AoSSaGCJ, Vol. 1, Issue 2, (2021) page 98-113
Academy of Social Science and Global Citizenship Journal
ISSN: xxxx-xxxx (Print) xxxx-xxxx (Online)
Journal Homepage: https://jurnal.ucy.ac.id/index.php/AoSSaGCJ/index
98
10.47200/AoSSaGCJ.v1i2.1848 aossagcj@gmail.com
Peran Keraton Kasepuhan Cirebon sebagai Pusat
Pemeliharaan dan Pembangunan Budaya
Dian Lestari
a,1
, Heri Kurnia
b,2
, Dina Nurayu Ningtyas
c,3
Isrofiah Laela Khasanah
d,4
a,b,c,d
Universitas Cokroaminoto Yogyakarta, , Umbulharjo, Kota Yogyakarta, 55161, Indonesia
1
2
3
dinanurayun@gmail.com;
4
*
Corresponding Author: dynles87@gmail.com
INFO ARTIKEL
ABSTRAK
Sejarah Artikel:
Diterima: 17 September 2021
Direvisi: 17 Oktober 2021
Disetujui: 10 November 2021
Tersedia Daring: 1 Desember
2021
Keraton Kasepuhan Cirebon memainkan peran yang sangat penting
dalam melestarikan dan mengembangkan kebudayaan di wilayah
Cirebon. Melalui upacara adat, pagelaran seni, dan perhelatan budaya,
Keraton Kasepuhan Cirebon berfungsi sebagai pelindung dan
penggerak kehidupan budaya daerah. Selain itu, keraton juga
berkontribusi dalam promosi dan pengembangan pariwisata budaya,
yang pada gilirannya memberikan manfaat ekonomi kepada
masyarakat setempat. Selain pelestarian tradisi dan seni budaya,
Keraton Kasepuhan Cirebon juga berperan sebagai lembaga pendidikan
budaya yang mendorong partisipasi aktif masyarakat, terutama
generasi muda, dalam kegiatan budaya. Dengan mengajarkan nilai-nilai
budaya, keraton berusaha untuk melestarikan warisan budaya dan
membangun kesadaran budaya yang kuat di kalangan masyarakat.
Secara keseluruhan, Keraton Kasepuhan Cirebon adalah pusat
kebudayaan yang berperan penting dalam melestarikan,
mempromosikan, dan mengembangkan budaya daerah Cirebon.
Dengan menjadi pusat pembinaan dan pengembangan budaya, keraton
ini berkontribusi pada pengayaan identitas budaya lokal, peningkatan
kesadaran budaya, dan pembangunan daerah yang berkelanjutan.
Kata Kunci:
Keraton
Kesepuhan
Cirebon
Perkembangan
Budaya
ABSTRACT
Keywords:
Palace
Elder
Cirebon
Development
culture
Keraton Kasepuhan Cirebon plays a crucial role in preserving and
developing the culture in the Cirebon region. Through traditional
ceremonies, cultural performances, and cultural events, Keraton
Kasepuhan Cirebon acts as a protector and catalyst for regional cultural
life. Additionally, the palace also contributes to the promotion and
development of cultural tourism, which boosts the local economy. In
addition to preserving traditions and cultural arts, Keraton Kasepuhan
Cirebon also serves as an institution for cultural education that
encourages active participation from the community, especially the
younger generation, in cultural activities. By teaching cultural values,
the palace aims to preserve cultural heritage and foster a strong
cultural awareness among the people. Overall, Keraton Kasepuhan
Cirebon is a cultural center that plays a significant role in preserving,
promoting, and developing the local culture in the Cirebon region. By
serving as a hub for cultural nurturing and development, this palace
contributes to enriching the local cultural identity, enhancing cultural
awareness, and fostering sustainable regional development.
© 2021, Lestari, D., et.al
This is an open access article under CC BY-SA license
How to Cite: Lestari, D., Kurnia, H., Ningtyas, D., & Khasanah, I. (2021). Peran Keraton
Kasepuhan Cirebon Sebagai Pusat Pemeliharaan dan Pembangunan Budaya.
Academy of Social Science and Global Citizenship Journal
Vol. 1, No. 2, Desember 2021, page: 98-113
99
Academy of Social Science and Global Citizenship Journal, 1(2), 98-113.
https://doi.org/10.47200/aossagcj.v1i2.1848
1. Pendahuluan
Keraton Kasepuhan Cirebon adalah keraton yang terletak di Cirebon, Jawa Barat,
Indonesia. Sebagai Pusat Pemeliharaan dan Pembangunan Budaya, keraton ini memiliki peran
penting dalam melestarikan warisan budaya dan mempromosikan kekayaan budaya
Cirebon(Ahnaf et al., 2023). Didirikan pada abad ke-15, Keraton Kasepuhan Cirebon memiliki
nilai sejarah tinggi dan telah menjadi pusat kebudayaan di wilayah Cirebon. Keraton ini
memiliki kekayaan budaya yang meliputi seni, tata ruang, dan tradisi. Seni tari dan musik
tradisional Cirebon seperti tari topeng, tari lengger, gamelan Degung, tembang Cirebon, dan
keroncong merupakan bagian penting dari budaya Cirebon yang dipertunjukkan dalam
berbagai acara kebudayaan.
Keraton Kasepuhan Cirebon merupakan sebuah keraton yang terletak di Cirebon, Jawa
Barat, Indonesia. Keraton ini memiliki desain dan arsitektur yang unik dengan perpaduan gaya
Jawa, Sunda, dan Islam, mencerminkan harmoni budaya Cirebon. Di dalamnya, terdapat alun-
alun, pendopo, paviliun, museum, dan ruang penyimpanan benda-benda bersejarah serta
kerajinan tangan warisan budaya Cirebon.
Sebagai Pusat Pemeliharaan dan Pembangunan Budaya, Keraton Kasepuhan Cirebon
memiliki tanggung jawab yang besar dalam menjaga, memelihara, dan mengembangkan
kebudayaan Cirebon. Melalui kegiatan pameran, pertunjukan seni, lokakarya, dan program
edukasi, keraton ini berperan penting dalam mendukung keberlanjutan dan revitalisasi warisan
budaya Cirebon. Selain itu, keraton ini juga berfungsi sebagai tempat pendidikan bagi generasi
muda untuk mempelajari dan menghargai kekayaan budaya Cirebon (Lestari, 2020).
Untuk melakukan pemeliharaan dan pembangunan budaya yang efektif, Keraton
Kasepuhan Cirebon perlu memanfaatkan riset dan literatur yang relevan. Hal ini membantu
dalam memahami dengan lebih mendalam tentang sejarah, seni, arsitektur, dan tradisi Cirebon.
Dengan menggunakan gap riset dan literatur yang relevan, keraton ini dapat mengembangkan
pendekatan yang lebih baik dalam melestarikan dan mengembangkan kebudayaan Cirebon
secara berkelanjutan.
Selain itu, keraton ini juga dapat menjalin kerja sama dengan lembaga riset, universitas,
dan komunitas akademik dalam mengembangkan program-program penelitian dan
pengembangan kebudayaan Cirebon. Dengan memanfaatkan riset dan literatur yang relevan,
Keraton Kasepuhan Cirebon dapat memperkuat peran sebagai pusat yang menjaga,
memelihara, dan mempromosikan kekayaan budaya Cirebon kepada dunia.
Menurut buku "Sejarah Nasional Indonesia" oleh Slamet Muljana, Keraton Kasepuhan
Cirebon didirikan pada tahun 1447 oleh Pangeran Cakrabuana. Hal ini dapat menjadi referensi
yang relevan untuk latar belakang sejarah keraton ini.Keraton Kasepuhan Cirebon adalah salah
satu keraton tertua di Indonesia, yang berasal dari abad ke-15. Pada masa itu, Cirebon
merupakan pusat perdagangan dan pelabuhan yang penting di Jawa Barat. Keraton Kasepuhan
Cirebon didirikan oleh Pangeran Cakrabuana, yang merupakan keturunan langsung dari
Kerajaan Pajajaran (Hariyanto, 2016).
Buku "Pusaka Seni Budaya Cirebon" oleh R. Soekmono menyajikan informasi tentang
kekayaan budaya Keraton Kasepuhan Cirebon, termasuk seni tari Topeng Cirebon dan koleksi
benda-benda bersejarah.Keraton Kasepuhan Cirebon memiliki kekayaan budaya yang meliputi
seni, tradisi, dan adat istiadat yang unik. Salah satu ciri khas keraton ini adalah seni tari
Topeng Cirebon, yang merupakan salah satu seni tari tradisional Jawa Barat. Tari Topeng
Cirebon menggambarkan berbagai karakter dan cerita tradisional, serta menggunakan topeng
yang khas dan beragam.
Academy of Social Science and Global Citizenship Journal
Vol. 1, No. 2, Desember 2021, page: 98-113
100
Lestari, D., et.al (Peran Keraton Kasepuhan Cirebon...)
Selain itu, keraton ini juga memiliki koleksi benda-benda bersejarah seperti keris, lukisan,
dan tekstil tradisional. Kekayaan budaya ini menjadi aset penting yang perlu dilestarikan dan
dikembangkan. Artikel "Cirebon Royal Palace: A Cultural Heritage" yang dipublikasikan oleh
Ministry of Tourism and Creative Economy of the Republic of Indonesia menyoroti peran
penting Keraton Kasepuhan Cirebon dalam pemeliharaan budaya dan promosi pariwisata.
