AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No. 1 Tahun 2023
70
HUBUNGAN ANTARA LOCUS OF CONTROL DAN KONSEP DIRI DENGAN
KEMATANGAN KARIER SISWA DI SMK VETERAN
Siti Faizah
1*
, Nasehudin
2
, Yeti Nurizzati
3
1, 2, 3
Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial, Institut Agama Islam Negeri Syekh Nurjati Cirebon
Jl. Perjuangan By Pass Sunyaragi, Kota Cirebon 45132
*1
Email: sitifaizah101@gmail.com
2
Email: cecenasehudin@gmail.com
3
Email: yeti678@syekhnurjati.ac.id
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara locus of control
dan konsep diri dengan kematngan karier siswa kelas XI di SMK Veteran Kota Cirebon.
Penelitian ini menggunakan jenis kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian ex
post facto, sampel yang digunakan penelitian ini sebanyak 62 responden, penganbilan
sampel menggunakan purposive non random sampling. Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini dilakukan dengan cara obsevasi, kuesioner, dan dokumentasi. Kemudian
dianalisis dengan menggunakan uji hipotesis korelasi berganda yaitu untuk mengetahui
seberapa besar hubungan antara locus of control dan konsep diri dengan kematangan karier
siswa. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hasil rekapitulasi angket
locus of control siswa sebesar70,98% (kualifikasi baik), konsep diri siswa sebesar 75,65%
(kualifikasi baik sekali) dan kematangan karier siswa sebesar 76,58% (kualifikasi baik
sekali). Adapun hasil uji korelasi antara X1 dan X2 dengan Y ialah sebesar 0,457 (korelasi
cukup) dengan taraf signifikan sebesar 0.001 < 0,05 dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak
dan Ha diterima, artinya terdapat hubungan anrara locus of control dan konsep diri dengan
kematangan karier siswa kelas XI di SMK Veteran Kota Cirebon secara signifikan.
Kata Kunci: locus of control; konsep diri; kematangan karier
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 CC BY-SA International License.
ABSTRACT
This study aims to determine how big the relationship between locus of control and self-
concept with career maturity of class XI students at SMK Veteran Cirebon City. This study
uses a quantitative type by using an ex post facto research design, the sample used in this
study was 62 respondents, the sample was taken using purposive non-random sampling.
Data collection techniques in this study were carried out by means of observation,
questionnaires, and documentation. Then analyzed by using multiple correlation
hypothesis test to find out how big the relationship between locus of control and self-
concept with students' career maturity. Based on the results of the study, it can be
concluded that the results of the locus of control questionnaire recapitulation of students
are 70.98% (good qualification), student self-concept is 75.65% (very good qualification)
and student career maturity is 76.58% (very good qualification). The results of the
correlation test between X1 and X2 with Y are 0.457 (sufficient correlation) with a
significant level of 0.001 <0.05, it can be concluded that Ho is rejected and Ha is
accepted, meaning that there is a relationship between locus of control and self-concept
with career maturity of class student. XI in the Cirebon City Veterans Vocational High
School significantly.
Keywords: locus of control; self concept; career maturity
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No. 1 Tahun 2023
71
PENDAHULUAN
Peraturan Pemerintah (PP) No. 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan, pada Pasal 80 ayat 1 menjelaskan penjurusan pada Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) berbentuk bidang studi keahlian. Kurikulum pembelajaran
yang digunakan di SMK lebih mengutamakan praktik dibandingkan teori (Sirodjuddin,
2008) dan difokuskan pada bidang studi keahlian yang ditujukan untuk mempersiapkan
peserta didik untuk dapat langsung terjun ke dalam dunia kerja. Dengan kata lain, siswa-
siswi yang bersekolah di SMK telah lebih matang mempersiapkan diri dalam berkarier
sejak duduk di bangku sekolah menengah.
Pada kenyataannya bagi siswa kelas XI SMK sebagian besar belum memiliki
gambaran karier yang jelas dan pasti sesuai dengan kemampuan dan minatnya. Belum
adanya gambaran dan kepastian masa depan, dapat dikatakan sebagai tanda-tanda
kematangan karier yang rendah. Hal tersebut ditandai dengan kurangnya kesadaran dan
persiapan siswa akan pilihan karier, sehingga ketika dihadapkan pada berbagai pilihan
karier mengakibatkan siswa sulit untuk menentukan pilihannya. Selain itu,
mempertimbangkan dampak pandemi Covid-19 juga mengakibatkan siswa semakin ragu
dalam menentukan pilihan terkait karier yang dipilih.
