AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
186
STRATEGI KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA MADRASAH
DALAM MENINGKATKAN PRESTASI AKADEMIK SISWA DI MTs NEGERI 1
KARANGANYAR
Susiloningsih
1
dan Muhammad Munadi
2
1
MTs Negeri 1 Karanganyar
2
UIN Raden Mas Said Surakarta
1
2
ABSTRAK
Madrasah yang berprestasi mempunyai visi dan misi untuk meningkatkan mutu pendidikan. Kepala
madrasah berpengaruh besar dalam meningkatkan prestasi akademik siswa. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui strategi-strategi kepemimpinan transformasional kepala madrasah dalam upaya
meningkatkan prestasi akademik siswa MTs Negeri 1 Karanganyar. Penelitian ini merupakan penelitian
studi kasus. Uji keabsahan data observasi menggunakan teknik triangulasi sumber dan metode, teknik
analisis data menggunakan analisis data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepala madrasah
memiliki tujuan untuk meningkatkan prestasi akademik siswa. Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan
bahwa kepala madrasah memiliki prespektif bahwa prestasi akademik siswa menjadi visi misi madrasah.
Strategi yang dilakukan kepala madrasah adalah menentukan tujuan yaitu melakukan evaluasi untuk
menentukan visi dan misi madrasah. Menumbuhkan orang atau staf, dilakukan dengan memfasilitasi guru
untuk meningkatkan kompetensinya, Menata ulang organisasi dengan cara menjalin kolaborasi dengan
lingkungan eksternal madrasah dan menciptakan iklim kolaborasi dilingkungan internal madrasah,
membangun program instruksional seperti mengadakan kelas program kelas unggulan, memberdayakan
MGMP, mengadakan evaluasi kegiatan dan melakukan koordinasi rutin.
Kata Kunci: Kepemimpinan Transformasional; Kepala Madrasah; Strategi dan Prestasi Akademik Siswa
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 CC BY-SA International License.
ABSTRACT
Madrasah that excel have a vision and mission to improve the quality of education. The principal of the
madrasah has a big influence in improving student academic achievement. The purpose of this study was
to determine the transformational leadership strategies of madrasah principals in an effort to improve
academic achievement of students at MTs Negeri 1 Karanganyar. This research is a case study research.
Test the validity of the observation data using triangulation of sources and methods, data analysis
techniques using qualitative data analysis. The results showed that the principal has a goal to improve
student academic achievement. Based on the research, it can be concluded that the principal of the
madrasa has the perspective that student academic achievement is the vision and mission of the madrasa.
The strategy carried out by the head of the madrasa is to determine the goal, namely to conduct an
evaluation to determine the vision and mission of the madrasa. Growing people or staff, is done by
facilitating teachers to improve their competence, Rearranging the organization by collaborating with the
external environment of the madrasa and creating a climate of collaboration within the madrasa's
internal environment, building instructional programs such as holding superior class program classes,
empowering MGMP, conducting activity evaluations and conducting routine coordination.
Keywords: Transformational Leadership; Head of Madrasah; Strategy and Student Academic
Achievement
PENDAHULUAN
Terjadinya wabah Covid-19 yang menyebar hampir di seluruh wilayah Indonesia
berdampak pada berbagai bidang kehidupan. Termasuk diantaranya bidang pendidikan. Segala
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
187
bentuk aktifitas di lingkungan pendidikan harus tetap berjalan dan dilaksanakan. Meskipun
pelaksanaan tidak dapat dilakukan seperti pada masa sebelum terjadinya wabah covid-19.
Kegiatan pembelajaran yang sebelumnya tatap muka, beralih dengan moda daring (online). Ini
tentunya tidak mudah bagi banyak pihak diantaranya kepala sekolah, pendidik, tenaga
kependidikan, peserta didik, orang tua maupun masyarakat (Daniel, 2020).
Segala bentuk kegiatan yang dilakukan diharuskan mematuhi protokol kesehatan. Ini
merupakan perilaku baru yang harus dilakukan dan dibiasakan. Untuk menerapkan perilaku baru
yang belum membudaya di lingkungan pendidikan, kepala sekolah selaku manajer pendidikan
akan melakukan berbagai upaya agar semua warga sekolah dapat menjalankan aktifitas di era
new normal sesuai dengan kondisi kenormalan baru. Pada kondisi ini, pemimpin dituntut mampu
untuk menjalan perannya dengan baik. Pemimpin harus cakap dan handal dalam menjalankan
perannya sebagai pemimpin. Seorang pemimpin harus mampu mempengaruhi, membimbing dan
membina semua anggota yang ada dalam organisasi yang dipimpinnya sehingga tujuan yang
diharapkan dapat tercapai. Karena pada dasarnya pemimpin merupakan orang yang peranan
penting terhadap perilaku yang dilakukan oleh anggotanya dalam membuat rumusan untuk
mencapai tujuan organisasi (Senny et al., 2018).
Tidak hanya itu saja, kepribadian seorang pemimpin juga dapat memberi pengaruh
terhadap kepemimpinan. Kepribadian menjadi hal utama yang penting dimiliki oleh pemimpin,
diantaranya memililki sikap jujur, berpendirian teguh dan kokoh, proaktif, cerdas, luwes,
terbuka, komunikatif, semangat tinggi, kritis, percaya diri dan penuh penghargaan terhadap
anggota yang berdedikasi tinggi (Demina, 2020).
Pada situasi dan kondisi pandemi Covid-19, Kepemimpinan dalam dunia pendidikan
merupakan hal yang sangat urgen dalam memajukan prestasi lembaga pendidikan serta untuk
meningkatkan mutu pendidikan. Akan tetapi, yang perlu menjadi catatan dalam konteks
pencapaian visi, misi dan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan bersama oleh warga lembaga
pendidikan, diperlukan kondisi lembaga pendidikan yang kondusif dan keharmonisan antara
tenaga pendidikan yang ada di lembaga pendidikan antara lain kepala sekolah, guru, tenaga
administrasi, dan orang tua yang masing-masing mempunyai peran yang cukup besar dalam
mencapai tujuan organisasi pendidikan tersebut.
Di sisi lain, suatu organisasi pendidikan akan berhasil dalam mencapai tujuan dan
program-programnya jika komponen organisasi yang bekerja dapat melaksanakan tugas-
tugasnya dengan baik sesuai dengan kapasitas, bidang dan tanggung jawabnya masing-masing.
Pada tataran ini, diperlukan seorang pemimpin yang dapat mengarahkan segala sumber daya
organisasi tersebut menuju ke arah pencapaian tujuan. Sebab dalam suatu organisasi, berhasil
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
188
atau tidaknya pencapaian tujuan tersebut sangat dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu pemimpin dan
orang yang dipimpinnya.
Pada aspek kepemimpinan supaya terlaksana secara efektif dan efisien, maka salah satu
tugas yang harus dilakukan oleh pemimpin adalah memberikan kepuasan kepada orang yang
dipimpinnya. Unsur-unsur tersebut menjadi bagian substantif dalam proses kepemimpinan
terutama dalam penerapan gaya kepemimpinan transformasional. Penerapan gaya kepemimpinan
ini cukup ideal diterapkan pada masa pandemi Covid-19. Dimana gaya kepemimpinan
transformasional memiliki pengaruh yang signifikan dan positif untuk membawa perubahaan
(Mulyani, 2021).
Pemimpin transformasional adalah pemimpin yang memiliki wawasan jauh ke depan,
berupaya memperbaiki dan mengembangkan organisasi bukan untuk saat ini tapi di masa datang.
Pemimpin transformasional merupakan agen perubahan dan bertindak sebagai katalisator, yaitu
memberi peran mengubah sistem ke arah yang lebih baik. Katalisator adalah sebutan lain untuk
pemimpin transformasional karena ia berperan meningkatkan segala sumber-sumber manusia
yang ada. Berusaha memberikan reaksi yang menimbulkan semangat dan daya kerja cepat
semaksimal mungkin, selalu tampil sebagai pelopor dan pembawa perubahan (Kuswari, 2016).
Seorang pemimpin transformasional memandang nilai-nilai organisasi sebagai nilai-nilai
luhur yang perlu dirancang dan ditetapkan oleh seluruh staf sehingga para staf mempunyai rasa
memiliki dan komitmen dalam pelaksanaan. Makna simbolis daripada tindakan seorang
pemimpin transformasional adalah lebih penting daripada tindakan aktual. Gaya kepemimpinan
transformasional menjadi salah satu rujukan kepemimpinan yang cocok bagi kepala madrasah.
Seorang kepala madrasah adalah orang yang diberi wewenang dan memiliki wewenang untuk
membuat serta mengambil kebijakan dan keputusan demi kemajuan lembaga yang dipimpinnya
dengan tetap memperhatikan seluruh sumber daya yang ada. Dalam kepemimpinan
transformasional seorang pemimpin harus dapat menginspirasi mitra kerja yang berada dalam
lembaga yang dipimpinnya, dengan mendahulukan kepentingan kelompok ketimbang
kepentingan individu. Seorang pemimpin dengan gaya transformasional hendaknya mempunyai
kompetensi handal dan luar biasa dalam memberi pengaruh pada mitranya (Pestalozi, 2019).