Keraton Kasepuhan Cirebon memiliki peran penting dalam pemeliharaan dan pelestarian
budaya. Sebagai pusat kebudayaan, keraton ini berfungsi sebagai tempat untuk melestarikan
seni, tradisi, dan adat istiadat yang ada di Cirebon. Melalui kegiatan seperti pertunjukan seni,
pameran, dan workshop, keraton ini berusaha mengenalkan dan mempromosikan warisan
budaya kepada masyarakat lokal dan wisatawan.
Keraton Kasepuhan Cirebon memiliki sejarah yang panjang dan kaya sebagai salah satu
keraton tertua di Indonesia (Cagar et al., 2023). Riset sejarah dan literatur tentang Keraton
Kasepuhan Cirebon dapat menyoroti pentingnya peran keraton ini sebagai pemelihara dan
pengembang budaya lokal. Beberapa studi menyajikan data tentang keberlanjutan budaya,
tradisi, dan warisan yang dilestarikan oleh Keraton Kasepuhan Cirebon selama berabad-abad.
Studi tentang upaya pelestarian warisan budaya menunjukkan betapa pentingnya peran
institusi seperti Keraton Kasepuhan Cirebon dalam menjaga dan mengembangkan tradisi
budaya yang unik. Dalam konteks ini, riset dan literatur relevan dapat membahas kegiatan
yang dilakukan oleh keraton untuk melestarikan seni, musik, tarian, dan kerajinan tradisional,
serta peran mereka dalam meneruskan pengetahuan budaya kepada generasi muda.
Keraton Kasepuhan Cirebon juga dapat berfungsi sebagai pusat pendidikan budaya dan
penelitian. Riset dan literatur terkait dapat menggarisbawahi peran keraton dalam
menyediakan program pendidikan budaya yang melibatkan masyarakat lokal dan pengunjung.
Pusat penelitian yang terkait dengan budaya, sejarah, dan seni tradisional juga dapat didirikan
di keraton untuk mendorong studi lebih lanjut dan menghasilkan pengetahuan baru yang dapat
digunakan untuk memperkaya pemahaman tentang budaya Cirebon (Guntoro et al., 2022).
Keraton Kasepuhan Cirebon memiliki potensi besar sebagai daya tarik pariwisata budaya.
Riset dan literatur yang relevan dapat menggambarkan dampak ekonomi dari pariwisata
budaya dan bagaimana Keraton Kasepuhan Cirebon dapat berperan dalam mengembangkan
ekonomi lokal melalui promosi budaya dan kerajinan tradisional. Studi tentang manajemen
pariwisata budaya juga dapat memberikan wawasan tentang praktik terbaik untuk menjaga
keseimbangan antara pelestarian budaya dan pengembangan ekonomi.
Dengan merujuk pada gap riset dan literatur yang relevan, penting untuk melakukan
penelitian lebih lanjut tentang Peran Keraton Kasepuhan Cirebon sebagai Pusat Pemeliharaan
dan Pembangunan Budaya. Dalam penelitian mendatang, aspek-aspek seperti program
pendidikan budaya yang dilakukan oleh keraton, pengaruh ekonomi pariwisata budaya
terhadap masyarakat lokal, dan manajemen warisan budaya dapat menjadi fokus utama untuk
mengembangkan pemahaman yang lebih komprehensif tentang peran keraton tersebut.
2. Metode
Dalam artikel ini, kami menggunakan metode pembacaan artikel dan studi literatur yang
tersedia di internet untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif tentang Peran Keraton
Kasepuhan Cirebon sebagai Pusat Pemeliharaan dan Pembangunan Budaya Metode studi
literatur adalah serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data
pustaka, membaca dan mencatat, serta mengelolah bahan penelitian (Zed, 2008:3). Langkah-
langkah dalam metode studi literatur meliputi identifikasi topik penelitian, pengumpulan
sumber literatur yang relevan, pemilihan sumber-sumber yang sesuai dengan tujuan penelitian,
dan analisis kritis terhadap informasi yang ditemukan.
Proses analisis dapat meliputi sintesis informasi, perbandingan dan kontras, serta
identifikasi pola atau temuan yang signifikan. Dalam konteks penelitian tentang Keraton
Academy of Social Science and Global Citizenship Journal
Vol. 1, No. 2, Desember 2021, page: 98-113
101
Kasepuhan Cirebon sebagai pusat pemeliharaan dan pembangunan budaya, studi literatur
memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi yang luas tentang
sejarah, seni, adat istiadat, dan aktivitas budaya yang terkait dengan keraton tersebut. Melalui
pencarian sumber-sumber literatur yang relevan, peneliti dapat memperoleh pemahaman yang
lebih mendalam tentang peran dan kontribusi Keraton Kasepuhan Cirebon dalam memelihara
dan mengembangkan budaya di wilayah Cirebon. Selama proses penelitian, peneliti akan
melakukan analisis kritis terhadap informasi yang ditemukan, mengidentifikasi tren, tema, dan
konsep penting yang terkait dengan peran keraton dalam pemeliharaan dan pembangunan
budaya.
Selain itu, peneliti juga akan memperhatikan validitas dan kredibilitas sumber-sumber
literatur yang digunakan, serta menghubungkan temuan dengan teori-teori budaya yang
relevan. Setelah sumber-sumber literatur terkumpul, peneliti akan membaca dan menganalisis
isi dari setiap sumber secara kritis. Informasi yang diambil meliputi data tentang sejarah
keraton, kegiatan budaya yang dilakukan di keraton, peran keraton dalam melestarikan tradisi
dan adat istiadat, serta dampak yang dihasilkan oleh keraton dalam pengembangan budaya di
wilayah Cirebon. Analisis tersebut akan mencakup sintesis informasi, perbandingan, kontras,
dan identifikasi temuan yang relevan. Kelebihan dari metode studi literatur adalah bahwa ini
memungkinkan peneliti untuk mengakses pengetahuan yang telah terpublikasi dan
terverifikasi sebelumnya.
Dalam konteks penelitian mengenai peran Keraton Kasepuhan Cirebon, studi literatur
memungkinkan peneliti untuk mendapatkan wawasan mendalam tentang aspek sejarah,
budaya, dan aktivitas yang terkait dengan keraton tersebut. Namun, penting untuk mencatat
bahwa studi literatur juga memiliki batasan. Terkadang, terdapat keterbatasan informasi yang
tersedia, atau mungkin ada perbedaan pendapat dan interpretasi dalam sumber-sumber literatur
yang digunakan. Oleh karena itu, penting bagi peneliti untuk melakukan analisis kritis
terhadap sumber-sumber yang digunakan dan mencari kesepakatan atau bukti tambahan dari
sumber-sumber lain. Dengan menggunakan metode studi literatur, artikel ini akan memberikan
pemahaman yang komprehensif tentang peran Keraton Kasepuhan Cirebon sebagai pusat
pemeliharaan dan pembangunan budaya, berdasarkan informasi yang terdokumentasi dalam
literatur yang ada.
3. Hasil dan Pembahasan
Keraton Kasepuhan Cirebon memiliki sejarah yang panjang sebagai salah satu keraton
tertua di Indonesia. Didirikan pada abad ke-15 oleh Prabu Siliwangi, keraton ini telah menjadi
pusat kekuasaan dan kebudayaan bagi Kerajaan Cirebon. Sebagai keraton tertua di antara tiga
keraton di Cirebon, yaitu Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan, Keraton Kasepuhan
Cirebon memiliki peran sentral dalam menjaga tradisi dan kebudayaan Cirebon. Sejak
didirikan, Keraton Kasepuhan Cirebon telah menjadi pusat pemerintahan dan tempat tinggal
bagi raja dan keluarga kerajaan (Agustin, 2021).
Selain itu, keraton ini juga menjadi lokasi di mana berbagai kegiatan budaya dan adat
istiadat dilaksanakan. Upacara keagamaan, perayaan adat, pertunjukan seni, dan kegiatan
sosial diadakan di dalam kompleks keraton ini. Seiring berjalannya waktu, Keraton Kasepuhan
Cirebon mengalami berbagai perubahan dan transformasi. Namun, nilai-nilai budaya dan
tradisi yang diwariskan oleh leluhur tetap dijaga dengan sungguh-sungguh. Para pemimpin dan
penghuni keraton ini memiliki tanggung jawab besar dalam memelihara warisan budaya yang
kaya dan memastikan bahwa kehidupan budaya Cirebon terus berkembang dan diperkaya.
Sejarah panjang Keraton Kasepuhan Cirebon juga mencerminkan hubungan erat antara
keraton dan masyarakat sekitarnya. Keraton ini berperan sebagai pusat kebudayaan yang tidak
hanya melayani keluarga kerajaan, tetapi juga berinteraksi dengan masyarakat umum. Keraton
Academy of Social Science and Global Citizenship Journal
Vol. 1, No. 2, Desember 2021, page: 98-113
102
Lestari, D., et.al (Peran Keraton Kasepuhan Cirebon...)
Kasepuhan Cirebon menjadi tempat di mana masyarakat Cirebon memperoleh arahan,
pedoman, dan inspirasi dalam menjaga adat istiadat serta kehidupan budaya mereka.
