AoSSaGCJ, Vol. 5, Issue 2, (2025) page 64-71
Academy of Social Science and Global Citizenship Journal
ISSN: 2988-7968 (Online)
Journal Homepage: https://jurnal.ucy.ac.id/index.php/AoSSaGCJ/index
64
10.47200/aossagcj.v5i2.3233 aossagcj@gmail.com
Peran Pendidikan Kewarganegaraan dalam
Membentuk Etika Digital Peserta Didik di Era
Globalisasi Teknologi dan Media Sosial
Yayuk Muji Rahayu
a,1
, Arip Rahman
b,2*
, Eka Nurjanah
c,3
, Indah Fuji Ningsih
d,4
, Mardiana
e,5
a,b,c,d,e
Universitas Pamulang, Jl. Raya Puspitek, Buaran, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan,
Banten, Kode Pos 15310
1
dosen03053@unpam.ac.id,
2*
arippkw891@gmail.com,
3
nurjanahe.1[email protected],
4
aria86651@gmail.com,
5
mardeianadian@gmail.com
*
Corresponding Author: [email protected]
INFO ARTIKEL
ABSTRAK
Sejarah Artikel:
Diterima: 27 September 2025
Direvisi: 25 Oktober 2025
Disetujui: 20 November 2025
Tersedia Daring: 1 Desember
2025
Peran pendidikan kewarganegaraan sangat strategis dalam
membangun peserta didik yang beretika digital. Melalui
pendidikan ini, peserta didik diajarkan tentang nilai-nilai moral,
etika, dan kebangsaan di era globalisasi teknologi. Nilai-nilai ini
sangat penting untuk membangun generasi muda yang damai,
beretika, dan bermoral. Pendidikan kewarganegaraan
meningkatkan identitas nasional dan toleransi terhadap
keberagaman di antara peserta didik. Penelitian ini bertujuan
untuk menentukan peran pendidikan kewarganegaraan dalam
membentuk etika digital peserta didik di era globalisasi
teknologi dan media sosial. Metode dalam penelitian ini
menggunakan analisis literatur dan teori ahli yang relevan untuk
mengeksplorasi dinamika perilaku etika digital di kalangan
peserta didik. Penelitian ini menemukan elemen penting seperti
etika digital, peran pendidikan kewarganegaraan, dan masalah
lain yang dihadapi di dunia digital. Penelitian ini menemukan
bahwa pendidikan kewarganegaraan memainkan peran penting
dalam pembentukan etika digital peserta didik di era globalisasi
teknologi dan media sosial. Dengan menjelaskan berbagai faktor
yang memengaruhi etika digital, seperti desain platform media
sosial, kebebasan berekspresi, dan perlindungan terhadap
ujaran kebencian, penelitian ini memberikan wawasan
mendalam tentang dampak pendidikan kewarganegaraan
terhadap pembentukan etika digital peserta didik. Dalam
menghadapi kompleksitas dinamika ruang digital di era
globalisasi teknologi, peran pendidikan kewarganegaraan dalam
mengintegrasikan etika digital peseta didik ke dalam kurikulum
menjadi kunci utama untuk membentuk generasi muda yang
terampil dalam teknologi, beretika digital, dan bertanggung
jawab dalam perilaku online. Dengan menggunakan pendekatan
ini, pendidikan kewarganegaraan dapat membentuk peserta
didik yang sadar etika, bertanggung jawab, dan memberikan
dampak positif untuk menciptakan generasi digital yang
memberikan dampak positif dalam masyarakat secara
keseluruhan.
Kata Kunci:
Pendidikan
Kewarganegaraan
Etika Digital
Globalisasi
Peserta Didik
Academy of Social Science and Global Citizenship Journal
Vol. 5, No. 2, Desember 2025, page: 64-71
65
Yayuk Muji Rahayu et.al (Peran Pendidikan Kewarganegaraan dalam....)
