AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 13 No 2 Tahun 2022
199
PENERAPAN PENDEKATAN HEURISTIK DALAM MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR IPA PESERTA DIDIK DI MADRASAH IBTIDAIYAH
Laila Mutiara Sari
1
, Rahmayati Fitria Purba
2
, Rizki Umayroh
3
, Siti Munawaroh
4
,
Rizki Akmalia
5
1, 2, 3, 4, 5
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, UIN Sumatera Utara Medan
Jl. William Iskandar Ps. V, Medan Estate, Kec. Percut Sei Tuan, Deli Serdang, 20371
1
2
3
4
5
ABSTRAK
Artikel ini ditulis dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan dalam penggunaan
pendekatan heuristik untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik di tingkat dasar/ Madrasah
Ibtidaiyah khususnya pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, yaitu dengan melakukan telaah pustaka. Penulis
mengumpulkan data dan informasi dari jurnal-jurnal dan buku terpercaya akan kebenarannya dan
sesuai dengan pembahasan artikel ini. Dengan adanya tulisan ini, diharapkan kepada guru-guru
mata pelajaran IPA khususnya untuk dapat menerapkan pendekatan heuristik ini karena dipercaya
dari berbagai hasil penelitian dan berbagai literatur lainnya dapat meningkatkan hasil belajar
peserta didik secara konsisten.
Kata Kunci: Heuristik, Hasil Belajar, IPA.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 CC BY-SA International License.
ABSTRACT
This article was written with the aim of knowing how to apply the heuristic approach to improve
student learning outcomes at the elementary level/Madrasah Ibtidaiyah, especially in Natural
Science subjects.
This study uses a qualitative method, namely by conducting a literature review. The author collects
data and information from trusted journals and books for the truth and in accordance with the
discussion of this article. With this paper, it is hoped that science subject teachers in particular to
be able to apply this heuristic approach because it is believed that various research results and
various other literatures can consistently improve student learning outcomes.
Keyword: Heuristics, Learning Outcomes, Science.
PENDAHULUAN
Guru memiliki peran yang sangat penting dalam menunjang keberhasilan belajar
peserta didik. Disamping itu, guru juga di tuntut untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-
baiknya sesuai dengan SAP maupun perangkat pembelajaran yang telah dibuat
sebelumnya. Dalam pembelajaran IPA jenjang Madrasah Ibtidaiyah sudah seyogianya
seorang guru harus menggunakan berbagai pendekatan, strategi, model serta metode
pembelajaran yang dapat memudahkan peserta didik untuk memahami materi yang telah di
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 13 No 2 Tahun 2022
200
ajarkan. Dengan menerapkan berbagai model-model pembelajaran serta strategi yang
bervariasi, diharapkan guru dapat mengembangkan seluruh potensi peserta didik dalam
pembelajaran IPA secara optimal dan prestasi belajar dapat meningkat secara bertahap.
Idealnya pembelajaran yang dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik adalah
melalui proses pembelajaran yang sesuai dan tentunya yang ideal pula. Pada dasarnya,
proses pembelajaran yang ideal adalah proses pembelajaran yang mampu membuat siswa
mengembangkan daya imajinatif dan kreatifitas dalam belajar. Tak hanya itu saja, proses
pembelajaran yang menarik dapat pula membangkitkan gairah motivasi peserta didik
dalam menelaah dan memahami setiap materi-materi IPA yang diberikan.
Dalam satuan pendidikan tingkat dasar, khususnya jenjang Madrasah Ibtidaiyah
terdapat mata pelajaran IPA yang semua peserta didik harus melewatinya. Kurikulum IPA
di jenjang pendidikan dasar menyatakan bahwa IPA adalah hasil dari perbuatan manusia
yang berupa pengetahuan, gagasan, dan konsep dari pengalaman melalui serangkaian
proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan, dan pengujian gagasan-gagasan. Oleh
sebab itu kurikulum IPA di Sekolah Dasar menguraikan pembelajaran IPA pada strategi
berpikir tingkat tinggi (Suparno, 2001: 91).
