AoSSaGCJ, Vol. 2, Issue 2, (2022) page 76-84
Academy of Social Science and Global Citizenship Journal
ISSN: xxxx-xxxx (Print) xxxx-xxxx (Online)
Journal Homepage: https://jurnal.ucy.ac.id/index.php/AoSSaGCJ/index
76
10.47200/AoSSaGCJ.v2i2.1842 aossagcj@gmail.com
Membangun Identitas Lokal Dalam Era Globalisasi
Untuk Melestarikan Budaya Dan Tradisi Yang
Terancam Punah
Tri Yunita Sari
a,1
, Heri Kurnia
b,2
, Isrofiah Laela Khasanah
c,3
, Dina Nurayu Ningtyas
d,4
a,b,c,d
Universitas Cokroaminoto Yogyakarta, Umbulharjo, Kota Yogyakarta, 55161
1
2
herikurnia312@gmail.com ;
3
isrofiah75@gmail.com ;
4
*
Corresponding Author: triyunitas48@gmail.com
INFO ARTIKEL
ABSTRAK
Sejarah Artikel:
Diterima: 27 Agusrus 2022
Direvisi: 03 Oktober
Disetujui: 29 Oktober 2022
Tersedia Daring: 01 Desember
2022
Globalisasi adalah proses di mana dunia menjadi semakin terhubung
melalui pertukaran informasi, perdagangan, dan interaksi
antarnegara. Dampaknya terhadap budaya dan tradisi lokal sangat
signifikan. Globalisasi membawa perubahan dalam gaya hidup,
preferensi konsumen, dan pengaruh budaya dari negara-negara lain.
Metode penelitian yang dapat digunakan dalam artikel adalah studi
literatur. Studi literatur akan melibatkan pengumpulan dan analisis
secara sistematis terhadap berbagai sumber literatur yang relevan,
seperti buku, artikel jurnal, laporan penelitian, dan dokumen-
dokumen terkait lainnya. Penelitian ini akan fokus pada
mengidentifikasi dan memahami tantangan dan konsekuensi
globalisasi terhadap budaya dan tradisi lokal yang berpotensi
mengancam keberlangsungan mereka. Hasil penelitian menunjukan
bahwa melalui peningkatan pemahaman dan penghargaan terhadap
budaya dan tradisi lokal melalui kurikulum pendidikan, integrasi
materi budaya dan tradisi lokal dalam pembelajaran di sekolah, serta
melibatkan komunitas dalam proses pendidikan untuk mewariskan
nilai-nilai budaya dan tradisi, kita dapat berhasil melestarikan dan
memperkuat identitas lokal dalam menghadapi tantangan globalisasi
yang terus berkembang.
Kata Kunci:
Globalisasi
Budaya
Identitas
ABSTRACT
Keywords:
Globalization
Culture
Identity
Globalization is the process by which the world becomes increasingly
connected through the exchange of information, trade and interaction
between countries. The impact on local culture and traditions is
significant. Globalization brings changes in lifestyles, consumer
preferences, and cultural influences from other countries. The research
method that can be used in articles is literature study. Literature study
will involve systematic collection and analysis of various relevant
literature sources, such as books, journal articles, research reports, and
other related documents. This research will focus on identifying and
understanding the challenges and consequences of globalization on
local culture and traditions that have the potential to threaten their
survival. The results of the study show that by increasing
understanding and respect for local culture and traditions through the
educational curriculum, integrating local cultural and traditional
materials into learning in schools, and involving the community in the
educational process to pass down cultural values and traditions, we can
succeed in preserving and strengthening local identity in facing the
ever-evolving challenges of globalization.
Academy of Social Science and Global Citizenship Journal
Vol. 2, No. 2, Desember 2022, page: 76-84
77
Sari et.al (Membangun Identitas Lokal Dalam Era Globalisasi.)
© 2022 . Tri Yunita, S. et. Al
This is an open access article under CC BY-SA license
1. Pendahuluan
Globalisasi adalah proses di mana dunia menjadi semakin terhubung melalui pertukaran
informasi, perdagangan, dan interaksi antarnegara. Dampaknya terhadap budaya dan tradisi
lokal sangat signifikan. Globalisasi membawa perubahan dalam gaya hidup, preferensi
konsumen, dan pengaruh budaya dari negara-negara lain. Hal ini dapat mengancam
keberadaan budaya dan tradisi lokal karena masyarakat cenderung mengadopsi budaya asing
yang lebih populer atau mengabaikan nilai-nilai tradisional mereka. Perkembangan teknologi
juga memungkinkan penyebaran budaya global secara cepat melalui media sosial dan internet,
yang bisa menggeser perhatian dari budaya lokal. Oleh karena itu, globalisasi menimbulkan
tantangan bagi pelestarian budaya dan tradisi lokal yang penting untuk dilestarikan agar tidak
punah (Julianty 2022).