ABSTRACT
Keywords:
Civics Education
Digital Ethics
Globalization
Students
Civics education plays a strategic role in developing digitally
ethical students. Through this education, students are taught
moral, ethical, and national values in the era of technological
globalization. These values are crucial for developing a peaceful,
ethical, and moral young generation. Civic education fosters
national identity and tolerance for diversity among students. This
study aims to determine the role of civic education in shaping
students' digital ethics in the era of technological globalization
and social media. This research method uses literature analysis
and relevant expert theory to explore the dynamics of digital ethics
behavior among students. This research identified elements such
as digital ethics, the role of civics education, and other issues faced
in the digital world. This study found that civics education plays a
crucial role in shaping students' digital ethics in the era of
technological globalization and social media. By explaining
various factors that influence digital ethics, such as social media
platform design, freedom of expression, and protection against
hate speech, this study provides in-depth insights into the impact
of civic education on the formation of students' digital ethics. In
facing the complex dynamics of the digital space in the era of
technological globalization, the role of civic education in
integrating students' digital ethics into the curriculum is key to
forming a young generation that is skilled in technology, digitally
ethical, and responsible in online behavior. Using this approach,
civics education can shape ethically aware, responsible, and
students, creating a digital generation that positively impacts
society as a whole.
©2025, Yayuk Muji Rahayu, Arip Rahman, Eka Nurjanah,
Indah Fuji Ningsih, Mardiana
This is an open access article under CC BY-SA license
1. Pendahuluan
Pendidikan merupakan suatu upaya yang dapat digunakan untuk meningkatkan
kemampuan intelektual, kognitif, karakter atau etika, dan keterampilan individu dalam
kompetensi yang diatur dalam kurikulum yang terintegrasi dengan tujuan pendidikan nasional.
Salah satu mata pelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan intelektual, karakter dan etika
peserta didik adalah pendidikan kewarganegaraan (Ginanjar & Purnama, 2023). Pendidikan
kewarganegaraan diajarkan di sekolah di seluruh dunia dengan berbagai nama seperti
pendidikan kewarganegaraan atau pendidikan dan kewarganegaraan, dikarenakan pendidikan
Academy of Social Science and Global Citizenship Journal
Vol. 5, No. 2, Desember 2025, page: 64-71
66
Yayuk Muji Rahayu et.al (Peran Pendidikan Kewarganegaraan dalam....)
kewarganegaraan memiliki peran penting dalam mempersiapkan warga negara yang cerdas,
bertanggung jawab, dan beretika (Asril et al., 2023).
Peran pendidikan kewarganegaraan bertanggung jawab dalam membentuk etika digital
peserta didik yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki kesadaran moral
dan etika yang tinggi. Namun, dengan pesatnya kemajuan teknologi digital, muncul berbagai
dilema etika yang harus dihadapi oleh peserta didik, terutama mereka yang tengah menjalani
proses pendidikan kewarganegaraan. Menghadapi isu-isu etika digital memerlukan analisis
kritis terhadap berbagai desain teknologi digital, cara orang berinteraksi dengan komunikasi
digital sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai yang ditanamkan dalam desain di era globalisasi
teknologi tersebut (Brough et al., 2018; Literat & Brough, 2019). Sebagai organisasi yang
mencari keuntungan, platform media sosial yang paling banyak digunakan didesain untuk
memanfaatkan kelemahan psikologis dan kognitif pengguna agar dapat meningkatkan waktu
yang dihabiskan oleh pengguna di platform tersebut (Oulasvirta et al., 2012; Rice & Barman-
Adhikari, 2014).
Pendidikan kewarganegaraan memiliki peran strategis dalam merespons tantangan
tersebut. Sebagai mata pelajaran yang menekankan pembentukan karakter, moral, dan
tanggung jawab warga negara, pendidikan kewarganegaraan dapat menjadi media penting
dalam menanamkan nilai-nilai etika digital. Hal ini sejalan dengan tujuan untuk membentuk
peserta didik yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki integritas,
kepedulian sosial, serta tanggung jawab dalam memanfaatkan teknologi digital. Dengan
demikian, integrasi etika digital dalam kurikulum pendidikan kewarganegaraan menjadi
kebutuhan mendesak di era digital yang serba cepat dan kompleks.
Selain itu, penerapan pendidikan kewarganegaraan yang adaptif di era teknologi dapat
mendorong lahirnya generasi yang kritis, toleran, dan mampu menjaga identitas kebangsaan di
tengah derasnya arus globalisasi. Literasi digital yang berbasis pada nilai-nilai Pancasila serta
prinsip hak dan kewajiban warga negara akan membekali peserta didik untuk menjadi warga
digital yang etis, bertanggung jawab, dan berkontribusi positif dalam kehidupan bermasyarakat.