Mata pelajaran IPA lebih menekankan pada keterlibatan siswa secara langsung
mengkaji alam sekitar, untuk menganalisis, memahami konsep-konsep didalamnya dan
merumuskan hukum berdasarkan hukum IPA secara memadai. Oleh karena itu, pada mata
pelajaran IPA, siswa akan belajar efektif apabila mereka dilibatkan secara langsung dalam
pertemuan atau pertalian yang terkait dengan informasi yang diberikan.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ngadino (2012) dengan judul Penerapan
Pendekatan Heuristik Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Sifat-Sifat Cahaya Dalam
Mata Pelajaran IPA Pada Siswa Kelas V SD Negeri 01 Kebak Tahun Ajaran 2011/2012
mengungkapkan bahwa peningkatan hasil belajar IPA pada putaran I, siswa yang tuntas
belajar sebanyak 13 siswa, dengan persentase ketuntasan belajar 56,52 %. Pada putaran II
menunjukkan peningkatan yang signifikan terlihat pada siswa yang tuntas belajar sebanyak
23 siswa, dengan persentase ketuntasan belajar 100%. Penelitian ini menyimpulkan bahwa
melalui pendekatan heuristik dapat meningkatkan hasil belajar IPA kelas V SD Negeri 01
Kebak tahun pelajaran 2011/ 2012.
Selain itu, hasil penelitian yang dilakukan oleh Bompi Wahyu Trisilaningsih (2018)
dengan judul Penggunaan Metode Pembelajaran Heuristik Sebagai Upaya Peningkatan
Hasil Belajar PKN Siswa Kelas V SDN Samaran I Semester I Tahun Ajaran 2017/2018”,
menyimpulkan bahwa penerapan pembelajaran heuristik dapat meningkatkan hasil belajar
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 13 No 2 Tahun 2022
201
siswa kelas V SDN Samaran I Kec. Tambelangan Kab. Sampang Semester 1 Tahun Ajaran
2017/2018 dan peningkatan hasil belajar tersebut dapat dilihat pada peningkatan nilai rata-
rata kelas dan persentase ketuntasan klasikal siswa. Pada pratindakan nilai rata-rata kelas
adalah 50 dengan persentase ketuntasan kelas 22%. Adapun nilai rata-rata pada siklus I
mencapai 58 dengan persentase ketuntasan 44% sedangkan nilai rata-rata kelas siklus II
mencapai 81 dengan persentase ketuntasan 89.
Dari pemaparan di atas, dalam mengatasi masalah tersebut guru berusaha untuk
menggunakan metode pendekatan heuristik, yaitu pendekatan pengajaran yang menyajikan
sejumlah data dan siswa diminta untuk membuat kesimpulan dengan data tersebut. Dengan
metode pendekatan heuristik ini siswa dapat lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan
berdasarkan percobaannya sendiri daripada menerima kata guru atau buku, dimana siswa
dapat mengembangkan sikap dalam diri untuk mengadakan studi eskplrorasi (menjelajahi).
Pada guru yang kurang memiliki kesadaran akan tanggung jawab dan mengajar
hanya dianggap sebagai tugas saja sangat perlu untuk menggunakan pendekatan heuristik
ini. Pendekatan ini akan mengubah proses belajar mengajar yang hanya monoton saja
menjadi proses belajar mengajar yang asyik sehingga siswa yang kurang paham dapat
menemukan sendiri jawabannya setelah ia melewati tahap eksplorasi. Alhasil, setelah
peserta didik melewati proses belajar ini, diyakini hasil belajar pun akan meningkat secara
perlahan.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, yaitu dengan telaah
pustaka. Penelitian ini ditulis untuk mengetahui bagaimana strategi pendekatan heuristik
dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik MI khusunya mata pelajaran IPA. Penulis
melakukan telaah pustaka melalui jurnal-jurnal dan buku terpercaya yang terkait dengan
pembahasan yang dibahas. Kemudian penulis melakukan pengkajian, pengumpulan data,
yang dilanjutkan dengan ditemukannya hasil dan kesimpulan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Strategi Pembelajaran Heuristik
Strategi heuristik adalah strategi pembelajaran yang lebih menekankan pada aktivitas
peserta didik pada proses pembelajaran dalam mengembangkan proses berpikir secara
kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang
dipertanyakan (Dimyati dan Mudjiono, 1999: 173).