Dalam era globalisasi, dunia menjadi lebih terhubung dan saling berinteraksi. Namun, hal
ini juga berdampak pada budaya dan tradisi lokal yang ada di suatu daerah. Ketika pengaruh
budaya dari luar masuk, masyarakat dapat terpengaruh untuk mengubah gaya hidup mereka
dan mengabaikan nilai-nilai budaya dan tradisi yang ada sebelumnya. Contohnya, melalui
media sosial dan internet, kita bisa dengan mudah terpapar dengan budaya dari negara lain
yang lebih populer. Seiring waktu, hal ini dapat menyebabkan budaya lokal terpinggirkan dan
terancam punah. Oleh karena itu, sangat penting untuk melestarikan budaya dan tradisi lokal
agar keberagaman budaya di dunia tetap ada dan tidak hilang begitu saja. Selain itu,
globalisasi juga menciptakan homogenisasi budaya di berbagai belahan dunia. Budaya global
yang dominan sering kali menggantikan atau menggeser budaya lokal yang lebih khas dan
unik. Misalnya, restoran cepat saji internasional yang tersebar di banyak negara dapat
menggantikan masakan tradisional lokal. Hal ini dapat menyebabkan hilangnya keunikan dan
keberagaman budaya serta tradisi yang telah ada selama bertahun-tahun (Widiansyah and
Hamsah 2018).
Dampak lain dari globalisasi terhadap budaya dan tradisi lokal adalah perubahan nilai-
nilai dan pola pikir masyarakat. Nilai-nilai tradisional yang dianut oleh budaya lokal sering
kali tersisihkan atau diabaikan karena pengaruh budaya global yang lebih dominan.
Masyarakat cenderung mengadopsi gaya hidup, pakaian, dan preferensi konsumsi yang berasal
dari budaya luar, mengakibatkan penurunan kesadaran dan apresiasi terhadap budaya dan
tradisi sendiri. Dalam menghadapi ancaman kepunahan budaya dan tradisi lokal akibat
globalisasi, penting untuk membangun kesadaran dan kebanggaan terhadap identitas lokal.
Melalui upaya pelestarian, pengembangan, dan promosi budaya dan tradisi lokal, kita dapat
memperkuat identitas kita sendiri dan menghargai kekayaan budaya yang dimiliki. Kolaborasi
antara komunitas, pemerintah, dan sektor swasta juga diperlukan untuk mengimplementasikan
strategi yang efektif dalam melestarikan budaya dan tradisi lokal agar dapat bertahan dan terus
diperkaya di tengah era globalisasi (Suradi 2018).
Untuk melawan ancaman terhadap budaya dan tradisi lokal akibat globalisasi, kita perlu
mengembangkan kesadaran dan rasa bangga terhadap identitas lokal kita sendiri. Dengan cara
menjaga, mengembangkan, dan mempromosikan budaya dan tradisi lokal, kita dapat
memperkuat jati diri kita sendiri dan menghargai kekayaan budaya yang dimiliki. Penting juga
untuk bekerja sama antara masyarakat, pemerintah, dan sektor swasta dalam menerapkan
Academy of Social Science and Global Citizenship Journal
Vol. 2, No. 2, Desember 2022, page: 76-84
78
Sari et.al (Membangun Identitas Lokal Dalam Era Globalisasi.)
strategi yang efektif untuk melindungi dan melestarikan budaya dan tradisi lokal agar tetap
hidup dan berkembang di era globalisasi ini. Dengan bekerja sama dan melalui upaya yang
terus-menerus, kita dapat membangun identitas lokal yang kuat untuk melawan dampak
negatif globalisasi. Salah satu langkah penting adalah memberikan pendidikan dan kesadaran
budaya sejak dini kepada generasi muda, agar mereka menghargai dan melestarikan budaya
dan tradisi lokal. Selain itu, dengan mengembangkan seni dan budaya lokal serta mengadakan
acara dan promosi yang aktif, kita dapat meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap
keunikan budaya yang kita miliki (Hidayat 2020).
Kerja sama antara komunitas, pemerintah, dan sektor swasta juga sangat penting. Dengan
bekerja bersama-sama, mereka dapat menciptakan program dan proyek yang mendukung
pelestarian dan pengembangan budaya dan tradisi lokal. Melalui kegiatan seperti festival
budaya, pertukaran seni, dan pengembangan industri kreatif yang berbasis budaya, kita tidak
hanya menjaga warisan budaya kita tetap hidup, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi
yang berkelanjutan. Dengan cara ini, kita dapat menjaga dan memperkuat identitas lokal kita
di tengah era globalisasi. Tujuannya adalah untuk melindungi dan melestarikan budaya dan
tradisi yang sedang terancam punah. Hal ini sangat penting agar kita tidak kehilangan
kekayaan budaya yang beragam, serta memastikan bahwa generasi mendatang juga dapat
menikmati dan mewarisi warisan budaya yang berharga ini.
