AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 13 No 2 Tahun 2022
273
BUDAYA BELAJAR DIKELAS V SD MUHAMMADIYAH MRISI
Dwi Erawati Susanto
1
dan Enung Hasanah
2
1, 2
Magister Manajemen Pendidikan, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta
Jl. Pramuka, Pandeyan, Umbulharjo, Kota Yogyakarta 55161
1
Email: dwi2007046012@webmail.uad.ac.id
2
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan kegiatan budaya belajar di SD Muhammadiyah Mrisi
Kelas V. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data berupa hasil
observasi dan wawancara. Instrumen penelitian ini adalah peneliti itu sendiri sebagai pengumpul
data yang dideskripsikan dan dianalisis. Data yang dianalisis dengan direduksi tidak relevan
penyajian data dan diambil kesimpulan. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa budaya
belajar siswa sangat beragam diantaranya dalam pembuatan jadwal belajar, literasi, mencatat
mengulangi membaca mata pelajaranyang pernah diajarkan. Oleh karena itu dapat disimpulkan
bahwa budaya belajar berpengaruh positif terhadap kecerdasan siswa. Ada budaya belajar tentu ada
budaya sukses dengan pemikiran dan keterampilan.
Kata Kunci: Budaya belajar, siswa, sekolah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 CC BY-SA International License
ABSTRACT
This research aims to find cultural activities of learning in Muhammadiyah Mrisi Elementary
School Class V. In this study using qualitative methods. Data collection in the form of observations
and interviews. The instrument of this study is the researcher himself as the data collector
described and analyzed. Data analyzed by reduced is irrelevant presentation of data and
conclusions are drawn. The results in this study showed that students' learning cultures are very
diverse including in the creation of study schedules, literacy, noting repeat reading subjects that
have been taught. Therefore it can be concluded that the culture of learning has a positive effect on
student intelligence. There is a culture of learning of course there is a culture of success with
thought and skills.
Keywords: Learning culture, students, school
PENDAHULUAN
Tujuan dilaksanakannya pendidikan disekolah-sekolah untuk membentuk siswa yang
Cerdas (Abudu K.A. & Gbadamosi Muedeen R., 2014) dan berkarakter (Pala, 2011).
Dalam mewujudkan hal tersebut dilaksanakan pembelajaran disekolah dan pembiasaan
yang baik. Di dalam membuat siswa yang berprestasi dan berkarakter baik, disekolah perlu
dibangun budaya positif Ngafifi (2014). Dengan kata lain, budaya sekolah merupakan
kebiasaan yang akan disepakati untuk dilakukan dalam jangka waktu lama saat terjadi
pembelajaran. Dengan membiasakan diri melakukan budaya positif, sehingga bisa diterima
siswa dan membentuk kecerdasan dan karakter. Dalam menciptakan budaya positif
disekolah sangat beragam, salahsatunya dengan adanya program sekolah yang mempunyai
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 13 No 2 Tahun 2022
274
tujuan dalam menumbuhkan karakter siswa. Jika dilihat, sekolah tidak selalu identi dengan
belajar. Terkadang siswa meninggalkan rumah pagi-pagi dengan mengenakan seragam dan
identitas sekolah mereka. Tetapi setiba disekolah, kadar aktivitas tidak belajarnya lebih
banyak daripada aktifitas belajarnya. Tak jarang siswa asik berbicara dengan tidak
menghiraukan gurunya yang sedang berjuang menjelaskan materi pelajaran. Insiden seperti
ini hanya mewakili Sebagian kecil dari insiden non-akademik yang dilakukan siswa saat
disekolah.
Budaya belajar adalah rangkaian kegiatan dalam melaksanakan pembelajaran yang
dilakukan Rusyan, (2007). Siswa membentuk kebiasaan, hobi dan minat untuk
membangkitkan keinginan belajar dan meningkatkan proses kegiatan belajar. Dalam
pandangan yang sama, budaya belajar dipahami sebagai kebiasaan yang diterapkan
individu untuk melakukan tugas belajarnya. Budaya belajar yang dianut oleh siswa luar
biasa cerdas tidak lepas dari lingkungan belajar yang telah membentuknya yaitu sekolah.