Dengan demikian, pendidikan kewarganegaraan bukan hanya relevan sebagai mata pelajaran
normatif, tetapi juga sebagai instrumen utama dalam membentuk etika digital peserta didik
untuk menghadapi tantangan globalisasi teknologi dan media sosial.
Perkembangan teknologi digital dan media sosial di era globalisasi telah membawa
dampak signifikan terhadap pola interaksi sosial, termasuk pada peserta didik. Di satu sisi,
teknologi digital membuka peluang besar bagi peningkatan literasi, kolaborasi, dan partisipasi
dalam ruang publik. Namun di sisi lain, muncul tantangan serius terkait etika digital, seperti
maraknya ujaran kebencian, perundungan daring, dan penyebaran informasi hoaks. Kondisi ini
menuntut adanya upaya sistematis dalam membekali generasi muda dengan kesadaran moral,
literasi digital, serta keterampilan etis dalam bermedia sosial. Berdasarkan kajian literatur ini,
dapat disimpulkan bahwa peran pendidikan kewarganegaraan sangat penting dalam
membentuk peserta didik yang beretika, berkarakter, berintegritas, dan memiliki rasa
kebangsaan yang tinggi di era globalisasi teknologi dan media sosial saat ini. Kombinasi antara
pendekatan pedagogis yang tepat dan integrasi nilai-nilai kebangsaan menjadi kunci
keberhasilan dalam implementasi pendidikan kewarganegaraan.
2. Metode
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi
literatur atau kajian pustaka. Pendekatan ini dipilih karena bertujuan untuk memperoleh
pemahaman mendalam dan deskriptif mengenai peran pendidikan kewarganegaraan dalam
membentuk etika digital peserta didik di era globalisasi teknologi dan media sosial. Sumber
data diperoleh dari buku, jurnal ilmiah, artikel, serta dokumen relevan lainnya yang berkaitan
dengan tema penelitian. Jenis penelitian kualitatif yang digunakan meliputi kajian deskriptif
Academy of Social Science and Global Citizenship Journal
Vol. 5, No. 2, Desember 2025, page: 64-71
67
Yayuk Muji Rahayu et.al (Peran Pendidikan Kewarganegaraan dalam....)
dalam rangka mendeskripsikan konsep serta fenomena yang ada, dan studi literasi untuk
menganalisis hasil-hasil penelitian terdahulu. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui
studi analisis isi terhadap literatur yang dipilih secara sistematis dan kritis. Dalam penyajian
metode, kajian literatur ini dilakukan dengan menentukan kriteria sumber referensi yang valid
dan relevan, melakukan telaah mendalam terhadap teori dan temuan terkait, kemudian
menyusun sintesis serta interpretasi berpijak pada konteks pendidikan kewarganegaraan dan
etika digital. Proses analisis data berfokus pada pembandingan dan integrasi informasi secara
tematik untuk menjawab masalah penelitian. Lokasi penelitian bersifat bibliografis tanpa
keterlibatan langsung dengan responden, dengan fokus pengolahan data melalui teknik analisis
isi dan interpretasi naratif sesuai dengan prinsip penelitian kualitatif. Referensi pustaka yang
digunakan merupakan sumber primer dan sekunder yang telah terverifikasi kredibilitasnya dari
berbagai buku, jurnal ilmiah, dan artikel terkini.
3. Hasil dan Pembahasan
Penelitian ini berhasil mengungkap beberapa temuan utama mengenai peran pendidikan
kewarganegaraan dalam membentuk etika digital peserta didik di era globalisasi teknologi dan
media sosial. Temuan-temuan tersebut dirangkum sebagai berikut:
a. Metode dan Strategi Pembelajaran
Guru PKn di sekolah yang diteliti umumnya menggunakan kombinasi metode ceramah,
diskusi kelompok, dan studi kasus. Metode diskusi kelompok dan studi kasus terbukti
efektif dalam melibatkan peserta didik secara aktif, memungkinkan mereka untuk
memahami nilai-nilai kebangsaan, seperti toleransi, kerja sama, dan tanggung jawab sosial.