Madrasah yang berprestasi pasti memiliki sistem pengembangan madrasah yang
terintegrasi dan terimplementasi dalam proses pembelajaran. Madrasah juga telah melakukan
inovasi-inovasi kegiatan budaya sekolah dan terinventarisasikannya budaya madrasah yang
sesuai dengan nilai-nilai lokal, nasional, dan internasional. Semuanya itu telah menyatu ke dalam
kegiatan akademik dan kegiatan non akademik melalui kegiatan yang bersifat intrakurikuler dan
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
189
ekstrakurikuler sehingga nantinya madrasah itu akan menjadi madrasah yang memiliki perolehan
prestasi yang tinggi (high achieving school).
Prestasi akademik adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan suatu pencapaian
yang diperoleh dari hasil belajar seseorang dalam jangka waktu tertentu berupa pemahaman,
penerapan, daya analisis, dan evaluasi yang dinyatakan dalam bentuk angka atau simbol tertentu
melalui penilaian yang dilakukan secara langsung oleh guru atau menggunakan tes yang
dibakukan. Prestasi akademik merupakan perubahan dalam hal kecakapan tingkah laku atau
kemampuan yang dapat bertambah selama beberapa waktu dan tidak disebabkan proses
pertumbuhan, tetapi adanya situasi belajar.
Lebih dari satu dekade Wallace Foundation dalam (Rosyada, 2020) menyampaikan hasil
risetnya bahwa terdapat hubungan yang sangat kuat antara kepemimpinan di sekolah dengan
peningkatan capaian akademik siswa. Merujuk pada pendapat tersebut, kepemimpinan kepala
sekolah memiliki pengaruh yang sangat signifikan secara langsung maupun tidak langsung
terhadap prestasi akademik siswa. Prestasi akademik siswa ditentukan pada program
instruksional yang dilakukan oleh guru. Akan tetapi, proses belajar mengajar yang dilakukan
guru dipengaruhi oleh strategi dan praktik kepala sekolah dalam mengarahkan guru untuk proses
belajar mengajar.
Hasil penelitian (Mathew, 2017) menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional
memiliki korelasi positif terhadap peningkatan siswa dalam prestasi akademiknya,
menumbuhkan ketertarikan diri terhadap hal-hal yang sedang dipelajari, dan kepercayaan diri
siswa. Guru-guru juga melihat bahwa kepemimpinan transformasional dapat dijadikan sebagai
role model yang dapat menginspirasi dan menumbuhkan kepercayaan dari seluruh stakeholder di
sekolah. Burhanudin Ata Gusman dalam penelitiannya menemukan bahwa Kepala sekolah
menjadi salah satu peran yang penting dalam menentukan dan meningkatkan prestasi akademik
siswa. Kepala sekolah mempunyai sudut pandang bahwa prestasi akademik siswa menjadi visi
misi sekolah (Gusman, 2021).
MTs Negeri 1 Karanganyar adalah salah satu madrasah yang mempunyai visi dan misi
untuk mengembangkan madrasah yang berprestasi dalam kegitan akademik dan non akademik.
Untuk menjadi madrasah yang berprestasi MTs Negeri 1 Karanganyar melakukan berbagai
inovasi kegiatan untuk mencapai visi misi yang sudah ditetapkan. Salah satu keberhasilan yang
bisa dilihat saat ini adalah dengan adanya input peserta didik yang berkualitas. Banyaknya
peserta didik yang mendaftarkan diri menjadi calon peserta didik di MTs Negeri 1 Karanganyar
menjadi indikator keberhasilan tersebut. Akan tetapi meskipun input peserta didik yang diterima
mempunyai kualitas yang baik namun dalam hal pencapaian prestasi akademik dalam mengikuti
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
190
perlombaan masih sangat rendah. Oleh karena itu diperlukan strategi dan pengelolaan yang lebih
baik agar prestasi yang dicapai dapat maksimal. Hal tersebut menjadi tantangan bagi kepala
madrasah dalam menentukan strategi yang tepat dan sesuai dengan kondisi yang ada.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah
“Bagaimana strategi kepemimpinan transformasional kepala madrasah dalam upaya
meningkatkan prestasi akademik siswa MTs Negeri 1 Karanganyar. Sedangkan tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi-strategi kepemimpinan transformasional kepala
madrasah dalam upaya meningkatkan prestasi akademik siswa MTs Negeri 1 Karanganyar.
KAJIAN PUSTAKA
1. Kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan suatu kemampuan proses mempengaruhi orang lain untuk
dapat memberikan kontrbusi pada tujuan organisasi, menurut (Wibowo, 2016) pengertian
kepemimpinan adalah kemampuan individu dengan menggunakan kekuasaannya melakukan
proses mempengaruhi, memotivasi dan mendukung usaha yang memungkinkan orang lain
memberikan kontribusi pada pencapaian tujuan organisasi
Menurut George R. Terry kepemimpinan adalah aktivitas mempengaruhi orang lain untuk
diarahkan mewujudkan tujuan organisasi. Dalam hal ini kepemimpinan memiliki artian
melakukan pembinaan, mengatur, menunjukkan, mengarahkan, mempengaruhi, serta menuntun.
Sehingga kepemimpinan bisa diartikan sebagai Tindakan seorang individu sementara ia terlibat
dalam pengarahan kegiatan kelompok (Gusman, 2021).
Kepemimpinan dapat diartikan sebagai rangkaian kegiatan penataan berupa kemampuan
memengaruhi perilaku orang lain dalam situasi tertentu agar bersedia bekerja sama mencapai
tujuan telah ditetapkan. Perbedaan antara memengaruhi dan saling pengaruh adalah
memengaruhi mengandung kesan searah dari pimpinan ke anggota, sedangkan saling pengaruh
mengandung makna timbal balik (Sagala, 2018). Sedangkan (Wijono, 2018) berpendapat bahwa
kepemimpinan adalah sebuah rangkaian aktivitas penataan. Aktivitas tersebut berupa
kemampuan seseorang dalam mempengaruhi perilaku orang lain. Hal itu dilakukan dalam situasi
tertentu. Tujuannya adalah agar bersedia untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan-tujuan yang
sudah ditetapkan.
Rauch dan Behling berpendapat bahwa kepemimpinan adalah proses mempengaruhi
berbagai aktivitas sebuah kelompok yang diorganisasikan ke arah pencapaian tujuan (Rohayati,
2020). Suatu organisasi pendidikan akan berhasil dalam mencapai tujuan dan program-
programnya jika komponen organisasi yang bekerja dapat melaksanakan tugas-tugasnya dengan
baik sesuai dengan kapasitas, bidang dan tanggung jawabnya masing-masing. Pada tataran ini,
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
191
diperlukan seorang pemimpin yang dapat mengarahkan segala sumber daya organisasi tersebut
menuju ke arah pencapaian tujuan.
Suatu organisasi berhasil atau gagal dalam mencapai tujuan yang ditetapkan sangat
dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu pemimpin dan orang yang dipimpinnya. Day and Lord
menyatakan bahwa, keberhasilan atau kegagalan yang dialami sebagian besar organisasi
ditentukan oleh kualitas kepemimpinan yang dimiliki orang-orang yang diserahi tugas
memimpin organisasi (Gusman, 2021).
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa Kepemimpinan adalah
proses mempengaruhi berbagai aktivitas yang mengarahkan pihak atau kelompok tertentu untuk
mencapai tujuan yang ditetapkan kelompok atau organisasi. Kepemimpinan memegang peranan
yang dominan, krusial dan kritikal dan keseluruhan upaya untuk meningkatkan prestasi kerja,
karena berhasil dan tidaknya kepemimpinan tergantung pada pimpinannya.
2. Kepemimpinan Transformasional
Istilah kepemimpinan transformasional terdiri dari dua kata yaitu kepemimpinan
(leadership) dan transformasional (transformational). Kepemimpinan adalah setiap tindakan
yang yang dilakukan oleh individu atau kelompok untuk mengkoordinasi dan memberi arah
kepada individu atau kelompok lain yang tergabung dalam wadah tertentu untuk mencapai
tujuan-tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Kepemimpinan transformasional adalah
kemampuan seorang pemimpin dalam bekerja dengan dan atau melalui orang lain untuk
mentransformasikan secara optimal sumber daya organisasi dalam rangka mencapai tujuan yang
bermakna sesuai dengan target capaian yang telah ditetapkan (Danim, 2004). Sumber daya yang
dimaksud yaitu sumber daya manusia seperti pimpinan, staf, bawahan, tenaga ahli, guru, dosen,
peneliti, dan lain-lain.
Menurut (Robbins & Judge, 2013) pemimpin transformasional adalah pemimpin yang
menginspirasi para pengikutnya untuk menyampingkan kepentingan pribadi mereka demi
kebaikan organisasi dan mampu memiliki pengaruh yang luar biasa pada diri para pengikutnya.
Kepemimpinan transformasional merupakan pemimpin yang kharismatik dan mempunyai peran
sentral serta strategi dalam membawa organisasi mencapai tujuannya. Pemimpin
transformasional juga harus mempunyai kemampuan untuk menyamakan visi masa depan
dengan bawahannya, serta mempertinggi kebutuhan bawahan pada tingkat yang lebih tinggi dari
pada apa yang mereka butuhkan.
Sedangkan menurut (Masaong, 2011) mengatakan bahwa pemimpin transformasional
adalah pemimpin yang memiliki wawasan jauh ke depan, berupaya memperbaiki dan
mengembangkan organisasi bukan untuk saat ini tapi di masa datang. Pemimpin
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
192
transformasional merupakan agen perubahan dan bertindak sebagai katalisator, yaitu memberi
peran mengubah sistem ke arah yang lebih baik. Katalisator adalah sebutan lain untuk pemimpin
transformasional karena ia berperan meningkatkan segala sumber-sumber manusia yang ada.
