AoSSaGCJ, Vol. 2, Issue 1, (2022) page 33-44
Academy of Social Science and Global Citizenship Journal
ISSN: xxxx-xxxx (Print) xxxx-xxxx (Online)
Journal Homepage: https://jurnal.ucy.ac.id/index.php/AoSSaGCJ/index
33
10.47200/AoSSaGCJ.v2i1.1839 aossagcj@gmail.com
Memahami Konsep Bela Negara dan Pentingnya
Diseminasi kepada Generasi Muda
Isrofiah Laela Khasanah
a,1
, Heri Kurnia
b,2
, Dian Lestari
c,3
Tri Yunita Sari
d,4
a,b,c,d
Universitas Cokroaminoto Yogyakarta, Umbulharjo, Kota Yogyakarta, 55161, Indonesia
1
2
herikurnia312@gmail.com;
3
*
Corresponding Author: isrofiah75@gmail.com
INFO ARTIKEL
ABSTRAK
Sejarah Artikel:
Diterima: 1 Mei 2022
Direvisi: 10 Mei 2022
Disetujui: 15 Mei 2022
Tersedia Daring: 1 Juni 2022
Artikel ini membahas mengenai pentingnya pemahaman konsep Bela
Negara dan diseminasi kepada generasi muda dalam membangun
kesadaran akan pentingnya menjaga kedaulatan, keutuhan negara, dan
menghadapi berbagai ancaman dan tantangan. Artikel ini menyoroti
pemahaman konseptual, keterampilan praktis, dan sikap Bela Negara
sebagai kunci dalam membentuk generasi muda yang tangguh,
bertanggung jawab, dan berkomitmen terhadap keamanan dan
stabilitas nasional. Selain itu, artikel ini menekankan pentingnya
pemahaman bahwa konsep Bela Negara melibatkan rasa cinta tanah air
dan keberagaman budaya. Mengenali dan menghargai keberagaman
budaya, kearifan lokal, serta nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi
negara menjadi hal yang krusial dalam menjaga keutuhan negara.
Selain itu, artikel ini juga memberikan saran untuk meningkatkan
integrasi pendidikan Bela Negara dalam kurikulum sekolah dan
lembaga pendidikan, serta pentingnya pelatihan khusus dan kegiatan
ekstrakurikuler yang mendukung pengembangan keterampilan praktis
dan sikap Bela Negara generasi muda. Bela Negara, generasi muda,
pemahaman konseptual, keterampilan praktis, sikap Bela Negara,
keberagaman budaya, nilai-nilai Pancasila, pendidikan integratif.
Kata Kunci:
Diseminasi
Kedaulatan
Konseptual
ABSTRACT
Keywords:
Dissemination
Sovereignty
Conceptual
The article discusses the importance of understanding the concept of Bela
Negara (State Defense) and disseminating it to the younger generation in
building awareness about the significance of safeguarding sovereignty,
national unity, and facing various threats and challenges. The article
emphasizes conceptual understanding, practical skills, and the Bela
Negara attitude as key elements in shaping a resilient, responsible, and
committed younger generation in ensuring national security and
stability. Furthermore, the article highlights the significance of
understanding that the concept of Bela Negara involves a sense of love
for the homeland and cultural diversity. Recognizing and appreciating
cultural diversity, local wisdom, and the values of Pancasila as the state
ideology are crucial in maintaining national unity. Additionally, the
article provides recommendations for enhancing the integration of Bela
Negara education into school curricula and educational institutions, as
well as the importance of specialized training and extracurricular
activities that support the development of practical skills and the Bela
Negara attitude among the younger generation. Keywords: Bela Negara,
younger generation, conceptual understanding, practical skills, Bela
Negara attitude, cultural diversity, Pancasila values, integrative
education.
© 2022, Khasanah et.al
This is an open access article under CC BY-SA license
Academy of Social Science and Global Citizenship Journal
Vol. 2, No. 1, Month 2022, page: 33-44
34
Khasanah, I., et.al (Memahami Konsep Bela Negara dan.)
1. Pendahuluan
Dalam menghadapi berbagai ancaman dan tantangan yang dihadapi oleh sebuah negara,
penting bagi setiap warga negara untuk memahami dan menerapkan konsep Bela Negara.
Konsep Bela Negara tidak hanya terbatas pada pertahanan negara semata, tetapi mencakup
beragam aspek yang saling terkait. Pertama-tama, pertahanan negara menjadi fokus utama
dalam konsep ini (Soepandji & Farid, 2018). Pertahanan negara mencakup upaya untuk
menjaga keamanan dan kedaulatan wilayah dari ancaman yang mungkin timbul baik dari
dalam maupun luar negeri (Manoppo, 2021).
Selain itu, keamanan nasional juga menjadi aspek penting dalam konsep Bela Negara.
Keamanan nasional melibatkan perlindungan terhadap seluruh elemen masyarakat dan
sumber daya nasional dari ancaman, baik itu konflik bersenjata, terorisme, perdagangan
ilegal, dan ancaman siber. Kehadiran generasi muda yang memiliki pemahaman yang baik
tentang keamanan nasional dan keterampilan yang sesuai akan menjadi sumber daya yang
berharga dalam menjaga stabilitas negara (Suriata, 2019).
Selain aspek pertahanan dan keamanan, konsep Bela Negara juga meliputi ketahanan
ekonomi (Purnasari & Sadewo, 2019). Ketahanan ekonomi berarti memiliki sistem ekonomi
yang kuat dan mandiri, mampu menghadapi tekanan eksternal dan menjaga stabilitas
perekonomian dalam menghadapi perubahan global (Herawati, 2020). Generasi muda harus
memiliki pemahaman tentang pentingnya berkontribusi dalam membangun perekonomian
negara, menciptakan lapangan kerja, dan mengembangkan sektor-sektor yang strategis
(Handayani & Nahrawi, 2018).
Ketahanan sosial budaya juga menjadi bagian penting dalam konsep Bela Negara.