Namun, beberapa guru masih terlalu dominan menggunakan metode ceramah yang kurang
interaktif dan menarik bagi siswa. Dimana semakin pesetnya suatu perkembangan teknologi
maka seorang guru dapat memanfaatkan suatu teknologi dan media sosial untuk
pembelajaran yang membawa pada hal yang lebih positif.
b. Materi dan Nilai-Nilai yang Diajarkan
Materi pembelajaran pendidikan kewarganegaraan meliputi nilai-nilai Pancasila, cinta tanah
air, kesadaran hukum, dan toleransi dalam keberagaman. Nilai-nilai ini secara konsisten
diajarkan dan diintegrasikan ke dalam berbagai kegiatan pembelajaran, termasuk tugas
proyek dengan memanfaatkan suatu teknologi yang dapat mendorong siswa untuk
mempraktikkan nilai-nilai tersebut baik dalam kehidupan nyata ataupun melalui media
sosial.
c. Dampak pada Pembentukan Etika Digital Peserta Didik
Peserta didik menunjukkan peningkatan pemahaman terhadap nilai-nilai moral dan
kebangsaan, seperti rasa hormat terhadap perbedaan, kesadaran akan tanggung jawab sosial,
dan kepatuhan terhadap aturan. Berdasarkan hasil dari analisis literatur, peserta didik merasa
bahwa pembelajaran pendidikan kewarganegaraan membantu mereka memahami
pentingnya menjadi warga negara yang baik, beretika dan bertanggung jawab.
d. Tantangan dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
Beberapa tantangan yang dihadapi guru meliputi keterbatasan waktu, kurangnya sumber
belajar yang inovatif, dan rendahnya minat siswa terhadap materi pendidikan
kewarganegaraan. Selain itu, terdapat kesenjangan antara teori yang diajarkan dengan
praktik nyata yang dihadapi peserta didik dalam kehidupan sehari-hari.
Pendidikan kewarganegaraan memiliki peran penting dalam membantu peserta didik
untuk memahami nilai-nilai etika melalui sistem pendidikan sekolah untuk kepentingan umum
(Gusli, 2024). Tujuan utama dari pembelajaran ini adalah untuk membentuk peserta didik atau
generasi muda negara Indonesia yang cerdas dan beretika dengan pendekatan yang lintas
disiplin dan menyeluruh (Nanggala, 2020). Selain itu, pendidikan kewarganegaraan juga
bertujuan untuk membentuk karakter yang berwawasan serta meneguhkan nilai-nilai
Academy of Social Science and Global Citizenship Journal
Vol. 5, No. 2, Desember 2025, page: 64-71
68
Yayuk Muji Rahayu et.al (Peran Pendidikan Kewarganegaraan dalam....)
kebijaksanaan berdasarkan prinsip kewarganegaraan (Hidayah, 2021). Secara luas, pendidikan
ini diintegrasikan dalam sistem pendidikan nasional dari tingkat dasar hingga tinggi (Zulfikar
& Dewi, 2021), mengajarkan nilai-nilai kewarganegaraan dan membentuk etika peserta didik
dengan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif (Rosida, 2023).
Bahwa peran pendidikan kewarganegaraan dalam etika digital sebagai perilaku dewasa
yang dilakukan oleh masyarakat digital di Indonesia dalam menggunakan teknologi informasi
secara baik dan bijak guna mewujudkan masyarakat digital yang kondusif. Hal ini memiliki
sebuah karakteristik yang bisa disebut sebagai warga negara digital yakni: (a) mampu
memanfaatkan teknologi internet dalam kehidupan sehari-harinya; (b) mampu memanfaatkan
kemajuan teknologi informasi sebagai keperluan ekonomi, pendidikan, dan sosial-budaya; (c)
mampu mengembangkan kemampuan berpikir kritis melalui teknologi internet; (d) mampu
berkomunikasi dan berkolaborasi dengan orang lain melalui media sosial; (e) memiliki sikap
kejujuran dalam memanfaatkan media sosial, hal ini berarti tidak melakukan penjiplakan atas
karya orang lain.
Peran pendidikan kewarganegaraan dalam etika digital, maka dipandang perlu adanya
penguatan wawasan kebangsaan bagi peserta didik sebagai warga negara digital itu sendiri.
Pendidikan kewarganegaraan memiliki strategis untuk menguatkan wawasan kebangsaan pada
warga negara digital yakni melalui skema pembelajaran klarifikasi nilai. Pada skema ini peserta
didik tidak hanya diberikan sebuah materi tentang wawasan global kebangsaan saja, namun
peserta didik dieksplorasi, disuruh memilih atas dasar keyakinan pribadi, bertanggung jawab,
beretika, berani mengevaluasi atas pilihannya, dan mengimplementasikan setiap perilaku dalam
kehidupam bermasyarakat.