Berusaha memberikan reaksi yang menimbulkan semangat dan daya kerja cepat semaksimal
mungkin, selalu tampil sebagai pelopor dan pembawa perubahan.
Salah satu faktor yang paling krusial pada penentuan kesuksesan dan kegagalan dalam
suatu lembaga pendidikan yaitu kepemimpinan yang dapat diartikan sebagai seseorang yang
dipercaya untuk menjadi seorang pemimpin yang mana memiliki kemampuan yang ada dalam
diri individu untuk menggerakkan, mempengaruhi, memotivasi dan membimbing orang lain
sehingga mereka mau bekerja dalam rangka untuk mencapai tujuan administrasi. Pemimpin
transformasional harus mampu memfasilitasi diskusi-diskusi dengan semua stakeholders untuk
menciptakan tujuan bersama, menginspirasi dan mengajak setiap orang bekerja mewujudkan
masa depan yang lebih baik. Mengembangkan hubungan kolegial dan kolaboratif antar semua
personel yang terlibat. Pemimpin transformasional yang memahami hal tersebut melibatkan diri
dalam proses perubahan dan menyelesaikan dengan cara yang positif dan produktif.
Kepemimpinan Transfomasional merupakan suatu gaya kepemimpinan yang memotivasi
dan memberdayakan individu, anggota serta organisasi menggunakan cara transfer paradigma
atau kerangka berpikir dan nilai-nilai organisasi menuju kemandirian. Selain itu kepemimpinan
ini ialah kemampuan seorang pemimpin untuk memotivasi anggotanya sehingga visi dan misi
sekolah akan tercapai dan dapat membangun kepercayaan dari anggota- anggotanya dan untuk
meningkatkan motivasi dan kesadaran dengan melakukan dorongan secara idealisme nilai-nilai
moral, kebebasan, keadilan, kedamaian, kesimbangan, bukan hanya didasarkan pada emosi,
ketakutan serta kecemburuan.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Kepemimpinan
transformasional adalah Kepemimpinan seseorang yang memiliki kemampuan
mentransformasikan secara optimal sumber daya yang ada, menciptakan dan mengartikulasikan
visi misi organisasi yang realistis, dapat dipercaya, menginspirasi para pengikutnya untuk
menyampingkan kepentingan pribadi mereka demi kebaikan organisasi. Seorang kepala sekolah
dapat dan mampu menerapkan kebijakan transformasional apabila ia dapat mengembangkan
sumber daya manusia, mampu mencapai visi-misi atau tujuan pembaharuan sekolah. Dengan
adanya penerapan kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan guru akan menghasilkan
kinerja yang maksimal, dan tugas yang diemban dapat dilaksanakan sebaik-baiknya, sehingga
terwujudnya tujuan yang baik sesuai visi-misi. Dengan adanya gaya transformasional juga akan
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
193
memberikan kesungguhan dalam diri guru maupun kepala sekolah dan dapat mendorong
memberikan peran terbaiknya.
3. Karakteristik Kepemimpinan Transformasional
Kepemimpinan transformasional merupakan salah satu tipe kepemimpinan yang mampu
menyinergikan semua anggota kelompok. Karena tipe kepemimpinan seperti ini lebih
mengutamakan pada kerja sama dan kontribusi yang diberikan oleh semua anggotanya. Sehingga
akan sangat mudah bagi tipe kepemimpinan yang seperti ini untuk membangun kerja sama dan
komitmen antar pemimpin dengan semua anggotanya.
Kepemimpinan transformasional memiliki beberapa karakteristik yang dikenal dengan
istilah 4I yaitu :
a. Idealized influence (or charismatic influence)
Seorang pemimpin memiliki perilaku yang karismatik, keteladanan, keyakinan yang kuat,
dan dapat menularkannya kepada semua anggotanya. Itu artinya seorang pemimpin harus
mempunyai sebuah kharisma dalam dirinya sehingga nantinya mampu untuk memikat
anggotanya dan membuat anggotanya mau mengikuti kepemimpinannya. Kharisma seorang
pemimpin dilihat dari bagaimana dia berperilaku, mempunyai visi dan misi, mempunyai
pendirian yang sangat kuat, memiliki komitment yang kuat, dan selalu konsisten terhadap segala
keputusan yang sudah diambil, dan selau menghargai anggotanya. Jadi, seorang pemimpin
transformasional harus mampu mejadi contoh (role model) yang dikagumi, dihargai, dan diikuti
oleh anggota-anggotanya.
b. Inspirational motivation
Seorang pemimpin memiliki perilaku dan kompetensi dalam melakukan perubahan-
perubahan melalui kegiatan inspiratif dan motivasi. Artinya seorang pemimpin harus mempunyai
standar yang tinggi dan mampu untuk memotivasi anggotanya untuk mencapai standar yang
sudah ditentukan. Dengan karakter yang seperti ini akan menumbuhkan sikap yang optimis dan
antusias dari anggota. Jadi, seorang pemimpin transformasional harus memberikan motivasi dan
inspirasi terhadap anggotanya.
c. Intellectual Stimulation
Seorang pemimpin harus memiliki perilaku yang mununjukkan sikap kooperatif dalam
menumbuhkan kesadaran dari anggotanya baik yang berkaitan dengan masalah pribadi maupun
lembaga. Artinya Seorang pemimpin harus mendorong anggota-anggotanya agar menyelesaikan
masalah yang terjadi dengan cerdas dan rasional. Seorang pemimpin juga harus mendorong
angotanya untuk menemukan cara lain yang lebih efektif untuk menyelesaikan segala
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
194
permasalahan yang ada. Jadi, seorang pemimpin tranformasional mampu untuk mendorong
anggotanya untuk selalu kreatif dan inovatif dalam memecahkan masalah.
d. Individualized consideration
Seorang pemimimpin harus memiliki perilaku transformative dalam merefleksi diri demi
keberlangsungan dan keberlanjutan lembaga yang dipimpin. Artinya Seorang pemimpin perlu
mengenali karakter dari anggotanya, melakukan pendelegasian yang tepat, memberi umpan balik
terhadap kinerja anggota, melakukan pembinaa, bimbingan maupun pelatihan-pelatihan kepada
anggotanya sehingga tujuan dari lembaga pendidikan dapat dicapai. Jadi seorang pemimpin
diharuskan untuk selalu memahami dan menghargai anggotanya yang didasarkan pada
kebutuhan anggotanya dan selalu memperhatikan keinginan dan mengembangkan anggotanya
(Assingkily & Mesiono, 2019).
Sedangkan Karakteristik pemimpin Transformasional menurut Bernad M. Bass:
a. Inspirational motivation, menjadi seorang pemimpin harus mempunyai visi dan misi yang
jelas dan mampu untuk mengartikulasikannya pada anggotanya.
b. Intellectual stimulation, menjadi seorang pemimpin harus mampu untuk mendorong
kreatifitas dalam anggotanya, dan mengeksploasi cara baru untuk melakuakan sesuatu
sehingga akan memiliki kesempatan baru untuk belajar.
c. Individualizes consideration, dalam memimpin harus melibatkan, mendorong, dan
menawarkan bantuan pada setiap anggota tim. Seorang pemimpin harus menjaga komunikasi
dengan anggotnya sehingga anggota merasa lebih bebas untuk menyampaikan segla ide yang
dimiliki dan memberikan apresiasi langsung pada anggota tim akan kontribusinya.
d. Idealized influence, seorang pemimpin mampu menjadi panutan bagi anggotanya dan mampu
untuk memberikan contoh nyata pada mereka (Bass & Riggio, 2005).
Dari karakteristik yang disampaikan oleh Bernad M. Bass dapat diambil kesimpulan
bahwa menjadi seorang pemimpin harus mempunyai visi dan misi yang jelas, mampu untuk
menegelola visi misi, mampu untuk memotivasi/mendorong anggota tim, kreatif dan inovatif,
dan mampu untuk membangun budaya belajar dalam organisasi (Shalahuddin, 2016). Sedangkan
menurut (Fauzuddin, 2019) Secara umum, pemimpin yang baik memiliki beberapa karakteristik
yaitu: Pemimpin memiliki tanggung jawab yang seimbang, Pemimpin adalah model, Terampil
dan mampu berkomunikasi dengan baik, Mampu mensugesti hal-hal positif, Memiliki
kemampuan untuk meyakinkan.
4. Pengertian Prestasi Akademik
Prestasi akademik merupakan perubahan dalam hal kecakapan tingkah laku, ataupun
kemampuan yang dapat bertambah selama beberapa waktu dan tidak disebabkan proses
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
195
pertumbuhan, tetapi adanya situasi belajar. Perwujudan bentuk hasil proses belajar tersebut dapat
berupa pemecahan lisan maupun tulisan, dan keterampilan serta pemecahan masalah langsung
dapat diukur atau dinilai dengan menggunakan tes yang berstandar (Sobur, 2016). Menurut
(Azwar, 2011), prestasi akademik adalah bukti peningkatan atau pencapaian yang diperoleh
seorang siswa sebagai pernyataan ada tidaknya kemajuan atau keberhasilan dalam program
pendidikan.
Menurut (Winkel, 2006), prestasi akademik adalah proses belajar yang dialami siswa untuk
menghasilkan perubahan dalam bidang pengetahuan, pemahaman, penerapan, daya analisis, dan
evaluasi. Penilaian prestasi akademik berfungsi untuk mengetahui kesiapan peserta didik dalam
proses belajarnya, yang mana dari penilaian ini juga akan mempermudah tenaga pendidik dalam
memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan.