Menghargai keberagaman budaya, menghormati hak asasi manusia, dan menjaga persatuan
serta kesatuan dalam perbedaan adalah aspek kritis dalam membangun ketahanan sosial
budaya. Generasi muda perlu dilibatkan dalam upaya memupuk sikap inklusif, saling
menghormati, dan mempromosikan toleransi di tengah masyarakat yang beragam (Nugraha,
2018).
Konsep Bela Negara juga mencakup ketahanan politik. Generasi muda perlu memahami
pentingnya partisipasi aktif dalam proses demokrasi, menjunjung tinggi hukum dan prinsip-
prinsip demokrasi, serta memiliki kesadaran politik yang tinggi untuk menjaga stabilitas
politik dan menjalankan tugas-tugas kewarganegaraan dengan baik (Setiawan & Ramdhani,
2021).
Memahami konsep Bela Negara adalah suatu keharusan, terutama bagi generasi muda
sebagai penerus bangsa. Mereka adalah tulang punggung masa depan negara dan memiliki
peran penting dalam menjaga keutuhan dan keberlanjutan bangsa. Pendidikan dan pelatihan
yang terintegrasi, kegiatan ekstrakurikuler, serta kesadaran akan tanggung jawab
kewarganegaraan adalah beberapa langkah yang perlu diambil untuk memastikan generasi
muda memiliki pemahaman yang mendalam dan keterampilan yang diperlukan dalam
menerapkan konsep Bela Negara (Dahliyana et al., 2020). Dengan demikian, generasi muda
dapat menjadi generasi yang siap menghadapi berbagai ancaman dan tantangan, serta
berkontribusi positif dalam memajukan negara ke arah yang lebih baik..
Tanpa adanya kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga keutuhan dan kedaulatan,
sebuah negara akan rentan terhadap berbagai ancaman dan tantangan (Setiyowati &
Akbariani, 2022). Untuk itu, konsep Bela Negara menjadi sangat relevan dalam konteks ini.
Academy of Social Science and Global Citizenship Journal
Vol. 2, No. 1, Month 2022, page: 33-44
35
Khasanah, I., et.al (Memahami Konsep Bela Negara dan….)
Bela Negara bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau aparat keamanan semata, tetapi
juga tanggung jawab setiap individu sebagai warga negara.
Generasi muda adalah kekuatan pendorong perubahan dan inovasi dalam masyarakat.
Mereka memiliki energi, semangat, dan perspektif yang segar untuk membentuk masa depan
bangsa. Oleh karena itu, sangat penting bagi generasi muda untuk memahami dan
menginternalisasi konsep Bela Negara, yang mencakup rasa cinta tanah air, keberagaman
budaya, serta tanggung jawab terhadap keutuhan dan kedaulatan negara (Puspitasari, 2021).
Diseminasi konsep Bela Negara kepada generasi muda menjadi hal yang krusial dalam
membangun pondasi yang kuat bagi keberlanjutan negara (FIRDAUS, 2019). Pemahaman
yang mendalam tentang konsep ini akan memberikan landasan moral dan etika bagi generasi
muda dalam menjalankan peran mereka sebagai warga negara yang bertanggung jawab.
Pemahaman ini juga akan memberikan pandangan yang holistik tentang pentingnya menjaga
keutuhan negara, merawat keberagaman budaya, serta melindungi dan memajukan
kepentingan nasional (Suriata, 2019).
Diseminasi konsep Bela Negara dapat dilakukan melalui berbagai saluran komunikasi,
seperti pendidikan formal di sekolah dan perguruan tinggi, pelatihan khusus, media massa,
dan platform online. Pendidikan formal di sekolah dapat menyediakan ruang untuk
mempelajari konsep Bela Negara melalui mata pelajaran seperti Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan (PPKn) (Armaida & Jatiningsih, 2023). Selain itu, pelatihan khusus dapat
diberikan kepada generasi muda dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler atau program-
program sukarelawan yang fokus pada pengembangan keterampilan praktis dan sikap Bela
Negara.
Media massa juga memiliki peran penting dalam diseminasi konsep Bela Negara kepada
generasi muda. Melalui artikel, program televisi, film, dan konten online, generasi muda
dapat diperkenalkan dengan nilai-nilai Bela Negara secara inspiratif dan informatif
(Nurlaelawati, n.d.). Penggunaan platform online juga dapat menjadi sarana efektif untuk
menyebarkan informasi dan memfasilitasi diskusi terkait konsep Bela Negara, sehingga
generasi muda dapat berinteraksi dan membangun pemahaman yang lebih baik.
Selain diseminasi, pembentukan kultur Bela Negara juga perlu diperkuat melalui
partisipasi aktif generasi muda dalam kegiatan masyarakat yang berkaitan dengan
pembangunan negara, pelestarian budaya, kegiatan sosial, serta pengembangan komunitas
(Zuhri, 2020). Dengan terlibat secara langsung, generasi muda dapat merasakan arti
pentingnya konsep Bela Negara dalam kehidupan sehari-hari dan melihat dampak nyata dari
kontribusi mereka terhadap pembangunan bangsa.
Artikel ini bertujuan untuk memahami konsep Bela Negara dan pentingnya diseminasi
konsep ini kepada generasi muda. Artikel ini akan menguraikan definisi Bela Negara, sejarah
dan perkembangan konsep ini, serta komponen-komponen yang terkait. Selain itu, artikel ini
juga akan menggambarkan peran generasi muda sebagai penerus bangsa, pentingnya
membangun rasa cinta tanah air dan keberagaman, serta tantangan yang dihadapi dalam
diseminasi konsep Bela Negara kepada generasi muda. Terakhir, artikel ini akan mengulas
berbagai metode dan langkah yang dapat diambil untuk meningkatkan pemahaman generasi
muda tentang konsep ini.
2. Metode
Dalam mengembangkan pemahaman generasi muda tentang konsep Bela Negara, penulis
menggunakan metode kajian pustaka sebagai pendekatan yang efektif. Melalui kajian
pustaka, penulis mengumpulkan informasi dan penelitian yang relevan tentang konsep ini
dari berbagai sumber yang terpercaya (Yustriani et al., 2021). Berikut adalah langkah-
langkah pengumpulan data, teknik analisis, serta kriteria atau standar referensi yang
digunakan dalam metode kajian pustaka (Wasriah, 2009).