Permasalahan mengenai ancaman kepunahan budaya dan tradisi lokal menjadi semakin
penting dalam era globalisasi. Dalam konteks ini, banyak budaya dan tradisi lokal yang
terancam punah karena adanya perubahan sosial, ekonomi, dan teknologi yang cepat. Budaya
asing yang mendominasi juga ikut berperan dalam menggeser fokus dan perhatian masyarakat
dari warisan budaya dan tradisi mereka sendiri. Selain itu, kurangnya kesadaran dan apresiasi
terhadap budaya lokal juga menjadi faktor yang memperparah situasi ini. Semua hal ini
menimbulkan kekhawatiran akan hilangnya keberagaman budaya dan kekayaan warisan
tradisional yang seharusnya dijaga dan dilestarikan. Dalam era globalisasi yang ditandai
dengan adanya konektivitas dan pertukaran informasi yang luas, budaya dan tradisi lokal
menghadapi tantangan yang signifikan. Kemajuan ekonomi dan teknologi juga dapat
menggeser fokus masyarakat dari budaya lokal mereka, dengan preferensi yang lebih
cenderung kepada budaya dan produk luar negeri yang seringkali lebih terkenal dan tersedia
secara luas.
Dominasi budaya asing juga memberikan dampak serius terhadap identitas lokal.
Globalisasi membawa pengaruh budaya dari berbagai negara, yang sering kali lebih dominan
dan mudah diakses melalui media massa dan internet. Budaya ini bisa menggeser preferensi
dan gaya hidup masyarakat, menyebabkan pengabaian atau penurunan minat terhadap budaya
lokal yang dianggap ketinggalan zaman atau kurang menarik. Selain itu, kurangnya kesadaran
dan apresiasi terhadap budaya lokal juga menjadi permasalahan yang signifikan. Banyak
generasi muda yang tidak terlalu memperhatikan atau menghargai budaya dan tradisi yang
diteruskan dari nenek moyang mereka. Terkadang, tradisi yang dianggap kuno atau dianggap
sebagai beban sosial dapat diabaikan atau bahkan dihapus sepenuhnya. Hal ini mengakibatkan
kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam mempertahankan dan mengembangkan
budaya lokal, serta kurangnya upaya untuk meneruskan warisan budaya kepada generasi
mendatang. Dalam konteks tersebut, kepunahan budaya dan tradisi lokal menjadi suatu
kekhawatiran yang mendalam. Jika tidak ada tindakan yang diambil untuk membangun
identitas lokal, menghormati dan melestarikan budaya dan tradisi yang ada, kita mungkin
kehilangan warisan berharga yang memberikan kekayaan budaya dan identitas yang unik bagi
masyarakat kita. Oleh karena itu, sangat penting untuk memperkuat kesadaran dan apresiasi
terhadap budaya lokal, serta melibatkan berbagai pihak dalam upaya melestarikan dan
membangun identitas lokal di tengah arus globalisasi yang terus berkembang (Julianty 2022).
Academy of Social Science and Global Citizenship Journal
Vol. 2, No. 2, Desember 2022, page: 76-84
79
Sari et.al (Membangun Identitas Lokal Dalam Era Globalisasi.)
2. Metode
Metode penelitian yang dapat digunakan dalam artikel adalah studi literatur. Studi literatur
akan melibatkan pengumpulan dan analisis secara sistematis terhadap berbagai sumber
literatur yang relevan, seperti buku, artikel jurnal, laporan penelitian, dan dokumen-dokumen
terkait lainnya. Penelitian ini akan fokus pada mengidentifikasi dan memahami tantangan dan
konsekuensi globalisasi terhadap budaya dan tradisi lokal yang berpotensi mengancam
keberlangsungan mereka. Analisis literatur akan mencakup tinjauan terhadap isu-isu yang
terkait dengan identitas lokal, perubahan sosial dan budaya, dan upaya-upaya yang telah
dilakukan untuk melestarikan budaya dan tradisi yang terancam punah. Dengan
menggabungkan temuan-temuan dari studi literatur, penelitian ini akan memberikan wawasan
dan rekomendasi untuk membangun identitas lokal yang kuat dalam menghadapi tantangan
globalisasi dan menjaga keberlanjutan budaya dan tradisi yang kaya dan unik.
3. Hasil dan Pembahasan
Melestarikan Warisan Budaya dan Tradisi Melalui Pendidikan
Pendidikan dapat berperan penting dalam menjaga warisan budaya dan tradisi yang
terancam punah di era globalisasi. Salah satu langkah yang bisa diambil adalah meningkatkan
pemahaman dan penghargaan terhadap budaya dan tradisi lokal melalui kurikulum pendidikan.
