AoSSaGCJ, Vol. 3, Issue 1, (2023) page 1-8
Academy of Social Science and Global Citizenship Journal
ISSN: 2988-7968 (Online)
Journal Homepage: https://jurnal.ucy.ac.id/index.php/AoSSaGCJ/index
1
10.47200/AoSSaGCJ.v3i1.1820 aossagcj@gmail.com
Pendidikan Islam Sebagai Solusi Dalam Menghadapi
Tantangan Global
Ariny Safitri
a,1
, Audry Hakimunnisa
b,2
, Aldila Riska Pramudita
c,3
, Dea Ramadillah
d,4
Farah Ajeng
Meydista
e,5
, Agustyas Putri Barnie
f,6
, Naufal Syah Putra
g,7
, Feliks Yosef
h,8
a, b, c, d, e, f, g, h,
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Muhamadiyah Prof. Dr. Hamka
1
2
audryhakim[email protected];
3
aldilariska66@gmail.com;
4
dearamadilah@gmail.com;
5
farahajeng2705@gmail.com;
6
agustyasputri23@gmail.com;
7
8
feliksyosef67@gmail.com
*
INFO ARTIKEL
ABSTRAK
Sejarah Artikel:
Diterima: 1 Februari 2023
Direvisi: 14 April 2023
Disetujui: 17 Mei 2023
Tersedia Daring: 1 Juni 2023
Memahami pendidikan Islam dapat ditelusuri melalui keseluruhan
sejarah kemunculan Islam itu sendiri. Pendidikan Islam adalah proses
bimbingan kepada manusia yang mencakup jasmani dan rohani yang
berdasarkan pada ajaran dan dogma agama (Islam) agar terbentuk
kepribadian yang utama menurut aturan Islam dalam kehidupannya
sehingga kelak memperoleh kebahagiaan di akhirat nanti. Globalisasi
menyebabkan arus yang begitu cepat dan tidak dapat dibendung serta
begitu banyak dan beragam arus informasi. Dan arus informasi
tersebut tidak hanya berpengaruh terhadap pengetahuan tetapi juga
terhadap nilai-nilai pendidikan agama Islam. Semakin berkembangnya
kebiasaan yang mengglobal dikalangan kaum muda, sehingga nilai-nilai
agama semakin ditinggalkan, karena dianggap kuno dan ketinggalan.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan jenis penelitian kualitatif
dengan pendekatan penelitian pustaka. Pendekatan kualitatif dipilih
mengingat tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh
gambaran mengenai tentang Pendidikan Islam Sebagai Solusi Dalam
Menghadapi Tantangan Global. Pendidikan Islam dalam tangga
tantangan globalisasi yang dikemukakan di atas, yang dilakukan
strategis dengan membenahi persoalan internal. Hal intinya harus
mendesain model pendidikan yang betul-betul orisinil dari konsep
dasar Islam dan sesuai dengan lingkungan sosial- budaya Indonesia.
Menghadapi tantangan modernitas, pendidikan Islam harus melakukan
langkah strategis dengan terlebih dahulu membangun paradigma
keilmuan yang integratif. Lembaga pendidikan Islam mendesain ulang
fungsinya dengan memilih model pendidikan yang relevan dengan
perubahan zaman dan kebutuhan masyarakat. Pilihan yang tepat
adalah mengadaptasi model pendidikan modern dalam sistem
pendidikan Islam.
Kata Kunci:
Pendidikan Islam
Solusi
Globalisasi
ABSTRACT
Keywords:
Islamic Education
Solution
Globalization
Understanding Islamic education can be traced through the entire
history of the emergence of Islam itself. Islamic education is a process
of guidance to humans that includes physical and spiritual based on
religious teachings and dogmas (Islam) in order to form the main
personality according to Islamic rules in his life so that he will get
happiness in the hereafter. Globalization causes such a fast and
unstoppable flow and so many and varied flows of information. And the
flow of information not only affects knowledge but also the values of
Islamic religious education. The development of globalized customs
among young people, so that religious values are increasingly
abandoned, because they are considered old and outdated. The
research was conducted using qualitative research types with a
Academy of Social Science and Global Citizenship Journal
Vol. 3, No. 1, Juni 2023, page: 1-8
2
Safitri, A., et.al (Pendidikan Islam Sebagai Solusi..)