Academy of Social Science and Global Citizenship Journal
Vol. 2, No. 1, Month 2022, page: 33-44
36
Khasanah, I., et.al (Memahami Konsep Bela Negara dan.)
Langkah-langkah pengumpulan data melibatkan identifikasi sumber-sumber yang terkait,
seperti buku, jurnal ilmiah, publikasi pemerintah, dan dokumen kebijakan (FIKRI, 2018).
Penggunaan basis data elektronik dan mesin pencari daring juga dilakukan untuk
mendapatkan literatur terbaru. Setelah pengumpulan data, dilakukan analisis dengan
membaca, menelaah, dan membandingkan informasi dari sumber-sumber yang terkumpul
(Arikunto, 2019).
Teknik analisis yang digunakan dapat berupa analisis isi, analisis konseptual, atau analisis
perbandingan (Muhammad, 2020). Pentingnya menetapkan kriteria atau standar referensi
terletak pada evaluasi kualitas dan relevansi literatur yang dikaji, seperti kredibilitas sumber,
reputasi penulis atau lembaga yang menerbitkan, tahun publikasi, dan konsistensi dengan
konsep Bela Negara dan diseminasi kepada generasi muda. Metode kajian pustaka ini
memungkinkan penulis untuk menyajikan informasi yang beragam dan terpercaya tentang
konsep Bela Negara dan pentingnya diseminasi kepada generasi muda, serta memberikan
dasar yang kuat untuk pemahaman yang mendalam tentang topik tersebut.
3. Hasil dan Pembahasan
Generasi Muda dan Peran Mereka sebagai Penerus Bangsa
Generasi muda adalah kelompok yang terdiri dari individu-individu yang memiliki usia
produktif, energi, dan potensi yang besar. Mereka adalah agen perubahan dan memiliki peran
penting dalam memajukan negara. Sebagai penerus bangsa, generasi muda memiliki
tanggung jawab besar untuk menjaga dan mengembangkan keberlanjutan negara (Saputro &
Najicha, 2022).
Dalam konteks Bela Negara, generasi muda memiliki peran utama dalam membangun
kesadaran akan pentingnya menjaga kedaulatan dan keutuhan negara (Yunanda et al., 2022).
Mereka harus mampu mengidentifikasi berbagai ancaman yang mungkin dihadapi oleh
negara, baik dari dalam maupun luar. Generasi muda perlu menyadari bahwa ancaman dapat
datang dalam berbagai bentuk, seperti ancaman militer, terorisme, perubahan iklim,
ketidakadilan sosial, dan permasalahan ekonomi (Widorekno et al., 2021). Dalam
menghadapi beragam ancaman ini, generasi muda perlu memahami bahwa kontribusi setiap
individu sangat berarti dan dapat membantu mengatasi ancaman dan tantangan yang dihadapi
oleh negara.
Selain itu, generasi muda juga perlu memiliki pemahaman yang kuat tentang nilai-nilai
Bela Negara dan bagaimana menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan Bela
Negara di sekolah dan keluarga dapat menjadi sarana penting untuk membangun kesadaran
dan pemahaman ini. Generasi muda perlu diajarkan tentang pentingnya mencintai tanah air,
menjunjung tinggi keberagaman budaya dan suku, serta menjaga persatuan dan kesatuan
bangsa. Mereka juga harus dilatih untuk memiliki sikap tanggung jawab terhadap negara,
termasuk pemenuhan hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik.
Sebagai penerus bangsa, generasi muda juga harus dilibatkan secara aktif dalam berbagai
kegiatan sosial, politik, dan ekonomi yang dapat membantu memajukan negara (Kristiani,
2022). Mereka perlu diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam pembuatan kebijakan
publik, pengambilan keputusan, dan pelaksanaan program-program yang berhubungan
dengan kepentingan negara dan masyarakat. Dalam hal ini, generasi muda dapat memberikan
kontribusi nyata dalam pembangunan negara dan menciptakan perubahan positif dalam
masyarakat (Supardi, 2020).
Selain itu, generasi muda juga harus dilengkapi dengan keterampilan dan pengetahuan
yang relevan untuk menghadapi perkembangan zaman dan tantangan global. Pendidikan
yang berkualitas, baik di tingkat formal maupun nonformal, menjadi kunci dalam
mempersiapkan generasi muda untuk masa depan yang lebih baik. Mereka perlu dilatih
dengan keterampilan teknologi informasi, kewirausahaan, kepemimpinan, serta pemahaman
Academy of Social Science and Global Citizenship Journal
Vol. 2, No. 1, Month 2022, page: 33-44
37
Khasanah, I., et.al (Memahami Konsep Bela Negara dan….)
tentang isu-isu global seperti perdamaian, keberlanjutan lingkungan, dan hak asasi manusia
(Aditiawan & Soedarto, 2021). Dengan pemahaman dan keterampilan ini, generasi muda
akan menjadi pilar yang kuat dalam menjaga dan memajukan negara.
Membangun Rasa Cinta Tanah Air dan Keberagaman
Pemahaman tentang konsep Bela Negara tidak hanya berkaitan dengan pertahanan negara
semata, tetapi juga melibatkan rasa cinta tanah air dan keberagaman. Generasi muda perlu
memahami bahwa cinta tanah air bukan hanya sekadar semangat patriotisme, tetapi juga
mencakup rasa tanggung jawab terhadap keberagaman yang ada di dalamnya (Azzaria,
2021).
Dengan segala kekayaan dan keragaman budaya, agama, suku, bahasa, dan tradisi, bangsa
Indonesia adalah sebuah negara yang unik dan istimewa. Pemahaman dan penghargaan
terhadap keberagaman ini menjadi sangat penting untuk menjaga keutuhan negara. Generasi
muda harus mampu membangun rasa inklusivitas, menghargai perbedaan, dan menjaga
persatuan di tengah keberagaman yang ada.
Keanekaragaman budaya di Indonesia merupakan salah satu aset yang paling berharga.
Setiap suku, agama, dan kelompok etnis memiliki warisan budaya yang kaya dan beragam.