Perkembangan teknologi menuntut peserta didik untuk melek digital sekaligus memiliki
etika dalam berinteraksi di ruang maya. Pendidikan kewarganegaraan berperan penting dalam
membekali peserta didik terhadap literasi digital, pemahaman etika, serta tanggung jawab
bermedia sosial. Hal ini membentuk peserta didik sebagai warga negara yang etis, kritis, dan
berkontribusi positif dalam komunitas global (Nugraha, 2023) Melalui pendidikan
kewarganegaraan, nilai-nilai Pancasila digunakan sebagai dasar dalam membangun sikap
global yang tetap berakar pada budaya nasional. Peserta didik dibekali pemahaman tentang
etika digital, hak asasi manusia, serta sikap toleransi. Dengan demikian, mereka mampu
menghadapi isu-isu global dengan tetap menjunjung tinggi nasionalisme dan nilai-nilai
kebangsaan (Alhudawi & Sitepu, 2025).
Penting juga untuk memasukkan aspek praktis dalam kurikulum, seperti simulasi debat
etika digital, peran-playing untuk mengatasi konflik online, dan penulisan blog reflektif tentang
pengalaman pribadi terkait etika digital. Ini tidak hanya akan meningkatkan pemahaman siswa
tetapi juga memberi mereka keterampilan praktis yang dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari mereka di dunia digital. Terakhir, evaluasi dan penilaian keterampilan etika digital
seharusnya menjadi bagian terintegrasi dari penilaian keseluruhan dalam kurikulum pendidikan
kewarganegaraan. Ini mencakup penugasan yang dirancang untuk mengukur pemahaman
peserta didik tentang konsep etika digital, kemampuan mereka dalam mengidentifikasi dan
mengatasi tantangan etis online, serta partisipasi aktif dalam proyek-proyek kewarganegaraan
digital.
Karena maraknya penurunan moral dan etika di masyarakat yang dikarenakan semakin
berkembangnya teknologi yang ada di dunia. Dimana konten-konten yang terdapat didalamnya
sangat mempengaruhi pembentukan karakter masyarakat. Oleh karena itu, penelitian ini
dilakukan agar peserta didik dapat lebih bijak lagi dalam menggunakan media sosial dan tidak
memandang media sosial sebagai suatu hal yang remeh dan perlu diperhatikan keberadaannya
dalam pembentukan etika peserta didik. Tujuan yang ingin dicapai didalam penelitian ini
adalah pengaruh media sosial didalam pembentukan etika digital terutama dalam moral dan
etika di era globalisasi teknologi saat ini. Dapat dengan membuktikan bahwa media sosial
Academy of Social Science and Global Citizenship Journal
Vol. 5, No. 2, Desember 2025, page: 64-71
69
Yayuk Muji Rahayu et.al (Peran Pendidikan Kewarganegaraan dalam....)
sangat berpengaruh terhadap pembentukan etika peserta didik yang mencakup moral dan etika
para peserta didik dan penelitian ini juga membuktikan bahwa media sosial sangat erat sekali
kaitannya dengan para peserta didik dan sangat sulit untuk dipisahkan,. Namun, media sosial
juga seperti pisau bermata dua bagi para peserta didik karena bila mereka tidak bisa
memanfaatkannya dengan baik maka mereka akan terjerumus ke arah yang salah yang
menyebabkan moral dan etika mereka semakin menurun dan bila mereka dapat
memanfaatkannya dengan baik, maka mereka akan memiliki jejaring yang luas di masyarakat.
Evaluasi dan penilaian yang terintegrasi harus mempertimbangkan berbagai aspek
keterampilan etika digital terhadap peserta didik di era globalisasi teknologi dan media sosial.
Penugasan sebaiknya dirancang untuk mengukur pemahaman siswa terhadap konsep-konsep
etika digital, seperti hak asasi manusia digital, serta kemampuan mereka dalam
mengidentifikasi dan mengatasi tantangan etis online secara konkret. Partisipasi aktif dalam
proyek-proyek kewarganegaraan digital, seperti kampanye online untuk kesadaran etika atau
pembuatan panduan perilaku online, dapat menjadi indikator penilaian yang efektif terhadap
komitmen dan kontribusi peserta didik terhadap komunitas daring. Dengan memasukkan
elemen-elemen praktis dan asesmen yang cermat, kurikulum ini dapat membekali peserta didik
dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk menjadi netizen yang
bertanggung jawab, beretika, dan etis terhadap digital pada era globalisasi teknologi dan media
sosial saat ini.