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 13 No 2 Tahun 2022
202
Tujuan strategi heuristik ini adalah untuk mengembangkan keterampilan intelektual,
berikir kritis dan mampu memecahkan masalah secara ilmiah. Pada proses selanjutnya
peserta didik akan mampu memahami materi dari suatu pelajaran dengan maksimal dengan
mengolah dan menghadapi persoalan materi pelajaran maupun didalam persoalan
belajarnya (Hamalik, 2001: 224).
Pembelajaran heuristik penting dimanfaatkan oleh guru dalam kegiatan
pembelajaran, karena pembelajaran tersebut memiliki manfaat yang besar terhadap
kegiatan belajar siswa. Adapun manfaat dari pembelajaran heuristik (Winataputra, 2005:
230) adalah secara berangsur-angsur akan terbentuk sikap positif pada diri siswa, antara
lain kreatif, inovatif, percaya diri, terbuka, dan mandiri”.
Dari manfaat pembelajaran heuristik tersebut, guru harus dapat mengambil manfaat
ini secara benar dalam artian menggunakan strategi ini dengan sasaran yang tepat agar
hasil belajar peserta didik meningkat secara konsisten. Melalui manfaat ini juga, maka guru
harus mampu mengambil kesempatan untuk kemajuan menuju arah pengembangan sikap,
nilai, moralitas serta tingkah laku yang memungkinkan peserta didik untuk dapat
berpartisipasi aktif dalam proses belajar mengajar.
Ada beberapa langkah-langkah (Nurhadi dan Agus Gerrad Senduk, 2003: 20-21)
yang harus dijalankan oleh setiap guru yang akan menggunakan srategi pembelajaran
heuristik ini, diantaranya ialah:
a) Merencanakan pembelajaran sesuai dengan kewajaran perkembangan mental
(developmentally appropriate) siswa.
b) Membentuk kelompok belajar yang saling tergantung (independent learning
group).
c) Menyediakan lingkungan yang mendukung pembelajaran mandiri (self regulated
learning).
d) Mempertimbangkan keragaman siswa (diversity of students).
e) Memperhatikan multi intelegensi (multiple intelligences) siswa.
f) Menggunakan teknik-teknik bertanya (questioning) untuk meningkatkan
pembelajaran siswa, perkembangan pemecahan masalah, dan keterampilan
berpikir tingkat tinggi.
g) Menerapkan penilaian autentik (authentic assessment).
Tinjauan Hasil Belajar Peserta Didik Mata Pelajaran IPA Dengan Menggunakan
Pendekatan Heuristik
Hasil belajar pada hakikatnya merupakan kemampuan yang telah diraih siswa setelah
melewati segenap tahap dan proses dalam belajar. Menurut Hamalik (2014:30), hasil
belajar merupakan suatu bukti bahwa seseorang telah belajar, yang dilihat dari perubahan
tingkah laku pada orang tersebut dari tidak tahu menjadi tahu dan tidak mengerti menjadi
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 13 No 2 Tahun 2022
203
mengerti. Selain itu, hasil belajar di anggap sebagai perubahan tingkah laku yang terjadi
pada seseorang yang menerima pembelajaran, dari kondisi tidak tahu dan tidak mengerti
akan sesuatu, karena ia belajar sehingga menghasilkan pengetahuan dan mengerti tentang
hal yang ia pelajari.
Sedangkan menurut Susanto (2015: 5), hasil belajar adalah kemampuan yang
diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena belajar itu sendiri merupakan suatu
proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku
yang relatif menetap. Dalam kegiatan pembelajaran atau kegiatan intruksional, biasanya
guru menetapkan tujuan belajar. Anak yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil
mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan intruksional.
Seorang siswa dikatakan berhasil dalam kegiatan belajarnya apabila ia telah
memperoleh hasil belajar yang optimal dan dengan jerih payah yang maksimal pula.
Dalam hal ini, siswa dikatakan berhasil dalam kegiatan belajar pada mata pelajaran IPA
apabila ia telah berhasil memperoleh hasil belajar yang sesuai dengan nilai ketuntasan
belajar yang telah ditetapkan guru sebelumnya.