Sekolah memiliki budaya organisasi yang kuat dan didasarkan pada nilai dan norma
tertentu yang mempengaruhi budaya belajar siswa. Oleh karena itu, untuk membangun
budaya belajar bagi siswa perlu dimulai dari membangun budaya organisasi sekolah
Romero, (2015). Adanya budaya belajar merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran karena dengan adanya budaya belajar maka semua kegiatan dan tugas belajar
akan tertata dan terarah sehingga mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Kata budaya yang melekat pada segi kehidupan manusia sehari-hari merupakan suatu
yang mencerminkan makna budaya. Keadaan dimana manusia dipengaruhi budaya, baik
budaya belajar pastinya dimana hal tersebut adalah budaya yang menghargai dan
mendorong dalam pembelajaran yang terjadi. Budaya belajar penting karena
memanfaatkan potensi siswa sehingga dapat mengembangkan diri untuk lebih baik lagi.
Rusyan, (2007)mengemukakan bahwa budaya belajar merupakan upaya untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran karena dengan budaya belajar, semua kegiatan dan
latihan pembelajaran akan berorientasi dan mencapai tujuan pembelajaran yang
diharapkan. Menerapkan budaya belajar yang baik meliputi budaya kepatuhan, budaya
inovasi, budaya profesionalisme, budaya berprestasi, budaya kepuasan dan budaya
integritas. Budaya yang baik dan tidak buruk dalam dunia pendidikan akan sangat
mempengaruhi tumbuh kembang anak sehingga diperlukan budaya belajar. Budaya belajar
yang terjadi disuatu tempat yaitu sekolah yang nantinya mampu mengadaptasi suatu pola
perilaku, pola belajar bahkan kepribadian siswa sebagaimana dimaksud.
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 13 No 2 Tahun 2022
275
Slameto, (2010) menyatakan bahwa banyak siswa tidak belajar karena tidak memiliki
budaya belajar yang baik. Budaya belajar yang buruk akan membuat siswa malas, tidak
teratur dan bertindak sendiri. Diantaranya banyak sekolah yang belum menerapkan budaya
belajar yang baik khususnya di kelas V SD Muhammadiyah mrisi. Hal ini dibuktikan
dengan adanya peningkatan nilai prestasi secara akademik yang diperoleh siswa.
Zahrida, (2017) Budaya belajar siswa berprestasi di MI Khadijah Kota malang
selama Tahun Ajaran 2016/2017 yang menjelaskan bahwa siswa berprestasi memiliki
budaya belajar yang berbeda untuk memahami pembelajaran dikelas, budaya belajar siswa
berprestasi diluar kelas bermacam-macam dan faktor yang mempengaruhi budaya belajar
siswa.
Arif, (2011) Budaya belajar siswa pada sekolah unggul di SMA Negeri 1 pamekasan.
Penelitian ini menjelaskan 3 hal yang menjadi dasar penelitian ini yaitu 1) Bagaimana
perencanaan kegiatan pembelajaran dapat menumbuhkan budaya pembelajaran yang
unggul. 2)Bagaimana setiap individu menggunakan strategi untuk mencapai keberhasilan
dalam belajar sebagai pembelajaran implementasi budaya? 3)Bagaimana hal itu
mewujudkan norma unggulan untuk menumbuhkan budaya belajar? Metode yang
digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan etnografi yang mencoba menggambarkan
kebiasaan budaya khusus pembelajaran siswa untuk menjadi manusia terkemuka dalam
pembelajaran. Hasil penelitian yang diperoleh adalah 1)dari proses konstruksi ketika siswa
memulai, memanfaatkan sumber belajar mandiri, memberikan pekerjaan rumah secara
mandiri kepada siswa melakui lembar kerja siswa, 2)strategi yang digunakan mulai dari
pembinaan pada saat MOS, pemanfaatan sumber belajar mandiri, pemberian pekerjaan
rumah oleh guru kepada siswa melalui LKS. 3)terdapat model hubungan horizontal dan
struktural antara siswa, guru, dan kepala sekolah dalam bentuk nilai-nilai yang
disampaikan dengan mengembangkan suasana akademik yang unggul dalam pembelajaran.