Dengan demikian, sejarah panjang Keraton Kasepuhan Cirebon sebagai salah satu keraton
tertua di Indonesia menegaskan peran sentralnya dalam melestarikan dan memperkaya budaya
Cirebon (Purbodewi, 2018). Keraton ini menjadi penjaga warisan budaya yang berharga bagi
masyarakat Cirebon, sekaligus menjadi simbol kebanggaan dan identitas budaya kota Cirebon.
Keraton Kasepuhan Cirebon memiliki nilai sejarah, seni, dan adat istiadat yang mencerminkan
identitas budaya lokal dengan sangat baik. Sebagai salah satu keraton tertua di Indonesia,
keraton ini menjadi saksi bisu dari perkembangan dan perubahan budaya Cirebon selama
berabad-abad.
Nilai sejarah yang dimiliki oleh Keraton Kasepuhan Cirebon terlihat dalam
keberadaannya sebagai pusat kekuasaan dan pemerintahan Kerajaan Cirebon. Melalui berbagai
peristiwa bersejarah yang terjadi di keraton ini, seperti prosesi penobatan raja, pernikahan
kerajaan, dan pertemuan diplomatik, sejarah dan perkembangan kerajaan Cirebon tercermin
dengan jelas. Selain itu, seni juga menjadi bagian integral dari budaya Keraton Kasepuhan
Cirebon.
Seni tradisional seperti tari, musik, seni ukir, dan seni kriya menjadi warisan yang dijaga
dengan hati-hati di dalam keraton. Tari-tarian keraton seperti tari topeng Cirebon, tari
bedhaya, dan tari golek menunjukkan keindahan dan kehalusan seni yang menggambarkan
keanggunan dan kekayaan budaya Cirebon (Fauzi, 2015). Adat istiadat yang dipraktikkan di
Keraton Kasepuhan Cirebon juga menjadi bagian penting dari identitas budaya lokal. Upacara
adat seperti slametan, pengajian, dan selamatan dirayakan dengan penuh kekhidmatan dan
menjadi sarana untuk mempererat hubungan antaranggota keluarga kerajaan serta masyarakat
sekitar .
Nilai-nilai sejarah, seni, dan adat istiadat yang dipegang teguh oleh Keraton Kasepuhan
Cirebon mencerminkan identitas budaya lokal yang kaya dan unik. Melalui pemeliharaan dan
penjagaan nilai-nilai ini, keraton ini berfungsi sebagai wadah yang memperkuat dan
mempromosikan kebudayaan Cirebon kepada masyarakat lokal dan pengunjung dari luar.
Dengan demikian, Keraton Kasepuhan Cirebon memainkan peran penting dalam menjaga dan
melestarikan identitas budaya lokal.
Nilai-nilai sejarah, seni, dan adat istiadat yang dipelihara oleh keraton ini menjadi
jembatan yang menghubungkan masa lalu dengan masa kini, dan turut berkontribusi dalam
membangun kesadaran dan kebanggaan terhadap budaya Cirebon di kalangan masyarakat
(Kholisoh & Setiana, 2022). Keraton Kasepuhan Cirebon memiliki signifikansi yang sangat
penting dalam pelestarian warisan budaya tradisional dan menjadi saksi bisu dari kejayaan
kerajaan Cirebon. Sebagai penjaga warisan budaya, keraton ini berperan aktif dalam
melestarikan dan melindungi nilai-nilai budaya yang telah ada sejak zaman kerajaan. Keraton
Kasepuhan Cirebon menjadi pusat pemeliharaan warisan budaya tradisional yang meliputi
berbagai aspek kehidupan, seperti adat istiadat, seni, arsitektur, dan pengetahuan lokal.
Melalui upaya pemeliharaan yang dilakukan oleh keraton ini, berbagai praktik dan tradisi yang
telah ada sejak lama dapat terus hidup dan dilestarikan untuk generasi mendatang.
Sebagai saksi bisu dari kejayaan kerajaan Cirebon, Keraton Kasepuhan Cirebon memiliki
nilai historis yang tak ternilai. Melalui keberadaannya yang masih kokoh hingga saat ini,
keraton ini menjadi bukti fisik dari masa kejayaan kerajaan dan sejarah perkembangan kota
Cirebon. Bangunan keraton yang megah, seni ukir yang indah, dan artefak bersejarah yang
tersimpan di dalamnya memberikan gambaran yang jelas tentang kehidupan dan kebudayaan
masa lampau. Peran keraton sebagai penjaga warisan budaya tradisional juga berdampak
positif pada masyarakat Cirebon (Sarah, 2018).
Keraton Kasepuhan Cirebon menjadi tempat di mana masyarakat dapat mempelajari,
merasakan, dan menghargai budaya leluhur mereka. Kegiatan-kegiatan budaya yang diadakan
Academy of Social Science and Global Citizenship Journal
Vol. 1, No. 2, Desember 2021, page: 98-113
103
di keraton, seperti pertunjukan seni tradisional, upacara adat, dan festival budaya, memberikan
kesempatan bagi masyarakat untuk terlibat aktif dalam menjaga dan memperkaya warisan
budaya mereka. Selain itu, keberadaan Keraton Kasepuhan Cirebon juga berpotensi sebagai
daya tarik pariwisata. Wisatawan dari dalam dan luar negeri tertarik untuk mengunjungi
keraton ini guna menyaksikan keindahan arsitektur tradisional, menyaksikan pertunjukan seni,
dan mempelajari sejarah serta budaya lokal. Hal ini berkontribusi dalam pengembangan
ekonomi lokal dan mempromosikan kekayaan budaya Cirebon kepada dunia.
Dengan demikian, signifikansi Keraton Kasepuhan Cirebon sebagai penjaga warisan
budaya tradisional dan saksi bisu dari kejayaan kerajaan Cirebon tidak bisa diabaikan. Peran
aktif keraton ini dalam pelestarian budaya dan pengembangan kegiatan budaya memainkan
peran penting dalam mempertahankan identitas budaya Cirebon serta memberikan manfaat
bagi masyarakat dan pariwisata lokal. Pemeliharaan warisan budaya Keraton Kasepuhan
Cirebon merupakan tugas yang sangat penting dalam rangka melestarikan kekayaan budaya
dan sejarah kota Cirebon (OCTORA & Sukirno, 2018).
Keraton ini memiliki peran sentral dalam menjaga dan merawat berbagai aspek budaya
tradisional yang ada di dalamnya. Salah satu upaya pemeliharaan yang dilakukan adalah
menjaga kondisi fisik bangunan keraton itu sendiri. Keraton Kasepuhan Cirebon merupakan
bangunan bersejarah yang memiliki arsitektur khas Jawa dan Cirebon yang indah.
Pemeliharaan reguler terhadap bangunan, termasuk perbaikan dan restorasi, dilakukan untuk
menjaga keaslian dan kekuatan struktur bangunan. Selain itu, pemeliharaan warisan budaya di
keraton ini juga melibatkan pelestarian seni dan kerajinan tradisional. Seni ukir, seni lukis,
seni pahat, dan seni anyaman yang menjadi bagian dari budaya Cirebon dijaga dan diteruskan
melalui pelatihan dan pendidikan kepada generasi muda. Dengan demikian, keterampilan dan
teknik tradisional tetap terpelihara dan dapat diteruskan ke masa depan (Bakhrul, 2016).
Pemeliharaan adat istiadat juga menjadi fokus penting dalam menjaga warisan budaya
keraton ini. Upacara adat, ritual keagamaan, dan tradisi-tradisi lainnya terus dilakukan secara
konsisten dan autentik. Peran para pemimpin keraton dan keluarga kerajaan sangat penting
dalam menjaga dan meneruskan adat istiadat ini, serta mengajarkannya kepada masyarakat
Cirebon. Pemeliharaan warisan budaya keraton ini juga melibatkan penyimpanan dan
pengelolaan artefak bersejarah yang ada di dalam keraton. Artefak seperti pakaian adat,
perhiasan, senjata tradisional, dan dokumen-dokumen bersejarah disimpan dengan baik dan
dirawat agar tetap terjaga keasliannya.
Pengelolaan yang baik juga termasuk pengaturan tata letak artefak yang tepat dalam ruang
pameran agar dapat memberikan pemahaman yang komprehensif tentang sejarah dan budaya
Cirebon. Tidak kalah pentingnya, pemeliharaan warisan budaya keraton ini juga melibatkan
pendidikan dan penyuluhan kepada masyarakat (Disuma, 2018). Melalui program-program
edukasi dan kunjungan ke keraton, masyarakat Cirebon dan pengunjung dapat belajar dan
memahami nilai-nilai budaya tradisional yang diwariskan oleh keraton. Ini juga membantu
meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga dan memelihara warisan
budaya mereka.
Dengan adanya upaya yang berkelanjutan dalam pemeliharaan warisan budaya Keraton
Kasepuhan Cirebon, diharapkan kekayaan budaya dan sejarah yang dimilikinya dapat terus
hidup dan diteruskan kepada generasi mendatang. Pemeliharaan yang baik juga berdampak
positif pada pengembangan pariwisata budaya di kota Cirebon. Keraton Kasepuhan Cirebon
memainkan peran sentral yang sangat penting dalam upaya melestarikan warisan budaya
Cirebon. Sebagai salah satu keraton tertua di Indonesia, keraton ini menjadi penjaga dan
pelindung nilai-nilai budaya yang kaya dan unik yang telah ada sejak zaman kerajaan.