Kegiatan belajar mengajar mata pelajaran IPA sebenarnya tidaklah bersifat statis,
akan tetapi bersifat dinamis, dalam artian kadang-kadang hasil belajar peserta didik bisa
meningkat dan terkadang dapat pula menurun. Semua tergantung dari bagaimana dan
menggunakan metode serta model apa yang digunakan guru dalam proses belajar mengajar
tersebut. Dikarenakan bersifat tidak menentu tersebut, maka hal itu pula yang paling
mendasar dalam mempengaruhi hasil belajar IPA peserta didik. Dari pemaparan di atas,
meningkat atau menurunnya hasil belajar IPA peserta didik dapat dipengaruhi oleh banyak
faktor, baik dari faktor internal maupun eksternal.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar IPA peserta didik secara
khusus menurut Muhibbin Syah (1999: 130) adalah:
a) Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa), yakni keadaan/kondisi jasmani dan
rohani siswa.
b) Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni keadaan/kondisi di sekitar siswa.
c) Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya belajar
siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan
kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 13 No 2 Tahun 2022
204
Hal yang sama juga di ungkapkan oleh Suprayekti (2005: 6) bahwa faktor yang
mempengaruhi hasil belajar, yaitu “faktor internal dan faktor eksternal”. Kedua faktor di
atas dapat dideskripsikan sebagai berikut:
1. Faktor internal
a) Faktor fisiologis, ini berhubungan dengan keadaan fisik, khususnya
penglihatan dan pendengaran.
b) Faktor psikologis, ini menyangkut faktor non-fisik, seperti minat, bakat,
motivasi, intelegensi, dan sikap. Faktor psikologis ini sangat penting dalam
kegiatan belajar dan pencapaian hasil belajar IPA yang optimal bagi peserta
didik. Besar tidaknya minat siswa terhadap pelajaran dapat dilihat dari
bagaimana keseriusan peserta didik dalam mengikuti kegiatan proses belajar
mengajar mata pelajaran IPA, karena jika tidak adanya minat maka sudah
dipastikan hasil belajar akan rendah.
2. Faktor eksternal
a) Faktor alam/non-sosial, adalah suatu faktor yang berada di luar diri individu,
yang berupa lingkungan alami, seperti suhu udara, keadaan cuaca, dan
sebagainya. Termasuk juga alat-alat pelajaran atau media belajar, seperti
buku, alat peraga, dan sebagainya yang sangat berpengaruh terhadap hasil
belajar IPA peserta didik
b) Faktor sosial, adalah faktor manusiawi, yaitu hubungan manusia
dengan manusia, yang dalam hal ini termasuk lingkungan hidup di mana
siswa berada. Faktor sosial ini mencakup: (1) lingkungan keluarga, seperti
status sosial ekonomi keluarga, pendidikan orang tua, perhatian orang tua,
dan suasana hubungan antar keluarga, (2) lingkungan sekolah, seperti sarana
dan prasarana, kompetensi guru dan siswa, serta kurikulum dan metode
mengajar, dan (3) faktor lingkungan masyarakat, seperti sosial budaya dan
partisipasi dalam pendidikan.
Selain faktor yang mempengaruhi hasil belajar, terdapat beberapa indikator dalam
mengukur hasil belajar IPA peserta didik secara umum. Menurut Muhibbin Syah (193-
195), indikator-indikator hasil belajar tersebut ialah: (a) dapat membandingkan, (b) dapat
menghubungkan, (c) dapat menyebutkan, (d) dapat menjelaskan, (e) dapat mendefinisikan,
(f) dapat memberikan contoh, (g) dapat menguraikan, dan (h) dapat menyimpulkan.
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 13 No 2 Tahun 2022
205
Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Strategi Heuristik
Dalam menggunakan strategi Heuristik khususnya pada mata pelajaran IPA, maka
seorang guru harus mengambil langkah tepat dalam memenuhi kebutuhan belajar peserta
didik. ini dimaksudkan agar penerapan strategi Heuristik dapat terlaksana secara efektif
dan efisien. Prinsip yang perlu dipedomani bagi seorang guru dalam pembelajaran IPA
diantaranya (Nurhadi dan Agus Gerrad, 2003: 20-21):
a) Merencanakan pembelajaran sesuai dengan kewajaran perkembangan mental
(developmentally appropriate) siswa. Dalam hal ini, peserta didik senantiasa
menginginkan perlakuan yang berbeda dari teman-temannya yang lain, sehingga
menuntut strategi dan upaya pelaksanaan yang berbeda dan bervariasi pula.
