AoSSaGCJ, Vol. 3, Issue 2, (2023) page 79-89
Academy of Social Science and Global Citizenship Journal
ISSN: 2988-7968 (Online)
Journal Homepage: https://jurnal.ucy.ac.id/index.php/AoSSaGCJ/index
79
10.47200/AoSSaGCJ. v3i2.2287 aossagcj@gmail.com
Implementasi model pembelajaran kolaboratif
dalam supervisi endidikan untuk mendorong
pertumbuhan profesional Guru
Rika Yohana Sari
a,1
, Herlin Variani
b,2
, Sufyarma Marsidin
c,3
, Rifma
c,4
abcd
Universitas Negeri Padang
1
rikayohana46@gmail.com;
2
[email protected].belajar.id;
3
sufyarma1954@gmail.com;
4
INFO ARTIKEL
ABSTRAK
Sejarah Artikel:
Diterima: 17 Januari 2024
Direvisi: 22 Februari 224
Disetujui: 20 Maret 2024
Tersedia Daring: 29 April 2024
Supervisi pendidikan bertujuan untuk menuntun guru berupaya untuk
meningkatkan keterampilan mereka, mendorong pembelajaran yang
unggul, dan memberikan bantuan dalam menghadapi rintangan.
Tujuan penelitian ini ialah untuk mengungkapkan cara bagaimana
penerapan strategi pembelajaran kolaboratif dalam supervisi
pendidikan dapat mendorong pertumbuhan profesionalisme guru.
Metode penelitian ini menggunakan analisis literatur dengan
pendekatan konseptual dan teoritis. Lima jurnal menjadi referensi
utama dalam penelitian ini. Proses penelitian melibatkan pemilihan
topik, pencarian literatur, pengembangan ide, analisis literatur,
evaluasi kritis, dan penulisan tinjauan pustaka. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penggunaan strategi pembelajaran kolaboratif
dalam supervisi pendidikan dapat memperkaya profesionalisme guru.
Kerjasama antara pengawas dan guru dalam merefleksikan serta
memperbaiki tindakan juga memiliki potensi untuk meningkatkan
efisiensi dalam proses supervisi kolaboratif. Dengan demikian,
pendekatan supervisi kolaboratif memberikan opsi yang menarik
untuk meningkatkan keterampilan profesional guru.
Kata Kunci:
supervisi
kolaboratif
professional
guru
ABSTRACT
Keywords:
supervision
collaborative
professional
teacher
Educational supervision aims to guide teachers in efforts to improve
their skills, encourage superior learning, and provide assistance in
overcoming obstacles. The aim of this research is to reveal how the
application of collaborative learning strategies in educational
supervision can encourage the growth of teacher professionalism. This
research method uses literature analysis with a conceptual and
theoretical approach. Five journals were the main references in this
research. The research process involves topic selection, literature
search, idea development, literature analysis, critical evaluation, and
writing a literature review. The research results show that the use of
collaborative learning strategies in educational supervision can enrich
teacher professionalism. Collaboration between supervisors and
teachers in reflecting on and correcting actions also has the potential to
increase efficiency in the collaborative supervision process. Thus,
collaborative supervision approaches provide an attractive option for
improving teachers' professional skills.
© 2021, Authors Rika Yohana Sari, Herlin Variani, Sufyarma Marsidin, Rifma
This is an open access article under CC BY-SA license
Academy of Social Science and Global Citizenship Journal
Vol. 3, No. 2, Desember 2023, page: 79-89
80
Rika Yohana Sari et.al (Implementasi model pembelajaran...)
1. Pendahuluan
Pendidikan merupakan upaya yang disengaja dan terstruktur yang dilakukan oleh individu
untuk menciptakan individu yang berkualitas. Peran guru sangat penting dalam mencapai
pendidikan yang berkualitas karena mereka bertindak sebagai motivator, fasilitator, dan
sumber inspirasi bagi siswa. Guru memiliki pengaruh besar dalam keberhasilan proses
pembelajaran mereka karena mereka adalah contoh yang diikuti oleh siswa. (Prayitno, 2019).
Guru yang memiliki kualitas profesional tidak hanya berperan sebagai perantara dalam
menyampaikan budaya, tetapi mereka juga memiliki kemampuan untuk mengubah budaya
tersebut ke arah yang dinamis. Mereka menyoroti pentingnya guru menguasai ilmu
pengetahuan serta teknologi, mencapai tingkat produktivitas yang tinggi, dan menciptakan
karya berkualitas unggul yang mampu meningkatkan kompetitivitas. Kehadiran guru yang ahli
berdampak besar pada peningkatan mutu pendidikan, kinerja guru, dan pencapaian akademis
siswa. (Damsik, 2017).