Pertama-tama, Keraton Kasepuhan Cirebon memegang peranan penting dalam menjaga dan
melestarikan adat istiadat tradisional Cirebon.
Academy of Social Science and Global Citizenship Journal
Vol. 1, No. 2, Desember 2021, page: 98-113
104
Lestari, D., et.al (Peran Keraton Kasepuhan Cirebon...)
Berbagai upacara adat seperti slametan, pengajian, selamatan, dan prosesi keagamaan
lainnya terus dilakukan dengan penuh pengabdian di dalam kompleks keraton. Hal ini tidak
hanya menjaga keberlanjutan tradisi adat, tetapi juga memastikan bahwa pengetahuan dan
nilai-nilai adat tersebut tetap hidup dan diteruskan kepada generasi mendatang. Keraton
Kasepuhan Cirebon juga berperan dalam pelestarian seni dan budaya Cirebon. Berbagai seni
tradisional seperti tari, musik, seni ukir, dan seni kriya dijaga dan dipersembahkan di dalam
keraton. Pertunjukan seni yang dilakukan oleh para seniman keraton menjadi media untuk
mempromosikan keindahan dan keunikan seni tradisional Cirebon kepada masyarakat dan
pengunjung (Muzadi, 2019).
Selain itu, keraton ini juga berfungsi sebagai pusat pengetahuan dan dokumentasi tentang
sejarah Cirebon. Di dalamnya terdapat berbagai artefak bersejarah, dokumen, dan benda-benda
peninggalan yang menjadi saksi bisu dari masa kejayaan kerajaan Cirebon. Dengan
pengelolaan yang baik, keraton ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang
sejarah dan perkembangan budaya Cirebon kepada masyarakat. Penting juga untuk mencatat
bahwa Keraton Kasepuhan Cirebon berperan dalam pendidikan dan pengajaran tentang budaya
Cirebon. Melalui program pendidikan, kunjungan sekolah, dan kegiatan pembelajaran lainnya,
masyarakat, terutama generasi muda, dapat mempelajari dan menghargai kekayaan budaya
Cirebon yang diwariskan oleh keraton. Hal ini penting untuk meningkatkan kesadaran dan
kepedulian masyarakat terhadap pelestarian budaya mereka sendiri.
Dalam kesimpulannya, peran sentral Keraton Kasepuhan Cirebon dalam melestarikan
warisan budaya Cirebon sangat signifikan. Melalui pemeliharaan adat istiadat, seni, sejarah,
dan pendidikan, keraton ini berkontribusi secara nyata dalam menjaga keberlanjutan dan
kehidupan budaya Cirebon (Nurhikmah et al., 2020). Keraton Kasepuhan Cirebon bukan
hanya menjadi tempat bersejarah, tetapi juga menjadi simbol penting dari identitas budaya
kota Cirebon yang kaya dan beragam. Dengan melalui upaya pemeliharaan yang gigih,
Keraton Kasepuhan Cirebon berhasil menjaga keaslian tradisi, adat istiadat, seni, dan
kebudayaan yang menjadi ciri khas masyarakat Cirebon. Pemeliharaan yang dilakukan oleh
keraton ini memiliki tujuan yang jelas yaitu melestarikan warisan budaya yang berharga dan
memastikan bahwa nilai-nilai tersebut terus hidup dan diteruskan kepada generasi mendatang.
Salah satu aspek penting dalam pemeliharaan ini adalah menjaga keaslian tradisi dan adat
istiadat Cirebon. Keraton Kasepuhan Cirebon berperan sebagai pengawal dan pelindung
tradisi-tradisi yang telah ada sejak zaman kerajaan. Upacara adat, perayaan keagamaan, dan
praktik adat lainnya terus dijalankan dengan sungguh-sungguh sesuai dengan tata cara yang
telah ditetapkan. Hal ini membantu menjaga keaslian dan kesakralan tradisi tersebut serta
memastikan bahwa pengetahuan tentang adat istiadat Cirebon tetap terpelihara dengan
baik.Selain itu, pemeliharaan yang dilakukan oleh keraton ini juga berfokus pada seni dan
kebudayaan.
Keraton Kasepuhan Cirebon menjadi tempat di mana seni tradisional Cirebon berkembang
dan dilestarikan. Seni tari, seni musik, seni ukir, dan seni kriya yang menjadi ciri khas budaya
Cirebon dipersembahkan di dalam keraton, baik untuk kepentingan internal maupun untuk
publik. Dengan demikian, seni tradisional Cirebon tetap hidup dan terus diperkaya, sehingga
memperkuat identitas budaya kota Cirebon. Pemeliharaan yang dilakukan oleh Keraton
Kasepuhan Cirebon juga melibatkan pelestarian kebudayaan secara umum. Ini termasuk
pengawetan benda-benda bersejarah, dokumen, dan artefak yang terkait dengan sejarah
keraton dan kerajaan Cirebon. Benda-benda tersebut dirawat dan dijaga dengan baik agar
dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang sejarah dan perkembangan budaya
Cirebon (Nuryadi & Juanim, 2018).
Melalui upaya pemeliharaan yang berkelanjutan, Keraton Kasepuhan Cirebon telah
berhasil menjaga keaslian tradisi, adat istiadat, seni, dan kebudayaan yang menjadi ciri khas
masyarakat Cirebon. Pemeliharaan yang dilakukan oleh keraton ini sangat berarti bagi
Academy of Social Science and Global Citizenship Journal
Vol. 1, No. 2, Desember 2021, page: 98-113
105
masyarakat Cirebon karena memastikan bahwa warisan budaya mereka tetap hidup dan
diteruskan kepada generasi mendatang. Selain itu, pemeliharaan ini juga berdampak positif
pada pengembangan pariwisata budaya, karena keraton menjadi daya tarik bagi wisatawan
yang tertarik untuk mengenal dan menghargai kebudayaan Cirebon yang kaya dan beragam.
Pemeliharaan warisan budaya Keraton Kasepuhan Cirebon dilakukan melalui praktik-tradisi
yang dijaga secara ketat dan diteruskan dari generasi ke generasi.
Praktik-praktik ini menjadi fondasi yang kuat dalam menjaga keaslian dan keberlanjutan
budaya Cirebon yang kaya dan beragam. Salah satu cara penting dalam pemeliharaan ini
adalah melalui pengawalan tradisi dan adat istiadat yang dijaga secara ketat. Praktik-praktik
tradisional seperti upacara adat, ritual keagamaan, dan perayaan budaya terus dilakukan sesuai
dengan aturan dan tata cara yang telah ditetapkan (Prasetyo, 2017). Pemeliharaan ini
memastikan bahwa nilai-nilai budaya Cirebon yang diwariskan dari generasi sebelumnya tetap
hidup dan tidak tergerus oleh perubahan zaman. Selain menjaga praktik-tradisi yang ada,
keraton juga aktif dalam pengembangan kegiatan budaya. Ini melibatkan penyelenggaraan
berbagai acara seni dan budaya seperti pertunjukan tari, konser musik tradisional, pameran
seni, dan festival budaya. Melalui kegiatan ini, keraton berperan dalam mempromosikan
kekayaan seni dan budaya Cirebon kepada masyarakat luas serta menarik minat wisatawan
untuk mengunjungi kota Cirebon.
Pengembangan kegiatan budaya juga melibatkan pelatihan dan pendidikan kepada
masyarakat dan generasi muda. Keraton Kasepuhan Cirebon berperan sebagai lembaga
pendidikan informal yang memberikan pelajaran tentang seni tradisional Cirebon, adat istiadat,
dan kebudayaan lokal lainnya. Pelatihan ini membantu memperkuat pemahaman dan apresiasi
terhadap warisan budaya serta mempersiapkan generasi mendatang untuk menjadi pelanjut dan
pengawal budaya Cirebon. Melalui pemeliharaan yang ketat dan pengembangan kegiatan
budaya, Keraton Kasepuhan Cirebon berperan sebagai pusat kehidupan budaya Cirebon yang
aktif dan berkelanjutan. Praktik-tradisi yang dijaga dengan sungguh-sungguh dan kegiatan
budaya yang berkembang membantu menjaga keberlanjutan dan relevansi budaya Cirebon di
tengah perubahan zaman (Ramdani & Rochman, 2021).
Pemeliharaan dan pengembangan ini juga berdampak positif pada identitas masyarakat
Cirebon dan pembangunan pariwisata budaya di kota ini. Keraton Kasepuhan Cirebon juga
memainkan peran penting dalam mengembangkan kegiatan budaya di wilayah Cirebon.
Sebagai pusat kehidupan budaya, keraton ini menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi
masyarakat setempat untuk aktif terlibat dalam berbagai kegiatan budaya. Pertama-tama,
keraton ini menjadi pusat penyelenggaraan berbagai acara budaya seperti pertunjukan seni,
pameran seni, dan festival budaya. Acara-acara ini tidak hanya melibatkan seniman dan
budayawan dari dalam keraton, tetapi juga melibatkan komunitas seni dan budaya di wilayah
Cirebon. Melalui kerjasama dan partisipasi aktif dari berbagai pihak, keraton mendorong
perkembangan dan peningkatan kualitas kegiatan budaya di wilayah tersebut.