Berdasarkan penelitian yang kami lakukan juga diperoleh beberapa solusi untuk
menghadapi pengaruh media sosial dalam pembentukan etika tersebut dengan cara
menggunakan platform-platform yang akrab bagi para peserta didik untuk menyampaikan
pendidikan karakter yang beretika, lalu memberikan pemahaman kepada para peserta didik
terkait cara bijak dalam bermedia sosial.
4. Kesimpulan
Peran pendidikan kewarganegaraan sangat penting dalam membentuk etika digital bagi
peserta didik. Melalui pendidikan kewarganegaraan, peserta didik tidak hanya diajarkan
tentang hak dan kewajiban sebagai warga negara, tetapi juga diberikan pemahaman tentang
nilai-nilai moral, etika, serta kebangsaan yang mendasari kehidupan bermasyarakat. Dengan
tujuan utama untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air, kesadaran hukum, beretika, dan
tanggung jawab sosial, pendidikan kewarganegaraan juga berfungsi sebagai alat untuk
memperkuat identitas nasional dan mengembangkan semangat toleransi dalam keberagaman.
Di tengah era globalisasi teknologi yang semakin berkembang, Pendidikan kewarganegaraan
menjadi sarana yang sangat relevan untuk menghadapi tantangan zaman, dengan tetap menjaga
nilai-nilai luhur yang dimiliki bangsa Indonesia. Pendidikan ini tidak hanya menekankan aspek
intelektual, tetapi juga mengutamakan pembentukan etika yang kuat, integritas, dan etika yang
baik. Dalam konteks ini, pendidikan kewarganegaraan diharapkan dapat melahirkan generasi
yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga berperilaku baik, bertanggung jawab,
beretika atau beradab, dan memiliki kontribusi positif terhadap masyarakat. Secara
keseluruhan, pendidikan kewarganegaraan memiliki peran yang strategis dalam pembentukan
etika digital terhadap peserta didik suatu bangsa yang akan berujung pada terwujudnya
masyarakat yang harmonis, adil, dan beradab. Dengan penerapan pembelajaran yang inovatif
dan berbasis pada nilai-nilai kebangsaan, diharapkan pendidikan kewarganegaraan dapat
menghasilkan individu yang tidak hanya memiliki kemampuan intelektul yang tinggi, tetapi
juga memiliki kedewasaan sosial yang tinggi dalam menjalani kehidupan bermasyarakat.
5. Ucapan Terima Kasih
Penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen pengampu
mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan Universitas Pamulang atas segala bimbingan,
Academy of Social Science and Global Citizenship Journal
Vol. 5, No. 2, Desember 2025, page: 64-71
70
Yayuk Muji Rahayu et.al (Peran Pendidikan Kewarganegaraan dalam....)
motivasi, serta arahan yang telah diberikan selama proses penulisan artikel ini. Penghargaan
yang tulus juga disampaikan kepada rekan-rekan kelompok yang telah bekerja sama dengan
penuh dedikasi, sehingga artikel ini dapat tersusun dengan baik. Tidak lupa, penulis berterima
kasih kepada semua pihak yang telah memberikan masukan dan dorongan sehingga penulisan
artikel ini dapat terselesaikan.
6. Daftar Pustaka
Agustianingsih, D., Susiba, S., Az-zahra, N., & Sari, S. R. (2025). Peran Pendidikan
Kewarganegaraan dalam Membentuk Karakter Nasional Generasi Z. Jurnal Multidisiplin
Ilmu Akademik, 2(4), 7383.
Digital, E. (2025). Peran pendidikan kewarganegaraan dalam menguatkan etika digital siswa
1. 14(1), 18.