Dalam hal ini, penting bagi sistem pendidikan untuk menggabungkan materi yang berkaitan
dengan budaya dan tradisi lokal dalam proses belajar-mengajar di sekolah. Dengan
mengintegrasikan materi budaya dan tradisi lokal dalam kurikulum, siswa akan memiliki
kesempatan untuk mendalami sejarah, nilai-nilai, seni, dan tradisi yang melekat pada budaya
mereka sendiri. Melalui pembelajaran ini, mereka dapat mengembangkan pemahaman yang
lebih baik tentang identitas mereka sebagai anggota masyarakat lokal dan menghargai
kekayaan budaya yang ada (Oktavianti, Zuliana, and Ratnasari 2017).
Selain itu, melibatkan komunitas dalam proses pendidikan juga merupakan strategi efektif
untuk mewariskan nilai-nilai budaya dan tradisi kepada generasi muda. Dalam hal ini,
pendidikan tidak terbatas pada ruang kelas, tetapi juga melibatkan partisipasi aktif dari tokoh
masyarakat, budayawan, dan ahli yang memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam bidang
budaya dan tradisi lokal. Mereka dapat berperan sebagai narasumber, mentor, atau pengajar
tamu yang membantu siswa memahami dan menghargai kekayaan budaya yang ada di sekitar
mereka. Dengan melibatkan komunitas dalam proses pendidikan, generasi muda dapat belajar
langsung dari mereka yang menjadi penjaga warisan budaya dan tradisi, baik melalui cerita,
praktik, atau pengalaman nyata. Ini tidak hanya memperkuat ikatan mereka dengan warisan
budaya tersebut, tetapi juga memberikan kesempatan bagi komunitas untuk menjaga dan
melestarikan keberlanjutan budaya dan tradisi mereka. Dengan demikian, melalui peningkatan
pemahaman dan penghargaan terhadap budaya dan tradisi lokal melalui kurikulum pendidikan,
integrasi materi budaya dan tradisi lokal dalam pembelajaran di sekolah, serta melibatkan
komunitas dalam proses pendidikan untuk mewariskan nilai-nilai budaya dan tradisi, kita
dapat berhasil melestarikan dan memperkuat identitas lokal dalam menghadapi tantangan
globalisasi yang terus berkembang (Nurhasanah, Siburian, and ... 2021).
Dalam melanjutkan upaya melestarikan warisan budaya dan tradisi melalui pendidikan,
penting juga untuk melibatkan para guru sebagai agen perubahan. Mereka dapat diberikan
pelatihan dan dukungan yang memadai untuk mengajar dengan pendekatan yang
memperhatikan budaya dan tradisi lokal. Dalam hal ini, guru dapat menghadirkan materi
pembelajaran yang relevan dengan budaya lokal, menggunakan metode yang interaktif dan
melibatkan siswa secara aktif. Selain itu, pendidikan budaya dan tradisi lokal juga dapat
diperkuat melalui kegiatan ekstrakurikuler. Sekolah dapat mendukung pembentukan klub atau
kelompok yang berfokus pada eksplorasi dan pelestarian budaya dan tradisi lokal. Melalui
kegiatan seperti tarian tradisional, orkestra alat musik lokal, atau teater masyarakat, siswa
Academy of Social Science and Global Citizenship Journal
Vol. 2, No. 2, Desember 2022, page: 76-84
80
Sari et.al (Membangun Identitas Lokal Dalam Era Globalisasi.)
dapat terlibat dalam praktik nyata yang memperkuat rasa identitas dan kecintaan terhadap
budaya mereka. Selain aspek pendidikan formal di sekolah, kerjasama dengan lembaga
budaya, pusat warisan, dan organisasi komunitas juga dapat memperluas jangkauan upaya
pelestarian budaya. Ini termasuk penyelenggaraan lokakarya, pameran, dan festival budaya
yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat. Dalam konteks ini, pendidikan tidak terbatas
pada ruang kelas, tetapi melibatkan seluruh ekosistem budaya yang ada di sekitar.
Selanjutnya, penting untuk memperkuat kemitraan antara pendidikan, pemerintah, dan
sektor swasta dalam mendukung upaya pelestarian budaya dan tradisi. Ini dapat dilakukan
melalui penyediaan dana dan sumber daya untuk program pendidikan budaya, sponsor untuk
acara dan kegiatan budaya, serta inisiatif bersama untuk mengembangkan proyek-proyek yang
mempromosikan warisan budaya. Pendidikan memiliki peran penting dalam melestarikan
budaya dan tradisi lokal dalam era globalisasi. Dengan meningkatkan pemahaman,
mengintegrasikan materi budaya dalam kurikulum, melibatkan komunitas dan guru sebagai
agen perubahan, serta mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler dan kemitraan yang kuat, kita
dapat membangun identitas lokal yang kuat dan melindungi warisan budaya dan tradisi dari
kepunahan. Dengan kolaborasi yang kokoh dan komitmen yang berkelanjutan, kita dapat
merawat dan memperkaya budaya kita untuk generasi yang akan datang (Aisara, Nursaptini,
and Widodo 2020).