Siswa SMK tergolong remaja akhir yang sudah mulai memikirkan masa depan
terutama masa depan untuk berkarier, entah untuk bekerja ataupun melanjutkan studi di
perguruan tinggi. Masa remaja dengan berbagai masukan informasi, dan pemahaman
tentang pekerjaan dari berbagai sumber dan juga pengalaman mereka, menjadi suatu hal
yang penting untuk menentukan karier dan masa depan mereka. Dalam prosesnya, usaha
remaja dalam pencapaian karier tidak lepas dari berbagai kondisi yang dimungkinkan
berpengaruh bagi sebuah keputusan yang akan diambil, salah satu yang berpengaruh dari
segi kepribadian adalah locus of control dan konsep diri pada diri setiap remaja terhadap
kematangan kariernya.
Locus of control merupakan tingkat keyakinan ketika outcome dari tindakan kita
tergantung pada apa yang kita lakukan (orientasi kontrol internal) atau pada kejadian di
luar kontrol pribadi kita (orientasi kontrol eksternal). Rotter (1966) menjelaskan bahwa
locus of control merupakan persepsi atau cara pandang seseorang terhadap sumber-sumber
yang mengendalikan peristiwa-peristiwa baik atau buruk dalam hidupnya (Nadhirsyah,
2009). Menurut Atwarer (dalam Ortlof & Ranu, 2015) menyatakan bahwa locus of control
adalah sumber keyakinan yang dimiliki oleh individu dalam mengendalikan peristiwa yang
terjadi baik itu dari diri sendiri atau pun dari luar dirinya. Kematangan karier merupakan
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No. 1 Tahun 2023
72
kesiapan individu dalam memilih karier sesuai tahap perkembangannya, baik dalam aspek
afektif (sikap) maupun aspek kognitif (kemampuan). Penelitian yang dilakukan oleh
Zulkaida mengungkapkan bahwa individu dengan yang memiliki locus of control percaya
bahwa peristiwa dalam hidupnya ditentukan oleh usaha dan perilakunya sendiri (Zulkaida,
2007).
Faktor lain yang dapat mempengaruhi kematangan karier adalah konsep diri,
sebagai pandangan siswa terhadap kelebihan dan kekurangan yang ada pada dirinya.
Menurut Aristya dan Rahayu (2018) konsep diri adalah pandangan siswa terhadap dirinya
yang merupakan hasil pengalamannya berinteraksi dengan orang lain yang mempunyai arti
penting dalam kehidupan siswa yang bersangkutan. Konsep diri sangat penting bagi siswa,
karena merujuk pada seberapa jauh siswa mengenal dirinya sendiri dan mampu memahami
kemampuan dan minatnya. Siswa yang memiliki konsep diri positif dapat membuat
perencanaan yang baik bagi dirinya di masa depan, serta mampu membuat suatu keputusan
karier yang sudah dipertimbangkan dengan sebaik-baiknya. Pratama & Suharnan (2014)
mengatakan bahwa konsep diri penting dimiliki oleh siswa, karena dengan keyakinan
bahwa pencapaian ditentukan oleh usaha, keterampilan dan kemampuan maka siswa akan
berusaha meningkatkan kemampuan dan keterampilan yang menjadi persyaratan karier.
Namun ditemukan masih banyak siswa kelas XI SMK yang belum memahami kekuatan
dan kelemahan dirinya dengan baik, sehingga ketika dihadapkan oleh berbagai pilihan sulit
bagi siswa menentukan yang sesuai dengan dirinya.
Menempuh pendidikan di SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) merupakan salah
satu peluang untuk mencapai kematangan karier. Super (dikutip Coertse & Schepers, 2004)
mendefinisikan kematangan karier sebagai keberhasilan individu untuk menyelesaikan
tugas perkembangan karier yang khas bagi tiap tahap perkembangan karier. Kematangan
karier diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam membuat pilihan serta keputusan
karier yang tepat dan realistis. Super juga menjelaskan bahwa individu dikatakan matang
atau siap untuk membuat keputusan karier jika pengetahuan yang dimilikinya untuk
membuat keputusan karier didukung oleh informasi yang kuat mengenai pekerjaan
berdasarkan eksplorasi yang telah dilakukan.