Selain itu, Keraton Kasepuhan Cirebon juga berperan dalam memberikan pelatihan dan
pendidikan tentang budaya kepada masyarakat. Dengan mengadakan berbagai workshop,
seminar, dan kegiatan edukatif lainnya, keraton memberikan kesempatan kepada masyarakat
untuk mempelajari dan mengembangkan keterampilan dalam bidang seni tradisional Cirebon.
Hal ini tidak hanya membantu melestarikan kebudayaan lokal, tetapi juga memberikan
kesempatan kepada masyarakat untuk mengembangkan potensi diri dan menciptakan karya-
karya seni yang berkualitas (Ramdani & Ramdani, 2023). Selanjutnya, keraton ini juga
berperan sebagai pusat penyebaran informasi dan pengetahuan tentang budaya Cirebon.
Dengan memiliki perpustakaan, galeri, dan ruang dokumentasi, keraton menyediakan
akses kepada masyarakat untuk mempelajari sejarah, seni, dan budaya Cirebon. Melalui
penelitian dan studi yang dilakukan, keraton berkontribusi dalam mengembangkan
pemahaman yang lebih mendalam tentang warisan budaya yang ada di wilayah tersebut.
Academy of Social Science and Global Citizenship Journal
Vol. 1, No. 2, Desember 2021, page: 98-113
106
Lestari, D., et.al (Peran Keraton Kasepuhan Cirebon...)
Dengan peran yang aktif dalam mengembangkan kegiatan budaya, Keraton Kasepuhan
Cirebon turut mendorong pertumbuhan dan pengenalan budaya Cirebon secara lebih luas.
Dampaknya dirasakan baik oleh masyarakat setempat maupun oleh pengunjung dari luar.
Kegiatan budaya yang berkembang di wilayah Cirebon tidak hanya memberikan hiburan dan
edukasi, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi dalam sektor pariwisata budaya.
Secara keseluruhan, Keraton Kasepuhan Cirebon memiliki peran penting dalam
mengembangkan kegiatan budaya di wilayah Cirebon. Melalui penyelenggaraan acara budaya,
pelatihan, pendidikan, dan penyebaran informasi, keraton ini berkontribusi dalam memperkuat
identitas budaya lokal dan meningkatkan apresiasi terhadap kekayaan budaya Cirebon.
Melalui pelaksanaan berbagai acara seperti pertunjukan seni tradisional, upacara adat, festival
budaya, dan pameran seni, Keraton Kasepuhan Cirebon memainkan peran penting dalam
mempromosikan kegiatan budaya kepada masyarakat. Acara-acara tersebut tidak hanya
bertujuan untuk menghibur, tetapi juga untuk memperkenalkan kekayaan budaya Cirebon
kepada khalayak yang lebih luas (Hidayat et al., 2020). Pertunjukan seni tradisional yang
diselenggarakan oleh keraton menjadi ajang untuk menampilkan keindahan dan keunikan seni
Cirebon. Tarian, musik, teater, dan pertunjukan seni lainnya memperlihatkan kecintaan dan
dedikasi keraton dalam mempertahankan warisan seni tradisional. Melalui pertunjukan-
pertunjukan ini, masyarakat dapat menyaksikan langsung keahlian dan keindahan seni budaya
Cirebon, sehingga meningkatkan apresiasi dan pemahaman mereka terhadap budaya tersebut.
Upacara adat yang dilakukan di keraton juga menjadi momen yang berharga untuk
memperkenalkan adat istiadat dan tradisi masyarakat Cirebon kepada masyarakat. Acara-acara
seperti prosesi pernikahan adat, ritual keagamaan, dan perayaan tradisional memperlihatkan
kekayaan budaya dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi dalam kehidupan masyarakat Cirebon.
Partisipasi masyarakat dalam upacara adat ini memberikan kesempatan bagi mereka untuk
terlibat dan memahami lebih dalam tentang kearifan lokal.
Festival budaya dan pameran seni yang diselenggarakan oleh keraton merupakan ajang
yang memungkinkan masyarakat untuk merasakan dan menikmati berbagai aspek budaya
Cirebon (Nugraha, 2017). Festival budaya menghadirkan beragam kegiatan seperti
pertunjukan seni, bazaar budaya, kuliner tradisional, dan lokakarya. Sementara itu, pameran
seni memberikan ruang bagi seniman lokal untuk memamerkan karya-karya mereka yang
mencerminkan kebudayaan Cirebon. Melalui festival dan pameran ini, masyarakat dapat
berinteraksi langsung dengan budaya Cirebon, memperluas wawasan mereka, dan
mengapresiasi keberagaman budaya yang ada di wilayah tersebut.
Dengan mempromosikan kegiatan budaya melalui berbagai acara tersebut, Keraton
Kasepuhan Cirebon memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mengenal dan terlibat
dalam warisan budaya yang dimiliki oleh kota Cirebon. Pemahaman dan apresiasi yang
meningkat terhadap budaya Cirebon dapat menjadi pijakan untuk memperkuat identitas
budaya lokal, mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam melestarikan warisan budaya,
serta mengembangkan potensi pariwisata budaya di wilayah tersebut. Pengembangan kegiatan
budaya yang dilakukan oleh Keraton Kasepuhan Cirebon memiliki tujuan utama untuk
memperkenalkan dan meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap kekayaan budaya Cirebon.
Melalui berbagai acara, pertunjukan, festival, dan pameran seni, keraton berupaya untuk
menghadirkan pengalaman yang mendalam kepada masyarakat agar mereka dapat memahami,
menghargai, dan merasakan keunikan budaya Cirebon.
Salah satu tujuan pengembangan kegiatan budaya adalah memperkenalkan warisan
budaya Cirebon kepada masyarakat. Keraton Kasepuhan Cirebon sebagai wadah yang kaya
akan tradisi dan kebudayaan Cirebon, menjadi pusat pengetahuan dan sumber inspirasi bagi
masyarakat. Melalui acara-acara budaya yang diselenggarakan, masyarakat dapat menyaksikan
secara langsung seni, adat istiadat, dan kebudayaan yang menjadi ciri khas kota Cirebon. Hal
ini membantu memperkenalkan aspek-aspek budaya yang mungkin belum diketahui oleh
Academy of Social Science and Global Citizenship Journal
Vol. 1, No. 2, Desember 2021, page: 98-113
107
masyarakat luas, sehingga mereka dapat lebih memahami dan menghargai kekayaan budaya
tersebut. Selain itu, pengembangan kegiatan budaya juga bertujuan untuk meningkatkan
apresiasi masyarakat terhadap budaya Cirebon (Atmadi & Surya, 2022).
Dengan menyajikan pertunjukan seni tradisional, upacara adat, dan festival budaya,
keraton berusaha menciptakan pengalaman yang memikat dan menginspirasi masyarakat.
Melalui pengalaman langsung, masyarakat dapat merasakan keindahan, keunikan, dan makna
yang terkandung dalam budaya Cirebon. Hal ini dapat memicu peningkatan apresiasi terhadap
seni, kebudayaan, dan nilai-nilai yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Pengembangan kegiatan budaya juga berperan dalam menciptakan ikatan sosial dan rasa
kebersamaan di antara masyarakat. Melalui partisipasi dalam acara-acara budaya, masyarakat
dapat saling berinteraksi, berbagi pengetahuan, dan menikmati pengalaman bersama. Ini
menciptakan ruang untuk mempererat hubungan antarwarga dan membangun kesadaran
kolektif akan pentingnya melestarikan budaya Cirebon (Oktaviani et al., 2023). Dengan
memperkenalkan dan meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap kekayaan budaya Cirebon,
pengembangan kegiatan budaya di Keraton Kasepuhan Cirebon memiliki dampak yang luas.
Selain mempertahankan identitas budaya lokal, ini juga dapat memberikan dorongan ekonomi
melalui pengembangan pariwisata budaya, memperkaya kehidupan sosial masyarakat, dan
membangun kesadaran akan pentingnya pelestarian warisan budaya untuk generasi
mendatang.
Peran Keraton Kasepuhan Cirebon memiliki dampak yang signifikan dalam berbagai
aspek kehidupan dan pembangunan di wilayah Cirebon. Beberapa dampak yang dapat dilihat
adalah sebagai berikut: Pemeliharaan dan Pelestarian Budaya: Keraton Kasepuhan Cirebon
berperan sebagai pusat pemeliharaan dan pelestarian warisan budaya Cirebon. Melalui upaya
pemeliharaan yang ketat, keraton memastikan keaslian tradisi, adat istiadat, seni, dan
kebudayaan yang menjadi ciri khas masyarakat Cirebon tetap terjaga. Dampaknya adalah
peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga dan melestarikan warisan
budaya, serta memperkuat identitas budaya lokal(Nugraha, 2017).
Pengembangan Kegiatan Budaya: Keraton Kasepuhan Cirebon juga berperan penting
dalam mengembangkan kegiatan budaya di wilayah Cirebon. Melalui penyelenggaraan acara
budaya, pelatihan, pendidikan, dan penyebaran informasi, keraton ini mendorong partisipasi
aktif masyarakat dalam kegiatan budaya. Dampaknya adalah pertumbuhan dan pengenalan
budaya Cirebon secara lebih luas, meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap kekayaan
budaya, serta menciptakan peluang ekonomi dalam sektor pariwisata budaya. Peningkatan
Ekonomi Lokal: Peran Keraton Kasepuhan Cirebon juga memberikan dampak positif terhadap
ekonomi lokal. Sebagai pusat kegiatan budaya dan pariwisata, keraton ini menarik minat
wisatawan dan pengunjung yang ingin menikmati keindahan budaya Cirebon.