literature research approach. The qualitative approach was chosen
considering that the purpose of this study is to obtain an overview of
Islamic Education as a Solution in Facing Global Challenges. Islamic
education in the ladder of globalization challenges stated above, which
is carried out strategically by fixing internal problems. The point must
be to design an educational model that is truly original from the basic
concepts of Islam and in accordance with the socio-cultural
environment of Indonesia. Facing the challenges of modernity, Islamic
education must take a strategic step by first building an integrative
scientific paradigm. Islamic educational institutions redesign their
functions by choosing educational models that are relevant to changing
times and the needs of society. The right choice is to adapt the modern
educational model in the Islamic education system.
© 2023, Ariny Safitri, et.al
This is an open access article under CC BY-SA license
Academy of Social Science and Global Citizenship Journal
Vol. 3, No. 1, Juni 2023, page: 1-8
3
Safitri, A., et.al (Pendidikan Islam Sebagai Solusi.)
1. Pendahuluan
Pendidikan adalah sesuatu yang dapat mengembangkan potensi masyarakat, mampu
menumbuhkan kemauan, serta membangkitkan nafsu generasi bangsa untuk menggali
berbagai potensi, dan mengembangkannya secara optimal bagi kepentingan pembangunan
masyarakat secara utuh dan menyeluruh (Mulyasa, 2011: 5). Semakin tinggi pendidikan
maka akan semakin tinggi pula pengetahuan yang akan didapatkan.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka yang dimaksud dengan pendidikan Islam
adalah proses bimbingan kepada manusia yang mencakup jasmani dan rohani yang
berdasarkan pada ajaran dan dogma agama (Islam) agar terbentuk kepribadian yang utama
menurut aturan Islam dalam kehidupannya sehingga kelak memperoleh kebahagiaan di
akhirat nanti.
Pada dasarnya, Islam sebagai agama yang sempurna telah memberikan pijakan yang jelas
tentang tujuan dan hakikat pendidikan, yakni memberdayakan potensi fitrah manusia yang
condong kepada nilai-nilai kebenaran dan kebajikan agar ia dapat memfungsikan dirinya
sebagai hamba Allah seba
Artinya: Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya
(QS.As-Syams: 8).


Artinya: Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah
kepada-Ku (QS. Adz Dzariyat: 56).
Oleh karena itu, pendidikan berarti suatu proses membina seluruh potensi manusia sebagai
makhluk yang beriman dan bertakwa, berfikir dan berkarya, untuk kemaslahatan diri dan
lingkungannya.
Globalisasi menyebabkan arus yang begitu cepat dan tidak dapat dibendung serta begitu
banyak dan beragam arus informasi. Dan arus informasi tersebut tidak hanya berpengaruh
terhadap pengetahuan tetapi juga terhadap nilai-nilai pendidikan agama Islam. Semakin
berkembangnya kebiasaan yang menggelobal dalam gaya hidup seperti pola berpakaian,
kebiasaan makan, dan kegiatan rekreasi yang semakin seragam khususnya dikalangan kaum
muda, berimplikasi pada aspek sosial, ekonomi dan agama. Sehingga terkadang nilai-nilai
agama semakin ditinggalkan, karena dianggap kuno dan ketinggalan sementara mereka yang
mengikuti trend dianggap maju dan modern padahal mulai meninggalkan nilai-nilai agama
dan moral dalam kehidupannya.
Agama Islam adalah panduan dan pedoman hidup manusia di dunia hingga di akhirat
nanti. Agama Islam bukan sekedar agama seperti yang kita pahami selama ini, tetapi meliputi
seluruh aspek dalam kebutuhan hidup manusia. Ilmu dalam Islam meliputi semua aspek ini
yang bisa disusun secara hierarkis dari benda mati, tumbuhan, hewan, manusia hingga
makhluk gaib dan puncak kegaiban. Susunan ilmu tentang banyak aspek ini bisa dikaji dari
pemikiran Islam.