Menurut (Suryabrata, 2011), prestasi akademik adalah hasil belajar terakhir yang dicapai
oleh siswa dalam jangka waktu tertentu, yang mana di sekolah prestasi akademik siswa biasanya
dinyatakan dalam bentuk angka atau simbol tertentu. Dari beberapa pendapat diatas dapat
disimpulkan bahwa pestasi akademik adalah hasil proses belajar yang dialami siswa untuk
menunjukkan pencapaian keberhasilan yang berupa perubahan dalam bidang pengetahuan,
pemahanan, penerapan, daya analisis dan evaluasi yang dapat diukur atau dinilai dengan
menggunakan tes yang berstandar dan hasilnya dinyatakan dalam bentuk angka atau simbol
tertentu.
Hasil prestasi akademik siswa dapat dijadikan tolak ukur berhasil tidaknya dalam belajar.
Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, salah satunya adalah peran
kepemimpinan kepala sekolah. Burhanudin Ata Gusman dalam penelitiannya menemukan bahwa
Kepala sekolah menjadi salah satu peran yang penting dalam menentukan dan meningkatkan
prestasi akademik siswa. Kepala sekolah mempunyai sudut pandang bahwa prestasi akademik
siswa menjadi visi misi sekolah (Gusman, 2021).
Penelitian ini didasarkan pada teori (Leithwood, K., 2010), dimana diantaranya
menunjukkan bahwa dimensi kepemimpinan transformasional dapat dibedakan menjadi empat
dimensi, yaitu:
a. Penetapan Tujuan
Dalam praktik ini, pemimpin mengidentifikasi visi sekolah, memperjelas visi sekolah
dengan dan memperjelas tujuan sekolah yang lebih luas yang dapat menginspirasi pendidik dan
tenaga pendidik.
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
196
b. Pengembangan orang/karyawan
Mengembangkan karyawan dengan memperluas pengetahuan dan keterampilan untuk
mencapai tujuan sebuah lembaga pendidikan, serta meningkatkan komitmen dan keberlanjutan.
c. Reorganisasi
Meningkatkan atau menciptakan kondisi kerja yang memotivasi Karyawan yang antusias
dengan pekerjaannya.
1) Membangun budaya Kerjasama
2) Rekonstruksi
3) Bangun hubungan yang produktif Orang Tua/Keluarga Siswa dan Masyarakat
4) Mengembangkan hubungan antara sekolah dan sekitarnya.
d. Membangun program instruksional
1) Penugasan Guru/Staf
2) Mendukung program Pendidikan
3) Memantau kegiatan sekolah
4) Melindungi staf dari gangguan pekerjaan
5) Mengacu pada hasil prestasi akademik Siswa dalam mengikuti perlombaan.
Dalam penelitiannya (Damopolii & Erwinsyah, 2019) menemukan bahwa gaya
kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi peserta didik.
Namun demikian ada faktor lain yang juga berpengaruh terhadap hasil prestasi akademik siswa.
Sedangkan (Fauzuddin, 2019) menemukan bahwa gaya kepemimpinan transformasional yang
diterapkan oleh kepala sekolah sangat efektif dalam menciptakan sebuah sekolah menjadi
berprestasi. Interaksi utama dengan guru terjadi dalam kegiatan pendidikan dan pembelajaran, di
mana kepala sekolah dapat mengajar guru dalam perencanaan pembelajaran, guna menunjang
sebuah keberhasilan dan terciptanya prestasi akademik siswa. Startegi yang dilakukan kepala
sekolah meliputi mengoptimasi proses pembelajaran, meningkatkan profesionalitas guru,
pemberdayaan potensi siswa, dan optimasi fasilitas siswa.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian ini adalah studi kasus, Menurut (Creswell, 2015), studi kasus
merupakan penelitian yang mengeksplorasi suatu sistem yang terikat atau sebuah kasus (atau
bisa jadi beberapa kasus) yang terjadi selama kurun waktu tertentu melalui pengumpulan data
yang mendalam dan terperinci dari berbagai sumber informasi yang dapat dipercaya kebenaran
persaksiannya. Pengumpulan informasi dalam studi kasus menurut Creswell dapat dilakukan
dengan melakukan wawancara pada informan, observasi lapangan langsung, serta berbagai
dokumen serta laporan yang sudah ada sebelumnya dan bahan materi berbentuk audivisual.
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
197
Subjek penelitian ini adalah Kepala Sekolah, Guru dan siswa MTs Negeri 1 Karanganyar.
Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai Maret 2022. Sumber data ini yaitu dengan
melakukan wawancara kepada orang-orang yang mempunyai pengalaman mengenai situasi
sosial dilapangan. Dan pengumpulan data dilakukan dengan wawancara secara mendalam.
Uji keabsahan data observasi, peneliti menggunakan teknik triangulasi data. Menurut
(Sugiyono, 2013) triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat
menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Bila
peneliti melakukan pengumpulan data dengan triangulasi, maka sebenarnya peneliti
mengumpulkan data yang sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas data
dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data. Dalam penelitian ini
memakai triangulasi sumber dan metode. Pada triangulasi sumber dilakukan dengan wawancara
secara mendalam. Sedangkan triangulasi metode memakai strategi pengambilan data melalui
wawancara. Instrumen wawancara diambil dari teori Leitwood yang telah disebutkan pada
landasan teori.
Penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif. Yang mana menurut (Creswell, 2015)
menggambarkan yang dilakukan dalam penelitian kualitatif dimulai dengan menpersiapkan dan
mengorganisasikan data berupa tulisan maupun gambar, setelah itu pengurangan data sebagai
topik melewati prosedur pengodean sekalian meringkas data, serta diakhiri dengan menyajikan
data menggunakan digram, bagan serta pengkajian.
Dan tahap-tahap kajian yang pertama menyusun data interviu dan dirubah dalam bentuk
table wawancara. Kedua, membuat memo dengan membuat bagan wawancara sesuai teori.
Ketiga, mengkelompokan dan membuat tema sesuai dengan jawaban intrviu yang mana temanya
dipilih oleh peneliti berdasarkan teori. Keempat, mengartikan data yang mana dari hasil
wawancara dibuatkan kesimpulan berdasarkan topik. Kelima menyampaikan data yang
dijelaskan di penjelasan.
Berikut Contoh Coding pada penelitian ini
Tabel 1. Contoh tabel proses analisis data
Wawancara
Open Coding
(Indikator)
Kategori
P : Penelitian saya mengenai kepemimpinan
transformasional kepala madrasah dalam
mengembangkan prestasi akademik
siswa. Sebelum itu sudah berapa lama
Ibu menjadi kepala madrasah disini?
S : Saya Masuk awal tahun 2021 mbak.
Konteks
P : Apa yang Ibu rasakan setelah masuk ke
MTs Negeri 1 Karanganyar, bu? Dan
apakah terdapat hal yang berbeda dari
sebelumnya?
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
198
S : Tentu ada mbak. Di MTs Negeri 1
Karanganyar ini guru-gurunya aktif dan
bergerak cepat dalam mengikuti
perubahan serta disiplin. Kualitas siswa
lebih baik dari sebelumnya dilihat dari
input yang diterima.
Konteks
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Penelitian
Berikut tabel triangulasi prespektif kepala sekolah terhadap prestasi akademik siswa. Pada
tabel ini memaparkan hasil interviu dengan kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang
kurikulum dan guru mata pelajaran bahasa inggris.
Tabel 2. Triangulasi Prespektif Kepala Sekolah terhadap Prestasi Akademik Siswa
Fokus
Informan
Diskripsi Wawancara
Prespektif
Kepala Sekolah
Kepala MTs
Negeri 1
Karanganyar
Sebelumnya saya menjadi kepala madrasah di
MTs N 2 Karanganyar, pada awal tahun 2021
saya dipindahkan ke MTs N 1 Karanganyar.
Sejak awal saya masuk saya melihat potensi
yang dimiliki oleh MTs N 1 Karanganyar sangat
tinggi, apalagi dari kualitas kemampuan siswa
yang inputnya jauh lebih baik dari yang pernah
saya pimpin. Akan tetapi dalam pengelolaannya
belum maksimal dilihat dari sedikitnya prestasi
akademik siswa yang diperoleh dalam ajang
perlombaan. sehingga saat ini yang saya lakukan
adalah bagaimana mengelola potensi yang ada
untuk meningkatkan prestasi akademik siswa
baik dalam belajar maupun ajang perlombaan di
tingkat nasional maupun internasional.
Waka
Kurikulum
MTs Negeri 1
Karanganyar
Menurut saya kepala madrasah menaruh
perhatian yang sangat besar terhadap prestasi
siswa. Dengan slogan “Tiada Hari tanpa
Prestasi” Pada tahun 2022 Madrasah sudah
meraih prestasi luar biasa dengan memperoleh
1224 medali. Saat ini MTs N 1 Karanganyar
berada di peringkat 10 besar madrasah
berprestasi di provinsi Jawa Tengah. Ini
merupakan perubahan besar di MTs Negeri 1
Karanganyar.
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
199
Guru Bahasa
Inggris MTs
Negeri 1
Karanganyar
Menurut saya kepala madrasah menganggap
prestasi akademik sangat penting, terbukti siswa
didorong untuk mengikuti berbagai perlombaan
baik akedemik maupun non akademik. Prestasi
yang diraih pada tahun 2021 sebanyak 1203
medali dan mendapat peringkat ke-4 madrasah
berprestasi tingkat provinsi Jawa Tengah. Dan
yang luar biasa lagi pada tahun 2022 dari bulan
Januari sampai Maret sudah meraih 1224 medali.