Profesionalisme seorang pendidik memegang peran krusial dalam meningkatkan mutu
pendidikan, karena penggunaan metode pengajaran yang kurang tepat dapat berdampak
negatif pada pencapaian belajar murid. Salah satu strategi yang dapat digunakan untuk
meningkatkan profesionalisme guru adalah melalui kegiatan supervisi. Dalam proses supervisi
ini, beberapa kegiatan pokok terlibat, seperti memberikan bimbingan secara berkelanjutan,
mengembangkan keterampilan profesional guru, dan memperbaiki lingkungan pembelajaran
dengan fokus pada pencapaian tujuan pendidikan dan pertumbuhan individu siswa.
(Solehudin, 2020).
Saat ini, konsep baru tentang supervisi pendidikan mencakup gagasan-gagasan penting,
seperti mendorong perkembangan profesionalisme guru melalui supervisi yang berorientasi
pada aspek kemanusiaan, mempromosikan kepemimpinan yang demokratis, memperkuat
kesejawatan, dan menangani berbagai permasalahan terkait efektivitas proses belajar-
mengajar. Ini menyiratkan bahwa dalam mencapai efektivitas pembelajaran, guru
membutuhkan bimbingan dari pengawas. Karena guru adalah agen pembelajaran yang terus-
menerus dihadapkan pada berbagai tantangan yang sulit untuk diatasi secara mandiri, terutama
tanpa dukungan dari pihak lain, khususnya pengawas. Mereka menghadapi situasi yang terus
berubah, seperti perubahan kurikulum, harapan masyarakat, serta kebutuhan pribadi, yang
semuanya menambah kompleksitas tugas mereka. Salah satu tantangan utama yang dihadapi
guru adalah menanggapi tuntutan masyarakat terhadap mutu pendidikan dan pengajaran, yang
sering kali mengharuskan adaptasi cepat terhadap perubahan kurikulum, proses pembelajaran,
kompetensi, profesionalisme, dan aspek lainnya. Dalam konteks ini, ada kalanya guru tidak
dapat mengatasi semua ini sendirian tanpa dukungan dari berbagai pihak. (Jamila, 2020, h.
27).
Menurut Dana (2019), banyak guru merasa bahwa supervisi oleh kepala sekolah dan
pengawas eksternal belum memberikan dampak yang signifikan. Mereka percaya bahwa
implementasinya masih belum maksimal dan tidak memberikan manfaat yang nyata
Supervisi pendidikan, sebagai elemen tak terpisahkan dari manajemen pendidikan,
mencakup fungsi-fungsi penting seperti perencanaan, pengaturan, koordinasi, manajemen
sumber daya manusia, keuangan, dan evaluasi. Keselarasan dalam pelaksanaan setiap fungsi
administrasi ini adalah sangat penting agar proses pendidikan dapat berjalan dengan efektif.
Supervisi, sebagai unsur utama, tidak dapat dipisahkan dari fungsi-fungsi lainnya karena setiap
Academy of Social Science and Global Citizenship Journal
Vol. 3, No. 2, Desember 2023, page: 79-89
81
Rika Yohana Sari et.al (Implementasi model pembelajaran...)
tahapan program pendidikan memerlukan supervisi yang teliti. Oleh karena itu, kebijakan
terkait supervisi pendidikan, terutama di level sekolah, merupakan topik menarik untuk
dieksplorasi lebih lanjut. Supervisi di tingkat ini biasanya dilakukan oleh kepala sekolah
bersama dengan bantuan dari staf pengajar senior. Sebagai administrator, motivator, inovator,
dan pengawas, kepala sekolah memegang peran sentral dalam pengambilan kebijakan di
sekolah dan bertanggung jawab sepenuhnya atas kesuksesan pendidikan di lembaga tersebut.
(Dana, 2019).
Supervisi yang dipimpin oleh kepala sekolah memiliki tujuan yang tertentu dan misi yang
jelas. Intinya, supervisi ini dimaksudkan untuk memberikan bantuan kepada guru agar dapat
menjalankan tugas mereka dengan optimal dan efisien, serta dengan tujuan untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran. Dalam rangka meningkatkan standar pendidikan,
tindakan supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah melibatkan observasi menyeluruh
terhadap proses pembelajaran di lingkungan sekolah, yang kemudian diikuti dengan
pemberian evaluasi kepada para guru. Oleh karena itu, supervisi oleh kepala sekolah bertujuan
untuk memfasilitasi peningkatan kinerja dan mutu pembelajaran. Supervisi akademik
melibatkan serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk mendukung perkembangan
kemampuan guru. Oleh karena itu, evaluasi kemampuan guru merupakan langkah awal yang
penting sebelum dilakukannya supervisi, guna mengidentifikasi area-area yang memerlukan
perbaikan dan strategi yang sesuai untuk meningkatkannya. Salah satu fokus utama dari
supervisi adalah untuk meningkatkan kompetensi guru, yang dapat diwujudkan melalui
pendekatan kolaboratif dalam proses supervisi. (Sampirni, 2020).