Permasalahan di penelitian ini adalah untuk melihat budaya belajar siswa kelas V SD
Muhammadiyah Mrisi. Sutiah, (2020) berbagai fenomena banyak dihadapi di dunia
pendidikan di Indonesia terutama yang melanda generasi muda dan pelajar. Sebagai contoh
pragmatisme, hedonisme, perkelahian pelajar, konsumerisme, penyalahgunaan narkoba,
malas belajar, tidak bekerja keras, tidak jujur, mendontek dan sebagainya. Kebiasaan
belajar hanya dilakukan saat ujian, malas membaca, belajar hanya bergantung pada guru,
rendahnya keinginan untuk belajar dan hasil belajar seadanya.
Menurut Tylor dalam Brown (1981) keseluruhan kompleks yang mencakup
pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan lainnya yang
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 13 No 2 Tahun 2022
276
diperoleh oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Belajar adalah kegiatan paling pokok
dalam proses pendidikan. Djamarah, (2011) menyatakan bahwa belajar adalah serangkaian
kegiatan mental dan fisik untuk mencapai perubahan tingkah laku yang dihasilkan dari
pengalaman individu dalam berinteraksi dengan lingkungan dalam kaitannya dengan
kognitif, afektif dan psikomotor.
Menurut Rusyan, (2007), budaya belajar adalah serangkaian kegiatan yang bertujuan
untuk mencapai tugas belajar yang dilakukan. Kita menjadikan belajar sebagai kebiasaan,
dimana jika kebiasaan itu tidak dipraktekkan berarti melanggar nilai atau norma yang ada
dan menjadikan belajar sebagai hobi atau kesenangan, sehingga motovasi belajar datang
dari dalam diri kita yang akhirnya terjadi peningkatan belajar.
Menurut Sukmadinata, (2007) budaya belajar di lingkup sekolah berperan penting
dalam perkembangan proses belajar seorang siswa yang meliputi lingkungan fisik sekolah,
sarana prasarana, sumber dan alat belajar. Lingkungan sosial yang berpengaruh terhadap
siswa dengan teman, guru dan yang lainnya. Lingkup sekolah juga berpengaruh terhadap
akademik siswa. Yaitu seperti keadaan dimana terjadi proses kegiatan pembelajaran dan
kegiatan lainnya.
Budaya belajar dirumah dijelaskan oeh Sukmadinata, (2007) bahwa keadaan
kejiwaan berkaitann dengan lingkup perasaan didalam keluarga. Keadaan yang baik
ditandai dengan kasih sayang, kepercayaan, terbuka, keintima dan saling membutuhkan di
dalam keluarga. Ketiadaan tanda-tanda menunjukkan bahwa kejiiwaan tidak sehat. Jika
iklim kejiwaan sehat maka akan memperlancar dalam belajar. Karna keadaan seperti itu
bisa mendaptkan kenyamanan, kebahagiaan, kepercayaan dan sugesti supaya berhasil.
Dalam kaitannya dengan budaya belajar di lungkup masyarakat, teman dan kegiatan juga
bisa berpengaruh terhadap aktivitas anak belajar. Kegiatan di luar lingkup sekolah
bermanfaat dalam mendukung peningkatan anak. Kenyataannya, kegiatan terebut tidak
semua bisa membantu. Ketika anak melakukan banyak hal kegiatan di luar kegiatan
sekolah, bahkan jika anak tidak dapat megatur perencanaan waktu belajarnya, ,maka
kegiatan tersebut bisa menghambat karna aktivitas belajar terganggu. Sobur, (2003).