Selain motivasi yang tidak pernah henti kepala
madrasah juga memberikan apresiasi berupa
reward sesuai dengan kategori raihan prestasi
yang dicapai. Sebagai guru saya mendukung dan
mendorong anak-anak untuk terus berprestasi.
Berikut tabel triangulasi kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap prestasi
akademik siswa yang mana menjelaskan hasil interviu kepala sekolah, wakil kepala sekolah
bidang kurikulum dan guru mata pelajaran bahasa inggris. Tabel triangulasi pada bagian ini
diperlukan untuk mendapatkan gambaran praktik kepemimpinan transformasional kepala
sekolah (penetapan visi dan misi, mengembangkan orang atau staf, menata ulang organisasidan
membangun program instruksional).
Tabel 3. Hasil Triangulasi Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah
Fokus
Diskripsi Wawancara
Kepemimpinan
Transformasional
Kepala Sekolah
Hal pertama yang saya lakukan setelah menjadi
kepala MTs N 1 Karanganyar ialah melakukan
adaptasi dengan guru dan pegawai. Selanjutnya
mangamati dan mengevaluasi penyebab
rendahnya prestasi akademik siswa dalam
mengikuti berbagai perlombaan padahal secara
input kualitas sudah baik. Ternyata pengelolaan
yang dilakukan kepala madrasah sebelumnya
belum maksimal sehingga perlu secepatnya
dilakukan perubahan. Daur ulang organisasi
merupakan salah satu alternatif yang saya
lakukan dengan membentuk tim-tim khusus
sehingga dapat mempercepat proses tercapainya
tujuan. Langkah berikutnya yang saya lakukan
adalah merevisi visi madrasah untuk
menekankan menjadi madrasah berprestasi
secara akademik. Selanjutnya memotivasi dan
memfasilitasi warga madrasah untuk terus
berprestasi dengan aktif mengikuti berbagai
perlombaan baik tingkat nasional maupun
internasional. Untuk meningkatkan semangat
warga madrasah berprestasi saya memberikan
apresiasi/reward sesuai prestasi yang dicapai.
Prestasi akademik siswa menjadi target utama
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
200
visi dan misi kepala madrasah dalam menjadikan
madrasah yang bermutu. Beberapa perubahan
yang signifikan telah direncanakan dan
dilaksanakan dalam mewujudkan prestasi
akademik siswa. Dengan merevisi visi madrasah
untuk menjadi madrasah berprestasi secara
akademik dan mensosialisasikan kepada guru,
pegawai, siswa, orang tua wali murid, komite
madrasah dan masyarakat, kepala madrasah
berfikiran terbuka, menerima masukan yang
membangun demi kemajuan madrasah. Selain
itu Kepala madrasah juga senantiasa memotivasi
dan memonitoring semua warga madrasah untuk
berprestasi dengan mengikuti berbagai
perlomban baik tingkat nasional maupun
internasional.
Menurut saya kepala madrasah memiliki
kelebihan dalam memotivasi, dan hal ini
menjadikan siswa dan guru lebih semangat
untuk berprestasi. Pemberian motivasi kepada
guru maupun siswa dilakukan setiap ada
pertemuan maupun melalui grup whattapp.
Dalam kaitannya dengan prestasi akademik
siswa dalam mengikuti perlombaan kepala
madrasah memberikan tugas kepada seksi
pemberdayaan siswa untuk aktif mencari
informasi sebanyak mungkin terkait perlombaan
yang bisa diikuti. Selain itu memberdayakan
siswa melalui grup whattapp untuk memudahkan
informasi dan koordinasi serta selalu memantau
perkembangan perlombaan yang diikuti siswa.
Adapaun hasil sebagian pengkodingan dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 4. Hasil Pengkodingan
Pertanyaan
Jawaban
Memahami
fenomena
Mensintesa
Bagaimana
cara ibu
menetapkan
Visi dan misi?
Saya melihat visi misi di
MTs N 1 Karanganyar
belum mempunyai bahasa
yang simpel sehingga perlu
direviu kembali. Pertama
saya mengumpulkan wakil
kepala madrasah, Kepala
Tata Usaha, Perwakilan
beberapa guru dan komite
Madrasah untuk mereviu
dan menetapkan visi
madrasah. Selanjutnya visi
tersebut akan saya
sosialisasikan kepada warga
Mengajak guru,
pegawai dan
komite
madrasah untuk
melakukan
rapat bersama.
Menyampaikan
kepada semua
warga madrasah
Menyampaikan
kepada orang
Menetapkan Visi
dan misi
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
201
madrasah baik guru,
pegawai, siswa, komite
madrasah juga kepada
masyarakat umum. Dan tak
lupa pula saya akan selalu
memotivasi dan
mengingatkan semua warga
madrasah untuk
menjalankan visi misi
madrasah.
tua/wali siswa.
Menyampaikan
kepada
masyarakat
umum
Memberikan
motivasi
Bagaimana
cara ibu
meningkatkan
kualitas guru di
sekolah?
Meningkat kualitas guru di
madrasah saya lakukan
dengan memberikan
pelatihan, memotivasi guru
untuk aktif mengikuti
kegiatan perlombaan,
memotivasi guru untuk aktif
mengikuti perkembangan
teknologi, memotivasi guru
terlibat aktif dalam kegiatan
MGMP dan memanfaatkan
guru yang kompeten untuk
mengisi pelatihan.
Pelatihan
kompetensi
guru
Mengikuti
perlombaan
Aktif dalam
MGMP
Memanfaatkan
guru yang
kompeten
Mengembangkan
orang atau staf
Bagaimana
cara ibu
melakukan
hubungan
dengan
lingkungan
sekolah?
Mengadakan kegiatan
peningkatan motivasi
dengan narasumber dari
luar, berkolaborasi dengan
lembaga pemerintah atau
swasta yang mendukung
penerapan ilmu
pengetahuan, memberikan
kesempatan alumni untuk
sharing terhadap adik kelas.
Kolaborasi
dengan tokoh
masyarakat
Kolaborasi
dengan lembaga
pemerintah
maupun swasta
Membangun
silaturrahmi
dengan alumni
Menata Ulang
Organisasi
Bagaimana
cara ibu agar
dapat
meningkatkan
prestasi
akademik siswa
dalam
mengikuti
perlombaan?
Menjaring/menyeleksi
siswa yang berprestasi dan
membentuk kelas khusus
sains, memberikan
bimbingan rutin yang
terjadwal, memberikan
bimbingan secara intensif
menjelang perlombaan,
Memberikan bimbingan
dengan memanfaatkan tutor
sebaya, membentuk grup
wa yang dimanfaatkan
untuk bimbingan online.
Membentuk kelompok
belajar sesuai mata
pelajaran yang disenangi.
Bimbingan jam
kelas khusus
Bimbingan
intensif
Bimbingan tutor
sebaya
Bimbingan
kelompok
belajar
Meningkatkan
program
instruksional
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
202
2. Pembahasan
Prespektif Kepala Madrasah terhadap Prestasi Akademik Siswa di MTs Negeri 1
Karanganyar
Prespektif merupakan cara pandang seseorang terhadap suatu hal. Dimana setiap orang
memiliki prespektif yang berbeda-beda (Selart, 2010). Dalam penelitian ini, peneliti menggali
prespektif utama dari kepala madrasah terkait prestasi akademik siswa.
Berdasarkan pada konsep prespektif pimpinan yang dikutip dari pendapat (Arthur, 2015)
menyatakan bahwa pemimpin harus memiliki prespektif dari lembaga atau organisasi yang
dipimpinnya sebelum menjalankan tugas kepemimpinannya. Prespektif pimpinan dipengaruhi
oleh kondisi tertentu yang dihadapi, karakteristik dari guru, pegawai dan siswa. Prespektif yang
dibentuk oleh pimpinan memiliki arti bahwa pemimpin tersebut sedang mengembangkan konsep
dasar yang akan diterapkan dalam praktik kepemimpinannnya.
Prespektif setiap individu dibentuk dari pengalaman, pengetahuan serta latar belakang
individu. Demikian pula prespektif dari kepala madrasah terhadap madrasah yang dipimpinnya,
tidak terlepas dari pengalaman, pengetahuan dan latar belakang pendidikannya. Pertanyaan
terkait prespektif kepala madrasah terhadap prestasi akademik siswa, berangkat dari sebuah
harapan yang ingin dicapai oleh kepala madrasah, dimana kepala madrasah menyampaikan
harapan-harapannya terhadap prestasi akademik siswa.
Dari hasil wawancara dengan kepala madrasah, menunjukkan bahwa prespektif kepala
madrasah dipengaruhi oleh pengalamannya sebagai guru di madrasah. Hal ini sangat
memudahkan kepala madrasah dalam beradaptasi dan melakukan perubahan di madrasah. Hal
tersebut ditegaskan oleh salah satu guru di MTs Negeri 1 Karanganyar, yang menyatakan bahwa
kepala madrasah membawa perubahan baru dengan visi dan misinya. Yaitu dalam hal
peningkatan prestasi akademik siswa, yang tercermin dari jumlah medali hasil capaian prestasi
akademik dalam bidang Perlombaan (Olympiade) baik tingkat nasional maupun internasional.