Super (dalam Winkel & Hastuti, 2005) menjelaskan, konsep kematangan
vokasional (career maturity) menunjuk pada keberhasilan individu dalam menyelesaikan
tugas perkembangan vokasional yang khas pada tahap perkembangan karier. Konsep
kematangan karier yang dikembangkan oleh Super berkaitan dengan tugas-tugas
perkembangan karier individu.
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No. 1 Tahun 2023
73
Karier seseorang dalam kehidupannya mengalami perkembangan. Super
mengemukakan perkembangan karier terdiri atas lima tahapan, yaitu: growth
(pertumbuhan), exploratory (eksplorasi), establishment (pemantapan), maintenance
(pemeliharaan), decline (penurunan). Masa remaja khususnya siswa menengah berada di
tahap eksplorasi pada sub tahap tentatif yaitu masa yang telah memiliki kesadaran dan
penggunaan sumber daya yang tepat, pengetahuan tentang partisipasi dalam dunia kerja
dan kemampuan untuk mengintegrasikan dan melaksanakan keputusan karier (Onivehu,
1992). Super berpendapat bahwa penyelesaian tugas-tugas yang sesuai pada masing-
masing tahapan merupakan indikasi kematangan karier (career maturity).
Karier merupakan salah satu hal yang penting dalam kehidupan seseorang. Karier
bisa berkaitan dengan suatu bidang pendidikan, pekerjaan maupun suatu profesi tertentu.
Seseorang akan dihadapkan dengan pilihan karier demi menopang, mempertahankan, dan
meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Pilihan karier yang tepat diharapkan membuat
seseorang mampu memenuhi kebutuhan hidup bagi diri dan keluarganya.
Rendahnya kematangan karier dapat menyebabkan kesalahan dalam mengambil
keputusan karier dan menentukan pendidikan lanjutan setelah lulus. Karier seseorang dapat
dimulai dari memilih suatu bidang pekerjaan. Suatu bidang pekerjaan biasanya dimulai
dari suatu jenjang pendidikan, oleh karena itu seseorang dapat mulai mempersiapkan
kariernya sejak masa sekolah.
Oleh karena itu kematangan karier merupakan langkah yang penting dalam
menentukan karier di masa depan karena dalam kehidupan individu sebagian besar
waktunya akan digunakan untuk bekerja. Karier dapat membawa kebahagiaan, prestasi,
dan ketenangan, tetapi karier juga dapat mendatangkan frustrasi dan rasa keterpaksaan jika
memilih karier yang tidak sesuai dengan diri individu dan bukan dari hasil keputusan
individu.
Berdasarkan hal-hal yang telah dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa
locus of control dan konsep diri berhubungan dengan kematangan karier siswa SMK
ditahap akhir maka mengetahui kematangan karier siswa dan faktor-faktor berhubungan
menjadi penting untuk diteliti, hal tersebut menjadi dasar dilakukanya penelitian ini.
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif. Penelitian
kuantitatif adalah penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal
(angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 2013). Penelitian kuantitatif banyak
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No. 1 Tahun 2023
74
dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap angka,
serta penampilan dari hasilnya.
Pendekatan penelitian ini menggunakan desain penelitian yaitu ex post facto yang
bersifat kausalitas. Menurut Sukardi (2003:174) menjelaskan mengenai ex post facto
adalah sebuah penelitian terdapat variabel bebas yang terjadi sehingga peneliti memulai
pengamatan terhadap variabel terikat. Peneliti bermaksud meneliti hubungan antara locus
of control dan konsep diri dengan kematangan karier siswa kelas XI di SMK Veteran Kota
Cirebon menggunakan ex post facto dilakukan untuk meneliti tingkat kematangan karier
siswa kemudian menelusuri faktor-faktor yang menyebabkanya, dalam hal ini adalah locus
of control dan konsep diri.