Dari beberapa pendapat diatas, menunjukkan bahwa budaya belajar siswa berengaruh
terhadap proses belajar siswa, karena meliputi cara belajar yang digunakan. Pada
umumnya, siswa melakukan suatu tindakan sesuai dengan kebiasaannya. Meskipun mereka
mengetahui solusi lain yang bisa jadi lebih baik. Berbagai jenis pengaruh negatif juga bisa
mempengaruhi tumbuh kembang anak. Persahabatan siswa dengan lingkungan dapat
mempengaruhi kebiasaan belajar mereka. Budaya belajar yang buruk akan membuat siswa
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 13 No 2 Tahun 2022
277
malas, sewenang-wenang dan tidak menentu. Karakteristik budaya belajar meliputi :
a)belajar bersama, b)belajar untuk perubahan, c)pemanfaatan belajar sebagai suatu
kegunaan, d)pencapaian belajar lewat proses pembelajaran Sutiah, (2020). Dalam
pengertian ini, budaya belajar akan menjadi kebiasaan yang dilakukan yang diintegrasikan
ke segala sesuatu yang dilakukan dan berperilaku siswa pada aktivitas setiap hari, bisa di
lingkup sekolah, lingkup rumah dan tempat bekerja. Seperti dalam hal penggunaan waktu
belajar, ketekunan dan konsistensi saat penerapan metode pembelajaran yang efektif. Dari
perspektif para ahli, ada banyak perspektif tentang budaya belajar yaitu: 1)sebagai basis
pengetahuan, 2)pedoman umum untuk hidup, 3) pemahaman dan memaknai alam disekitar
dan keterlibatan, 4)proses adaptasi manusia terhadap lingkungan Sutiah, (2020).
Perwujudan budaya belajar dalam kehidupan dapat dilihat baik secara abstrak maupun
konkrit. Perwujudan budaya secara abstrak seperti panduan pembelajaran seperti ide yang
dimiliki. Sedangkan perwujudan budaya belajar yang konkrit berupa perilaku belajar,
ekspresi bahasa dan hasil belajar. Agar berhasil membangun budaya belajar salahsatunya
dengan membuat pembelajaran mendapatkan inti yang jelas.
Berdasarkan konteks diatas, permasalahan dalam penelitian ini yaitu : 1)Bagaimana
pelaksanaan budaya pembelajaran siswa berprestasi dalam proses belajar mengajar,
2)Bagaimana budaya belajar siswa saat diluar pembelajaran sekolah, 3)Bagaimana keadaan
yang mempengaruhi budaya belajar siswa yang berprestasi. Tujuan dari penelitian ini
adalah: 1) penerapan budaya dalam belajar siswa yang berprestasi dalam pembelajaran, 2)
Mendeskripsikan budaya belajar siswa saat diluar pembelajaran sekolah, 3)
Menggambarkan faktor yang berpengaruh terhadap budaya belajar siswa yang berprestasi.
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah Kualitatif dengan pendekatan
studi kasus. Rukin, (2019) menjelaskan jika dalam penelitian Kualitatif (Interpretative
Research) merupakan penelitian cenderung dalam analisis melalui pendekatan induktif dan
lebih condong melakukan penelitian tentang aktivitas sehari-hari dan fokus pada proses
sehingga dapat berubah-ubah sesuai kondisi dilapangan. Sasaran penelitian ini adalah guru
dan siswa siswi SD Muhammadiyah Mrisi kelas V dalam melakukan proses pembiasaan
belajar. Pada metode ini, sumber data dilakukan dengan observasi dan wawancara yang
dilakukan disekolah. Menurut Arikunto, (2013:272) observasi merupakan pengamatan
sebagai instrument yang disusun tentang peristiwa atau tingkah laku yang akan terjadi.