Supervisi kolaboratif adalah strategi yang menonjolkan kerjasama antara guru dan kepala
sekolah dalam meningkatkan kualitas pengajaran. Pendekatan ini menekankan pada kemitraan
di antara keduanya, di mana kepala sekolah bertindak sebagai supervisor akademik yang
mendampingi guru dalam proses pembelajaran. Mereka berdiskusi secara terbuka dan
fleksibel, memfasilitasi brainstorming, dengan maksud membantu guru dalam meningkatkan
profesionalisme melalui refleksi atas praktik pengajaran mereka. (Susanti, 2021). Pendekatan
kolaboratif dalam supervisi pendidikan melibatkan serangkaian aktivitas yang mencakup
menyampaikan informasi, mengklarifikasi, mendengarkan, memecahkan masalah, dan
bernegosiasi. Ketika menerapkan supervisi kolaboratif, seorang supervisor akan berbagi
tanggung jawab dengan individu yang sedang disupervisi. Misalnya, saat seorang kepala
sekolah menggunakan pendekatan ini, dia akan berkolaborasi dengan guru dalam mengatasi
berbagai masalah dan meningkatkan kinerja mereka. Tugas utama kepala sekolah dalam
supervisi kolaboratif adalah mendengarkan dengan seksama keluhan serta aspirasi guru terkait
peningkatan kualitas kerja mereka. Selain itu, kepala sekolah juga dapat meminta penjelasan
lebih lanjut dari guru jika ada hal yang kurang dipahami, serta mendorong mereka untuk
menerapkan gagasan bersama dalam pemecahan masalah sehari-hari di lingkungan sekolah.
(Mutahajar, 2019).
Berdasarkan penelitian sebelumnya oleh Solehudin (2020), ditemukan bahwa
menggunakan pendekatan kolaboratif dalam supervisi pembelajaran secara positif berdampak
pada peningkatan kompetensi guru. Dalam konteks ini, kegiatan supervisi yang melibatkan
kepala sekolah dan pengawas memiliki peran penting dalam upaya memperbaiki dan
meningkatkan kualitas pembelajaran. Melalui pemberian layanan, bantuan, bimbingan, dan
motivasi kepada guru, mereka dapat membantu dalam menyelesaikan berbagai masalah yang
muncul selama proses pembelajaran, termasuk meningkatkan kompetensi guru. Temuan ini
sejalan dengan hasil penelitian Singerin (2021), yang juga menunjukkan bahwa terdapat
hubungan positif antara kompetensi guru dan supervisi pembelajaran. Oleh karena itu,
supervisi pembelajaran tidak hanya berperan dalam memperbaiki kualitas pembelajaran, tetapi
juga dapat memengaruhi kinerja guru secara keseluruhan.
Academy of Social Science and Global Citizenship Journal
Vol. 3, No. 2, Desember 2023, page: 79-89
82
Rika Yohana Sari et.al (Implementasi model pembelajaran...)
Penggunaan model pembelajaran kolaboratif dalam proses supervisi pendidikan bertujuan
untuk meningkatkan kualitas para guru dengan cara mengembangkan profesionalisme mereka.
Dalam konteks ini, peran kepala sekolah dan pengawas sangatlah krusial karena mereka
berperan sebagai sumber bantuan, panduan, motivasi, dan arahan bagi guru dalam
menjalankan tugas mereka serta meningkatkan kualifikasi mereka. Supervisi pembelajaran
merujuk pada proses supervisi dan penilaian yang bertujuan ntuk meningkatkan kualitas
pengajaran di dalam kelas, proses tersebut menjadi lebih efektif apabila dilaksanakan oleh
individu yang memiliki kualifikasi yang memadai, termasuk kualifikasi guru dalam
menyampaikan materi dan merancang program pembelajaran. Meningkatkan kualifikasi guru
bisa dilakukan melalui pendekatan yang melibatkan kolaborasi, di mana para pendidik terlibat
dalam diskusi dan kegiatan bersama untuk bertukar pengalaman serta pengetahuan. Dengan
demikian, supervisi pembelajaran dan pendekatan kolaboratif dapat saling mendukung dalam
upaya meningkatkan mutu pembelajaran. Hasil dari supervisi bisa dijadikan sebagai dasar
untuk meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi guru melalui pendekatan kolaboratif
yang memacu pertumbuhan profesional mereka. Dengan demikian, penelitian ini dilaksanakan
untuk memahami bagaimana penerapan model pembelajaran kolaboratif dalam supervisi
pendidikan dapat mendorong pertumbuhan profesional guru.