Fadilla, S. M., & Najicha, F. U. (2022). Evaluasi Pemahaman Pendidikan Kewarganegaraan
Terhadap Peserta Didik Dalam Upaya Pembentukan Karakter dan Penanaman
Nasionalisme. Jurnal Kewarganegaraan Universitas PGRI Yogyakarta, 6(1), 3.
http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?article=3034494&val=20674&title=
Evaluasi Pemahaman Pendidikan Kewarganegaraan Terhadap Peserta Didik Dalam Upaya
Pembentukan Karakter dan Penanaman
Nasionalisme%0Ahttps://journal.upy.ac.id/index.php/pkn/a
Fazira, A., Budimansyah, D., & Mahpudz, A. (2024). Transformasi Pendidikan
Kewarganegaraan di Era Society 5.0: Menerapkan Filosofi Pendidikan Ki Hajar
Dewantara. Didaktika: Jurnal Kependidikan, 13(1), 809824.
Fitri Aulia Rahman, Miftakhul Rohmah, Sentit Rustiani, Icha Yuniaris Fatmawati, & Novem
Alisda Dewi Sofianatul Zahro. (2023). Pendidikan Karakter Dalam Era Digital:
Bagaimana Teknologi Mempengaruhi Pembentukan Moral Dan Etika. Journal of Creative
Student Research, 1(6), 294304. https://doi.org/10.55606/jcsrpolitama.v1i6.2975
Iswanda, & Dewi, D. A. (2021). Peran Pendidikan Kewarganegaraan di Era Globalisasi dalam
Mencegah Degradasi Moral. Jurnal Pendidikan Tambusai, 03(03), 3440.
https://www.jptam.org/index.php/jptam/article/view/1126
Kirani, A. P., & Najicha, F. U. (2022). Pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan sebagai
Pedoman dalam Menghadapi Era Society 5.0 Mendatang. Jurnal Educatio FKIP UNMA,
8(2), 767773. https://doi.org/10.31949/educatio.v8i2.2391
Lubis, P., Mardianto, M., & Nasution, M. I. P. (2023). Gerakan Literasi Sekolah: Tantangan
Literasi Di Era Digital Dan Cara Mengatasinya. Jurnal Media Infotama, 19(2), 487496.
https://doi.org/10.37676/jmi.v19i2.4399
Lusi Tutur Mulia. (2023). Kewarganegaraan digital pada era globalisasi di Indonesia. Iuris
Studia: Jurnal Kajian Hukum, 4(1), 15.
Nugraha, H. S. (2023). Paradigma Etika Digital dalam Perspektif Pendidikan
Kewarganegaraan. Jurnal Kewarganegaraan, 7(2), 24122425.
Paska Sriulina Tarigan, Maretta Ulina Br Ginting, & Donald Vincensius Mario Siregar. (2025).
Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Membentuk Karakter Bangsa Di Era Digital.
Jurnal Pengabdian Masyarakat Dan Riset Pendidikan, 3(4), 16101616.
https://doi.org/10.31004/jerkin.v3i4.699
Academy of Social Science and Global Citizenship Journal
Vol. 5, No. 2, Desember 2025, page: 64-71
71
Yayuk Muji Rahayu et.al (Peran Pendidikan Kewarganegaraan dalam....)
Putri, E. M., & Setyowati, R. N. (2021). Implementasi Pendidikan Digital Citizenship Dalam
Membentuk Good Digital Citizen Pada Siswa Sma Labschool Unesa. Kajian Moral Dan
Kewarganegaraan, 9(3), 580594. https://doi.org/10.26740/kmkn.v9n3.p580-594
Safitri, O. A. (2021). Peran Pendidikan Kewarganegaraan dalam Membentuk Pribadi.
Basicedu:Universitas Pendidikan Indonesia, Vol.5, No., 2127.
Sakhi, R. G., & Najicha, F. U. (2023). Memperkuat integrasi nasional dengan memanfaatkan
generasi muda dan teknologi pada pembelajaran pendidikan kewarganegaraan. Jurnal
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (JPIPS) Desember, 2023(15), 529537. http://e-
journal.upr.ac.id/index.php/JP-IPS
Saryono, S. (2024). Pendidikan Kewarganegaraan di Era Digitalisasi 5.0: Membentuk Karakter
Siswa di Sekolah Dasar. Educatus, 2(2), 1621.
Yuniarto, B., & Yudha, R. P. (2021). Literasi Digital Sebagai Penguatan Pendidikan Karakter
Menuju Era Society 5.0. Edueksos : Jurnal Pendidikan Sosial & Ekonomi, 10(2), 176
194. https://doi.org/10.24235/edueksos.v10i2.8096