Dalam pengolahan data dikumpulkan dan diproses melalui pencatatan. Dalam Analisa
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 13 No 2 Tahun 2022
278
kualitatif menggunakan deskripsi yang ditata ke dalam tulisan yang lebih luas. Sehingga
analisis dilakukan melalui 3 alur kegiatan yang dapat terjadi secara bersamaan yaitu 1)
pemilihan data, 2) mekanisme penyajian rangkaian data yang mudah dibaca, 3)
kesimpulan. Untuk pemilihan data diambil yang diperlukan saja dari data yang didapatkan
melalui observasi pengamatan dan wawancara. Mekanisme penyajian rangkaian data
dalam bentuk naratif. Sedangkan untuk kesimpulan, harus diverivikasi selama penelitian
berlangsung melalui catatan lapangan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam kegiatan pembelajaran disekolah, guru melakukan penerapan strategi yang
bermacam-macam untuk meningkatkan pemahaman dalam belajar siswa. Dalam membuat
perencanaan kegiatan belajar yang dapat menumbuhkan budaya belajar di SD
Muhammadiyah Mrisi kelas V yaitu dengan membiasakan kedisiplinan baik itu disekolah
maupun dirumah, pemberian tugas oleh guru, memanfaatkan sumber pembelajaran secara
mandiri dan pemanfaatan internet. Sehingga siswa sudah di biasakan mandiri. Selain itu,
didukung dengan profesionalisme guru kelas yang sudah mengikuti PPG dan
menyelesaikan Program Pascasarjana di bidang pendidikan, mengikuti program-program
pelatihan demi peningkatan kemampuan siswa. Belajar yang dilakukan oleh peserta didik,
akan menjadi kebiasaan di dalam pengembangan belajar yang di sebabkan aktivitas yang
mendukung budaya belajar. Sesuai dengan rumusan masalah, dikemukakan penelitian
seperti berikut:
1. Proses kegiatan belajar
Pada masa pandemic ini, siswa-siswi belajar dirumah. Diawal pembelajaran,
siswa belum terbiasa menggunakan internet. Pembelajaran dilakukan dengan dengan
menggunakan Whatsapp Grup, GoogleClassroom, Googlemeet yang dilaksanakan
antara pukul 07.00 sampai dengan 12.00. Sebagian besar siswa mengikuti kegiatan
secara lancar karena dengan berjalannya waktu sehingga memaksa siswa supaya
tidak tertinggal dalam teknologi.
2. Hasil belajar
Pembelajaran membaca terhadap siswa kelas V sudah mendapatkan pengarahan
dari guru selaku pembimbing. Pembelajaran lebih difocuskan terhadap pemahaman
materi dan membaca kritis. Pada kenyataannya, pemahaman terhadap bahan bacaan
berjalan cukup baik. Pada pembelajaran menulis, siswa telah menunjukkan hal yang
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 13 No 2 Tahun 2022
279
cukup memuaskan. Hal-hal yang menunjukkan keberhasilan dalam kegiatan
pembelajaran berdasarkan nilai KKM yang sudah tercapai dalam kegiatan ini.
3. Hambatan pelaksanaan belajar
Terkait pembelajaran yang dilakukan masih menggunakan pembelajaran jarak
jauh dengan menggunakan sarana jaringan internet. Kesulitan yang terkait dengan
kegiatan belajar literasi pada siswa kelas V SD adalah sebagai berikut : 1) kesulitan
dalam penilaian siswa selama masa pandemic, 2) tidak lengkapnya sarana prasarana,
3)program sekolah terkait literasi belum berjalan sebagaimana mestinya, 4) siswa
terkadang belum memahami tugasnya sebagai pelajar.
4. Cara mengatasi kesulitan dalam belajar
Terkait permasalahan-permasalahan dalam pembelajaran, guru sudah melakukan
tes pengetahuan terkait pembelajaran setiap selesai Subtema dalam 1 minggu
ataupun 1 Tema yang diajarkan yaitu kurang lebih setelah menghabiskan 1 buku
tema dalam 3 minggu. Pernyataan tersebut untuk mempertegas cara mengatasi
kesulitan dalam kegiatan belajar karna semua materi sudah di lakukan pemetaan
sehingga waktu pembelajaran sudah disesuaikan. Selain itu, guru juga telah
memaksimalkan sarana prasarana yang ada disekolah. Sedangkan untuk mengatasi
menurunnya minat baca siswa, guru memberikan tugas untuk membaca sebelum
dilakukannya pembelajaran berikutnya. Terkait supaya terjadinya peningkatan minat
belajar siswa agar gemar membaca baru dilakukan pada tersedianya buku bacaan.