Untuk itu, disinilah perlunya guru mengetahui dan memahami masing-masing
karakteristik peserta didiknya.
b) Membentuk kelompok belajar yang saling tergantung (independent learning
group). Seorang guru perlu memfasilitasi dalam pembentukan kelompok belajar
peserta didik dengan tujuan untuk bahu membahu dalam memahami konsep
pembelajaran IPA yang diberikan. Dalam hal ini, keahlian guru di tuntut untuk
membentuk kelompok belajar dimana bersifat heterogen yang di ambil dari
kemampuan peserta didik yang berbeda-beda. Hal ini bertujuan agar yang
memiliki kemampuan tinggi bisa mengajari atau memberi tahu peserta didik lain
yang memiliki kemampuan sedang atau rendah.
c) Menyediakan lingkungan yang mendukung pembelajaran mandiri (self regulated
learning). Lingkungan yang mendukung pembelajaran mandiri untuk mata
pelajaran IPA memiliki karakteristik umum, seperti kesadaran berpikir,
penggunaan strategi, dan motivasi yang tinggi. Secara bertahap, peserta didik
mengalami perkembangan perubahan kesadaran terhadap pengetahuan IPA yang
dimilikinya. Sedangkan guru harus menciptakan suatu lingkungan di mana siswa
dapat merefleksikan bagaimana mereka belajar tentang pengetahuan alam (IPA).
d) Mempertimbangkan keragaman siswa (diversity of students). Dalam
melaksanakan proses belajar mengajar mata pelajaran IPA, guru perlu terlebih
dahulu mengetahui keragaman siswa. Hal ini bertujuan agar guru dapat
membantu siswa belajar dengan baik dan mencapai tujuan pembelajaran IPA
sesuai dengan yang diharapkan. Keragaman ini seperti latar belakang dan status
sosial ekonomi, bahasa utama yang dipakai di rumah, dan lain sebagainya.
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 13 No 2 Tahun 2022
206
e) Memperhatikan multi intelegensi (multiple intelligences) siswa. Dalam kegiatan
proses belajar mengajar didalam kelas, guru harus mampu memadukan berbagai
strategi pendekatan pembelajaran yang kontekstual. Tujuannya agar
pembelajaran menjadi efektif dengan berbagai intelegensi yang dimiliki peserta
didik.
f) Menggunakan teknik-teknik bertanya (questioning) untuk meningkatkan
pembelajaran siswa, perkembangan pemecahan masalah, dan keterampilan
berpikir tingkat tinggi. Di antara jenis pertanyaan yang dapat dipilih dan
diterapkan guru dalam proses belajar mengajar IPA di antaranya (Hudojo, 1995:
129-130):
1) Pertanyaan ingatan, yakni pertanyaan yang menyangkut dan menyatakan
kembali apa yang telah dipelajari sebelumnya, misalnya pertanyaan tentang
konsep yang telah dipelajari untuk disebutkan kembali definisinya.
2) Pertanyaan pemahaman, yakni pertanyaan yang menyangkut kemampuan
menangkap arti dari suatu bahan yang telah dipelajari, misalnya menafsirkan
informasi, meramalkan akibat dari suatu peristiwa dan kemampuan lain yang
sejenis.
3) Pertanyaan aplikasi, yakni pertanyaan yang menyangkut kemampuan
menggunakan pengetahuan yang telah dimiliki untuk memecahkan masalah.
4) Pertanyaan analisis, yakni pertanyaan yang menyangkut kemampuan
menganalisis atau merinci bahan pelajaran yang telah dipelajari lebih terurai
sebagai cara untuk menyelesaikan masalah.
5) Pertanyaan sintesis, yakni pertanyaan yang menyangkut kemampuan
memadukan bahan pelajaran yang telah dipelajari atau kemampuan
mendapatkan suatu kesimpulan yang relatif baru yang sebelumnya belum
pernah dipelajari.