Pemahaman dan penghargaan terhadap keberagaman ini tidak hanya penting untuk
memelihara kerukunan antarwarga negara, tetapi juga sebagai fondasi yang kuat dalam
menjaga keutuhan negara di tengah perbedaan (Yunanda et al., 2022). Generasi muda perlu
diberi pemahaman bahwa keberagaman adalah sebuah kekayaan dan bukan sebagai sumber
perpecahan. Dengan memahami keberagaman, mereka dapat melihat nilai-nilai positif dalam
perbedaan dan membangun kesadaran untuk menjaga persatuan dan kesatuan negara
(Nugroho, n.d.).
Generasi muda harus diajarkan nilai-nilai inklusivitas yang kuat. Mereka harus memahami
bahwa setiap individu, tanpa memandang latar belakang budaya, agama, suku, atau bahasa,
memiliki hak yang sama untuk hidup dan berkembang dalam negara ini. Memiliki rasa
inklusivitas berarti mampu menghargai perbedaan dan merangkul keragaman sebagai bagian
yang integral dari kehidupan masyarakat (Nugraha, 2018).
Selain itu, generasi muda juga harus dilatih untuk memiliki keterampilan dalam
berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang-orang dari berbagai latar belakang budaya.
Kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif dengan orang-orang yang berbeda akan
memperkuat rasa inklusivitas dan mengurangi ketegangan antarindividu. Pendidikan dan
pelatihan dalam hal ini dapat berperan penting dalam membentuk generasi muda yang
mampu berinteraksi dengan baik dalam konteks keberagaman.
Pengembangan pemahaman dan penghargaan terhadap keberagaman juga harus dimulai
dari lingkungan keluarga. Keluarga memegang peran sentral dalam membentuk nilai-nilai
dan sikap anak-anak. Orangtua harus menjadi contoh yang baik dalam menerapkan sikap
inklusivitas dan mengajarkan anak-anaknya untuk menghormati dan menghargai perbedaan.
Dalam lingkungan keluarga yang inklusif, generasi muda akan tumbuh dengan pemahaman
yang kuat tentang pentingnya menjaga persatuan di tengah perbedaan (Murtiningsih, 2020).
Selain itu, pendidikan formal juga harus memberikan perhatian khusus dalam
mengajarkan nilai-nilai inklusivitas kepada generasi muda. Mata pelajaran seperti Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) dapat menjadi sarana untuk mengintegrasikan
pemahaman tentang keberagaman dan pentingnya menjaga persatuan dalam kurikulum
pendidikan (Armaida & Jatiningsih, 2023). Selain itu, sekolah juga dapat menyelenggarakan
kegiatan ekstrakurikuler, seminar, atau pertukaran budaya untuk memperkuat pemahaman
dan pengalaman praktis generasi muda dalam menghargai keberagaman.
Dalam menjaga keutuhan negara, penting bagi generasi muda untuk menyadari bahwa
keberagaman adalah sebuah kekuatan. Dalam keragaman, terdapat potensi untuk
pertumbuhan, inovasi, dan kemajuan. Melalui pemahaman yang kuat tentang konsep Bela
Academy of Social Science and Global Citizenship Journal
Vol. 2, No. 1, Month 2022, page: 33-44
38
Khasanah, I., et.al (Memahami Konsep Bela Negara dan.)
Negara yang mencakup cinta tanah air dan keberagaman, generasi muda dapat berperan aktif
dalam membangun persatuan, menghormati perbedaan, dan menjaga keutuhan negara
Indonesia (Yunanda et al., 2022).
Kesadaran akan Ancaman dan Tantangan Global
Di era globalisasi dan kemajuan teknologi informasi, dunia semakin terhubung dan rentan
terhadap berbagai ancaman dan tantangan yang dapat membahayakan negara dan
stabilitasnya. Generasi muda harus memahami bahwa ancaman terhadap negara tidak hanya
berasal dari konflik militer tradisional, tetapi juga dari ancaman non-konvensional seperti
serangan siber, terorisme, perdagangan ilegal, perubahan iklim, dan sebagainya (Setiyowati
& Akbariani, 2022).
Dalam memahami konsep Bela Negara, generasi muda perlu memiliki kesadaran yang
mendalam tentang ancaman-ancaman ini dan mengembangkan keterampilan yang diperlukan
untuk menghadapinya (Pratama & Najicha, 2022). Mereka harus mampu mengidentifikasi
dan memahami potensi ancaman yang dapat mengganggu keamanan dan stabilitas negara.
Hal ini melibatkan pemahaman tentang cara kerja serangan siber, modus operandi terorisme,
metode perdagangan ilegal, dan dampak perubahan iklim terhadap keberlanjutan negara.
Selain itu, generasi muda juga harus dilengkapi dengan keterampilan yang diperlukan
untuk melindungi diri sendiri, masyarakat, dan negara dari ancaman tersebut. Mereka perlu
mempelajari strategi dan taktik yang efektif untuk menjaga keamanan pribadi dan mencegah
ancaman terhadap masyarakat luas. Keterampilan ini mencakup pengetahuan tentang
keamanan siber, kemampuan untuk mengenali tanda-tanda ancaman terorisme, keahlian
dalam melawan perdagangan ilegal, serta upaya dalam mengatasi dan menyesuaikan diri
dengan perubahan iklim (Suriata, 2019).
Generasi muda juga memiliki peran aktif dalam menjaga keamanan dan stabilitas nasional
(Rahayu, 2021). Mereka harus berkontribusi dalam membangun kepedulian terhadap isu-isu
keamanan, melapor tentang aktivitas mencurigakan, serta bekerja sama dengan aparat
keamanan dalam upaya pencegahan dan penanganan ancaman. Partisipasi dalam organisasi
masyarakat, pelatihan keamanan, dan program sukarelawan juga dapat menjadi wadah bagi
generasi muda untuk berkontribusi dalam menjaga keamanan dan stabilitas negara.