Hal tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan minat siswa dan motivasi siswa
dalam membaca buku. Selain itu, siswa juga mendapatkan link pembelajaran yang
bisa dipelajari melalui Youtube. Dengan berbagai media tersebut, diharapkan terjadi
peningkatan dalam pembelajaran.
Metode ceramah dalam proses kegiatan pembelajaran masih digunakan karna masih
diperlukan dalam penyampaian materi belajar. Metode tanya jawabpun dilakukan supaya
siswa terbiasa dalam berinteraksi dan dapat aktif dalam penyampaian jawaban maupun
gagasan-gagasan secara lisan. Untuk metode demonstrasi.
Dari penelitian, menunjukkan jika media yang telah digunakan seperti Googlemeet,
GoogleClassroom, Youtube. Dari hasil observasi terlihat adanya proses belajar
menggunakan media sederhana. Guru diharapkan tetap berupaya dalam menggunakan dan
memaksimalkan media yang yang ada. Akan lebih bik juga jika guru dapat menggunakan
media-media lainnya yang berhubungan dengan aktivitas siswa sehari-hari. Terdapat
beberapa indikator yang bisa digunakan untuk mendapatkan gambaran dalam pembelajaran
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 13 No 2 Tahun 2022
280
literasi. Teale dan sulaby (2001) memberikan gambaran karakteristik pelajar yang
memiliki sosok keberwacanaan dalam literasi :1) sejak dini anak mulai belajar, 2) anak
belajar membaca melalui pengamatan dan peran dalam aktivitas sehari-hari, 3) anak dapat
berkembang terkait dengan pengalamannya, 4) anak belajar melalui keaktifan dalam
mempelajari materi. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan jika tiap siswa
memiliki budaya belajar yang berdeda beda.
SIMPULAN
Dari analisis data diperoleh bahwa: 1) dalam kegiatan membaca siswa kelas V
berlangsung dalam 3 kategori yaitu: 1) perncanaan, 2) pelaksanaan, 3) evaluasi. Pelatihan
literasi/ membaca yang dilakukan oleh guru mengikuti prinsip-prinsip pengajaran literasi
kinerja yang optimal, 2) Hasil studi Pustaka terhadap siswa kelas V menunjukkan Sebagian
besra mendapatkan nilai KKM. Baik dalam membaca maupun menulis. Kemampuan
membaca pemahaman siswa cukup tinggi, kemampuan menulis siswa pada taraf
kemampuan mengungkapkan gagasan melalui tulisan., 3) kendala yang ditemui dalam
pembelajaran siswa kelas V antara lain guru dan siswa sulit mengembangkan kegiatan
karena masih dilakukan secara jarak jauh, 4) dengan komunikasi yang baik, maka akan
mudah untuk melihat perkembangan anak sehingga akan memudahkan dalam mencapai
tujuan pendidikan yang telah direncanakan, 5) Budaya belajar sejak dini pada awal
pendidikan adalah dasar sebagai penentu kesuksesan proses belajar selanjutnya.
SARAN
Saran terhadap penelitian ini yaitu bahwa budaya belajar tentang kebiasaan belajar
siswa dikemukakan sebagai pertimbangan menuju perbaikan dalam dunia pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Abudu K.A. & Gbadamosi Muedeen R. (2014). Relationship between teacher’s academic
achievement in senior secondary school chemistry. A case study of ijebu-ode and
odogbolu local goverment area of ogun state. Wudpecker Journal of Educational
Research. 035043.
Arif, S. (2011). Budaya Belajar Siswa Pada Sekolah Unggul Di Sma Negeri 1 Pamekasa.
Nuansa, 8(2), 183.
Astuti, FD, Anra, Y, & Wulandari, BA (2021). KEPEMIMPINAN KEPALA
SEKOLAH BUDAYA BELAJAR DAN PENGGUNAAN MEDIA VIDEO
YOUTUBE TERHADAP HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS X ….