2. Metode
Metode yang dipakai dalam penilitian ini adalah studi literatur, di mana penulis
mengumpulkan informasi dari berbagai sumber seperti buku, jurnal, artikel, dan dokumen
lainnya. Penulis tidak melakukan pengumpulan data langsung atau berkomunikasi dengan
responden, tetapi menganalisis informasi yang sudah ada dari sumber-sumber tertulis sebagai
bahan penelitian. Pendekatan yang diadopsi adalah pendekatan konseptual, yang menekankan
pada ide dan teori. Dengan memanfaatkan sumber kepustakaan, penulis membaca, mencatat,
dan mengelola bahan penelitian untuk analisis yang mendalam.
Langkah-langkah dalam proses penulisan studi literatur melibatkan beberapa tahapan
yang penting. Pertama, peneliti harus melakukan seleksi topik yang relevan dengan tujuan
penelitian. Setelah itu, peneliti perlu melakukan pencarian literatur yang relevan dengan topik
tersebut, baik melalui perpustakaan, internet, atau sumber lainnya. Tahap selanjutnya adalah
mengembangkan pendapat dan argumentasi berdasarkan isi dari literatur yang telah
ditemukan. Kemudian, peneliti melakukan survei terhadap literatur yang telah dikumpulkan
untuk memilah sumber yang paling sesuai dengan tujuan penelitian. Setelah itu, dilakukan
kritik terhadap kualitas literatur yang telah dikumpulkan untuk memastikan hanya sumber-
sumber berkualitas yang dipilih. Terakhir, peneliti menuliskan hasil analisis dalam bentuk
review.
3. Hasil dan Pembahasan
Hubungan Model Pembelajaran Kolaboratif dalam Supervisi Pendidikan
Dari hasil penelusuran, yang memenuhi kriteria jurnal penelitian tentang "implementasi
model pembelajaran kolaboratif dalam supervisi pendidikan untuk mendorong pertumbuhan
profesional guru adalah:
Tabel 1 Literatur Riview
No
Penulis/
Tahun
Judul
Metode
Penelitian
Subyek
Penelitian
Hasil Penelitian
1
Uud
Solehudin/
2020
Supervisi
Kolaboratif
dapat
Meningkatkan
Kompetensi
Penelitian Tindakan
Sekolah (PTS)
Guru
Dari siklus pertama
ke siklus kedua,
terjadi perkembangan
yang cukup mencolok
dalam penerapan
Academy of Social Science and Global Citizenship Journal
Vol. 3, No. 2, Desember 2023, page: 79-89
83
Rika Yohana Sari et.al (Implementasi model pembelajaran...)
No
Penulis/
Tahun
Judul
Metode
Penelitian
Subyek
Penelitian
Hasil Penelitian
Profesional
Guru
pendekatan supervisi
kolaboratif.
2
Singerin
S/
2021
Sebuah
pendekatan
dalam
peningkatan
kompetensi
pedagogik dan
kualitas kinerja
sekolah adalah
menggunakan
model yang
mengandalkan
evaluasi oleh
rekan sejawat.
Dalam model
ini, peran
motivasi kepala
sekolah
menjadi sangat
penting sebagai
penyelarasan
dan pengaturan
untuk
memoderasi
proses tersebut.
Kuantitatif
Kepala
sekolah,
pengawas
& guru
Penelitian ini
menemukan bahwa
supervisi akademik
memiliki dampak
yang menguntungkan
terhadap kemampuan
mengajar dan
pencapaian yang
berkualitas, dengan
motivasi berperan
sebagai penyaring
positif terhadap
kemampuan
mengajar. Namun,
peran motivasi
terhadap kualitas
kinerja tidak begitu
signifikan. Meskipun
demikian, supervisi
tetap memiliki
kemampuan untuk
menjelaskan variabel
kemampuan mengajar
dan kualitas kinerja
secara yang berarti..
3
Lusinah,
Kundari/2
022
Penerapan
Pendekatan
Supervisi
Kolaboratif
untuk
Meningkatkan
Kompetensi
Profesional
Guru Di SDN
Jeruklegi
Kulon 06
Jeruklegi
Tahun
Pelajaran
2021/2022
Penelitian Tindakan
Sekolah (PTS)
Kepala
sekolah &
guru
Kualifikasi guru
mengalami
peningkatan yang
signifikan setelah
menerapkan metode
supervisi kolaboratif.