Pengembangan Industri Kreatif Berbasis Budaya dan Tradisi Lokal
Pengembangan industri kreatif berbasis budaya dan tradisi lokal mencakup upaya untuk
menghasilkan produk dan layanan yang mencerminkan identitas lokal, mendorong kreativitas,
dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat. Dalam era globalisasi yang
didominasi oleh produk dan budaya populer yang seragam, pengembangan industri kreatif
berbasis budaya dan tradisi lokal menjadi penting untuk melestarikan keunikan dan
keberagaman budaya. Salah satu cara untuk mengembangkan industri kreatif berbasis budaya
dan tradisi lokal adalah dengan mendorong pertumbuhan dan pengembangan pelaku industri
kreatif lokal. Hal ini dapat dilakukan melalui penyediaan dukungan dan fasilitas, seperti ruang
kerja, pelatihan, dan pendanaan, yang dapat membantu para kreator lokal mengembangkan
ide-ide kreatif mereka menjadi produk yang bernilai. Dengan memberikan akses dan peluang
kepada pelaku industri kreatif lokal, masyarakat dapat menghasilkan produk-produk yang
mencerminkan kearifan lokal, teknik tradisional, dan nilai-nilai budaya yang unik (Fitria
2021).
Promosi dan pemasaran yang efektif juga merupakan bagian penting dari pengembangan
industri kreatif berbasis budaya dan tradisi lokal. Dalam upaya ini, pemerintah dan lembaga
terkait dapat berperan dalam memperkenalkan produk-produk kreatif lokal ke pasar domestik
maupun internasional. Melalui strategi pemasaran yang tepat, seperti pameran seni, festival
budaya, dan platform digital, produk-produk kreatif lokal dapat dijangkau oleh khalayak yang
lebih luas, sehingga meningkatkan pengakuan dan daya tarik mereka. Pengembangan industri
kreatif berbasis budaya dan tradisi lokal juga memberikan dampak ekonomi yang signifikan.
Dengan menggali potensi kreatif lokal, industri ini dapat menciptakan lapangan kerja dan
peluang usaha bagi masyarakat setempat. Misalnya, produksi kerajinan tangan tradisional, seni
rupa lokal, atau kuliner khas dapat menjadi sumber pendapatan yang berkelanjutan bagi
komunitas. Selain itu, pengembangan industri kreatif berbasis budaya dan tradisi lokal juga
dapat membantu memperkuat ekonomi lokal, mengurangi ketergantungan pada industri global
yang cenderung seragam (Sopanah et al. 2020).
Melalui pengembangan industri kreatif berbasis budaya dan tradisi lokal, masyarakat
dapat memanfaatkan warisan budaya dan tradisi mereka sebagai sumber inspirasi dan
kreativitas. Dengan menciptakan produk dan layanan yang mencerminkan identitas lokal, tidak
hanya memperkaya kehidupan masyarakat setempat, tetapi juga memberikan kontribusi dalam
melestarikan keanekaragaman budaya global. Dalam era globalisasi yang semakin terhubung,
Academy of Social Science and Global Citizenship Journal
Vol. 2, No. 2, Desember 2022, page: 76-84
81
Sari et.al (Membangun Identitas Lokal Dalam Era Globalisasi.)
pengembangan industri kreatif berbasis budaya dan tradisi lokal menjadi salah satu cara
penting untuk membangun identitas lokal yang kuat dan relevan. Pengembangan industri
kreatif berbasis budaya dan tradisi lokal juga dapat memberikan dampak positif yang lebih
luas bagi masyarakat dan lingkungan. Dengan mengutamakan bahan baku lokal dan teknik
produksi tradisional, industri ini dapat mempromosikan keberlanjutan dan pelestarian
lingkungan. Misalnya, penggunaan bahan baku organik atau daur ulang dalam produksi
kerajinan tangan atau produk tekstil dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan
dan mendukung praktik ramah lingkungan (Nisfah, Ramadhani, and ... 2023).