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 13 No 2 Tahun 2022
281
MANAJEMEN PENDIDIKAN DAN …, dinastirev.org,
https://dinastirev.org/JMPIS/article/view/652
Aziz, M (2017). Manajemen Kurikulum dalam Pengembangan Budaya Belajar di
Madrasah Aliyah Mu'allimin Univa Medan. ITTIHAD
Baharun, H, & Rizqiyah, L (2020). Melejitkan Ghirah Belajar Santri melalui Budaya
Literasi di Pondok Pesantren. Tadris: Jurnal Pendidikan Islam, core.ac.uk,
https://core.ac.uk/download/pdf/327687562.pdf
Basuki, I, Sahab, D, & Bias, NE (2021). PENERAPAN PEMBELAJARAN ONLINE
TERHADAP CAPAIAN PEMBELAJARAN DIPENGARUHI BUDAYA
BELAJAR. Profetika: Jurnal Studi Islam, journals.ums.ac.id,
https://journals.ums.ac.id/index.php/profetika/article/view/16795
Budiutomo, T. (2014). MEMBANGUN KARAKTER SISWA MELALUI PENDIDIKAN
“UNGGAH UNGGUH” DI SEKOLAH. Academy of Education Journal, 5(2).
https://doi.org/10.47200/aoej.v5i2.117
Djamarah, S. B. (2011). Psikologi Belajar. Rineka Cipta.
Haq, S (2018). Budaya Belajar Kelompok Mahasiswa. Ihya al-Arabiyah: Jurnal Pendidikan
Bahasa dan …, jurnal.uinsu.ac.id,
http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/ihya/article/view/4023
Hanum, L (2021). Budaya Belajar Mahasiswa IAIN Langsa., repository.uinsu.ac.id,
http://repository.uinsu.ac.id/id/eprint/12115
Hidayati, IN (2017). Analisis Budaya Belajar Matematika Siswa di SMA Muhammadiyah
Pondok Pesantren Imam Syuhodo., eprints.ums.ac.id,
http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/52904
Khusna, FN, Fitriana, D, Amalia, NN, & ... (2021). Ladies Program: Media Komunikasi
Pembelajaran dan Budaya Belajar Antara Orang Tua dan Guru Di SekolaH.
Literasi Budaya …, journals.ums.ac.id,
https://journals.ums.ac.id/index.php/blbs/article/view/14161
Kusumawati, I. (2014). PEMANFAATAN POTENSI BUDAYA LOKAL UNTUK
MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS KELAS IV DI
SEKOLAH DASAR GANDOK TIMBULHARJO SEWON BANTUL. Academy of
Education Journal, 5(1). https://doi.org/10.47200/aoej.v5i1.111
Lestari, FD, Ibrahim, M, Ghufron, S, & Mariati, P (2021). Pengaruh Budaya Literasi
terhadap Hasil Belajar IPA di Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, jbasic.org,
http://jbasic.org/index.php/basicedu/article/view/1436
Majid, N, Pirol, A, & Zainuddin, F (2021). PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA
MADRASAH DENGAN BUDAYA BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR
PESERTA DIDIK. Kelola: Journal of Islamic …, ejournal.iainpalopo.ac.id,
http://ejournal.iainpalopo.ac.id/index.php/kelola/article/view/1834
Mappiare-AT, A, & Fauzan, L (2019). Keberfungsian Model ABC Tschudi untuk
Internalisasi Budaya Belajar Mahasiswa. Jurnal Kajian Bimbingan dan …,
journal2.um.ac.id, http://journal2.um.ac.id/index.php/jkbk/article/view/6560
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 13 No 2 Tahun 2022
282
Martias, M, Suriyanto, AD, & ... (2019). Membangun Budaya Belajar Mahasiswa Melalui
Pengembangan Teknologi Informasi. E-Jurnal Mitra …, e-
jurnalmitrapendidikan.com, http://www.e-jurnalmitrapendidikan.com/index.php/e-
jmp/article/view/583
Nugraha, H, & Ambiyar, A (2018). Pengaruh Budaya Belajar Terhadap Hasil Belajar
Ketrampilan Komputer Dan Pengelolaan Informasi Siswa Sekolah Menengah
Kejuruan Muhammadiyah 1 Padang. INVOTEK: Jurnal Inovasi Vokasional …,
repository.unp.ac.id, http://repository.unp.ac.id/id/eprint/21288
Nugroho, FA, & Sabardila, A (2021). Peralihan Aktivitas Pelaksanaan dan Budaya Belajar
Semenjak Pandemi di SMA Muhammadiyah 2 Pemalang. Jurnal Pendidikan,
unimuda.e-journal.id, https://unimuda.e-
journal.id/jurnalpendidikan/article/view/1133
Pala, A. (2011). The need for character education. International Journal of Social Sciences
and Humanity Studies, 3 (2).