Pada tahap awal,
mayoritas guru
berhasil mengangkat
kualitas mereka dari
level yang memadai
menjadi yang lebih
baik, dan kemudian
pada tahap
berikutnya, kualifikasi
mereka meningkat
lagi, mencapai tingkat
yang sangat baik.
Academy of Social Science and Global Citizenship Journal
Vol. 3, No. 2, Desember 2023, page: 79-89
84
Rika Yohana Sari et.al (Implementasi model pembelajaran...)
No
Penulis/
Tahun
Judul
Metode
Penelitian
Subyek
Penelitian
Hasil Penelitian
4
Jamilah/
2023
Pengembangan
Model
Supervisi
Akademik
Berbasis
Kolaboratif
(Studi Pada
Pengawas
Sekolah
Menengah
Pertama Dinas
Pendidikan
Medan).
Penelitian
pengembangan
Kepala
pengawas
dan Guru
Dalam proses
penelitian ini, terdapat
enam langkah
pengembangan yang
harus dijalani.
Pertama, dilakukan
studi pendahuluan
untuk mengumpulkan
informasi awal.
Langkah kedua adalah
merancang model
pengembangan awal
berdasarkan temuan
dari studi
pendahuluan. Setelah
itu, langkah ketiga
adalah menguji
ancangan atau
rancangan awal yang
telah dibuat.
Kemudian, pada
langkah keempat,
dilakukan ujicoba
lapangan yang
terbatas secara
internal untuk
menguji keefektifan
model. Langkah
kelima adalah
melakukan uji coba
lapangan utama untuk
mengumpulkan data
lebih lanjut. Terakhir,
pada langkah keenam,
dilakukan uji coba
lapangan operasional
untuk memvalidasi
model penelitian.
Hasil dari penelitian
ini adalah
pengembangan model
supervisi akademik
yang didasarkan pada
kolaborasi, bertujuan
untuk mendukung
guru dalam
meningkatkan
efektivitas
Academy of Social Science and Global Citizenship Journal
Vol. 3, No. 2, Desember 2023, page: 79-89
85
Rika Yohana Sari et.al (Implementasi model pembelajaran...)
No
Penulis/
Tahun
Judul
Metode
Penelitian
Subyek
Penelitian
Hasil Penelitian
pembelajaran individu
dan kelompok,
dengan menggunakan
berbagai kegiatan dan
pelatihan yang telah
dirancang secara
sistematis
5
Herlilawat
i/
2021
Application of
Collaborative
Supervision
Approach to
improve
Teacher
Professional
Competence
Penelitian Tindakan
Sekolah
Kepala
sekolah &
guru
Kepala sekolah
berperan penting
dalam membangun
hubungan yang solid
dan terbuka dengan
para guru, sehingga ia
dapat dengan mudah
mengidentifikasi
masalah yang
mungkin dihadapi
oleh mereka dan
memberikan bantuan
yang sesuai untuk
meningkatkan
kualitas pengajaran.
Pilihan yang efektif
untuk mewujudkan
hal tersebut adalah
dengan menerapkan
supervisi kolaboratif,
yang memungkinkan
untuk kerjasama yang
erat antara kepala
sekolah dan guru
dalam
mengembangkan
kompetensi
profesional mereka di
lingkungan sekolah..
Sumber: Data diolah peneliti, 2024
Supervisi pembelajaran dilakukan dengan tujuan meningkatkan standar kinerja guru
melalui upaya pengembangan profesionalisme adalah suatu keharusan. Dalam hal ini, peran
kompetensi kepala sekolah dan pengawas menjadi sangat penting. Mereka bertindak sebagai
penyedia dukungan, panduan, dorongan, dan pedoman yang esensial untuk mendukung para
guru dalam menjalankan tanggung jawab inti mereka dan untuk memperbaiki keterampilan
mereka.
Menurut artikel yang dibahas, riset yang dilakukan oleh Herlilawati (2021), Lusinah
(2022), dan Solehudin (2020) menunjukkan bahwa supervisi pembelajaran dengan pendekatan
kolaboratif memberikan dampak positif dalam peningkatan kompetensi guru. Temuan ini
menegaskan bahwa supervisi merupakan upaya untuk meningkatkan mutu pembelajaran, di
Academy of Social Science and Global Citizenship Journal
Vol. 3, No. 2, Desember 2023, page: 79-89
86
Rika Yohana Sari et.al (Implementasi model pembelajaran...)
mana kepala sekolah dan pengawas bertanggung jawab untuk memberikan layanan, bantuan,
bimbingan, serta motivasi kepada guru guna mendukung mereka dalam menjalankan
tugasnya. Dengan demikian, segala permasalahan yang timbul selama proses pembelajaran
dapat diatasi, termasuk dalam hal peningkatan kompetensi guru.