Penting bagi generasi muda untuk mendapatkan pendidikan dan pelatihan yang relevan
dalam menghadapi ancaman-ancaman ini. Pendidikan Bela Negara di sekolah dan perguruan
tinggi harus melibatkan pemahaman tentang isu-isu keamanan yang relevan dengan zaman
sekarang. Selain itu, pelatihan khusus, seperti pelatihan keamanan siber, pelatihan anti-
terorisme, atau pelatihan pengelolaan bencana, dapat membekali generasi muda dengan
keterampilan praktis yang diperlukan dalam menghadapi ancaman yang kompleks dan terus
berkembang.
Selain pemahaman dan keterampilan, generasi muda juga perlu memiliki sikap yang
proaktif dan bertanggung jawab dalam menjaga keamanan dan stabilitas nasional
(Puspitasari, 2021). Mereka harus memiliki rasa tanggung jawab terhadap keberlanjutan
negara dan keselamatan masyarakat. Hal ini melibatkan kepatuhan terhadap hukum,
kerjasama dengan aparat keamanan, dan kesediaan untuk melaporkan potensi ancaman
kepada pihak yang berwenang. Dengan sikap yang kuat dan bertanggung jawab, generasi
muda dapat berperan aktif dalam membangun keamanan dan stabilitas nasional.
Dalam menghadapi ancaman yang terus berkembang, generasi muda harus terus
meningkatkan pemahaman, keterampilan, dan sikap mereka terhadap konsep Bela Negara.
Mereka perlu terus belajar dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan keamanan yang
terjadi. Langkah ini melibatkan partisipasi dalam seminar, lokakarya, dan diskusi terkait isu-
isu keamanan, serta mengikuti perkembangan teknologi informasi dan metode kejahatan
terkini.
Academy of Social Science and Global Citizenship Journal
Vol. 2, No. 1, Month 2022, page: 33-44
39
Khasanah, I., et.al (Memahami Konsep Bela Negara dan….)
Generasi muda memiliki peran penting dalam menjaga keamanan dan stabilitas negara.
Dengan pemahaman yang mendalam tentang ancaman-ancaman yang ada, pengembangan
keterampilan yang relevan, serta sikap yang proaktif dan bertanggung jawab, mereka dapat
berkontribusi secara signifikan dalam membangun negara yang aman, stabil, dan
berkelanjutan (Juwita, 2022).
Mengembangkan Keterampilan dan Sikap Bela Negara
Selain pemahaman konseptual, generasi muda juga perlu mengembangkan keterampilan
dan sikap Bela Negara yang praktis dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Keterampilan
seperti keterampilan pertahanan, keamanan, dan kesiapsiagaan menjadi sangat penting dalam
situasi darurat atau bencana (Arum, 2020). Generasi muda perlu dilatih untuk memiliki
pengetahuan dan keterampilan dasar dalam hal pertolongan pertama, penggunaan peralatan
keamanan, evakuasi darurat, dan strategi bertahan dalam situasi yang mengancam. Dengan
keterampilan ini, mereka dapat menjadi sumber daya yang berharga dan dapat memberikan
kontribusi nyata dalam situasi darurat atau bencana.
Selain keterampilan praktis, generasi muda juga harus memiliki sikap-sikap yang
mencerminkan semangat Bela Negara (Supardi, 2020). Sikap-sikap seperti rasa tanggung
jawab, disiplin, kerjasama, keberanian, dan kesadaran sosial harus ditanamkan dalam diri
mereka. Rasa tanggung jawab melibatkan kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga
negara yang baik, serta kesiapan untuk melindungi dan mempertahankan negara dari
berbagai ancaman. Disiplin mengajarkan pentingnya aturan, ketertiban, dan ketaatan
terhadap tugas dan tanggung jawab. Kerjasama mengembangkan kemampuan untuk bekerja
sama dalam tim dan saling mendukung untuk mencapai tujuan bersama. Keberanian
mengajarkan pentingnya menghadapi ketakutan, mengambil tindakan yang tepat, dan tidak
gentar dalam menghadapi tantangan. Kesadaran sosial melibatkan kepedulian dan kepekaan
terhadap masalah sosial, lingkungan, dan kesejahteraan masyarakat secara luas (Fanani &
Wibawani, 2022).
Pendidikan Bela Negara di sekolah, pelatihan, dan kegiatan ekstrakurikuler dapat menjadi
sarana yang efektif untuk mengembangkan keterampilan dan sikap Bela Negara ini. Melalui
kurikulum yang terintegrasi dengan prinsip-prinsip Bela Negara, generasi muda dapat
dilibatkan dalam kegiatan yang melatih keterampilan praktis seperti latihan pertolongan
pertama, simulasi evakuasi, dan penggunaan alat keamanan. Selain itu, kegiatan
ekstrakurikuler seperti pramuka, pasukan pengibar bendera, dan kegiatan kepemimpinan juga
dapat membantu mengembangkan sikap-sikap Bela Negara, seperti rasa tanggung jawab,
disiplin, dan kerjasama (Fibriana, 2018).
Selain di sekolah, pelatihan khusus juga dapat diselenggarakan untuk generasi muda guna
mengembangkan keterampilan dan sikap Bela Negara. Pelatihan seperti pelatihan
kesiapsiagaan bencana, pelatihan pemadam kebakaran, atau pelatihan keamanan dapat
memberikan pengetahuan dan keterampilan yang lebih mendalam dalam aspek-aspek Bela
Negara yang praktis (Sancoyo et al., 2018). Program-program seperti program sukarelawan
juga dapat memberikan kesempatan bagi generasi muda untuk menerapkan keterampilan dan
sikap Bela Negara dalam tindakan nyata, seperti membantu masyarakat dalam keadaan
darurat atau mengambil bagian dalam kegiatan sosial yang mendukung kepentingan negara.
Melalui pendidikan Bela Negara, baik di sekolah maupun melalui pelatihan khusus,
generasi muda dapat memperoleh keterampilan dan sikap yang diperlukan dalam
membangun negara yang kuat dan berkemajuan. Mereka akan menjadi warga negara yang
bertanggung jawab, siap menghadapi berbagai tantangan di masa depan, dan dapat
memberikan kontribusi yang positif dalam menjaga keamanan dan stabilitas nasional.
Pendidikan Bela Negara juga merupakan investasi jangka panjang dalam mempersiapkan
generasi muda menjadi pemimpin masa depan yang tangguh, berintegritas, dan berkomitmen
untuk memajukan negara (Kurniawan & Utanto, 2018).