2. Metode
Penelitian dilakukan dengan menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan
penelitian pustaka. Data-data yang di peroleh berasal dari beberapa buku dan jurnal yang
berisi teori-teori ilmiah. Pendekatan kualitatif dipilih mengingat tujuan dari penelitiam ini
adalah untuk memperoleh gambaran mengenai tentang Pendidikan Islam Sebagai Solusi
Dalam Menghadapi Tantangan Global.
Academy of Social Science and Global Citizenship Journal
Vol. 3, No. 1, Juni 2023, page: 1-8
4
Safitri, A., et.al (Pendidikan Islam Sebagai Solusi.)
3. Hasil dan Pembahasan
Strategi pendidikan Islam di Indonesia menghadapi globalisasi harus mempertimbangkan
beberapa aspek penting. Pertama, penting untuk memperkuat pendidikan agama dan nilai-
nilai Islam. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan kurikulum pendidikan Islam,
meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran agama Islam, serta memperkuat nilai-
nilai Islam dalam kehidupan siswa (Arifin, Z, 2016).
Selanjutnya, integrasi pendidikan Islam dengan pendidikan umum juga penting dalam
menghadapi globalisasi. Dalam konteks ini, pendidikan Islam perlu diintegrasikan ke dalam
mata pelajaran yang tidak terkait langsung dengan agama, seperti sains, bahasa, seni, dan
lain-lain. Tujuannya adalah agar siswa dapat melihat relevansi nilai-nilai Islam dalam
berbagai aspek kehidupan.
Pemanfaatan teknologi dan media juga merupakan strategi yang efektif dalam
menghadapi globalisasi. Pendekatan ini dapat melibatkan penggunaan platform pembelajaran
online, aplikasi pendidikan, dan sumber daya digital lainnya yang relevan dengan konteks
pendidikan Islam. Penggunaan teknologi dan media dapat memperluas akses siswa terhadap
informasi dan memungkinkan pembelajaran yang lebih interaktif (Hamalik, Oemar, 2017).
Selain itu, penting untuk meningkatkan kualitas guru dalam pendidikan Islam. Guru yang
berkualitas akan mampu menghadapi tantangan globalisasi dan mengajarkan nilai-nilai Islam
dengan metode pengajaran yang inovatif. Pelatihan dan pengembangan profesional
berkelanjutan bagi guru pendidikan Islam harus didorong (Muslich, M, 2015). Kemudian
keterlibatan orang tua dan masyarakat juga menjadi bagian penting dari strategi pendidikan
Islam. Orang tua perlu dilibatkan dalam pendidikan agama anak-anak mereka di rumah,
sedangkan masyarakat perlu memberikan dukungan yang kondusif untuk pendidikan Islam.
Dalam konteks ini, partisipasi aktif dari orang tua dan masyarakat dapat memberikan
lingkungan yang mendukung perkembangan pendidikan Islam.
Menghadapi tantangan globalisasi seperti yang dikemukakan di atas, pendidikan Islam
perlu melakukan langkah-langkah strategis dengan membenahi beberapa persoalan internal.
Persoalan internal yang dimaksud adalah: (1) persoalan dikotomi pendidikan; (2) tujuan dan
fungsi lembaga pendidikan Islam; (3) persoalan kurikulum atau materi. Ketiga persoalan
tersebut saling terkait antara satu dengan yang lain.
1. Menyelesaikan persoalan dikotomi
Persoalan dikotomi ilmu agama dan ilmu umum melahirkan dualisme pendidikan, yaitu
pendidikan Islam dan pendidikan umum. Dikotomi dan dualisme merupakan persoalan lama
yang belum terselesaikan sampai sekarang. Seiring dengan itu berbagai istilah pun muncul
untuk membenarkan pandangan dikotomis tersebut. Misalnya, adanya fakultas umum dan
fakultas agama, sekolah umum dan sekolah agama. Dikotomi itu menghasilkan kesan bahwa
pendidikan agama berjalan tanpa dukungan ipteks, dan sebaliknya pendidikan umum hadir
tanpa sentuhan agama.
Pendidikan Islam harus menuju pada integrasi antara ilmu agama dan ilmu umum.
(Rahman, Fazlur, 1995) menawarkan satu pendekatan untuk menyelesaikan persoalan
dikotomi pendidikan yaitu dengan menerima pendidikan sekuler modern sebagaimana yang
berkembang di dunia Barat dan mencoba untuk mengisinya dengan konsep-konsep kunci
tertentu dari Islam.