Romero, L. S. (2015). Trust, behaviour, and high school outcomes. Journal of Education
Administration. https://doi.org/10.1108.JEA-07-2013-0079
Rosmilawati, I, Darmawan, D, & ... (2020). PENDIDIKAN TANPA PENYERAGAMAN:
EKSPLORASI BUDAYA BELAJAR SISWA HOMESCHOOLING PRIMAGAMA
SERANG. Nasional Pendidikan FKIP, jurnal.untirta.ac.id,
https://jurnal.untirta.ac.id/index.php/psnp/article/view/9927
Rukin. (2019). Metodologi penelitian Kualitatif (Cetakan 1). Yayasan Ahmar Cendikia
Indonesia.
Rusyan, T. (2007). Budaya belajar yang baik. PT. Panca Anugerah Sakti.
SUTIAH, DR, & PD, M (2020). Budaya Belajar dan Inovasi Pembelajaran PAI.,
books.google.com,
https://books.google.com/books?hl=en&lr=&id=HqbsDwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PP
2&dq=budaya+belajar&ots=efq40zsqup&sig=fjJRRE_t4ZQLmpBRzeCwze8petQ
Slameto. (2010). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Bina Aksara.
Sobur, A. (2003). Psikologi Umum. CV. Pustaka Setia.
Sormin, D, Samsidar, S, & Mariani, L (2020). Pola Asuh Orangtua dalam Meningkatkan
Budaya Belajar Anak di Desa Pancahan Baru Kecamatan Rao Selatan Kabupaten
Pasaman. Tazkir: Jurnal Penelitian Ilmu-ilmu …, 194.31.53.129,
http://194.31.53.129/index.php/TZ/article/view/2995
Suharsimi Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktik. PT. Rineka
Cipta.
Sukmadinata. (2007). Metode Penelitian Pendidikan. PT Remaja Rosda Karya.
Supriyanto, A. (2018). Penggunaan Metode Team Product untuk Meningkatkan
Ketrampilan dan Prestasi Belajar Seni Budaya tentang Menyusun Ulasan Tertulis
Keunikan Gagasan Teknik Pembuatan Fungsi dan Makna Karya Seni Rupa Siswa.
Academy of Education Journal, 9(1), 28-36. https://doi.org/10.47200/aoej.v9i1.255
Surtahman, DAW (2021). Budaya belajar di rumah wajar dikekalkan.,
article.library.uitm.edu.my, https://article.library.uitm.edu.my/1983
AoEJ: Academy of Education Journal
Vol. 13 No 2 Tahun 2022
283
Sutiah. (2020). Budaya Belajar dan Inovasi Pembelajaran PAI. Nizamia Learning Center.
Sutoto, S (2017). Dinamika Transformasi Budaya Belajar Suku Baduy. Jurnal Penelitian
Pendidikan, ejournal.upi.edu,
https://ejournal.upi.edu/index.php/JER/article/view/8249
Zahrida, N. (2017). Budaya belajar siswa berprestasi di MI Khadijah Kota Malang Tahun
Ajaran 2016/2017., , etheses.uin-malang.ac.id, http://etheses.uin-malang.ac.id/10825