Academy of Social Science and Global Citizenship Journal
Vol. 2, No. 1, Month 2022, page: 33-44
40
Khasanah, I., et.al (Memahami Konsep Bela Negara dan.)
Membentuk Identitas Kebangsaan
Generasi muda adalah jembatan antara masa lalu, masa kini, dan masa depan. Sebagai
penerus bangsa, mereka memiliki peran penting dalam menjaga kontinuitas sejarah,
memahami nilai-nilai yang telah dibangun oleh generasi sebelumnya, dan membentuk masa
depan yang lebih baik. Oleh karena itu, penting bagi generasi muda untuk memahami
sejarah, nilai-nilai, dan identitas kebangsaan.
Pemahaman sejarah menjadi landasan yang kuat bagi generasi muda dalam memahami
akar dan perjalanan bangsa ini (Sumawijaya & Berantas, 2018). Melalui pemahaman sejarah,
mereka dapat mengetahui perjuangan, pencapaian, dan pengorbanan yang dilakukan oleh
pahlawan dan tokoh-tokoh nasional dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan
negara ini. Pemahaman ini juga membantu mereka mengenali momen-momen penting dalam
sejarah bangsa, seperti Proklamasi Kemerdekaan, Konferensi Asia Afrika, dan peristiwa-
peristiwa lain yang membentuk identitas dan nasionalisme kita.
Selain itu, pemahaman dan penguatan identitas kebangsaan menjadi hal yang krusial bagi
generasi muda (Fanani & Wibawani, 2022). Identitas kebangsaan mencakup nilai-nilai,
tradisi, dan kearifan lokal yang melekat pada masyarakat Indonesia. Generasi muda perlu
mengenali dan menghargai warisan budaya yang ada, seperti tarian, musik, bahasa, dan seni
tradisional yang menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas bangsa. Melalui pemahaman
ini, mereka dapat membangun rasa bangga dan cinta terhadap kebudayaan Indonesia serta
mampu melindunginya dari ancaman globalisasi dan homogenisasi budaya. Pentingnya
pemahaman dan penguatan identitas kebangsaan juga terkait dengan pengenalan dan
pemahaman akan nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi negara.
Pancasila sebagai dasar negara mencakup lima sila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa,
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh
Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta Keadilan Sosial bagi
Seluruh Rakyat Indonesia (Mahendra & Kartika, 2020). Generasi muda perlu memahami dan
menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari sebagai landasan moral dan
etika yang kuat. Pemahaman ini membantu mereka dalam berperan sebagai warga negara
yang bertanggung jawab, menjunjung tinggi toleransi, keadilan, dan persatuan dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dengan memahami dan menginternalisasi identitas kebangsaan, generasi muda akan
menjadi pilar yang kuat dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan negara. Mereka akan
memiliki kesadaran yang tinggi terhadap pentingnya melindungi dan memajukan bangsa ini.
Generasi muda akan melihat diri mereka sebagai bagian dari kesatuan bangsa dan
menjalankan peran serta tanggung jawab mereka dalam pembangunan nasional (Pratama &
Najicha, 2022). Mereka akan berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur, pendidikan,
kesehatan, ekonomi, dan berbagai aspek kehidupan yang membawa negara ini menuju masa
depan yang lebih baik.
Pendidikan menjadi salah satu wadah penting dalam membentuk pemahaman dan
penguatan identitas kebangsaan generasi muda (Fibriana, 2018). Pendidikan sekolah,
universitas, dan lembaga pendidikan lainnya harus mampu menyampaikan pengetahuan
sejarah yang akurat, memperkenalkan nilai-nilai kebangsaan, dan menginternalisasi nilai-
nilai Pancasila dalam kurikulum dan kegiatan ekstrakurikuler. Selain itu, kegiatan seperti
upacara bendera, kunjungan ke tempat-tempat bersejarah, serta partisipasi dalam kegiatan
masyarakat juga dapat membantu generasi muda merasakan, menghayati, dan memperkuat
identitas kebangsaan mereka (Dahliyana et al., 2020).
Dalam rangka mencapai visi dan cita-cita bangsa Indonesia, generasi muda memiliki
peran yang sangat penting. Dengan pemahaman dan penguatan identitas kebangsaan, mereka
akan menjadi agen perubahan yang berkomitmen untuk menjaga persatuan, menghormati
keberagaman, dan membangun bangsa yang maju. Mereka akan menjadi pemimpin masa
Academy of Social Science and Global Citizenship Journal
Vol. 2, No. 1, Month 2022, page: 33-44
41
Khasanah, I., et.al (Memahami Konsep Bela Negara dan….)
depan yang tangguh, inovatif, dan bertanggung jawab. Penting bagi generasi muda untuk
mengenali peran mereka dan berjuang bersama untuk mewujudkan masa depan yang lebih
baik bagi negara kita (Permana, 2021).
4. Kesimpulan
Generasi muda memainkan peran sentral dalam membangun kesadaran akan pentingnya
menjaga kedaulatan, keutuhan negara, dan menghadapi ancaman dan tantangan yang ada.
Pemahaman konseptual, keterampilan praktis, dan sikap Bela Negara menjadi kunci dalam
membentuk generasi muda yang tangguh, bertanggung jawab, dan berkomitmen untuk
menjaga keamanan dan stabilitas nasional. Mereka perlu memahami bahwa konsep Bela
Negara tidak hanya terbatas pada pertahanan negara, tetapi juga mencakup cinta tanah air
dan keberagaman. Mengenali dan menghargai keberagaman budaya, kearifan lokal, serta
nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi negara menjadi penting dalam menjaga keutuhan
negara. Diseminasi konsep Bela Negara kepada generasi muda membutuhkan pendekatan
yang komprehensif, dengan mengembangkan pemahaman konseptual, keterampilan praktis,
dan sikap-sikap Bela Negara seperti rasa tanggung jawab, disiplin, kerjasama, keberanian,
dan kesadaran sosial.