Penelitian ini dilakukan di SMK Veteran Kota Cirebon yang beralamatkan di jalan
Pemuda No. 33, Sunyaragi, Kec. Kesambi, Kota Cirebon Jawa Barat, dengan kode pos
45132. Untuk rentan waktu yang disediakan yakni minimal 3 bulan. Penelitian ini
dilaksanakan mulai 3 Januari sampai 31 Maret 2022.
Adapun yang menjadi populasi adalah siswa SMK Veteran kota Cirebon yang
berjumlah 168 siswa yang terdiri dari kelas X, XI, XII. Sampel dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa kelas XI yang berjumlah 62 siswa XI terbagi menjadi beberapa kelas dengan
menggunakan teknik purposive non random sampling.
Adapun teknik pengumpulan datanya adalah observasi, angket, dokumentasi.
Sedangkan untuk analisis datanya yaitu uji validitas instrumen, uji reliabilitas instrumen,
uji linearitas, uji korelasi sederhana, dan uji korelasi berganda.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil angket variabel locus of control (X1), konsep diri (X1), dan
kematangan karier (Y) yang telah diuji validitasnya menggunakan SPSS versi 25, dari 30
pernyataan pervariabel diperoleh 27 pernyataan locus of control (X1), 24 pernyataan
konsep diri (X2) dan 26 pernyataan kematangan karier (Y) dinyatakan valid karena
berdasarkan syarat validitas instrumen dengan ketentuan rhitung >rtabel yaitu 0,244.
Tabel 1. Hasil Uji Reliabilitas
Variabel
Cronbach's Alpha
N of Items
Locus of Control (X1)
0.792
27
Konsep Diri (X2)
0.730
24
Kematangan Karier (Y)
0.842
26
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No. 1 Tahun 2023
75
Berlandaskan tabel di atas dapat diperoleh derajat reliabilitas yaitu dapat dilihat dalam
kolom Cronbach's Alpha pada tabel variabel locus of control (X1), konsep diri (X2) dan
kematangan karier (Y) mendapatkan skor R hitung X1 sebesar 0,792, X2 sebesar 0,730,
dan Y sebesar 0,842, karena skor mendekati 1,00 berarti pengukuran dikatakan reliabel.
Guna mengetahui data yang diperoleh peneliti untuk mengetahui bagaimana
variabel locus of control, konsep diri dan kematangan karier, yang didapat dari data angket
pernyataan berdasarkan sebaran angket kepada 62 siswa kelas XI di SMK Vetreran Kota
Cirebon.
Adapun angket pernyataan memakai skala likert, pada penelitian ini menggunakan
4 alternatif jawaban yaitu: Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat
Tidak Setuju (STS). Adapun hasil dari penyebaran angket locus of control (X1) yaitu
berdasarkan hasil rekapitulasi prosentase jawaban angket yaitu diperoleh dari hasil angket
locus of control di kelas XI dengan jumlah siswa 62 dan 27 pernyataan. Skor angket
maksimum dari 27 pernyataan x 62 siswa x 4 alternatif jawaban sebesar = 6.696. Dari
jumlah skor total jawaban sebesar = 4753. Adapun rumus prosentase sebagai berikut:
Berdasarkan hasil perhitungan di atas variabel (X1) locus of control, memperoleh
skor sebesar 70,98% skor tersebut pada skala prosentase pada tabel 3.10 sebesar 55% -
74% kualifikasi Baik
Sedangkan hasil yang diperoleh dari angket konsep diri di kelas XI dengan jumlah
siswa 62 dan 24 pernyataan. Skor angket maksimum dari 24 pernyataan x 62 siswa x 4
alternatif jawaban sebesar = 5.952. Dari jumlah skor total jawaban sebesar = 4503. Adapun
rumus prosentase sebagai berikut:
Berdasarkan hasil perhitungan di atas variabel (X2) konsep diri, memperoleh skor
sebesar 75,65% skor tersebut pada skala prosentase pada tabel 3.10 sebesar 75% - 100%
kualifikasi “Baik Sekali”
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No. 1 Tahun 2023
76
Dan kemudian dari hasil angket kematangan karier di kelas XI dengan jumlah
siswa 62 dan 26 pernyataan. Skor angket maksimum dari 26 pernyataan x 62 siswa x 4
alternatif jawaban sebesar = 6.448. Dari jumlah skor total jawaban sebesar = 4938. Adapun
rumus prosentase sebagai berikut:
Berdasarkan hasil perhitungan di atas variabel (Y) kematangan karier,
memperoleh skor sebesar 76,58% skor tersebut pada skala prosentase pada tabel 3.10
sebesar 75% - 100% kualifikasi Baik Sekali”
Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah data dari tiap-tiap variabel
penelitian distribusi normal atau tidak. Untuk mengidentifikasikan data berdistribusi
normal adalah dengan melihat nilai 2-tailed significance yaitu jika masing-masing variabel
memiliki nilai lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel penelitian
berdistribusi normal. Analisis data dapat dilanjutkan apabila data tersebut terdistribusi
dengan normal.