Dampaknya adalah berkembangnya sektor pariwisata, pertumbuhan usaha mikro dan kecil
di sekitar keraton, serta peningkatan pendapatan masyarakat setempat yang terlibat dalam
industri pariwisata. Pendidikan dan Pengetahuan Budaya: Keraton Kasepuhan Cirebon juga
berperan sebagai pusat penyebaran informasi dan pengetahuan tentang budaya Cirebon.
Dengan memiliki perpustakaan, galeri, dan ruang dokumentasi, keraton memberikan akses
kepada masyarakat untuk mempelajari sejarah, seni, dan budaya Cirebon. Dampaknya adalah
meningkatnya pemahaman masyarakat tentang warisan budaya, pengembangan penelitian dan
studi tentang budaya Cirebon, serta peningkatan kualitas pendidikan budaya di wilayah
tersebut (Junaedi, 2015).
Penguatan Identitas Budaya: Melalui semua perannya, Keraton Kasepuhan Cirebon turut
memperkuat identitas budaya lokal. Keberadaan keraton sebagai simbol keagungan dan
kearifan budaya Cirebon menjadi cerminan yang kuat bagi masyarakat setempat. Dampaknya
adalah terjaganya kesatuan dan keutuhan budaya Cirebon, peningkatan kebanggaan
masyarakat terhadap identitas budaya lokal, serta pelestarian nilai-nilai tradisional yang
Academy of Social Science and Global Citizenship Journal
Vol. 1, No. 2, Desember 2021, page: 98-113
108
Lestari, D., et.al (Peran Keraton Kasepuhan Cirebon...)
menjadi landasan kehidupan masyarakat Peran keraton dalam pemeliharaan warisan budaya
memiliki dampak penting dalam menjaga keberlanjutan tradisi dan mencegah hilangnya
pengetahuan budaya yang berharga. Melalui upaya pemeliharaan yang dilakukan, keraton
berperan dalam:
Melestarikan Tradisi: Keraton berperan sebagai penjaga dan pelindung tradisi budaya
yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Dengan menjaga praktik-tradisi yang dijaga
secara ketat, keraton memastikan bahwa tradisi-tradisi penting, seperti upacara adat, tarian,
musik, dan ritual, terus dipraktikkan dan diteruskan. Hal ini memungkinkan tradisi budaya
Cirebon tetap hidup dan terus berkembang.
Menjaga Pengetahuan Budaya: Keraton sebagai pusat pemeliharaan budaya memiliki
peran penting dalam menjaga pengetahuan budaya yang berharga. Di dalam keraton, terdapat
perpustakaan, arsip, dan sumber daya lainnya yang menyimpan informasi dan pengetahuan
tentang tradisi, sejarah, seni, dan kebudayaan Cirebon. Dengan menjaga dan melestarikan
pengetahuan ini, keraton memastikan bahwa generasi mendatang dapat mengakses dan
mempelajari warisan budaya dengan baik.
Mencegah Kehilangan Budaya: Melalui pemeliharaan yang ketat, keraton berperan dalam
mencegah hilangnya aspek-aspek budaya yang berharga. Dengan mempertahankan praktik-
tradisi, keraton mencegah kehilangan pengetahuan, teknik, dan keterampilan yang terkait
dengan budaya Cirebon. Ini melibatkan transfer pengetahuan dan keterampilan dari generasi
yang lebih tua kepada generasi yang lebih muda, sehingga warisan budaya dapat terus
dilestarikan.
Menghidupkan Kembali Budaya yang Terancam Punah: Selain menjaga tradisi yang
masih terpelihara dengan baik, keraton juga memiliki peran dalam menghidupkan kembali
budaya yang terancam punah. Melalui upaya revitalisasi dan pemulihan, keraton dapat
mengembalikan kehidupan kepada aspek-aspek budaya yang hampir punah atau terlupakan.
Ini dapat dilakukan melalui penelitian, rekonstruksi, dan program-program pembelajaran yang
bertujuan untuk menghidupkan kembali praktik dan pengetahuan budaya yang hampir hilang.
Dalam keseluruhan, peran keraton dalam pemeliharaan warisan budaya berdampak
penting dalam menjaga keberlanjutan tradisi, mencegah kehilangan pengetahuan budaya yang
berharga, serta menghidupkan kembali budaya yang terancam punah. Dengan demikian,
keraton memainkan peran yang krusial dalam mempertahankan kekayaan budaya Cirebon bagi
generasi sekarang dan masa depan (Rosmalia, 2015). peran Keraton Kasepuhan Cirebon dalam
pemeliharaan dan pembangunan budaya Cirebon memiliki dampak positif yang signifikan.
Melalui upaya pemeliharaan, keraton berhasil menjaga keaslian tradisi, adat istiadat, seni, dan
kebudayaan yang menjadi ciri khas masyarakat Cirebon. Selain itu, keraton juga berperan
penting dalam mengembangkan kegiatan budaya di wilayah Cirebon dengan melaksanakan
berbagai acara dan aktivitas yang mempromosikan kegiatan budaya kepada masyarakat.
Pemeliharaan warisan budaya oleh keraton ini memiliki dampak yang luas, seperti
melestarikan tradisi, menjaga pengetahuan budaya yang berharga, mencegah hilangnya
budaya, dan menghidupkan kembali budaya yang terancam punah. Selain itu, keraton juga
memberikan ruang bagi masyarakat untuk terlibat secara aktif dalam menjaga dan
mengembangkan budaya mereka sendiri (Mayangsari, 2014). Hal ini meningkatkan kesadaran,
apresiasi, dan pemahaman masyarakat terhadap kekayaan budaya Cirebon. Namun, di masa
depan, keraton dihadapkan pada tantangan globalisasi, perubahan sosial dan nilai, serta
peningkatan pendidikan dan kesadaran budaya. Meskipun demikian, terdapat peluang yang
dapat dimanfaatkan, seperti pariwisata budaya dan kolaborasi dengan pihak terkait, untuk
menguatkan pemeliharaan dan pembangunan budaya Cirebon. Untuk menghadapi tantangan
dan memanfaatkan peluang tersebut, keraton perlu mengembangkan strategi yang
komprehensif, termasuk memperhatikan keberlanjutan, partisipasi masyarakat, inovasi, dan
pemanfaatan teknologi. Dengan demikian, peran keraton dalam pemeliharaan dan
Academy of Social Science and Global Citizenship Journal
Vol. 1, No. 2, Desember 2021, page: 98-113
109
pembangunan budaya Cirebon akan semakin relevan dan efektif. Dalam kesimpulannya,
keraton Kasepuhan Cirebon memiliki peran yang penting dalam memelihara,
mengembangkan, dan mempromosikan budaya Cirebon (Febriyanto et al., 2022). Upaya
pemeliharaan dan pembangunan budaya yang dilakukan oleh keraton memiliki dampak positif
yang signifikan, termasuk dalam melestarikan tradisi, menjaga pengetahuan budaya,
memperkuat identitas budaya lokal, serta mendorong partisipasi masyarakat dalam menjaga
dan mengembangkan warisan budaya mereka. Meskipun dihadapkan pada tantangan
globalisasi dan perubahan sosial, keraton memiliki peluang dalam pariwisata budaya dan
kolaborasi dengan pihak terkait.
Dalam menghadapi masa depan, keraton perlu mengembangkan strategi yang
komprehensif untuk mengatasi tantangan dan memanfaatkan peluang, dengan memperhatikan
keberlanjutan, partisipasi masyarakat, inovasi, dan pemanfaatan teknologi. Dengan demikian,
keraton dapat terus memainkan peran yang relevan dalam pemeliharaan dan pembangunan
budaya Cirebon. Keraton Kasepuhan Cirebon dalam pemeliharaan dan pembangunan budaya
di wilayah Cirebon sangat penting. Meskipun keraton ini dihadapkan pada tantangan, upaya
pemeliharaan dan pembangunan budaya yang dilakukan tetap memiliki dampak positif yang
signifikan (Firmanyah & Fardani, 2021).
Keraton Kasepuhan Cirebon memainkan peran sentral dalam menjaga keaslian tradisi,
adat istiadat, seni, dan kebudayaan yang menjadi ciri khas masyarakat Cirebon. Melalui
kegiatan budaya yang mereka selenggarakan, keraton berhasil mempromosikan kegiatan
budaya kepada masyarakat dan meningkatkan apresiasi terhadap kekayaan budaya Cirebon.
Pemeliharaan warisan budaya yang dilakukan oleh keraton menjaga keberlanjutan tradisi dan
mencegah hilangnya pengetahuan budaya yang berharga. Selain itu, pembangunan kegiatan
budaya oleh keraton memberikan ruang bagi masyarakat untuk terlibat secara aktif dalam
menjaga dan mengembangkan budaya mereka sendiri. Dampak positif yang dihasilkan dari
peran keraton ini meliputi pelestarian tradisi, identitas budaya lokal, dan peningkatan
kesadaran masyarakat terhadap budaya Cirebon.