5. Daftar Pustaka
Aditiawan, F. P., & Soedarto, T. (2021). PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM
SISTEM INTEGRASI PENDIDIKAN KARAKTER BELA NEGARA BERBASIS
ANDROID. Scan: Jurnal Teknologi Informasi .
http://www.ejournal.upnjatim.ac.id/index.php/scan/article/view/2866
Arikunto, S. (2019). Teknik Pengumpulan Data. In Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Armaida, K. A., & Jatiningsih, O. (2023). Strategi Pembelajaran PPKn Pada Pemahaman Bela
Negara Siswa Kelas Viii Di Sekolah Inklusi Smp Muhammadiyah 2 Kediri. Kajian
Moral Dan . https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-
kewarganegaraa/article/view/49973
Arum, D. P. (2020). Wujud Bela Negara Akademisi Milenial: Pengutamaan Bahasa Indonesia
Di Lingkungan Kampus Bela Negara UPN Veteran Jawa Timur. In Pendidikan Bela
Negara. academia.edu. https://www.academia.edu/download/64068253/Prosiding
SEMNAS Bela Negara 2020.pdf#page=41
Azzaria, S. (2021). Internalisasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Meningkatkan Kesadaran Bela
Negara Pada Generasi Milenial. DIKTUM: Jurnal Syariah Dan Hukum.
http://ejurnal.iainpare.ac.id/index.php/diktum/article/view/1925
Dahliyana, A., Nurdin, E. S., Budimansyah, D., & ... (2020). Pendidikan pendahuluan bela
negara melalui pendidikan kewarganegaraan. In Jurnal Civics: Media .
researchgate.net. https://www.researchgate.net/profile/Asep-
Dahliyana/publication/344888010_Pendidikan_pendahuluan_bela_negara_melalui_pendi
dikan_kewarganegaraan/links/5f96e40ba6fdccfd7b7fa7a6/Pendidikan-pendahuluan-bela-
negara-melalui-pendidikan-kewarganegaraan.pdf
Fanani, M. I., & Wibawani, S. (2022). Implementasi Kebijakan Pembinaan Kesadaran Bela
Negara Pada Mahasiswa Bidikmisi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
Timur. JISIP (Jurnal Ilmu Sosial Dan .
https://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JISIP/article/view/2803
Academy of Social Science and Global Citizenship Journal
Vol. 2, No. 1, Month 2022, page: 33-44
42
Khasanah, I., et.al (Memahami Konsep Bela Negara dan.)
Fibriana, R. M. (2018). Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Wahana Pembelajaran Bela
Negara Pada Mahasiswa Universitas Kahuripan Kediri. JURNAL KOULUTUS.
http://www.ejournal.kahuripan.ac.id/index.php/koulutus/article/view/66
FIKRI, O. M. (2018). Kritik Edward Said Terhadap Orientalisme (Studi Pustaka).
repository.uinbanten.ac.id. http://repository.uinbanten.ac.id/id/eprint/1915
FIRDAUS, A. (2019). KONSEP BELA NEGARA DALAM MENJAGA KEUTUHAN NKRI
DALAM PERSPEKTIF FIQH SIYASAH (Studi Terhadap Undang-Undang Nomor 3
Tahun 2002 . repository.radenintan.ac.id.
http://repository.radenintan.ac.id/7936/1/SKRIPSI.pdf
Handayani, L., & Nahrawi, M. K. (2018). Bela Negara Melalui Kampanye pangan lokal di
media internet. Jurnal Pertahanan &Bela Negara.
http://jurnal.idu.ac.id/index.php/JPBH/article/view/398
Herawati, S. (2020). Kebijakan Pendidikan kewirausahaan dalam menumbuhkan kesadaran
bela negara bagi generasi muda. Sukma: Jurnal Pendidikan.
https://jurnalsukma.org/index.php/sukma/article/view/04204.2020
Juwita, M. (2022). Pentingnya peran mahasiswa dalam bela negara. osf.io.
https://osf.io/3edyq/download
Kristiani, R. N. (2022). Membangun Sikap Bela Negara dengan Nilai Pancasila dalam Ruang
Lingkup Masyarakat Masa Kini. Jurnal Pancasila Dan Bela Negara.
http://jurnal.upnyk.ac.id/index.php/jpbn/article/view/5839
Kurniawan, D. M., & Utanto, Y. (2018). Kurikulum Bela Negara sebuah kebutuhan Kurikulum
saat ini dan masa depan. DEFENDONESIA.
https://ejournal.lembagakeris.net/index.php/Defendonesia/article/view/71
Mahendra, P. R. A., & Kartika, I. M. (2020). Memperkuat kesadaran bela negara dengan nilai-
nilai Pancasila dalam perspektif kekinian. Jurnal Pendidikan .
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPP/article/view/28600
Manoppo, R. T. S. (2021). Implementasi Kebijakan Bela Negara Untuk Mewujudkan
Ketahanan Nasional Di Wilayah Komando Distrik Militer 1309/Manado. AGRI-
SOSIOEKONOMI. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jisep/article/view/32486
Muhammad, F. (2020). Teknik Analisis Data. LIntar Media. https://lintar. net/teknik ….
Murtiningsih, I. (2020). Peran Keluarga Dalam Menanamkan Sikap Bela Negara Pada Remaja.
In Civics Education And Social Science . journal.univetbantara.ac.id.
http://journal.univetbantara.ac.id/index.php/cessj/article/viewFile/769/591
Nugraha, A. R. (2018). Pembinaan inklusivisme keberagaman melalui diseminasi Peace
Education: Penelitian tentang Interaksi Keagamaan Anak-Anak SD Bestari Utami Garut.
digilib.uinsgd.ac.id. https://digilib.uinsgd.ac.id/19982/
Nugroho, P. A. (n.d.). Diplomasi Kebudayaan Indonesia Melalui Rumah Budaya Indonesia Di
Belanda Periode 2016-2017. Repository.Uinjkt.Ac.Id.
https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/55266
Nurlaelawati, E. (n.d.). ULAMA JAKARTA DAN KONSEP NEGARA-BANGSA: Media,
Politik, dan Menguatnya Konservatisme. In ULAMA, POLITIK, DAN NARASI
KEBANGSAAN. pmiikomisariatiaima.com.
https://pmiikomisariatiaima.com/docs/doc_210951929014591752901402421706.pdf#pag
e=102
Academy of Social Science and Global Citizenship Journal
Vol. 2, No. 1, Month 2022, page: 33-44
43
Khasanah, I., et.al (Memahami Konsep Bela Negara dan….)