Selain itu, pengembangan industri kreatif berbasis budaya dan tradisi lokal juga memiliki
potensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan memberikan peluang kepada
komunitas lokal untuk terlibat dalam proses produksi dan mendapatkan manfaat ekonomi
langsung, industri ini dapat mengurangi kesenjangan ekonomi dan meningkatkan kemandirian
ekonomi masyarakat setempat. Penghasilan yang diperoleh dari penjualan produk kreatif lokal
dapat digunakan untuk memperbaiki infrastruktur, layanan publik, dan pendidikan di daerah
tersebut. Selain manfaat ekonomi, pengembangan industri kreatif berbasis budaya dan tradisi
lokal juga dapat memperkuat identitas sosial dan kebanggaan masyarakat. Ketika produk lokal
diakui dan dihargai di tingkat lokal maupun global, hal ini dapat membangkitkan rasa bangga
dan kepercayaan diri dalam komunitas. Masyarakat akan lebih memiliki motivasi untuk
melestarikan dan mengembangkan warisan budaya dan tradisi mereka, karena mereka melihat
nilai dan keunikan dari apa yang mereka hasilkan. Namun, dalam mengembangkan industri
kreatif berbasis budaya dan tradisi lokal, tantangan juga dapat muncul. Salah satu tantangan
utama adalah menghadapi persaingan global dan dominasi produk dan budaya populer yang
masuk ke pasar. Oleh karena itu, diperlukan strategi yang kuat untuk memasarkan produk
kreatif lokal agar tetap relevan dan menarik bagi konsumen.
Pelestarian dan Promosi Pariwisata Budaya
Pelestarian dan promosi pariwisata budaya adalah salah satu aspek penting dalam
membangun identitas lokal dalam era globalisasi untuk melestarikan budaya dan tradisi yang
terancam punah. Melalui upaya ini, tujuan utamanya adalah untuk mempertahankan keaslian
dan keunikan budaya lokal serta memperkenalkan warisan budaya kepada wisatawan, baik
dari dalam maupun luar negeri. Pelestarian pariwisata budaya melibatkan langkah-langkah
yang berkelanjutan untuk menjaga dan memelihara destinasi pariwisata yang memiliki nilai
budaya yang tinggi. Salah satu langkah penting adalah memperkuat infrastruktur pariwisata
budaya. Hal ini melibatkan pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana yang
mendukung pengalaman wisatawan dalam menjelajahi tempat-tempat bersejarah, monumen,
situs arkeologi, dan komunitas budaya lokal. Infrastruktur yang baik akan mempermudah
aksesibilitas dan kenyamanan wisatawan, sambil tetap menjaga integritas dan keaslian
destinasi tersebut (Widyaningsih 2019).
Selain itu, pengelolaan yang berkelanjutan juga merupakan aspek kunci dalam pelestarian
pariwisata budaya. Dalam pengelolaan ini, perlu diterapkan pendekatan yang memperhatikan
kelestarian budaya dan lingkungan. Ini mencakup perlindungan terhadap situs bersejarah,
penggunaan yang bijaksana terhadap sumber daya alam, dan melibatkan partisipasi aktif
masyarakat lokal dalam pengambilan keputusan terkait pengembangan pariwisata. Dengan
mempertahankan keaslian destinasi pariwisata budaya, pengunjung akan merasakan
pengalaman yang autentik dan mendalam, serta masyarakat lokal dapat terus menjaga tradisi
dan warisan budaya mereka. Promosi pariwisata budaya juga penting untuk meningkatkan
kesadaran dan minat wisatawan terhadap keunikan budaya lokal. Melalui kampanye
pemasaran yang efektif, informasi tentang destinasi pariwisata budaya dapat tersebar luas dan
menarik minat calon wisatawan. Kampanye tersebut dapat mencakup penggunaan media
sosial, situs web, pameran pariwisata, dan kolaborasi dengan agen perjalanan. Selain itu, kerja
Academy of Social Science and Global Citizenship Journal
Vol. 2, No. 2, Desember 2022, page: 76-84
82
Sari et.al (Membangun Identitas Lokal Dalam Era Globalisasi.)
sama dengan media lokal dan internasional juga dapat membantu dalam mempromosikan daya
tarik budaya lokal secara lebih luas.
Dengan pelestarian dan promosi pariwisata budaya yang baik, dapat tercipta keuntungan
ekonomi bagi masyarakat lokal. Peningkatan jumlah wisatawan yang datang akan
menciptakan lapangan kerja baru dan memberikan dampak positif pada perekonomian lokal.
Selain itu, pariwisata budaya juga dapat memperkuat kebanggaan masyarakat lokal terhadap
warisan budaya mereka sendiri, sehingga memperkuat identitas lokal dalam menghadapi
pengaruh globalisasi. Dalam keseluruhan, pelestarian dan promosi pariwisata budaya memiliki
peran yang penting dalam membangun identitas lokal dan melestarikan budaya serta tradisi
yang terancam punah. Dengan menjaga keaslian dan mengenalkan keunikan budaya lokal
kepada wisatawan, kita dapat meningkatkan apresiasi terhadap kekayaan budaya yang dimiliki
suatu daerah, sambil memberikan manfaat ekonomi dan sosial kepada masyarakat setempat.
