Market Development.
Tabel 9. SPACE Matriks
IFE (S+W)
3,90
EFE (O+T)
2,99
S -W
-
-
-
-
-
-
-
3,90
O - T
-
Conservative
Profile
Market
penetration
Market
development
Product
development
Related
disverificatio
n
Agressive
Profile
Bacward,
forward,
horizontal
integration
Market
penetration
Product
development
Disversificatio
n (related or
unrelated)
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
267
-
1,1
5
Kuadran
I
(004;001
)
-
-
Difensive
Profile
Retrenchment
Divestiture
Liquidation
Comptitive
Profile
Bacward,
forward,
horizontal
integration
Market
penetration
Market
development
Product
development
-
-
-
Berdasarkan tabel SPACE Matriks di atas, dengan skor IFE sebesar 3,90 dan skor
EFE sebesar 2,99, maka PT Gerbang Saranabaja berada pada kondisi highly unprofitable.
Sehingga, strategi yang dapat dilakukan adalah melalui Forward Integration, Backward
Integration, Horizontal Integration, Market Penetration, Market Development, dan
Product Development. Dapat ditarik hasil bahwa startegi yang dapat diterapkan oleh PT
Gerbang Saranabaja, sesuai dengan hasil IE dan SPACE Matriks adalah market
penetration dan product development, sebab kedua strategi ini sama-sama berada pada IE
maupun SPACE Matriks.
SIMPULAN
Berdasarkan penelitian, maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil skor untuk IFE adalah sebesar 3,90 dan skor untuk EFE adalah 2,99, sehingga
dari SPACE Matriks dapat diketahui bahwa PT Gerbang Saranabaja berada pada
kondisi highly unprofitable.
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
268
2. Didapatkan pula hasil skor IE sebesar 3,90 dan skor EFE sebesar 2,99, sehingga PT
Gerbang Saranabaja berada pada kuadran IV yaitu dengan kondisi highly
unprofitable.
SARAN
Dari semua hasil tersebut, dapat diketahui saran strategi yang bisa dilakukan oleh
instansi tersebut adalah dengan Forward Integration, Backward Integration,
Horizontal Integration, Market Penetration, Market Development, dan Product
Development. Dalam mengisi kuisioner selanjutnya diharapkan manager mengisi
dengan jujur agar terdapat weakness dalam perusahaan agar kita dapat menemukan
strategi yang jelas dalam mengembangkan perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Medan, H., & Makasar, T. Profil Perusahaan.
Tjipto, S. I., SUGIARTO, Y., & SUHARNOMO, S. (2014). Analisis kinerja pemasok
pada manajemen rantai pasokan perusahaan jasa konstruksi (Doctoral
dissertation, Diponegoro University).
Amin, A. M., Baga, L. M., & Tinaprilla, N. (2018). Strategi perencanaan model bisnis
perusahaan jasa konsultan arsitektur dan jasa kontraktor PT Architectaria
Media Cipta. MANAJEMEN IKM: Jurnal Manajemen Pengembangan
Industri Kecil Menengah, 13(1), 55-65.
Liawan, C., & Van Harling, V. N. (2019). Analisis Perlakuan Akuntansi Pendapatan
Jasa Konstruksi Pada Pt. Agrindo Makmur Abadi. SOSCIED, 2(1), 44-51.
Manuputty, J. L. E., & Sudradjat, S. (2018). Analisis Perhitungan Pajak Penghasilan
Badan Pada Perusahaan Jasa Konstruksi. Jurnal Ilmiah Akuntansi
Kesatuan, 6(3), 205-216.
Andri, N. (2018). Pengendalian Kualitas Produk Baja Menggunakan Metode
Statistical Quality Control (SQC) Dan Failure Mode Effect Analysis
(FMEA) Di PT XYZ.
Setyorini, H., & Santoso, I. (2017). Analisis strategi pemasaran menggunakan matriks
SWOT dan QSPM (studi kasus: Restoran WS Soekarno Hatta
Malang). Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri, 5(1),
46-53.
Primadasa, Y., & Rini, A. (2019). Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja
Karyawan Menggunakan Pembobotan AHP Dan MOORA. Cogito Smart
Journal, 5(2), 159-170.