(Maarif, Ahmad Syafii, 2006) mengatakan bila konsep dualisme dikotomik berhasil
diselesaikan, maka dalam jangka panjang sistem pendidikan Islam akan berubah secara
Academy of Social Science and Global Citizenship Journal
Vol. 3, No. 1, Juni 2023, page: 1-8
5
Safitri, A., et.al (Pendidikan Islam Sebagai Solusi.)
keseluruhan, mulai dari tingkat dasar sampai ke perguruan tinggi. Pendidikan Islam melebur
secara integratif dengan pendidikan umum. Peleburan bukan hanya dalam bentuk satu
departemen saja, tetapi lebur berdasarkan kesamaan rumusan filosofis dan pijakan
epistemologisnya.
Upaya intergrasi keilmuan di Indonesia dapat dilihat dengan adanya perubahan di
kelembagaan perguruan tinggi Islam dari insitut menjadi universitas. Pada level madrasah
dan pondok pesantren upaya ini diwujudkan dengan memasukkan mata pelajaran umum yang
ada di dalam kurikulum.
2. Revitalisasi tujuan dan fungsi lembaga pendidikan Islam.
Lembaga-lembaga pendidikan Islam perlu mendisain ulang tujuan dan fungsinya.
Menurut (Azra, Azyumardi, 1999) terdapat beberapa model pendidikan Islam di Indonesia:
a. Pendidikan Islam mengkhususkan diri pada pendidikan keagamaan saja untuk
mempersiapkan dan melahirkan ulama-mujtahid yang mampu menjawab persoalan-
persoalan aktual atau kontemporer sesuai dengan perubahan zaman.
b. Pendidikan Islam yang mengintegrasikan kurikulum dan materi-materi pendidikan umum
dan agama, untuk mempersiapkan intelektual Islam yang berpikir secara komprehensif,
contohnya madrasah.
c. Pendidikan Islam meniru model pendidikan sekuler modern dan mengisinya dengan
konsep- konsep Islam, contohnya sekolah Islam.
d. Pendidikan Islam menolak produk pendidikan Barat. Hal ini berarti harus mendisain
model pendidikan yang betul-betul orisinil dari konsep dasar Islam dan sesuai dengan
lingkungan sosial-budaya Indonesia.
e. Pendidikan agama tidak dilaksanakan di sekolah-sekolah tetapi dilaksanakan di luar
sekolah. Artinya, pendidikan agama dilaksanakan di rumah atau lingkungan keluarga dan
lingkungan masyarakat.
Model tersebut dapat dipilih untuk diterapkan yang penting sejalan dengan kebutuhan
masyarakat muslim. Pada intinya, menurut (Nata, Abudin, 2003), pendidikan Islam harus
mampu menyiapkan sumber daya manusia yang dapat berpikir kritis dengan fokus dan tidak
hanya sebagai penerima informasi global, tetapi juga harus memberikan bekal kepada peserta
didik agar dapat mengolah, menyesuaikan, dan mengembangkan segala hal yang diterima
melalui arus informasi tersebut, yakni manusia yang kreatif dan produktif.
3. Reformasi kurikulum atau materi
Materi pendidikan Islam terlalu didominasi masalah-maslah yang bersifat normatif, ritual
dan eskatologis. (Abdul Malik Fajar, 2005) menjelaskan, materi pendidikan Islam
disampaikan dengan semangat ortodoksi keagamaan, tanpa ada peluang untuk melakukan
telaah secara kritis. Pendidikan Islam tidak fungsional dalam kehidupan sehari-hari, kecuali
hanya sedikit aktivitas verbal dan formal yang bersifat ritual.
Menurut Wahid (2008: 14-23) menyebutkan beberapa faktor eksternal yang juga menjadi
masalah besar bagi pendidikan Islam dalam menghadapi tantangan globalisasi adalah:
1. Dichotomic
Masalah besar yang dihadapi dunia pendidikan islam adalah dichotomy yang berkaitan
dalam beberapa aspek yaitu antara Ilmu Agama dengan Ilmu Umum, dan antara Wahyu
dengan Akal setara antara Wahyu dengan Alam.