Pandangan Tokoh Masyarakat Desa Sei Bamban Terhadap Hukum Penyandingan Calon Pengantin Saat Akad Nikah

Authors

  • Muhammad Haqqin Nazili Batu Bara Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan Indonesia
  • Abd Mukhsin Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.47200/awtjhpsa.v5i1.3142

Keywords:

Bride, Law, Pre-wedding, Contract, Society

Abstract

This study examines the practice of pairing prospective brides and grooms before the wedding ceremony in Sei Bamban Village, Batang Serangan District, Langkat Regency, which is rich in symbolic, social, and local cultural meaning. The research was conducted using qualitative methods through field observations and in-depth interviews with community leaders. Data were analyzed descriptively and qualitatively using a normative legal approach to examine the relationship between tradition and Islamic legal principles. The results show that the practice of pairing remains intact, and the role of community leaders is very central as guardians of cultural values, educators in providing religious understanding, and mediators in harmonizing customs with Islamic teachings. These findings emphasize the importance of synergy between culture and religion as a foundation for the formation of a harmonious local identity amidst the currents of modernization and social change.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Al-mughni, D. A. N. K. (2024). Saksi nikah yang adil menurut kitab an-nikah dan kitab al-mughni. 1, 6–15.

Aristoni, A. (2021). Kebijakan Hukum Perubahan Batasan Minimal Umur Pernikahan Perspektif Hukum Islam. Jurnal Usm Law Review, 4(1), 393. https://doi.org/10.26623/julr.v4i1.3198

Azhari, W. H., & Lubis, F. (2022). Al-Mashlahah: Jurnal Hukum Islam dan Pranata Sosial Islam Pernikahan Beda Agama Dalam Perspektif Kompilasi Hukum Islam Dan Hak Azasi Manusia. Al-Mashlahah: Jurnal Hukum Islam dan Pranata Sosial Islam, 1(1), 3. https://doi.org/10.30868/am.v10i02.3184

Azwar, W. (2022). Latar Belakang Lahirnya Undang-Undang Perkawinan Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 (Uup). Hukum Islam, 21(1), 133. https://doi.org/10.24014/jhi.v21i1.11616

Desliana, D., Ibrahim, D., & Adil, M. (2021). Pandangan Tokoh Masyarakat terhadap Pernikahan Dini pada Remaja Etnis Melayu di Kota Palembang. Intizar, 27(1), 17–31. https://doi.org/10.19109/ intizar.v27i1.8435

Fatin, A. (2024). Perspektif Hukum Islam Terhadap Praktik Kebiasaan Calon Pengantin Di Desa Tiba Raya (Studi di Kecamatan Mutiara Timur, Kabupaten Pidie).

Faza, M. D. (2022). Tinjauan Fiqih Empat Mazhab Terhadap Acara Walimah. Al Fuadiy: Jurnal Hukum Keluarga Islam, 4(2), 17–25.

Ghazaly, A. R. (2019). Fikih Munakahat. Kencana. https://doi.org/ 979346514X

Hibbah, N., & Safitri, D. (2024). Kepemimpinan Perempuan dan Persepsi Masyarakat terhadap Kesetaraan Gender di Mandailing Natal. 2.

Irawan, Ah. S. (2022). Eksistensi Wali Dalam Akad Pernikahan Perspektif Teori Double Movement Fazlur Rahman. El-Ahli : Jurnal Hukum Keluarga Islam, 3(2), 227–243. https://doi.org/10.56874/el-ahli.v3i2.968

Jeklin, A. (2016). Upaya-Upaya Tokoh Agam Dan Tokoh Masyarakat Dalam Melakukan Pembinaan Keagamaan Pada Remaja Didesa Rantau Penjang Kecamatan Buay Rawan Kabupaten Oku Selatan. July, 1–23.

Khotimah, A. K., Al Amin, M. N. K., Santoso, F. S., Shobaruddin, D., & Yusri, N. (2024). Penanaman Agama Pada Keluarga Muslim Dari Pernikahan Di Bawah Umur. Asas Wa Tandhim: Jurnal Hukum, Pendidikan Dan Sosial Keagamaan, 3(1), 31–44. https://doi.org/10.47200/awtjhpsa.v3i1.2223

Lubis, N. (2019). Peran Tokoh Masyarakat Dalam Pemberdayaan Perempuan Rawan Sosial Ekonomi ( Prse ) Di Desa Sukamulya Kecamatan Singaparna. PEKSOS: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial, 18(2), 280–306.

Lubis, W. G., & Muktarruddin, M. (2023). Peran konseling pranikah dalam menurunkan angka perceraian di kota Tanjung Balai. Jurnal Educatio: Jurnal Pendidikan Indonesia, 9(2), 995. https://doi.org/ 10.29210/1202323413

Maharani Effendi, A., & Author, C. (2023). Analisis Akibat Hukum Terhadap Hak Perkawinan Dari Perjanjian Pra Nikah. Jurnal Ilmu Hukum Prima, 6(2), 324–331.