Pendapat narasumber diatas memperkuat argumentasi bahwa pengalaman yang dimiliki
kepala madrasah memudahkan kepala madrasah dalam memahami kondisi lingkungan dan
budaya yang ada di madrasah, sehingga hal tersebut membantu kepala madrasah untuk
menentukan arah. Banyaknya hasil capaian prestasi akademik siswa dalam mengikuti
perlombaan menjadi alasan utama yang melatar belakangi dibentuknya visi misi yang
diharapkan oleh kepala madrasah.
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala madrasah tersebut, peningkatan capaian
prestasi akademik siswa terutama dalam meningkatkan perolehan medali dalam ajang
perlombaan, dapat meningkatkan citra madrasah dan menjadikan madrasah menjadi madrasah
favorit yang menjadi pilihan orang tua dalam menyekolahkan anak-anaknya.
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
203
Kepala madrasah memiliki alasan atau sudut pandang terhadap pentingnya meningkatkan
prestasi akademik siswa dalam mengikuti berbagai macam perlombaan. Kepala madrasah
melihat bahwa dengan tidak adanya ujian nasional (UN), untuk meningkatkan mutu dan citra
madrasah hanya dapat dilakukan dengan meningkatkan prestasi akademik yang diperoleh siswa
melalui berbagai perlombaan baik tingkat nasional maupun internasional. Dengan mutu dan citra
madrasah yang baik tentunya akan meningkatkan kepercayaan orang tua siswa kepada madrasah.
Berdasarkan prespektif tersebut, kepala madrasah merepresentasikannya dengan strategi-strategi
yang diterapkan sebagai upaya untuk meningkatkan prestasi akademik siswa.
Sebuah riset yang dilakukan Halinger (Li et al., 2016) yang melakukan wawancara dengan
seorang kepala sekolah dijelaskan bahwa visi kepala sekolah dalam meningkatkan prestasi
akademik siswa bukan hanya untuk meningkatkan nilai saja, akan tetapi juga memfokuskan pada
ilmu pengetahuan yang diperoleh siswa, sehingga ilmu yang di dapat juga bisa diaplikasikan di
luar sekolah. Kepala sekolah mengkomunikasikan tujuan sekolah setiap minggu pada rapat
koordinasi dan memastikan seluruh warga sekolah mengerti dan memahami apa yang harus
dilakukan untuk meningkatkan prestasi akademik siswa.
Strategi Kepemimpinan Transformasional Kepala Madrasah untuk Meningkatkan
Prestasi Akademik Siswa di MTs Negeri 1 Karanganyar
Dasar dari pembahasan ini merujuk pada teori dari Leithwood (Seashore Louis et al., 2010)
menyatakan bahwa terdapat beberapa landasan mengenai strategi kepala madrasah dalam
mengembangkan orang atau staf, kepemimpinan transformasional yaitu menetapkan tujuan,
mendaur ulang organisasi (reorganisasi) dan membangun program instruksional.
a. Menetapkan Tujuan
Pada bagian ini, mengidentifikasi dan mendiskripkan strategi kepala madrasah dalam
membentuk visi misi, mengkomunikasikan visi misi dan membangun kepercayaan atas visi misi
untuk meningkatkan prestasi akademik siswa.
1) Kepala madrasah bersama stakeholder madrasah melakukan evaluasi untuk menentukan visi
dan misi madrasah. Hal tersebut dimulai dengan mengevaluasi terkait program-program
madrasah, kelemahan-kelemahan madrasah serta tantangan dan kelebihan yang dimiliki
madrasah. Menurut (Rosyada, 2020) salah satu strategi kepala madrasah dalam meningkatkan
prestasi akademik siswa adalah dengan melakukan evaluasi bersama stakeholder sekolah
untuk membantu dalam membentuk visi misi sekolah.
2) Kepala madrasah menyampaikan visi misi kepada seluruh warga madrasah pada rapat
koordinasi maupun pada kegiatan pembinaan. Hal ini bertujuan untuk membangun
pemahaman warga madrasah agar dapat menjalankan visi misi madrasah dengan penuh rasa
tanggung jawab.
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
204
3) Kepala madrasah mensosialisasikan visi misi kepada orang tua wali murid pada awal tahun
masuk madrasah. Tujuan dari sosialisasi tersebut adalah agar orang tua wali murid
mengetahui visi misi madrasah sehingga dapat memberikan dukungan dan kepercayaan
kepada madrasah.
4) Kepala madrasah mensosialisasikan visi misi kepada masyarakat sekitar madrasah secara
informal. Visi misi disampaikan kepada masyarakat agar visi misi diketahui olah masyarakat
sehingga memberikan gambaran yang jelas tentang program madrasah yang secara tidak
langsung akan meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada madrash.
5) Kepala madrasah selalu mengingatkan dan memotivasi semua warga madrasah untuk
menjalankan visi misi madrasah. Dalam hal ini kepala madrasah berharap agar visi misi
senantiasa dilaksanakan sehingga tujuan yang sudah ditetapkan dapat tercapai.
Menurut (Leithwood, K., 2010) tujuan utama dari menetapkan tujuan ini adalah
membangun motivasi dari para guru, pegawai dan siswa untuk bersama-sama mewujudkan visi
misi yang telah ditetapkan bersama.
b. Mengembangkan orang atau staf
Dalam mengembangkan orang atau staf strategi yang dilakukan kepala madrasah
mencakup peningkatan ilmu pengetahuan dan kompetensi guru sesuai dengan bidangnya
masing-masing. Berikut langakah-langkah yang dilakukan kepala madrasah dalam
mengembangkan orang atau staf :
1) Kepala madrasah memfasilitasi guru untuk mengikuti kegiatan workshop atau pelatihan.
Mengembangkan kemampuan dan kompetensi guru merupakan bagian terpenting untuk
meningkatkan prestasi akademik siswa. Hal ini sejalan dengan pendapat (Kurnianingsih,
2017) bahwa sebagai leader kepala madrasah harus mampu memberikan petunjuk dan
pengawasan, meningkatkan kemauan dan kemampuan tenaga pendidik dan kependidikan,
membuka komunikasi dua arah dan mendelegasikan tugas.
2) Kepala madrasah senantiasa memotivasi dan memfasilitasi guru untuk mengembangkan
prestasinya dengan mengikuti berbagai perlombaan. Hal ini bertujuan agar kemampuan yang
dimiliki guru semakin meningkat. Menurut pendapat (Kurnianingsih, 2017) sebagai
motivator, kepala sekolah memiliki strategi yang tepat untuk memberikan motivasi kepada
para tenaga pendidik dan kependidikan dalam melakukan berbagai tugas dan fungsinya.
3) Kepala sekolah memotivasi guru untuk mengikuti perkembangan teknologi. Kepala madrasah
menekankan agar guru terus belajar dan mengikuti perkembangan teknologi dengan
mengikuti berbagai pelatihan IT.
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
205
4) Kepala sekolah memfasilitasi guru untuk aktif dalam kegiatan MGMP. Kepala madrasah
mewajibkan guru untuk terlibat aktif dalam kegiatan MGMP. Hal ini karena MGMP dapat
menjadi komunitas belajar yang cukup efektif bagi guru untuk mendapatkan informasi serta
meningkatkan ilmu pengetahuan dan kompetensinya. Hal ini sejalan dengan pendapat (Najri
& Jambi, 2020) yang menyatakan bahwa MGMP sebagai wadah bagi guru untuk
mensosialisasikan kebijakan dan program pengembangan sekolah dan dapat pula dijadikan
sebagai forum diskusi untuk memecahkan semua masalah yang dihadapi guru termasuk yang
berkaitan dengan upaya meningkatkan efektivitas pembelajaran dengan memanfaatkan
lingkungan sekolah sebagai sumber belajar.
5) Kepala sekolah memberikan kesempatan kepada guru untuk menjadi narasumber pada
workshop pembelajaran di madrasah. Dalam kegiatan pelatihan dan motivasi untuk
meningkatkan kompetensi guru, selain mengundang narasumber dari luar kepala madrasah
juga memberikan kesempatan kepada guru untuk menjadi narasumber dalam suatu kegiatan.
Karena meningkatkan Kualitas guru merupakan salah satu strategi untuk meningkatkan mutu
madrasah. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan (Shobri, 2018) yang menyatakan
bahwa salah satu strategi meningkatkan mutu madrasah adalah dengan meningkatkan kualitas
guru.
c. Menata ulang organisasi
Menata ulang organisasi merupakan strategi kepala madrasah dalam menjalin kolaborasi
dengan lingkungan eksternal madrasah dan sekaligus menciptakan iklim kolaborasi dilingkungan
internal madrasah. Kegiatan kolaborasi dilakukan dengan tujuan meningkatkan prestasi
akademik siswa. Berikut beberapa strategi yang dilakukan kepala madrasah :
1) Kepala madrasah melibatkan orang tua dalam membimbing dan memantau perkembangan
siswa. Berkaitan dengan pelibatan orang tua pada kegiatan madrasah, kepala madrasah
mensoaialisasikan setiap informasi yang berhubungan dengan belajar siswa. Selain itu kepala
madrasah mengadakan kegiatan yang melibatkan orang tua dengan tujuan agar orangtua
memberikan dukungan kepada anak-anak mereka untuk terus berprestasi. Serta membangun
kesepahaman terkait program-program yang dilakukan di madrasah.