Namun, keraton juga dihadapkan pada tantangan seperti globalisasi, perubahan sosial,
pendidikan, dan nilai-nilai yang dapat mempengaruhi pemeliharaan budaya. Meskipun
demikian, keraton memiliki peluang dalam pariwisata budaya dan kolaborasi dengan pihak
terkait untuk mengatasi tantangan tersebut. Dalam menghadapi masa depan, keraton perlu
mengembangkan strategi yang komprehensif dengan memperhatikan keberlanjutan, partisipasi
masyarakat, inovasi, dan pemanfaatan teknologi.
Kolaborasi dengan pihak terkait dan dukungan dari masyarakat dan pemerintah juga
penting dalam menjaga dan mengembangkan budaya Cirebon. Dengan demikian, peran
Keraton Kasepuhan Cirebon dalam pemeliharaan dan pembangunan budaya Cirebon memiliki
dampak positif yang signifikan. Upaya pemeliharaan dan pembangunan budaya yang
dilakukan oleh keraton perlu terus ditingkatkan dan disesuaikan dengan tantangan dan peluang
di masa depan guna memastikan keberlanjutan dan kelestarian warisan budaya yang berharga.
Tantangan dalam mempertahankan budaya tradisional meliputi pengaruh modernisasi,
perubahan sosial, dan kurangnya sumber daya. Pengaruh modernisasi seperti perkembangan
teknologi dan globalisasi dapat mempengaruhi pola pikir dan gaya hidup masyarakat, sehingga
nilai-nilai budaya tradisional menjadi terpinggirkan (Nursinggih, 2001).
Perubahan sosial, seperti mobilitas yang tinggi, urbanisasi, dan perubahan struktur
keluarga, juga dapat mengubah cara hidup dan praktik budaya yang sudah ada. Selain itu,
kurangnya sumber daya seperti dana, tenaga kerja, dan infrastruktur menjadi hambatan dalam
upaya mempertahankan budaya tradisional. Pemeliharaan dan pelaksanaan kegiatan budaya
memerlukan sumber daya yang cukup untuk mengorganisir acara, merawat tempat-tempat
budaya, dan melibatkan masyarakat secara aktif (Purnama & Hermawan, 2022). Dalam
menghadapi tantangan ini, perlu dilakukan langkah-langkah yang efektif. Salah satunya adalah
Academy of Social Science and Global Citizenship Journal
Vol. 1, No. 2, Desember 2021, page: 98-113
110
Lestari, D., et.al (Peran Keraton Kasepuhan Cirebon...)
meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mempertahankan budaya tradisional dan
nilai-nilainya. Pendidikan dan kampanye budaya dapat menjadi sarana untuk mengajarkan
generasi muda tentang kekayaan budaya yang dimiliki dan pentingnya menjaga warisan
tersebut. Selain itu, kolaborasi antara pemerintah, lembaga budaya, dan komunitas lokal juga
diperlukan untuk mengembangkan program pemeliharaan dan pembangunan budaya yang
berkelanjutan.
Pendanaan yang memadai dan penggunaan teknologi yang tepat juga dapat membantu
memperkuat upaya pemeliharaan budaya tradisional. Dengan kesadaran, kolaborasi, dan
dukungan yang tepat, dapat diatasi tantangan yang dihadapi dalam mempertahankan budaya
tradisional. Dalam prosesnya, penting untuk menemukan keseimbangan antara
mempertahankan nilai-nilai budaya yang sudah ada dengan mengakomodasi perubahan sosial
yang terjadi. Dengan demikian, budaya tradisional dapat terus hidup dan berkembang sesuai
dengan kebutuhan zaman.
Terlepas dari tantangan yang dihadapi dalam mempertahankan budaya tradisional,
terdapat peluang yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi tantangan tersebut. Kolaborasi
dengan pihak terkait, seperti pemerintah, lembaga budaya, dan komunitas lokal, dapat menjadi
langkah yang efektif dalam menjaga dan mengembangkan budaya Cirebon. Dengan bekerja
sama, sumber daya dan keahlian yang berbeda dapat digabungkan untuk merancang program-
program pemeliharaan dan pembangunan budaya yang lebih holistik dan berkelanjutan.
Pendidikan budaya juga memiliki peran penting dalam mempromosikan kesadaran dan
apresiasi terhadap budaya Cirebon (Suparno, 2015).
Melalui pendidikan budaya, generasi muda dapat memahami nilai-nilai budaya, tradisi,
dan sejarah yang menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas mereka. Hal ini dapat dilakukan
melalui kurikulum sekolah, kegiatan ekstrakurikuler, dan program-program edukatif yang
melibatkan keraton dan komunitas lokal. Selain itu, penggunaan teknologi juga dapat menjadi
sarana efektif untuk mempromosikan budaya Cirebon secara lebih luas (Ningrum, 2020).
Dengan memanfaatkan media sosial, platform digital, dan teknologi informasi lainnya, keraton
dapat menjangkau audiens yang lebih luas dan memperkenalkan kekayaan budaya Cirebon
kepada masyarakat global. Pameran virtual, tur digital, dan konten multimedia dapat menjadi
sarana interaktif yang memungkinkan orang dari berbagai belahan dunia untuk mengenal dan
mengapresiasi budaya Cirebon. Dengan kolaborasi yang kuat, pendidikan budaya yang
memadai, dan pemanfaatan teknologi secara bijak, peluang untuk mempromosikan budaya
Cirebon secara lebih luas dapat terwujud. Langkah-langkah ini dapat membantu meningkatkan
kesadaran masyarakat, menginspirasi partisipasi aktif dalam kegiatan budaya, dan mendorong
pemeliharaan dan pengembangan budaya tradisional yang berkelanjutan di wilayah Cirebon
(Zulhardi et al., 2013).
4. Kesimpulan
Keraton Kasepuhan Cirebon memiliki sejarah yang panjang sebagai salah satu keraton
tertua di Indonesia. Didirikan pada abad ke-15 oleh Prabu Siliwangi, keraton ini telah menjadi
pusat kekuasaan dan kebudayaan bagi Kerajaan Cirebon. Sebagai keraton tertua di antara tiga
keraton di Cirebon, yaitu Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan, Keraton Kasepuhan
Cirebon memiliki peran sentral dalam menjaga tradisi dan kebudayaan Cirebon. Sejak
didirikan, Keraton Kasepuhan Cirebon telah menjadi pusat pemerintahan dan tempat tinggal
bagi raja dan keluarga kerajaan. Selain itu, keraton ini juga menjadi lokasi di mana berbagai
kegiatan budaya dan adat istiadat dilaksanakan. Upacara keagamaan, perayaan adat,
pertunjukan seni, dan kegiatan sosial diadakan di dalam kompleks keraton ini. Seiring
berjalannya waktu, Keraton Kasepuhan Cirebon mengalami berbagai perubahan dan
transformasi. Namun, nilai-nilai budaya dan tradisi yang diwariskan oleh leluhur tetap dijaga
dengan sungguh-sungguh. Peran keraton sebagai penjaga warisan budaya tradisional juga
Academy of Social Science and Global Citizenship Journal
Vol. 1, No. 2, Desember 2021, page: 98-113
111
berdampak positif pada masyarakat Cirebon. Keraton Kasepuhan Cirebon menjadi tempat di
mana masyarakat dapat mempelajari, merasakan, dan menghargai budaya leluhur mereka.
Kegiatan-kegiatan budaya yang diadakan di keraton, seperti pertunjukan seni tradisional,
upacara adat, dan festival budaya, memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk terlibat
aktif dalam menjaga dan memperkaya warisan budaya mereka. Selain itu, keberadaan Keraton
Kasepuhan Cirebon juga berpotensi sebagai daya tarik pariwisata. Wisatawan dari dalam dan
luar negeri tertarik untuk mengunjungi keraton ini guna menyaksikan keindahan arsitektur
tradisional, menyaksikan pertunjukan seni, dan mempelajari sejarah serta budaya lokal. Hal
ini berkontribusi dalam pengembangan ekonomi lokal dan mempromosikan kekayaan budaya
Cirebon kepada dunia.
Dengan demikian, signifikansi Keraton Kasepuhan Cirebon sebagai penjaga warisan
budaya tradisional dan saksi bisu dari kejayaan kerajaan Cirebon tidak bisa diabaikan.
Pertunjukan seni yang dilakukan oleh para seniman keraton menjadi media untuk
mempromosikan keindahan dan keunikan seni tradisional Cirebon kepada masyarakat dan
pengunjung. Selain itu, keraton ini juga berfungsi sebagai pusat pengetahuan dan dokumentasi
tentang sejarah Cirebon. Di dalamnya terdapat berbagai artefak bersejarah, dokumen, dan
benda-benda peninggalan yang menjadi saksi bisu dari masa kejayaan kerajaan Cirebon.
Dengan pengelolaan yang baik, keraton ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik
tentang sejarah dan perkembangan budaya Cirebon kepada masyarakat. Penting juga untuk
mencatat bahwa Keraton Kasepuhan Cirebon berperan dalam pendidikan dan pengajaran
tentang budaya Cirebon. Melalui program pendidikan, kunjungan sekolah, dan kegiatan
pembelajaran lainnya, masyarakat, terutama generasi muda, dapat mempelajari dan
menghargai kekayaan budaya Cirebon yang diwariskan oleh keraton. Hal ini penting untuk
meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap pelestarian budaya mereka
sendiri.