Pemerintah memiliki peran sentral dalam menciptakan kebijakan yang mendukung
pelestarian dan promosi pariwisata budaya. Hal ini meliputi pembentukan regulasi yang
melindungi situs bersejarah dan lingkungan alam, alokasi dana untuk pengembangan
infrastruktur pariwisata budaya, dan pemberian insentif kepada pelaku industri pariwisata yang
berkontribusi dalam melestarikan budaya lokal. Selain itu, pemerintah juga perlu
mengoordinasikan upaya pelestarian dengan berbagai lembaga terkait, seperti lembaga
kebudayaan, pariwisata, dan pendidikan, guna mencapai tujuan bersama dalam membangun
identitas lokal (Situmeang and Siburian 2022).
Partisipasi aktif masyarakat lokal juga penting dalam pelestarian dan promosi pariwisata
budaya. Masyarakat memiliki pengetahuan dan keterampilan yang tak ternilai dalam menjaga
dan mewariskan tradisi budaya. Melibatkan mereka dalam proses pengambilan keputusan,
perencanaan, dan pengelolaan destinasi pariwisata budaya akan memastikan bahwa
kepentingan masyarakat dipertimbangkan dengan baik. Selain itu, pelibatan masyarakat lokal
dalam kegiatan budaya, seperti pertunjukan seni, festival, dan lokakarya, juga dapat
memperkaya pengalaman wisatawan dan memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk
menghidupkan kembali tradisi mereka.
4. Kesimpulan
Globalisasi adalah proses di mana dunia menjadi semakin terhubung melalui pertukaran
informasi, perdagangan, dan interaksi antarnegara. Dampaknya terhadap budaya dan tradisi
lokal sangat signifikan. Globalisasi membawa perubahan dalam gaya hidup, preferensi
konsumen, dan pengaruh budaya dari negara-negara lain. Hal ini dapat mengancam
keberadaan budaya dan tradisi lokal karena masyarakat cenderung mengadopsi budaya asing
yang lebih populer atau mengabaikan nilai-nilai tradisional mereka. Perkembangan teknologi
juga memungkinkan penyebaran budaya global secara cepat melalui media sosial dan internet,
yang bisa menggeser perhatian dari budaya lokal. Oleh karena itu, globalisasi menimbulkan
tantangan bagi pelestarian budaya dan tradisi lokal yang penting untuk dilestarikan agar tidak
punah.
Dalam era globalisasi, dunia menjadi lebih terhubung dan saling berinteraksi. Namun, hal
ini juga berdampak pada budaya dan tradisi lokal yang ada di suatu daerah. Dengan cara ini,
kita dapat menjaga dan memperkuat identitas lokal kita di tengah era globalisasi. Tujuannya
adalah untuk melindungi dan melestarikan budaya dan tradisi yang sedang terancam punah.
Hal ini sangat penting agar kita tidak kehilangan kekayaan budaya yang beragam, serta
memastikan bahwa generasi mendatang juga dapat menikmati dan mewarisi warisan budaya
yang berharga ini.
Permasalahan mengenai ancaman kepunahan budaya dan tradisi lokal menjadi semakin
penting dalam era globalisasi. Dalam konteks ini, banyak budaya dan tradisi lokal yang
terancam punah karena adanya perubahan sosial, ekonomi, dan teknologi yang cepat. Budaya
Academy of Social Science and Global Citizenship Journal
Vol. 2, No. 2, Desember 2022, page: 76-84
83
Sari et.al (Membangun Identitas Lokal Dalam Era Globalisasi.)
asing yang mendominasi juga ikut berperan dalam menggeser fokus dan perhatian masyarakat
dari warisan budaya dan tradisi mereka sendiri. Selain itu, kurangnya kesadaran dan apresiasi
terhadap budaya lokal juga menjadi faktor yang memperparah situasi ini. Dengan demikian,
melalui peningkatan pemahaman dan penghargaan terhadap budaya dan tradisi lokal melalui
kurikulum pendidikan, integrasi materi budaya dan tradisi lokal dalam pembelajaran di
sekolah, serta melibatkan komunitas dalam proses pendidikan untuk mewariskan nilai-nilai
budaya dan tradisi, kita dapat berhasil melestarikan dan memperkuat identitas lokal dalam
menghadapi tantangan globalisasi yang terus berkembang.
Dalam melanjutkan upaya melestarikan warisan budaya dan tradisi melalui pendidikan,
penting juga untuk melibatkan para guru sebagai agen perubahan. Mereka dapat diberikan
pelatihan dan dukungan yang memadai untuk mengajar dengan pendekatan yang
memperhatikan budaya dan tradisi lokal. Dalam hal ini, guru dapat menghadirkan materi
pembelajaran yang relevan dengan budaya lokal, menggunakan metode yang interaktif dan
melibatkan siswa secara aktif. Selain itu, pendidikan budaya dan tradisi lokal juga dapat
diperkuat melalui kegiatan ekstrakurikuler. Sekolah dapat mendukung pembentukan klub atau
kelompok yang berfokus pada eksplorasi dan pelestarian budaya dan tradisi lokal.