Dalam penelitian yang dilaksanakan oleh Singerin pada tahun 2021, ditemukan bahwa
ada hubungan positif antara kompetensi dan supervisi pembelajaran. Penemuan ini juga
memiliki implikasi terhadap kinerja guru. Penemuan tersebut sejalan dengan hasil penelitian
yang dilakukan oleh Jamilah pada tahun 2020. Penelitian tersebut mengungkapkan adanya
enam langkah dalam mengembangkan model supervisi akademik berbasis kolaboratif.
Tahapan-tahapan tersebut melibatkan studi pendahuluan, perencanaan model pengembangan
awal, pengujian rancangan, uji coba lapangan terbatas (internal), uji coba lapangan utama,
serta uji coba lapangan operasional. Model penelitian ini menekankan bahwa supervisi
akademik yang efektif bisa diterapkan melalui program layanan dan pelatihan yang
direncanakan secara sistematis oleh pengawas sekolah. Tujuannya adalah untuk membantu
guru-guru meningkatkan mutu pembelajaran, baik dalam kapasitas individu maupun
kelompok. (Jamilah, 2020).
Supervisi pendidikan memegang peran kunci dalam institusi pendidikan karena dapat
berdampak luas pada sistem pembelajaran. Para pendidik menjadi pusat dalam mengelola
proses pembelajaran di sekolah, sehingga Supervisi pendidikan perlu memberikan perhatian
serius kepada individu tersebut. Dengan menggunakan program pengembangan dan
peningkatan keterampilan, hasil dari supervisi pendidikan bisa dimanfaatkan secara efisien.
Kepala Sekolah memiliki keahlian khusus dalam melakukan supervisi, yang menjadikan
peran supervisi tersebut sangat penting. Supervisi di lembaga pendidikan umumnya terdiri
dari dua aspek utama, yaitu supervisi akademik dan manajerial. Supervisi akademik bertujuan
untuk meningkatkan profesionalisme guru dan mutu pembelajaran siswa. Sedangkan supervisi
manajerial lebih menekankan pada manajemen keseluruhan, termasuk evaluasi kinerja kepala
sekolah. (Kristiawan et al., 2019).
Sasaran dari supervisi ini adalah orang-orang dan kegiatan di institusi pendidikan. Proses
supervisi pembelajaran bertujuan untuk meningkatkan mutu pembelajaran dengan supervisi
dan evaluasi di ruang kelas. Supervisor harus memiliki kemampuan yang memadai, termasuk
dalam mengajar dan merancang program pembelajaran. Salah satu strategi untuk
meningkatkan kemampuan guru adalah melalui pendekatan kolaboratif, di mana guru terlibat
dalam diskusi dan kegiatan bersama untuk bertukar pengalaman. Kerjasama antara supervisi
pembelajaran dan pendekatan ini dapat saling melengkapi untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran. Data dari proses supervisi digunakan sebagai landasan untuk meningkatkan dan
mengembangkan kemampuan guru melalui pendekatan kolaboratif.
Implementasi Model Pembelajaran Kolaboratif Dalam Supervisi Pendidikan Untuk
Mendorong Pertumbuhan Profesional Guru
Hasil kajian literatur tentang pengembangan model pembelajaran kolaboratif dalam
supervisi pendidikan menunjukkan bahwa terdapat empat temuan penting terkait dengan
implementasi model supervisi tersebut (Jamila, 2020:32). Pertama, proses supervisi
memunculkan kerjasama yang erat antara supervisor dan guru, di mana hubungan tersebut
didasarkan pada kesetaraan profesional dan interaksi yang intensif. Hal ini mengindikasikan
perlunya terjalin dialog profesional yang bersifat interaktif dan intim dalam proses supervisi.
Kedua, terjadi proses pembelajaran diri bagi guru dan supervisor yang juga meningkatkan
semangat demokratis. Ketiga, pelaksanaan supervisi dilakukan sesuai dengan kebutuhan yang
ada. Dan yang keempat, terdapat peningkatan dalam prakarsa dan tanggung jawab guru, yang
menggambarkan pemberdayaan guru dalam memberikan pendapat, mengambil keputusan
bersama, serta meningkatkan komitmen mereka dalam proses pembelajaran.
Academy of Social Science and Global Citizenship Journal
Vol. 3, No. 2, Desember 2023, page: 79-89
87
Rika Yohana Sari et.al (Implementasi model pembelajaran...)
Sumber: Jamila (2020)
Gambar 2 Model Akhir Supervisi Kolaboratif
Pendekatan kolaboratif yang diterapkan dalam penelitian menempatkan fokus utama pada
pemberdayaan dan kemitraan antara supervisor dan individu yang menerima supervisi.