2) Kepala madrasah berkolaborasi dengan berbagai tokoh dan ahli diberbagai bidang untuk
mendukung program-program yang sudah ditetapkan. Kolaborasi tersebut bertujuan agar
program-program yang sudah direncanakan dapat berjalan dengan baik. Hal ini menunjukkan
bahwa sebagai inovator, kepala madrasah harus memiliki strategi yang tepat untuk menjalin
hubungan yang harmonis dengan lingkungan, mencari gagasan baru, mengintegrasikan setiap
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
206
kegiatan, memberikan teladan kepada tenaga kependidikan dan mengembangkan model-
model pembelajaran yang inovatif (Kurnianingsih, 2017).
3) Menjalin kerjasama dengan alumni. Kegiatan ini dilakukan melalui kegiatan workshop,
pelatihan, motivasi dan bimbingan belajar dengan tujuan agar para alumni dapat memberikan
motivasi kepada siswa untuk berprestasi dalam bidang yang mereka senangi. Selain itu
alumni juga berperan dalam memberikan saran, masukan sebagai mitra kerja dalam rangka
meningkatkan mutu madrasah. Menurut (Rahman, 2021) berdasarkan hasil risetnya
menyatakan bahwa alumni dapat berfungsi sebagai sebagai katalisator, kontributor, public
opinion, dan mover networking bagi pengembangan dan kemajuan Madrasah.
d. Membangun program instruksional
Program instruksional berkaitan dengan dukunagn kepala madrasah dalam membentuk
iklim belajar yang kondusif dengan tujuan untuk meningkatkan prestasi akademik siswa. Strategi
ini merupakan strategi langsung yang dapat meningkatkan prestasi akademik siswa. Berikut
strategi yang dilakukan kepala madrasah :
1) Mengadakan kelas program khusus Sains dengan penambahan jam khusus. Program ini
diberlakukan untuk kelas Fullday sains, yang mana program bimbingan ini diberikan sebagai
jam tambahan siang dari jam 14.1516.00 WIB, sebanyak 3 kali dalam seminggu. Sedangkan
untuk kelas PK Thahfidz hanya 1 kali dalam seminggu. Program bimbingan ini bertujuan
untuk penyampaian materi dasar dan pembahasan soal-soal Olympiade agar siswa semakin
matang dalam menghadapi perlombaan yang diikuti.
2) Mengadakan program bimbingan intensif menjelang perlombaan. Bimbingan intensif
dilakukan beberapa kali baik secara online maupun offline menyesuaikan kebutuhan
kebetuhan siswa dan biasanya dilakukan menjelang perlombaan. Guru pembimbing akan
memberikan materi sesuai bidang masing-masing dan membahas materi atau soal-soal yang
dirasa sulit bagi siswa.
3) Mengadakan program bimbingan tutor sebaya. Hal ini dilakukan agar siswa dapat saling
bertukar pengalaman dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi.
Selanjutnya jika menemui jalan buntu maka guru pembimbing akan memberikan solusi dalam
membantu menyelesaikan permasalahan yang mereka hadapi. Hasil riset membuktikan bahwa
penerapan model pembelajaran tutor sebaya menciptakan terbentuk iklim belajar yang
kondusif sehingga dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik (Mahsup et al., 2020).
4) Kepala madrasah mengatasi permasalahan administratif guru melalui kegiatan MGMP. Tugas
administratif guru merupakan tugas yang sampai saat ini menjadi polemik bagi guru. Oleh
karena itu kepala madrasah mewajibkan guru untuk menyelesaikan masalah administrasi
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
207
bersama guru lain di kegiatan MGMP. Strategi ini dilakukan untuk menghindarkan guru dari
tugas-tugas administrasi yang menyita banyak waktu.
5) Kepala Madrasah mengadakan evaluasi disetiap akhir kegiatan. Kegiatan ini dilakukan
dengan tujuan untuk mengetahui permasalahan-permasalahan yang terjadi selama kegiatan
berlangsung. Selanjutnya dari permasalahan itu dapat ditentukan solusi penyelesainnya
sehingga hambatan-hambatan yang dihadapi dapat teratasi dengan cepat dan tepat.
6) Melakukan Komunikasi informal dengan siswa dan guru terkait permasalahan dalam
pembelajaran. Sebagai upaya untuk menggali permasalahan yang dihadapi oleh siswa dan
guru, kepala madrasah melakukan komunikasi informal dengan berjalan-jalan keliling kelas
dan berbincang-bincang pada waktu jam istirahat. Strategi ini dilakukan kepala madrasah
untuk mendapatkan informasi yang jujur sesuai realita dan dapat menjadi tempat cerita bagi
siswa dan guru dalam menyampaikan tantangan dan permasalahan yang dihadapi selama
proses belajar mengajar.
7) Kepala Madrasah membentuk team work madrasah. Team ini dibentuk dengan tujuan untuk
memperlancar jalannya program madrasah. Disamping itu juga berfungsi sebagai tim evaluasi
terhadap pelaksanaan program madrasah. Koordinasi dan evaluasi dilakukan dengan waktu
yang fleksibel menyesuaikan kebutuhan, situasi dan kondisi. Hasil evaluasi akan disampaikan
kepada kepada guru dan pegawai agar dapat segera ditindak lanjuti.
8) Kepala madrasah melakukan koordinasi rutin dengan wali kelas. Hal tersebut dilakukan untuk
mengakomodir permasalahan-permasalahan yang terjadi di setiap kelas, sehingga setiap
permasalahan yang muncul dapat segera diatasi dan dicari solusi penyelesaiannya.
9) Mengadakan program peningkatan prestasi siswa. Siswa dibimbing untuk mengikuti berbagai
perlombaan akademik dan nonakademik. Dalam hal ini kepala madrasah membentuk tim
pemberdayaan siswa yang bertugas memfasilitasi siswa untuk mengikuti perlombaan.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi siswa dalam bidang akademik sekaligus
meningkatkan mutu madrasah. Hal ini sejalan dengan pendapat (Shobri, 2018) yang
menyatakan bahwa salah satu strategi untuk meningkatkan mutu madrasah adalah dengan
meningkatkan prestasi akademik dan non akademik siswa.
Berikut tabel rekapitulasi data prestasi akademik siswa MTs Negeri 1 Karanganyar
Tabel 5. Data Prestasi Akademik Siswa tahun 2021
Juara/ Medali
Tingkat
Jumlah
Nasional
Internasional
Medali emas
359
6
365
Medali Perak
389
1
390
Medali Perunggu
431
1
432
Honourable
15
1
16
Jumlah total medali yang diraih
1203
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
208
Tabel 6. Data Prestasi Akademik Siswa tahun 2022 (Januari Maret)
Juara/ Medali
Tingkat
Jumlah
Nasional
Internasional
Medali emas
350
5
355
Medali Perak
413
6
419
Medali Perunggu
348
4
352
Honourable
98
0
98
Jumlah total medali yang diraih
1224
Dari table 5 dan table 6 dapat dilihat bahwa sangat banyak prestasi akademik yang diraih
siswa MTs Negeri 1 Karanganyar. Data prestasi akademik tersebut diperoleh dari berbagai
perlombaan baik nasional maupun internasional yang meliputi mata pelajaran Akidah Akhlak,
Akuntansi, Qur’an Hadits, Bahasa Arab, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Biologi, Ekonomi,
Fiqih, Fisika, Geografi, IPA, IPS, Kimia, Komputer, Literasi, Matematika, Numerasi, PAI, PKn,
Sejarah, SKI, Sosiologi dan TIK.
Pada tahun 2021 siswa MTs Negeri 1 Karanganyar dari bulan Februari sampai Desember
berhasil mengumpulkan 1203 medali, yang mana dengan perolehan medali tersebut
menempatkan MTs N 1 Karanganyar menduduki peringkat ke-4 madrasah berprestasi tingkat
provinsi Jawa Tengah. Dan yang lebih luar biasa lagi, capain prestasi yang diperoleh pada tahun
2022 hanya dalam kurun waktu 3 bulan dari bulan Januari sampai Maret MTs Negeri 1
Karanganyar berhasil meraih 1224 medali. Berdasarkan hasil data tersebut menunjukkan bahwa,
Kepala MTs Negeri 1 Karanganyar telah membawa siswa dalam meningkatkan prestasi
akademiknya. Hal ini berarti kepala madrasah telah berhasil menerapkan strategi dalam
meningkatkan prestasi akademik siswa.
SIMPULAN
Berdasarkan penelitian mengenai strategi kepemimpinan transformasional kepala
madrasah dalam meningkatkan prestasi akademik siswa MTs Negeri 1 Karanganyar, dapat
disimpulkan bahwa kepala madrasah memiliki prespektif bahwa prestasi akademik siswa
menjadi visi misi madrasah saat ini. Kepala madrasah merasa sangat penting meningkatkan
prestasi akademik siswa karena secara kualitas kemampuan input siswa sangat baik.
Strategi yang dilakukan kepala madrasah dalam meningkatkan prestasi akademik siswa
yang pertama adalah menentukan tujuan. Kepala madrasah bersama stakeholder madrasah
melakukan evaluasi untuk menentukan visi dan misi madrasah, selanjutnya kepala madrasah
mensosialisasikan visi misi kepada semua warga madrasah, orang tua dan juga masyarakat.
Kepala madrasah juga selalu mengingatkan dan memotivasi semua warga madrasah untuk
menjalankan visi misi madrasah dengan harapan agar visi misi tersebut dilaksanakan dengan
penuh tanggung jawab.