6) Pertanyaan evaluasi, yakni pertanyaan yang menyangkut kemampuan menilai
suatu situasi yang dihadapi
g) Menerapkan penilaian autentik (authentic assessment). Dalam menerapkan
penilaian autentik, guru tidak hanya terfokus pada satu aspek hasil belajar siswa,
tetapi mencakup dua aspek hasil belajar siswa, yaitu aspek proses dan aspek
hasil. Mengingat kedua aspek tersebut merupakan suatu ukuran terhadap
keberhasilan pembelajaran yang dilaksanakan guru
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka dapat disimpulkan
bahwa penerapan pembelajaran heuristik dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik di
jenjang pendidikan Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah khususnya pada mata pelajaran IPA karena
dengan menggunakan pendekatan ini dipercaya mampu meningkatkan kegairahan peserta
didik untuk mempelajari materi-materi yang berkaitan dengan pengetahuan alam. Selain
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 13 No 2 Tahun 2022
207
itu, pendekatan heuristik memiliki keunggulan dimana dapat mengembangkan proses
berpikir peserta didik secara kritis dan analitis dalam mencari dan menemukan sendiri
jawaban dari suatu masalah yang diberikan.
SARAN
Adapun saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini ialah:
1. Kepada guru agar menjadikan strategi Heuristik ini sebagai salah satu strategi
yang digunakan dalam proses pembelajaran baik mata pelajaran IPA maupun
mata pelajaran lainnya
2. Kepada peneliti selanjutnya, agar meneliti lebih dalam lagi tentang strategi
Heuristik ini. Salah satunya harus bisa menggunakan waktu dengan sebaik-
baiknya, dan harus bisa membimbing siswa yang lamban dalam belajar,
kemudian harus mempersiapkan semua keperluan yang akan digunakan oleh
peneliti seperti media dan lain sebagainya
3. Kepada kepala sekolah agar bisa menjadikan strategi ini sebagai salah satu
alternatif dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah..
DAFTAR PUSTAKA
A. Suhaenah, Suparno, 2001, Membangun Kompetensi Belajar. Direktorat Jendral
Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional
Amaliah, B (2020). Pengembangan Metode Initial Basic Feasible Solution Dengan
Menggunakan Pendekatan Heuristik Untuk Mencapai Solusi Optimal Pada
Transportation Problem., repository.its.ac.id, https://repository.its.ac.id/76060/
Basuki, M, Hermanto, MZ, Aprilyanti, S, & Junaidi, M (2019). Perancangan Sistem
Keseimbangan Lintasan Produksi dengan Pendekatan Metode Heuristik. Jurnal
Teknologi, jurnal.umj.ac.id,
https://jurnal.umj.ac.id/index.php/jurtek/article/view/2740
Dimyati dan Mudjiono, 1999, Belajar Dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta
Hamalik, Oemar, 2001, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara
Hamalik, Oemar. 2014. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
Hudojo, Herman, 1995, Strategi Mengajar Belajar, Malang: IKIP Malang, Malang
Muhili, M, HASANUDDIN, H, & Badariah, B (2021). PERBANDINGAN
PENGGUNAAN PENDEKATAN PAKEM DENGAN PENDEKATAN HEURISTIK
TERHADAP BASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA DI MADRASAH ….,
repository.uinjambi.ac.id, http://repository.uinjambi.ac.id/9153/1/MUHILI.pdf
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 13 No 2 Tahun 2022
208
Isnainiyah, AM, Holisin, I, & Mursyidah, H (2020). Penarapan Pendekatan Heuristik
Dengan Model Pembelajaran Means-Ends Analysis (Mea) Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa. PROCEEDING …, 103.114.35.30,
http://103.114.35.30/index.php/Pro/article/view/4353
Kurniasih, J, & Henderi, H (2018). Kajian Optimasi Query Dengan Pendekatan Heuristik.
Jurnal Dinamika Informatika, jdi.upy.ac.id,
https://jdi.upy.ac.id/index.php/jdi/article/view/4
Lestarai, I. (2018). Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Metode Demonstrasi.