Implikasi dari model ini menghasilkan hasil yang signifikan dalam penelitian literatur, dengan
menyoroti. (Jamila, 2020):
1. Kolaborasi Anatara Pengawas Dan Guru.
Kolaborasi antara pengawas dan guru merupakan sebuah pendekatan dalam dunia
pendidikan di mana keduanya bekerja secara bersama-sama untuk meningkatkan mutu
pembelajaran dan pengajaran di sekolah. Dalam kolaborasi ini, pengawas tidak hanya
berperan sebagai pemantau atau evaluator, tetapi juga sebagai mitra bagi guru dalam proses
pengembangan profesionalnya. Kolaborasi ini menekankan hubungan yang saling
menguntungkan antara pengawas dan guru, di mana keduanya saling mendukung, memahami,
dan menghargai peran serta kontribusi masing-masing. Pengawas berperan sebagai fasilitator
yang membantu guru dalam mengidentifikasi kebutuhan pengembangan diri, memberikan
umpan balik yang konstruktif, dan menyediakan sumber daya atau dukungan yang diperlukan
untuk meningkatkan kualitas pengajaran.
Sementara itu, guru juga aktif dalam kolaborasi ini dengan berbagi pengalaman, ide, dan
masalah yang dihadapi dalam proses pembelajaran. Mereka terlibat dalam diskusi bersama
dengan pengawas untuk mengeksplorasi solusi-solusi baru, mengembangkan strategi
pembelajaran yang efektif, dan merancang program pengembangan profesional yang sesuai
dengan kebutuhan mereka.Dengan adanya kolaborasi antara pengawas dan guru, diharapkan
tercipta lingkungan belajar yang dinamis, terbuka, dan mendukung pertumbuhan profesional
bagi semua pihak yang terlibat. Ini juga dapat menghasilkan peningkatan kinerja dan motivasi
guru, serta meningkatkan hasil belajar siswa secara keseluruhan.
2. Kolaborasi Antara Pengawas Dan Kepala Sekolah.
Kolaborasi antara pengawas dan kepala sekolah merupakan kerja sama yang penting
dalam menjalankan fungsi pendidikan di sebuah sekolah. Keduanya bekerja bersama untuk
Kebutuhan
&
Tindaklanjut
Proses Kolaboratif
1. Kerjasama
kolaboratif
2. Pembelajaran
3. Motivasi guru
4. Prakarsa &
Tanggungjawab
guru
2) Mendengarkan, (3) Merefleksi, (4)
Menyajikan, (5) Mengklarifikasi
pemahaman guru, (6) Pemecahan
masalah, (7) Menguatkan (8)
Negosiasi, (9) Menstandarisasi dan
(10) Merefleksi
Profesionalitas
Guru
Kolaboratif :
Output
Proses
Input
Academy of Social Science and Global Citizenship Journal
Vol. 3, No. 2, Desember 2023, page: 79-89
88
Rika Yohana Sari et.al (Implementasi model pembelajaran...)
memastikan bahwa tujuan pendidikan dan keberhasilan siswa tercapai secara efektif. Dalam
kolaborasi ini, pengawas seringkali bertindak sebagai sumber pengetahuan dan panduan
dalam hal kebijakan pendidikan dan praktik terbaik, sementara kepala sekolah bertanggung
jawab untuk mengimplementasikan kebijakan tersebut di sekolah. Kolaborasi antara keduanya
dapat mencakup berbagai aspek, mulai dari pengembangan kurikulum dan pembelajaran
hingga manajemen sumber daya manusia dan pemecahan masalah yang muncul di sekolah.
Mereka dapat saling berbagi informasi, memberikan umpan balik, dan bekerja sama untuk
mengidentifikasi area yang membutuhkan perbaikan atau pengembangan. Kolaborasi yang
efektif antara pengawas dan kepala sekolah membutuhkan komunikasi terbuka, saling
penghargaan, dan pemahaman yang kuat tentang peran dan tanggung jawab masing-masing.
Dengan bekerja bersama, mereka dapat menciptakan lingkungan sekolah yang mendukung
pertumbuhan dan pembelajaran siswa serta pengembangan profesional staf pendidik.
4. Kesimpulan
Berdasarkan analisis pada literatur akademis, diperoleh kesimpulan bahwa salah satu
teknik supervisi yang efisien adalah melalui penerapan model pembelajaran kolaboratif dalam
praktik supervisi pendidikan. Dengan menerapkan supervisi kolaboratif ini, guru dapat
bekerjasama dengan supervisor mereka guna terus meningkatkan kualitas kinerja mereka.