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
209
Strategi kedua, menumbuhkan orang atau staf. Hal ini dilakukan dengan memfasilitasi
guru untuk meningkatkan kompetensi dengan mengikuti kegiatan workshop atau pelatihan,
mengikuti perlombaan, berperan aktif dalam kegiatan MGMP dan menjadi narasumber pada
workshop pembelajaran.
Strategi ketiga, Menata ulang organisasi. Strategi ini merupakan strategi kepala madrasah
dalam menjalin kolaborasi dengan lingkungan eksternal madrasah dan sekaligus menciptakan
iklim kolaborasi dilingkungan internal madrasah. Langkah yang dilakukan adalah melibatkan
orang tua dalam membimbing dan memantau siswa, berkolaborasi dengan berbagai tokoh dan
ahli diberbagai bidang untuk program-program yang mendukung belajar siswa dan menjalin
kerja sama dengan alumni, yang mana alumni menjadi mitra kerja yang memberi saran dan
dukungan demi kemajuan madrasah.
Strategi yang keempat, membangun program instruksional seperti mengadakan kelas
program khusus sains dengan diberikan bimbingan yang terjadwal, mengadakan bimbingan
intensif menjelang perlombaan baik online maupun offline, mengadakan bimbingan belajar tutor
sebaya, memberdayakan MGMP, mengadakan evaluasi setiap akhir kegiatan, melakukan
komunikasi informal dengan siswa dan guru untuk mengetahui kondisi riel dilapangan,
membentuk tim work madrasah dengan tujuan memperlancar pelaksanaan program madrasah,
melakukan koordinasi rutin dengan wali kelas dan mengadakan program peningkatan prestasi
siswa yang dipandu dan dikoordinir oleh seksi pemberdayaan siswa.
SARAN
Dengan adanya penelitian ini semoga menjadi sumber rujukan bagi kepala madrasah dalam
menjalankan program yang ada di madrasah, sehingga menjadikan madrasah hebat bermartabat.
DAFTAR PUSTAKA
Arthur, G. (2015). Leadership: Perspectives In Theory And Research. Disaster Prevention and
Management : An International Journal, 28 (3) , 315336.
https://doi.org/10.1108/09653569610112871
Assingkily, M. S., & Mesiono, M. (2019). Karakteristik Kepemimpinan Transformasional di
Madrasah Ibtidaiyah (MI) serta Relevansinya dengan Visi Pendidikan Abad 21.
MANAGERIA: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 4(1), 147168.
https://doi.org/10.14421/manageria.2019.41-09
Azwar, S. (2011). Sikap Manusia, Teori dan Pegukurannya: Vol. I. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Bass, B. M., & Riggio, R. E. (2005). Transformational Leadership (Cetakan 1). New
York:Psychology Press.
Creswell, J. W. (2015). Penelitian Kualitatif & Desain Riset. Mycological Research, 94(4), 522.
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
210
Damopolii, R., & Erwinsyah, A. (2019). Gaya Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah
dan Pengaruhnya Terhadap Prestasi Peserta Didik. Tadbir: Jurnal Manajemen
Pendidikan Islam, 7(2), 86105. https://doi.org/10.30603/tjmpi.v7i2.1111
Daniel, S. J. (2020). Education and the COVID-19 pandemic. Prospects, 49(1-2), 9196.
https://doi.org/10.1007/s11125-020-09464-3
Danim, S. (2004). Motivasi Kepemimpinan dan Efektivitas Kelompok. Jakarta:Rineka Cipta
Utama.
Demina, D. (2020). Leadership Management of Education and Personality Leaders of Industrial
Revolution 4.0. Al-Fikrah : Jurnal Manajemen Pendidikan, 8(2), 153.
https://doi.org/10.31958/jaf.v8i2.2616
Fauzuddin, F. (2019). Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dalam Meningkatkan
Prestasi Sekolah. Belantika Pendidikan, 1(2), 7885. https://doi.org/10.47213/bp.v1i2.24
Gusman, B. A. (2021). Strategi Kepala Sekolah Pada Kepemimpinan Transformatif Dalam
Meningkatkan Prestasi Akademik Siswa Man 4 Kebumen. Manajemen Pendidikan Islam,
3, 142161.
Kurnianingsih, E. (2017). Peran Kepala Sekolah dalam meningkatkan Guru. Indonesian Journal
of Education Management & Administration Review, 1(1), 1118.
https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/ijemar/article/view/932
Kuswari, I. (2016). Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah Dasar. Tarbawi, 2(2), 1
12.
Leithwood, K. (2010). Investigating the links to improved student learning: final report of
research findings. The Wallace Foundation. Retrieved from the University of Minnesota
Digital Conservancy. I.
Li, L., Hallinger, P., & Ko, J. (2016). Principal leadership and school capacity effects on teacher
learning in Hong Kong. International Journal of Educational Management, 30(1), 76100.
https://doi.org/10.1108/IJEM-03-2014-0035
Mahsup, M., Ibrahim, I., Muhardini, S., Nurjannah, N., & Fitriani, E. (2020). Peningkatan Hasil
Belajar Mahasiswa Melalui Model Pembelajaran Tutor Sebaya. Jurnal Kependidikan:
Jurnal Hasil Penelitian Dan Kajian Kepustakaan Di Bidang Pendidikan, Pengajaran Dan
Pembelajaran, 6(3), 609. https://doi.org/10.33394/jk.v6i3.2673
Masaong, K. (2011). Kepemimpinan Berbasis Multiple Intellegence. Bandung : Alfabeta.
Mathew, A. (2017). Transformational Leadership in Education: A Review of Existing Literature.
International Social Science Review, 93(1), 113.
Mulyani. (2021). Implementasi Gaya Kepemimpinan Transformasional pada Sekolah Menengah
Atas(SMA)di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Al-Fikrah : Jurnal Manajemen Pendidikan,
IX (2)(2). https://d1wqtxts1xzle7.cloudfront.net/55141805/Jurnal-Manajemen-Pendidikan-
volume-24-no.-5-with-cover-page-v2.pdf
Najri, P., & Jambi, P. (2020). Mgmp Dalam Meningkatkan Keprofesionalan Guru Mata
Pelajaran Smp Negeri 2 Kuala Tungkal-Kabupaten Tajung Jabung Barat. AKTUALITA
Jurnal Penelitian Sosial Dan Keagamaan, 10(Juni), 130144.
www.ejournal.annadwahkualatungkal.ac.id
Pestalozi, D. (2019). Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Terhadap Keinovatifan Guru
Sma Negeri Kota Lubuklinggau. Alignment:Journal of Administration and Educational
Management, 2(1), 3038.
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 14 No 2 Tahun 2023
211
Rahman, K. (2021). Menyoal Peran Alumni (Analisis Manajemen Pemberdayaan Alumni Uin
Khas Jember). Fenomena, 20(2), 189208. https://doi.org/10.35719/fenomena.v20i2.59
Robbins, S. P., & Judge, T. (2013). Organizational Behavior. New York:Psychology Press.
Rohayati, Y. (2020). Kebijakan Publik di Era Digitalisasi Yeti Rohayati Edisi Penerbitan Solok :
Insan Cendikia Mandiri Deskripsi Fisik Jenis Isi teks Jenis Media tanpa perantara Jenis
Wadah volume Subjek Abstrak Catatan Indeks Bibliogra (Solok:Insan Cendikia Mandiri
(ed.)).
Rosyada, N. S. (2020). Transformational Leadership Of Principal In Increasing Academic
Achievement Of Students At Senior High School In Yogyakarta. Khazanah Intelektual,
4(3), 910931.
Sagala, S. (2018). Pendekatan dan Model Kepemimpinan (Edisi Pert). Jakarta:Prenadamedia.
Seashore Louis, K., Leithwood, K. a, Wahlstrom, K. L., & Anderson, S. E. (2010). Learning
from Leadership: Investigating the Links to Improved Student Learning. ERS Informed
Educator, 2012(10/7/2012), 111.
http://stats.lib.pdx.edu/proxy.php?url=http://search.ebscohost.com/login.aspx?direct=true&
db=ehh&AN=66564929&site=ehost-live
Selart, M. (2010). Developing as a leader and decision maker. Political Science, March 2010,
52. https://www.semanticscholar.org/paper/Social-and-Creative-Decision-Making-
Allwood-Selart/19758a81a1c4dd12107255bd8a975a1fd42d5630
Senny, M. H., Wijayaningsih, L., & Kurniawan, M. (2018). Penerapan Gaya Kepemimpinan
Transformasional Dalam Manajemen PAUD di Kecamatan Sidorejo Salatiga. Scholaria:
Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 8(2), 197209.
https://doi.org/10.24246/j.js.2018.v8.i2.p197-209
Shalahuddin. (2016). Karakteristik Kepemimpinan Transformasional. Media Neliti, 1(2), 4453.
Shobri, M. (2018). Strategi Meningkatkan Mutu Pendidikan Di Madrasah Aliyah Hasan Jufri.
CENDEKIA : Jurnal Studi Keislaman, 3(1). https://doi.org/10.37348/cendekia.v3i1.35
Sobur, A. (2016). Psikologi Umum. Bandung;Pustaka Setia.
Sugiyono, D. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan R & D. Alfabeta
Bandung.
Suryabrata, S. (2011). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Wibowo, W. (2016). Perilaku dalam Organisasi. Jakarta : Rajagrasindo Persada.
Wijono, S. (2018). Kepemimpinan dalam Prespektif Organisasi (Cetakan 1).
Jakarta:Prenadamedia.
Winkel, W. S. (2006). Psikologi Pengajaran: Vol. I. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.