Academy of Education Journal, 9(2), 95-100. https://doi.org/10.47200/aoej.v9i2.261
Marsiyah, M. (2016). PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI PADA
MATA PELAJARAN IPA TENTANG GERHANA BULAN DAN MATAHARI
DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI SD NEGERI 1
KALIWANGI KECAMATAN PURWOJATI KABUPATEN BANYUMAS TAHUN
PELAJARAN 2015/ 2016. Academy of Education Journal, 7(1), 53-66.
https://doi.org/10.47200/aoej.v7i1.350
Ngadino, 2012, Penerapan Pendekatan Heuristik Untuk Meningkatkan Pemahaman
Konsep Sifat-Sifat Cahaya Dalam Mata Pelajaran IPA Pada Siswa Kelas V SD
Negeri 01 Kebak Tahun Ajaran 2011/2012, Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammdiyah Surakarta
(http://eprints.ums.ac.id/17483/1/HALAMAN_DEPAN.pdf)
Nurhadi dan Agus Gerrad Senduk, 2003, Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya
dalam KBK, Malang: Universitas Negeri Malang
Pramita, D, & Rusmayadi, M (2018). Pengaruh strategi heuristik pada pendekatan
pemecahan masalah dalam pembelajaran matematika kelas VIII SMP. JTAM (Jurnal
Teori dan Aplikasi …, journal.ummat.ac.id,
http://journal.ummat.ac.id/index.php/jtam/article/view/722
Sahputra, RJ, & Muzakir, A (2020). Penerapan AI Melalui Pendekatan Heuristik
Semilaritas Pada Game Edukasi Anak Usia Dini. Jurnal Pengembangan Sistem …,
journal.jis-institute.org, http://journal.jis-institute.org/index.php/jpsii/article/view/547
Senduk, Nurhadi dan Agus Gerrad, 2003, Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya
dalam KBK, Malang: Universitas Negeri Malang
Sholva, Y, Tjahjanto, T, & Anra, H (2019). PENDEKATAN HEURISTIK SPASIAL
PADA SISTEM ZONASI DALAM PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU.
Seminar Nasional Penerapan Ilmu …, pipt.untan.ac.id,
http://pipt.untan.ac.id/index.php/seminarpipt/2019/paper/viewPaper/670
Suprayekti, 2005, Interaksi Belajar Mengajar, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
Susanto, Ahmad, 2015. Teori Belajar Dan Pembelajaran Disekolah Dasar. Jakarta:
Prenada Media
Suzan, L (2020). PENINGKATAN LITERASI KEUANGAN MENGGUNAKAN
PENDEKATAN HEURISTIK (Studi Kasus pada Pedagang Tradisional yang
Dikelola oleh PD Pasar …. Jurnal Akuntansi Bisnis dan Ekonomi,
journal.widyatama.ac.id,
http://journal.widyatama.ac.id/index.php/jabe/article/view/465
Syah, Muhibbin, 1999, Psikologi Pembelajaran, Bandung: Logos Wacana Ilmu
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 13 No 2 Tahun 2022
209
Taonah, T. (2016). PENGUNAAN METODE PICTURE AND PICTURE UNTUK
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI
PENGGOLONGAN HEWAN BERDASARKAN JENIS MAKANAN MATA
PELAJARAN IPA KELAS IV SD NEGERI 3 PURWOJATI SEMESTER I TAHUN
PEAJARAN 2015/ 2016. Academy of Education Journal, 7(1), 36-44.
https://doi.org/10.47200/aoej.v7i1.348
Tiana, M (2018). RANCANG BANGUN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN DENGAN
PENDEKATAN HEURISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA., repository.upi.edu, http://repository.upi.edu/id/eprint/34947
Trisilaningsih, Bompi Wahyu, 2018, Penggunaan Metode Pembelajaran Heuristik Sebagai
Upaya Peningkatan Hasil Belajar PKN SISWA KELAS V SDN Samaran I Semester
I Tahun Ajaran 2017/2018, Jurnal Widyagogik, Vol. 6. No. 1 Juli-Desember 2018.
Winataputra, Udin S. 2005, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Universitas Terbuka.