Hasil penelitian yang sudah dilaksanakan membuktikan bahwa aplikasi model pembelajaran
kolaboratif dalam supervisi pendidikan memiliki dampak positif, antara lain meningkatkan
semangat dan kepercayaan diri para guru, meningkatkan kualitas belajar mengajar, serta
memperdalam pemahaman mereka terhadap praktik pengajaran. Supervisi kolaboratif juga
membantu mengatasi berbagai tantangan dalam proses pengajaran dan secara keseluruhan
meningkatkan performa para guru. Namun, implementasi yang berhasil dari supervisi
kolaboratif ini memerlukan dukungan penuh dari pihak kepala sekolah dan manajemen
sekolah, serta kemampuan interpersonal yang baik dari para guru dalam menerima masukan
dan saran yang diberikan oleh supervisor mereka. Oleh karena itu, diperlukan usaha yang
berkelanjutan dalam pengembangan supervisi kolaboratif dan peningkatan kualitas
kompetensi para guru.
5. Daftar Pustaka
Basuki, S. (2020). Supervisi Pendidikan Jasmani. PT. LKiS Printing Pelangi Cemerlang.
Damsik, M. G. (2017). Penerapan Supervisi Klinis untuk Perbaikan Kegiatan Belajar Mengajar
di Madrasah Aliyah Paradigma Palembang. Conciencia, 17(2), 4657.
Dana, Putu. (2019). Model Pendekatan Supervisi Pengajaran Kolaboratif Guru Senior Untuk
Meningkatkan Kualitas Pengajaran Guru SMA Negeri 1 Sukasada Tahun Pelajaran
2016/2017. Daiwi Widya Jurnal Pendidikan Vol.06 No.1 Edisi Juni 2019
Herlilawati, H. (2021). Penerapan Pendekatan Supervisi Kolaboratif untuk Meningkatkan
Kompetensi Profesional Guru. Neraca: Jurnal Pendidikan Ekonomi. https://
doi.org/10.33084/neraca.v6i2.2642
Jamila. (2020). Pengembangan Model Supervisi Akademik Berbasis Kolaboratif
Kristiawan, M., Yuniarsih, Y., Fitria, H., & Refika, N. (2019). Supervisi pendidikan Jasamani.
https://repo-dosen.ulm.ac.id/bitstream /handle/123456789/18064/Supervisi Pendidikan
Jasmani.pdf? sequence=1
Lusinah, K. (2022). Penerapan Pendekatan Supervisi Kolaboratif untuk Meningkatkan
Kompetensi Profesional Guru di SDN Jeruklegi Kulon 06 Jeruklegi Tahun Pelajaran
Academy of Social Science and Global Citizenship Journal
Vol. 3, No. 2, Desember 2023, page: 79-89
89
Rika Yohana Sari et.al (Implementasi model pembelajaran...)
2021/2022. Educatif Journal of Education Research. https://doi.org/
10.36654/educatif.v4i1.201
Mutahajar. 2019. Penerapan Supervisi Kolaboratif untuk Meningkatkan Kompetensi
Profesional Guru SDN 6 Jurit Kecamatan Pringgasela. Bintang : Jurnal Pendidikan dan
Sains Volume 1, Nomor 3, Desember 2019
Prayitno, P. J. (2019). Pelaksanaan Supervisi Akademik untuk Meningkatkan Kompetensi
Pedagogik Guru SMA. Jurnal Visi Ilmu Pendidikan, 11(2), 46.
https://doi.org/10.26418/jvip.v11i2.33209
Sampirni, S. (2020). Penerapan Pendekatan Supervisi Kolaboratif Untuk Meningkatkan
Kompetensi Profesional Guru Di SD Negeri 9 Namang Kabupaten Bangka Tengah.
Social Pedagogy: Journal of Social Science Education, 1(2), 162. https://doi.org/
10.32332/social-pedagogy.v1i2.2689
Singerin, S. (2021). Collaboration-Based Academic Supervision Model with Peer Evaluation
Approach to Improve Pedagogical Competence and Quality of School Performance: The
Role of Principal’s Motivation as Moderation Variables. International Journal of
Elementary Education. https://doi.org/10.23887/ijee.v5i2.34073
Solehudin, U. (2020). Supervisi Kolaboratif dapat Meningkatkan Kompetensi Profesional
Guru. Jurnal Ilmiah Pendidikan Profesi Guru. https://doi.org/10.23887/jippg.v3i2.29090
Susanti. (2021). Penerapan Pendekatan Supervisi Kolaboratif untuk Meningkatkan Kompetensi
Profesional Guru di SD Negeri 179/I Ladang Peris. Jurnal Syntax Fusion.
https://doi.org/10.54543/fusion.v1i03.58