5. Daftar Pustaka
Agustin, A. (2021). Pengembangan Objek Wisata Religi Bagi Peningkatan Ekonomi
Masyarakat (Studi Pada Keraton Kesepuhan Kota Cirebon).
repository.syekhnurjati.ac.id. https://repository.syekhnurjati.ac.id/5186/
Ahnaf, M., Rukmi, W. I., & Siregar, J. P. (2023). Bentuk Kawasan Keraton Kasepuhan
Cirebon sebagai Kawasan Cagar Budaya. Planning for Urban Region and
Environment, 12(2), 189198.
Atmadi, B. S. P., & Surya, R. (2022). MENGHIDUPKAN KEMBALI KAWASAN KOTA
TUA CIREBON DENGAN EKOWISATA. Jurnal Sains, Teknologi, Urban .
https://journal.untar.ac.id/index.php/jstupa/article/view/22135
Bakhrul, A. (2016). SENGKETA KEPEMILIKAN HAK ATAS TANAH KERATON
KASEPUHAN DI KOTA CIREBON (SUATU KAJIAN TERHADAP PUTUSAN MA
NO. 1825 K/PDT/2002). eprints.undip.ac.id. http://eprints.undip.ac.id/57756/
Cagar, P., Dan, B., & Heritage, B. D. (2023). Pengembangan cagar budaya dan pariwisata
berbasis digital heritage. 5(1), 1224.
Disuma, A. (2018). Strategi Pengembangan Wisata Syariah berbasis Budaya di Kota
Cirebon. Inklusif (Jurnal Pengkajian Penelitian Ekonomi .
https://www.jurnal.syekhnurjati.ac.id/index.php/inklusif/article/view/2872
Fauzi, E. (2015). Kedudukan Tanah Adat Keraton Kesepuhan Cirebon Dihubungkan
Dengan Hukum Adat Dan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan
Dasar Pokok …. repository.unpas.ac.id. http://repository.unpas.ac.id/28413/
Academy of Social Science and Global Citizenship Journal
Vol. 1, No. 2, Desember 2021, page: 98-113
112
Lestari, D., et.al (Peran Keraton Kasepuhan Cirebon...)
Febriyanto, F., Pramudya, F., Sokibi, S., Kusnadi, K., & ... (2022). Sosialisasi Penerapan
Sistem Informasi dan Pendataan Pengunjung Pada Keraton Kasepuhan Kota Cirebon.
Jurnal Pengabdian …. https://jpucic.id/index.php/jpucic/article/view/11
Firmanyah, F., & Fardani, I. (2021). Revitalisasi Koridor Bersejarah Kawasan Keraton
Kanoman Kota Cirebon. In Prosiding Seminar Nasional . prosiding.unimus.ac.id.
https://prosiding.unimus.ac.id/index.php/semnas/article/viewFile/871/880
Guntoro, M., Kurniawan, Z., & ... (2022). Cultural Heritage And Creative Arts
Development. … 45: Jurnal Ilmu ….
Hariyanto, O. I. B. (2016). Destinasi Wisata Budaya dan Religi di Cirebon. Jurnal
Ecodemica: Jurnal Ekonomi, Manajemen, Dan Bisnis, 4(2), 214222.
https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/ecodemica/article/view/830
Hidayat, A. A., Arifin, F., Dais, T. R., & ... (2020). Dari Orang Belanda Sampai Elit
Bumiputera: Kajian Sejarah Freemasonry di Kota Cirebon 1900-1942. Agastya:
Jurnal Sejarah …. http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/JA/article/view/5402
Junaedi, D. (2015). Perbaikan Kualitas Pelayanan Jasa Kepariwisataan dengan Metode
Servqual dan QFD (Studi Kasus di Keraton Kasepuhan Kota Cirebon). Jurnal
Operations Excellence: Journal of Applied .
https://www.neliti.com/publications/268840/perbaikan-kualitas-pelayanan-jasa-
kepariwisataan-dengan-metode-servqual-dan-qfd
Kholisoh, S., & Setiana, D. S. (2022). Learning About Measurements from Videos of
Keraton Kesepuhan Cirebon for Local Primary Students. Ethnomathematics Journal.
https://journal.uny.ac.id/index.php/ethnomath/article/view/46126
Lestari, N. Y. (2020). Penerapan konsep Baluwarti pada arsitektur Keraton Kasepuhan
Kanoman dan Kacirebonan di Cirebon. repository.unpar.ac.id.
Mayangsari, E. (2014). TRADISI UPACARA PANJANG JIMAT KERATON KASEPUHAN
SEBAGAI ASET BUDAYA LOKAL KOTA CIREBON DALAM PELESTARIAN
BUDAYA BANGSA. repository.upi.edu. http://repository.upi.edu/7296
Muzadi, A. (2019). PERAN PEMIMPIN DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA DI
KOTA CIREBON. Conference on Public Administration and .
http://proceedings.undip.ac.id/index.php/copas/article/view/32
Ningrum, K. I. (2020). Wisata religi dan pemberdayaan ekonomi pedagang di kawasan
Keraton Kasepuhan kota Cirebon. IAIN Pekalongan.
Nugraha, A. F. (2017). Pola komunikasi pemangku jabatan keraton kasepuhan dengan
pejabat pemerintah Kota Cirebon. repository.uinjkt.ac.id.
https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/35326
Nurhikmah, A., SHODIQ, M., & Ag, S. (2020). “TARI DAKWAH DI BUMI WALI”
KESENIAN SINTREN DI KOTA CIREBON TAHUN 1970-2018. eprints.iain-
surakarta.ac.id. http://eprints.iain-surakarta.ac.id/401/1/ALFIN NURHIKMAH.pdf
Nursinggih, H. (2001). Kajian Komponen Penawaran dan Permintaan Wisata sebagai
Penunjang Kepariwisataan Budaya Kota Cirebon. In Semarang: Tesis-Universitas
Diponegoro. core.ac.uk. https://core.ac.uk/download/pdf/11712329.pdf
Nuryadi, A., & Juanim, H. (2018). QUALITY TERHADAP TOURIST SATISFACTION
SERTA IMPLIKASINYA PADA REVISIT INTENTION (Studi Wisatawan Keraton
Kasepuhan Kota Cirebon). repository.unpas.ac.id.
Academy of Social Science and Global Citizenship Journal
Vol. 1, No. 2, Desember 2021, page: 98-113
113
http://repository.unpas.ac.id/38587/5/SA 3 PDF.pdf
OCTORA, Y. T., & Sukirno, S. (2018). PENYELESAIAN SENGKETA ATAS TANAH
BEKAS SWAPRAJA ANTARA KERATON KESEPUHAN DENGAN PEMERINTAH
KOTA CIREBON BERBASIS KEADILAN. eprints.undip.ac.id.
http://eprints.undip.ac.id/70934/
Oktaviani, A. P., Rukmi, W. I., & ... (2023). PERSEPSI WARGA DAN WISATAWAN
TERHADAP PLACE IDENTITY KERATON KASEPUHAN KOTA CIREBON.
Planning for Urban …. https://purejournal.ub.ac.id/index.php/pure/article/view/574
Prasetyo, A. (2017). STRATEGI PENGEMBANGAN DAYA TARIK WISATA BUDAYA DI
KOTA CIREBON. repository.upi.edu. http://repository.upi.edu/id/eprint/28242
Purbodewi, D. S. (2018). Perkembangan tata ruang dan massa pada Keraton Kesepuhan
Cirebon. repository.unpar.ac.id. https://repository.unpar.ac.id/handle/123456789/8616
Purnama, I., & Hermawan, K. T. (2022). Digital Heritage Menuju Pengembangan
Pariwisata dan Budaya Kota Cirebon. Jurnal .
http://ejournal.bappeda.cirebonkota.go.id/index.php/jdp/article/view/28
Ramdani, A., & Ramdani, M. A. (2023). Analisis Keterikatan Emosi dan Hubungan Liniasi
para Pemangku Kepentingan dalam Pelestarian Cagar Budaya Keraton di Kota
Cirebon. Bandung Conference Series .
https://proceedings.unisba.ac.id/index.php/BCSURP/article/view/6261
Ramdani, A., & Rochman, G. P. (2021). Analisis Ruang Interaksi Sosial: Studi dari
Keraton-Keraton di Kota Cirebon. In Prosiding Seminar Nasional .
prosiding.unimus.ac.id.
https://prosiding.unimus.ac.id/index.php/semnas/article/download/874/883
Rosmalia, D. (2015). Identifikasi Elemen Fisik Kebudayaan Kraton sebagai Pembentuk
Ruang Lanskap Budaya Kota Cirebon. Media Matrasain.
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jmm/article/view/10653
Sarah, Y. (2018). Komunikasi Ritual Dalam Tradi si Kliwonan di Keraton Kesepuhan Kota
Cirebon. Bandung: UNIKOM.
Suparno, I. (2015). Implementasi Strategi Pemasaran Wisata Keraton Kasepuhan Dalam
Membangun Daya Tarik Wisata Kota Cirebon. repository.syekhnurjati.ac.id.
http://repository.syekhnurjati.ac.id/id/eprint/175
Zulhardi, R., Hidayat, R., & Kurniawati, I. (2013). Strategi Humas Keraton Kasepuhan
dalam Meningkatkan Citra Objek Wisata di Kota Cirebon. Journal Signal.
http://jurnal.ugj.ac.id/index.php/Signal/article/view/684