Muthmainnah, M., Al Amin, M. N. K., Syaifuddin, E., & Asmorohadi, A. (2022). Izin Pernikahan Poligami Di Kecamatan Playen. Asas Wa Tandhim: Jurnal Hukum, Pendidikan Dan Sosial Keagamaan, 1(1), 17–32. https://doi.org/10.47200/awtjhpsa.v1i1.1116

Nawawi, I. (2010). Al Majmu’ syarah al muhadzab / Imam Nawawi (Fikih Mazh). Dar El Hadith, 2010.

Nur, S. (2020). Pemikiran Fikih Satria Effendi Tentang Teknologi Informasi Dalam Perwalian Akad Pernikahan. 1–311.

Pahayu, R. H., Pitoewas, B., & Mentari, A. (2020). Peran Tokoh Masyarakat dalam Penanaman Karakter Religius pada Remaja di Lingkungan Masyarakat Kelurahan Rajabasa, Kecamatan Rajabasa Kota Bandarlampung. Journal of Social Education, 1(1), 1–11. https:// doi.org/10.23960/jips/v1i1.1-11

Pua, B., K. (2022). Pua, B., Karamoy, D. N., & M.Setlight, M. M. (2022). Kedudukan Asas Monogami Dalam Pengaturan Hukum Perkawinan Di Indonesia. Nusantara: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 9(6), 2373–2403. 2(November), 150–163.

Sabiq, S. (2017). Fiqh Sunnah Juz II. Republika.

Saefullah, A. S. (2024). Ragam Penelitian Kualitatif Berbasis Kepustakaan Pada Studi Agama dan Keberagamaan dalam Islam. Al-Tarbiyah : Jurnal Ilmu Pendidikan Islam, 2(4), 195–211. https://doi.org/ 10.59059/al-tarbiyah.v2i4.1428

Septiani, E., Si, M., Qibiyah, A., Muaviah, H. E., Mochammad, M. A., Restendy, S., Sos, M., Fendha, A., Shina, I., & Fatihah, R. (2021). Laporan Penelitian Sikap Pemerintah, Tokoh Agama Dan Masyarakat Terhadap Trend Bapak Rumah Tangga Di Indonesina. 1–56.

Solahudin. (2023). Analisis Hukum Pernikahan Menggunakan Wali Hakim Persfektif Hukum Islam Dan Kompilasi Hukum Islam. As-Sakinah : Jurnal Hukum Keluarga Islam, 1(1), 79–88. https://doi.org/ 10.51729/sakinah11133

Suud Sarim Karimullah. (2021). Urgensi Pendidikan Pra Nikah dalam Membangun Keluarga Sejahtera Perspektif Khoiruddin Nasution. Kariman: Jurnal Pendidikan Keislaman, 9(2), 229–246. https:// doi.org/10.52185/kariman.v9i2.184

Syaiful Minan, M., & Thobroni, A. (2021). Pandangan Tokoh Masyarakat Terhadap Pernikahan Dibulan Muharram dalam Perspektif Hukum Islam. Prosiding Konstelasi Ilmiah Mahasiswa Unissula (KIMU), 5, 283–290.

Utamia, G. F. P., Nuraid, N., & Manalullaili, M. (2023). Strategi Komunikasi Pemuka Adat Dalam Menjaga “Tradisi Minjam Calon Pengantin Wanita Untuk Adaptasi Keluarga” Di Desa. Ujanmas Baru, Kec. Ujanmas, Kab. Muara Enim. JKOMDIS : Jurnal Ilmu Komunikasi Dan Media Sosial, 3(2), 553–561. https://doi.org/10.47233/ jkomdis.v3i2.977

Wahbah, A. (2025). The Responsibility Of The Foreman For The Sale Of Project Remaining Materials. January, 1–15.

Waruwu, M. (2024). Pendekatan Penelitian Kualitatif: Konsep, Prosedur, Kelebihan dan Peran di Bidang Pendidikan. Afeksi: Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, 5(2), 198–211. https://doi.org/10.59698/ afeksi.v5i2.236

Downloads

Published

2025-10-07

How to Cite

Bara, Muhammad Haqqin Nazili Batu, and Abd Mukhsin. “Pandangan Tokoh Masyarakat Desa Sei Bamban Terhadap Hukum Penyandingan Calon Pengantin Saat Akad Nikah”. Asas Wa Tandhim: Jurnal Hukum, Pendidikan Dan Sosial Keagamaan 5, no. 1 (October 7, 2025): 179–196. Accessed December 5, 2025. https://jurnal.ucy.ac.id/index.php/awtjhpsa/article/view/3142.

Issue

Section

Articles