Permana, I. K. (2021). Peran Generasi Z untuk Bela Negara Serta Pemahaman Nilai Pancasila,
dalam Berbangsa dan Bernegara. Dialog.
http://journal.unla.ac.id/index.php/dialog/article/view/1950
Pratama, M. I., & Najicha, F. U. (2022). Meningkatkan Kesadaran Bela Negara Pada Setiap
Individu Dengan Nilai-Nilai Pancasila Pada Era Globalisasi Saat ini. In Jurnal .
download.garuda.kemdikbud.go.id.
http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?article=3034621&val=20674&title=
Meningkatkan Kesadaran Bela Negara Pada Setiap Individu Dengan Nilai-Nilai
Pancasila Pada Era Globalisasi Saat ini
Purnasari, P. D., & Sadewo, Y. D. (2019). Pendidikan Ketahanan Sosial dan Ekonomi dalam
Meningkatkan Karakter Nasionalisme dan Wawasan Bela Negara. In Nasional
Kesadaran Bela Negara . researchgate.net. https://www.researchgate.net/profile/Rudi-
Natamiharja/publication/338763514_MUTUALISME_HUKUM_INTERNASIONAL_D
AN_INDONESIA_DALAM_UPAYA_MENINGKATKAN_KESADARAN_BELA_NE
GARA/links/5e2922cb92851c3aadd23310/MUTUALISME-HUKUM-
INTERNASIONAL-DAN-INDONESIA-DALAM-UPAYA
Puspitasari, S. (2021). Pentingnya realisasi bela negara terhadap generasi muda sebagai bentuk
cinta tanah air. Indonesian Journal of Sociology, Education, and .
https://ijsed.ap3si.org/index.php/journal/article/view/43
Rahayu, S. K. (2021). Penguatan kesadaran bela negara pada remaja milenial menuju Indonesia
emas. Pedagogika. https://ejournal-fip-
ung.ac.id/ojs/index.php/pedagogika/article/view/711
Sancoyo, Y., Saragih, H. J. R., & ... (2018). Optimalisasi Penyelenggaraan Pendidikan dan
Pelatihan Bela Negara di Pusdikif Dalam Rangka Membangun Kesadaran Bela Negara
Pemuda Indonesia. Peperangan Asimetris .
http://jurnalprodi.idu.ac.id/index.php/PA/article/view/294
Saputro, R., & Najicha, F. U. (2022). Penerapan Rasa Bela Negara Pada Generasi Muda Di Era
Globalisasi. Journal Pendidikan Ilmu Pengetahuan . https://e-
journal.upr.ac.id/index.php/JP-IPS/article/view/7715
Setiawan, M., & Ramdhani, H. (2021). Metode Pendidikan Bela Negara Badan Kesatuan
Bangsa dan Politik Kota Bandung dalam Membangun Generasi Muda Yang Tangguh.
Jurnal Pertahanan &Bela Negara.
http://jurnal.idu.ac.id/index.php/JPBH/article/view/1168
Setiyowati, H., & Akbariani, N. V. (2022). Pengaruh Pendidikan Karakter Bela Negara
Terhadap Ancaman Nyata Ke Depan. Al-Madrasah: Jurnal . https://www.jurnal.stiq-
amuntai.ac.id/index.php/al-madrasah/article/view/914
Soepandji, K. W., & Farid, M. (2018). Konsep bela negara dalam perspektif ketahanan
nasional. Jurnal Hukum &Pembangunan. https://scholarhub.ui.ac.id/jhp/vol48/iss3/1/
Sumawijaya, S., & Berantas, S. (2018). Upaya Bela Negara Melalui Pendidikan Sejarah. Jurnal
Pertahanan &Bela Negara. http://jurnal.idu.ac.id/index.php/JPBH/article/view/369
Supardi, S. (2020). Menciptakan Semangat Bela Negara Dalam Lingkungan Perguruan Tinggi.
Anterior Jurnal. https://journal.umpr.ac.id/index.php/anterior/article/view/1506
Academy of Social Science and Global Citizenship Journal
Vol. 2, No. 1, Month 2022, page: 33-44
44
Khasanah, I., et.al (Memahami Konsep Bela Negara dan.)
Suriata, I. N. (2019). Aktualisasi Kesadaran Bela Negara Bagi Generasi Muda Dalam
Meningkatkan Ketahanan Nasional. Public Inspiration: Jurnal Administrasi Publik.
https://www.ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/public-inspiration/article/view/1273
Wasriah, D. dan. (2009). Metode Penulisan Karya Ilmiah. In Bandung: UPI.
Widorekno, R. A., Widorekno, R. A., & ... (2021). Implementasi nilai-nilai bela negara dalam
menghadapi ancaman non militer (COVID-19). NUSANTARA: Jurnal .
http://jurnal.um-tapsel.ac.id/index.php/nusantara/article/view/3537
Yunanda, W. W., Nulhakim, F., & ... (2022). Menjaga Kedaulatan Bangsa Demi Keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia Di Era Society 5.0 Dalam Perspektif Ilmu
Pertahanan Dan Bela Negara. In Jurnal . download.garuda.kemdikbud.go.id.
http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?article=3034599&val=20674&title=
Strategi Menjaga Kedaulatan Bangsa Demi Keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia Di Era Society 50 Dalam Perspektif Ilmu Pertahanan Dan Bela Negara
Yustriani, Y., Putri, C. W. S., Herliyana, E. O. S., Jannah, I. N., & ... (2021). Studi Literatur:
Pendidikan Moral Di Sekolah Dasar. SNHRP.
https://snhrp.unipasby.ac.id/prosiding/index.php/snhrp/article/view/211
Zuhri, S. (2020). Pentingnya budaya literasi media dan aktualisasi bela negara generasi
milenial. Public Administration Journal of Research.
https://garuda.kemdikbud.go.id/documents/detail/1930931