5. Daftar Pustaka
Aisara, F, N Nursaptini, and A Widodo. 2020. Melestarikan Kembali Budaya Lokal Melalui
Kegiatan Ekstrakulikuler Untuk Anak Usia Sekolah Dasar. Cakrawala Jurnal Penelitian
. https://ejournal.uksw.edu/cakrawala/article/view/4411.
Fitria, F. 2021. Ekonomi Kreatif Berbasis Budaya Lokal. AKM: Aksi Kepada Masyarakat.
https://ejournal.stebisigm.ac.id/index.php/AKM/article/view/300.
Hidayat, H. 2020. Pengaruh Dan Ancaman Globalisasi Terhadap Kebudayaan Indonesia. … :
Jurnal Dialektika, Sosial Dan Budaya.
http://jurnal.staiddimakassar.ac.id/index.php/adrsb/article/view/30.
Julianty, A A. 2022. Pengaruh Globalisasi Terhadap Eksistensi Identitas Nasional Bangsa
Indonesia Saat Ini. ASANKA: Journal of Social Science and .
https://jurnal.iainponorogo.ac.id/index.php/asanka/article/view/3475.
Nisfah, U K, S Ramadhani, and ... 2023. Analisis Peran Ekonomi Kreatif Berbasis Budaya
Lokal Untuk Meningkatkan Pendapatan Pengrajin Kerawang Gayo Dalam Kajian
Ekonomi Islam (Studi Kasus . Jurnal Manajemen .
https://jurnal.ulb.ac.id/index.php/JUMSI/article/view/4267.
Nurhasanah, L, B P Siburian, and ... 2021. Pengaruh Globalisasi Terhadap Minat Generasi
Muda Dalam Melestarikan Kesenian Tradisional Indonesia. Jurnal Global Citizen .
https://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/glbctz/article/view/5616.
Oktavianti, I, E Zuliana, and Y Ratnasari. 2017. Menggagas Kajian Kearifan Budaya Lokal Di
Sekolah Dasar Melalui Gerakan Literasi Sekolah. Kudus: Universitas Muria .
researchgate.net. https://www.researchgate.net/profile/Eka-
Zuliana/publication/318760691_Menggagas_Kajian_Kearifan_Budaya_Lokal_Di_Sekol
ah_Dasar_Melalui_Gerakan_Literasi_Sekolah/Links/597c540ea6fdcc1a9a9c6324/Mengg
agas-Kajian-Kearifan-Budaya-Lokal-Di-Sekolah-Dasar-Melalui-.
Situmeang, H P A, and K Siburian. 2022. Peranan Pemerintah Daerah Kota Sibolga Dalam
Pembangunan Pariwisata Berbasis Pelestarian Lingkungan. Nommensen Journal Of .
ejournal.uhn.ac.id.
https://ejournal.uhn.ac.id/index.php/administrative_law/article/download/559/591.
Sopanah, S E, S Bahri, M Ghozali, and M A Sh. 2020. Ekonomi Kreatif Berbasis Kearifan
Academy of Social Science and Global Citizenship Journal
Vol. 2, No. 2, Desember 2022, page: 76-84
84
Sari et.al (Membangun Identitas Lokal Dalam Era Globalisasi.)
Lokal. books.google.com.
https://books.google.com/books?hl=en&lr=&id=V5IIEAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA149
&dq=pengembangan+industri+kreatif+berbasis+budaya+dan+tradisi+lokal&ots=jMCNB
ZZMtR&sig=AQW3QWw8D_Y2_sCPW-G01Eq-Tac.
Suradi, A. 2018. Pendidikan Berbasis Multikultural Dalam Pelestarian Kebudayaan Lokal
Nusantara Di Era Globalisasi. Wahana Akademika: Jurnal Studi Islam Dan .
https://journal.walisongo.ac.id/index.php/wahana/article/view/2566.
Widiansyah, S, and H Hamsah. 2018. Dampak Perubahan Global Terhadap Nilai-Nilai
Budaya Lokal Dan Nasional. Hermeneutika: Jurnal Hermeneutika.
http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/Hermeneutika/article/view/4822.
Widyaningsih, H. 2019. Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengembangan Desa Wisata Dan
Implikasinya Terhadap Sosial Budaya Di Desa Sendangagung, Minggir, Sleman.
Journal of Indonesian Tourism, Hospitality and .
https://ejournal.upi.edu/index.php/Jithor/article/view/16433.