Menguji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji kolmogorov-smirnov
dengan dasar pengambilan keputusan pengujian normalitas dengan taraf signifikansi > 0,05
data berdistribusi normal. Hasil pengujian normaliatas sebagai berikut:
Tabel 2. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
LOCUS OF
CONTROL
KONSEP
DIRI
N
62
62
62
Normal
Parameters
a,b
Mean
79.97
55.65
83.34
Std.
Deviation
6.092
4.760
6.151
Most
Extreme
Differences
Absolute
0.094
0.094
0.107
Positive
0.062
0.082
0.061
Negative
-0.094
-0.094
-0.107
Test Statistic
0.094
0.094
0.107
Asymp. Sig. (2-tailed)
.200
c,d
.200
c,d
.073
c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber: pengolahan data menggunakan SPSS 25.
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No. 1 Tahun 2023
77
Berdasarkan tabel di atas dapat diperolah hasil uji normalitas kolmogorov-smirnov
pada masing-masing variabel yaitu locus of control sebesar 0,200, konsep diri sebesar
0,200 dan kematangan karier sebesar 0,073 menunjukan nilai hasil signifikansi lebih besar
dari > 0,05. Maka semua variabel tersebut berdistribusi normal.
Setelah pengujian normalitas dilakukan, uji linieritas digunakan untuk mengetahui
apakah variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) mempunyai hubungan linier atau tidak.
Untuk mengetahui hal tersebut, kedua variabel harus diuji dengan menggunakan uji F pada
taraf signifikansi 5%
Kriteria yang digunakan untuk menguji linieritas dapat diketahui melalui nilai
signifikansi F. Hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dikatakan linier
apabila nilai signifikansi lebih besar dari 0,05.
Tabel 3. Output Linearitas
Variabel
Deviation from Linearity
Signifikasi 5%
Locus Of Control Dengan
Kematangan Karier
0,944
0,05
Konsep Diri Dengan
Kematangan Karier
0,939
0,05
Locus Of Control Dan Konsep
Diri Dengan Kematangan
Karier
0,937
0,05
Berdasarkan tabel di atas menghasilkan nilai signifikansi Deviation from Linearity
sebesar 0,944 yang berarti lebih besar dari > 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa locus of control (X1) mempunyai hubungan linear dengan kematangan karier (Y).
Pada tabel di atas menghasilkan nilai signifikansi Deviation from Linearity sebesar
0,939 yang berarti lebih besar dari > 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
konsep diri (X2) mempunyai hubungan linear dengan kematangan karier (Y).
Pada tabel di atas menghasilkan nilai signifikansi Deviation from Linearity sebesar
0,937 yang berarti lebih besar dari > 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
locus of control (X1) dan konsep diri (X2) mempunyai hubungan linear dengan
kematangan karier (Y).
Tabel 4. Hasil Uji Hipotesis Korelasi Sederhana
Hubungan
Variabel
Sig
Pearson
Correlation
Keterangan
X1 dan Y
0,000
0,833
Korelasi sangat tinggi dan ada
hubungan yang positif
X2 dan Y
0,001
0,398
Korelasi rendan dan ada
hubungan yang positif
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No. 1 Tahun 2023
78
Untuk mengetahui hubungan antara locus of control (X1) dan konsep diri (X2)
dengan kematangan karier (Y), maka diperlukanya pengujian hipotesis. Pada penlitian ini
menggunakan hipotesis uji korelasi sederhana dan berganda Berdasarkan hasil dari uji
korelasi sederhana pada variabel locus of control dengan kematangan karier sebesar 0,833