muncul tantangan baru berupa disinformasi, individualisme, serta menurunnya kepedulian
sosial generasi muda, yang semakin memperlemah efektivitas PKn jika tidak disertai
pembaruan pendekatan pembelajaran.
Secara normatif, kurikulum PKn menuntut peserta didik memiliki sikap bertanggung
jawab, peduli, dan partisipatif dalam kehidupan bermasyarakat. Namun, capaian tersebut
masih jauh dari optimal. Hasil studi menunjukkan adanya kesenjangan antara nilai yang
diajarkan dengan perilaku sosial peserta didik, di mana tingkat keterlibatan dalam aksi
sosial maupun kepedulian terhadap isu kebangsaan masih rendah. Kesenjangan ini menjadi
dasar penting perlunya kajian literatur untuk mengidentifikasi faktor-faktor kunci
keberhasilan pembelajaran PKn berbasis nilai.
Penelitian terdahulu banyak menyoroti efektivitas PKn dalam menanamkan wawasan
kebangsaan dan pemahaman hukum. Namun, kajian yang secara spesifik menekankan pada
integrasi nilai dalam menumbuhkan tanggung jawab sosial melalui pendekatan berbasis
aksi masih terbatas. Oleh karena itu, artikel ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan
menganalisis peran Pendidikan Kewarganegaraan berbasis nilai dalam menumbuhkan
tanggung jawab sosial peserta didik, dengan menyoroti landasan teori, praktik pembelajaran
efektif, tantangan implementasi, serta rekomendasi kebijakan dan praktik yang relevan.
2. Metode
Penelitian ini menggunakan metode studi literatur. Studi literatur adalah teknik
pengumpulan data melalui penelaahan terhadap buku, catatan, dan laporan yang relevan
dengan topik penelitian menambahkan bahwa studi literatur dilakukan dengan
mengumpulkan daftar pustaka, membaca, mencatat, serta mengolah bahan-bahan
penelitian tertulis yang sesuai (Zed, 2008). Sementara itu, menjelaskan bahwa penelitian
jenis ini dilakukan dengan mengumpulkan sejumlah sumber ilmiah yang terkait dengan
masalah dan tujuan penelitian (Danial & Warsinah, 2009). Dengan kata lain, studi
literatur dipilih karena mampu memberikan gambaran menyeluruh tentang Pendidikan
Kewarganegaraan berbasis nilai dan kaitannya dengan pembentukan tanggung jawab
sosial peserta didik.
Sumber data yang digunakan bersifat sekunder, meliputi artikel jurnal, buku
referensi, hasil penelitian terdahulu, dan laporan akademik yang relevan. Literatur
dipilih berdasarkan kriteria tertentu, yaitu terbit dalam sepuluh tahun terakhir, berasal
dari penerbit atau jurnal yang kredibel, memiliki metodologi yang jelas, serta relevan
dengan tema penelitian. Sebaliknya, literatur yang bersifat opini non-ilmiah atau tidak
sesuai dengan fokus penelitian dikecualikan.
Proses penelitian dilakukan melalui beberapa tahap. Pertama, penentuan kata kunci
pencarian seperti “Pendidikan Kewarganegaraan”, “nilai kewarganegaraan”, “tanggung
jawab sosial”, dan “civic engagement”. Kedua, pencarian literatur menggunakan basis
data elektronik seperti Google Scholar, Scopus, dan database perpustakaan universitas.
Ketiga, seleksi awal dilakukan dengan membaca judul dan abstrak untuk memastikan
relevansi. Artikel yang lolos tahap ini kemudian ditelaah secara penuh untuk dicatat
teori, hasil, serta implikasinya. Selanjutnya, data yang terkumpul direduksi dan
dikelompokkan berdasarkan tema, seperti landasan teori, praktik pembelajaran,
tantangan implementasi, dan rekomendasi kebijakan. Tahap terakhir adalah sintesis,